2070 1353 1 PB PDF
2070 1353 1 PB PDF
rokok. Hal ini disebabkan karena tergang- paparan terhadap asap rokok". Indonesia
gunya pertumbuhan susunan saraf pusat merupakan satu dari 40 negara yang telah
anak tersebut dalam kandungan 5 . menandatangani perjanjian untuk berparti-
sipasi secara penuh dalam mengembang-
~lizabeth' melaporkan risiko terkena
kan program pengendalian rokok tingkat
kanker paru pada perempuan yang sudah
nasional untuk menekan kematian dan pe-
terpapar dalam lingkungan ETS sejak masa
nyakit-penyakit yang berhubungan dengan
anak-anak adalah 3,25 kali (95% CI, 2,42-
penggunaan rokok.
7,46) dibandingkan dengan yang tidak ter-
papar ETS. Juga disimpulkan adanya ke- Hasil analisa lanjut Susenas 2001
cendrungan peningkatan RR dari kanker menunjukkan prevalensi perokok aktif di
saluran napas sejalan dengan peningkatan Indonesia pada laki-laki umur 10 tahun ke
lamanya paparan ETS dengan nilai ber- atas adalah 54,5%, sedangkan perokok ak-
makna sebesar 0,03. tif perempuan 1,2%1°. Sebesar 68,9% pe-
rokok mulai merokok pada umur kurang
Saat ini perusahaan tembakau kaliber
dari 20 tahun. Umur mulai merokok pada
dunia telah membuat strategi untuk mem-
usia muda (< 20 tahun) meningkat sebesar
perluas pemasaran tembakau kepada pe-
12,5%11dalam kurun waktu 5 tahun. Lebih
rempuan dan anak-anak, terutama di nega-
dari separuh (52,1%) laki-laki umur 40 ta-
ra berkembang yang padat penduduknya7.
hun ke atas merokok selama 30 tahun atau
Industri tembakau memanfaatkan proses
lebih dan 40% dari mereka merokok sela-
globalisasi untuk menimba keuntungan de-
ma 21-30 tahun. Lebih dari separuh pero-
ngan mempromosikan tembakau yang di-
kok mengkonsumsi 10 batang rokok atau
kaitkan dengan citra sehat seorang pe-
lebih per hari. Umur dini nlulai merokok
rempuan, kelangsingan. gaya hidup mo-
yang terus meningkat, disertai lama me-
dern dan bebas. Dengan perkataan lain,
rokok dan dosis rokok yang cukup tinggi
bencana sedang menimpa negara berkem-
pada sebagian besar perokok laki-laki. Pe-
bang melalui perluasan jangkauan industri
rokok aktif yang mengaku merokok dalam
tersebut ke negara berpenghasilan rendah
rumah ketika bersama dengan anggota
yang rawan dalam ha1 kesehatan dan peng-
keluarga lainnya sebesar 9 1,8%1°, ha1 ini
hasilan8.
meliputi 64% rumah tangga sampel dalam
Penggunaan tembakau melalui rokok modul Susenas 200 1 1 2 . Dengan demikian
memberi kontribusi terhadap ketidakseta- jumlah sampel perokok aktif yang me-
raan gender dan telah merusak hak perem- rokok dalam rumah 7 1.189 penduduk dan
puan dan anak untuk sehat, sebagai hak jumlah perokok pasif meliputi 133.694
manusia yang paling mendasar. Konferensi penduduk. Sesudah diinflat jumlah pe-
Internasional "Kontrol Tembakau" pada rokok aktif menjadi 55.3 l 1.513 penduduk
bulan Mei 2003 mengadopsi Framework dan jumlah perokok pasif 97.560.002 pen-
Convention on Tobacco Control (FCTC) duduk.
yang bertujuan melindungi generasi seka-
Dari dua ha1 tersebut di atas nampak
rang dan masa depan dari dampak merusak
betapa besar jumlah perokok pasif yang
terhadap kesehatan, sosial, lingkungan dan
merupakan penduduk yang tinggal seru-
ekonomi akibat penggunaan tembakau dan
mah dengan perokok aktif yang merokok
Perokok Pasif Bencana.. ..... . .........(Pradono et.al)
dalam rumah. Dan kalau perokok aktif pasif perempuan menderita kanker saluran
berisiko, maka risiko yang hams ditang- napas akibat asap rokok.
gung oleh perokok pasif lebih luas lagi.
Perhitungan dengan menggunakan
Kepada penduduk yang terpapar asap rumus:
rokok dari lingkungan atau perokok pasif
Prevalensi kanker saluran napas pada
perlu kajian lebih lanjut untuk mengetahui
perempuan adalah hasil penjumlahan dari
seberapa besar pem~asalahanperokok pasif
jumlah prevalensi perokok pasif perem-
di Indonesia, penduduk niana yang lebih
puan dikali jumlah seluruh perokok pasif
banyak terkena, kelompok umur mana dan
perempuan ditambah dengan hasil per-
berbagai karakteristik lainnya yang terkait.
kalian jumlah prevalensi non perokok
Juga perlu dilakukan kajian perkiraan
perempuan dengan jumlah seluruh non pe-
jumlah populasi perempuan perokok pasif
rokok perempuan dibagi dengan populasi
yang berisiko terkena kanker saluran per-
perempuan.
napasan dan jumlah biaya yang harus di-
tanggung setiap tahun sebagai akibatnya. Di mana,
nilai Risk Ratio 3,25 yang menunjuk-
BAHAN DAN METODA kan bahwa perempuan yang terpapar
dalam lingkungan ETS sejak masa
Kajian ini nierupakan analisis lanjut anak-anak berisiko 3,25 kali terkena
dari data modul Susenas 2001. Dalam ana- kanker saluran napas dibanding dengan
lisis yang dirnaksud dengan perokok pasif yang tidak terpapar ETS ".
adalah penduduk bukan perokok yang ting- Prevalensi kanker saluran napas pada
gal serumah dengan perokok aktif, yang perempuan 0,026% 1 3 .
nierokok dalani rumah. Perokok aktif ada-
lah penduduk yang dalam satu bulan ter- HASIL
akhir merokok, baik di dalam maupun di
luar rumah. Perokok Pasif Laki-laki dan Perempuan
Analisis deskriptif dilakukan untuk Secara keseluruhan prevalensi pe-
melihat prevalensi perokok pasif pada laki- rokok pasif pada semua umur di Indonesia
laki dan perempuan menurut berbagai ka- adalah sebesar 48,9% atau 97.560.002 pen-
rakteristik seperti umur, status kawin, dae- duduk. Prevalensi perokok pasif pada laki-
rah perkotaanlpedesaan, provinsi, dan ka- laki 3 1,8% atau 3 1.879.188 penduduk dan
wasan yang dibedakan atas Jawa Bali, Su- pada perempuan 66% atau 65.680.814 pen-
matera dan Kawasan Timur Indonesia1 duduk.
Katimin. Analisis data dilakukan dengan Prevalensi perokok aktif pada laki-
menggunakan program SPSS win versi laki umur 10 tahun ke atas adalah sebesar
10.0. Juga dilakukan perhitungan jumlah 54,5%, pada perempuan 1,2%. (Tabel I )
populasi perempuan perokok pasif yang
berisiko terkena kanker saluran pernapa- Perokok Pasif Menurut Provinsi
san, dan jumlah perkiraan biaya yang hams
ditanggung setiap tahun apabila perokok Pada perempuan di setiap provinsi
prevalensi perokok pasif selalu lebih tinggi
Bul. Penel. Kcsellatan. Vol. 3 1. No. 4, 2003: 21 1-222
daripada laki-laki dengan angka berkisar valensi perokok pasif jauh lebih rendah
antara 46,3%-76,9%. Prevalensi tertinggi yaitu 23,4% dan pada kelompok umur 25
di Bengkulu dan Lampung dan prevalensi sampai dengan 50 tahun ke atas prevalensi
terendah di Bali. perokok pasif sangat rendah yaitu berkisar
antara 9,6-5,3%.
Provinsi dengan prevalensi perokok
pasif cukup tinggi yaitu antara 71,296- Pada perempuan prevalensi tertinggi
75,2% adalah Riau, Sumatra Barat, Sumat- juga pada uinur muda 0-15 tahun, pada
ra Selatan, dan Gorontalo, sedangkan pro- kelompok umur 0-4 tahun sebesar 69,596,
vinsi dengan prevalensi perokok pasif kelompok umur 5-9 tahun 70,6%), umur
tinggi yaitu antara 52,4%-58,9% adalah 10-14 tahun 70,4%. Pada kelompok umur
D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Kalimantan 15-19 tahun mash cukup tinggi yaitu
Selatan, Kalimantan Timur, dan Irian Jaya. 67,6%. Pada kelompok umur 20-34 tahun
prevalensi perokok pasif pada perempuan
Pada laki-laki di setiap provinsi pre-
masih berkisar antara 65,6-64,8% kemu-
valensi perokok pasif berkisar antara
dian pada kelompok umur 35-49 tahun te-
22,6%-38,5%. Prevalensi tinggi di Suma-
tap berkisar antara 67,4-68,8%). Pada ke-
tra Utara (38,5%), Bengkulu (37,6%) dan
lompok umur 50 tahun ke atas prevalensi
Sumatra Barat (36,9%). Prevalensi rendah
perokok pasif pada perempuan masih se-
adalah di D.I.Yogyakarta (22,6%), Bali
besar 56,3%. (Tabel 3)
(23,4%), DKI ~ak&ta(27,0%), Jawa Timur
Perokok Pasif Menurut Status Kawin
Perokok Pasif Menurut Kelompok Pada perempuan prevalensi perokok
Umur pasif cukup tinggi, yang berstatus kawin
Pada laki-laki prevalensi perokok yaitu 70,4%, kemudian juga yang berstatus
belum kawin sebesar 66,9%), sedangkan
pasif tertinggi adalah pada kelompok umur
yang berstatus cerai sebesar 40,6%. Pada
muda 0-14 tahun, pada kelompok umur 0-4
tahun sebesar 69,5%, kelompok umur 5-9 laki-laki prevalensi perokok pasif tertinggi
yang berstatus belum kawin yaitu 57,296,
tahun sebesar 70,60/;),pada 10-14 tahun se-
sedangkan yang berstatus kawin dan cerai
besar 70,7%. Pada kelompok umur 15- 19
tahun sebesar 5 1,1%, dan pada kelompok sangat rendah yaitu masing-masing 3,4%
umur selanjutnya yaitu 20-24 tahun pre- dan 9,7%. (Tabel 3)
Status Kawin
- Belum kawin 57,2 30.120.647
- Kawin 3,4 1.563.687
- cerai 9,7 194.854
Kawasan
- Jawa Bali 30,l 18.751.787
- Sumatra 36,9 7.358.700
- Katimin 32,l 5.768.701
Daerah
- perkotaan 29,6 12.809.881
- pedesaan 33,4 19.069.307
''
Yusuf memperhitungkan perkiraan pendapatan per pasien selama 23 hari x
US$ 5.00,- = US$ 115.00,-. Kehilangan
kehilangan biaya pada penderita kanker
paru sebagai berikut: pendapatan anggota keluarga dalam rangka
merawat pasien diverkirakan US$ 1 15.00.-
Rata-rata biaya pengobatan: US$ 738.00,-. Bila ke 3 faktor tersebut dijumlahkan, ma-
Rata-rata jumlah hari absen pertahun ter- ka total biaya yang hams dikeluarkan tiap
masuk berobat ke rumah sakit selama 23 penderita kanker paru setiap tahunnya se-
hari. Dengan perkataan lain kehilangan
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 3 1, No. 4,2003: 21 1-222
besar US$ 968.00,- setara dengan Rp. dengan menurunnya imunitas tubuh terha-
8.712.000,OO. (kurs 1 US$ = Rp. 9.000,OO). dap iizha1e.s ugents menyebabkan mudah-
Apabila pada tahun 200 1 diperkirakan nya terjadi infeksi pada saluran napas se-
sebesar 48.594 penduduk terkena kanker perti bronchitis kronis (COPD), empisema
saluran napas, maka biaya yang hilang paru dan lain-lain sampai terjadinya kanker
adalah sebesar Rp.42.335.000.000,00 se- terutama kanker paru. Pada perempuan
tiap tahun. COPD lebih sering terjadi dibandingkan
laki-laki, ha1 ini disebabkan karena diame-
Perhitungan ini belum termasuk kehi-
ter saluran pernapasan pada perempuan le-
langan pendapatan yang disebabkan keca-
bih sempit dibandingkan dengan laki-laki
catan, kehilangan pendapatan karena ke- 16
matian dini perokok pasif tersebut.
Colley melaporkan, insiden pneumo-
PEMBAHASAN nia dan bronkhitis pada anak kelompok
umur kurang dari lima tahun mempunyai
Perokok Pasif Umur Muda
hubungan bermakna dengan kedua orang
Prevalensi perokok pasif tertinggi tuanya yang mempunyai kebiasaan me-
adalah pada anak Balita dan anak 5-14 rokok17, insiden ini sangat rendah pada
tahun laki-laki maupun perempuan. Preva- anak yang kedua orang tuanya tidak me-
lensi perokok pasif pada anak Balita adalah rokok.
69,5%, pada kelomi>ok umur 5-9 tahun se-
Penelitian Cameron pada 7027 ke-
besar 70,6% dan kelompok umur muda 10-
luarga menunjukkan anak dari perokok
14 tahun sebesar 70,5%. Tingginya pre-
aktif yang merokok dalam rumah akan
valensi perokok pasif pada Balita dan umur
menderita sakit infeksi pernapasan lebih
muda disebabkan karena mereka masih
sering dibandingkan dengan anak dari ke-
tinggal serumah dengan orang dewasa pe-
luarga bukan perokok'8.
rokok yang mungkin adalah orang tua
ataupun saudaranya yang merokok dalam FCTC mensyaratkan untuk melaku-
rumah. kan implementasi produk hukum dan per-
undangan yang melindungi bukan perokok
Asap rokok dapat merangsang silia
dari asap rokok di tempat-tempat umum,
yaitu bulu-bulu halus yang terdapat pada
kendaraan umum dan ruang kerja tertutup
permukaan saluran napas, sehingga sekret 7
. Indonesia telah mengeluarkan Peraturan
mukus meningkat menjadi 30-50% '. Hal
Pemerintah No. 19 tahun 2003 yang mela-
ini mengakibatkan silia tersebut akan me-
rang merokok di tempat ibadah, sarana ke-
ngalami kerusakan dan mengakibatkan
sehatan dan pendidikan, tempat anak-anak
menurunnya fungsi ventilasi paru.
beraktivitas dan kendaraan umum. Namun
Sherman melaporkan, asap rokok dapat
belum sepenuhnya dapat dilaksanakan.
mengakibatkan menurunnya imum respon
pada penduduk terhadap bahan-bahan yang Pada perempuan secara keseluruhan
dihisap dari luar. Hal ini memperjelas bah- prevalensi perokok pasif sebesar 66%. Pe-
wa risiko terkena penyakit akan menjadi rokok pasif tertinggi pada perempuan
sama antara perokok aktif dan perokok adalah anak Balita dan anak 5-14 tahun.
pasif. Kerusakan dari saluran napas disertai Prevalensi perokok pasif pada anak Balita
Perokok Pasif Bencana.. ...............(Pradono er.al)
adalah 69,5%, pada kelompok umur 5-9 tembakau pada perempuan dan anak-anak.
tahun sebesar 70,6% dan kelompok umur Deklarasi Kobe menyatakan bahwa pe-
muda 10-14 tahun sebesar 70,4%. Pada rempuan perokok telah mencapai 200 juta,
perempuan golongan umur 15-49 tahun dan perusahaan tembakau telah melakukan
prevalensi perokok pasif cukup tinggi yaitu kampanye besar-besaran dengan mempe-
berkisar antara 65-69%. Pada kelompok kerjakan perempuan dan remaja perem-
umur 50 tahun ke atas prevalensi perokok puan di seluruh dunia. Pada tahun 2025,
pasif pada perempuan masih tetap tinggi jumlah perokok perempuan diperkirakan
yaitu 56,3% namun lebih rendah dibanding meningkat 3 kali. Dengan demikian ha1 ini
dengan umur sebelumnya. Hal ini kemung- sangat penting untuk menemukan solusi
kinan karena pasangannya sudah berhenti yang komprehensif terhadap bahaya peng-
merokok. Jadi prevalensi perokok perem- gunaan tembakau dan utamanya mengacu
puan konstan tinggi pada semua umur. Pre- pada epidemi pada perempuan dan gadis
valensi perokok aktif perempuan sendiri remaja 19.
sangat rendah yaitu 1,2%. Tingginya pe-
Pada perokok pasif laki-laki terdapat
rokok pasif pada perempuan disebabkan
perbedaan yang mencolok antara preva-
karena tingginya penduduk yang merokok lensi perokok pasif laki-laki kelompok
dalam rumah yaitu meliputi 64% rumah
umur 15 tahun ke atas dan perempuan ke-
tangga sampel atau sejumlah 7 1.189 pen-
lompok umur yang sama, di mana pada
duduk. Pada perempuan berstatus kawin
laki-laki sangat rendah dibanding pada
prevalensi perokok pasif cukup tinggi yaitu
perempuan, demikian juga antara laki-laki
70,4'%, juga pada yang berstatus belum
dan perempuan berstatus kawin terdapat
kawin sebesar 66.9%. Di tiga kawasan pre-
perbedaan prevalensi perokok pasif yang
valensi perokok pasif perempuan berkisar
mencolok, pada laki-laki 3,4% dari pada
antara 63-72%, di dua daerah yaitu per-
perempuan 70,496. Hal. ini kemungkinan
kotaan dan pedesaan berkisar antara 60-
disebabkan karena laki-laki yang status ka-
70%, dan di setiap provinsi prevalensi pe-
win atau cerai tersebut sudah menjadi pe-
rokok pasif pada perempuan konstan ting-
rokok aktif. Susenas 200 l melaporkan pre-
gi.
valensi perokok aktif pada laki-laki di
Terpapamya perempuan dan anak O- Indonesia adalah 54,3%1°. Dibanding Su-
14 tahun oleh asap rokok oleh perokok da- senas 1995 prevalensi perokok laki-laki
lam rumah, memberi kontribusi terhadap mengalami peningkatan sekitar 3,2% ter-
ketidaksetaraan gender dan telah merusak utama pada umur muda . ''
hak perempuan dan anak untuk sehat, se-
Sarjadi melaporkan populasi kota
bagai hak manusia yang paling mendasar.
Semarang pada tahun 200 1, insiden kanker
Fokus dari Konferensi Intemasional WHO
paru menduduki peringkat pertama pada
di ~ o b e ~' ~
o ~ e m b e1999
r adalah men-
laki-laki dan peringkat kelima pada perem-
cegah epidemi tembakau pada perempuan
puan *('. Data tahun 1985-989, menunjuk-
dan anak. Pada konferensi ini, ilmuwan,
kan peningkatan sebesar 2 kali pada laki-
wakil-wakil dari pemerintah dan LSM
laki dan 5 kali pada perempuan. Terdapat
mencanangkan usaha global untuk mence-
perbedaan yang mencolok pada perem-
gah meningkatnya epidemi penggunaan
puan, yaitu pada tahun 1985-1989 tidak
Bul. Penel. Keseliatan. Vol. 3 1 , No. 4, 2003: 21 1-222
19. Kobe Declaration 18 November 1999. Course Nasional Pengembangan Jaringan Kerja
readings in short course in Tobacco Control Surveilans Pen yakit Tidak Menular. Bogor 22-
and Gender. Key Centre for Women's Health 26 Oktober 2001.
in Society University of Melbourne, Nov.
21. lndikator Ekonomi. Buletin Statistik Bulanan
2000.
April 2002.
20. Sarjadi, Registrasi Kanker Populasi di Kota
Semarang, dipresentasikan pada Temukarya