Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313382852

Neuropharmacogenomic Bipolar Disorder

Article · November 2013

CITATIONS READS

0 1,686

1 author:

Taruna Ikrar
Pacific Health Sciences University, California, United State
76 PUBLICATIONS   497 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Amyotrophic Lateral Sclerosis: New Suggestions of Pathophysiology and Treatments View project

The potential of cell-based therapy for Macular Degenerations View project

All content following this page was uploaded by Taruna Ikrar on 06 February 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


RACIKAN

Neuropharmacogenomic
Bipolar Disorder
dr. Dito Anurogo*
Dr. Taruna Ikrar, MD, MPharm., PhD **

B
ipolar Disorder (BD) mempengaruhi 1–2% populasi Yaitu: neurologi, neuroscience, farmakologi, genetik, genomik,
penduduk dunia. BD adalah masalah kesehatan mental farmakogenetik dan farmakogenomik.
yang serius, namun masih jarang dipahami melalui Berikut ini diuraikan pendekatan BD, berdasarkan neurologi
pendekatan neuropharmacogenomic. Meski termasuk dan neuroscience. Pada tahun 1970-an, para ahli berhasil mene-
gangguan jiwa serius dan berat, sekitar 60% penderita BD dapat mukan ketidakseimbangan antara aktivitas neuronal kolinergik
mencapai remisi penuh dari beragam gejala dengan terapi paripurna. dan katekolaminergik, perubahan elektrolit yang berkesinam-
bungan. Hal ini disebabkan oleh defisit membran sodium potas-
Neuropharmacogenomic sium-ATPase serta penurunan konsentrasi erythrocyte ATPase.
Pendekatan neuropharmacogenomic adalah pendekatan Pada penderita BD, dijumpai keterlibatan korteks dorsal pre-
holistik dan komprehensif, yang memadukan multidisiplin ilmu. frontal, korteks anterior cingulate, amigdala, sirkuit fronto-lim-

Untuk memastikan dan menegakkan diagnosis BD, dokter/ psikiater menggunakan DSM-IV sbb:
Kategori DSM-IV Kriteria Penjelasan

Bipolar I disorder Ada minimal satu episode manik atau campuran, 1. Untuk mendeskripsikan episode terkini:
biasanya disertai oleh minimal satu episode a. ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik.
depresif mayor. b. remisi penuh atau sebagian.
c. dengan ciri utama katatonik.
d. dengan onset postpartum.
2. Untuk mendeskripsikan episode depresif mayor yang
sedang berlangsung (terkini):
a. kronis.
b. dengan ciri utama melankolis.
c. dengan ciri utama atipikal.
3. Untuk mendeskripsikan pola episode-episode:
a. dengan atau tanpa pemulihan interepisode.
b. dengan pola musiman.
c. dengan siklus cepat (minimal 4 episode dalam 12 bulan
terakhir).

Bipolar II disorder Episode depresif mayor berulang dengan mini- 1. Untuk mendeskripsikan episode terkini:
mal satu episode hipomanik (lebih ringan dari a. hipomanik
manik). b. depresi
2. Untuk mendeskripsikan episode depresif mayor terkini:
(lihat di bipolar I disorder)

Siklotimik disorder Kronis (> 2 tahun), gangguan mood berfluktuasi Lebih dari 2 tahun interval bebas gejala apapun yang
(berubah-ubah, naik-turun), melibatkan banyak berlangsung tidak lebih dari 2 bulan.
periode hipomanik ringan dan gejala depresi yang
tidak memenuhi kriteria episode depresif mayor.

Bipolar disorder tidak Gangguan dengan ciri utama bipolar yang tidak Contoh:
spesifik (not otherwise memenuhi kriteria bipolar disorder spesifik a. Siklus sangat cepat (lebih dari beberapa hari).
specified) yang mana pun. b. Hipomania berulang tanpa gejala depresif.
c. Tidak ditentukan (indeterminate) apakah primer atau
sekunder (karena kondisi medis umum atau penya-
lahgunaan zat).
DSM-IV = Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th Ed.

ETHICAL DIGEST  NO. 117  Thn. X  November 2013 Semijurnal Farmasi & Kedokteran 75

75-79 Racikan Bipolar disorder.pmd 75 10/21/2013, 1:26 PM


RACIKAN
bic-subcortical, dan ketidaknormalan di hipokampus. Terjadi Farmakologi
multiproses di area otak ini, misalnya: penurunan metabolisme, Pendekatan farmakologi (medikamentosa) BD disesuaikan
sejumlah glial, dan densitas di korteks prefrontal. Disfungsi di dengan indikasi. Yang perlu diperhatikan adalah untuk terapi
sirkuit prefrontal-limbic-subcortical. Aktivasi otak abnormal. jangka panjang. Pilihan utama yang berdasarkan bukti dari
Transmisi GABA dan glutamate abnormal di hipokampus. Di beragam studi terkontrol, adalah garam lithium dan carbama-
amigdala dijumpai: disfungsi, peningkatan aktivitas secara zepine. Aksi lithium terjadi downstream dari tempat sinaptik.
persisten, pembesaran bilateral. Interaksi antara amigdala dan Pilihan yang bersifat possibly efficacious, tersebar luas di praktik
korteks ventral/orbitofrontal abnormal. Aktivitas di korteks ven- klinis. Bukti ilmiah masih terbatas atas asam valproat. Lithium
tral dan orbital prefrontal tampak berkurang selama episode atau valproate (VPA) dalam paradigma terapi yang relevan de-
BD dan saat remisi. Sebagian ahli berpendapat tidak ada ngan klinis, menurunkan aktivitas PKC, berbagai fungsi yang
pembesaran di hipokampus. dimediasi PKC, atau stimulation-induced PKC translocations
Perubahan lain, seperti: pembesaran ventrikel ketiga dan lat- terhadap membran. Pilihan eksperimental sebagai monoterapi,
eral. Hiperintensitas periventricular. Peningkatan signalling bukti terbatas sebagai terapi adjunct, antara lain: antikonvulsan
melalui penggabungan adenylcyclase ke protein G, yang (lamotrigine, gabapentine, topiramate), hormon tiroid (levothy-
mengakibatkan ketidaknormalan pola aktivitas di sirkuit limbik roxine), neuroleptik atipikal (clozapine, olanzapine). Sedangkan
dan interconnected prefrontal-subcortical. Penurunan konsen- antagonis kalsium dikategorikan memiliki evidence lemah.
trasi choline (prekursor acetylcholine) di eritrosit. Penurunan Pendekatan genetik-genomik BD meski pun belum banyak
konsentrasi serotonin dan gamma-aminobutyric acid. diteliti, penting diketahui. Ada bukti meningkatnya pro-inflam-
Penurunan konsentrasi serotonin metabolite, 5-hydroxyindol matory markers, atau ketidakseimbangan antara marker pro-
acetic acid, dan 5-hydroxytryp- dan anti-inflammatory pada BD. Riset
http://the-alternative.co.uk
tamine. Penurunan 5-hydroxytrypta- genetik membuktikan bahwa BD
mine-1A receptor binding di mid- berkaitan erat dengan gen IL11 dan
brain raphe dan korteks mesotem- IL6, sedangkan penemuan untuk
poral (amygdala, hippocampus). polimorfisme TNF-alpha masih dalam
Pada penderita yang tertekan (de- perdebatan para ahli.
pressed), dijumpai penurunan kon- Studi genetik lainnya fokus pada
sentrasi dopamine metabolite homo- gen-gen pengkode NMDA subunit 1,
vanillic acid di cairan cerebrospinal. 2A, 2B. Sedangkan studi neuropatho-
Pada penderita BD, dijumpai pula logical menemukan daerah yang
keterlibatan multiaksis hypotha- spesifik menurunkan densitas reseptor
lamic-pituitary-thyroid. Gangguan NMDA, dan secara lebih konsisten
metabolisme hormon tiroid perifer. mengurangi aktivitas NMDA-medi-
Faktor lingkungan yang mencetus- ated glutamatergic pada penderita
kan disfungsi immuno-inflammation. Beragam proses immuno- BD, dalam bingkai melambatnya kinetik NMDA karena berku-
inflammatory, misalnya disebabkan oleh human endogenous rangnya kontribusi subunit NR2A.
retroviruses, yang mengalami reactivation (normalnya tenang/
diam), dapat dicetuskan oleh agen infectious selama kehamilan, Genomik
masa anak-anak awal, dan/atau masa remaja. Efek neurotoksik Prinsip dasar biologi molekuler adalah gen-gen dikode (en-
dan kondisi inflamasi dapat muncul setelah fase prodromal dan coded) di DNA, DNA ditranskripsikan menjadi RNA, untuk
memicu episode mood akut. Interaksi antara kerentanan genetik kemudian diubah menjadi protein. Protein-protein dan RNA ada-
dan beragam faktor lingkungan (seperti: tekanan/stresor lah pondasi dasar yang membentuk “bangunan” sel-sel dan
kehidupan, perubahan jadwal harian, penyalahgunaan obat, jaringan-jaringan.
penggunaan beberapa medikasi) dapat juga menjadi trigger Dari analisis ekspresi gen, PDLIM5, somatostatin, mutasi di
onset patologi kejadian episode baru. mtDNA 3243 dan polymorphism yang teridentifikasi di rs420259
Terjadi pula perubahan aktivitas PKC (protein kinase C). dengan odds ratio (95% confidence intervals) 2,07 (1,6–2,69),
Aktivitas membrane-associated PKC secara signifikan mening- terbukti berkaitan erat dengan bipolar disorder (BD). Studi lain
kat di platelet yang diisolasi dari penderita saat dalam kondisi menunjukkan bahwa beberapa kandidat gen pada circadian
manic. Rasio sitosol terhadap aktivitas membran PKC meningkat rhythm pathway, seperti: BmaL1, TIMELESS, dan PERIOD3,
pada penderita bipolar manic. Aktivitas PKC diup-regulated dilaporkan terkait erat dengan BD.
pada BD. Diindikasikan oleh meningkatnya asosiasi membran Pendekatan positional candidate juga menunjukkan, hu-
PKC, baik di kondisi basal mau pun sebagai respon terhadap bungan antara BD dan TRPM2 (21q22.3), GPR50 (Xq28), Citron
stimulasi seluler. (12q24), CHMP1.5 (18p11.2), GCHI (14q22-24), MLC1 (22q13),
The Wnt Signaling Pathway (Wnt glycoproteins mengikat GABRA5 (15q11-q13), BCR (22q11), CUX2, FLJ32356 (12q23-
reseptor membran à GSK-3 dihambat à beta-Catenin dihalangi à q24), NAPG (18p11), 16p12. Sedangkan loci 15q14 dan 7q11.2
menghambat kematian sel). Lithium mencegah kematian sel dan berimplikasi pada patogenesis BD, yang responsif terhadap
meningkatkan proteksi sel melalui the Wnt Signaling Pathway. lithium.

76 Semijurnal Farmasi & Kedokteran ETHICAL DIGEST  NO. 117  Thn. X  November 2013

75-79 Racikan Bipolar disorder.pmd 76 10/21/2013, 1:26 PM


RACIKAN
Contoh riset farmakogenetik yang berfokus pada sitokrom P450 (CYP), dapat dilihat pada tabel berikut:

(Dari berbagai sumber)

Pharmacogenetics universitas-rumah sakit, bukan dilakukan oleh industri farmasi.


Istilah “pharmacogenetics” dicetuskan oleh Friedrich Vogel Farmakodinamik dan farmakokinetik sulit diprediksi pada
dari Heidelberg, Jerman, pada tahun 1959. Farmakogenetik adalah setiap penderita, sehingga dalam praktik, dokter biasanya
studi tentang bagaimana genetik seorang individu mempenga- menerapkan standar dosis berdasarkan berat badan dan
ruhi respon tubuhnya terhadap obat, dengan mengombinasikan pengawasan obat terapetik. Dengan bantuan farmakogenetik,
ilmu pharmaceutical tradisional, seperti: biokimia, dengan dapat dilakukan prediksi farmakodinamik dan farmakokinetik
anotasi pengetahuan gen (etika), protein dan single-nucleotide secara akurat, karena penggunaan screening genetik untuk
polymorphisms (SNPs). memperkirakan respon metabolik terhadap berbagai jenis obat
Dalam farmakogenetik, analisis (sekelompok) gen tertentu (salah satunya obat golongan immunosuppressive).
dapat digunakan untuk memprediksi berbagai respon terhadap Pada bipolar disorder, farmakogenetik berperan untuk
obat tertentu. Disiplin ilmu ini juga membahas tentang peran menentukan beragam kandidat gen yang responsif terhadap obat
variasi genetik yang mempengaruhi respon obat, bermacam lithium, yang disajikan dalam tabel berikut ini:
reaksi obat yang saling bertentangan atau merugikan di dalam
tubuh. Singkatnya, farmakogenetik adalah ilmu tentang peran Lithium
genetik dalam respon obat. Lithium adalah inhibitor sedikitnya empat molekul kunci:
Salah satu tahapan awal farmakogenetik adalah mendeteksi IMP, GSK3-beta, adenylyl cyclase, dan G-proteins (ditandai
kandidat polimorfisme. Ada jutaan SNPs dalam genom manusia. dengan lingkaran merah coret). Dengan aksinya yang langsung
Bahkan, meski pun mereka biasanya cosegregate di dalam melalui target-target ini, lithium dapat menyebar efek secara tidak
kelompok-kelompok kecil, identifikasi beragam variasi kunci amat langsung melewati multiple interconnected signaling path-
sulit dilakukan. ways. Termasuk ERK dan PKC yang pada gilirannya mengubah
Farmakogenetik metabolisme obat menyediakan model untuk ekspresi gen, distribusi reseptor neurotransmitter, dan berbagai
disiplin ilmu yang lebih kompleks, yakni farmakogenomik, di proses seluler seperti diferensiasi neuronal, apoptosis, dan ritme
mana dasar genetik untuk aspek farmakodinamik dari mekanisme sirkadian.
obat digunakan dalam terapi klinis. Perubahan ekspresi gen dan proses second messenger, dapat
Hasil riset di atas dapat menjadi rekomendasi, untuk mempengaruhi fungsi neurotransmitters (misalnya: glutamate,
penggunaan obat. Misalnya ketersediaan obat thiopurines, dopamine, serotonin) serta neurotrophins (misalnya: BDNF).
gefitinib, warfarin, dan sebagian besar obat yang dimetabolisme Perubahan-perubahan ini diselesaikan melalui perubahan
oleh CYP2D6 adalah aplikasi farmakogenetik yang dilakukan sintesis, dan ketersediaan molekul-molekul signaling (misalnya:
oleh akademisi, ilmuwan, dokter di lembaga riset dan laboratorium ekspresi tyrosine hydroxylase dan transkripsi BDNF), juga

ETHICAL DIGEST  NO. 117  Thn. X  November 2013 Semijurnal Farmasi & Kedokteran 77

75-79 Racikan Bipolar disorder.pmd 77 10/21/2013, 1:26 PM


RACIKAN
Tabel Farmakogenetik Bipolar Disorder
Candidate genes in lithium response with evidence from microarray expression studies.
1 Inositol metabolism MARCKS, LTPR1, PIK3R3, PITPNB, PITPNC1, PLCepsilon1, IMPA1, PIK3R1, TRB3, INPP1
2 CREB and CRE-containing genes ATF2, ATF3, ATF4/CREB2, CREB3/1, CREBL2, CREM, CBP, BCL2, BCL-2L1, BDNF
3 Glutamate receptors GRIA1, GRIA1A, GRIA2, GRIA3, GRIA3A, GRIA4, GRID2, GRIN3A, GRM1, GRM3, GRM7
4 Circadian clock CRY1, PER1, PER2, PER3, DBP
5 Monoamine system ADRA1A, COMT, DRD1IP, SLC6A3
6 Cyclic nucleotide metabolism * PDE1A, PDE1C, PDE4A, PDE4D, PDE6G, PDE7A, PDE8A, PDE8B, PDE10A.
7 G-proteins * GNB1, RABL4, RASSF1, RGS4
8 Myelination * PLP1, OMG, MAG, MOG, MPZL1, CRYAB, MOBP, MBP
9 Cellular transport and remodeling * DNCHC1, DNAH12, DNAH14, DYNCH21, KIF1A, KIF2A, KIF3B, KIF3C, KIFC3, KIF21A,
KIF26A, MMP10, MMP12, MMP15, MMP23
10 Cell cycle regulators * CCNA2, CCNB2, CCND1, CCNE1, CCNG2, CDCA2, CDC16, CDC25A, CDC37, PKYMT1, CCAR1.
* Genes of interest for further study with microarray evidence.(Dimodifikasi dari McCarthy MJ dkk 2010, Kripke DF dkk 2009, Borgs L dkk 2009)

dengan mengubah sensitivitas target menuju sinyal-sinyal disebabkan karena genetik berperan penting dalam proses perja-
kimiawi yang baru saja masuk (incoming chemical signals). lanan penyakit, seperti penyakit psikiatrik mayor, contohnya:
Contoh: distribusi AMPAR, melalui molekul (seperti: stargazin). bipolar disorder. Ada pun studi farmakogenomik translational,
Masih belum jelas, apakah berbagai efek ini penting dan sekarang melibatkan karakterisasi pathways farmakokinetik-
diperlukan untuk mengefektifkan / memaksimalkan manfaat lithi- farmakodinamik secara holistik dan genome-wide scans. Karena
um sebagai mood stabilizing, di mana bersifat epiphenomenal itu, farmakogenomik makin meningkatkan dan mengembangkan
serta dapat berkontribusi terhadap munculnya efek samping. penggunaan model riset, untuk mempelajari berbagai penyakit
Sederhananya, variasi genetik dalam sistem di atas dapat kompleks lebih dari monogenic traits. Kabar baiknya, industri
berimplikasi untuk menentukan
respon lithium + stimulasi reseptor – Gambar tentang beragam target multipel di sistem saraf pusat yang berimplikasi pada
inhibisi reseptor. aksi terapeutik lithium (Sumber gambar: McCarthy MJ, et.al, 2010)

Pharmacogenomics
Istilah pharmacogenomics diper-
kenalkan sekitar tahun 1990-an, sejak
berdirinya Human Genome Project
dan perkembangan ilmu-pengetahu-
an tentang genome. Farmakogenomik
adalah disiplin ilmu yang kompleks,
meliputi pengaruh sejumlah peralatan
serta riset farmakologi berbasis gene-
tika molekuler, termasuk strategi yang
menggunakan pendekatan genetik,
dengan cara / arah baru untuk meren-
canakan obat-obatan, vaksin. Juga
bertujuan untuk mengidentifikasi
gen-gen yang mempengaruhi respon
klinis terhadap terapi obat. Riset
farmakogenomik secara progresif
menyatukan dan mempertemukan
berbagai penemuan dan kemajuan
terkini di bidang biokimia, biologi
molekuler, biologi sel, dan genomics. Penjelasan singkatan: AMPAR: a-amino-3-hydroxy-5-methyl-4-isoxazolepropionic acid receptor;
Farmakogenomik menyediakan BDNF: Brain derived neurotrophic factor; CREB: cAMP response element binding protein; DAG:
paradigma terkini berbasis sains dan Diacylglycerol; ERK: Extracellular regulated kinase; GSK3-beta: Glycogen synthase kinase 3-
riset, untuk memahami variasi indivi- beta; IMP: Inositol monophasphatase; NMDAR: N-methyl-d-aspartate receptor; PKA: protein
du dalam merespon obat. Hal ini kinase A; PKC: Protein kinase C; TCF: T-cell factor; TrkB: Tyrosine receptor kinase B.

78 Semijurnal Farmasi & Kedokteran ETHICAL DIGEST  NO. 117  Thn. X  November 2013

75-79 Racikan Bipolar disorder.pmd 78 10/21/2013, 1:26 PM


RACIKAN
farmasi di luar negeri sudah mulai mengga- timbangkan design, pengendalian plasebo,
bungkan farmakogenomik ke dalam proses dosis, pemberian/peresepan obat; merang-
perkembangan obat. kai database klinis.
Proses farmakogenomik melalui tujuh Sebagai salah satu cabang sains biome-
tahapan. Pertama, mekanisme obat. Identifi- dis, farmakogenetik dan farmakogenomik
kasi bagaimana cara obat bekerja, termasuk telah berjasa merintis pemahaman, tentang
profil pengikatan dan disposisi obat. bagaimana variasi sequence dan struktur

http://www.alyssareyans.com
Kedua, target. Identifikasi berbagai produk DNA mempengaruhi fenotip. Meski pun
gen yang berimplikasi dalam mekanisme penggunaan istilah farmakogenetik dan far-
aksi obat (misalnya: reseptor, neurotrans- makogenomik sering bertukar atau tum-
miter, enzim metabolik). Ketiga, kandidat pang-tindih, keduanya memiliki kontribusi
gen. Identifikasi (beragam) gen yang yang amat besar dalam memahami variasi
mengkode produk-produk gen atau yang fenotip respon obat. Dan, ke depannya da-
telah ditemukan berkaitan dengan (risiko) pat dikembangkan menjadi sains genomik-
munculnya penyakit. medik yang aplikatif.
Keempat, varian gen. Identifikasi varian kandidat gen fung- Kombinasi riset serta sinergi-strategi dapat dilakukan demi
sional dan non-fungsional. Kelima, clinical trials. Melakukan pemahaman dan pemecahan solusi bipolar disorder yang lebih
studi post-hoc tentang hubungan antara varian kandidat gen baik, lebih efektif, dan dengan harga yang lebih terjangkau semua
dan respon obat (profil efek samping atau efektivitas/kemuja- lapisan masyarakat. Hingga saat ini, pendekatan neuropharma-
raban) atau metabolisme obat. Keenam, analisis asosiasi. Meng- cogenomic dianggap sebagai strategi efektif dan komprehensif,
analisis hubungan antara varian gen dan trait terseleksi untuk dalam mengatasi bipolar disorder.
kebermaknaan statistik. Ketujuh, clinical trials. Melakukan studi
berdasarkan hipotesis a priori dengan populasi pasien yang * Berkarya di Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University
telah terseleksi / terstratifikasi oleh genotipe; dengan memper- ** California University, Irvine, USA

RUJUKAN
1. Janowsky DS, Overstreet DH. The role of acetylcholine et.al. Mapping susceptibility genes for bipolar disorder: a
mechanisms in mood disorders. In: Bloom FE, Kupfer DJ, eds. pharmacogenetic approach based on excellent response to
Psychopharmacology: the fourth generation of progress. New lithium. Molecular Psychiatry 2001;6:570–578.
York: Raven Press, 1995;945–56. 12. Vogel, F., 1959. Moderne problem der humangenetik. Ergeb.
2. Hamdani N, Tamouza R, Leboyer M. Immuno-inflammatory Inn. Med. U. Kinderheilk, 12:52-125.
markers of bipolar disorder: a review of evidence. Front 13. Weinshilboum, R., 2003. Inheritance and drug response.
Biosci (Elite Ed). 2012 Jan 1;4:2170-82. New England Journal of Medicine, 348(6):529-537.
3. Frey BN, Andreazza AC, Nery FG, Martins MR, Quevedo JC, 14. Staddon S, Arranz MJ, Mancama D, Mata I, Kerwin RW. Clini-
Kapczinski F. The role of hippocampus in the pathophysiol- cal applications of pharmacogenetics in psychiatry. Psy-
ogy of bipolar disorder. Behavioural Pharmacology Sept chopharmacology (Berl) 2002;162:18–23.
2007;(18)5-6:419-430. 15. Pickar D. Pharmacogenomics of psychiatric drug treatment.
4. Haldane M, Frangou S. New insights help define the patho- Psychiatr Clin N Am. 2003;26:303–321.
physiology of bipolar affective disorder: neuroimaging and 16. Porcelli S, Drago A, Fabbri C, Gibiino S, Calati R, Serretti A.
neuropathology findings. Progress in Neuro-Psychopharma- Pharmacogenetics of antidepressant response. J Psychia-
cology and Biological Psychiatry Sept 2004;(28)6:943–960. try Neurosci 2011;36(2):87-113.
5. Müller-Oerlinghausen B, Berghöfer A, Bauer M. Bipolar disor- 17. Ware N.The role of genetics in drug dosing. Pediatr Nephrol.
der. Lancet 2002; 359:241–247. 2012 Feb 23. [Epub ahead of print]
6. Hahn C-G, Friedman E. Abnormalities in protein kinase C sig- 18. Motulsky AG, Ming Q. Pharmacogenetics,
naling and the pathophysiology of bipolar disorder. Bipolar pharmacogenomics and ecogenetics. J Zhejiang Univ SCI-
Disord 1999;2:81–86. ENCE B 2006 7(2):169-170.
7. Leboyer M, Henry C. Pathogenesis of bipolar disorders: ge- 19. Catalano, M. Psychiatric genetics ’99: the challenges of
netic vulnerability and environmental factors. Rev Prat.2005 psychopharmacogenetics. Am.J.Hum.Genet.1999;65:606–610.
Mar 15;55(5):487-92. 20. McCarthy MJ, Leckband SG, Kelsoe JR. Pharmacogenetics
8. Goldstein BI, Kemp DE, Soczynska JK, McIntyre RS. Inflamma- of lithium response in bipolar disorder. Pharmacogenomics
tion and the Phenomenology, Pathophysiology, Comorbidity, 2010;11(10):1439–1465.
and Treatment of Bipolar Disorder: A Systematic Review of the 21. Kripke DF, Nievergelt CM, Joo E, Shekhtman T, Kelsoe JR:
Literature. J Clin Psychiatry 2009;70(8):1078-1090. Circadian polymorphisms associated with affective disor-
9. Fountoulakis KN. The possible involvement of NMDA glutamate ders. J. Circadian Rhythms 2009;7:2.
receptor in the etiopathogenesis of bipolar disorder. Curr 22. Borgs L, Beukelaers P, Vandenbosch R et al.: Period 2 regu-
Pharm Des. 2012 Jan 18. lates neural stem/progenitor cell proliferation in the adult
10. Müller-Oerlinghausen B, Berghöfer A, Bauer M.Bipolar hippocampus. BMC Neurosci 2009;10:30.
disorder.Lancet 2002; 359:241–47. 23. Pickar D, Rubinow K. Pharmacogenomics of psychiatric disor-
11. Turecki G, Grof P, Grof E, D’Souza V, Lebuis L, Marineau C, ders. TRENDS in Pharmacological Sciences.2001;22(2):75-83.

ETHICAL DIGEST  NO. 117  Thn. X  November 2013 Semijurnal Farmasi & Kedokteran 79

75-79 Racikan Bipolar disorder.pmd 79 10/21/2013, 1:26 PM

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai