Anda di halaman 1dari 57

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal ginjal akut (acute renal failure, ARF) merupakan suatu


sindrom klinis yang secara cepat (biasanya dalam beberapa hari) yang
menyebabkan azotemia yang brkembang cepat. Laju filtrasi gromelurus
yang menurun dengan cepat menyebabkan kadar kreatinin serum
meningkat sebanyak 0,5 mg/dl/hari dan kadar nitrogen urea darah
sebanyak 10 mg/dl/hari dalam beberapa hari. ARF biasanya disertai oleh
oligurea (keluaran urine < 400 ml/hari). Criteria oliguria tidak mutlak tapi
berkaitan dengan fakta bahwa rata-rata diet orang amerika mengandung
sekitar 600 mOsm zat terlarut. Jika kemampuan pemekatan urine
maksimum sekitar 1200 mOsm /L air, maka kehilangan air obligat dalam
urine adalah 500 ml. oleh karna itu ,bila keluaran urine menurun hingga
kurang dari 400 ml/hari, penambahan jat terlarut tidak bisa dibatasi dengan
kadar BUN serta kreatinin meningkat. Namun oliguria bukan merupakan
gambaran penting pada ARF. Bukti penelitian terbaru mengesankan bahwa
pada sepertiga hingga separuh kasus ARF,keluaran urine melebihi 400 ml
/hari.dan dapat mencapai hingga 2L/hari. Bentuk ARF ini disebut ARF
keluaran-tinggi atau disebut non-ologurik. ARF menyebabkan timbulnya
gejala dan tanda menyerupai sindrom uremik pada gagal ginjal kronik,
yang mencerminkan terjadinya kegagalan fungsi regulasi, eksresi, dan
endokrin ginjal. Namun demikian , osteodistrofi ginjal dan anemiabukan
merupakan gambaran yang lazim terdapat pada ARF karena awitanya akut.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari gagal ginjal akut?

2. Apa etiologi dari gagal ginjal akut?

3. Apa manifestasi klinik dari gagal ginjal akut?

1
4. Bagaimana patofisiologi dari gagal ginjal akut?

5. Bagaimana penatalaksanaan dari gagal ginjal akut?

6. Apa komplikasi dari gagal ginjal akut?

7. Bagaimana asuhan keperawatan dengan kasus gagal ginjal akut?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui konsep dasar medis dan konsep dasar asuhan


keperawatan dengan kasus gagal ginjal akut

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui dan memahami tentang pengertian dari gagal ginjal


akut

b. Mengetahui dan memahami tentang etiologi dari gagal ginjal akut

c. Mengetahui dan memahami tentang manifestasi klinik dari gagal


ginjal akut

d. Mengetahui dan memahami tentang patofisiologi gagal ginjal akut

e. Mengetahui dan memahami tentang penatalaksanaan dari gagal


ginjal akut

f. Mengetahui dan memahami tentang komplikasi dari gagal ginjal


akut

g. Mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan dengan


kasus gagal ginjal akut

2
BAB II

KONSEP DASAR MEDIS

1. Pengertian

Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal


mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan
kalium didalam darah atau produksi urin.

Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan


telah berkembang untuk melaksanakan sejumlah fungsi penting,
seperti : ekskresi produk sisa metabolisme, pengendalian air dan
garam, pemeliharaan keseimbangan asam yang sesuai, dan sekresi
berbagai hormon dan autokoid.

Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu sindrom klinis yang di


tandai dengan penurunan mendadak (dalam beberapa jam sampai
beberapa hari) laju filtrasi glomerulus (LFG), di sertai akumulasi
nitrogen sisa metabolisme (ureum dan kreatinin).

2. Etiologi

1. Penyebab lazim gagal ginjal akut :

a. Deplesi volume cairan ekstrasel (ECF) absolute meliputi:


Perdarahan :operasi besar, trauma, pascapartum Dieresis
berlebihan.

b. Kehilangan cairan dari gastrointestinal yang berat : muntah,


diare

c. Kehilangan cairan dari ruang ketiga : lika bakar ,peritonitis,


prankretitis

3
2. Penurunan volume sirkulasi arteri yang efektif

a. Penurunan curah jantung: infrak miokardium , distritmia, gagal


jantung

b. Vasodilitasi perifer :sepsis anafilaksis obat anestesi, nitrat.

c. Hipoalbuminemia : sindrom nefrotik, gagal hati.

3. Manifestasi klinik

Adapun manifestasi klinik dari penyakit gagal ginjal akut, yaitu


sebagai berikut:

1. Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual,


muntah, diare, pucat (anemia), dan hipertensi.

2. Nokturia (buang air kecil di malam hari).

3. Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki.


Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan
cairan).

4. Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.

5. Tremor tangan

6. Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi

7. Nafas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang


dapat dijumpai adanya pneumonia uremik.

4. Patofisiologi

4
Perjalanan klinis gagal ginjal akut dibagi menjadi tiga stadium,
yaitu sebagai berikut:

1. Stadium Oliguria

Stadium oliguria biasanya timbul dalam waktu 24 sampai


48 jam sesudah terjadinya trauma pada ginjal. Produksi urin normal
adalah 1-2 liter/24jam. Pada fase ini pertama-tama terjadi
penurunan produksi urin sampai kurang dari 400cc/24 jam. Tidak
jarang produksi urin sampai kurang dari 100cc/24 jam, keadaan ini
disebut dengan anuria. Pada fase ini penderita mulai
memperlihatkan keluhan-keluhan yang diakibatkan oleh
penumpukan air dan metabolit-metabolit yang seharusnya
diekskresikan oleh tubuh, seperti mual, muntah, lemah, sakit kepala,
kejang dan lain sebagainya. Perubahan pada urin menjadi semakin
kompleks, yaitu penurunan kadar urea dan kreatinin. Di dalam
plasma terjadi perubahan biokimiawi berupa peningkatan
konsentrasi serum urea, kreatinin, elektrolit (terutama K dan Na).

2. Stadium Diuresis

Stadium diuresis dimulai bila pengeluran urine meningkat


sampai lebih dari 400 ml/hari, kadang-kadang dapat mencapai 4
liter/24 jam. Stadium ini berlangsung 2 sampai 3 minggu. Volume
kemih yang tinggi pada stadium ini diakibatkan karena tingginya
konsentrasi serum urea, dan juga disebabkan karena masih belum
pulihnya kemampuan tubulus yang sedang dalam masa
penyembuhan untuk mempertahankan garam dan air yang difiltrasi.
Selama stadium dini diuresi, kadar urea darah dapat terus
meningkat, terutama karena bersihan urea tak dapat mengimbangi
produksi urea endogen. Tetapi dengan berlanjutnya di uresis,
azotemia sedikit demi sedikit menghilang, dan pasien mengalami
kemajuan klinis yang benar.

5
3. Stadium Penyembuhan

Stadium penyembuhan GGA berlangsung sampai satu


tahun, dan selama masa itu, produksi urin perlahan-lahan kembali
normal dan fungsi ginjal membaik secara bertahap, anemia dan
kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik, tetapi
pada beberapa pasien tetap mende rita penurunan glomerular
filtration rate (GFR) yang permanen.

5. Penatalaksanaan

a) Mencapai & mempertahankan keseimbangan natrium dan air.


Masukan natrium dibatasi hingga 60 mmol/hari dan cairan cukup
500 ml/hari di luar kekurangan hari sebelumnya atau 30 mmol/jam
di luar jumlah urin yang dikeluarkan jam sebelumnya. Namun
keseimbangan harus tetap diawasi.

b) Memberikan nutrisi yang cukup. Bisa melalui suplemen tinggi


kalori atau hiperalimentaasi intravena. Glukosa dan insulin
intravena, penambahan kalium, pemberian kalsium intravena pada
kedaruratan jantung dan dialisis.

c) Mencegah dan memperbaiki infeksi, terutama ditujukan terhadap


infeksi saluran napas dan nosokomial. Demam harus segera harus
dideteksi dan diterapi. Kateter harus segera dilepas bila diagnosis
obstruksi kandung kemih dapat disingkirkan. Mencegah dan
memperbaiki perdarahan saluran cerna. Feses diperiksa untuk
adanya perdarahan dan dapat dilakukan endoskopi. Dapat pula
dideteksi dari kenaikan rasio ureum/kreatinin, disertai penurunan
hemoglobin. Biasanya antagonis histamin H (misalnya ranitidin)
diberikan pada pasien sebagai profilaksis.

d) Dialisis dini atau hemofiltrasi sebaiknya tidak ditunda sampai


ureum tinggi, hiperkalemia, atau terjadi kelebihan cairan. Ureum

6
tidak boleh melebihi 30-40 mmol/L. Secara umum continous
haemofiltration dan dialisis peritoneal paling baik dipakai di ruang
intensif, sedangkan hemodialisis intermitten dengan kateter
subklavia ditujukan untuk pasien lain dan sebagai tambahan untuk
pasien katabolik yang tidak adekuat dengan dialisis
peritoneal/hemofiltrasi.

6. Komplikasi

1. Jantung : edema paru, aritmia, efusi pericardium

2. Gangguan elektrolit : hyperkalemia, hiponatremia, asidosis

3. Neurologi : iritabilitas neuromuskuler, flap, tremor, koma,


gangguan kesadaran, kejang

4. Gastrointestinal : nausea, muntah, gastritis, ulkus, peptikum,


perdarahaan gastrointestinal

5. Hematologi : anemia, diathesis hemoragik

6. Infeksi : pneumonia, septikemis, infeksi nosocomial

7
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan integritas kulit

Intake nutrisitidakadekuat pruritus

Penurunan selera makan (anoreksia )


Berkemban
gnyamikroorganisme

Napasbau amonia Pori poriterbuka

Kelebihan volume cairan

edema

Reabsorpsi
meningkat
Cairan tertahan

di intrasel dan

ekstrasel
Ekskresi
menurun

Glomerular filtration
ratemenurun

8
Gagal ginjal

Skema 2.1 patofisiologi glomerulonefritis ke masalah

keperawatan (Muttaqin, 2011 )

9
BAB III

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan pada Ny.C dengan Masalah Kebutuhan Dasar:


Cairan DanElektrolit
A. Pengkajian

I. Biodata

Identitas Pasien
Nama : Ny.C
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 61Tahun
Status Perkawinan : Cerai
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu RumahTangga
Alamat : Jln. Bajak II A, kelurahan Harjosari II
Golongan Darah :A
Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2015

II. KeluhanUtama

Klien mengeluh kedua kakinya bengkak, urine keluar sedikit,


mual dan muntah, badan terasa gatal-gatal dan merah.
III. Riwayat KesehatanSekarang

Provocative/Palliative

Apa penyebabnya : kerusakan pada ginjalklien;

10
Hal-hal yangmeperbaikikeadaan : klien mengkonsumsi obat.

Quantity/Quality

11
Bagaimana dirasakan : klien mengatakan “badannya terasa lemas”;

Bagaimana dilihat : tampak kedua kaki klien bengkak.


Region
Dimanalokasinya : pada bagian keduakaki;

Apakahmenyebar : tidakmenyebar.

Severity

Tidak ditemukan pada saat pengkajian;

Time

Tidak ditemukan pada saat pengkajian.

IV. Riwayat kesehatan masalalu

Penyakit yang Pernah Dialami: klien mengatakan: “memiliki penyakit


Diabetes Mielitus 10 tahun yanglalu”;

1. Pengobatan/ Tindakan yang Dilakukan: klien mengatakan:


“ berobat kerumah sakit”;
2. Pernah Dirawat/ Dioperasi: klien mengatakan: “pernah
dirawat di RS.Permata Bunda Karena penyakit
DiabetesMielitus”;
3. Lama Dirawat: klien mengatakan: “pernah dirawat di RS.
Permata Bunda selama 1minggu”;
Alergi: klien mengatakan: “tidak memilikialergi”;

4. Imunisasi: klien mengatakan: “tidak mendapat imunisasi


lengkap, hanya imunisasi campak yangdidapat”.

12
V. Riwayat kesehatan keluarga

1) Orang Tua: klien mengatakan “orang tuanya sudah meninggal”;


2) Saudara Kandung: klien mengatakan “kakaknya yang anak ke 5
mengalami penyakit penebalan dindingrahim”;
3) Penyakit Keturunan yang Ada: klien mengatakan “memiliki
penyakit keturunan yaitu penyakit Diabetes Mielitus yang
diturunkan olehIbunya”;
4) Anggota Keluarga yang Meninggal: klien mengatakan “ayah dan
ibunya beserta saudara kandungnya 6 orang sudahmeninggal”;
5) Penyebab Meninggal: klien mengatakan “penyebab ayahnya
meninggal karena sakit tua, penyebab ibunya meninggal karena
penyakit DM, penyebab saudara kandungnya meninggal karena
penyakit kanker payudara, ada yang meninggal karena penyakit
jantung dan yang lainnya karena penyakitDM”.
VI. Riwayat Kesehatan Psikososial
Persepsi Klien tentang Penyakitnya
Penyakitnya tidak bisa sembuh hanya saja dia berharap bisa
diberi kekuatan.
KonsepDiri
a. Gambaran diri : klien menyukai semua anggotatubuhnya;
b. Idealdiri : klien inggin menjadi seorang ibu yangbaik;
c. Hargadiri : klien mengatakan bahwa dirinya tidak
maksimal merawat keluarganya karenapenyakitnya;
d. Perandiri : klien akan menjadi seorang ibu yangbaik
dikeluarganya;

13
e. Identitas : klien adalah seorang ibu bagianaknya.

KeadaanEmosi

Klien mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

HubunganSosial

a. Orang yang berarti: orang yang berarti dan berpengaruh


dalam hidupnya klien adalahanaknya;
b. Hubungan dengan keluarga: baik, keluarga tetap
menemani, merawat dan menjaga klien;
c. Hubungan dengan orang lain: baik, klien mampu
berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan
orang-orangdisekitarnya;
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
hambatannya karena saat ini klien masih sakit, klien
hanya bisa berhubungan dengan orang lain hanya
dirumah saja.
Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : nilai-nilai dan keyakinan klien


adalah mengikuti kegiatan dimasyarakat seperti
pengajian danperwiritan;
b. Kegiatan ibadah : klien melaksanakansholat.

VII. Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum

14
Secara umum pada kedua kaki kliem mengalami edema,
wajah tampak lemas, terdapat luka kering yang sudah
menghitam pada punggung kaki klien sebelah kanan
Tanda-TandaVital

Suhu tubuh : 37,00C

Tekanan darah : 150/70mmHg

Nadi : 79x/menit

Pernafasan : 28x/menit

Skala nyeri : tidak terdapatnyeri

TB : 165cm

BB : 60kg

1. Pemeriksaan Head to Toe

a. Kepala dan Rambut

Bentuk : bulat, tidak ada benjolan atau pembengkakan;

Kulitkepala : bersih, tidak adairitasi.


b. Rambut

Penyebaran dankeadaanrambut : rambut ikal dan tipis;

15
Bau : tidak ada bau;

Warna kulit : kuning langsat.

c. Wajah

Warna kulit : kuning langsat;

16
Struktur wajah : simetris
dan tidak
ada
kelainan.
d. Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan : mata lengkap dan


simetris;

Palpebra : tidak ada kelainan;

Kongjungtiva : konjungtiva anemis;

e. Hidung

Tulang hidung dan posisi septumnasi : simetris;

Lubang hidung : bersih.

f. Telinga

Bentuktelinga : simetris kanan dan kiri;

Ukuran telinga: simetris kanan dan kiri;

Lubang telinga : bersih dan


tidak berbau;
Ketajaman pendengaran : pendengaran baik.

g. Mulut dan Faring

17
Keadaanbibir : mukosa

bibir lembab;
Keadaan gusidangigi : tidak ada perdarahan
Keadaan lidah : tidak ada kelainan;

Orofaring : tidak dilakukan


pemeriksaan.

h. Leher
Posisi Trachea : medial;
Thyroid : tidak ada
pembengkakang
kelenjar tyroid
Kelenjar Limfe : tidak ada
pembengkakang
Vena jugularis : teraba vena jugularis;
Denyut nadi karotis : teraba denyut

nadi
karotis.
2. Pemeriksaan Integumen

Kebersihan :bersih;

Kehangatan : kulit teraba sedikit dingin;

Warna : kuninglangsat;

Turgor : kembali > 2detik;

18
Kelembaban : lembab;

Kelainan pada kulit : terdapat edema pada

ekstremitas
bawah.
3. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak

19
Ukuran dan bentuk : tidak dilakukan pemeriksaan;

Warna payudara danaerola : tidak


dilakukan
pemeriksaan;
Kondisi payudara dan puting : tidak
dilakukan
pemeriksaan;
4. Pemeriksaan Thoraks/ Dada

Inspeksi thoraks : funnelchest;

Pernafasan : 25x/menit;

Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada

5. Pemeriksan Paru

Palpasi getaran suara : antara paru kanan dan kiri


getarannya teraba dan sama;
6. Pemeriksaan Jantung

Inspeksi : pembesaran vena junggularis

Palpasi : ictus cordis teraba di ics 4 atau 5

Perkusi : redup

Auskultasi : maka terdengar friction rub


perikardial
7. Pemeriksaan Abdomen

20
Inspeksi : simetriskanan/kiri;

Ausultasi : peristaltik usus12 x/menit;

21
Palpasi : tidak terdapatnyeri tekan.

8. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya

Genitalia : Tidak dilakukan

pemeriksaan;

Anus dan perinium :tidak dilakukan pemeriksaan.

9. Pemeriksaan Muskuluskletal

Struktur ekstremitas kanan dan kiri atas dan bawah simetris;

Terdapat pitting edema pada ekstremitas bawah.

Fungsi Motori

1. Tidak ada kelainan pada fugsi motorik, klien masih mampu


melakukan aktivitassendiri.
Fungsi Sensorik

1. Perabahan: klien tidak dapat membedakan letak sentuhan


dengan benda tajam dan tumpul.
12. Refleks

Reflek pattela: positif, terdapat lantar fleksikaki.

VIII. POLA KEBIASAANSEHARI-HARI

A. Pola Makan danMinum

22
Frekuensi makan/hari : makan 3 kalisehari;

Nafsu/selera makan : tidak selera makan( klien makan


hanya 3 sendok makan);

Nyeri uluhati : tidak ada nyeri uluhati;

Alergi : tidak adaalergi;

Mual dan muntah : klien mengatakan: “sering merasa


mual”;

Waktu pemberian makan : pagi (07.00), siang (12.00), sore


(06.00)

Jumlah dan jenis makanan : porsi sedikit;

Waktu pemberian cairan/ minum : selama 24 jam klien minum


hanya1 botol air mineral 250 cc;
Masalah makan dan minum : tidak selera makan dan dokter
menganjurkan untuk sedikit minum.

B. Perawatan Diri/ PersonalHygiene

Kebersihantubuh : bersih;

Kebersihan gigidanmulut : mulut berbau;

Kebersihan kuku kakidantangan : bersih.

C. Pola Kegiatan/Aktivitas

23
Uraian aktivitas klien : klien mandi sendiri, makan
sendiri, mencuci bajusendiri;
Uraian aktivitas ibadah klien selama sakit : klien masih sanggup
untuk sholat.

D. PolaEliminasi

BAB

Pola BAB : 1 xperhari;

Karakteristikfeses : konstitensi kuning kecoklatan


dan lembek;
Riwayatperdarahan : tidak ada perdarahan;

BAB terakhir : sehari sebelum tanggal pengkajian

18 Mei 2015;
Diare : tidak ada Penggunaan laksatif

BAK

Pola BAK : 2-3x/hari;

Karakter urine : kekuningan dan berbuih;


Nyeri/ rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan
BAK;
Riwayat penyakit Ginjal/ Kandung kemih : Ada (1 minggu
sebelum pengkajian klien dirawat dirumah sakit dan hasil lab
menyatakan bahwa klien mengalami gagalginjal);

24
Pengunaan diuretik : Ada obat yang
diresepkan dokter;
Upaya mengatasi masalah : meminum obat.

25
AnalisaData

No Data Penyebab Masalah


keperawatan
1. Ds : Klien mengatakan: “kedua Kelebihan volume Kelebihan
kakinya bengkak” cairan volume
Do : ↑ cairan
Edema dorsal pedis Edema
kembali > 2detik ↑
Intake : 250 cc/ 24jam Cairan menumpuk di
Output : 100 cc/ 24jam intrasel dan ekstrasel

Reabsorpsi meningkat

Ekskresi tertahan

Glomerular filtration
rate menurun

Penurunan fungsi
sekresi danekskresi
ginjal
(glomerulonefritis)
2. Ds : Klien mengatakan: “tidak Nutrisi kurang dari Nutrisi
nafsu makan” kebutuhan tubuh kurang dari
Klien mengatakan: “sering ↑ kebutuhan
merasa mual” Berat badan ↓ tubuh
Do : Klien terlihat lemah ↑
BB: 60 kg Pemenuhan nutrisi tidak
terpenuhi

26

Hilangnya nafsumakan
dan mual

3. Ds : Klien mengatakan: “sering Gangguan integritas Gangguan


mengalami gatal-gatal pada kulit integritas
bagian tubuh tertentu” ↑ kulit.
D0 : Mengaruk-garukkulit
Klien terlihat sering ↑
menggaruk bagiantubuhnya. Merasakan gatalpada
kulit

penyebaran
mikroorganisme dikulit

Berkembangnya
mikroorganisme

Pertumbuhan
mikroorganisme dikulit

Pori-pori terbuka

Perubahan turgor

Cairan menumpuk di
ekstrasel

27
MasalahKeperawatan

Ketidakseimbangan cairan danelektrolit;

Nutrisi, ketidakseimbangan: kurang dari kebutuhantubuh;

Kerusakan Integritas kulit.

B. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal,


retensi natrium ditandai dengan terdapatnya edema dorsal pedis,
intake: 250 cc/ 24 jam , output :100 ml/ 24 jam, edema kembali >
2detik;
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual, perubahan membran mukosa mulut ditandai
dengan berat badan menurun, klien tidak nafsu makan, bising
usus: 12 x/menit;
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus ditandai
dengan klien sering menggaruk-garuk badannya, tampak luka
kering yang menghitam dibagian punggung kaki sebelahkanan.

28
C. Perencanaan Keperawatan danRasional

Hari/ No. Diagnosa


Perencanaan Keperawatan
tanggal
Selasa 1. Kelebihan Tujuan dan kriteria hasil:
19 Mei volume cairan Tujuan:
2015 berhubungan Klien akan menyatakan pemahaman tentang
dengan disfungsi pembatasan cairan secaraverbal.
ginjal Klien akan menyatakan pemahamannya tentang
pengobatan yang diberikan secara verbal.
Klien akan mempertahankan berat badan normal
untukklien.
Klien tidak mengalamiedema
Kriteria hasil :
Terbebas dariedema
Berat badanideal
Pemasukan dan pengeluaranseimbang
Paham tentang pengobatan yangdiberikan
Rencana tindakan Rasional
Tentukan lokasi dan derajat Edema terjadi
edema perifer, pada skala pada jaringan
1+ sampai 4+ tubuh terutama,
seperti tangan,
kaki dan mata

Timbang berat badan setiap Peningkatan berat


hari dan pantau badan lebih dari
kemajuannya 0,5 / hari diduga
adanya retensi
cairan

29
Pertahankan keakuratan Untuk
catatan asupan danhaluaran menentukan
kebutuhan
pengganti cairan,
menentukan
fungsi ginjal dan
penurunan risiko
kelebihancairan

Ajarkan pasien untuk Mengurangi


memperhatikan penyebab keadaan
dan mengatasi edema, kelebihan volume
pembatasan diet dan cairan yang
penggunaan dosis, dan efek terjadi
samping pengobatan yang
dianjurkan

30
Aktivitas kolaborasi
Lakukan kolaborasi dalam Untuk
pemberian obat deuretik melebarkan
lumen tubular
dari debris,
meurunkan
hiperkalemia dan
meningkatkan
volume urine
yangadekuat

Aktivitas lain
Meningkatnya
Tinggian ekstremitas
aliran darah balik
Vena
Berikan pendidikan
kesehatan kepada klien dan
keluarga mengenai
penyebab penyakitnya
Hari/ No. Diagnosa
Perencanaan Keperawatan
tanggal

31
Rabu 2. Nutrisi kurang Tujuan dan kriteria hasil:
20 Mei dari kebutuhan Tujuan:
2015 tubuh Klien akan mengubah kebiasaan makan
berhubungan Klien mengetahui makanan kesukaannya
dengan anoreksia, Klien akan menyatakan mampumemenuhi
mual, perubahan kebutuhannutrisi
membran mukosa Klien akan mempertahankan berat badanideal
mulut Klien dan keluarga akan menyatakanpaham
dalam menetukan makanan yangbergizi
Kriteria hasil :
Makanteratur
Dapat menentukan makanankesukaan
Kebutuhan nutrisiterpenuhi
Berat badan dalam batas normal
Keluarga mengerti menentukan makanan yang
bergizi.
Rencana tindakan Rasional
Tentukan motivasi klien Membantu
untuk mengubah individu untuk
kebiasaan makan makan

32
Ketahui makanan Membantu atau
kesukaan klien menyediakan
Tentukan kemampuan klien asupan makanan
untuk memenuhi kebutuhan dan cairan diet
nutrisi seimbang

33
Timbang pasien pada Pemberian
interval yangcepat. makanan dan
cairan untuk
Ajarkan metode untuk mendukung
perencanaanmakanan proses metabolik
pasien yang
Ajarkan pasien/ keluarga malnutrisi atau
tentang makanan yang beresiko tinggi
bergizi dan tidak mahal. terhadap
berikan informasi yag tepat malnutrisi.
tentang kebutuhan nutrisi
dan bagaimana
memenuhinya
Hari/ No. Diagnosa
Perencanaan Keperawatan
tanggal
Kamis, 3. Gangguan Tujuan dan kriteria hasil:
21 Mei integritas kulit Tujuan:
2015 berhubungan Klien akan paham faktor resiko yangdapat
dengan pruritus menyebabkan kerusakankulit
Klien mengetahui sumberpenekanan
Klien akan dapat memantau kulit terhadap,
ruam, warna, suhu,kelembaban.

Kriteria hasil :
Memiliki warna kulitnormal
Memiliki suhu tubuhnormal
Tidak ada penekanan
Rencana tindakan Rasional

34
Kaji adanya faktor resiko Meningkatkan
yang dapat menyebabkan kenyamanan dan
kerusakan kulit keamanan serta
mencegah
komplikasi

Identifikasi sumber Meminimalkan


penekanan penekanan pada
bagiantubuh

Mengumpulkan
data dan
Surveleins kulit:
menganalisa data
Pantau kulit terhadap:
klien untuk
Ruam dan lecet
mempertahankan
Warna dan suhu
integritas kulit dan
Kelembaban
membran mukosa.

Catatan Perkembangan dan PelaksanaanKeperawatan

Hari/ No. Implementasi


Pukul Evaluasi
tanggal Dx keperawatan
Senin, 08.00-10.00 - Melakukan orientasi Klien dan keluarga
18 Mei Menetapkan klien mengizinkan
2015 10.00-11.00 menjadi pasien kelolaan

35
Selasa, 08.00-10.00 Melakukan pengkajian Data terkumpul
19 Mei Menganalisa data Dapat merumuskan
2015 Merumuskan masalah masalah
Rumusan masalah
Menetapkan diagnosa dapat ditetapkan
Menentukanperencanaan Diagnosa
ditetapkan
Menentukan dalam
memberikan
asuhan
Menentukan lokasi dan
keperawatan
derajat edema perifer,
13.00-14.00 1
pada skala 1+ sampai4+
S: Klien
Menimbang berat badan
mengataka: “kedua
klien
kakinya bengkak”
Menganjurkan klien
O:
untuk mencatat
Terdapat edema
pemasukan dan
dorsal pedis derajat
pengeluaran dengan cara
edema: 1+ yaitu
mencatat apa saja yang
1mm
dimakan dan mencatat
Berat
jumlahpengeluarannya.
ba
Menganjurkan klien untuk dan klien
meninggikan 60 kg
ekstremitas dengan cara Klien
meletakkan kaki diatas mengat
bantal akan:
“saya
mencata
t
pemasu

36
kan dan pengeluaran

Klien mengatakan:
“saya mencatat
pemasukan dan
pengeluaran dari
apa yang saya
makan dan saya
minum”
Klien mengatakan:
“saya mengikuti
anjuran untuk
meninggikan kaki
diatas bantal” A:
Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan.

37
38
Rabu, 08.00-10.00 1 Memantau kembali S: Klien
20 Mei derajatedema mengataka: “kedua
2015 Menimbang berat badan kakinya masih
klien bengkak”
Mengobservasi catatan O:
pengeluaran dan Terdapat edema
pemasukan dari makanan dorsal pedis derajat
dan minuman yang edema: 1+ yaitu
dikonsumsi klien dengan 1mm
menyediakan lembar Berat badan klien
catatan danpulen 60 kg
Menganjurkan kembali Input: 250 cc
klien untuk meninggikan output: 100cc
ekstremitas dengan kaki
diatasbantal.
Me
mbe
rikan
pend
idika
nkes mengatakan:
ehat “melakukan anjuran
an untuk meninggikan
me kaki diatasbantal”
ng
en
10.00-11.00 2 ai penyebab penyakitnya

39
Klien
ta
mpak
mendeng
arkan
informasi

ya
mengenai penyebab ng
diberikan
penyakitnya
A:
Masalah
belum
teratasi
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
Mengkaji motivasi klien dilanjutkan.
untuk mengubah
kebiasaanmakan S: Klien
Mengkaji makanan mengataka: “saya
kesukaanklien tidak selera makan,
Mengkaji kemampuan karena menu yang
klien untuk memenuhi diberikan tidak
kebutuhannutrisi sesuai dengan
Menimbang berat badan keinginannya dan
klien klien mengatakan
Mengajarkan klien dan sering merasa
keluarga tentang makanan mual”
yangbergizi O:
Memberikan informasi
yang tepat tentang

40
kebutuhan nutrisi dan Klien
bagaimanamemenuhinya. ta
mpak
Motivasi keluarga untuk
belum
menyiapkan
m
makanan sesuai dengan engubah
diit anjuran dokter. kebiasaan
makanny
a
ya
itu
mengenai
keteratur
anmakan

Klien
d
apat
menent
ukan
makana
n
kesukaa
nnya
Klien
ta
mpak
belum
m
engubah
kebiasaan
makanny
a
ya
itu
mengenai

41
keteratur
anmakan

Klien
d
apat
menent
ukan
makana
n
kesukaan
nya

42
43
Rendah garam dan tidak Klien
berlemak. be
lum
mampu
memenuh
i
kebutuha
n
nutrisinya

BB:
60kg
Klien
pa
ham
menentuk
an
makanan

ya
ng

bergizi yaitu
dengan cara mende
Keluarg
a belum
11.00-12.00 3 Mengkaji adanya faktor
menyed
resiko yang dapat
iakan
memyebabkan kerusakan
diit
kulit
yang
sesuai
dengan
anjuran
dokter
A:

44
Mengiden Masala
tifikasi h belum
sumberpe
teratasi
nekanan
P: Intervensi dilanju
Memant
au S: Klien
surveile mengat
ns kulit: aka:
“saya
sering
mengal
ami
gatal-
gatal
pada

Memantau surveilens
kulit:
Ruam dan lecet
Warna dan suhu
Kelembaban BB: 60kg

45
Klien
be
lum
mampu
memenu
hi
kebutuha
n
nutrisinya

BB:
60kg
Klien
pa
ham
menentu
kan
makanan

ya
ng

bergizi yaitu
dengan cara mende
Keluarg
a belum
menyed
iakan
diit
yang
sesuai
dengan
anjuran
dokter
A:

46
Masala
h belum
teratasi

bergizi yaitu

47
dengan cara
mendengarkan
anjuran yang sudah
diberikan
Keluarga belum
menyediakan diit
yang sesuai dengan
anjuran dokter
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan dan
dimodivikasi.

S: Klien
mengataka: “saya
sering mengalami
gatal-gatal pada
bagian tubuh
tertentu”

O:
Terdapat edema
pada kulit

48
Sumber

peneka
nan
pada
bagian
ekstrem
itas
bawah
klien
yaitu di
kedua
kaki

penekanan pada

49
bagian ekstremitas
bawah klien yaitu
di kedua kaki
Suhu tubuh klien
37oC
Kulit teraba
lembab.
Terdapat lesi pada
punggung kaki
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi

50
dilanjutkan dan
dimodivikasi.

51
Kamis, 08.00-10.00 1 Memantau kembali S: Klien
20 Mei derajat edema perifer, mengataka: “kaki
2015 pada skala 1+ sampai4+ saya masih
Menimbang berat badan bengkak”
klien O:
Derajat edema 1+,
penekanan
kembali > dari 2
detik
BB: 60kg
Input: 250 cc/ 24
jam
Output: 100 cc/ 24
jam
Klien mengikuti
saran
Meninggikan kaki
dengan bantal
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan dan
10.00-11.00 2 dimodivikasi.

S: Klien
mengataka: “saya
sudah mampu
memenuhi
kebutuhan nutrisi
yang sesuai dengan
penyakitnya tetapi

52
Mengobs terkadang klien
ervasi masih merasa tidak
kembali
selera makan”
O:
ca
tatan Klien tampak
pemasuka sudah dapat
n mengatur pola
da
makannya
n
BB: 60kg
pengel
A: Masalah belum
uaran dari makanan dan minuman yang
teratasi
Mengk
P: Intervensi
aji
dilanjutkan dan
kemba
dimodivikasi
li
apakah
klien
melak
ukan
saran
untuk
menin
ggikan
kaki
denga
n
bantal

53
pengeluaran dari
makanan dan minuman
yangdikonsumsi
Mengkaji kembali
apakah klien melakukan
saran untuk meninggikan
kaki dengan bantal

Memantau apakah klien


sudah mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi
Menimbang berat badan
klien

54
11.00-12.00 3 Memantau kembali S: Klien
adanya penekanan mengataka: “masih
Memantau kembali sering mengalami
surveilenskulit gatal-gatal pada
Ruam dan lecet bagian tubuhnya”
Warna dan suhu O:
Kelembaban Penekanan pada
kulit kembali > dari
2 detik
Kulit teraba lembab
Suhu: 36,9oC
Terdapat lesi pada
punggung kaki
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dianjutkan
Jumat, 08.00-10.00 - Menganjurkan klien Untuk diagnosa 1:
21 Mei untuk tetapberobat Masih belum
2015 Menganjurkan klien teratasi
untuk tetap Untuk diagnosa 2:
melaksanakan anjuran Masih belum
yang telahdilakukan teratasi
Untuk diagnosa 3:
Masih belum
teratasi

55
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Ginjal (Renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari arah dan menjaga
keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium)
dalam darah.
Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal
secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai
dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (Ureum dan kreatinin darah) dan kadar
urea nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkat pada gagal ginjal kronik,
penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selam berbulan bulan atau
bertahun tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali (End Stage Renal
Disease = ESRD).

Saran
Sakit dan sehat memang sudah ada yang mengatur takdir kita sebagai manusia.
Tetapi kita bisa menjauhkan keadaan sakit itu dengan berusaha untuk tetap prima dan
fit agar tubuh kita tetap sehat dengan cara Pola Hidup Sehat (PHS), yaitu dengan pola
makan dan minum yang sehat, olahraga yang cukup, hygienis, dan istirahat yang
cukup. Jika mengalami keadaan tubuh yang kurang

56
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif., Kumala Sari. 2014. Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan. Jakarta :
Salemba Medika.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Diane C. Baughman. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.


Yogyakarta : Nuha Medika

57

Anda mungkin juga menyukai