Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDEKATAN REGULATORIS MEMFORMULASI AKUNTANSI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Ayu Samsudin

Nurul Aisyah Ramadhany

Fadlan Abbas

Desiyani I. Siraju

Sarisa

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KHAIRUN

2019
KATA PENGANTAR

Pertama – tama kami ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang

maha esa, atasberkat-Nya-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Judul yang kami bahas adalah mengenai “Pendekatan regulatoris


memformulasi akuntansi”. Pembuatan makalah ini juga tak lepas dari dukungan
dosen, orang tua, serta teman – teman, oleh karena itu kami ucapkan terima
kasih untuk bantuan dan dukungan yang sudah diberikan.

Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran sangat

diharapkan untuk perbaikan kedepannya.

Ternate, 14 Maret 2019

KELOMPOK 2

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................. 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SIFAT DAN STANDAR AKUNTANSI ........................................................ 3

2.2 TUJUAN PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI ................................... 4

2.3 ENTITAS YANG TERKAIT DENGAN STANDAR ..................................... 5

2.4 SIAPA YANG BERWENANG MENETAPKAN STANDAR ........................ 6

2.5 LEGITIMASI PROSES PENETAPAN STANDAR ..................................... 8

2.6 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLEBIHAN ......................................... 9

2.7 PILIHAN DALAM AKUNTANSI ................................................................. 10

2.8 STRATEGI PENETAPAN STANDAR BAGI NEGARA BERKEMBANG .... 11

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi


dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari
standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena
kegunaannya dan kelogisannya. Standar akuntansi ini merupakan masalah
penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan
terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar standar akuntansi
harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.

Standar akuntansi ini akan terus–menerus berubah dan berkembang


sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui (1985) mengemukakan
alasan pentingnya standar akuntansi yang baku sebagai berikut:

1. Dapat menyajikan informasi tentang informasi keuangan, prestasi, dan


kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar
akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat yang jelas, konsisten,
terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati–hati, independen, dan dapat
mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan
akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
3. Memberikan data base kepada pemerintah tentang berbagai informasi
yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang
perusahaan, perencanaan dan peraturan ekonomi, dan peningkatan
efesiensi ekonomi dan tujuan–tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar
akuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak
kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik dan
melakukan penelitian.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja sifat dan standar akuntansi?
2. Apa tujuan penyusunan standar akuntansia?
3. Apa sja entitas yang terkait dengan standar?
4. Siapa yang berwenang menetapkan standar?
5. Bagaimana legitimasi proses penetapan standar?
6. Bagaimana standar akuntansi yang berlebihan?
7. Apa saja pilihan dalam akuntansi?
8. Bagaimana strategi penetapan standar bagi negara berkembang?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SIFAT DAN STANDAR AKUNTANSI


Standar akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar
ini terus mengalami perubahanan, dihapus, dan/atau ditambahkan, bik di
Amerika Serikat dan di luar. Standar memberikan aturan-aturan praktis dan
bermanfaat bagi pelaksanaa pekerjaan seseorang akuntan. Standar secara
umum diterima sebagai aturan buku, yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk
setiap ketidakpatuhan. Standar akuntansi biasanya terdiri atas tiga bagian:
1. Deskripsi masalah yang dipecahkan
2. Diskusi dengan pertimbangkan yang sehat (kemungkinan dengan melihat
teori-teori fundamental) atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah
3. Selanjutnya, sejalan dengan keputusan atau, solusi yang di sarankan.

Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir
nomor 3, yang telah menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya teori-
teori yang mendukung dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc. Akan
tetapi, tren umum yang terjadi adalah memasukkan butir nomor 1 dan 2,
sehingga memberikan suatu aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara
teoritis.

Edey membagi persyaratan standar menjadi empat tipe utama, yaitu:

a. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada


masyarakat apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai
metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan.
b. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian
laporan-laporan akuntansi.
c. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di
mana pengguna mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.
d. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai
valuasi (penilaian).

Alasan mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah.

3
1. Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan
penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi
akuntansi.
2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan
publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan
kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka dalam
mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari
laporan-laporan tersebut.
3. Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai
variabel yang diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan,
regulasi perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta peningkatan
efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya.
4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi
mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

2.2 TUJUAN PENYUSUNAN STANDAR


Pemberlakuan standar mungkin memberikan keuntungan bagi beberapa
pihak dan merugikan beberapa pihak yang lain. Ini adalah sebuah pilihan sosial.
Jika digunakan kriteria kesejahteraan sosial untuk menjustifikasi pemberlakuan
standar, maka akan muncul satu pertanyaan serius mengenai legitimasi dari
badan penyusun standar yang tidak dipilih dalamnya. Pertanyaan yang muncul
akan menjadi penentuan pendekatan yang benar untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam kebijakan akuntansi. Ada tiga pendekatan yang dapat
dilakukan:
1. Pendekatan ketetapan penyajian
Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian
ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar. Akuntansi dibandingkan
dengan pembuatan peta keuangan yang akurat dan tepat. Pembuat kebijakan
akuntansi harus memberikan informasi untuk memfasilitasi pengambilan
keputusan para pengguna. Pengguna akuntansi sebagai pengambil keputusan.
2. Pendekatan konsekuensi ekonomi
Pendekatan ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan
konsekuensi ekonomi yang baik dan yang buruk. Standar yang diberlakukan
adalah standar yang memiliki dampak positif. Pembuat kebijakan akuntansi harus

4
memberikan sinyal-sinyal informasi yang dapat mengarahkan keputusan para
pengguna informasi. Pembuat kebijakan sebagai peangambil keputusan.
3. Pendekatan kritikal interpretatif
Pendekatan ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya
digunakan sebagai suatu instrumen perubahan sosial dan bahkan suatu
perubahan yang radikal.

2.3 ENTITAS YANG TERKAIT DENGAN STANDAR


2.3.1 Individual dan kantor akuntan publik
Individual dan kantor publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor
mereka untuk secara independen mensertifikasi bahwa laporan keuangan
perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas-aktivitas bisnis dengan
wjara dan akurat.
2.3.2 American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) adalah
organisasi pengoordinir profesional bagi para praktisi Certified Public
Accountants di Amerika Serikat. Dua komite teknis seniornya yang penting –
Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) dan Auditing Standards
Executive Committee (AudSEC)-diberi wewenang untuk berbicara atas nama
AICPA, masing-masing dibidang keuangan dan akuntansi biaya dan audit.
2.3.3 American Accounting Association (AAA)
American Accounting AssociationI (AAA) adalah organisasi para akademisi
akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori
akuntansi. Jurnal kuartalannya,Accounting Review dipergunakan sebagai media
untuk saling bertukar pikiran dan hasil-hasil para periset di bidang akuntansi.
AAA juga bertindak sebagai forum di mana para akademisi mengekspresikan
pandangan-pandangan mereka akan berbagai topik dan permasalahan
akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus oleh
organisasi.
2.3.4 Financial Accounting Standards Board (FASB)
FASB adalah badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk
menetapkan dan meningkatkan standar pelaporan dan akuntansi keuangan,
yaitu standar-standar yang berhubungan dengan pencatatan informasi yang
bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi dalam
cara yang berguna dalam laporan keuangan.

5
2.3.5 Securities and Exchange Commission (SEC)
Dibentuk oleh Undang-Undang Kongres pada tahun 1934, Badan
Pengawas Pasar Modal AS (Securities and Exchange Commission―SEC)
terutama bertanggungjawab untuk menyelenggarakan administrasi
berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur memastikan ketepatan
dari pelaporan keuangan dan pengungkapan perusahan-perusahaan
Amerika.
2.3.6 Organisasi profesional lainnya
Setiap organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatan standar
akuntansi di negaranya masing-masing dan dalam memajukan fondasi
dasar dari akuntansi.
2.3.7 Para pengguna laporan keuangan
Berbagai kelompok yang tertarik akan hasil dari aktivitas-aktivitas yang
berorientasi laba dapat dibedakan menjadi pengguna langsung dan pengguna
tidak langsung.
Pengguna langsung yaitu 1) Pemilik perusahaan; 2) Kreditor dan pemasok;
3) Manajemen perusahaan; 4) Otoritas perpajakan; 5) Pekerja dalam suatu
organisasi; 6) Para pelanggan.

Sedangkan, pengguna tidak langsung yaitu 1) Analis dan penasihat


keuangan; 2) Bursa saham; 3) Pengacara; 4) Pihak-pihak yang berwenang
dalam pengaturan tau pendaftaran; 5) Pers keuangan dan agen-agen pelaporan;
6) Asosiasi perdagangan; 7) Serikat pekerja; 8) Pesaing (kompetitor); 9)
Masyarakat umum; 10) Departemen pemerintah lainnya.

2.4 SIAPA YANG BERWENANG MENETAPKAN STANDAR

2.4.1 Teori Tentang Regulasi

Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri


tertentudan dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri.
Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu:

1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa regulasi diberikan


sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-
harga pasar yang tidakefisien dan tidak adil. Terutama dibuat untuk
memberikan perlindungan dankebaikan bagi masyarakat umum.

6
2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, berpendapat
bahwaregulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok
dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba
dari para anggotanya.

2.4.2 Haruskah Kita Mengatur Akuntansi ?

Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau


tidak :

1. Mendukung opini pasar yang tidak diregulasi: perusahaan mempunyai


insentifuntuk memberikan laporan secara sukarela karena kalau tidak,
dapat diartikansebagai berita buruk.
2. Mendukung pasar yang diregulasi: menggunakan argumentasi
kepentingan publik,dan kebutuhan untuk mencapai sasaran sosial
yang diinginkan.
3. Keengganan suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi
tentang dirinyasendiri karena ia merupakan pemasok monopoli dari
informasi tersebut).

2.4.3 Pendekatan Pasar Bebas

Asumsi dasar penetapan standar akuntansi bahwa informasi akuntansi


adalah sebuah barang ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. Oleh
karena itu, ia menjadi subjek atas kekuatan permintaan dan kekuatan pasok.
Para pengajar pendekatan regulatoris (baik pribadi maupun publik) berpendapat
bahwa terjadi kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit dalam pasar
pribadi untuk informasi.

a) Kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau mutu
dari barang yang dihasilkan di sebuah pasar yang tidak teratur berbeda
dari biaya pribadi dari dan keuntungan yang diperoleh dan solusi pasar
menimbulkan terjadinya suatu alokasi sumber daya non-Pareto.
b) Kelemahan pasar pribadi:
 Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen
 Investor yang naïf
 Fiksasi fungsional
 Angka-angka yang menyesatkan

7
 Prosedur yang berbeda-beda
 Kurangnya objektivitas

2.4.4 Regulasi Standar Akuntansi di Sektor Swasta

Pendekatan sektor swasta terhadap regulasi standar akuntansi


bergantung kepada asumsi bahwa kepentingan publik dalam akuntansi
akan terpenuhi dengan baik jika pembuatan standar diserahkan kepada
sektor swasta.

2.4.5 Regulasi Standar Akuntansi di Sekitar Publik

Regulasi di sektor publik mendapatkan tingkat legitimasi yang tinggi dan


menjadi bagian dari tradisi dan kerangka legal bagi dunia internasional.

2.5 LEGITIMASI PROSES PENETAPAN STANDAR

2.5.1 Prognosis Pesimistik

Legitimasi proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan


kemampuannya untuk membuat sistem akuntansi yang optimal. Prognosis
pesimistik ini diperluas lagi untuk menunjukkan.

a) Pemilihan dari alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus meminta


pertukaran keuntungan seseorang dengan keuntungan milik orang lain.
b) Penyelesaian dari alternatif pelaporan keuangan mensyaratkan
pertimbangan nilai mengenai kekayaan siapa yang dipertukarkan dan
dalam dimensi apa serta untuk siapa.

2.5.2 Prognosis Optimistik

Chambers, mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan


adanya norma atau standar ideal yang berlaku silang di beberapa situasi
tertentu. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan lestimasi dari FASB
dengan didasarkan kepada.

a) Kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang


memadai.
b) Kemampuannya dalam menentukan pembatasan pada kumpulan pilihan
yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima.

8
c) Keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses
penetapan standart dari FASB.

2.6 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLEBIHAN

2.6.1 Dampak dari Standar Akuntansi yang Berbeda

Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya.

1. Standar yang terlalu banyak.


2. Standar yang terlalu detail.
3. Tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi
sulit.
4. Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan
yang terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA.
5. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-
duanya.

2.6.2 Dampak dari Standar Akuntansi yang Berlebihan

Dampak dari standar akuntansi yang berlebihan diantaranya adalah jumlah


yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan
dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai dari
informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh
manajemen. Akuntan dapat kehilangan fokus dari pekerjaan mereka yang
sebenarnya dikarenakan oleh berlebihnya data yang diminta ketika memenuhi
standar yang ada. Kegagalan audit dapat terjadi karena akuntan dapat
kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk melaksanakan prosedur-prosedur,
audit,mendasar.

2.6.3 Solusi bagi Masalah Standar Akuntansi yang Berlebihan

Solusi bagi masalah standar akuntansi yang berlebihan menurut Special


Committee on Acoounting Standards dari AICPA meliputi.

a) Tidak ada perubahan, tetap status quo.


b) Perubahan dari konsep yang ada saat ini dari satu kumpulan GAAP yang
berlaku untuk semua perusahaan bisnis menjadi dua kumpulan GAAP,

9
sehingga menciptakan satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-
entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil.
c) Perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap
seluruh perusahaan bisnis.
d) Membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif
pengukuran.
e) Perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan.
f) Satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan
laporan keuangan. Pendekatan yang mengandalkan kepada alternatif dari
GAAP memiliki tiga kemungkinan: (1) suatu basis metode akuntasi (basis
accounting method-BAM) yang baru, (2) kas atau basis kas yang
dimodifikasi, dan (3) Basis pajak penghasilan

2.7 PILIHAN DALAM AKUNTANSI

Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan atas akuntansi ini


adalah hasil dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara
tertentu. Tiga kategori sasaran atau motivasi dari dilakukannya pilihan dalam
akuntansi dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Perspektif Pembuatan Kontrak yang Efektif


Karena adanya biaya-biaya keagenan dan tidak ada pasar yang lengkap
maka digunakan kontrak yang tergantung kepada negara yang sering kali
dipengaruhi oleh pilihan-pilihan akuntasi.
2. Pemberian Harga atau Aktiva
Karena informasi yang asimetris, pilihan dalam akuntansi dapat digunakan
untuk mempengaruhi harga aktiva, baik melalui orang dalam yang mengetahui
masalah ini dan membocorkan informasi sampai kepada orang dalam yang tidak
mengetahui mengenai permasalahan perputaran, besaran dan resiko dari arus
kas dimasa depan atau melalui manager yang memiliki kepentingan pribadi dan
percaya bahwa pendapatan yang lebih tinggi akan mengarah pada peningkatan
harga saham.
3. Mempengaruhi Pihak-pihak Eksternal
Pilihan akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak-pihak
eksternal disamping pemilik asli dan potensial dari perusahaan seperti Internal

10
Revenue Service, regulator pemerintah, pemasok, pesaing, dan negosiator
setingkat buruh.

2.8 STRATEGI PENETAPAN STANDAR BAGI NEGARA BERKEMBANG

2.8.1 Pendekatan Evolusioner

Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendi


mereka ingin tetap terus membina perdagangan dengan negara tersebut
dan/atau mempertahankan operasinya.

2.8.2 Pendekatan Transfer Teknologi

Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas


kantor akuntan internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang
berpraktik di negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan
kesepakatan kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan
teknologi.

2.8.3 Penggunaan Standar Akuntansi Internasional

Strategi yang juga tersedia bagi negara berkembang adalah bergabung


denganInternational Accounting Standards Committee (IASC) atau badan
standar internasional lainnya yang telah diidentifikasi sebelumnya dan
menerapkan ketetapan secara borongan. Alasan dibelakang strategi ini mungkin
adalah untuk.

a) Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi


b) Bergabung dengan dorongan harmonisasi internasional
c) Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing yang mungkin dibutuhkan
d) Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas prilaku dan
perbuatan yang telah dibuat dengan baik
e) Melegitimasikan statusnya sebagai anggota denga status penuh dari
komunitas internasional

2.8.4 Strategi Situasional

Strategi ini dikenal sebagai “pengembangan standar akuntansi dengan


didasarkan atas analisis dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di
negara-negara maju terhadap latar belakang lingkungan yang mendasarinya”.

11
Faktor-faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi
dan karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara
yang bersangkutan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi telah menjelma
menjadi suatu masalah yang rumit. Pertama, standar yang ada ternyata
sepertinya tidak didasarkan atas prinsip-prinsip yang luas dan dapat
dipertentangkan dengan perbandingan atara pro dan kontra dari teori-teori
yang relevan, dan kemudian dipilih atas dasar oleh badan penyusun
standar. Kedua, terdapat konflik kepentingan kebutuhan yang pasti di
antara entitas-entitas yang berkepentingan dengan prinsip-prinsip
akuntansi. Ketiga, pengembangan prinsip-prinsip akuntansi benar-benar
menjadi suatu kekacauan standar dalam pasar bebas, sektor swasta, atau
sektor publik memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing; tidak
terdapat konseptual yang jelas atau adanya pemenang di sini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Belkaoui, R.A. 2000. Accounting Theory, 5th Ed, Martawa et al. (penerjemah)
buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Internet :
https://www.academia.edu/8788459/pendekatan_teori_akuntansi (diakses
tanggal 12 Maret 2019)
http://sutriakumalasari.blogspot.com/2014/10/bab-5.html (diakses tanggal 23
Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai