Oleh:
Efi Pandan Sari
NIM 182311101128
Oleh:
Efi Pandan Sari
NIM 182311101128
KASUS
Sebuah keluarga di desa Sukorejo terdiri dari suami, istri, dan 1 anak yanng suku
jawa. Tn. R berusia 26 tahun sedangkan Ny. R berusia 21 tahun. Pendidikan terakhir Tn. R
adalah SD sedangkan Ny. R memiliki pendidikan terakhir SMK. Tn. R bekerja sebagai
pedagang kelapa sedangkan Ny. R bekerja sebagai kasir di mall. Tanggal 26 Januari 2019 Ny.
R melahirkan bayi laki-laki yang merupakan buah hati pertama mereka. Ny. R melakukan
cuti selama 2 bulan. Kini, bayi tersebut berusia 1 bulan. Ny. R mengatakan bahwa dia akan
kembali bekerja. Tn. R mengatakan bahwa bayi mereka akan dititipan ke orang tua Tn. R
yang tinggal disebelah rumah Tn. R. Keluarga Tn. R memiliki pnghasilan 3,5 juta perbulan.
Setiap bulan keluarga Tn. R memiliki pengeluaran 2, 5 juta. Ny. R takut tidak dapat
memberikan ASI jika ia sudah mulai bekerja. Perawat E melakukan pengkajian yang
menunjukan data ssebagai berikut.
Komposisi Keluarga
Pendidika
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Ket
n
Genogram
Keteangan:
Laki-laki
Perempuan
Tipe Keluarga:
Jenis type keluarga: keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak.
Masalah yang terjadi dengan type tersebut:
Ketakutan pemberian asuhan dimasa depan , kesulitan menyelesikan tugas yang diperlukan,
perubahan waktu seggang, kekawatiran terhadap anggota keluarga ddan konflik keluarga.
Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa : Jawa
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:
Ny. R mengatakan bahwa dia akan kembali bekerja. Tn. R mengatakan bahwa bayi
mereka akan dititipan ke orang tua Tn. R yang tinggal disebelah rumah Tn. R. Ny.
R takut tdak dapat memberikan ASI jika ia sudh mulai bekerja.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 10x 12 meter
b) Type Rumah: batako
c) Kepemilikan: sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 3 (tiga)
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
e) Ventilasi/jendela: ada 8
f) Pemanfaatan ruangan:
Ruang tamu dirumah keluarga Tn. S biasanya digunakan berkumpul dengan saudara
atau teman dari keluarga Tn. S, dapur digunakan untuk memasak oleh istri dari Tn. S
dan tempat tidur digunakan untuk beristirahat oleh keluarga Tn. S.
STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: komnikasi terganggu karena memiliki
kesibukan sendiri-sendiri.
b. Struktur Kekuatan Keluarga:
keluarga Tn. R apabila mempunyai masalah dalam keluarga selalu di
selesaikan bersama-sama. Antar keluarga selalu memberikan dukungan satu
sama lain dan jika dikeluarga Tn. R ada yang mengalami sakit, Tn. R
membawanya ke petugas kesehatan atau puskesmas yang dekat dengan
rumah nya.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. R berperan sebagai suammi, Ny. R berperan sebagai istri dan an. A
sebagai Anak.
d. Struktur norma
Struktur norma yang dterapkkan pada keluarga R adalah islam.
FUNGSI KELUARGA
a) Fungsi afektif
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
Keluarga Tn. R saling menyanyangi satu sama lain, saling peduli dan saling
menghormati, perhatian pada keluarga ini sangat besar selalu menghargai
pendapat anggota keluarga lainnya
b) Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga:
keluarga Tn. R hubungan antar keluarga berjalan dengan baik, rukun
satu sama lain antara anak, istri dan suami.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
interaksi keluarga Tn.R, istri dan anaknya baik namun kadang keluarga
ini sering sibuk dengan pekerjaannya, namun
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Pada keluarga Tn. R yang dominan atau lebih sering menggambil
keputusan dalam suatu keluarga yaitu Tn.R
4) Kegiatan keluarga waktu senggang:
Keluarga Tn. R apabila memiliki waktu senggang dibuat untuk kumpul
bersama anak dan istrinya, terkadang menonton tv bersama atau jika
memiliki uang yang berlebih keluarga Tn.R rekreasi ke luar.
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial:
kegiatan sosial pada keluarga Tn. R yaitu Tn. R yang jarang
berpartisipasi dalam kegiatan sosial karena sibuk dengan pekerjaannya
namun Tn. R ingin mengikuti kegiatan sosial tersebut meskipun
dengan kesibukannya bekerja berbeda dengan Ny. R yang sering
mengikuti kegiatan sosial tersebut
d).Strategi koping:
jika ada masalah keluarga Tn. R selalu mencari ja;an keluarnya dengan membicarakan
baik-baik tanpa ada perselisihan keduanya hingga masalahnya selesai dengan baik.
e) Strategi adaptasi fungsional:
← keluarga Tn. R mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya, tidak
pernah adu mulut dan tidak pernah melakukan pukul memukul/ memakai
kekerasan.
HARAPAN KELUARGA
a) Terhadap masalah kesehatannya:
Keluarga berharap bayi mereka tetap mendaapatan ASI eksklusif meski Ny. R
bekerja
b) Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Keluarga berharap petugas kesehatan memberikan informasi terkait masalah yang
dihadapi mereka.
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
MASALAH
NO. PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Data obyektif. Keteganggan peran
a. Ny. R mengatakan bahwa dia akan kembali bekerja. a. Benturan kotmitmen peran pemberian asuhan
b. Tn. R mengatakan bahwa bayi mereka akan dititipkan ke orang tua Tn. R Peningkatan kebutuhan
yang tinggal disebelah rumah Tn. R. asuhan
c. Ny. R takut tidak dapat memberikan ASI jika ia sudah mulai bekerja.
Data subyektif
a. Keluarga Tn R memiliki anak bayi 1 bulan
b. Keluarga Tn. R terlihat khawwatir tentang anggota keluarganya
c. Ny. R melakukan cuti selama 2 bulan
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
Tujuanan Intervensi
Diagnosa Kritea Hasil
Indikator Evaluator
Ketegangan NOC: NIC: 1. Pengkajian langsung pada Peningkatan derajat TOMA, kader,
pemberian asuhan Memperahankaaan Pengajaran: Nutrisi bayi 0-3 keluarga (untuk kesehatan keluarga dengan: bidan Desa
keperawatan pemberian ASI bulan (5640) memperoleh data primer 1. Dukungan sukorejo
(Domain 7 Kelas 1 (1002) 1. Instrusikan orang pengasuh dan sekunder) pengasuuhan
Kode Diagnosis Kriteria hasil: untuk memberikan ASI 2. Peningktan sistem
00061) a. Kemampuan 2. Instrusikan pengasuh unuk dukungan
mengumpul membuan sisa susu yang
akan ASI tidak diminum
dan
enyimpan
dengan
aman
b. Kemampuaa
n
mencairkan
dan
menghangat
kan ASI
yang
trsimpan
dengan
aman
2.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas 2018
Jember
Lampiran
Lampiran 1. SAP
Lampiran 2. Materi
Lampiran 3. SOP
Lampiran 4. Media
Lampiran 5. Dokumentasi
Pemateri
Mahasiswa
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
Lampiran 1. SAP
Topik/materi : Cara penyimpanan dan penghangatan Air Susu Ibu Perah (ASIP)
Sasaran : Keluarga Tn. R
Waktu : 09.00 WIB
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Februari 2019
Tempat : Rumah Tn. R
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai cara menyimpan dan
menghangatkan ASIP keluarga Tn. R mengetahui carayang benar dalam
penyimpanan dan penghangatan ASI.
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan pelatihan diharapkan keluarga Tn. R mampu:
berpartisipasi dalam penyimpanan dan penhangatkan Air Susu Ibu Perah
(ASIP)
3. Pokok Bahasan:
Cara penyimpanan dan penghangatan Air Susu Ibu Perah (ASIP).
4. Subpokok Bahasan
a. Menjelaskan tentang ASI
b. Menjelaskan wadah penyimpanan ASIP
c. Menjelaskan cara penyimpanan ASIP
d. Menjelaskan cara menghangatkan ASIP
5. Waktu
40 menit
6. Bahan/Alat yang digunakan
1. Kursi Sandaran Kepala
2. Ruangan yang tenang dan nyaman
3. Kulkas
4. Wadah keras dan tertutup dari kaca atau plastik keras
5. Kantung plastik
6. ASI
7. Bulpoin
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
8. Selotip
9. Kertas
10. Gunting
11. Tremos yang berisi es batu
12. Wadah berisi air hangat
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan individu
b. Landasan Teori : Behaviorisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang nyaman
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Tim menyiapkan materi tentang cara penyimpanan dan penghangatan Air Susu
Ibu (ASIP).
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, Memerhatikan dan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
b. Menjelaskan materi secara Memerhatikan
umum tentang tujuan
penyimpanan dan
penghangatan ASIP
Penyajian a. Menanyakan pengetahuan Memerhatikan 25 menit
keluarga tentang terkait lama
ASI dapat bertahan
b. Menanyakan apakah sudah Memerhatikan dan
bisa mempraktekkan cara memberi tanggapan
menyimpan dan
menghangatkan ASIP
c. Membagikan bahan Memberikan
pertanyaan
d. Simulasi Memerhatikan dan
memberi tanggapan
Penutup a. Mengajukan pertanyaan Memerhatikan 10 menit
kepada keluarga
b. Mendiskusikan bersama Memberi saran
jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan
c. Memberikan reward Memberi komentar dan
menjawab pertanyaan
bersama
d. Menutup pertemuan dan Memerhatikan dan
memberi salam membalas salam
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
10. Skenario
pindahan ASI dibawah semalam sebelumnya. Saat ASI akan digunakan esok hari,
susu akan mencair, kemudian hangatkan. ASI beku dicairka dapat bertahan 24 jam
dalam lemari dingin dan jangan membekukannya kembali. Jangan memanaska
diatas kompor dan microvave karena dapaat rusak kandungan vitaamin dalam
ASI. Buanglah ASI yang tersisa yang telah diberikan pada bayi. Jangan
menyimpan kembali ke lemari pendingin atau dipanaskan.
Keluarga: owh adi gak boleh langsung dimasak dari kompor ya.
Perawat: iya Ibu.
Keluarga: iya iya saya faham.
Perawat: karena ibu sudah faham pertemuan hari ini cukup sampai disini. Besok
saya akan kesini lagi dan mengajarkan ibu cara menyusui menggunakan botol.
Lampiran 2. Materi
CARA PENYIMPANAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP) DAN
MENGHANGATKAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP)
YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA BAYI
a. Wadah yang keras dan perbuat dari kaca atau plastik keras sehingga dapat
menyimpan ASI perah dalam jangka waktu lama.
b. Kantung plastik khusus sebagai wadah penyimpanan ASI dalam jangka
waktu pendek, yaitu kurang dari 72 jam.
c. Wadah penimpanan sebaiknaya kedap udara.
3. Untuk ASI beku, keluarkan botol susu yang berisi ASI beku. Setengah jam
sebelum diberikan pada bayi sebelum waktu menyusui rendamlah kedalam
wadah yang berisi air hangat. Gantilah air beberapa kali sampai ASI
mencair dan suhu ASI cukp hangat. Atau pindahan ASI dibawah semalam
sebelumnya. Saat ASI akan digunakan esok hari, susu akan mencair,
kemudian hangatkan. ASI beku dicairka dapat bertahan 24 jam dalam
lemari dingin dan jangan membekukannya kembali.
4. Jangan memanaska diatas kompor dan microvave karena dapaat rusak
kandungan vitaamin dalam ASI.
5. Buanglah ASI yang tersisa yang telah diberikan pada bayi. Jangan
menyimpan kembali ke lemari pendingin atau dipanaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 3. SOP
Lampiran 4. Media
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember