Anda di halaman 1dari 31

IDENTIFIKASI IKAN LELE (Clarias sp.

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Ikhtiologi

Disusun oleh :

Nisfi Setiawati 230110170002


Ari Supriyadi 230110170011
Bachrul Ilman 230110170048
Kelompok 5/Perikanan A

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum Identifikasi Ikan Lele (Clarias sp.)


Kelas Perikanan – A
Kelompok Nama NPM
5 Nisfi Setiawati 230110170002
Ari Supriyadi 230110170011
Bachrul Ilman 230110170048

Jatinangor, April 2018

Menyetujui:

Asisten Laboratorium Dosen Penanggung Jawab,


Koordinator,

Sona Yudha Diliana, S.Pi. Dra. Rosidah, M.Si


NIP. 19581029 199501 2 001

Penanggung Jawab Kelas,

Nabilla Luthfi Rusdiansyah


NPM. 230110150186
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunianya-Nya Laporan Praktikum Ikhtiologi yang berjudul “ Identifikasi Ikan
Lele (Clarias sp.)”dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kegiatan praktikum Ikhtiologi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran dan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai ikan lele.
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu kelompok 9 mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dra. Rosidah, M.Si., selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Ikhtiologi.
2. Sona Yudha Diliana, S.Pi., selaku koordinator asisten mata kuliah Ikhtiologi.
3. Nabilla Luthfi Rusdiansyah, selaku asisten penanggung jawab mata kuliah
Ikhtiologi.
4. Dosen dan asisten mata kuliah Ikhtiologi atas segala bimbingan dan
masukkan.
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan
praktikum, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang
membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan praktikum
yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, April 2018

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... v

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 1
1.3 Manfaat ...................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Deskripsi Ikan Lele.................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Ikan lele ................................................................... 4
2.3 Struktur Morfologis .................................................................. 4
2.4 Anatomi ...................................................................................... 5
III. BAHAN DAN METODE ...................................................................... 7
3.1 Tempat dan Waktu.................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 7
3.2.1 Alat .............................................................................................. 7
3.2.2 Bahan .......................................................................................... 7
3.3 Prosedur Praktikum .................................................................. 8
3.4 Analisis Data .............................................................................. 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 9
4.1 Ciri Meristik............................................................................... 9
4.2 Ciri Morfometrik ..................................................................... 10
4.3 Ciri Morfologi Khusus ............................................................ 11
4.4 Sistem Integumen .................................................................... 13
4.5 Sistem Otot ............................................................................... 14
4.6 Sisem Pencernaan .................................................................... 14
4.7 Sistem Pernafasan ................................................................... 15
V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 17
5.1 Simpulan ................................................................................... 17
5.2 Saran ......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 18

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


1. Hasil Pengamatan Ciri Meristik ....................................................... 9
2. Hasil Pengamatan Ciri Morfometrik .............................................. 10
3. Ciri Morfologi Khusus ................................................................... 11
4. Hasil Pengamatan Sistem Integumen ............................................. 13

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


1. Morfologi Lele ...............................................................................4
2. Ikan Lele ........................................................................................5
3. Sistem Otot Ikan lele ....................................................................14
4. Usus Ikan Lele ..............................................................................15
5. Insang Ikan lele ............................................................................16

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


1. Alat praktikum..............................................................................19
2. Bahan Praktikum ..........................................................................21
3. Dokumentasi praktikum ...............................................................22
4. Prosedur kerja ...............................................................................23

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikhtiologi atau “Ichthyology“ merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari ikan secara ilmiah dengan penekanan pada taksonomi dan aspek aspek
lainnya. Kata ikhtiologi berasal dari pengertian ichtio = ikan dan logos = ilmu, jadi
di dalam ikhtiologi ini dicakup beberapa aspek baik mengenai aspek biologi
maupun ekologi ikan. Dalam mempelajari ihktiologi ini tidak terlepas dari ilmu-
ilmu yang lain karena saling berkaitan. Beberapa cabang ilmu pengetahuan yang
sangat terkait dengan ikhtiologi ini antara lain Taksonomi Vertebrata, Morfologi
dan Anatomi Hewan, Fisiologi, Genetika, dan Evolusi (Rahardjo 2011).
Ikan lele dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan
sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu
dengan sirip ekor, menjadikannya tampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya
keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang
terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba
(barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap (Angka 1990).
Menurut Rukmana (1997) Identifikasi morfometrik dan meristik sangat
dibutuhkan agar kita dapat mengetahui ciri dan karakteristik dari ikan tersebut.
Pelaksanaanya dilakukan dengan cara mengamati, mempelajari dan
membandingkan organ atau sistem organ yang dilihat sesuai dengan penjalasan
teoritis dalam ikhtiologi. Sifat-sifat meristik ikan diantaranya jumlah jari-jari sirip,
jumlah sisik berpori, dan jumlah sisik di muka sirip, sedangkan sifat morfometrik
meliputi ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan. Karakter
morfometrik yang sering digunakan untuk mengukur antara lain panjang total,
panjang biasa, panjang dasar, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip.
Adapun jenis ikan yang diidentifikasi adalah Ikan lele ( Clarias sp).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum identifikasi ikanlele adalah sebagai berikut:

1
2

a. Dapat mengetahui ciri morfometrik dan meristrik ikan lele


b. Dapat mengetahui klasifikasi, morfologi dan anatomi ikan lele
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum identifikasi ikan lele adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui ciri morfometrik dan meristik ikan lele
b. Mengetahui klasifikasi, morfologi dan anatomi ikan lele
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Ikan Lele


Ikan lele adalah marga (genus) ikan yang hidup di air tawar. Ikan ini
mempunyai ciri-ciri khas dengan tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang serta
memiliki sejenis kumis yang panjang, mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan
ini sebenarnya terdiri atas berbagai jenis (spesies).Sedikitnya terdapat 55 jenis ikan
lele di seluruh dunia. Ikan-ikan marga Clariasini dikenali dari tubuhnya yang licin
memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang.
Kepalanya keras menulang dibagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar
yang terletak diujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba
(barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki
alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat
sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam pada sirip-sirip dadanya (susanto
1989).
Ikan lele adalah ikan air tawar yang digemari oleh segala kalangan masyarakat
Indonesia. Ikan lele menjadi ikan yang mengandung protein hewani alternatif yang
harganya terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Ikan lele mudah diolah, bergizi
tinggi, dan memiliki cita rasa yang lezat dan nikmat. Ikan lele juga mudah
dipelihara, disimpan dan dipasarkan baik berupak ikan hidup maupun ikan segar
(Aji 2009).
Budidaya ikan lele dapat memanfaatkan lahan kritis yang tidak dapat
dimanfaatkan misalnya lahan pertanian. Ikan lele termasuk ikan yang tahan
terhadap kualitas air yang minim atau kualitas air yang kurang baik bahkan ikan
lele dapat hidup pada kondisi oksigen yang sangat rendah, hal ini disebabkan karena
ikan lele mempunyai alat bantu pernafasan berupa arborescant yang dapat
mengambil oksigen langsung dari udara (Augusta 2016).

3
4

2.2 Klasifikasi Ikan lele


A. Klasifikasi
Klasifikasi ikan lele menurut Lukito (2002) adalah sebagai berikut:

Phyllum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidea
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp

2.3 Struktur Morfologis

Gambar 1. Morfologi Lele


Lele memiliki kepala yang panjang, hamper menccapai seperempat dari
panjang tubuhnya kepala pipih ke bawah (depressed),Bagian atas dan bawah
kepalanya tertutup oleh tulang pelat, Tulang ini membentuk ruangan rongga di atas
insang,Mulut lele dilengkapi gigi, gigi nyata, atau hanya berupa permukaan yang
kasar dimulut bagian depan,Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di
sekiat mulut, Sepasang sungut hidung, sepasang sungut mandibular luar, sepasang
sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar,Ikan ini mempunyai alat
olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan dan penciuman serta
5

penglihatan lele yang kurang berfungsi baik,Mata lele berbentuk kecil dan tepi
orbital yang bebas,Ikan lele mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak bulat,dan
tidak bersisik,Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang
membulat, sementara bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping
(compressed),Sirip ekor ikan lele membulat dan tidak bergabung dengan sirip
punggung maupun sirip anal,sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip
dubur,Sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut
patil,Umunya lele berwarna hitam keabuan. (Prihartono 2000)

2.4 Anatomi

Gambar 2. Anatomi Ikan Lele


Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang
memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki
ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina ikan lele
berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan
kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi. Sedangkan organ-organ lainya dari
ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan
anus. Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ
6

yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler dara,. Alat ini
terletak didalam ruangan sebelah atas insang,Dalam sejarah hidupnya lele harus
mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul
kepermukaan air, Oleh karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok
ikan ini tidak berdaya. (Nasrudin 2014)

Sistem integumen adalah kulit dan derivat-derivatnya. Kulit merupakan


pembalut tubuh yang berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap penyakit,
perlindungan dan penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan ikan (karena itu didalam kulit terdapat alat penerima rangsangan
(sensory receptor). Kulit didalam kulit terdapat alat penerima rangsangan (sensory
receptor). Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan
dengan vertebrata yang lain. Walaupun susunannya lebih sederhana pada ikan juga
didapatkan tiga jenis otot yaitu otot polos, otot bergaris, dan otot jantung.Bila dilihat
secara keseluruhan, urat daging bergaris diseluruh tubuh ikan terdiri dari kumpulan
blok urat daging (Sjafei 1989).
Menurut Sjafei (1989) tiap-tiap blok urat daging ini dinamakan miotom yang
dilapisi oleh mioseptum. Urat daging bergaris terdapat disepanjang tubuh ikan
mulai belakang kepala sampai ekor pada jaringan yang dapat dikendalikan. Urat
daging yang terdapat di kedua sisi tubuh ikan dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu epaksial dan hipoksial. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh suatu selaput
yang dinamakan horizontal skletogeneous septum. Dibagian permukaan selaput ini
terdapat urat daging yang menutupinya (musculus lateralis superficialis) yang
banyak mengandung lemak karena warna yang merah kehitaman.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi.Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2 diikat
oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan.
Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan
bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh (Ferdinand dan
Ariebowo 2009).
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum mengenai identifikasi morfologi dan anatomi ikan lele bertempat
di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Gedung 2 Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada hari Rabu, 25 April
2018 pukul 07.30 WIB s.d. 09.30 WIB.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Berikut merupakan alat yang digunakan dalam praktikum :
1. Pinset, berfungsi untuk menjepit ikan dalam proses pembedahan.
2. Pisau bedah, berfungsi untuk membedah ikan.
3. Gunting bedah, berfungsi untuk menggunting bagian tubuh ikan.
4. Millimeter blok, berfungsi untuk mempermudah pengukuran morfometrik.
5. Penggaris, berfungsi untuk mengukur bagian tubuh ikan.
6. Jarum pentul, berfungsi untuk membentangkan sirip ikan.
7. Baki, berfungsi sebagai wadah dari alat-alat bedah ikan .
8. Kain lap, berfungsi untuk membersihkan alat bedah ikan.
9. Sterofoam, berfungsi untuk mempermudah praktikan dalam mengukur ciri
morfometrik ikan.
10. Mikroskop, sebagai alat bantu untuk melihat struktur sisik ikan.
11. Petri dish, sebagai tempat sisik ikan saat diamati oleh mikroskop.
12. Timbangan, untuk menimbang berat ikan.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan saat praktikum adalah ikan lele (Clarias sp.).

7
8

3.3 Prosedur Praktikum


Berikut merupakan prosedur praktikum mengenai identifikasi ikan lele :
1. Ikan ditimbang menggunakan timbangan
2. Ikan diletakkan di atas millimeter block.
3. Ciri morfometrik, ciri meristik dan ciri morfologi ikan dihitung dan
diidentifikasi.
4. Insang dan arboresen diambil kemudian diidentifikasi.
5. Bagian kulit pada lengkung insang dipotong sedikit, kemudian ikan dikuliti
hingga terlihat sekat-sekat pada ototnya.
6. Ikan dibedah menggunakan pisau atau gunting. Pembedahan dimulai dari
anus hingga mengikuti linea lateralis.
7. Organ-organ dalam ikan lele dipisahkan.
8. Sistem pencernaan ikan diidentifikasi, bagian usus dipotong dan diukur
panjangnya
9. Setelah praktikum selesai, alat praktikum dibersihkan dan dikembalikan pada
tempatnya.
3.4 Analisis Data
Dalam praktikum identifikasi ikan lele menggunakan metode deskiptif
komparatif. Deskriptif komparatif adalah cara menganalisis data dengan
membandingkan data yang kita telah dapatkan pada saat pengamatan dengan data
pengamatan yang telah dilakukan oleh orang lain. Sehingga dapat dilihat perbedaan
serta perbandingannya (Huri 2014).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ciri Meristik

Berdasarkan pengamatan ciri meristik dapat dilhat pada tabel berikut:


Tabel 1. Hasil Pengamatan Ciri Meristik

No. Ciri Meristik Hasil


1 Dorsal (D) 0, 0 ,61
2 Pectoral (P) I, 0, 8
3 Ventral (V) 0, 0, 5
4 Anal (A) 0, 0, 47
5 Caudal (C) 0, 0, 21
6 Linea lateralis (Ll) Ada
7 Linea transversalis (Ltr) -
8 DOrigin -
9 VOrigin -
10 AOrigin -

Bedasarkan hasil pengamatan ciri meristik ikan lele dengan bobot 83,47
gram memiliki satu sirip dorsal yang terdiri dari 61 jari-jari sirip lunak, dengan
sepasang sirip pectoral yang terdiri dari 1 jari-jari sirip keras dan 8 jari-jari sirip
lunak. Sepasang sirip ventral yang terdiri atas 5 jari-jari sirip lunak. Meiliki sirip
anal yang terdiri dari 47 jari-jari sirip lunak dan sirip caudal yang terdiri dari 21
jari-jari sirip lunak .

Ini sesuai dengan hasil pengamatan Rahman (1989) yang menyatakan


bahwa ikan lele (clarias sp) memiliki sirip dorsal yang terdiri dari 60-76 jari-jari
sirip lunak dan sirip anal yang terdiri dari 47 – 58 jari-jari sirip lunak.

9
10

4.2 Ciri Morfometrik


Tabel 2. Hasil Pengamatan Ciri Morfometrik

No. Ciri Morfometrik Hasil


(cm)
1 Standard Length (SL) 20
2 Fork Length (FL) -
3 Total Length (TL) 23
4 Head Length (HL) 4,5
5 Pre-Dorsal Length (PreDL) 7
6 Snout Length (SntL) 0,5
7 Post Orbital Length (POL) 2,5
8 Orbital diameter (OD) 0,3
9 Caudal Peduncle Length (CPL) 9
10 Body Depth (BD) 4
11 Caudal Peduncle Depth (CPD) 2
12 Dorsal Fin Length (DFL) 1,2
13 Dorsal Fin Base (DFB) 12,5
14 Pectoral Fin Length (PFL) 2
15 Ventral Fin Length (VFL) 1,5
16 Anal Fin Length (AFL) 0,8
17 Anal Fin Base (AFB) 8
18 Berat badan (g) 83,47 gram

Berdasarkan hasil pengamatan ciri morfometrik ikan lele dengan bobo


83,47 gram memiliki panjang total sepanjang 23 cm dan memiliki panjang
baku atau standard length yang sepanjang 20 cm. ikan lele tidak Memiliki
Fork length karena sirip ekor atau caudalnya berbentuk diphycercal. Ikan
lele memiliki panjang kepala atau Head Length sepanjang 4,5 cm. Diameter
mata atau orbital length yaitu 0,3 cm dan panjang dari kelopak mata posterior
hingga operkulum posterior atau Post Orbital Length yaitu 2,5 cm. Caudal
Peduncle Length atau panjang dari sirip anal hingga bagian batang ekor
adalah 9 cm, Panjang sirip dorsal atau Dorsal Fin Length yaitu 12,5 cm dan
panjang sirip anal Anal Fin Length sepanjang 0,8 cm dan Pre-Dorsal Length
diukur dari anterior mulut atau bibir atas sampai anterior dasar sirip dorsal
adalah 7 cm.
11

4.3 Ciri Morfologi Khusus


Tabel 3. Ciri Morfologi Khusus

No. Ciri Meristik Hasil Gambar


1 Bentuk Tubuh Ikan Taeniform

2 Bentuk Mulut Biasa

3 Letak Mulut Subterminal

4 Bentuk Sirip Caudal Diphycercal


12

6 Warna Tubuh Hitam keabu -


abuan

7 Alat Bantu Pernafasan Arborencent

8 Ratio Gonad Jantan

9 Bentuk Misai Misai


dibagian
hidung

10 Scute - -

11 Keel - -
12 Adiposa Fin - -
13 Finlet - -

Berdasarkan hasil pengamatan ciri morfologi khusus Ikan lele memiliki ciri khusu
yaitu tubuhnya berbentuk taeniform dengan mulut berbentuk biasa dan letak mulut
subterminal. Ikan lele memiliki bentuk sirip caudal diphycercal dan tubuh berwarna
13

hitam keabu-abuan. Ikan lele juga memiliki alat bantu pernapasan yaitu arborencent
dan memiliki misai dibagian hidung.

Menurut Sarwono (2007) pada Bagian kepala ikan lele memiliki bagian-bagian
yaitu organon vlsas (mata), covum orls (mulut), lekuk hidung dan lima buah kumis
atau barbels yang berfungsi sebagai indera peraba pada saat terdapat ransangan dan
pada saat mencari makanan. Kepala ikan lele berbentuk pipih, simetris dan dali
kepala sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan tidak bergigi,
bagian badan bulat dan memipih ke arah ekor dan memilik patil. Kepala ikan lele
terdapat insang sebagai alat pernafasan tetapi berbeda dengan ikn nilem, ikan lele
memiliki alat pernafasan tambahan yaitu organ arborescent yang berupa kulit tipis
menyerupai spons. Dengan adanya alat pernafasan tambahan ini ikan lele dapat
hidup pada ar dengan kondisi kadar oksigen rendah. Tubuh Ikan Lele tidak
memiliki sisik, tetapi memiliki kulit berlendir dan pigmen hitam yang dapat
berubah menjadi pucat apabila terkena cahaya matahari, tampak pula alat
keseimbangan yang berupa gurat sisi (linea lateralis) dibagian tengah sisi
truncusnya

4.4 Sistem Integumen


Tabel 4. Hasil Pengamatan Sistem Integumen

No. Ciri Meristik Hasil Gambar


1 Bentuk Fisik patil

2 Kelenjar Beracun - -

Menurut mulyanto (2001) ikan lele memiliki sirip dada bulat agak
memanjang dengan ujung meruncing dengan dilengkapi sepasang duri yang disebut
patil. Patil pada ikan lele tidak begitu kuat dan tidak beracun.
14

4.5 Sistem Otot


Setelah melakukan pembedahan pada bagian batang ekor ikan, dapat
ditemukan sistem otot pada ikan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 3. Sistem Otot Ikan lele

Fungsi :
1. Epaxial ( terletak daerah punggung / dorsal)
2. Axial (pada daerah septum lateralis / corpus vertebralis)
3. Hypaxial (daerah perut / ventral)
4. Otot pada ikan disebut Myotom yang terdiri atas Myomere (lapisan otot)
5. Myoseptum yang merupakan batas antar myomere
6. Kedua bagian yaitu epaxial dan hypaxial dipisahkan oleh suatu selaput yang
dinamakan “horisontal skeletogenous septum” (Rahardjo, 2011).
4.6 Sisem Pencernaan
Setelah melakukan pembedahan pada tubuh ikan, dapat ditemukan organ
dalam ikan lele Sistem pencernan pada Ikan Lele (Clarias spp) menurut Djuhanda
(1984) dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, oesophagus. lambung.pylorus,
usus, rectum dan anus. Struktur anatomi mulut Ikan Lele erat kaitannya dengan
caranva mendapatkan makanan.
15

Gambar 4. Usus Ikan Lele

Sungut terdapat disekitar mulut lele yang berperan sebagai alat peraba atau
pendeteksi makanan dan ini terdapat padarkan yang aktif mencari makan pada
malam hari (nokturnal). Rongga mulut pada ikan lele diselaputi oleh sel-sel
penghasil lendir :'ang mempermudah jalannya makanan ke segmen berikutnya.
Rongga mulut ikan lele juga terdapat organ pengecap yang berfungsi untuk
menyeleksi makanan. Faring pada ikan berfungsi untuk menyaring makanan yang
masuk, karena insang mengarah pada faring maka material bukan makanan akan
dibuang melalui celah insang.
4.7 Sistem Pernafasan
Menurut Fujaya (2004) Ikan bernapas menggunakan insang. Insang
berbentuk lembaran lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap

a. Filamen insang (gill filament), berwarna merah, terdiri dari jaringan lunak,
berbentuk seperti sisir, melekat pada lengkung insang. Banyak mengandung
kapiler-kapiler darah sebagai cabang dari arteri branchialis dan merupakan
tempat terjadinya pengikatan oksigen terlarut dari dalam air.
b. Tulang lengkung insang (gill arch), merupakan tempat melekatnya filamen
dan tapis insang, berwarna putih, dan memiliki saluran darah (arteri afferent
dan arteri efferent) yang memungkinkan darah dapat keluar dan masuk ke
dalam insang.
c. Tapis insang (gill rakers), berupa sepasang deretan batang tulang rawan
yang pendek dan sedikit bergerigi, melekat pada bagian depan dari lengkung
16

insang, berfungsi untuk menyaring air pernapasan. Pada ikan-ikan herbivora


pemakan plankton, tapis insangnya rapat dan ukurannya panjang. Hal ini
sesuai dengan fungsinya sebagai alat penyaring makanan. Sedangkan pada
ikan-ikan karnivora tapis insang tersebut jarang digunakan dan berukuran
pendek.

Gambar 5. Insang Ikan lele

Menurut Angka (1990) ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan yang
disebut Aborescent organ yang merupakan membran yang berlipat-lipat penuh
dengan kapiler darah. Aiat ini terletak di dalam ruangan sebelah atas insang. Dalam
sejarah hidupnya lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia
akan menyembul kepermukaan air.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil identifikasi, dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Ikan lele termasuk kedalam Kingdom Animalia, Phylum Chordata, Kelas
pisces, Ordo Ostariophysi, Famili Clariidae, Genus Clarias, Spesies Clarias
sp.
2. Ciri morfologi ikan lelemempunyai bentuk tubuh compressed, bentuk kepala
depressed, bentuk mulut biasa, letak mulut sub terminal dan bentuk sirip
caudal diphycercal. Sistem otot ikan lele terdapat myoseptum, myomer,
septum skeleton dan muskular superfisialis.
3. Sistem pernapasan ikan lele terdapat pada insang yaitu dengan bagian gill
arch, gill filament dan gill rackers. Ikan lele mempunyai alat bantu pernafasan
yaitu arboresen,
5.2 Saran
Alat bedah yang digunakan dalam praktikum perlu di upgrade seperti
penggantian pisau bedah dengan pisau laser yang lebih efisien dalam melakukan
pembedahan pada ikan dan menggunakan ikan yang lebih segar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Angka. S. L. 1990. The pathology of walking of catfish, Clarias bstrachus (L)


infected intraperitoneally with Aeromonas hydropila. Asian Fish. Sci.

Djuhanda. T. 1984. Penghantar Perbandingan Anatomi Vertebrata. Armico,


Bandung.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi ikan. Jakarta: PT.Rineka cipta

Lukito, AM. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer.Agromedia. Jakarta.

Mulyanto. 1992. Lingkungan Hidup Untuk Ikan. Departemen Pendidikan dan.


Kebudayaan. Jakarta.

Nasrudin. 2014. Jurus Sukses Berternak Lele Sangkuriang. Jakarta. Redaksi


Agromedia. 150 hal.

Prihartono ER, Rasidik J, Arie U. 2000. Mengatasi Permasalahan Budidaya Lele


Dumbo. Penebar Swadaya . Jakarta.

Rahardjo, M.F. 2011. Ichtyologi. Fakultas Perikanan Departemen Perairan


InstitutRukmana, R. 1997. Ikan Nila, Budidaya dan Prospek Agribisnis.
Kanisius. Yogyakarta.Sarwono .2007. Beternak Lele Dumbo. Agromedia,
Jakarta Selatan.

Rahman, A.K.A., 1989. Freshwater fishes of Bangladesh. Zoological Society of


Bangladesh. Department of Zoology, University of Dhaka.

Susanto, H.1989. Budidaya Ikan Lele. Kanisius.Yogyakarta.

18
LAMPIRAN
19

Lampiran 1. Alat praktikum

Cawan petri Gunting

Nampan Tusuk konde

Timbangan digital Millimeter block dan sterofoam


20

Pisau bedah
Mikroskop
21

Lampiran 2. Bahan Praktikum

Ikan lele
22

Lampiran 3. Dokumentasi praktikum

Proses identifikasi ciri


Penimbangan ikan morfometrik dan meristic ikan

Proses pembedahan Hasil bedah


23

Lampiran 4. Prosedur kerja

Alat dan sampel ikan disiapkan

Ikan ditimbang, lalu dicatat hasilnya

Ikan diletakan diatas


milimeterblock

Diamati ciri meristiknya

Diamati ciri morfometriknya

Diamati bentuk ototnya

Diamati insangnya

Diamati organ dalam nya

Dicatat hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai