201610180311013
KELAS A1
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini saya panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas Praktikum Ekonomi Kependudukan.
Adapun Tugas Praktikum Ekonomi Kependudukan tentang ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh
sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari tugas ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda saya tunggu untuk perbaikan
makalah ini nantinya.
Penyusun
1. Latar Belakang
1.1 Keadaan Geografis
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi
Sumatera Utara 72.981,23 km². Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
Pesisir Timur
Pegunungan Bukit Barisan
Pesisir Barat
Kepulauan Nias
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan
infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan
wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia
Belanada, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama Provinsi Riau.
Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah
yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir,
merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat
Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya
dan Bahasa Minangkabau.
1.2 Keadaan Demografi
A. Penduduk
Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi keenam berpenduduk terbanyak di Indonesia dan provinsi
berpenduduk terbesar di luar Pulau Jawa. Berdasarkan hasil proyeksi terhadap hasil Sensus Penduduk Tahun
2010, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,11% jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
diperkirakan mencapai 13.103.596 orang, yang terdiri atas 6.544.092 laki-laki dan 6.559.504 perempuan.
Dari data hasil Sensus Penduduk 2010, laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara tahun 2000-2010 telah
mengalami penurunan menjadi sebesar 1,11%, merupakan laju pertumbuhan penduduk terendah di Sumatera,
atau posisi ke-5 laju pertumbuhan penduduk terendah secara nasional (dibawah laju pertumbuhan penduduk
Provinsi Jawa Tengah (0,37%), Jawa Timur (0,76%), Kalimantan Barat (0,91%), dan D.I Jogyakarta (1,02%)
B. Transportasi
Di Sumatera Utara terdapat 2.098,05 kilometer jalan negara, yang tergolong mantap hanya 1.095,70 kilometer
atau 52,22 persen dan 418,60 kilometer atau 19,95 persen dalam keadaan sedang, selebihnya dalam keadaan
rusak. Sementara dari 2.752,41 kilometer jalan provinsi, yang dalam keadaan mantap panjangnya 1.237,60
kilometer atau 44,96 persen, sementara yang dalam keadaan sedang 558,46 kilometer atau 20,29 persen.
Halnya jalan rusak panjangnya 410,40 kilometer atau 14,91 persen dan yang rusak berat panjangnya 545,95
kilometer atau 19,84 persen. Dari sisi kendaraan, terdapat lebih 1,38 juta kendaraan roda dua dan empat di
Sumatera Utara. Dari jumlah itu, sebanyak 873 ribu lebih berada di Kota Medan.
C. Pemerintahan
Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam
Provinsi Sumatra sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950, Provinsi Sumatera Utara dibentuk
yang meliputi eks karesidenan Sumatera Timur, Tapanuli, dan Aceh. Tahun 1956, Aceh memisahkan diri
menjadi Daerah Istimewa Aceh. Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota (dahulu kotamadya), 325
kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa.
BAB II
PEMBAHASAN
Sex Ratio untuk setiap kelompok umur dihitung dari jumlah penduduk laki-laki setiap seratus penduduk
perempuan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
5𝑀𝑃𝑥
5𝑘 𝑥 = 𝑋 100
5𝐹𝑃𝑥
Keterangan :
Rasio umur diperoleh dari hasil bagi kelompok umur tertentu dengan rata-rata dua kelompok umur yang
berdekatan dikalikan denganseratu (100). Rumus rasio umur laki-laki pada umur x, sampai x+5 :
𝑀𝐴𝑅
5𝑀𝑃 𝑥 − 5
5 𝑥= 𝑥 100
1/2(5𝑀𝑃 𝑥 − 5 + 5𝑀𝑃 𝑥 + 5
Sex rasio score adalah diperoleh dari perbedaan rata-rata absolute antara setiap sex rasio secara
berurutan sampai pada umur 65-69, rumusnya sebagai berikut:
𝑤=5
1
𝐾𝑆 = ∑ |5𝑘 𝑥 − 5 + 5𝑘 𝑥 + 5|
𝑚
𝑥=0,5
Keterangan :
w : batas rendah dari kelompok umur dan sex ratio yang digunakan dalam perhitungan.
Age rasio score adalah deviasi rata-rata rasio umur dari 100 persen tanpa memperhatikan tanda (+/-).
𝑤=5
1
𝑀𝐴𝑆 = ∑ |5𝑀𝐴𝑅 𝑥 − 100|
𝑚
𝑥=0,5
Keterangan :
Note : Age rasio perempuan (FAS) dihitung dengan cara yang sama.
Akhirnya diperoleh indek empiris lainnya yang disebut Joint Score dan dirumuskan sebagai berikut :
JS = 3 KS + MAS + FAS
Keterangan :
Apabila nilai Join Score menunjukkan angka dibawah 20 berarti pelaporan umur adalah teliti/dapat
diterima, kalau antara 20-40 berarti kurang akurat, dan diatas 40 menunjukkan kesalahan yang besar
(sangat buruk sekali) dalam pelaporan umur.
D. Hasil Output
- Sex Rtio pada kelompok umur 25-29 th = 100.7 maka pada kelompok umur 25-29 th setiap 100.7 laki-
laki terdapat 100 perempuan
- Jumlah Rata-Rata Age Ratio Deviation Laki-laki = 1.53 artinya secara kesuluruhan proposional jumlah
penduduk laki-laki terhadap peempuan adalah 1.53 persen
- Jumlah Rata-Rata Age Ratio Deviation Perempuan = 1.74 artinya secara kesuluruhan proposional
jumlah penduduk Perempuan terhadap perempuan adalah 1.74 persen
- Jumlah Rata-Rata Sex Ratio Difference = 1.09 artinya jarak perbandingan penduduk laki-laki 1.09
persen. Ini dapat dikatakan nilai Joint Score akurat karena berada diantara 20-40.
- Jumlah Age-Sex Accuracy Indek = 6.55 artinya kebenaran analisi ages sebesar 6.65 persen.
1
5𝑀𝑃 𝑥 = (−5𝑀𝑃 𝑥 − 10 + 45𝑀𝑃 𝑥 + 5 − 5𝑀𝑃 𝑥 + 10)
6
Keterangan :
AVERAGE OF ABSOLUTE
VALUES OF DEVIATIONS .78 .70 .82
0 - 4 788721.
5 - 9 781210. 1.04 771040. 1.30
10 - 14 720571. .99 730741. -1.41
15 - 19 680271. 1.02 675320. .73 674824. .80 677404. .42
20 - 24 614844. 1.00 619795. -.81 620291. -.89 617711. -.47
25 - 29 549139. .97 555355. -1.13 556061. -1.26 555778. -1.21
30 - 34 516381. 1.00 510165. 1.20 509459. 1.34 509742. 1.29
35 - 39 481313. 1.01 482782. -.31 481999. -.14 480263. .22
40 - 44 440983. 1.01 439514. .33 440297. .16 442033. -.24
45 - 49 392762. 1.01 395810. -.78 393628. -.22 393299. -.14
50 - 54 339138. 1.01 336090. .90 338272. .26 338601. .16
55 - 59 279725. 1.04 275760. 1.42
60 - 64 199724. 203689. -1.99
65 + 252544.
AVERAGE OF ABSOLUTE
VALUES OF DEVIATIONS .77 .63 .85
Interpretasi Hasil Data Laki-laki
Penduduk Provinsi Sumatera Utara untuk laki-laki umur 0-4 tahun dan 65+ disebar untuk mengetahui perkembangan
jumlah penduduk.
AVERAGE OF ABSOLUTE
VALUES OF DEVIATIONS .80 .70 .88
Interpretasi Hasil Data Perempuan
Penduduk Provinsi Sumatera Utara untuk perempuan umur 0-4 tahun dan 65+ disebar untuk mengetahui perkembangan
jumlah penduduk.
Penduduk total dihitung dari setiap distribusi penduduk dengan rumus sebagai berikut:
𝑌−5
Keterangan :
Presentase penduduk setiap kelompok umur masing-masing jenis kelamin dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
𝑃𝑀𝑃
5𝑀𝑃
5 =
𝑇𝑃
Preaentase untuk tiap kelompok umur perempuan dihitung dengan cara yang sama. Presentase
ini selanjutnya digambarkan dalam suatu pyramida.
D. Hasil Output
65+
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MALE PERCENT FEMALE
SYMBOL DEFINITIONS
I FIRST DISTRIBUTION
FIRST DISTRIBUTION
NUMBER PERCENT
Tujuan dari pada program “PYRMD” adalah untuk menggambarkan suatu piramida penduduk
dari datu atau dua distribusi penduduk secara berurutan data yang dibutuhkan adalah penduduk laki-laki
menurut kelompok umur lima tahun dan perempuan kelompok umur lima tahun. Dari data penduduk
provinsi DKI Jakarta diatas menunjukan bahwa beban tanggungan tertinggi untuk perempuan terdapat
pada kelompok umur 25-29 dengan jumlah penduduk 524826 dengan persentase 5.19 dan untuk
kelompok umur laki-laki beban tertinggi berada di kelompok umur 30-34 dengan jumlah penduduk
534321 dengan persentase 5.28. sedangkan beban tanggungan terendah pada kelompok perempuan
berada di usia 60-64 tahun dengan jumlah penduduk 142420 dengan persentase 1.41 sedangkan di
kelompok laki-laki beban tanggungan terendah pada kelompok usia 60-64 tahun dengan jumlah
penduduk 141660 dengan persentase 1.40 . Dan artinya setiap 100 penduduk usia produktif menaggung
1 penduduk usia tidak produktif.
BAB III
LAMPIRAN
A. Program Agesx
Gamabah di bawah ini adalah gambar dari input data awal.
SS Output
C. Program Pyrmd
SS Input pyrmd
SS Output
JUMLAH PENDUDUK DKI JAKARTA TAHUN 2015 (PYRMD)
65 + I------!-------I 65 +
I ! I
60-64 I-----!-----I 60-64
I ! I
55-59 I-------!-------I 55-59
I ! I
50-54 I----------!----------I 50-54
I ! I
45-49 I------------!------------I 45-49
I ! I
40-44 I---------------!--------------I 40-44
I ! I
35-39 I------------------!-----------------I 35-39
I ! I
30-34 I--------------------!-------------------I 30-34
I ! I
25-29 I--------------------!--------------------I 25-29
I ! I
20-24 I----------------!-----------------I 20-24
I ! I
15-19 I-------------!-------------I 15-19
I ! I
10-14 I--------------!-------------I 10-14
I ! I
5- 9 I----------------!---------------I 5- 9
I ! I
0- 4 I----------------!-----------------I 0- 4
I ! I
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
*-*-*-*-*
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
! ! !
14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14
MALE PERCENT FEMALE
SYMBOL DEFINITIONS
I FIRST DISTRIBUTION
FIRST DISTRIBUTION
NUMBER PERCENT