Anda di halaman 1dari 5

UJI KARBOHIDRAT

I. Prinsip Kerja
Kandungan karbohidrat pada tepung tapioka diuji dengan zat iodine yaitu betadine.

II. Metode Praktikum


2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Biokimia Uji Karbohidrat dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Mei 2018 di
Laboratorium Pendidikan III, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.

2.2 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum Uji Karbohidrat antara lain test tube,
timbangan dan sendok teh. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain tepung tapioka,
betadine dan akuades.

2.3 Cara Kerja


2.3.1 1 gram tepung tapioka + 10 ml akuades + 3 tetes betadine
Tepung tapioka ditimbang sebanyak 1 gram, dimasukkan ke dalam test tube.
Ditambahkan 10 ml akuades ke dalam test tube, lalu ditetesi 2 tetes betadine. Kemudian
dihomogenkan dan diamati.

2.3.2 Betadine+Tepung
Sebanyak 3 tetes betadine dimasukkan ke dalam test tube. Ditambahkan akuades 10 ml.
kemudian dimasukkan setengah sendok teh tepung tapioka. Lalu dihomogenkan dan
diamati.

III. Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil
Tabel Pengamatan Uji Karbohidrat
No. Perlakuan Perubahan Warna Keterangan
1 gram tepung tapioka + 10 ml ungu
1.
akuades + 3 tetes betadine
10 tetes betadine + 10 ml akuades + ungu kehitaman Terdapat endapan
2.
0,4 gram tepung tapioka berwarna gelap

3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa pada perlakuan tepung ditetesi
betadine tejadi perubahan warna menjadi ungu, sedangkan pada perlakuan betadine
ditambahkan tepung warna yang terbentuk ialah ungu kehitaman.
Karbohidrat adalah polisakarida, merupakan sumber energi utama pada
makanan. Nasi, ketela, jagung adalah beberapa contoh makanan mengandung
karbohidrat. Penyusun utama karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen (C, H,
O) dengan rumus umum Cn(H2O)n. Karena inilah maka nama karbohidrat diberikan.
Karbohidrat berasal dari kata ‘karbon’ dan ‘hidrat’. Atom karbon yang mengikat air
(Haris, 2013).
Kondensasi iodin dengan karbohidrat pada uji iodin, monosakarida dapat
menghasilkan warna yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat
unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk
kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga
menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut (Fessenden, 1986).

IV. Penutup
4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai