Multikulturalisme dianggap sebagai pilar penting dalam perjalanan
demokrasi negara. Multikulturalisme adalah karakter individu atau masyarakat yang multikultural atau keduanya (Hasibuan, 2008). Seluruh penduduk dunia terlahir dengan perbedaan nasionalitas, etnisitas, ras, agama, posisi sosial, dan ekonomi dimana memiliki potensi yang besar untuk saling bersinggungan (Baidhawy, 2005). Multikulturalisme menempatkan perbedaan menjadi sederajat dan semartabat tanpa adanya penindasan pada identitas tersebut, yaitu dengan menghormati martabat manusia sebagai ciptaan unik dan khas, manusia sebagai makhluk sosial, dan dimana perbedaan pekerjaan itu merupakan perbedaan fungsi bukan perbedaan status (Soeroso, 2008). Multikulturalisme menuntut individu dan masyarakat untuk hidup dengan toleransi antarbudaya dan bangsa untuk membina dunia baru sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama, membina dunia yang aman dan sejahtera. Akan tetapi, pemikiran bahwa budaya sendiri merupakan budaya yang paling baik, pertentangan antara budaya barat dan timur, pandangan penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara tentang budayanya, dan pencarian suatu indigenous culture menjadi penghambat terbentuknya masyarakat multikulturalisme (Maryati dan Suryawati, 2001). Menurut Pasurdi Suparlan (2002), tewujudnya Indonesia yang multikultural adalah dengan terpenuhinya tiga kondisi, yaitu: 1. Konsep multikulturalisme yang tersebar luas dan dipahami oleh masyarakat, serta adanya keinginan untuk mengadopsi dan menjadikan paham tersebut sebagai pedoman. 2. Kesamaan makna multikulturalisme oleh para ahli dan bangunan konsep yang mendukungnya. 3. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya.
Dalam pendidikan agama kepada masyarakat, perlu diberikan
pertimbangan dan penjelasan mengenai berbagai hal yang relevan dengan keagamaan kultural masyarakat (Baidhawy, 2005). Menurut Umar Hasyim (1979), kebebasan kepada sesama manusia dan masyarakat dalam menjalankan keyakinan, mengatur hidup, dan menentukan nasib masing-masing selama tidak melanggar dan bertentangan dengan syarat asas ketertiban perdamaian dalam masyarakat, disebut dengan toleransi. Toleransi yang berkaitan dengan agama, atau disebut juga toleransi agama adalah sikap lapang dada untuk menhormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah sesuai ketentuan dan ajaran agama masing-masing tanpa adanya gangguan dan paksaan dari orang lain maupun keluarganya sendiri (Ali, 1989). Hubungan yang ada di dalam agama dibagi menjadi hubungan vertikal dan horizontal, dimana hubungan vertikal adalah hubungan individu dengan penciptanya yang digariskan berdasarkan agama masing-masing, dan horizontal adalah hubungan individu dengan individu lain atau masyarakat. Pada hubunga inilah toleransi agama berperan, tidak hanya dalam lingkup seagama, tetapi berlaku juga pada individu dengan agama yang berbeda dalam bentuk kerjasama di kemasyarakatan atau disebut juga pergaulan antar umat beragama (Said, 2003). Berdasarkan pancasila, kehidupan beragama memiliki tempat khusus karena agama itu sendiri memiliki peran penting sebagai dorongan dalam pembangunan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, toleransi agama merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga, diterapkan, dan dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia.
Di Indonesia, dimana terdapat masyarakat majemuk dan multikultural,
harus ada toleransi agama yang kuat agar semua golongan dapat hidup berdampingan secara damai dalam semua persahabatan dan penuh ketentraman. Hal ini ditujukan agar dapat mewujudkan kehidupan yang rukun, tertib, dan mewujudkan masyarakat yang demokrasi di Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan multikulturalisme? 2. Bagaimana konsep dan peran multikulturalisme di Indonesia? 3. Apa yang dimaksud toleransi agama? 4. Bagaimana konsep dan peran toleransi agama di Indonesia? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui apa itu multukulturalisme 2. Memahami bagaimana konsep dan peran multikulturalisme di Indonesia 3. Mengetahui apa itu toleransi agama 4. Memahami bagaimana konsep dan peran toleransi agama di Indonesia 1.4. Manfaat 1. Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami konsep dan peran multikulturalisme di Indonesia 2. Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami konsep dan peran toleransi agama di Indonesia 3. Agar masyarakat dapat menerapkan konsep multikulturalisme di Indonesia 4. Agar masyarakat dapat menerapkan konsep toleransi agama di Indonesia DAFTAR PUSTAKA
Maryati, K., Suryawati, J. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Hasibuan, M. U. S. 2008. Revolusi Politik Kaum Muda ed. 1. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia
Baidhawy, Z. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:
Erlangga
Soeroso, A. 2008. Sosiologi 2 SMA Kelas XI. Bogor: Quadra
Suparlan, P. 2002. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural. Jurnal
Antropologi Indonesia Hal. 1.109
Hasyim, U. 1979. Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai
Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Surabaya: Bina Ilmu
Ali, M., dkk. 1989. Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Jakarta: Bulan Bintang
Said, A. A. M. 2003. Fiqih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press