Anda di halaman 1dari 22

Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019

FKEP Universitas Jember

LAPORAN PREPLANNING TENTANG CARA PENYIMPANAN DAN


PENGHANGATAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP) PADA KELUARGA TN.
R DI DESA SUKOREJO

Oleh:
Efi Pandan Sari
NIM 182311101128

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

LAPORAN PREPLANNING TENTANG CARA PENYIMPANAN DAN


PENGHANGATAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP) PADA KELUARGA TN.
R DI DESA SUKOREJO

Disusun untuk memenuhi tugas prakepanitraan


Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Oleh:
Efi Pandan Sari
NIM 182311101128

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 32345
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

KASUS
Sebuah keluarga di desa Sukorejo terdiri dari suami, istri, dan 1 anak yanng suku
jawa. Tn. R berusia 26 tahun sedangkan Ny. R berusia 21 tahun. Pendidikan terakhir Tn. R
adalah SD sedangkan Ny. R memiliki pendidikan terakhir SMK. Tn. R bekerja sebagai
pedagang kelapa sedangkan Ny. R bekerja sebagai kasir di mall. Tanggal 26 Januari 2019 Ny.
R melahirkan bayi laki-laki yang merupakan buah hati pertama mereka. Ny. R melakukan
cuti selama 2 bulan. Kini, bayi tersebut berusia 1 bulan. Ny. R mengatakan bahwa dia akan
kembali bekerja. Tn. R mengatakan bahwa bayi mereka akan dititipan ke orang tua Tn. R
yang tinggal disebelah rumah Tn. R. Keluarga Tn. R memiliki pnghasilan 3,5 juta perbulan.
Setiap bulan keluarga Tn. R memiliki pengeluaran 2, 5 juta. Ny. R takut tidak dapat
memberikan ASI jika ia sudah mulai bekerja. Perawat E melakukan pengkajian yang
menunjukan data ssebagai berikut.

IDENTITAS UMUM KELUARGA


Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. R Pendidikan : SD
Umur : 26 tahun Pekerjaan : Pedagang
Agama: Islam Alamat : Sukorejo
Suku : Jawa Nomor Telpon : 082234295578

Komposisi Keluarga
Pendidika
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Ket
n

1. Tn. R L 26 th Suami Pedagang SD


2. Ny. R P 21 th Istri Swasta SMK
3. An. A L 1 bln Anak Tidak Bekerja Tidak
Sekolah
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Genogram

Keteangan:
Laki-laki

Perempuan

Tipe Keluarga:
Jenis type keluarga: keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak.
Masalah yang terjadi dengan type tersebut:
Ketakutan pemberian asuhan dimasa depan , kesulitan menyelesikan tugas yang diperlukan,
perubahan waktu seggang, kekawatiran terhadap anggota keluarga ddan konflik keluarga.

Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa : Jawa
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:

Kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan dalam


keluarga, apabila ada yang sakit maka membeli obat diwarung dan jika masih sakit
langsung dibawa ke petugas kesehatan / puskesmas yang dekat dengan rumahnya,
sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa jawa.

Status Sosial Ekonomi Keluarga:


Anggota keluarga yang mencari nafkah: suami namun istri juga akan mencari nafkah
kembali.
Penghasilan
3,5 juta pebulan
Upaya lain
-
Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Perabotan rumah tangga, 2 motor, 1 kulkas, kursi sofa, meja, kasur 2, dan almari 3.
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Kebutuhan yang dikeluarkan perbulan kurang lebih 2,5 juta.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
Klurga Tn. Jarang melakukan rekreasi.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):


Tahap perkembangan keluaaga saat ini pada keluarga Tn. R adalah tahap perama
yan ditandai dengan lahirnya an. A yang saat ini berusia 1 bulan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Tahap perkembangan syang belum terpenuhi saat ini adalah tahap 3 sampai tahap 7
karena anak pertama masihh berusia 1 bulan.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:

Ny. R mengatakan bahwa dia akan kembali bekerja. Tn. R mengatakan bahwa bayi
mereka akan dititipan ke orang tua Tn. R yang tinggal disebelah rumah Tn. R. Ny.
R takut tdak dapat memberikan ASI jika ia sudh mulai bekerja.

b) Riwayat penyakit keturunan:


Tidak ada penyakit keturunan pada keluarga Tn. R
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio Masalah
No Nama Umur BB yang telah
Kesehatan /DPT/HB/ Kesehatan
dilakukan
Campak

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Sumber pelayaan yang dimanfaatkan oleh keluarga Tn. R adalah
puskesm
e) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Selama menikah anggota keluarga Tn. R belum pernah ada yang sakit

PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 10x 12 meter
b) Type Rumah: batako
c) Kepemilikan: sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 3 (tiga)
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

e) Ventilasi/jendela: ada 8
f) Pemanfaatan ruangan:
Ruang tamu dirumah keluarga Tn. S biasanya digunakan berkumpul dengan saudara
atau teman dari keluarga Tn. S, dapur digunakan untuk memasak oleh istri dari Tn. S
dan tempat tidur digunakan untuk beristirahat oleh keluarga Tn. S.

g) Septic tank: ada letak: dibelakang rumah


h) Sumber air minum: sumur
i) Kamar mandi/WC: ada
← Sampah: basah
dan kering limbah RT:
dibuang di lubang
belakang rumah dan
dibakar
j) Kebersihan lingkungan : bersih

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a) Kebiasaan : berkerumpul
b) Aturan/kesepakatan : musyawarah
c) Budaya :
c. Mobilitas Geografi Keluarga: rumah berjarak 50 meter
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Tn. R selalu mengikuti acara di skitar tempat tinggal.


e. System Pendukung Keluarga
Ada duknangan keluara dari keluarga besar.

STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: komnikasi terganggu karena memiliki
kesibukan sendiri-sendiri.
b. Struktur Kekuatan Keluarga:
keluarga Tn. R apabila mempunyai masalah dalam keluarga selalu di
selesaikan bersama-sama. Antar keluarga selalu memberikan dukungan satu
sama lain dan jika dikeluarga Tn. R ada yang mengalami sakit, Tn. R
membawanya ke petugas kesehatan atau puskesmas yang dekat dengan
rumah nya.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. R berperan sebagai suammi, Ny. R berperan sebagai istri dan an. A
sebagai Anak.
d. Struktur norma
Struktur norma yang dterapkkan pada keluarga R adalah islam.

FUNGSI KELUARGA
a) Fungsi afektif
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Keluarga Tn. R saling menyanyangi satu sama lain, saling peduli dan saling
menghormati, perhatian pada keluarga ini sangat besar selalu menghargai
pendapat anggota keluarga lainnya
b) Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga:
keluarga Tn. R hubungan antar keluarga berjalan dengan baik, rukun
satu sama lain antara anak, istri dan suami.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
interaksi keluarga Tn.R, istri dan anaknya baik namun kadang keluarga
ini sering sibuk dengan pekerjaannya, namun
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Pada keluarga Tn. R yang dominan atau lebih sering menggambil
keputusan dalam suatu keluarga yaitu Tn.R
4) Kegiatan keluarga waktu senggang:
Keluarga Tn. R apabila memiliki waktu senggang dibuat untuk kumpul
bersama anak dan istrinya, terkadang menonton tv bersama atau jika
memiliki uang yang berlebih keluarga Tn.R rekreasi ke luar.
5) Partisipasi dalam kegiatan sosial:
kegiatan sosial pada keluarga Tn. R yaitu Tn. R yang jarang
berpartisipasi dalam kegiatan sosial karena sibuk dengan pekerjaannya
namun Tn. R ingin mengikuti kegiatan sosial tersebut meskipun
dengan kesibukannya bekerja berbeda dengan Ny. R yang sering
mengikuti kegiatan sosial tersebut

c) Fungsi Perawatan Kesehatan keluarga Tn. R jarang melakukan cek


kesehatan rutin, hanya apabila ada keluarga nya yang sakit Tn. R membeli
obat diwarung tetapi jika masih sakit membawa ke petugas kesehatan atau
puskesmas.
d) Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak: 2
2) Akseptor: tidak menggnakan
e) Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan
Keluarga Tn. R mengatakan bahwa pendapat yang diperoleh dari Tn.R yang
memenuhi sandang pangan dengan bekerja dipasar.
2) Pemanfaatan sumber di masyarakat:
Apabila Tn. R tidak memiliki uang atau modal untuk bekerja nya, Tn. R meminjam
uang di koperasi yang berada didesa Tn. R

STRES DAN KOPING KELUARGA


a) Stressor jangka pendek:
Keluarga Tn. R sedang memikirkan bagaimana cara merawat anaknya yang masih kecil
b) Stressor jangka panjang:
keluarga Tn. R masih memikirkan bagaimana cara berkumpul dan merawat anaknya,
padahal mereka masih memiliki tanggungan bekerja diluar rumah untuk memenuhi
kebutuhan anaknya dan istrinya.
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

c) Respon keluarga terhadap stressor: respon keluarga Tn. R menerima semua


kondisi dengan sabar dan jika ada masalah dalam keluarganya maka akan
diselesaikan dengan musyawarah dan terbuka.

d).Strategi koping:
jika ada masalah keluarga Tn. R selalu mencari ja;an keluarnya dengan membicarakan
baik-baik tanpa ada perselisihan keduanya hingga masalahnya selesai dengan baik.
e) Strategi adaptasi fungsional:
← keluarga Tn. R mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya, tidak
pernah adu mulut dan tidak pernah melakukan pukul memukul/ memakai
kekerasan.

KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi:
dalam pemenuhan gizi pada keluarga Tn. R, istri Tn. R yang berperan sebagai istri
selalu memenuhi kebutuhan gizi mereka dengan memasak makanan seperti nasi,
ikan, dan sayur-sayuran.
Upaya lain:
upaya lain yang dilakukan dalam pemenuhan gizi nya yaitu istri dari Tn. R
terkadang membuat makanan tambahan atau penganti nasi seperti nasi jagung
apabila Tn. S bosan makan nasi putih dan biasanya juga merebus singkong dan
ketela untuk makanan tambahan.

HARAPAN KELUARGA
a) Terhadap masalah kesehatannya:
Keluarga berharap bayi mereka tetap mendaapatan ASI eksklusif meski Ny. R
bekerja
b) Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Keluarga berharap petugas kesehatan memberikan informasi terkait masalah yang
dihadapi mereka.
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

MASALAH
NO. PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Data obyektif. Keteganggan peran
a. Ny. R mengatakan bahwa dia akan kembali bekerja. a. Benturan kotmitmen peran pemberian asuhan
b. Tn. R mengatakan bahwa bayi mereka akan dititipkan ke orang tua Tn. R Peningkatan kebutuhan
yang tinggal disebelah rumah Tn. R. asuhan
c. Ny. R takut tidak dapat memberikan ASI jika ia sudah mulai bekerja.
Data subyektif
a. Keluarga Tn R memiliki anak bayi 1 bulan
b. Keluarga Tn. R terlihat khawwatir tentang anggota keluarganya
c. Ny. R melakukan cuti selama 2 bulan
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Tujuanan Intervensi
Diagnosa Kritea Hasil
Indikator Evaluator
Ketegangan NOC: NIC: 1. Pengkajian langsung pada Peningkatan derajat TOMA, kader,
pemberian asuhan Memperahankaaan Pengajaran: Nutrisi bayi 0-3 keluarga (untuk kesehatan keluarga dengan: bidan Desa
keperawatan pemberian ASI bulan (5640) memperoleh data primer 1. Dukungan sukorejo
(Domain 7 Kelas 1 (1002) 1. Instrusikan orang pengasuh dan sekunder) pengasuuhan
Kode Diagnosis Kriteria hasil: untuk memberikan ASI 2. Peningktan sistem
00061) a. Kemampuan 2. Instrusikan pengasuh unuk dukungan
mengumpul membuan sisa susu yang
akan ASI tidak diminum
dan
enyimpan
dengan
aman
b. Kemampuaa
n
mencairkan
dan
menghangat
kan ASI
yang
trsimpan
dengan
aman
2.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran

Lampiran 1. SAP
Lampiran 2. Materi
Lampiran 3. SOP
Lampiran 4. Media
Lampiran 5. Dokumentasi

Pemateri

Mahasiswa
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 1. SAP

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik/materi : Cara penyimpanan dan penghangatan Air Susu Ibu Perah (ASIP)
Sasaran : Keluarga Tn. R
Waktu : 09.00 WIB
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Februari 2019
Tempat : Rumah Tn. R

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai cara menyimpan dan
menghangatkan ASIP keluarga Tn. R mengetahui carayang benar dalam
penyimpanan dan penghangatan ASI.
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan pelatihan diharapkan keluarga Tn. R mampu:
berpartisipasi dalam penyimpanan dan penhangatkan Air Susu Ibu Perah
(ASIP)
3. Pokok Bahasan:
Cara penyimpanan dan penghangatan Air Susu Ibu Perah (ASIP).
4. Subpokok Bahasan
a. Menjelaskan tentang ASI
b. Menjelaskan wadah penyimpanan ASIP
c. Menjelaskan cara penyimpanan ASIP
d. Menjelaskan cara menghangatkan ASIP
5. Waktu
40 menit
6. Bahan/Alat yang digunakan
1. Kursi Sandaran Kepala
2. Ruangan yang tenang dan nyaman
3. Kulkas
4. Wadah keras dan tertutup dari kaca atau plastik keras
5. Kantung plastik
6. ASI
7. Bulpoin
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

8. Selotip
9. Kertas
10. Gunting
11. Tremos yang berisi es batu
12. Wadah berisi air hangat
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan individu
b. Landasan Teori : Behaviorisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang nyaman
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Tim menyiapkan materi tentang cara penyimpanan dan penghangatan Air Susu
Ibu (ASIP).
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, Memerhatikan dan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
b. Menjelaskan materi secara Memerhatikan
umum tentang tujuan
penyimpanan dan
penghangatan ASIP
Penyajian a. Menanyakan pengetahuan Memerhatikan 25 menit
keluarga tentang terkait lama
ASI dapat bertahan
b. Menanyakan apakah sudah Memerhatikan dan
bisa mempraktekkan cara memberi tanggapan
menyimpan dan
menghangatkan ASIP
c. Membagikan bahan Memberikan
pertanyaan
d. Simulasi Memerhatikan dan
memberi tanggapan
Penutup a. Mengajukan pertanyaan Memerhatikan 10 menit
kepada keluarga
b. Mendiskusikan bersama Memberi saran
jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan
c. Memberikan reward Memberi komentar dan
menjawab pertanyaan
bersama
d. Menutup pertemuan dan Memerhatikan dan
memberi salam membalas salam
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

10. Skenario

Perawat : Assalammalaikuum Wr. Wb.


Keluarga: wa’alaiummsalam Wr. Wb.
Perawat : Ibu masih ingat dengan saya.
Keluarga: iya. Perawat E ya.
Perawat : iya ibu. Berdasarkan kontrak kita yang kemarin hari ini saya akan
mengajarkan ibu cara penyimpanan dan pengghangatan ASIP. Apakah ibu siap?
Keluarga : Siap.
Perawat : mari kita siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan terlebih dahulu.
Untuk wadah yang digunakan untuk menyimpan ASI harus terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak mudah pecah bu. ASI yang telah di masukan kedala botol
kemudian diberi nama tanggal dan ja pemerahan ASI.
Keluarga: (memberi label pada susu yang telah dimasukkan ke botol)
Perawat : nah, bagus ibu. Untuk ASI yang akan diberika pada waktu 6 jam ibu
dapat simpan pada suhu ruang.
Keluarga: berarti tidak basi ya?
Perawat : Tidak. Jika ibu masukkan ke tremos berisi es batu akan betahan selama
24 jam. Apakah ibu punya lemari pendingin?
Keluarga : punya.
Perawat : nah itu dapat digunakan untuk menyimpann susu yang telah diperah.
Keluarga : apa bisa bertahan lama?
Perawat : ASI yang di simpan ddalam emr pendingin dapat betahan selama 6
bulan.
Keluarga : jadi masih bertahan lama ya.
Perawat: Nah, sekarang mari kita melakuan stmulasi cara penghangatan ASIP.
Keluarga: mari kedapur!
Perawat: nah kita siapkan airr hangat yang diletakkan pada wadah.
Keluarga: segini.
Perawat: iya nanti kita masukkan botol yang bberisi asi ke air ini.
Keluarga: ow begtu
Perawat: Ambil ASIP yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (yang
pertama diperah harus dibrikan terrlebih dahulu). Untuk ASI yang diletakan pada
lemari pendingin dihangatkann dengan cara meletakkan botol pada wadah yang
berisi air hangat selama 15 menit sambil dikocok perlahan. Untuk ASI beku,
keluarkan botol susu yang berisi ASI beku. Setengah jam sebelum diberikan pada
bayi sebelum waktu menyusui rendamlah kedalam wadah yang berisi air hangat.
Gantilah air beberapa kali sampai ASI mencair dan suhu ASI cukp hangat. Atau
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

pindahan ASI dibawah semalam sebelumnya. Saat ASI akan digunakan esok hari,
susu akan mencair, kemudian hangatkan. ASI beku dicairka dapat bertahan 24 jam
dalam lemari dingin dan jangan membekukannya kembali. Jangan memanaska
diatas kompor dan microvave karena dapaat rusak kandungan vitaamin dalam
ASI. Buanglah ASI yang tersisa yang telah diberikan pada bayi. Jangan
menyimpan kembali ke lemari pendingin atau dipanaskan.
Keluarga: owh adi gak boleh langsung dimasak dari kompor ya.
Perawat: iya Ibu.
Keluarga: iya iya saya faham.
Perawat: karena ibu sudah faham pertemuan hari ini cukup sampai disini. Besok
saya akan kesini lagi dan mengajarkan ibu cara menyusui menggunakan botol.

Lampiran 2. Materi
CARA PENYIMPANAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP) DAN
MENGHANGATKAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP)
YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA BAYI

Definisi Air Susu Ibu


Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta
mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang
dibuat manusia ataupun susu hewan seperti susu sapi, susu kerbau dan lain-
lainnya. Air susu ibu sngat menguntungkan ditinjau dari berbagai sgibaik segi
gizi kesehatan , ekonomi maupun sosio-psikologis.

Wadah yang dianjurkan unit penyimpaan ASI Perah (ASIP)


Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

a. Wadah yang keras dan perbuat dari kaca atau plastik keras sehingga dapat
menyimpan ASI perah dalam jangka waktu lama.
b. Kantung plastik khusus sebagai wadah penyimpanan ASI dalam jangka
waktu pendek, yaitu kurang dari 72 jam.
c. Wadah penimpanan sebaiknaya kedap udara.

Cara Penyimpanan ASI Perah


1. Siapkan ASI perah dan simpan dalam jumlah yang sedikit (60-120 ml)
sehingga tidak perlu membuang ASI yang tidak dihabiskan.
2. Simpan ASI pada botol dan sisakan ruang.
3. Sesuaikan jumlah pemberian ASI setiap kali minum berdasaran usia bayi.
4. Beri label pada wadah ASI dengan ata nama anak, tanggal dan jam ibu saat
memerah.
5. Cara penyimpanan ASI berdasaran batas waktu penyimpanan:

Cara menghangatkan ASIP :


Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

1. Ambil ASIP yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (yang


pertama diperah harus dibrikan terrlebih dahulu).
2. Untuk ASI yang diletakan pada lemari pendingin dihangatkann dengan
cara meletakkan botol pada wadah yang berisi air hangat selama 15 menit
sambil dikocok perlahan.

3. Untuk ASI beku, keluarkan botol susu yang berisi ASI beku. Setengah jam
sebelum diberikan pada bayi sebelum waktu menyusui rendamlah kedalam
wadah yang berisi air hangat. Gantilah air beberapa kali sampai ASI
mencair dan suhu ASI cukp hangat. Atau pindahan ASI dibawah semalam
sebelumnya. Saat ASI akan digunakan esok hari, susu akan mencair,
kemudian hangatkan. ASI beku dicairka dapat bertahan 24 jam dalam
lemari dingin dan jangan membekukannya kembali.
4. Jangan memanaska diatas kompor dan microvave karena dapaat rusak
kandungan vitaamin dalam ASI.
5. Buanglah ASI yang tersisa yang telah diberikan pada bayi. Jangan
menyimpan kembali ke lemari pendingin atau dipanaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Handy, F. 2015. A-Z Perawatan Bayi. Depok: Pustaka Bunda.


SAM. 2015. Superbook for Supermom. Jakarta: Fmedia.
Surirnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: PT Gramedia.
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 3. SOP

CARA PENYIMPANAN AIR SUSU IBU PERAH


(ASIP) DAN MENGHANGATKAN AIR SUSU
IBU PERAH (ASIP) YANG AKAN
DIBERIKAN KEPADA BAYI
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR TETAP NO. DOKUMEN: NO. HALAMAN:
REVISI:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT:

PENGERTIAN Merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menyimpan


Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

ASI dan cara menghangatkan ASI yang akan diberikan pada


bayi. Tentunya dengan disertai tindakan – tindakan tertentu
atau langkah–langkah agar kandungan nutrisi ASI tidak hilang
atau rusak saat disimpan sampai dengan ASI diberikan kepada
bayi.
TUJUAN a. Menyimpan ASI
b. Menjaga agar kandugan ASI tidak rusak saat disimpan
c. Mempermudah atau melancarkan ibu memberikan ASI
eksklusif saat sibuk.
INDIKASI Orang yang memiliki bayi dan balita.
KONTRAINDIKASI -
PERSIAPAN ALAT 1. Kulkas
DAN BAHAN 2. Wadah keras dan tertutup dari kaca atau plastik keras
3. Kantung plastik
4. ASI
5. Bulpoin
6. Selotip
7. Kertas
8. Gunting
9. Tremos yang berisi es batu
10. Wadah berisi air hangat
CARA KERJA 6. Siapkan ASI perah dan simpan dalam jumlah yang
sedikit (60-120 ml) sehingga tidak perlu membuang
ASI yang tidak dihabiskan.
7. Simpan ASI pada botol dan sisakan ruang.
8. Sesuaikan jumlah pemberian ASI setiap kali minum
berdasaran usia bayi.
9. Beri label pada wadah ASI dengan ata nama anak,
tanggal dan jam ibu saat memerah.
10. Cara penyimpanan ASI berdasaran batas waktu
penyimpanan:

11. Cara menghangatkan ASIP :


Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

6. Ambil ASIP yang disimpa berdasarkan waktu


pemerahan ASI (yang pertama diperah harus
dibrikan terlebih dahulu).
7. Untuk ASI yang diletakan pada lemari pendingin
dihangatkann dengan cara meletakkan botol pada
wadah yang berisi air hangat selama 15 menit
sambil dikocok perlahan.
8. Untuk ASI beku, keluarkan botol susu yang berisi
ASI beku. Setengah jam sebelum diberikan pada
bayi sebelum waktu menyusui rendamah kedalam
wadah yang berisi air hangat. Gantilah air
beberapa kali sampai ASI mencair dan suhu ASI
cukp hangat. Atau pindahan ASI dibawah semalam
sebelumnya. Saat ASI akan digunakan esok hari,
susu akan mencair, kemudian hangatkan. ASI beku
dicairka dapat bertahan 24 jam dalam lemari
dingin dan jangan membekukannya kembali.
9. Jangan memanaska diatas kompor dan microvave
karena dapaat rusak kandungan vitaamin dalam
ASI.
10. Buanglah ASI yang tersisa yang telah diberikan
pada bayi. Jangan menyimpan kembali ke lemari
pendingin atau dipanaskan.

Refrenshi Handy, F. 2015. A-Z Perawatan Bayi. Depok: Pustaka Bunda.


SAM. 2015. Superbook for Supermom. Jakarta: Fmedia.
Surirnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan.
Jakarta: PT Gramedia

Lampiran 4. Media
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai