18000 DWT
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pemeliharaan serta reparasi kapal merupakan hal yang melekat dan krusial pada sebuah
kapal, sebab kapal membutuhkan pemeliharaan dan reparasi yang dilakukan secara berkala guna
menjaga performa kapal itu sendiri. Pengecekan kondisi kapal juga guna menjamin terlaksananya
planned maintenance system (pms) agar kapal dapat memenuhi:
1. Peraturan pemerintah (staturoies) yang mengacu ke konvensi internasional maritime
organization (imo), yaitu: safety of life at sea (solas) dan marine pollution (marpol)
2. Peraturan class baik itu bki, lr, gl, dan lain-lain
3. Buku petunjuk pemeliharaan dari manufacturer¹
Semua kapal secara periodik harus dilakukan reparasi termasuk pembersihan tangki dan lambung.
Dalam proses docking semua sisa bahan bakar yang ada dalam tangki harus dikosongkan untuk
mencegah terjadinya ledakan dan kebakaran (martini pratiwi, 2016). Dalam beberapa kasus kapal
tanker yang tidak mengalami ledakan, proses reparasi dibutuhkan secara segera agar permasalahan
pada kapal tersebut tidak bertambah dan kapal dapat segera beroperasi sesuai fungsinya. Kapal
harus melalui tahap pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui kekurangan-kekurangan kapal
atau dapat disebut seperti merencanakan suatu proyek .
Suatu proyek pada dasarnya mempunyai keterbatasan akan sumber daya baik berupa tenaga kerja,
material, biaya ataupun alat sehingga pada suatu proyek diperlukan tindakan pengendalian biaya
dan waktu. Beberapa masalah kerap terjadi dalam suatu proyek karna kurangnya ilmu dalam
memanajemen proyek tersebut, seperti halnya dalam masalah waktu yaitu terjadinya
keterlambatan sehingga masalah tersebut akan berkaitan dengan biaya yang diperlukan. Maka dari
itu akan dilakukan penentuan waktu dan biaya pada kapal tanker agar hal-hal diluar perencanaan
tidak terjadi dan menyebabkan kerugian.
I.2 Perumusan Masalah
Sebelum kapal tanker 18000 dwt direparasi, adapun informasi yang harus ditentukan terlebih dahulu
yaitu:
1. berapa lama hasil perhitungan prakiraan waktu yang dibutuhkan untuk reparasi kapal tangker
18000 dwt
2. berapa prakiraan biaya yang diperlukan guna reparasi kapal tanker 18000 dwt?
1. Memprediksi prakiraan waktu untuk pengerjaan reparasi kapal tanker 18000 dwt
Terdapat beberapa keuntungan yang akan diperoleh dari analisis ini yaitu:
1. Pihak industry reparasi dapat memberikan informasi terkait biaya dan waktu reparasi kapal
terhadap ship owner kapal ini.
2. Perencanaan ini akan menjadi suatu target dari pihak industry reparasi dalam mengerjakan
tugasnya, sehingga jika pengerjaannya dioptimalisasikan tidak melebihi batas waktu yang tlah
ditentukan, pembengkakkan biaya akan terhindari dan kedua belah pihak baik industry galangan
maupun ship owner sama-sama tidak diirugikan.
I.5 Batasan Masalah
Peninjauan batasan masalah yang dilakukan untuk menghindari pertanyaan yang melebar, sehingga
asumsinya sebagai berikut:
1. Objek kapal sesungguhnya belum ada sehingga proses tidak dapat diamati
2. Hanya dapat menggunakan informasi dari internet maupun jurnal yang telah ada sebagai
prakiraan analisis
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori
3. Bab III Metodologi Penelitian
4. Bab IV Analisis Data
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reparasi kapal adalah usaha penggantian dari bagian permesinan atau konstruksi yang sudah dalam
keadaan riskan apabila dioperasikan lebih lanjut. Untuk menanganinya pekerjaan reparasi kapal yang
bersifat darurat pada ABK (Anak Buah Kapal) sangat diperlukan, akan tetapi untuk perbaikan
sesungguhnya atau permanen hanya boleh dilakukan oleh perusahaan dock dan perbaikan kapal,
perusahaan perbengkelan kapal atau perusahaan kapal khusus lainnya yang telah mendapatkan izin dari
pihak yang berwenang. Kelancaran proses pelaksanaan reparasi kapal merupakan harapan semua pihak
yang berkepentingan tidak hanya pemilik kapal tetapi juga penting bagi galangan kapal maupun bagi para
pelanggan angkatan laut tersebut. Dengan kenyataan hambatan pelaksanaan reparasi tidak hanya
terfokus pada masalah-masalah teknis saja, tetapi juga menyangkut masalah non teknis seperti
administrasi parusahaan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER
DATA PRIMER INPUT Data Laporan Mingguan
DATA Reparasi Kapal di
Wawancara Beberapa
Galangan
Galangan
Biaya Reparasi Kapal pada
Galangan
Penginputan data yang didapat dari galangan ke Ms. Excel
Ya
SELESAI