Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Multikulturalisme dianggap sebagai pilar penting dalam perjalanan


demokrasi negara. Multikulturalisme adalah karakter individu atau masyarakat
yang multikultural atau keduanya (Hasibuan, 2008). Seluruh penduduk dunia
terlahir dengan perbedaan nasionalitas, etnisitas, ras, agama, posisi sosial, dan
ekonomi dimana memiliki potensi yang besar untuk saling bersinggungan
(Baidhawy, 2005). Multikulturalisme menempatkan perbedaan menjadi sederajat
dan semartabat tanpa adanya penindasan pada identitas tersebut, yaitu dengan
menghormati martabat manusia sebagai ciptaan unik dan khas, manusia sebagai
makhluk sosial, dan dimana perbedaan pekerjaan itu merupakan perbedaan fungsi
bukan perbedaan status (Soeroso, 2008). Multikulturalisme menuntut individu dan
masyarakat untuk hidup dengan toleransi antarbudaya dan bangsa untuk membina
dunia baru sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama, membina
dunia yang aman dan sejahtera. Akan tetapi, pemikiran bahwa budaya sendiri
merupakan budaya yang paling baik, pertentangan antara budaya barat dan timur,
pandangan penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara tentang
budayanya, dan pencarian suatu indigenous culture menjadi penghambat
terbentuknya masyarakat multikulturalisme (Maryati dan Suryawati, 2001).
Menurut Pasurdi Suparlan (2002), tewujudnya Indonesia yang multikultural
adalah dengan terpenuhinya tiga kondisi, yaitu: 1. Konsep multikulturalisme yang
tersebar luas dan dipahami oleh masyarakat, serta adanya keinginan untuk
mengadopsi dan menjadikan paham tersebut sebagai pedoman. 2. Kesamaan
makna multikulturalisme oleh para ahli dan bangunan konsep yang
mendukungnya. 3. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya.

Dalam pendidikan agama kepada masyarakat, perlu diberikan


pertimbangan dan penjelasan mengenai berbagai hal yang relevan dengan
keagamaan kultural masyarakat (Baidhawy, 2005). Menurut Umar Hasyim
(1979), kebebasan kepada sesama manusia dan masyarakat dalam menjalankan
keyakinan, mengatur hidup, dan menentukan nasib masing-masing selama tidak
melanggar dan bertentangan dengan syarat asas ketertiban perdamaian dalam
masyarakat, disebut dengan toleransi. Toleransi yang berkaitan dengan agama,
atau disebut juga toleransi agama adalah sikap lapang dada untuk menhormati
pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah sesuai ketentuan dan ajaran
agama masing-masing tanpa adanya gangguan dan paksaan dari orang lain
maupun keluarganya sendiri (Ali, 1989). Hubungan yang ada di dalam agama
dibagi menjadi hubungan vertikal dan horizontal, dimana hubungan vertikal
adalah hubungan individu dengan penciptanya yang digariskan berdasarkan
agama masing-masing, dan horizontal adalah hubungan individu dengan individu
lain atau masyarakat. Pada hubunga inilah toleransi agama berperan, tidak hanya
dalam lingkup seagama, tetapi berlaku juga pada individu dengan agama yang
berbeda dalam bentuk kerjasama di kemasyarakatan atau disebut juga pergaulan
antar umat beragama (Said, 2003). Berdasarkan pancasila, kehidupan beragama
memiliki tempat khusus karena agama itu sendiri memiliki peran penting sebagai
dorongan dalam pembangunan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, toleransi
agama merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga, diterapkan, dan dipahami
oleh seluruh bangsa Indonesia.

Di Indonesia, dimana terdapat masyarakat majemuk dan multikultural,


harus ada toleransi agama yang kuat agar semua golongan dapat hidup
berdampingan secara damai dalam semua persahabatan dan penuh ketentraman.
Hal ini ditujukan agar dapat mewujudkan kehidupan yang rukun, tertib, dan
mewujudkan masyarakat yang demokrasi di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan multikulturalisme?
2. Bagaimana konsep dan peran multikulturalisme di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud toleransi agama?
4. Bagaimana konsep dan peran toleransi agama di Indonesia?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu multukulturalisme
2. Memahami bagaimana konsep dan peran multikulturalisme di
Indonesia
3. Mengetahui apa itu toleransi agama
4. Memahami bagaimana konsep dan peran toleransi agama di Indonesia
1.4. Manfaat
1. Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami konsep dan peran
multikulturalisme di Indonesia
2. Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami konsep dan peran
toleransi agama di Indonesia
3. Agar masyarakat dapat menerapkan konsep multikulturalisme di
Indonesia
4. Agar masyarakat dapat menerapkan konsep toleransi agama di
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Maryati, K., Suryawati, J. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga

Hasibuan, M. U. S. 2008. Revolusi Politik Kaum Muda ed. 1. Jakarta: Yayasan


Obor Indonesia

Baidhawy, Z. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:


Erlangga

Soeroso, A. 2008. Sosiologi 2 SMA Kelas XI. Bogor: Quadra

Suparlan, P. 2002. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural. Jurnal


Antropologi Indonesia Hal. 1.109

Hasyim, U. 1979. Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai


Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Surabaya:
Bina Ilmu

Ali, M., dkk. 1989. Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Jakarta:
Bulan Bintang

Said, A. A. M. 2003. Fiqih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press

Anda mungkin juga menyukai