Anda di halaman 1dari 124

Pustaka lbnu Katsir

?e\e\l\Du
ilAtrr($t ?.[bk
?*S
Landasan kami
PUSTAKA IBNU KATSIR

.M,
muslimin untuk
d.nul Islam. , ,,,,,,,
,,

' Mengenalkdn pd.ra ntawa


dan raarisan ilmiab
mereka kepad.a
kaum muslimin.
'Wahid
Baali, Abdus Salam
50 Kesalahan dalam berhari raya / Wahid
Abdus Salam Baali ; penerjemah, Mufti
Hamdan. -- Cet.l. -- Bogor : Pustaka Ibnu
Katsir, 2005.
132 hlm. ; 12,5 cm.

Judul asli : Al-Kalimaatun naafi'ah fil


akbthaa-isy syaa'i ah : khamsuun kkhatha.an
{il shalaatil tidain

rsBN 979-3956.43-7

1. Hari besar Islam. I. Judul.


IL Hamdan, Mufti.
297.218
:i,>3l,idl rthiUl $s ealUl )tot4tl
oJ?+ll a[€ $g'lh\ 6#&,+
Judul AsIi
Al-KalimaatunNaafilahf ilAkhthna-isySyaa-ilah:
Ktrunsuun Khatha- an fii Shalaatil llidain
Penulis
Wahid @,bdus Salam Baali
Penerbit
Dar Ibni Rajab
Cetakan Kedua
1424H - 2003 M
J udul dalam B ahas a Indonesia

50 Kesalahan
dalam Berhari Raya
Penerjemah
Mufti Hamdan
Editlsi
Tim Pustaka Ibnu Katsir
Ilustrasi, I-ay - out dan D esain S anpul:
Tim Pustaka lbnr[ Katsir
Penerbit:
PUSTAKA IBNU KATSIR
Bogor
Cetakan Pertama
Rajab 1426 H - Agustus 2005 M
e -mail: pustaka@ibnukatsir.com

W'ebsite : http://ibnukatsir.com
PENGANTAR PENERBIT

a
tt o /o // )Jo /o .. l| z o a \ '.o / i,
(t'j# j att:;j oJ^>sj r,alJ
a/
J-".-2Jl OL

)ol o JI o Io t >.
O\-L'
ga
'J a
'
tj--.c.il S)f 'r
e)
),
dJ LJ )-*J
a//

U-bt
t o //
,Y) (4 "'.'.^ )o .lt
li
,p o4-a
//
Oa O a
,tl3i
a o / t,o
nr V! ill Y Jl 3ArfJ cal g;r[o )j
lz o z -\ ' 1. .t1 . ,/
oJ>- q ^

u"; r'r [iG rlJ:,* Ji W'6,{ r Y


"{
Segalapuji hanya bagi Allah, kami memuji-
Nyr, it.mohon pertolongan-dan 1mPYI1n .kt:
o"d"-Ny*, kami-berlindung kepada Allah dari
^k.j"h"t"tt
diri-diri kami dan kejelekan amal per-
buatan kami. Barangsiap y Allah beri petun-
^ ^ng menyesatk"tll?'
juk, maka tidak adayaigdapat
' AII ah-s es atk an, maka ddak
d^n b ay
^, ^ngsiap ^xg
ada yangJ"p^t memberinya petunjuk'

Pengantar Penerbit vll


Aku bersaksi bahwa tidak
ada ilah yangber-
hak diibadahi dengan benar kecuali Allah*saja,
tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bah-
v/asanya Nabi Muhammad M adalah hamba dan
Rasul-Nya.

-,--! r . ./,,i ., !,<-1 6, ,. ,, 'Uill


-)),Ltt ,y
Ai i-rtti \r-t; , |qV
{@t&l ris*fi'i'ts
"Hai orang-ordng yang beriman, bertakutalah
kamu kepada Allah dengan sebenar-benar tak)
zua kepada-Nyo, rkn janganlab sekali-hali kamu
mati rnelainkan dalam keadaan beragama Is-
lArn." (QS. Ali 'Imran: !02)

; Kil, g;fr;:tJJirfti J"CJ: C,rrV


qe e"S Q-. :: ub'*t i+3
. j
- ,. l-,2-o )znc ".;: ./ .-.,
oj;U csf l ,j:r rE:r't 1U:rt6 \61
{ 6 e: -# t{'frtt'rl7;'rill,-, -,
"Hai sekalian manusia, bertakwalab kepada
Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri
yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan

v11l 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


isterinya, dan daripada keduanya Allah nxern-
perkembangbiakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. Dan bertakwalah kEada Allah
ydng dengan (menggunakan) Nama-Nya ka-
mu saling meminta satu sdnxa lain, dan (peliha'
ralab) hubungan silaturahmi. Sesunggubnya
Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS.
An-Nisaa': 1)

',1"g i; rusJJi jhi lr.-t;'&. 4q Y


\i

8"fi:'Kl'Gi'"sr e@fu);
. o L.il
jG 3n,{i:S^i & UJ F-.-I"
{6 t1+;r;"
"Hai orang-orang yang beriman, bertakzaalab
kamu kepada Allah dan ucapkanlab perka.tadn
yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengarnPuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah
dan Rasul-Nya, maha sesungguhnya ia telab
mendapat kemenangan yang besar." (QS. Al-
Ahzaab:70-7L)
Amma ba'du:

Pengantar Penerbit tx
Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah
Kitabullah (al-Qur-an) dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Muhammad M, (as-Sunnah).
Seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan
(dalam setiap y ang diada-adakan (dalam
^gama),
agama) adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat,
dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
Hari raya yang dikenal daiam Islam hanya
adahari, yaitu'Idul Fithri, 'Idul Adh-ha, dan
hari Jum'at. Selain itu, tidak adalagihari raya
walaupun masyarakat menyebutnya hari taya.
Sebab Rasulullah M, telah mencukupkan bagi
umatnya tigahari tersebut sebagai hari raya. Ter-
masuk juga para Sahabatnya dari kaum Anshar
yang waktu itu mereka memiiiki hari raya se-
lain tiga hari tersebut, kemudian Rasulullah #-
memerintahkan agar meninggalkan perbuatan
tersebut.
Sementara dalam dua hari raya, yaitu 'Idul
Fithri dan 'Idul Adh-ha y^ngsetiap tahun dilak-
sanakan oleh kaum muslimin, masih terdapat
beberapa unsur budaya y^ng bertentangan yang
mewarnai di dalamnya. Kemudian perbuatan
yangdisunnahkan malah diganti oleh sebagian
kaum musiimin dengan perbuatan yangbid'ah
dan haram. Na'uudzubillaahi min'dzaalik.
Oleh karena itu, kami menerbitkan satu bu-
ku yang berjudul "50 Kesalahan Berhari Raya,"

50 Kesalaban dalam Berbai Raya


y^ngkami terjemahkan dari salah satu bab dari
kitab: Al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akbthaa' asy-
Syaa-i'ab,karya \fahid bin 'Abdis Salam Baali.
Bab tersebut ber-judul "50 Khatha-anfii Shalaatil
'Iidain."
Ritual y^ngdisebutkan oleh penulis, para
pembaca akan dapati bah*'a hal tersebut juga
-banyak
dilakukan oleh masyarakat di Indonesia.
Mudah-mudahan dengan buku ini, kaum mus-
limin di Indonesia dapat meluruskan ritual ibadah
yangsering mereka lakukan di setiap tahunnya.
Akhir kata, semoga buku ini dapat menjidi
peringatan dan pendorong diri kita untuk bersung-
guh-sungguh dalam beribadah kepada Allah yang
Jesuai dengan tuntunan Rasulullah ffi, khususnya
di hari-hari raya.
Shalawat dan salam tercurah kepada Rasu-
lullah #- beserta keluarga dan para Sahabatnya
serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik dan benar hingga hari Akhir.

Bogor,
Raiab 1+26 H
Agustus 2005 M

Penerbit
Pustaka Ibnu Katsir

Pengantar Penerbit xl
DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERBIT ................... vii


DAFTAR ISI .........
MUQADDIMAH I
Bab I:
KESALAHAN.KESALAHAN
SEPUTAR DUA HARI RAYA............ 7

l- Tidak Mandi untuk Melaksanakan


Shalat'Id ........... 7

2. Tidak Memakai Pakaian Terbaik pada


Hari'Id
3. Tidak Memakan Beberapa Butir Kurma
sebelum Berangkat Shalat pada Hari
'Idul Fithri .............. .. 9

4. Makan sebelum Berangkat ke Mushalla


(Lapangan Tempat Pelaksanaan Shalat)
pada Hari 'Idul Adh-ha ............ .. 10

Daftar Isi xiii


5. Kembali dad Mushalla (Lapangan Tempat
Pelaksanaan Shalat) dari Jalan yang Sama.... t2

6. Berangkat ke Mushalla (Lapangan Tempat


Pelaksanaan Shalat) dengan Berkendaraan
Tanpa Adanya Udzur 1,2

7. Tidak Bertakbir pada Hari-Hari 'Id L4

8. Mengkhususkan Malam'Id untuk Shalat


Malam ....................... t6
9. Pergi ke Tempat Shalat dengan Diam
fiidak Bertakbir) 2I'
10. MenambahLaf.azh Takbir dengan Laf.azh
yang Tidak Dicontohkan ...............:........... 23
11. Pendap at y^ngMenyatakan Bahwa Shalar
'Id Hukumnya Adalah Sunnah, Tidak
Berdosa dengan Meniggalk annya 26

!2. Adzan dan Iqamat untuk Shalat'Id ............ 28

13. Seruan untuk Pelaksanaan Shalat 'Id dengan


Seruan, "Ash-Sbalaatu Jaarni'ah" ................. 29

14. Terbaginya Manusia ke dalam Dua


Kelompok di Mushalla (Lapangan Tempat
Pelaksanaan Shalat) 'Id, Kedua Kelompok
Tersebut Saling Bersautan dalam '
Bertakbir .................. 31

xlv 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


15. Takbir Bersama Setelah Pelaksanaan
Shalat Lima \7aktu (pada Hari-Hari
Tasyriq) 31

16. Melaksanakan Shalat (Sunnah) sebelum


Shalat'Id, Maupun setelahnya .................... 32
!7 . P embacaan al-Qur-an sebelum Pelaksanaan
Shalat'Id ........... 34

18. Para Makmum MengeraskanBacaan


Takbir "Tambahan" (Saat Shalat) di
Belakang Imam
19. Menjadikan Khutbah 'Id dengan Dua Kali
Khutbah, Sebagaimana Khutbah Jum'at ..... 37
20. Pembukaan Khutbah'Id dengan Membaca
Takbir ................:...... 39

21. Membaca Takbir di Tengah Khutbah


Shalat'Id ........... 40

22.Shalat Bid'ah Pada Malam'Idul Adh-ha ..... 41.

23. Shalat yang Bid'ah pada Malam'Idul


Fithri 43

24.Menghias Masjid pada HariHari 'Id 47

25. (ltdengkhususkan) Hari 'Id untuk Pergi


(Berziarah) ke Pekuburan .......,... 48

26. Membagi-Bagikan Permen dan Buah di


Pekuburan pada Hari 'Id ........... 5I

Daftar Isi xv
27 . Key akinan Mereka Bahwa Menancapkan
Pisau di Pintu pada Malam 'Idul Fithri
Dapat Mengusir Syaitan 52
28. Membuat Kaum Muslimin Takut dengan
Menyalakan Petasan 57
29.Bermain Judi padaHari 'Id ............ 50
30. BerangkarnyaPara Remaja ke Bioskop
pada Hari 'Id ............ 61,

31. Tabarruj @ersoleknya) Remaja Puteri


pada Hari'Id ............
.................. 62
32. Bersalaman dengan \fanita yang Bukan
Mahram pada Hari 'Id ........... 66
33. Bercampurbaurnya Lakil-aki dan'S7anita
dalam Kunjungan padaHari 'Id ..............'... 69

Bab II
HUKIIM-HUKUM SEPUTAR
KURBAN 75

1. Tidak Berkurban padahal Mampu 75

2. Orang yang Hendak Berkurban,


Men gambil (lr{encukur, Mencabur
ataupun Menggunting) Rambur dan
Kukunya Sendiri ........:............... 78
3. Menghiasi Flewan Kurban dengan Mawar
dan Bunga-Bunga Lainnya 80

xvl 50 Kesalaban dalam Berhari Raya


4. Berkurban dengan Flewan yang Memiliki
Cacat 81
5. Berkurban dengan Flewan yang Masih
Kecil 82
6. Keyakinan Bahwa \Wanita Tidak Boleh
Menyembelih Kurban 86
7. Menyembelih Kurban pada Malam 'Id ....... 86
8. Menjual Flewan Kurban dan Membagikan
Hasil Penjualannya pada Para Fakir
Miskin ...................... 88
9. Tidak Menenangkan Kambing saat
Menyembelihnya
10. Tidak Membaca Nama Allah (Bismillaah)
saatMenyembelih 9l
11. Memberi Upah untuk Tukang Jagal/T,ukang
Potong dari Daging Hewan Kurban 93
1.2. (Orangyang Berkurban) Menjual Kulit
Hewan Kurban(ny") 95

Bab III:
HARI-HARI RAYA YANG TIDAK
DISYARI'ATKAN 99

I. Perayaan Tahun Baru Hijriyah 99

2. Perayaan Hari KelahiranPara Vali .......... 100

Daftar Isi xvii


3. Sibuk Mengunjungi Teman dari
Bersilatur rahmi pada Hari 'Id 101

4. Hari Ibu 103

5. Hari Raya Orang-Orang Baik tt1,

xvlll 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


MUQADDIMAH

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.


Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Imam
para Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad ffi, juga
kepada keluarga dan para Sahabatnya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yangber-
hak diibadahi dengan benar, kecuali Allah Yang
Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku
bersaksi bahwa Nabi Muhamm^d iU, adalah ham-
ba dan Rasul-Nya.

If,/a ba'du:

Menyebarkan Sunnah dan memberantas bid-


'ah merupakan bagian dari jrhadfi.i sabililah dan
membela syari'at Allah. Ia merupakan tugas para
ulama dan para da'iyangmenyenr ke jalan Allah.
Dan umat ini tidak akan mencapai kemuliaannya

Muqaddimab
sehingga menyingkirkan debu-debu bid'ah dari
tubuhnya dan kembali kepada Sunnah yang putih
dan suci, di mana Nabi M, rcIah meninggalkan
kita berada di atasnya.
Pada kesempatan ini aku telah menyusun
sebuah risalah y^ngberjudul Kbamsiina Khatha-a
fii Shalaatil 'Iilain pima Puluh Kesalahan Dalam
Shalat Dua Hari Raya). Di daiamnya aku sebut-
kan -sesuai kemampuanku- beberapa kekeliruan
dan kesalahan-kesalahan serta bid' ah-bid' ah y ang
berkenaan dengan judul ini. Dengan harapan di-
baca oleh saudara-saudaraku para penuntut ilmu
dan para da'i yang menyeru ke jalan Allah, se-
hingga mereka memperingatkan dari kesalahan-
kesalahan tersebut di masjid-masjid, khususnya
setelah pelaksanaan shalat lima waktu. Sehingga
terhapuslah kebid'ahan, Sunnah pun hidup kem-
bali, tersingkirlah kesamaran, dan umat pun men-
ladi jaya kembali.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami y^ng
benar itu jelas benar dan berilah kemampuanpada
kami untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah
kepada kami y^ngsalah itu jelas salah dan berilah
kemampuan pada kami untuk menjauhinya. Be-
rilah petunjuk kepada kami dalam unrsan
^gama
kami dan ajarkanlah ilmu yang bermanfaat ke-
pada kami. Jadikanlah bermanfaatbagi kami

50 Kesalahan tialam Berhari Raya


ilmu yang telah Engkau alarkan kepada kami dan
tambahkanlah ilmu kepada kami.
Mahasuci Engkau ya Allah dan segala puji
bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada tl*t yang
beih"k untuk diibadahi dengan benar, kecuali
Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat ke-
Pada-Mu'
Ditulis oleh:
Vahid'Abdissalam Baali
Mansya-ah'Ab[as
27-2-1524 H.

Muqaddimab
Bab I:
Kesalahan-Kesal

Dua Hari Raya


Bab I
KESALAHAN-KESALAHAN
SEPUTAR DUA HARI RAYA

1. Tidak Mandi untuk Melaksanakan Sha-


lat'Id
Di antara orang-orang (Islam) adayangme-
remehkan urusan mandi dan bersuci untuk pe-
laksanaan shalat 'Id. Ini adalah suatu kesalahan,
bahkan ia dianjurkan mandi untuk pelaksanaan
shalat'Id.
Al-Baihaqi telah meriwayatkan dengan sanad
yang shahih dari Zadzan,ia berkata, "seorang laki-
iaki benanya kepada'Ali gF mengenai mandi.
'Ali menjawab, 'Mandilah setiap hari jika kau
mau.' Lalu orang itu berkata, 'Bukan itu, mak-

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hai Raya 7


sudku mengenai mandi (tertentu).' 'Ali menjawab,
'Yaitu, mandi hari Jum'at, hari'Araf.ah, hari
an-Naltr (Idul Adh-ha), dan hari 'Idul Fithri.'1

2. Tidak Memakai Pakaian Terbaik padaHari


.Id

Di antara kaum muslimin adayangtidak me-


makai pakaian yangbaru kecuali setelah pelak-
sanaan shalat 'Id. Ini adalah suatu kesalahan,
bahkan seharusnya ia memperbaiki penampilan'
(dengan memakai pakaian terbaik, mandi, dan
memakai wewangian,-n'")
Ath-Thabrani telah meriwayatkan dalam
al-Ausath, dengan sanad yang hasan, dari Ibnu
'Abbas v$-,, ia berkata:
t-.ot
.. i,,o
o:;J. J--rJl
- ?i
\J
z t
,
.i.
- L)*.!.
<5tlIS
W-
- ,-?) at';-, os
.Jlp
"Pada hari 'Id, Rasulullah M- mengenakan
kain burdalt merah."2

I Shabih: HR. Al-Baihaqi. Al-Albani berkata dal.am al-Irwaa'


(/ 17 6), "Sanadnya shahih."

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


3. Tidak Memakan Beberapa Butir Kurma
sebelum Berangkat Shalat pada Hari'Idul
Fithri
Diantara or^ng-orang ada y^ng berangkat
ke mushalla (lapangan temPat pelaksanaan shalat)
pada hari 'Idul Fithri sebelum memakan sesuatu.
ini adalah suatu kekeliruan, bahkan ia disunnah-
kan untuk memakan beberapa butir kurma, se-
belum berangkat ke mushalla (apangan temPat
pelaksanaan shalat).
Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Anas
&. , ia berkata:

(J
d' ? i.c.oJoz
:->-J -bA\ au
\J. Jc-l*.r t M, at's'-, oK
.7\:;3'"5u
"Pada hari 'Idul Fithri, tidaklah Rasulullah
ffi berangkat, melainkan seteiah beliau ma-
kan beberapa butir kurma."3

2 Flasan. Al-Baihaqi berkata Gl/t98), "Diriwayatkan oleh


ath-Thabrani dalam al-Ausath dan para perawinya tsiqah."
Al-Albani berkata daJ.am ash-Sbahiihah (no. t279), "Sanadnya
joyyid ftagus)."
3 Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 953).

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 9


Dalam satu riwayat disebutkan, "Beliau me-
makannya dalam jumlah ganjil."a
At-Tirmidzi ,ai'F. berkata, "Beberapa orang
dari ahli ilmu menganjurkan agar tidak keluar
fterangkat shalat) padahari 'Idul Fithri, sehingga
memakan sesuatu dan menganjurkan agar makan
pagi dengan tdml (kurma matang)."
Ibnu Qudamah berkata, "Kami tidak
,ttits"
mengetah ti adany a ikhtilaf (pterbedaan pendapat)
dalam anjuran sarapan pagi pada hari 'Idul Fithri.".

4. Makan sebelum Berangkat ke Mwsballa


(Lapangan Tempat Pelaksa naan Shalat)
pada Hari 'Idul Adh-ha

Di antaraorang-ora ng yangmakan sebe-


ad,a
lum berangkat ke mushalla (lapansan tempat
pelaksanaan shalat) , pada hari 'Idul Adh-ha. Ini
adalah suatu kekeliruan, bahkan ia seharusnya
tidak sarapan pagi terlebih dahulu, sampai selesai
pelaksanaan shalat.

a Shahih. Ini adalah redaksi hadits yang dimu'allaqkan (diri-


wayatkan tanpa sanad) oleh al-Bukhari dengan shighab jazm.
Dan dimaushulkan (disambung sanadnya) oleh Ibnu Khu-
zalmah dan Ahmad, dengan sanad yang hasan, dengan re-
daksi: rlrjr ,iii; "S.Ii"" mJmakannya dalam jumlah g*j;t."

10 50 Kesalaban dalam Berbai Raya


Dari Buraidah &', ia berkata,
.o. t.i.'., ,,?. zoz t t"..i,
t-r- 4- ); r+ J_
p, ?$ 7 j>.)
\J'LJ
)
..r. ,
.'v )4) &&\i
"Pada hari 'Idul Fithri, Nabi M, idak keluar
fterangkat shalat), hingga beliau makan, se-
dangkan pada hari 'Idul Adh-ha beliau tidak
makan, hingga beliau selesai shalat."s

Juga diriw^y^tkan oleh Ahmad, dengan're-


daksi:

&Lfi| Pt?';'ok sYffi'cs


-* ;-"1<U I )3tr";ik v;t ';fr;.
"Pada hari 'Idul Fithri, beliau M, tidakke-
luar, hingga beliau makan dan pada hari an'
Nabr (Idul Adh-ha) beliau tidak makan, hing-
ga beliau berkurban."6

5 Hasan. HR. At-Tirmidzi (no. 542) juga oleh yang lainnya.


Dishahihkan oleh al-Albani.
6 Flasan. HR. Ahmad (no.2l964), dengan sanad yang hasan.

Kesalahan-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 11


5. Kembali dari Mwsballa (Lapangan Tempat
Pelaksanaan Shalat) dari J alan yarlg Sama

Di
antara or ang-orang ada y^ng berangkat
ke musballa (apangan tempat pelaksanaan shalat),
kemudian kembali darinya dengan menempuh
jalan yangsama (seperti saat berangk"t). Hal ini
menyelisihi Sunnah.
Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Jabir
&j' , ia berkata:

e.P,aa * i;or{ r;1 ffi';r os


"Pada hari'Id, Nabi #- membedakan jalan
(y^ngditempuh saat berangkat dan
kembali)."7 ^ntara

6. Berangkatke Mwshalla (I-apangan Tempat


Pelaksanaan Shalat) dengan Berkendaraan
Tanpa Adanya Udztr
Di antara mereka adayangberangkat ke mu-
shalla (lapangan tempat pelaksanaan shalat) 'Id
dengan berkendaraan (tanpa adanyaudzur). Y*g
terbaik adalah hendaknya berangkat dengan ber-

' shahih HR. Al-Bukhari (no. 986).

12 50 Kesalahan dalam Berbai Raya


jalan kaki, kecuali apabila adaudzttl seperti jauh-
ny a j ar ak dan semis alny a.

At-Tirmidzi rclah meriwayatkan yang diha-


sankan oleh al-Albani, dari'Ali bin Abi Thalib
$,iaberkata:
. o / ,a
"j?s
,t;r-1 9t ,)\C'-A ,:i ailr i-",
oll .lo
la z I oz

(i-r'.xJ tjl t-*,


-
.z - vi5 U
-t.

"Termasuk sunnah, yaitu hendaknya engkau


berangkat ke musballa (lapangan tempat pe-
laksanaan shalat) 'Id dengan berjalan kaki
dan hendaknya engkau memakan sesuatu se-
belum engkau berangkat keluar (pada saat
'Idul Fithri-Pen)."8
At-Tirmidzi lt'g berkata, "Hadits ini hasan
dan diamalkan menurut kebanyakan ahli ilmu.
Mereka menganjurkan agar seseorang berangkat
keluar ke mushalla (lapangan tempat pelaksanaan
shalat) dengan berjalan kaki dan agar memakan
sesuatu sebelum berangkat keiuar untuk shalat
'Idul Fithri."

t Hasan. HR.Ibnu Majah (no. 1296) dar. at-Tirmi&i (no. 530),


dihasankan olehnya dan al-Albani.

Kesalahan-Kesalaban Seputar Dua Hai Raya 13


At-Tirmidzi juga mengatakan, "Dan dianjur-
kan untuk tidak berkendaraan, kecuali dikarena-
kan udzur."e

7. Tidak Bertakbir pada Hari-Hari'Id


Allah T a' alaberfirman mengenai hari'Idul
Fithri:

"Dan bendaklah kamu rnengagungkan Allab atas


p e tunj u k Ny a y ang dib e r ik an hep a damu, sup ay a.
-

kamu bersyukur. " (QS.Al-Baqarah: 1S5)


Allah Ta'alajuga berfirman mengenai hari
'Idul Adh-ha:
L-1
{ @'?'S1JJ, rtl"i efifi\t;;i'tfu
"Dan berdzikirlab (dengan mertyebut) Allah dalam
beberapa bari yang berbilang. " (QS. Al-Baqarah:
203)

' Sunan at-Tirmid.zi,kitab al-Jumu'ab,bab Maa Jaa-afil Maryi


Yaurnal'Iid.

14 50 Kesalahan dalam Berbari Raya


'Waktu benakbir untuk 'Idul Adh-ha adalah
dari saat (selesai) shalat Shubuh hari'Arafah hingga
akhir hari-hari Tasyriq. Mengenai hal ini terdapat
riwayat dari 'Ali, Ibnu Mas'ud, dan Ibnu 'Abbas
/h,, 10
*gi.
Sedangkan waktu benakbir untuk'Idul Fithri
adalah dari tenggelamnya matahari pada akhri
bulan Ramadhan, hingga selesainya pelaksanaan
shalat'Id.
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad
yang shahih, dari az-Zuhri:

o ,,
.t'3r|u6l;,\;"bj
"Padahari'Idul Fithri, n*.rlrrll"h ffi berang-
kat keluar ke mushalla (lapangan tempat pe-
laksanaan shalat), beliau bertakbir hingga
tiba di musballa, dan hingga selesai melaksana-

10 Shahih. Sanadnya dishahihkan oleh al-Albani dalatn al-Irwaa'


[rr/r2s).
Kesalaban-Kesalahan Seputar Dua Hari Raya 15
kan shalat (Id). Apabila beliau telah melak-
1 1
sanakan shalat beliau menghentikan takbir."

8. Mengkhususkan Malam 'Id untuk Shalat


Malam
Sesungguhnya shalat malam itu dianjurkan
pada seluruh malam dalam setahunl2, terutama
pada bulan Ramadhan, berdasarkan riwatJat y?ng
terdapat dalam ash-Shabiihain (Shahiih al.Bukhari
dan Shahiih Mwslim), bahwa Rasulullah ffiber-
sabda:

,6tltt tlt;L ct;(a" ?G d


"{'ry ?'. o
.4a) aJ"
.6.'-a
C,tt.c.l

"Barangsiap^y^ngshalat malam di bulan Rama-


dhan, karena iman dan mengharapkan pahala,
maka diampunilah dosanya yang telah 1a1u."13

11
Shahih mursal. Al-Albani mengatakan dal.an al-Irwaa' @I/
123),"Sbahib mursal dan hadits ini memiliki hadits penguat
yang baik, dari Ibnu'IJmar, daiam riwayat al-Baihaqi (IIV
279)."
12
Lihat risalah al-(Jmuurul Muyassarah li Qiaarnil Lail, oleh
penulis.
13
Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 37) danMuslim (no.760).

16 50 Kesalaban dalam Berhari Raya


Shalat malam tersebut lebih dianjurkanlagi
dalam sepuluh hari terakhir pada bulan Rama-
dhan, karena mengharapkan ftertepatan dengan
saat) Lailatul Qadr, berdasarkan riwayat dalam
asb Shahiibain, bahwaRasulullah ffi bersabda:
-

(, {j 'F ,(.t}tt ffi"t cjd\ 4?v € /c

?1 o .'c'-.
.4-i) 'a
U\ aJ.ii

"Barangsiap^ yang shalat malam di malarn


Lailatul Qadr, karena iman dan mengharap-
kan pahala, maka diampunilah dosanyayang
telah lalu."1a
Adapun menghususkan Lailatul Qadr untuk
shalat malam dengan bahwa malam
^nggapa.n
tersebut memiliki keutamaan dari malam Iinnya
t^np^ adanya dalil syari'at, maka hal ini adalah
termasuk dari bid'ah yang diharamkan.
Termasuk juga (ke dalam kebid'ahan) apa
yang kita lihat dari orang-oran g ymgbersemangat
untuk shalat malam pada malam dua hari 'Id,
berkenaan dengan perbuatan itu, mereka menye-
butkan tiga buah hadits:

1* Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 1901) dan Muslim (no. 760).

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 17


L. Hadits 'Ubadah bin Shamith €5 secara
marfu':
o J, c7
-t
(-^-cr_
d ,J+\il.l)*t ,*"t\ ill t;i u
ti
, or-i, ) orzzcz ttil
..";*.ctt o j.ct (J_ c+
"Barangsi yang menghidupkan malam
^pa
'Idul Fithri dan'Idul Adh-ha, maka hatrnya
tidak akan mati, di hari ketika banyak hati
yang mati."
Derqat hadits tersebut adalah maudbw'(pal-
su).
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-
K ab iir dan'al
-A us ath . D alam s anadn y a ter dap at
'IJmar bin Harun al-Balkhi.
Yahya bin Ma'in berkomentar mengeninya,
dengan komentar yang tegas, "Pendusta!"
Oleh karenanya al-Albani berpendapat dalam
as S ik ilah adb -D h a' irfah, " (Hadits terse6 ut) mau'
-

ll t ,)
anu.
2. Hadits Abu Umamah €5 , secara marfu':
c l. .;
s'sJ- d c,ir G-J ,;-rJl il) ?V, €
' ,'"i:i:r or..".t\1
.."Jl.c'JI t>f (j_&.JJ
18 50 Kesalaban dalam Berbai Raya
"Barangsi yarLg shalat malam di malam
^p^
dua hari rala, karena mengharapkan pahala
dari Allah, maka hatinyatidak akan mati di
hari ketik a b any ak hati y ang mati. "
Derilat hadits tersebut adalah dha'if jiddan
(lemah sekali).
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. t782).
Baqiyy ah bin al-\falid,
D alam sanadnya ter dap at
ia seorang mudallis (menyembunyikan c c tha-
dits baik pada matan maupun sanad) yangmeri-
wayatkan dengan'dn'anAh,
Oleh karena itu, al-Albani berkata dalam
adh-Dha'irfub (no. 52I), "(Hadits tersebut) dha'if
jiddan."
Al-'Iraqi berkomentar, "sanadnya dha'if. "
Al-Bushiri b erpend at, " S anadny a dha' if.,
^p
dikarenak an udlis yang dilakukan oleh Baqiyyah. "

3. Hadits Mu'adz $-' , secara marfu':


t,
"-;r,C"t\i;tJt Ci;
+Li : a>.st
o /
il
'4'q; ,;Jt U*, ,u? il)*t ,:-i1,
"Barangsiapyangmenghidupkan malam yang
^ ia berhak memperoleh Surga:
empat, maka

Kesalahan-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 19


malam Tarwiyah, malam 'Arafah, malam
'Idul Adh-ha, dan malam'Idul Fithri."
Derajat hadits tersebut adalah maudbw'.
Al-Albani '+tH berkata, "Diriwayatkan oleh
Nashrul Maqdisi dalam salah satu bagian dari
kitabnya al-Amaalii (II/186), di dalam sanadnya
terdapat 'Abdurrahman bin Zaid aI:Ami."
Yahya bin Ma'in berkomentar (tentanEnya),
"Pendusta."
Di dalam sanadnya jugaterdapat Suwaid bin
Sa'id dan ia adalah dha'if.
Berkata Ibnul Jauzi '{u)H, *Hadits ini tidak
shahih."
Al-Albani '#E berpendapat di dalam Silsilah
adh-Dha'irfuh (no. 522), "(Hadits tersebut dera-
janya) maudhu'."
Telah jelas dari keterangany^ngtelah dise-
butkan bahwa ternyatatidak terdapat hadits sha-
hih mengenai keut n menghidupkan dua
^ma
malam hari 'Id tersebut dan bahwa hadits-hadits
y at mengenainya, semu any adaiah
^ngterdap ^
dha'if, tidak dapat dipakai sebagai hujjah dan ti-
dak dapat dipakai untuk berdalil mengenai di-
anjurkannya shalat malam pada kedua malam
'Id tersebut. Juga bahwa menghidupkan dua ma-
50 Kesalahan dalam Berbari Raya
lam 'Id tersebut tidak ada keutamaan di dalam-
nya dibandingkan malam-m alam lainny a.
Maka barangsiap a yang memiliki kebiasaan
shalat malam, kemudian padakedua malam'Id
tersebut ia mendirikan shalat malam karena Allah,
maka hal itu merupakan kebaikan dan keberka-
han, tetapi barangsi yangsengaja shalat pada
^pa
kedua malam 'Id teresebut, karena keyakinannya
terhadap keutamaannya, maka hal ini adalah ke-
liru dan dapattermasuk bid'ah.

9. Pergi ke Tempat Shalat dengan Diam (Ti-


dak Bertakbir)
Sebagian kaum muslimin pergi ke lapangan
tempat pelaksanaan shalat dengan diam tidak
bertakbir, hingga mereka selesai melaksanakan
shalat. Hal ini adalah keliru, yangbenar adalah
hendaknya seorang muslim bertakbir sejak be-
rangkat keluar dari rumahnya, hingga sampai
ke musballa (apansan tempat pelaksanaan sha-
lat), dengan mengeraskan suara takbir, mensyi-
'arkan syi'ar Islam y^ng agung ini. Allah W
berfirman:

Kesalaban-Kesalahan Seputar Daa Hari Raya 21


d . /4
. 'i. 't
,v wy {ul t'*="t f-UJ eq'1 F
. Jlaz t/

.-, ./o-Q..t
--
4' arfi
<sgt2 ) JJnJl --J

"Demikianlah (perintah Allab). Dan barangsiapa


TrT.engagungkan sy i' ar- sy i' ar Allah, maka sesung-
guhnya itu timbul dari keukuaan bati. " (QS. Al-
Hajj:32)
Ibnu Abi Syaibah telah meriwayatkan dengan
sanad yang shahih, dari az-Zuhri lta"bahwa Nabi
ffiberangkat keluar padahari 'Idul Fithri dengan
bertakbir, hingga sampai ke tempat shalat.15
Nafi' +E berkata, "'Abdulllah bin tUmar
berangkat keluar pada pagi hari 'Id. dengan
cpg.,
mengeraskan takbirnya, hingga beliau sampai
ke mushalla $apansan tempat pelaksanaan sha-
lat)."16

Ibnu Abi Musa '+\H berkata, "Orang-orang


bertakbir saat mereka berangkat keluar dari ru-

15
Shahih mursal. Al-Albani berkata daJ,am al-lrwaa'W123),
"shahib mursal dan hadits ini memiliki hidim penguat ddam
riwayat al-Baihaqi (II/279), dari hadits Ibnu'lJmar."
F{asan. HR. Al-Baihaqt @,/279) dengan sanad yang hasan.

22 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


mah-rumah mereka untuk shalat'Id dengan men-
j a h rkan (men geraskan) suara takbir ny a." 17
Imam Ahmad ffi berkata, "(Seseorang itu)
bertakbir dengan mengeraskan suara, ketika be-
rangkat keluir dari rrfmahnya, hingg-a tiba.di
* ulb oilo (ap angan temp at pelaksanaan shal at. " 8
1

Ibnu Qudamah ';"15 berkata, "HaI tersebut


diriwayatkan dari 'Ali, Ibnu 'umar, Abu Uma-
mah, Abu Ruhm, dan para Sahabat Rasulullah
tf$ ;s19
.^4.

Hal itu pun termasuk pendapat 'tlmar bin


'Abdil 'Azii, Aban bin 'Utsman, dan Abu Bakar
bin Muhammmad, dan diamalkan oleh an-Na-
kha'i, Sa'id bin Jubair, dan Ibnu Abi Laila. Juga
merupakan pendapat al-Hakim, Flammad, Ma-
lik, Ishaq, dan Abu Tsaur.

10. Menambah Lafazh Takbir dengan Lafazh


yang Tidak Dicontohkan

Redaksi yang benar (y^gdicontohkan) untuk


takbir adalah:

t7 Al-Mughni
Q56 dan262).
18 Ibid.
le Ibid.

Kesalaban-Kesalaban Sepatar Dua Hai Raya 23


,7i
oz\z^Aoz\z

nr, nr yl ill v ,pi ,lr ,fi oz\z

ar

.
lcz
or
t,
J^-*Jl dJl
/
t/
';i
oz\z

at

"Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak


ada tlah yang berhak diibadahi dengan benar,
kecuali Allah dan Allah Mahabesar, Allah
Mahabesar dan segala puji bagr Allah."2o

; 'r{
o z\ z

,',Frr'F, ?ri,($ 3i hi,t


o\
at

;i
o z\ z
.l o z 1. i /
.-l^>.Jl all2 ar

"Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah


Mahabesar dan Mahaagung, Allah Mahabesar,
dan segala puji bagi-Nya.""
Adapun lafazh yang ditambahkan kepadanya
oleh sebagian manusia, di antaranya:

Shahih mauquf. HR. Ibnu Abi Syaibah @/2) dan al-Baihaqi


W3t5), "Sanadnya shahih." Demikian yang dikatakan oleh
al-Al b ani dalam a I I rw aa' (II / 126). Al-Muhamili berkat a,
-

"Sanadnya shahih."
2t
Shahih mauquf. Al-Muhamili berkata, "Sanadnya shahih."
Maka dua atsar (riwayat dari Sahabat) tersebut adalah shahih
mauquf pada Ibnu 'Abbas u# . Lihar al-Irzuaa' UI/ 126)

24 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


ii,' vt i-:t v ,i7itt3,-rl-..,, nr
',,
lz ol 6.1. l. o, .t. ,. ,, . . .'-: , i .
col:> ;l j coJ* -eJ coJ-e I OJ-a cobJ
o
'
t/
.i:L:J
o /
,..t7\t
. .o
?TJ

;',*u,i(l yl ffi't: hr vt a-tt v


.,s"1';tAt;f "j, eonl
6. t ., r. (, g \'
- e-
tua Jr &r,i\Lj6$
i--'
1..

.'r, ..'o I
& k 4,
1..' o. t
".,
cJ-c.*.o UJf, ,Jl2--21 _*: (J-o.tEl.
P:
,.
l-tl*' -L- f Ai p'),t1L)t1$ ,Gt
'o,
-al ,i., 6- t ., r.o ..ol ,1., ,
4.r r) . -l-9 r cJ.a>e,o
.J(JJ UJ.." rl l)l (J,c-*-o
t ,- ?J- 'PS .
t:9ry&r:y6*
Semua lalazh tambahan y{Lgpar;1,ang tersebut
bukanlah berasal dari riwayat ftadit$, baik yalrLg
marfu'maupun yang mauquf, sepanjang y^ng
saya ketahui.

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 25


Y*g terbaik adalah mencukupkan diri bacaan
takbir itu hanya dengan riwayat yang berasaJ' dari
Nabi M, dan para Sahabatnyay^ngsuci saja.
At/

Jt i
- 1- o / .,, o/

LVte J.- Jx
t/.

.i,.,; ;.' ,t
.-alt Jr" Ltrl C f K"
Semua kebaikan itu ada dalam mengikuti gene-
rasi terdahulu
Dan semua keburukan itu ada dalam mengikuti
generasi belakangan.

11. Pendapat yang Menyatakan Bahwa Shalat


'Id Hukumnya Adalah Sunnah, Tidak Ber-
dosa dengan Meniggalkannya

Telah masyhur pada khalayak ramai bahwa


shalat 'Id itu hukumnya sunnah, tidak berdosa
dengan meninggalkannya. Berdasarkan pendapat
ini engkau melihat sebagian mereka shalat Falar
(Shubuh), kemudian tidur, lalu meninggalkan
shalat 'Id. Hal ini adalah suatu kesalahan, bah-
kan yang benar adalah bahwa hal itu wajib, ber-
dosa dengan meninggalkannya, k'ecuali karena
udzur.

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


Al-Kasani al-Hanafi +;F" b erkata, "Diriw ay at-
kan dari al-Flasan dari Abu Hanifah '#',:ts" bahwa
shalat 'Id itu wajib bagi orang yang wajib baginya
shalat Jum'at."22
Ad-Dasuqi al-Maliki '$B berkata, "Dikatakan
bahwa shalat 'Id adalah fardbu a'in,hal ini di-
nukil oleh Ibrtu Flarits, dari Ibnu Habib. Dan
dikatakan pula bahwa shalat 'Id adalah fardhu
kifuyab, hal ini dikemukakan oleh Ibnu Rusyd
dalam al-MuqaddintAAt."23
Al-M ardawi al-H an b ali'+1,;u berkata, " Shalat
'Id adalah fardbu kifuyab, sedangkan pendapat
y^ngdipilih oleh asy-Syaikh Taqiyuddin (Ibnu
T aimiyy ah) adalah fardh u a' in." 2a
Syaikhul Islam (Ibnu Tarmiyyah) ffi ber'
kata, "shalat'Id adalah fardbu a'in.HaI ini me-
rupakan pendapat dari Abu Hanifah dan selain-
nya. Jugitermasuk salah satu dari pendapat-pen-
dapat asy-Syafi'i dan salah satu dari dua pendapat
dalam madzhab Ahmad. Adakah pendapat y^ng
menyatakan tidak wajib, maka pendapat tersebut
sangat jauh sekali. Hal itu dikarenakan shalat

22 Badaa-i'usb Shinaa-i'fi.i Tartiibiry Syaraa'i' (/275).


23 Haasyiyah ad-Dasuqi dinukil dari Ikhtiyaaraat
l/396) Jaami'
Ibni Taimiyyab (/258).
2a Al-Inshaaffii Ma'rifutir Raajih minal Kbilaaf (T/a20).

Kesalaban-Kesalahan Seputar Dua Hai Raya 27


'Id merupakan bagian dari syi'ar Islam yang ter-
besar, di mana manusia berkumpul untuk shalat
'Id dalam jumlah yang lebih banyak dari berkum-
pul untuk shalat Jum'at dan juga disyari'atkan
takbir padanya. Adapun pendapat y^ngmenya-
takan bahwa shalat 'Id adalah fardhu kifayah,
maka pendapat tersebut tidak tepat. Hal itu di-
sebabkan apabila dalam suatu kota besar ada em-
pat puluh orang relah mendirikannya, maka be-
lumlah tercapai tujuan dari shalat 'Id itu. Dan
sesungguhnya tujuan tersebut tercapai dengan
hadirnya seluruh kaum muslimin, seperti padd
shalat Jum'at."2s

12. Adzan dan Iqamat untuk Shalat'Id'


Sebagian orang melakukan adzan dan iqamat
untuk shalat 'Id. Hal ini adalah salah, dikarena-
kan telah diriwayatkan bahwa Nabi ffi melaku-
kan shalat 'Id tanpa adanya adzan dan iqamat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin
Samurah Q9', iaberkata:

,7".;7\'r;.7 r M 4,r'42
25 Fatuazoaa lbni Taimiyyah (XX}JI/16I-162).

50 Kesalahan dalam Berbai Raya


.?;loL'11 Ct;i

"Aku shalat ('Id) bersama Nabi ffi,bukan


hanya sekali atau dua kali, (dilakukan) tanpa
adartya adzan dan iqamat."26

Juga dalam asb-Shabiihain, dari Ibnu'Abbas


dan Jabir qeF.,, keduanya berkata, "Tidak pernah
ada adzan padahari 'Idul Fithri dan 'Idul Adh-
ha."27

13. Seruan untuk Pelaksanaan Shalat'Id dengan


Seruanr " Asb-Sbalaatu taami'ah"

Sebagian muad,zinapabila tiba saat untuk


shalat 'Id, ia berseru, "Ash-Shalaatu Jaami'ab, ash-
Sbalaatu JaArni'db," hal ini adalah salah.

Nabi M, pernah terlambat hingga waktu pe-


laksanaan shalat 'Id telah masuk. Nabi ffilang-
sung masukke mushalla (apansan tempat pelak-
sanaan shalat), kaum muslimin berdiri dan ber-
shaff pada tempat mereka masing-masing di saat
mereka melihat beliau, lalu beiiau M pun shalat

26 Shahih. HR. Muslim (no. 8SZ) dan at-Tirmidzi (no.532).


27 Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 960) dan Muslim (no. 886).

Kesalahan-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 29


mengimami mereka t^npa iqamat dan tanpa se-
ruan, " Asb-Shalaatu Jaami'ah."

Jabir €5 berkata,"Tidak ada adzan untuk


shalat 'Idul Fithri, baik di saat imam keluar atau-
pun setelah ia keluar, tidak juga iqamat, seruan,
dan hal lainnya. Pada hari itu tidak gda seruan
dan iqamat."28
Ibnu Qudamah '#i5 betkata, "Berkata seba-
gian sahabat kami, 'Diserukan untuk dilaksana-
kan shalat 'Id, 'Ash-Shalaatu Jaami'alt,' danhal
itu merupakan pendapat dari Imam asy-Syafi'i.
Tetapi Sunnah Rasulullah M' adalah lebih ber-
hak untuk diikuti (yaitu pada saat pendaPat se-
orang imam bertentangan dengan Sunnah Nabi
tK -Pen\
/9t, l. '29

Ibnul Qayyim berkata, "Apabila Nabi


'l',V"
M ttba di mwshalla (apangan temPat peiaksanaan
shalat), beliau shalat (Id) tanpa adzan dan iqamat.
Juga tanpa seruan,' ash-Sbalaatu laami'ab.' Ter'
masuk Sunnah apabila tidak melakukan sesuatu
pun dari hal tersebut."3o

28 Shahih. HR. Muslim (no. 836).


2e Al-Mughni (II/268/
v").
ro Zaadul Ma'aad [/442).

50 Kesalahan dalam Berbari Raya


14. Terbaginya Manusia ke Dalam Dua Ke-
lompok di Mwshalla (Lapangan Tempat
Pelaksanaan Shalat) 'Id, Kedua Kelompok
Tersebut Saling Bersautan Dalam Bertakbir

Syaikh 'Ali Mahfuzh lt';y" berkata, "Di antara


bid'ah yangdimakruhkan (dibenci) adalah ber-
kumpulnya or^ng-orang di masjid-masjid pada
hari 'Id. Mereka terbagi pada dua kelompok,
setiap kelompok saling bersautan dalam bertak-
bir dengan lafazh takbir y^ngtelah ma'ruf. Yang
Sunnah adalah kaum muslimin bertakbir di rir-
mah-rumah mereka dan di jalan-jalan serta di
m ush al I a (lapan gantemp at pelaksanaan shalat)
s ecara sendiri-s endiri, seb agaima na ter dap at da-

lam kitab-kitab furu' (fiqih)."37

15. Takbir Bersama Setelah Pelaksanaan Sha-


lat Lima'$/aktu (pada Hari-Hari Tasyriq)
Ibnul Hajj '{tr berkata, "Yang Sunnah ada-
lah hendaknya imam bertakbir pada hari-hari
Tasyriq, setiap selasai pelaksanaan shalat dengan
takbir yangdapat didengar oleh dia sendiri dan
yangdi sampingnya. Para makmum pun bertak-

jt Al-Ibdaa'(no.I79).

Kesalaban-Kesalahan Seputar Daa Hari Raya 31


bir, setiap orang bertakbir untuk dirtnya sendiri,
tanpa mengikuti suara yang lainnya dengan takbir
yaig dapat didengar olehnya dan orang yang di
sampingnya. Inilah y ang sunnah.
Adapun y^ng dilaksanakan oleh sebagian
orangpidahari ini, yaitu apabila imam telah sa-
lam dari shalatnya, kemudian par^ muadzin ber-
takbir dengan koor, sementara itu orang-orang
mendengar-kan mereka, bahkan kebanyakan dari
mereka tidak bertakbir. Seandainya salah seorang
dari mereka bertakbir, maka ia pun bertakbir
dengan mengikuti suara para muadzin itu. Semui
p"t6rr"t"n iiu adalah bid'ah, disebabkan tidak
pernah dinukil bahwa Nabi M- pernah melaku-
k"my" tidak juga salah seoran-g 32
dari Khulafa
ar-Raiyiditt s ep enin ggal b eliau."

16. Melaksanakan Shalat (Sunnah) sebelum


Shalat'Id, Maupun setelahnya
Di antara kaum muslimin ada yangapabila
telah tiba di mushalla (apangan temPat pelaksa-
naan shalat), ia melakukan shalat (sunnah) dua
raka'at. Sebagian dari mereka aday^ngmenjadi
kannya sebagai shalat Tabiyyatul Masjid, sedang-

3'z Al-Madhhal (I/aa}).

32 50 Kesalaban dalam Berhari RaYa


kan sebagian yanglainnya menjadikannya seba-
gai shalat sunnah Qabliyah'Id.
Dua hal tersebut adalah keliru, dikarenakan
musballa (lapangan tempat pelaksanaan shalat)
bukanlah sebuah masjid, sehingga ada shalat Ta'
hiyyatul Masjid baginya. Dan hal tersebut tidak
pernah ada pada generasi Salaf (para pendahulu:
Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in'-'o) y"rg
mulia. Dan juga dikarenakan tidak ada shalat
sunnah untuk shalat 'Id, baik Qabliyah maupun
Ba'diyab.
Dalam asb-shabiihain, dari Ibnu'Abbas ui$.s,
ia berkata "Bahwa pada hari 'Idul Fithri Nabi
M, kelrtar (dari rumahnya menuju ke lapangan),
kemudian beliau shalat ('Id) dua raka'at. Beliau
tidak melaksanakan shalat sebelumnya maupun
setelahnya."33
Az-Zuhri {Eberkata, "Aku belum pernah
mendengar seorang pun dari para ulama kita me-
nyebutkan bahwa seseorang dari para Salaf umat
ini pernah shalat sebelum maupun seteiah shalat
('Id) tersebut."34

13 Shahih. HR. Al-Bukhari (no.989) dan Muslim (no. 884).


3o Al-Mugbni
[II/280).

Kesalaban-Kesalaban Sepatar Dua Hari Raya 33


Ibnu Qudamah 'ffi
berkata, "Dimakruhkan
shalat sunnah sebelum maupun setelah pelaksa-
n^afl shalat 'Id, baik imam maupun makmum
di tempat pelaksanaan shalat. Pendapat ini ada-
lah pendapat Ibnu 'Abbas dan Ibnu 'LJmar ,&t"."ts

Al-Hafizh Ibnu Hajar qW" berkata, "Kesim-


pulannya adalah bahwa tidak ada keterangan bagi
shalat sunnah Qabliyah maupun Ba'diyab untuk
shalat'Id."36

77. Pembacaan al-Qur-an sebelum Pelaksa-


ttaart shalat'Id

Di beberapa tempat, orang-orang menghen-


tikan takbir mereka sebelum masuk waktu shalat
'Id, sekitar sepuluh menit. Kemudian seseorang
mulai membaca beberapa ayat al-Qur-an dengan
menggunakan pengeras suara dan orang-orang
pun mendengarkann y a hinggatiba waktu shalat.
Perbuatan ini adalah bid'ah, tidak pernah ada
keterangan mengenain y a dari Nabi ffi , tidak luga
dari salah seorang Sahabat beliau. Tidak pernah
juga ada keterangan bahwa beliau M' pernah me-

3s Ibid.
36 Al-Fat-h, mengenai syarah hadits no.989.

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


merintahkan salah seorang Sahabat untuk mem-
bacakan al-Qur-an untuk orang-oran g di mush alll
(lapangan t"-p"t pelaksanaan shalat) 'Id, baik
r"b"lr'rio rn",rprrn ietelah shalat (Id); 9e-hingg-a
perbuatan t..t"bnt harus dihindari. Apabila tidak
iitinggalkan, maka akan terjatuh pada (arangan
dalam) sabda beliau M;

.Iiv* u+k: ,b+ *:'xk


"setiap h^l b^ru(d;"- urur^n' ad?-
^'rama)
lah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat."r'

Jng" terjatuh (pada larangan) dalam sabda


beliau M-:
l, , t1 to . oi , ,. of o f ' o o
.tt # |tj; G U; ur\ € .>ret JA

"Barangsiap a yuLgmengadakan suaru hal baru


,rrusan-(agarna) kami ini, yang bukan berasal
darinya, maka hal itu tertolak."38

r7 Shahih. HR. Muslim (no. 857), Abu Dawud (no.4607), dan


yanglinnya.
is Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 2697) danMuslim (no' 1718)'

Kesalahan-Kesalahan Seputar Dua Hai Raya 35


18. Para Makmum Mengeraskan Bacaan Tak-
bir "Tambahan"3e (Saat Shalat) di Bela-
kang Imam
Di antara para makmum ada yang mengeras-
kan bacaan takbir "tambahan" dalam shalat, di
beiakang imam. Yaitu saat imam mengatakan,
"Allaahu Akbar," dengan suara yang keras. Para
makmum pun memb aca, "Alhahu Akbar," dengan
suara keras pula. Hal ini adalah keliru. Di antara
para makmn- pntt adayangmengeraskan bacaa4
Takbiratul Ihram dan takbir untuk berpindah
gerakan dalam shalat lima waktu.
Semua ini adalah salah, karena yang benar
adalah bahwa imam mengeraskan suara takbirnya
dengan tujuan ag r para makmum mendengar,
sedangkan makmum, mereka tidak perlu menge-
raskan suara takbir.
Asy-Syairazi 4W berkata, "Dianjurkan bagi
imam untuk mengeraskanbacaan takbir agar di-
dengar oleh orangy^ngdi belakangnYa, sedang-
kan bagi selain imam dianjurkan untuk memba-
c nyadeng"tt sirr (tidak keras)."ao

Takbir tanrbahan: Takbir sebanyak tujuh kali atau lima kali


pada shalat 'Ied setelah Takbiratul Ihram, P""'
A I -M ub adzdza b, kitab as h S b alaab b ab S h ifatu s h S h alaa h.
-

36 50 Kesalahan dalam Berbari Raya


sebagaimana khutbah Jum'at. Mereka berdalil
dengan apa y^ngdiriwayatkan oleh Ibnu Majah,
dari Jabir -&B , ia berkata, "Padahari 'Idul Fithri
atau'Idul Adh-ha, Rasulullah Mkeluar (untuk
shalat), lalu berkhutbah dengan berdiri, kemu-
dian duduk sejenak, lalu bangun kembali."
Hadits ini -menurut mereka- secara jelas me-
nerangkan bahwa untuk shalat 'Id itu ada dua
kaii khutbah dan di antarakeduanya ada duduk
sejenak.
Kami jawab, "Benar hadits tersebut menun-
jukkan dengan jelas pada apay^ngkalian kata-
kan, (tetapi hal itu adalah) apabila hadits tersebut
shahih. Tetapi, rernyat^hadits tersebut dhai'f,
maka ia tidak dapar dijadikan hujjah."
Al-Bushiri ,ro;y" berkata, "Di dalam sanad ini
terdapat Isma'il bin Musli m, par^ ulama telah
sepakat mengenai kedhai'fannya. Demikian pula
Abu Bahr, ia pun dha'if."43
Al-Albani 4!$5 berkata, "(Hadits tersebut)
adalah munkar, baik sanad maupun mat^nnya.
Y*g benar adalah bahwa hal itu ada dalam khut-
bah Jum'at."aa

'3
aa
Misbbaabuz Zujaajahfii Zautaa-id lbni Majah I/422).
Dhaiif IbniMajab (no.1287).

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


An-Nawawi '#E berkata, "Mengenat apayang
diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa ia berka-
ta, 'Merupakan Sunnah apabila berkhutbah'Id
dengan dua kali khutbah, keduanya dipisahkan
dengan duduk.' (R.iwayat tersebut) adalah dha'if,
tidak bersambung sanadnya, dan ddak ada sedikit
pun keter angan (y"tg benar) mengenai Peng-
ulangan khutbah."as
Dan tidak ada keterangan menge ninq,^dalam
hadits shahih -sepanjangy^ngaku ketahui- me-
ngenai Nabi H, berkhutbah dua kali dalam khut-
bah'Id, sebagaimana khutbah Jum'at.

20. Pembukaan Khutbah'Id dengan lVlembaca


Takbir
Di antarapara khatib ada yang membuka
khutbah 'Idnya dengan takbir. Hal ini adalah
salah. Yang benar adalah pembukaannya dengan
pujian (innal bamda lillaab,-e'"'), sebagaimana
khutbah shalat Jum'at dan khutbah lainnya.
Ibnul Qayyim 'plT berkata, "Nabi M mem-
buka seluruh'khutbahnya dengan bacaan alham'
dulillaah. Tidak pernah diriwayatkan dari beliau

45 Lihat Fat-hul dan Inyaadus Saalikiin (no.207)-


Qadiir l/428)

Kesalahan-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 39


dalam satu hadits pun bahwa beliau membuka
dua khutbah 'Id dengan takbir."a6

21. Membaca Takbir di Tengah Khutbah Sha-


lat'Id
Di antara para khatib ada yangselalu mem-
baca takbir di tengah-tengah khutbah, karena
menyangka bahwa hal itu adalah sunnah dari
Nabi #-. Mereka berdalil dengan hadits Sa'ad
al-Qarzha, ia berkata:

,rbljr:bi'; K MU,u3
g/ oo

$j
c ' z' I
..11J*.lt ab-* "ue
'JSt
"Pada banyak kesempatan khutbah, Nabi ffi
benakbir dan beliau memperbanyak bertak-
bir dalam khutbah dua hari raya.-"47
Hadits tersebut adalah dha'if. Dikarenakan
dua cacat:
I. 'Abdurrahman bin Sa'ad bin 'Ammar: Dia
dha'if.

46 Zaadul Ma'aad (/447).


47 Dhai'f. HR. Ibnu Majah (no. 1287), dengansanad yang dha'if.

40 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


2. Abu Sa'ad bin 'Ammar: Dia majbul (tidak
diketahui bio grafin y a) ."
Dengan demikian hadits tersebut adalah dha'if,
tidak bisa dijadikan hujjah.
Al-Bushiri A!'iy" berkata, "Sanad hadits ini
dhai'f, dikarenakan dhai'fnya'Abdurrahman dan
ayahnya."aB

Aku (penulis) berkomentar, 'Jika ia melaku-


kannya hany a jar ang-jar angt tanpa meyakini bah-
wa hal itu adalah sunnah dari Rasulullah #-, maka
tidak mengapa untuk melakuka nnya."

22. Shalat Bid'ah Pada Malam 'Idul Adh-ha


Ada beberapa kelompok sufi yan:gmelaksa-
nakan shalat tertentu dengan cara y^ng khusus
pada malam'Idul Adh-ha. Mereka berdalil dengan
ap^ yangdiriwayatkan dariAbu Umamah,QB,
secara marfu':

"Barangsiap yalrLg shalat pada malam an-Nabr


^
('Idul Adh-ha) sebanyak dua raka'at, pada setiap
r aka' atnya memb ac a Faatih atw I Kitaab (al Faat i--

hah) sebanyak lima beias kah, Qul Huraallaahu


Abad sebanyak lima belas kali,'Qul A'uudzu bi

o8 Mishbaahuz Zujaajah
fi.i Zauaa-id lbni Majah (/422).

Kesalaban-Kesalahan Seputar Dua Hai Raya 41


Rabbit Falaq sebanyak lima belas kali, dan Qul
A'uudzu bi Rabbin Naas juga sebanyak lima belas
kali. Kemudian setelah salam membaca ayat Kursi
sebanyak tiga kali dan beristighfar sebanyak se-
puluh kali. Niscaya Allah akan menc^tat naffL^rLya
Jalam dakar penghuni Surga, mengamPuni dosa-
dosanya, baik yang sembunyi-sembunyi maupun
y^ngterang-terangan. Dan Allah Pun mencatat
baginya seLagai (pahala) haji dan umrah Plda
setiap- y^ng dibacanya dan ia seakan-akan
^yat
telah-mimerdekakan enam puluh budak dari ke-,
turunan Nabi Isma'il iury. Apabila ia meniggal
dunia arLtaramalam itu dengan Jum'at berikutnya,
maka ia mati sebagai syahid."
Ibnul lauzi';fE berkata, "Fladits ini'tidak
shahih."oe
Di dalam sanadnya terdapat dua cacat:
t. (Adanya) al-Qasim bin'Abdirrahman.
(Irdengenainya) Imam Ahmad berkata, "FIa-
ditsnya munkar."
2. (Adanya) Ahmad bin Muhammad bin Ghalib.
(Irden gen ainya) Ibnul J auzi b erkat4 " Ia kadan g-
kadang memalsukan hadits." '

ae Al-Maudhuu'aat (I/55).

42 50 Kesalahan dalam Berbari RaYa


Dengan demikian hadits tersebut dusta dan
mengamalkannya merupakan bid'ah dan kese-
satan.

23. Shalat yangBid'ah pabMalam'Idul Fithri


Ini adalah shalat bid'ah linnya, dengan do'a-
do'ayang dibuat-buat.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, secara mar-
fr',
"Demi Dzar Yang mengutusku (Nabi Mu-
hamrnad ffi) dengan haq, sesungguhnya Malaikat
Jibril -g$Z rnengabarkan kepadaku, dari Israfil,
dari Rabb-nya Mj , 'Bahwa barangsiapayarng
shalat pada malam 'Idul Fithri sebanyak seratus
r aka' at, i a memb a ca a I h am d u I zl I ab (a [ Fa at i h ab)
-

sebanyak satu kali dan Qul Huzptallaabu Ahad


sebanyak sepuluh kali. Pada setiap ruku'dan su-
judnya ia membaca:
6i?rt,h' vl i-Jt l, .;u ,J,A?r.ar ir;i> Sebanyak
sepuluh kali.
Kemudian apabila ia telah selesai dari shalat-
nya, ia beristighfar sebanyak se4atus kali, kemu-
dian bersujud dan membaca:

Kesalaban-Kesalahan Seputar Dua Hari Raya


6-,f5yrl ,$r;r s 6- ,?'r5 6- ; ti)
?"ri t;-,t4Lrt, tTvri $!r rU*,
-' o/ . zJ,

o o/ o ollo.'.i'.
o. o o /o
€-t' FS (G.!) d j6-l c-,:+-lJl
",

(*'
''STahai Yang Mahahidup d"n berdiri sendiri,
wahai Yang memiliki keagungan dan kemu-
liaan, wahai Yang Maha Penyayang di bumi
dan di akhirat, dan Yang meny^y^ngi kedua-
nya, wahai Yang Maha Pengasih di antara
para pengasih, ampunilah dosa-dosaku, dan
terimalah shalat dan puasaku.'
Demi Dzat Yang mengutusku dengan haq,
sesungguhnya tidaklah orang itu mengangkat
kepalanya dari sujud, sehingga Allah. {6.:
lreIah)
mengampuninya, menerima (puasa) bulan Rama-
dhannya, memaafkan dosa-dosanya, meskipun
ia telah berbuat dosa sebanyak tujuh puluh kali,
yang masing-masing (dosa)nya lebih besar dari
seluruh api. Dan Allah pun menerima dari negeri
orang tersebut (puasa) bulan Ramadhan pendu-
duknya.'
Aku (R.asulullah M) bertanya,'Vahai Jibril,
apakah (puasa tersebut) khusus diterima dari orang

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


tersebut ataukah dari seluruh penduduk negeri?'
Jibril menjawab, 'Demi Dzat Yang mengutusku
dengan haq, tidaklah seseorang shalat dengan
shalat seperti ini dan beristighfar dengan istighfar
seperti ini, (melainkan) Allah menerima shalat
dan puasanya. KarenaAllah Mj telahberfirman:

{ @ (,ti,, 3(,{)"SJirj*i Y
'Mobonlah ampun kepada Rabb-mu, saunguh-
nya Dia adalah Maha Pmgampuz. '(QS. Nuh:
10)

Ia pun berfirman:

q, Jt

Fitt llzzllzd
ti..r-> tr.l:-. t-v.-r F

(@ &a
'Bertaubatlah kepada-Nyo. fiha kamu rnenger-
jakan yang demikian), nisca.ya Dia akan me/r't-
beri kenikrrTd,td.n yang baik (terus-mmerus) ke-
padamu sampai kEada zoaktu yang telah di-
tentukan.' (QS. Huud: 3)
Allah juga berfirman:
b
{ 6 V33te ,friit) iti
Kesalaban-Kesalahan Seputar Dua Hari Raya 45
'Dan mobonlab drnPuna.n kepada Allab, se'
sunggwhnya AIkh Maha Pengam'pun lagi Maha
Penyayang. '(QS. Al-Muzammil: 20)

Juga berfirman:
zL
(@ L.r:;6L ,L1 ';;x"i't\
'Dan mobonkb ampun kepada-Nya. Saungub-
nya Dia adalah Maha Penerima taubat. '(QS.
An-Nahr: 3)

Nabi #- kemudian bersabda:

? WJ" l1dr j J6')r q\. :9


.#
o ,oi '. ,'-
ro
'(Keutamaan) ini adalah untuk laki-laki dan
wanita dari umatku, yang belum pernah di-
berikan kepada (Nabi dan umat) sebelum-
'I ttt
Ku.

Pada hadits tersebut jelas sekaii tanda kepal-


suannya.

46 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


Ibnul Jauzi berkata, "Kami tidak ragu lagi
akan kepalsuan hadits ini, di dalam (sanad)nya
ada orang-orang yangtidak dikenal. "50

Asy-Syaukani berkata, "ftIadits ini) maudhu'


(palsu) dan para perawinya pun majbwl (tidak
dikenal)."s1
Aku berkomentar, "Maka jelaslah dari pen-
jelasan yang lalu bahwa hadits tersebut dusta atas
Rasuiullah M-, maka mengamalkannya adalah
bid'ah, kesesatan, dan penambahan pada
dengan y ang bukan berasal darinya.
^gam
^pa

24. Menghias Masjid pada Hari-Hari 'Id


Di antara kesalahan yang ada di beberapa
negara Islam adalah menghias masjid padahari
'Id dengan hiasan yangberaneka ragam, seperti
bunga, lampu hias, warna-warn , dan sebagainya,
sebagai cerminan dari kegembiraan mereka ter-
hadap hari 'Id. Hal ini adalah keliru, karena tidak
ada keterangan bahwa para Sahab at rid.hruaanullaah
'alaibinz melakukan hal itu terhadap masjid-masjid
mereka pada hari 'Id.

5a Al-Maudhuu'aat
QI/53).
51 Al-Faraaa-idul Majmuu'ah, haJ.. 52.

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 47


Masjid-masjid itu merupakan tempat ibadah,
tidak sepantasnya kita melakukan sesuatu y^ng
tidak ada dasarnya dalam al-Qur-an, as-Sunnah,
dan p erbu atan S al aful .U m rya(.(p ara. p end*.yl"
umat, yaitu para Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut
Tabi'in,-r'"). Oleh karenanyaketika Syaikh'Ab-
dullah bin Jibrin, anggota Komite Ulama Besar
di Saudi Arabia ditanya mengenai hal tersebut,
(beliau menjawab), "Menghias masjid padahari
'Id adalah tidak ada dasarny^."tt

25. (Mengkhususkan) Hari 'Id untuk Pergi


(Berziarah) ke Pekuburan
Di muslimin ada yang kembali
antar a kaum
dari shalat 'Id menuju pekuburan, untuk men-
ziaruhi kuburan famili ataupun temarinya. Di
aflt^r^ mereka pun ada yang mengakhirkan zia-
rahnya hingga waktu lAshar di hari 'Id. Kedua
perbuatan tersebut adalah keliru, disebabkan dua
alasan:

1. Bukan termasuk petunjuk Nabi M-,tidak


juga salah seorang dari para Sahabatnya daiam
mengkhususkan hari 'Id untuk menziarahi ku-
buran.

s2 Al-Bida' utal Muhdatsaat, hd.. 21.1.

50 Kesalahan dalam Berbai Raya


2. Hari 'Id merupakan hari untuk berbaha-
gia, bukan hari untuk berduka dan menangis.
3. Hari 'Id merupakan hari untuk mengun-
jungi orang y^nghidup, bukan untuk mengun-
jungi orang y^ngtelah meninggal.
Asy-Syaqrri 't:iV berkata, "Menziarahi ku-
buran (umum) ataupun kuburan para wali setelah
shalat 'Id merupakan perbuatan bid'ah."s3
Syaikh 'Ali Mahfuzh'+i$y' berkata, "Dt antara
perbuatan bid'ah adalah sibuknya mereka dengin
menziarahi para wali ataupun kuburan setelah
shalat 'Id, sebelum pergi ke keluarga mereka.
Dahulu Rasulullah M, dan para Sahabatnya fte-
rangkat) keluar menuju padang pasir (temp at yang
Iuas) untuk shalat 'Id. Beliau pergi dan pulang
dengan jalan yangberbeda. Tidak pernah ada ke-
terangan bahwa beliau menziarahi suatu kubu-
ran, baik saat berangkatnya maupun saat kem-
balinya, padahal di jalan yangdilalui beliau ter-
sebut terdapat pekuburan.
Bahkan beliau bersabda mengenai'Idul Adh-
ha:

53 As-Sunan utal Mubtada'adt, ha7. II7.

Kesalaban-Kesalahan Seputar Dua Hari Raya 49


t- o- - t,al
A q l-t"; t J-ll
// c/. / ga
. -a . ,>aj*9 (^> )
t-) JL-J

'Hal yang pertama kali kita lakukan di hari


('Id) kita ini, yaitu: kita shaiat, kemudian
kembali, Ialu kita menyembelih (kurban).
Barangsiap^y^ng melakukan hal itu; maka
ia telah sesuai dengan sunnah kami.'s4
Dan di iblis adalah ia tidak
^nt^rapenipuan
memerintahkan untuk meninggalkan Sunnah,
tetapi menggantikan Sunnah tersebut dengan
suatu perbuatan y^ng dikhayalkan pada mereka
bahwa hal itu adalah suatu amal ketaatan. Iblis
pun menggantikan bagi mereka agar bersegera
pulang ke keluarga dengan ziarah kubur. Dan
iblis menghiasi mereka bahwa ziarah kubur pada
hari ('Id) tersebut merupakan kebaikan dan me-
nambah kecintaan pada mereka."55
Al-Albani '+g berkata, "Di antara bid'ah
adalah ziarah kubur pada hari 'Id."s5

s4 Shahih. HR. Al-Bukahari (no. 898) dan Muslim (no.3627).


55 Al-Ibda.a'fii Madhaaril lbtidaa', h^. 263, Darul I'tisham.
5' Ahkaamul Janaa-iz, hil. 258.

50 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


26. Membagi-Bagikan Permen dan Buah di
Pekuburan pada Hari'Id
Di antara perbuatan bid'ah adalah membagi-
bagikan p.r-itt, buah-buahan, koPi, roti,.dan
laii ainyadi pekuburun padahari'Id, se-
sebag
bagai sedekah (tt"-a) mayit. Hal ini adalah
"t"t
salah, dikarenakan beberapa asPek:
1. Perbuatan itu tidak pernah ada dr masa
Nabi M dan di masa terbaik (masa Sahabat, Ta-
bi'in, dan Tabi'ut Tabi'in,-n"").
2. Sedekah atas (nam a) mayititu dapat diia-
kukan di tempat mana saja, tidak disyaratkan
harus di sisi kuburan.
3. Sedekah tersebut biasanya dibarengi dengan
berdesakannyamanusia di sisi kuburan, duduk
di atasnya dan mengiryaknyadengan kaki. Semua
ini adalah kemunkaran syar'i yanghatus dijauhi,
khususnya di sisi kuburan.
Penjelasan di atas adalah berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh'Uqbah bin'Amir $5 ,
i^ bZtk^t^b"h*" Rasulullah M, bersabda:
. o / oi o/ oi -/o/ 1"
,t4;\
/l
1l c-.a*t 1\ co-r^->
t'
,P g *i"orl'
/ / ot <g
i, 4>
i a
ro t .to( o o
)b
L> I>-*l Ol 'r ,
\J c"-JI t-.--l
C

1, rL>
?, /. /. P

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 51


tc t A
I

"Lebih baik aku berjalan di atas bara api atau


pedang atau aku menjahit sandalku dengan
menggunakan kakiku, lebih aku sukai dari-
pada aku berjalan di atas kuburan seorang
muslim."sz

27. Keyakinan Mereka Bahwa Menancapkan


Pisau di Pintu pada Malam 'Idul Fithri
Dapat Mengusir Syaitan
Di antara manusia adayangmeyakini bahwa
menancapkan pisau di pintu pada malam 'Idul
Fithri dapat mengusir syaitan. Mereka beialasan
mengenai hal itu "bahwa syaitan dilepaskan dari
belenggu mereka, apabila telah nampak bulan
y^ng menandakan masuknya bulan Syawwal.
Apabila syaitan-syaitan melihat pisau yang ter-
tancap di pintu-pintu rumah, maka mereka akan
takut dan tidak akan masuk ke rumah itu." Ini
adalah keyakinan yang bathil, dikarenakan dua
alasan:

57 Shahih. HR. Ibnu Majah (no. 1567). Al-Haitsami berkata


dd,ant az-Zauaa-id., "Sanadnya shahih," dan dishahihkan pula
oleh al-Albani dalam al-Irwaa'(no. 63).

50 Kesalaban dalam Berbai Raya


l. IJrusan ini adalah perkatayang ghaib dan
kita tidak mengetahuinya kecuali ltl?t ketg
r^nz nwahyu (al-Qur-an atauPun h"ditt-oi"'):
pad"ahal tidak r"*" sekali keterangan dari
"d"
hadits yang shahih mengenainYa.
2. Nabi M' telah menjelaskan kita ba-
pada
saimana kita melindungi diri kita dari tipu daya
,'y"it"rr, yaitu dengan diikir-dztkir dan do'a-do'a
yangt"i"h jelas, sedangkan perbuatan tadi sama
seka"li tidak termasuk daiam apranNabi M'Di
dztkir-dzrkir dan do'a-do'a itu adalah:
^ntara
Disebutkan dalam riwayat Muslim dalam
Shah iibny a, dari Abu Hurait"h b,h*" Rasulullah
#- bersabda:

e ir'Jlr o* | t:r"-# E;. firlx \


.LW lil+\;A\ir"i +l;l
"Janganlah kalian menjadikan .rumah kalian
r.p.il kuburan (disebabkan tidak dibacakan-
nya al-Qur-"n di dalamnya,l'")! Karena ru-
ttt"h y"tig dibacakan surat al-Baqara.h di--{*-
l^^ny^,tld"k akan dimasuki oleh iyaitan'"s8

58 Shahih. HR. Muslim (no. 780) dan at-Tirmidzi (no' 2877)'


ia berkata, "Haditsnya hasan shahib'"

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hai Raya 53


Dalam hadits yangdiriwayatkan oleh al-Ha-
kim dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi serta di-
hasankan oleh al-Aibani, disebutkan:
dI t
6r; rTlJt ?6 uL:
!.. t .r"t-|,
/ ,tltL ie ,F ttt
4

{-"-, --'--?, :, '


,trt ;pt 3'_"i * ttt ctb$t 01, ,;;1t
/ /
-/
:, t
.;Atir? +t;t €n\ )it d r?
"s"'r.rngg' ht ::"rtr
,"*"r.r r," r".rr]r,r.,
puncaknya dan sesungguhnya puncak dari
al-Qur-an itu adalah surar al-Baqarah. Dan
sesungguhnya apabila syaitan mendengar
surat al-Baqarah dibacakan, maka ia keluar
dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat
al-Baqarah."5e

Disebutkan pula daiam ash-Shahiihain, dari


Abu Hurairah €9-, bahwa Rasulullah ffiber-
sabda:

,{'a:r \ ;'rL'r,hr vt t,l y iJs ,y


5e Hasan. HR. Al-Haktm
Q/56L) secara marfu', dan mauquf
pada Ibnu Mas'ud. Al-Hakim berkata, "Sanadnya shahih."
Dan disepakati oleh adz-Dzahabi sena dihasankan oleh al-
Albani dilam ash.Shahiihah (no. 588).

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


ie',f 'b 13 '-;it ';jtil:A{
f oJG;iut< ,r7 it'
"y ir'q
*-J',r
toz ' rz ''' '-
t^iu
. .,-t ,oG,
,
t;j 'r-tg
,
L'r,- ,& L
,:rb$\'V tlr"r'^) U\t')
LM:\Li -U. {r,:6s.,h at,
"Barangsi apa y^ng membaca,
e, :t)r irilJSr l: ,'iu-V't i;i.th: )l ili
*
'frid"k ada ilah yang berh *r{iO;ff
'.f"r{'
benar kecuali Allah, Yang Maha Esa, dan ti-
dak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala
kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia
Maha Berkuasa atas segala sesuatu)-'Dalarn
sehari sebanyak seratus kali, maka ia men-
dapatkan pahala seperti pahala memerdeka-
kan sepuluh budak, ditulis baginya seratus
kebaikan, dihapuskan darinya seratus kebu-
rukan, ia mendapatkan pe'rlindungan dari
syaitan pada harinya itu hingga sore hari dan
tidak ada seorang pun yang melakukan y^ng
Kesalahan-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 55
lebih baik dari apa y^ng ia lakukan, kecuali
seseorang yang melakukan lebih banyak da-
rinya6a."61

Asy-Syaqiri erg berkata, "Di antara kerusa-


kan akal wanita-wanira kita adalah keyakinan
mereka bahwa menancapkan pisau pada malam
'Idul Fithri dapat mengusir syaitan yangsebe-
lumnya t erpenjara di bulan Ramadha n."62
'Ali Mahfuzh ,+ii5o berkata, "Di antara
Syaikh
bentuk khurafat adalah menancapkan pisau di
pintu-pintu rumah dan kamar pada malam'Idul'
Fithri. Mereka menganggap bahwa syaitan-syai-
tan yang sebelumnya terpenjara di bulan Rama-
dhan keluar dari penjara mereka pada malam
'Idul Fithri, sehingga mereka pun mencegah ma-
suknya syaitan-syaitan itu ke dalam nrmah dengan
menggunakan pisau tersebut. "63

Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 3293) ddan Bad-ul Khalq dan


Muslim (no. 2691) dalam adz-Dzikru uad Du'aa'bab Fad.hlut
Tahliil.
61
Untuk menambah pengetahuan silahkan baca kitab Tabshii-
naatul Insaan Dhiddusy Syaitbaan, karya periulis.
62
As-Sunan wal Mubtada'aat, haJ,. 308.
63
Al-lbdaa', hal.435.

56 50 Kesalahan dalam Berhari Raya


28. Membuat Kaum Muslimin Takut dengan
Menyalakan Petasan
Di hari 'Id, anak-anak membeli petasan de-
ngan berbagai jenisnya, kemudian mereka me-
nialakannvtr ai bawah kaki orangyangberjalan
afau di bawah apartemen tinggi, sehingga mem-
buat terkejut o?an g y^ngberadadi dalamnya.
Semua hal itu adalah dilarang. Seharusnya P?t?
oranq tua mencegah anak-anak mereka dari hal
itu, k"arena memSuat takut seorang muslim ada-
lah diharamkan oleh syari'at.
Abu D awud meriw hadits y ang di-
^y ^tkan
dari'Abdurrahman
shahihkan oleh al-Albani,
bin Abi Laila, ia berkata bahwa para Sahabat Nabi
Muhammad M, menceritakan kepada karnl bahwa
dahulu mereka berialan bersama Nabi ffi,lalu
salah seorang Sahabat tertidur, kemudian salah
seorang darfsahabat lainnya menghampirinya
den g"n"memb awa t ali, lalu- m-ecekiknya, sehin gga
ia pirn terkejut. Lalu Rasulullah Mbersabda:

.\1X
. lt-'- J*1J Ji
r','ibf \o. Y

"seorang muslim tidak boleh membuat takut


muslim lainnya!"64

64 Shahih. HR. Abu Dawud (no' 5004) dan Ahmad (no'22555),


dan al-Albani menshahihk a.
^nny
Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 57
Dari Nu'man bin Basyir c#,ia berkata,
"Kami dahulu bersama Rasulullah ffi dilampet-
jalanan, lalu salah seorang memacu tunggangannya,
maka seseorang Sahabat larnnya menyiapkan
busur dari kantung busurnya (untuk pura-pura
membidik ny a,-P'"i), orang (y menunggang
kuda) tadi itu pun tersadar dan^ngmerasa takut.
Lalu Rasulullah #, bersabda:

lM'?"'r;'oi
,ltt-i. ,y')J*: V

'Seseorang tidak boleh membuat terkejut se-


orang muslim!"'6s
Di antaranya juga bahwa Rasulullah M,
^"-
Iarang mengambil harta milik kaum muslimin,
sehingga or^ngtersebut tidak merasa takut. Dari
Yazid bin Sa'id €5 bahwa ia mendengar Rasu-
lullah ffi bersabda:

,$G \j G\ +i'?t:1
(_ ,SLi --i; V l'

\^!";" +iW oi J':

Hasan HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir. Al-Mt:,ndziri


berkata, "Perawinya xiqah." Al-Albani berkata daJam Sha-
hiibut Targhiib uat Tarbiib (no. 2806), "(Hadits tersebut)
hasan shahih."

58 50 Kesalaban dalam Berbai Raya


'Janganlah salah seorang dari kalian mengam-
bil harta saudaranya (se-Islam), baik main-
main maupun serius. Barangsiap a y^ngmeng-
ambil tongkat temannya, hendaknyaia me'
66
n gemb alikan kep ada ny al"

Nabi M, pun telah melarang seorang muslim


menunjuk t"nd"rat.ya (se-Islam) dengan le-nda
tilamatau senjata.DariAbu Hurair^h bahwa
"!h
Rasululiah ffi bersabda:

t ry rr>rLtu.fl i? iLi'H \
"€& ,::'€ t-f oG=:Jt ,F ,St\
o t'-.i z c . t o.'.,i o6.
4 z

.)6t q;:jL
"langanlah salah seorang dari kalian menun-
juk iaudarany^ (se-Islam) dengan senjata!
Karena ia tidak tahu mungkin saja syaitan
melep aska nny dari tanganny a, sehin gga ia
^
p.tt ttt"s,rk ke dalam salah satu lubang Nera-
ka."67

66 Hasan. HR. At-Tirmi&i (no. 2160), darL ia menghasankannya


serta disetujui oleh al-Albani.
67 Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 7072) danMuslim (no.2617).

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 59


Juga diriw^yatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah ffibersabda:

,;* ^Srfir

"Barangsi apa y^ng menunjuk saudaranya


dengan benda tajam, maka sesungguhnya
para Malaikat meiaknatnya, walaupun dia
adalah s audara k andun gn y a,68 .n se

29. BermainJudi pada Hari'Id


Banyak remaja y^ngbermain bola dengan
taruhan pada hari 'Id. Setiap regu membayarse-
jumlah uang dan regu yang berhasii menang, ber-
hak mendapatkan uang dari kedua regu itu. Cara
seperti ini adalah haram, karena hal itu adalah
judi. Allah Ta'ala berfirman:

68 Shahih. HR. Muslim (no.2616).


6e Dari dua hadits ini dapat
diambii pelajaran bahwa seseorang
apabila hendak membawakan pisau untuk saudaranya, hen-
daklah dia memegang bagian yangtajamnya dan mempo-
sisikan tangannya berada di arah samping saudaranya, agar
tidak terjatuh pada larangan dalam dua hadits di atas.

50 Kesalahan dalam Berbai Raya


*'i ts +ta't t't};i't ;:E rzl b
'r?Jr;;i;tb

"Se s m) kh amar, b e rj u di, p er -


un gguh ny a (me m in u

kurban untuk. ) berbala, mengundi nasib dengan


panab adalab perbudtd.n heji termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan' itu
agar kamu mendapat keberuntungaz. " (QS. Al-
Maa-idah:90)
Permainan pun yang di dalamnya ada
^pa
pihak yang mendapatkan uang dan ada pihak
yangrugi, makaitu adalah judi.

30. Berangkatnya Para Remaia ke Bioskop


pada Hari'Id
Banyak kalangan remajayang membawa uang
(hadiah)''Id, lalu bLrangkat menuju bioskop untuk
menonton film-film yangharam. (dengan per-
buatan itu) mereka telah merugikan uang mereka
dan bermaksiat kepada Rabb mereka Mj .Hal
itu dikarenakan menonton para wanita di televisi
atau bioskop adalah haram, apalagi menonton

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 61


film yang di dalamnya ada kefasikan, dosa, dan
kemaksiatan?!

37. Tabarrwj (Bersoleknya) Remaja Puteri pada


Hari'Id
Banyak remaja puteri yangbertabarruj pada
hari 'Id di hadapan bapak dan saudara laki-laki
mereka. Hal ini adalah haram, tidak boleh dila-
kukan, berdasarkan sabda Nabi #-:

LV ,*J?i ,t"'^ri I ,(sr ,ff U lV


| . / o c //
,UJ .uti tt ta o'y4 , 4t.-tlrff
'"in'ri:, ,a>uv L>\U ,UgrG .litt
"JLJ
o/tuoto

ct7;-1 ot-='.t- V .aitfir .--Jr e?


.tk'r,k try qL"AG.rlk
"Ada dua golongan ahli Neraka yangbelum
pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki
pecut seperti ekor-ekor sapi, mereka memu-
kul manusia dengannya dan perempuan ber-
pakaian tapitela1ang, berjalan dengan mem-
bawa fitnah (cobaan) dan berlenggak-lenggok,

62 50 Kesalahan dalam Berbari Raya


kepala mereka dimodel seperti punuk unta
yang miring. Mereka tidak akan mencium
wangi Surga, padahal wangLnya itu dapat ter-
cium dartjarik sekian dan sekian."zo
Makna L-(-)GirU-ts adalah pakaian mereka
transparan, sehinggi memperlihatkan sebagian
tubuh mereka. Atau menutupi sebagian tubuh
mereka dan menampakan sebagian lainnya. Atau
sempit, sehingga mencetak bentuk tubuh mereka,
seperti celana panjang dan sejenisnya.
Merupakan keharusan p^r^ Penanggung je'
wab fthususnya orang tua,-Pen) dalam memerin-
tahkan remaja puteri mereka untuk memakai
hijab agar dengan hal itu dapat selamat dari Ne-
r aka. Allah T a' ala berfirman:

'fuis"{Aiili;v 'u-. ic-q*


W *t:#6U.CJit;3r4fu
r^yl u t#" { 3r+ Ltt
j
../ -. .67
4Jl

( @ u:iiu iti.'a-';3

7a Shahih. HR. Muslim (no.2128).

Kesalaban-Kesalahan Sepatar Dwa Hari Raya 63


"Hai orang-orang yang beriman, peliharalab diri-
mu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya
Malaikat-Malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurbakai Allah terhadap apa ang dipe-
rintabkan-Nya kepada mereka dan selalu ?rTenger-
jakan dpa yang diperintahkar.' (QS. At-Tahriim:
6)

Di antara bentuk tabarruj y^ngharam:


1. Keluarnya para remaja puteri dari rumah
mereka dengan pakaian y^ngmemiliki belahan
pada bagian betis, (pakaian tersebut haram) ka-
rena akan dapat menampakan betis mereka.
2. Keluarnya mereka dengan memakai celana
panjang, karena pakaian seperti itu dapat mem-
bentuk betis mereka.
3. Keluarnya mereka dengan pakaian pendek.
4.. Keluarnya mereka dengan jilbab y^ng
sempit, y^ngmencetak anggota tubuhnya.
5. Keluarnya mereka dengan sepatu/sandal
y^ng "berhak" (alas) tinggi, karena hal itu dapat
membuat m^t^ lelaki meliriknya. Juga karena
hal itu dapat membuatnyaberjalan dengan con-
dong, y^ng mana hal ini di antara'ap^y^ngNabi
H, sebutkan mengenai sifat wanita penghuni
Neraka, di mana beliau bersabda:

50 Kesalaban dalam Berbai Raya


uxc t>,[.,:...
Makna L>,)' ad.alah wanita y^ngprrrr*Onr"
condong saat berjalan, memfitnah orang yang
melihatnya.
Makna L>sc adalah mereka berjalan dengan
condong, menibaguskan gaya jalannya, dan ber-
lenggak-lenggok.
6. Keluarnya mereka dari rumah-rumah me-
reka dengan mengenakan minyak wangi, kare5ra
hal itu dapat membuat lelaki meliriknya.
Dari Abu Musa €5 bahwa Rasulullah #,
bersabda:

'64s
t)ltJ\ "-r* ,o')),u't lil ;ipr z Jz o/

$
/ / O O/
//
.iil-Jl) i . -:*, ,ri-f ri-f
"seorang wanita apabila memakai parfum,
lalu (sengaja) melewati sekumpulan (akiJaki),
maka dia adalah pezina."Tr
Dalam riwayat Ahmad disebutkan:

71 Shahih. HR. At-Tirmidzi (no. 2786),ia berkata, "Hadits


ini hasan shabib." Juga diriwayatkan oleh an-Nasa-i (51,26),
Abu Dawud (no.4173), dan yang lainnya.

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 65


,c t
IJaJ-a.-J
/
/t o'-
? ea .> ) -+9
- \J
/t
c Cz .
*.;FLt;i-tCi
4z 4

.^r.\1,t7;_)
"Siapa pun'u/anita yang memakai parfum,
lalu (sengaja) melewati sekumpulan (lakiJaki),
ag r mereka mencium aromanya, maka ia
adalah pezina."72

32. Bercalaman dengan '$/anita yang Bukan


Mahram pada Hari'Id
Pada hari 'Id, menziarahi kerabat itu dian-
jurkan, demikian juga silaturahmi. Akan tetapi
dalam ziarah ini terkadangterjadi beberapa pe-
Langgar an syar' i. S aat ses eo r ang b erziarah kep ada
pamannya, terkadang bertemu dengan anak pe-
rempuan paman, lalu orang itu pun bersalaman
dengannya. Hal ini tidak boleh dilakukan, dika-
renakan anak paman dan anak bibi adalah bukan
mahram, ddak boleh bersalaman dengan mereka.
Ar-Ruyani telah meriwayatkan dengan sanad
yang jayyid, dari Ma'qil bin Yasar €5 bahwa
Rasulullah ff bersabda:

72 Shahih. HR. Ahmad (no. 19212) dengan sanad yang hasan,


hadits ini shahih dikarenakan penguat-penguatnya.

66 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


"*:,'crb'-
o
dl"
o . l7
":\'
rto.
ir"d;
"Lebih baik kepala seseorang ditusuk dengan
jarum dari besi-, daripada dia menyentuh pe-
rempuan y halal baginy a."7 3
^ngtidak
Oleh karenanya Nabi ffi membal'at pata
lelaki y^ng datang menyatakan keisiam annya
deng"tt beisalama". nd"p,1n Parawanita; maka
belilu membai'at mereka dengan ucaPan, taripa
bersalaman.
Dalam Shahiib al-Bukhari, dari 'Aisyah dk' ,
ia berkata, "Rasulullah ffi membal'ax wanita
melalui ucapan. Demi Allah, tidak pernah tangan
beliau menyentuh tangan seorang peremPuan
pun dalam bai'at, tidaklah beliau membai'at me-
ieka kecuali melalui ucapan."Ta
Dalam riw ayat Muslim disebutkan:

a'ii;rg JJl
1o I . I .'-.
J-u-t; r-o> l.}*o
' o 7 ,'
t-o

73 Shahih. HR. Ar-Ruyani [I/227) dan dishahihkan oleh al-


Albani dalam asb-Sbahiiihah Q26).
74 Shahih. HR. Al-Bukhari (no.2713).

Kesalaban-Kesalaban Seputar Dua Hari Raya 67


"Belum pernah sama sekali telapab tangan
5
Rasulullah ffi, meny entuh w anita."7
Sedangkan dalam riwayar at-Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad disebutkan: Para wanita ber-
ktta, "Vahai Rasulullah M tidakkah engkau
bersalaman dengan kami?" Beliau menjawab:

.iAtec( ,t"jt
"Aku tidak bersalaman dengan wanita."76
Apabila Nabi M, pemillk hati yangsuci dan
bersih telah menolak untuk bersalaman dengan
wanita, maka tentunya orang selain beliau, yaitu
orang mukmin lainnya lebih membutuhkan lagi
hal itu (untuk tidak menyentuh wanita). Apalagi
telah datang ancaman y^ngkeras bagi ora4g yang
menyentuh wanita bukan mahram.
Banyak manusia y^ngtelah melalaikan hu-
kum ini, marilah kita memohon kepada Allah
petunjuk bagi kita dan mereka kepada kebena-
ran dan berpegang teguh dengan syari'at.

75 Shahih. HR. Muslim (no. 1866).


76 Shahih. HR. Ahmad (no.26466), an-Nasa"i (no. 4181), Ibnu
Majah (no. 2874), dan at-Tirmi&i (no. L597), dan ia berkata,
"ftIadits tersebut) hasan sbahih." Dan dishahihkan oleh al-
Albani dalam ash-sbahiihah (no. 529).

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


33. Bercampurbaurrrya Laki-Laki dan'$/anita
Dalam KuniunganPada Hari 'Id
Di antara penyimpangan syar'i y^ngterjadi
pada sebagian masy arakat Islam,adalah seorang
suamr menemanr isteri dan anak-anaknya me-
ngunjungi teman atau kerab atnya. Lalu mereka
p"n d"duk bersama-sama, baik laki-laki maupun
wanita yang bukan mahram mereka. Mereka.juga
makan dan-min.tm bersama. Semua hal ini adalah
haram, dikarenakan Allah memerintahkan laki-
laki untuk menundukkan pandangan dattwaniia,
yaitu dalam firman-Nya:
,,1
,c3
1l

It/ zJ 'l-.a-,blt:*"1r.t3al,# F
I

p S:)ii-u;i";#tL:ffi
L/

^iL)
(€f
,/azlz..t.
oJ*4-1f lta
"Katakanlah kepada laki'laki yang beriman, 'Hen-
daktab mereka menahan pandangannya dan me'
rnelihara kemaluannya.' Yang dnmikiz.n itu adalah
lebih suci bagi mereka. Sesunggirhrtya Allah Maha
Mengetabui apa yang rnereka perbuat- " (QS. An-
Nuur: 30)

Kesalaban-Kesalaban Sepatar Dua Hari Raya 69


Allah juga memerintahkan wanita untuk me-
nundukkan pandangan dari laki-laki dalam fir-
man-Nya:

'U;-:i
b e+;1".*:tJ.,tS b

(/ G)
-. 4 t.
6.€ij
tt

"Katakanlab kEada raanita yang beriman, tHen-


daklah ntereka menaltan pandangan mereka dah
memelihara kemaluan mereka.'" (QS. An-Nuur:
3r)
At-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang
shahih, dari 'Abdullah bin Mas'ud #-' bahwa
Rasulullah ffibersabda:
J z
.crtblr qp; e" / t Jz
\tI (;)"r.o;i';,t
ol

"\(/anita adalah aurat.Apabila i" k"lrr"r, maka


syait an menyerta iny a."77

Makna ir'; (aurat) adalah seharusnya ditutupi


dari p and angan laki-laki.

77 Shahih. HR. At-Tirmidzi (no. 1173) dan ia berkata, "(l{a-


dits ini) basan gharib;'

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


Makna ri;:pt (menyertainya) adalah syaitan
menghiasinya dalam pandangan laki-laki agar
mereka (aki-laki) jatuh kepada fitnah.
Al-Harits bin Hisyam berkata, "Segala sesuatu
dari wanit a adalah arlr^t, hingga kukunya sekali-
prttt."tt
Ia berkata dalam Syarhul Misykaah, "Meman-
dang perempuan bukan mahram adalah haram,
baik dengan syahwat maupun ti'dak."7e

7s 'Aunul Ma'buud, dd'am syarah hadits (no. 640).


7e 'Aunul Ma'buud, dd,am syarah hadits (no. 4019).

Kesalaban-Kesalaban Sepatar Dua Hari Raya 71


*i$s{$q:iss$il.+*$si!iii!E.;r*$F!:iif:6i\:$!trs!i!i;iiit}s*:w#$t$ti!t'jsi}:lii!fj{i{!i;:i!*ri!issf3*ri:*}i $ir:i'iiTli$'{ , :
lffe###

Bab II:
Hukum-Hukum
Seputar
Kurban
Bab II
HUKUM-HUKUM SEPUTAR
KURBAN

7. Tidak Berkurban padahal MamPu


Para ulama telah bersepakat dalam disyari'at-
kannya kurban, tapi mereka berbeda pendapat
dalam hukum bagi orangy^ngsangguP berkur-
ban, mereka terbagi pada dua pendapat:

a. Vajib danbqdosa jika meninggalknntrya


Ini adalah pendapat al-Auza'i, al-Laits, dan
Madzhab Abu Hanifah. Syaikhul Islam Ibnu
Tatmiyyah 'rosz condong kepada pendapat ini.

Hukum-Hukum SePutar Karb an 75


b. Swnnab Mw-akkadab.
Ini adalah pendapat Abu Bakar ash-Shiddiq,
'umar bin al-Khaththab, Bilal bin Rabah, dan
Abu Mas'ud al-Anshari M-. Juga merupakan
pendapat Suwaid bin Ghaflah, Sa'id bin il-Mu-
sayyab,'Alqamah, al-Aswad, 'Atha' , dan asy-
Sya'bi '#,:ts". Pendapat ini pun merupakan madz-
hab Imam asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq. Juga
merupakan pendapat yang masyhur dari m:adzhib
Malik rahimahwmwllah j ami'an.
Pendapat kedua ini adalah pendapat yang reF
pilih, disebabkan dalil yangterlalu banyak untuk
disebutkan. Berdasarkan hal itu maka sangat ti-
dak disukai bagi orang y^ngmampu untuklidak
melakuka nnya, dikarenakan beberapa sebab:
L. Karena Allah W;j berfirman:

{@Piter'.JJ--'b
"Maka dirikanlah sbalat karena Rabb-mu dan
berkwrbanlah. " (QS. Al-Kautsar: 2)
Para ahli tafsir menafsirkan, "shalatlah'Idul
Adh-ha, kemudian berkurbanlah!"
2. KarenaNabi S-, selalu melakukannya, be-
liau selalu berkurban selama sepuluh tahun, hingga
beliau ff meninggal dunia.

50 Kesalaban dalam Berbari Raya


3. Karena terdapat hadits shahih yang diri-
wayatkan dari Abu Hurairah $5 bahwa beliau
M-bersabda:

.6a U'rr; >\",U "JiJ{-:o r €


"Barangsia pa yang memiliki kemampuan un-
tuk berkurban, namun tidak berkurban, maka
janganlah mendekati tempat shalat kami!"l
4. Karena berkurban adalah di antara syi'ar
Islam yangpaling nampak, Allah berfirman: .

d,
UAP iti * "#" ureu;ib
(@ qtwi-:*
"Demikiankb (perinah AIkh). Dan barangsiapa
mengdgunghan syi'ar-syi'ar Allah, maka se-
sunggubnya itu timbul dari ketakrpdan hati."
(QS. Al-H ajj: 32)

1 Shahih mauquf. HR. Al-Hakim $Y/233), al-Baihaqi W260)


sec^ra rnauquf, dan hadits tersebut shahih. Juga diriwayat-
kan oleh Ibnu Majah (3123), al-Hakh ([/:al), secara marfu',
tetapi penilaian yang pertama adalah yang lebih benar. Li-
hatlah Tanuiirul 'Ainain, hal. 316 dan 3I7.

Hukum-Hukum Seputar Kwrban 77


2. Orang yang Hendak Berkurban, Mengam-
bil (Mencukur, Mencabut ataupun Meng-
gunting) Rambut dan Kukunya Sendiri
Barangsiapa yangtelah berniat untuk ber-
kurban hendaknya ia tidak mengambil sebagian
rambut juga kuku-kukunya, sejak awal bulan
D zulhtjj ah, hin g ga p enyemb elih anny a. B erd as ar-
kan riwayat dari lJmmu Salamah €F, bahwa
Nabi #- bersabda:
to/--/1 / o a-

,Jr*b:-.ti itrG calJt +;r J)$ 6ls ,t'


6t.
'9.

,;- ,o1bi J/ YJ ,or'Ji "u otLU t-


:
':/"

"d.

I';?'2:"
"Barangsiap a yangmelihat hilal bulan Dzul-
hijjah, lalu ia berniat untuk berkurban, maka
janganlah ia mengambil sedikit pun rambut
dan kukun ya, hinggaia selesai berkurban!"2

'? Shahih. HR. Muslim (no.1.977),Abu dawud (no.2791),


ar-Tirmidzi (no. 1523), dan an-Nasa-i (no. 436I), danlaf.azh
ini adalah dari riwayatnya (an-Nasa-i).

78 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


Hukum mengambil rambut dan kuku.
An-Nawawi'li')E berkata, "Sa'id bin al-Mu-
sayyab, Rabi'ah, Ahmad, Ishaq, Dawud, dan se-
bagian pengikut asy-Syafi'i berkata bahwa diha-
ramkan baginya (orang yangberniat akanber-
kurban) untuk mengambil rambut maupun ku-
kunya sedikit pun, sampai ia selesai berkurban."3

Rambut (dan kuku) yang dimaksudkan dila-


rang untuk diambil.
An-Nawawi 'ui';F" berkata, "Sahabat-S ahabat
kami berkata, '...Dan maksud darilanngan untuk
mengambil kuku dan rambut adalah larangan
dari memotong kuku dengan gunting kuku atau
sejenisnya.a Adapun larangan dari mengambil
rambut adalah, baik dengan c^ra menggundul,
memendekkan, mencabut, membakar, rnefrggu.
nakan bahan perontok rambut ataupun y^ng
lainnya. Sama saja, baik itu rambut ketiak, kumis,
rambut kemaluan, rambut kepala maupun rambut
lainnya y^ng ada di badannya."5

3 Syarh Muslim krtab al-Adhaahibab Nabyu man Dakhala


'alaihi 'Asyru Dzilhijjab anahuwa Muriidut Tadh-hiyah an
Ya'-khudza min Sya'ribi aut Azhfaarihi Syaia.
* Lihat Taajul'Aruus (XVII/583).
5 Ibid.

Hukum-Hukum Seputar Kurban 79


3. Menghiasi Hewan Kurban dengan Mawar
dan Bunga-Bunga Lainnya
Di antara perbuatan bid'ah adalah menghiasi
hewan kurban dengan mawar, kaiung dari bunga-
bunga, dan perhiasan lainnya. Hal itu merupakan
kesaiahan disebabkan dua sebab:
7.Perbuatan ini tidak bersumber dari Nabi
ffi dan para Sahabarnya. (Contoh perbuatan)
y^ng adahanyalah bahwa mereka mengalungi
-al-Hadyu
(hewan y^ngdikurbankan dalam pe;
laksanaan haji) untuk sekedar diketahui ftahwa
hewan itu adalah untuk kurban, sehingga tidak
diganggu-n'"i).
2. (Perbuatan ini) menyerupai perbuatan
or^ng-orang'ajm (selain orang Arab, karena ke-
biasaan mereka, umumnya bertentangan dengan
Islam,-r'"i; dalam hari raya mereka, di mana me-
reka menghiasi hewan yangakan disembelih, se-
belum disembelih.
Abu Dawud meriway^tk^n dan dihasankan
oleh al-Albani, dari 'Abdullah bin'Umar @'
bahwa Rasulullah #- bersabda:
orc ,11 o'- 6,,.o,

e*ltnt$,Y
80 50 Kesalaban dalam Berbai Raya
"Barangsi apa yang menyeruPai suatu kaum,
maka ia termasuk golongan mereka."617

4. Berkurban dengan Hewan yangMemiliki


Cacat
Hewan kurban haruslah bebas dari cacat, di-
karenakan engkau mempersembahkannya untuk
Allah, Rabb seluruh alam, Y*g menciptakanmu,
lalu menyempurnakan penciptaanmu dan men-
jadikan (susunan tubuh)mu seimbang, Ia pun
telah menganugerahkan berbagai nikmat kepa-
damu, y^ngzhahir maupun yangbathin. Oleh
karenanya hewan kurbanmu adalah sebanding
dengan derajat takwa dan pengagunganmu kepada
Allah. Allah T a' ala berfirman:

,f,s t;3u ) * t# t,fui lv'. C Y

{.61""3u
\g,z I '
u1$ifr6"
"Daging-daging unta dan darabnya itu sekali'
kali-tidak dapat mencapai (keridhaan) AIIah,

6 Hasan. HR. Abu Dawud (no. a031) dan dihasankan oleh


al-Albani daJ.am al'Irana' (no. t269).
7 Lihat Mu'jamul Bida'(54).

Hukum-Hakum Seputar Kurban 81


tetapi ketakraan dzri kamulah yang dapat men-
capainya. " (QS. Al-Hqj: 37)
Dari al-Barra' bin'Azib QB, iaberkata bah-
wa Rasulullah M. bersabda:
. o J oz
J -.r'

J':Jl
- o
elJJ----.Jl :O-t;\i ; 'j]# \U)i
pt ie"rsi,t:e:b; *.tt +;t,G)?
'F'dti:#i6,q:rb
"Ada empat f enis hewan y^ng cacat) yang
tidak boleh dijadikan hewan kurban: hewan
buta yang jelas butanya, hewan sakit y^ng
jelas sakitnya, hewan pincang y^ngjelas pin-
cangnya, dan hewan kurus yangtidak ada
sumsumnya (karena kurusnya)."8

5. Berkurban dengan Hewan yang Masih


Kecil
Tidak sah berkurban dengan hewan yang
lebih kecii dari al-jadz'padajenis domba dan

8 Shahih. HR. Abu Dawud (no.2802), at-Tirmi&i (no. t497),


an-Nasa-i (no. 4369), dan Ibnu Majah (no.31,44), dengan
sanad yang shahih.

50 Kesalahan dalam Berbari Raya


ats-tsaniryab padaselain domba. (Pada akhir sub
bab ini atan dijelaskan mengenai istilah-istilah
tersebut, -Pen').
adalah hadits yangdiri'
Dalil untuk hal itu
wayatkan oleh Ahmad dan dishahihkan oleh al-
Albani, dari Ummu Bilal €9, bahwa Rasulullah
#, bersabda:

Yc ;Y ,lU, q ?"l;u)f;-b
"Berkurbanlah dengan al-jadz' pada jenis dom-
ba! Karena (umur)-itu telah boleh (untuk di-
jadikan kurban)."e
Adapun unta, sapi, dan kambing belum rnen-
cukupi untuk dijadikan kurban, hingga'menca-
pai umur tsaniyyah.
Dalilnya adalah hadits yangdiriwayatkan
oleh Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Albani,
dari Mujasyi'bahwa Rasululla.h \W, bersabda:

, ra t1 9,-, o\t
.^5t c- ",,a
u,/ 7tA\ ol/

' Hasan. HR. Ahmad (no.27027), cetak,an Risalah' ath-Tha-


brani dalam al-Kabiir ff'XV/397), dan al-Baihaqi (X/271),
dihasankan oleh para peneliti al-Musnad dan dishahihkan
oleh al-Albani daiam Shabiihul Jaami' (no.3884).

Hukum-Hukwm SePutar Kurban 83


"Sesungguhnya al-jad,z' pada jenis domba telah
mencukupi (untuk dijadikan kurban), seperri
telah cukupnya ats-tsanirydD (untuk dijadikan
kurban)."10
Dalam ash-Shahiihainbahwa Nabi ffi meng-
izinkan Abu Burdah bin Niyar dalam berkurban
dengan jadz'ah dari jenis kambing -yaitu y^ng
berumur satu tahun-, kemudian beliau bersabda
kepadanya:
/t/ o/ ,
";t
/ o . o

Gt* ,): tffitl,


/ o / '
.!:r-'
fi
"Sembelihlah! Dan tidak mencukupi bagi
orang setelahmu."
Hadits ini merupakan dalil bahwa.seekor
kambing belum cukup untuk dijadikan kurban,
kecuali apabila telah mencapai ats-tsdniryab, yattu
telah berumur dua tahun.
An-Nawawi ,u:'15 berkata, "Al-Jadz' itu tidak
boleh (dijadikan kurban) untuk selain domba,
apa pun keadaannya. Hal ini merupakan kesim-
pulan dari apa yang dikemukakan oleh 'Iyadh
.;1"z
'1JE-:.
,r17

Shahih. HR. Abu Davrud (no.2799),Ibnu Majah (no. 3140),


dan al-Baihaqi 0//368), danlaf.azhnya adalah dari riwayat-
nya, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irvtaa'(1146).
11
Syarh Sbahiih Muslim (no. 1963).

50 Kesalahan dalam Berbari Raya


Kesimpulan
IJmur y^ngpaling kecil y^ng mencukupi
untuk dijadikan kurban adalah:
1. Adh-Dha'-n (domba).
Apabiia telah mencapai ildz', yajiru telah ber-
umur sempurna satu tahun.12
2. Al'Ma'z ftambing)
Apabila telah mencapai tsaniyyah, yaitu telah
berumur semPurna dua tahun
3. Al-Baqar(r"Pi).
Apabila telah mencapai tsaniyryah, yaitu telah
berumur sempurna dua tahun
4. Al-Ibil(unta).
Apabila telah mencapai tsaniyah, yaitu telah
berumur sempurna lima tahun.13

t' Adb-Dba'-n, yaitu ni'aaj (dorr.ba) atau al-kibaas (domba)'


Al-Jadz' yaitu yang telah berumur satu tahun, dinukil oleh
Ibnu Manzhrri, dari Ibnul A'rabi padi Lisaanul 'Arab'
1r Lihat Lisaanul'Arab, pada pembahasan Gl d* al'Majmuu',
karya an-Nawawi fr'III/365), cetakan Muthi'i'

Hukum-Hukum SePutar Kurban 85


6. Keyakinan Bahwa 'Vanita Tidak Boleh
Menyembelih Kurban
Sebagian manusia meyakini bahwa wanita
tidak boleh menyembelih kurban, keyakinan ini
salah. Wanita sebenarnya boleh untuk menyem-
belih, sebagaimana halnyalaki-Iaki. Tidak ada
keterangan dari hadits y^ngmelarang penyem-
b elihan oleh wanita -sep anj an g y angkami ketahui-,
zaallaabu a'lam.

7. Menyembelih Kurb an pada Malam 'Id


Sebagian manusia terbiasa menyembelih kur-
ban pada sore hari, di hari'Arafahatau malam
'Id, lalu mereka membangi-bagikan dagingnya
pada para fakir miskin agar mereka dapat, mema-
kannya pada malam 'Id.
Perbuatan ini adalah salah, dikarenakan wak-
tu untuk berkurban adalah dimulai setelah shalat
'Id dan berlanjut hingga akhir hari-hari Tasyriq.
Bahkan Nabi ffi memerintahkan pada orang
yang menyembelih kurban sebelum shalat 'Id
agar dia menyembelih kurb anlainnya sebagai
pengganti, setelah pelaksanaan shalat ('Id).

86 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


Dari Jundub bin 'Abdillah al-Bajali $' , ia
berkata, "Suatu hari, kami menyembelih kurban
bersama Rasulullah M-,lalu ada orang-orang yang
menyembelih kurban sebelum shalat. Maka pada
saat Nabi #- selesai shalat, beliau melihat mere-
ka telah menyembelih sebelum kurban, kemu-
dian beliau bersabda:

lss-lt \ljttJ 7."ttr3


(*. ,;^)bt'p 'di ';
/ o ol 4
6. o zc.z oi'.,'- r.,
o /..,- -/ot/
)-c "=tJ)i cl)''a ,(J)> v1.\'t-
(-' - OU t-trJ
v\- "J
l-

!rirt ^-,t
t'

"Barangsi ap^ yang menyembelih sebelum


shalat, maka hendaklah ia menyembelih he-
wan lainnya sebagai pengganti! Din barang-
siapa yangbelum menyembelih sampai kami
shalat, maka hendaklah ia menyembelih de-
ngan namaAllah!"14

1o Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 5500) kitab adz'Dzabaa'ih


uasb Sbaidbab Qaulun Nabi ffi: "Falyadzbah!" dan Muslim
(no. 1960).

Hukam-Hukum Seputar Kurban 87


8. Menjual Flewan Kurban dan Membagikan
Hasil Peniualannya padaPara Fakir Miskin
Sebagian manusia berpendapat bahwa ber-
sedekah dengan uang hasil penjualan hewan kur-
ban adalah lebih bermanfaat bagi para fakir mis-
kin, dikarenakan orang fakir miskin itu jadi me-
miliki uang dan ia bisa membeli daging, jika ia
kehendaki dan jtka ia kehendaki ia pun dapat
membeli pakaian atau hal lainnya.
Hal ini keliru, dikarenakan dua sebab:
1. Berkurban adalah sunnah mu-akkadah dari
Nabi ff,, sehingga tidak disukai bagi orang
yang mampu untuk meninggalkannya.
2. Tujuan dari bertr<urban bukanlah memberi
makan para fakir saja, bahkan di sana ada
berbagai hikmah lainnya, di antaranya:
a. Menumpahkan darah, sebagai ibadah ke-
pada Allah T a' ala. (Allah berfirman) :

J.63 Ggr,*,4\;'blu*
Kf /l rrr
- '\\-z
)l :.,^;l'ti.t-,
V'/)J..

^
88 50 Kesalaban dalam Berhari Raya
"Katakankh,'sesunguhnya shaktku, ibadahku,
hidupku dan matiku banyalah untuk, Allah,
Rabb sernesta alarn.'" (QS. Al-An'aam 162)
Makna';i; adalah'g-.t (sembelihanku).
b. Menghidupkan Sunnah Nabi lbrahim iP;,
Kh al ilunabman (I(ekasih Allah).

c. Menampakkan syi'ar Islam.


Imam Malik 'aii6 ditanyatentans seseorang
yangbersedekah dengan hasil penjualan hewan
kurban, (apakah hal itu) lebih baik baginya aiau
(lebih baik) ia membeli hewan kurban (untuk
ia sembelih)?
Beliau menjawab, "Aku tidak suka bagi orang
y^ngmampu berkurban untuk meninggalkan-
nya.rr15'-
An-Nawasvi 'ni';5 berkata, "(vlenurut) madz-
hab kami bahwa berkurban adalah afdhal (ebih
utama) dari sedekah tatbazawu' (sunn"h)."t'
Ibnu Qudamah '#;ts" berkata, "Berkurban ada'
lah lebih utama dari sedekah dengan hasil pen-
jualarnya. Hal ini disebutkan oleh Imam Ahmad.

15 Al-Mudazar.onnah (II/20).
t6 Al-Majmuu' (III/425).

Huh.um-Hukum Seputar Kurb an 89


Hal ini juga dikatakan oleh Rabi'ah dan Abuz
Zinad."17
Beliau juga berkata, "Nabi M danpara Kha-
lifah setelahnya juga berkurban. Seandainya me-
reka mengetahui bahwa sedekah adalah lebih
utama darinya, niscaya mereka akan melakukan-
nya-"tt

9. Tidak Menenangkan Kambing saat Me-


nyembelihnya
Di antara manusia adayangmengikat kaki
kambing dan tidak menenangkannya saat me-
nyembelihnya. Hal ini salah, ftarena) Nabi #,
telah memerintahkan untuk menenangkan hewan
sebelum penyembelihannya, berbuat lembut, dan
menyayangLnya'.
Dari Syaddad bin Aus €5 bahwa Rasulullah
ff. bersabda,

&,ty "F$ &c;yi';lr Lr


,'^;.":St t#'ti"#t st', ,ai*lt \#G

l7
Al-Mugbni 6III/361).
18
rbid.

90 50 Kesalahan dalam Berbai Raya


c o l?. r..o . o t-l . i 6 1",.
,1..
r ) t ci Jp
1
!4:.**r) -t-l -t-.J-l
l_r-J
"5
\

"sesungguhnya Allah memerintahkan untuk


berbuat baik terhadap segala sesuatu. Ap"-
bila kalian membunuh, maka baguskaniah
pembunuhannya. Dan apabila kalian me-
nyembelih, maka baguskanlah penyembeli-
hannya! Hendaklah seseorang di antara kalian
menajamkan pisaunya dan hendaklah ia me-
1e
nenangkan hewan sembeliha nny a!"

10. Tidak Membaca Nama Allah (Bismitla'ab)


saat Menyembelih

Di antaramanusia ada yangtidak menaruh


perhatian pada membaca bismillaab saa\ menyem-
belih. Hal ini ddak boleh. Allah Ta'aJ.aberfirman:

'Jt +r;zt 5q-7J tilj1t


/4 t at . / z o )l 7. /
v; F
4,,-
\ \€-l r

1' Shahih. HR. Muslim (no. 1955) kitab ash'Shaidbab al-Amru


bi lhsaani.dz Dzabh, Abu Davrud (no. 2815), at-Tirmidzi (no.
1409), an-Nasa-i (no. 4405), dan Ibnu Majah (no. 3170).

Hukum-Hakum Sepwtar Kurban 91


"Dan janganlab kamu mamakan binatdng-
binatang yang ti^dak disebut nArnd Allah ketika
menyembelihnya. " (QS. Al-An'aam: t2L)
Dari Rafi' bin Khadij gF bahwa Nabi ffi
bersabda:

r; I:Jt* q,ti ;ur (t Ti') iist ji C

A,r'"p,
"(Sembelihan yang disembelih dengan meng-,
gunakan) alat yangdapat mengalirkan darah,
dan dibacakan padanya nama Allah, maka
makanlah sembelihan itu! Selama alat itu bu-
kan gigi dan kuku."2o
Maka seorang muslim wajib membaca nama
Allah ketika menyembelih, karena menyembelih
fterkurban) adalah dalam rangkaberibadah ke-
pada Allah, Rabb semesta alam.

Juga merupakan keharusan bagi seorang mus-


lim pada saat berkurban untuk membaca:
'Fti;":,rr-* (dengan nama Allah, Allah Mahabesar)
danl5eitikbir, berdasarkan riwayat dari Anas
bin Malik 9;., , ra berkata, "Nabi ffi berkurban

20 Shahih. HR. Al-Bukhari (no.2488)Muslim (no. 1958)'

50 Kesalaban dalam Berhari Raya


dengan dua domb;-y{Lggemuk, lalu aku melihat
beliau meletakkan kaki beliau pada pipi kedua
kambing itu (pada setiap penyembelihannya).
Beliau mlmbai" nama Allah dan bertakbir, lalu
1
menyemb elih keduan y a dengan tan gan b eiiau. "2

11. Memberi Upah untuk Tukang Jagal/Tu'


kang Potong dari Daging Hewan Kurban
Sebagian manusia memberi upah untuk tu-
kang jagJ /tukangpotong dari daging hewan-kur-
ban, seb"gian lainnya memberi upah sembelihan
tukang potottg dari kulit hewan kurban dan usus-
nya. Semua ini tidak boleh, bahkan (seharusnya)
upah untuknya adalah dikeluarkan darihatta
oi"ng itu, kemudian apabila setelah itu ia mem-
beri tukang potong itu daging hewan kurban itu
sebagai sedikah atau hadiah, maka tidak
^P^-^Pa
dengan syarat bukan sebagai upah.
Berdasark an rLway^t dalam asb-Sbabiibain,
dari 'Ali QF' , ta berkata bahwa Rasulullah #,
memerintahkanku untuk mengurus unta (untuk
kurban) dan agar aku menyedekahkan daging,
kulit, dan kairpenutupnya. Juga agar aku tidak
memberi upah untuk tukang Potong dari hal itu

21 Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 5558) dan Muslim (no. t966).

Hukum-Hukum Seputar Kurban 93


semua, beliau bersabda:

.urbiFe
"Kami memberin y a dari harta kami." 22

An-Nawa*i'rt;5 berkata, "Dari hadits ini


diambil pelajaran bahwa tidak boleh memberi
tukang potong bagian dari hewan kurban, karena
(dengan) memberinya, maka hal itu (seolah-olah)
sebagai pengganti dari amalnya, sehingga ber-
makna menjual bagian darinya dan hal itu adalah
tidak boleh. Hal ini juga dikatakan oleh 'Atha',
an-Nakhai', Malik, Ahmad, dan Ishaq."23
Imam Ahmad bin Hanbal ,+,8 dttarrya,."(Apa-
kah) kulit hewan kurban diberikan kepada tu-
kang yang menguliti?" Ia menjawab, "Tidak, Nabi
M, bersabda:

.t* t+rrt? €';r;,1


'Kami tidak memberi tukang V*o,ng:a'ta, se-
dikit pun darinya."'24

22
Shahih. HR. Al- Bukhari (no. t7I7) dan Muslim (no.l3I7).
23
Syarb Muslim, kitab al-Hajjbab ash-Sbadaqab bi Luhuumil
Hady zaa Juluudiba.
Al - M u gh n i, kit ab a l - A d h a a h i ff'III/ 3 I 2) cet akan Hi j r.

94 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


72. (Orang yang Berkurban) Menjual Kulit
Hewan Kurban(nya)
Sebagian manusia (maksudnya y^ngberkur-
ban) menjual kulit hewan kurban. Hal ini tidak
boleh, karena Nabi ffi melarang hal tersebut.
Dari Abu Hurairah €5 bahwa Rasulullah
#- bersabda:

"Barangsiap y^ngmenjual kulit hewan kur-


^
ban (maksudnya y^ngdilakukan oleh orang
yang berkurban), maka tidak ada (ptahala)
kurban baginya."2
An-Nawa*i €5 berkata, "Madzhab kami
dalam masalah ini menyatakan tidak bolehnya
menjual hewan al-Hadyu ftewan yang dikurban-
kan dalam pelaksanaan haji) dan hewan kurban
('Idul Adh-ha) dan tidak juga sesuatu pun dari-
nya.--

25 Hasan. HR. Al-Hakim, dan ia menshahihkannya, dan di-


hasankan oleh ai-Albani dalam Shahiihut Targhiib (no. 1088).
26 Syarb Muslim, kitab al-Hajj,6ab ash-Shadaqab Luhuumal
Hadyi ua Juluudaha.

Hukum-Hukwm Seputar Kurban 95


tii!:!i::;i:ii!i:i#:;:il!!:!!{irii.4sll;:;*i!ii:i!i!!iiiii.sjt !i:i

Bab III:
Hari-Hari Raya
yang Tidak ,
Disyari'atka*
Bab III
HARI-HARI RAYAYANG
TIDAK DISYARI'ATKAN

1. Perayaan Tahun Baru HiiriYah

Di antara kaum muslimin adayangmer^ya-


kan tahun baru Hijriyah pada setiap tahunnya,
tep^tny^ padahari pertama di bulan Muharram,
mereka menamakannya dengan Hari RayaTa'
hun Baru Hijriyah. Dan mereka menyangka bah-
wa hal itu merupakan bagi an dari hart raya-hati
raya Islam. Hai ini adalah keiiru, karena tidak
ada keterangan dari Nabi ffi, mengenainya, tidak
juga keterangan darr para Khalifahny^yang men-
dapat petunjuk, tidak juga dari paraTabi'in yang
mengikuti mereka dengan baik.

Hari-Hari Raya yang Tidak Disyari'atkan 99


(Penentuan) hari raya adalah bersifat tauqi-
fiyyab (mengikuti keterangan syar'i mengenai-
nya), maka berhari raya pada hari itu adalah ter-
masuk perbuatan bid'ah, bahkan seharusnyahari
tersebut disamakan dengan hari-hari lainnya da-
lam setahun, ruallaahw a'lam.

2. Perayaan Hari Kelahiran Pata Vali


Sebagian orang-orang sufi merayakan kelahi-
r^n p^ra syaikh, para wali, dan orang-orang sha.
lih, merek a mengadakan kumpui-kumpul dalam
perayaan rnr, mendirikan kemah, danberdzlkir
kepada Allah dengan bergoyang dan menari. Ber-
kumpul pula para pedagang dan diadakan'iah pa-
sar. Datang pula para murid (pengikut sufi) dari
tempat-tempat yangjauh untuk menghidupkan
malam keiahiran wali fuian.
Semuaitu bukanlah berasal dari ajaranNabi
M,, tidak juga dari salah seorang Sahabatnya.
Seandainyahal itu baik, tentunya mereka telah
lebih dahulu melakuka nny^.
Telah dimaklumi bahwa Abu Bakr ash-Shid-
diq €5 adalah manusia y^ngpaling rtama dari
umat ini, setelah Nabi mereka, Nabi Muhammad
ffi. Akan tetapi ia tidak pernah mengadakan pe-
100 50 Kesalaban dalam Berbari Raya
r^y^an hari kelahiran bagi dirinya, tidak juga
para Sahabarnya melakukanbaginya setelah ke-
matialnnya.
Demikian juga sepuluh orang yingdijamin
masuk Surga, tidak pernah ada keterangan bah-
wa par^ Sahabat mengadaka;n per^yaan hari ke-
lahiran mereka. Jugapara Sahabat yanglainnya
yang utama, mereka seluruhny a adalah sebaik-
baik para wali, berdasarkan sabda Nabi H:
"e"tttint
C;*:,/6\?
"sebaik-baik generasi adalah generasiku, ke-
mudian generasi setelah mereka."l
Maka jelaslah bahwa peraya n hari kelahiran
ini adalah perbuatan bid'ah, tidak ada contoh
mengenalnya.

3. Sibuk Menguniungi Teman dari Bersila-


turrahmi pada Hari'Id
Sebagian manusia sibuk dengan mengunjungi
teman dan karib kerabat pada hari 'Id dan me-
lupakan mengunjungi kedua orang tuanya, sau-

1 Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 3551) dan Musiim (no.2533).

Hai-Hari Raya yang Tidak Disyari'atkan 101


daranya, dan famiiinya di hari yang diberkahi
lnl.
Maka seorang muslim harus mendahulukan
kedua orangtua dan saudaranya dalam bersila-
turahmi dan berkunjung. Tidali mengapa untuk
mengunjungi teman dan karib kerabatnya, akan
tetapi tidak boleh melebihk an y^ng utama dari
yang paling utama, tidak juga mendahulukan
y angpening dari yangpaling penting.

Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi)


mengenai silaturahmi:

.'^I$ rM dJ "f;r r*r,


"Barangsi
^r^ r^nfmenyambungmu (tali si
laturahmi), maka Aku akan menyambung
dengannya dan barangsiap yang m"-.rrtrr--
^
kanm-u, maka aku akan memutuskan dengan-
nya.t) -

Maknanya:
Barangsiapa yang menyambung tali silatur-
rahminya, maka Allah akan menyimbung de-
ngannya, yaitu menyambungnya dengan ilmu,

'? Shahih. HR. Al-Bukhari (X/2a9) dan Muslim (no. 55a).

102 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


rizki, keberkahan, kebaikan, dan dengan setiap
keb aikan y b er manf.aat b aginy a, di duni a dan
di akhirat. ^ng

4. Hari Ibu
}{ari raya ini adalah berasal dari orang-orang
kafir, di mana padahari itu seorang laki-laki mem-
berikan berbagai hadiah kepada ibunya, mem-
berikan ucapan selamat kepadanya, dan mengun-
junginya, kemudian setelah itu ia memutuskan
hubungan dengannya (dengan tidak mengdn-
junginya lagi) sepanjang tahun, tidak memper-
dulikannya.
Maka sebagian kaum muslimin punberasyab-
bub (menyerupai/meniru) mereka, dan berbuat
seperti perbuatan kaum kafir, berupa rnemberi-
kan berbagai hadiah kepada ibu mereka pada
hari tersebut dan memberikan ucapan selamat
kepada mereka.
Sebagian kaum muslimin mengangg
termasuk dalam berbuat baik kepada kedua^pny^
orang
tua, yang diperintahkan oleh Islam. Hal ini ada-
lah keliru, dikarenakan beberapa sebab:
a. Karena Islam memerintahkan untuk ber-
buat baik kepada kedua orang tua sepanjangta-
hun, bukanhanyadalam satu hari saja.
Hari-Hari Raya yang Tidak Disyari'atkan 103
b. Karena hari raya ini, berdasarkan cara
dan bentuknya adalah diadakan oleh orang-orang
kafir, sedangkan kita telah dilarang dariberasyab-
bwh denganmereka, berdasarkan sabda beliau #-:
oto ,11 o'- zOz.zoz
.4-2:J. .4) (^ otJ. 4-'i4
. 't
I u Jv \J l)
/t

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,


maka dia adalah bagian dari mereka."3

Juga berdasarkan sabda beliau H:


;Atf#\*h'"?:
/ / dLA
'6)lA\4 \J
"Bukan termasuk golongan kami orangyang
bertasyabbuh dengan golongan seiain kami,
janganlah kalian bertasyabbuh dengan Yahu-
di, tidak juga dengan Nashrani!"4
c. \fajib menyelisihi mereka (khususnya)
dalam merayakan hari tersebut, berdasarkan
sabda beliau M-:

Shahih. HR. Abu Dawud (no. 4031), dan dishahihkan oleh


al-Albani +.trr-.
Hasan. HR. At-Tirmidzi (no. 2695) dan dihasankan oleh
al-Albani dalam asb -Sbah iihah (no. 219 4).

104 50 Kesalaban dalam Berbai Raya


,',f F\\.ir.G
"selisihilah orang-orang musyrik!"5
d. Hart ini membuat cembunr anggota
raya
keluarga \ainnya, di mana tidak adahari raya
untuk parabapak, saudara lakilaki, paman dari
pihak ibu dan dari pihak ayah,tidak ada.jugalari
iaya untuk para anak peremPuan, bibi dari pih-ak
ibu dan bibi dari pihak ayah. Padahal mereka
semua ini adalah or^ng-orangy^ngharus disam-
bung silaturahmi dengan mereka.
Syaikh 'Abdul 'AzizbinBaaz '+n:ts" berkata,
"sesungguhny a mengkhususkan dalam menghor-
mati ib; pada satu hari dalam setahun, kpmudian
me nyi a- nyi ak anny a p ada t ahun lainny adisertai
dengan terhadap-hak bapak
^d^ny ^pemenuhan
dan famili lainnya (pada tahun-tahun lainnya itu)
adalah di antarabentuk ftebudayaan) yang dtada'
adakan oleh orang barat.
Keburukan hat ini sudah sangat jelas bagi orang
y^ngmemiliki hati, yaitu berupa kerusakan yang
b.s"r, bersamaan dengan keadaannya y^ng me-
nyelisihi syari'at Abkamwl Haakimiin (Allah,
Hakim Yang seadil-adilny^). Dan hal ini menye-

5 Shahih. HR. Al-Bukhari (no' 5892) danMuslim (no.259)'

Hari-Hari Raya yang Tidak Disyari'atban 105


babkan terj atuh pada perbuatan y ang diperingat-
kan oleh ar-Rasulul al-Amin M, di mana beliau
bersabda:

dta.i
c".-rAL., ;JiJ\ J"Ji |#'Ok UP 'a4)

,f$.;"r:jitij"* Ht -'*r 9 Jz
o t/ / o I
.
;,
:->

lfp :)v 6rtAtt )J'6Jl


f
r 6 t '.

'Kalian pasti akan mengikuti jalan orang-


orang sebelum kalian, sedikit demi sedikit,'
hingga seandainya mereka masuk ke liang
biawak pun, kalian niscaya kalian akan masuk
ke dalamnya.'Mereka bertanya, '\Wahai Ra-
sulullah, apakah mereka itu orang-orang Ya-
hudi dan Nashrani?'Beliau menjawab: 'Siapa
lagi (kalau bukan mereka)!!'6
Dalam rtwayat lain disebutkan:

C --i^l l-i li$


ffui bU"GJi r,;'t:r
,f 'tG ,yt'J";t t- ,f7s .Ltr:Grr::
n"p :)s tT"jlts
' Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 3456) danMuslim (no.2669).

106 50 Kesalaban dalam Berhari Raya


'Niscaya umatku akan mengikuti kebiasaan
umat-umat sebelumnya, sejengkal demi se-
jengkal, sehasta demi sehasta.'Mereka ber-
tanya,'Vahai Rasulullah, apakah mereka
itu bangsa Persia dan Romawi?'Beliau men-
ja:wab, 'Siapa lagi ftalau bukan mereka)!!'7

Dan telah terbukti diberita-


^p^y^ngtelah
kan oleh ash-Shadiqul Mashduq.M,, yaitu men-
contohnya umat (Islam) ini (kepada orang-orang
kafir itu), kecuali orang yangAllah kehendaki
(selamat dariny a). Berupa mengikuti orang-orang
Yahudi, Nashrani, Majusi, dan bangsa kafir lain-
nya, pada kebanyakan akhlak dan perbuatan me-
reka, hingga nyatalah keterasingan Islam ini, se-
hingga cara-c^ra orang-orang kafir, yaitu akhlak
dan perbuatan mereka, diniiai iebih baik dari apa-
y^ng datang dari Islam, oleh kebanyakan
^pa
manusia (orang Islam).
Sehingga berubahlah penilaian kebanyakan
manusia, di mana kebaikan dianggap sebagai se-
suatu yang munkar dan kemunkaran sebagai se-
suatu yang baik, Sunnah dianggap bid'ah, sedang-
kan bid'ah dianggap suatu hal yang Sunnah. Di-
karenakan kebodohan dan menentang
^pa-^pa
y^ngdatang dari Islam, berupa akblakwl karimah

'/ Shahih. HR. Al-Bukhari (no.7319).

Hari-Hari Raya yang Tidak Disyari'atkan 107


dan amal shalih yanglurus ftenar), innaa lillaabi
wa innaa ilahi raji'wun.
Kami memohon kepada Aliah agar membe-
rikan taufiq kepada kaum muslimin pada kefa-
haman dalam ma dan agar memperbaiki ke-
^g
adaan mereka."8

Syaikh Ibnul 'IJtsaimin +,V" ditanya menge-


nai perayaanhari ray^ vm t lain, beliau menja-
wab, "setiap hari r yar'g menyesilihi hari raya
^y^
y^ngtelah disyari'atkan (Islam) adalah bid'af
y^ngbaru, tidak pernah dikenal pada masa Sa-
lafush Shalih. Dan mungkin saja asal mulanya
dari selain kaum muslimin. Sehingga hal itu di
samping sebuah kebid'ahan, juga merupakSn per-
buatan menyeruPai musuh Allah w.
Hari r ay a y ada dalamlslam hanyalah :
^ng
1. 'Idul Fithri.
2. 'Idul Adh-ha.
3. Hari rayayangberulang setiap pekan, yaitu
hari Jum'at.

t Majmuu' FatdaTpdd ua Maqaalaat Mutanawuti'ah (Y / L89)


dalam pembahasan mengenai al-Bida' u.tal Muhdatsaat, hal.
2t7.

'108 50 Kesalaban dalam Berbai Raya


Tidak ada dalam Islam selain tigahari raya
tersebut. Sehingga setiap harr raya y^ng diada-
kan, selain dari (rig") hari raya tersebut adalah
tertolak, dikarenak an diada-adakannya hal itu,
dan merupakan suatu \21 yangbathil dalam sya-
rt'at Alla| lW,berdasarkan sabda Nabi #,:
!. ,t1 to , oi, / 69 o c I o z
.e.
.tS SP '-- g4 Lr clJ-r LjJ,.1 l_>
-9 .-iJ>l l,)

'Barangsiap a yang mengadakan suatu hal baru


dalam urusan (agama) kami ini, yang bukan
berasal darinya, maka hal itu tertolak.'e
Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan:

\, *,,3';i *';,ie'*-A
'Barangsiap a y^ng melakukan suatu perbua-
r^n, y^ng bukan berasal dari (agama) kami,
maka perbuatan itu tertolak.'10
Apabila hal ini telah jelas, maka hari nya
yang disebutkan dalam pert^nya^n itu, yang di-
namakan dengan Hari Ibu adalah tidak boleh,
dan tidak boleh juga mengadakan sesuatu yang
menandakan hari r^ya, seperti menampakan ke-

' Shahih. HR. Al-Bukhari (no. 2697) danMuslim (no. 1718).


10 Shahih. HR. Muslim (no. 1718).

Hari-Hai Raya yang Tidak Disyari'atkan 109


gembiraan dan kebahagL an, memberikan hadiah-
hadiah, dan sebag ainy a.
Maka kewajiban seorang muslim adalah untuk
merasa mulia dan bangga dengan agamanya, dan
hendaklah ia membatasi diri pada apa yang di-
tunjukkan oleh Allah Ta'aladan Rasul-Ny" #-,
tidak menambah-nambah dan tidak mengurang-
nguranginya.

Juga merupakan kewajiban bagi seorang mus-


lim untuk tidak menjadi bunglon, dengan meng-
ikuti setiap penyeru, bahkan seharusnya ia memi
bentuk kepribadi anrrya sesuai tuntutan syari'at
Allah Ta'il,a. Sehingga ia pun menjadi orungy^ng
diikuti, bukan yang mengikuti, juga menjadi con-
toh yang baik bukan orang y^ng mencontoh.
Dikarenak an sy ar7' at Allah -alb amdwlillaab- telah
sempurna dari segala sisi. Allah Ta'alaberfirman:

'#LJis&;€JK,7#fF
(.
(@-6;#yTi3i L>*)r&.
'Pada hariini telah Kusempurnakan untuk kamu
dgamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nik-
mat-Ku dan telah Ku-ri"dhai Islam'itu jadi agama-
mu." (QS. Al-Maa-idah: 3)

110 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


Seorang ibu adalah orang yangpaline berhak
untuk dihormati, bukan hanya sehari dalam se-
tahun, bahkan seorang ibu memiliki hak terha-
dap anak -anaknya untuk mengurusinya, pada
setiap waktu dan tempat, memberikan perhatian
kepadanya, dan mentaatinya selama bukan da-
lam kemaksiatan kepada Allah Mi ."tt

5. Hari Raya Orang-Or^ng Baik


Syaikh'Abdullah bin'Abdil' Aziz at-Tuwai-
jni bafizbahullah berkata, 'Di antaraperkara baru
y^ngbid'ah dalam bulan Syawwal adalah Hari
Raya Orang-orang Baik, yaitu pada tanggal de-
Iapan di bulan Syawwal.'
Setelah orang-orang menyempurnakan Puasa
bulan Ramadhan, dan berbuka di hari Pertama
di bulan Syawwal -yaitt 'Idul Fithri-, mereka
pun mulai berpuasa enam hari pertama di bulan
Syawwal. Pada hari kedelapan, mereka telah se-
lesai melaksanakan puasa enam hari di bulan
Syawwal, lalu mereka pun berbuka dan mena-
makan hari itu dengan Hari Raya Orang-orang
Baik."

t1 Majmuu' Fatdaisad uta Rasaa-il lbnil'Utsaimin (I/353).

Hari-Hari Raya yang Tidak Disyari'atkan 111


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ig berka-
ta, "Adapun mengadakan hari raya selain hari
r^ya yang disyari'atkan, seperti beberapa malam
di bulan Rabi'ul Awwal, yang dinamakan ma-
lam Maulidl2 atau beberapa malam di bulan Ra-
jabt3 atau tanggal delapan belas DzuI Hijjahra
atau hari Jum'at pertama di bulan Rajab
^tilrtang-
gal delapan di bulan Syawwal, y^ngdinamakan
oleh orang-orang bodoh sebagai Hari Raya Orang-
orang Baik. Semua itu adalah termasuk bid'ah
y^ngtidak pernah dituntunkan dan dilakukan
oleh para Salaf, wallaabw Subhaanahw zaa Ta'aala
a tdm.ttlS"
tl

1r Yaitu malam dua belas Rabi'ul Awwal. Di mana sebagian


manusia berpesta di malam itu dengan memakdn daging
atau manisan ataupun membaca sya'ir-sya'ir yang berisi pu-
jian terhadap Nabi €, dan hal-hal lainnya. Merqka mena-
makannya ,l,'ngan Hari Raya Maulid Nabi ff. Hari Raya
tersebut adalah bid'ah. Bacalah kitab al-Akbthaa-ul Masaaji^d,
point ke-52.
1r Yaitu malam 27 R$ab. Di mana sebagian manusia berpesta
di malam itu, mereka menamakannya dengan malam Isra'
dan Mi'raj. rValaupun seandainya malam itu benar merupa-
kan malam Isra' dan Mi'raj, tetap tidak boleh mengadakan
peraya n dengannya. Bacalah kitab al-Akbthaa-ul Masaajid,
point ke-54.
ta Yaitu malam kesembilan bulan Dzul Hijjah, bertepatan
dengan malam wuquf di 'Arafah. Pada rnalam itu sebagian
manusia berpesta dengan makan daging dan sebagainya.
Pesta pada malam tersebut adalah bid'ah.
" Majmuu' al-Fataautaa (XXV /298).

112 50 Kesalaban dalam Berltari Raya


Syaikhul
JyalKnur Islam juga berkata,
rsram Juga DerKara,"Adapun
Aoapun tang-
gal delapan dari bulan Syawwal, ia bukanlah Hari
Raya Orang-orang Baik, tidak juga Hari Raya
Orang-oranglahat Tidak boleh seseorang me-
yakininya sebagai hari raya, ddak juga melakukan
sesuatu yangmenandakan hari raya."16

Asy-Syaqiri ,+E berkata, "Di antara perbua-


tan bid'ah bahwa mereka mengadakan kumpul-
kumpul dan hari raya dan mereka menamakan-
nya dengan Hari Raya Orang-orang Baik.'?17
Inilah akhir dari pembahasan Kesalaban-ke-
salaban Dalam Hari Raya dan Peringatan-peringa-
tan. Aku memohon kepada Allah Yang Maha
Pemurah untuk mengampuni kekeliruan dan
kesalahanku agar ia menetapkannya sebagai amal
shalih bagiku dan pemb aca dan agar Ia mema-
sukkan kita ke dalam Surga tertinggi, dengan
karunia dan kebaikan-Nya.
4 , o/
Yl -Jl
|
i J . c / o , , C :i, z ,z z
ci J-6jl c3-t^>"r; .+Ul gul**,
o,5

. ,o1 i " rr. ,,t ozo / . ol


.J!l qil: cSr-c':-,l ccjl

t6 A l-l khtiyaaraatul Fiqhi'yyah, krtab ash -Shaum, hal. 1 1 1.


t7 As-Sunan raal Mubtada'aat,bab Bida' Syahi Syauratal, hA. 157.

Hari-Hari Raya yang Tidak Disyari'atkan 113


"Mahasuci Engkau ya Allah dan segala puji
bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak adailah
yang berhak diibadahi dengan benar, kecuali
Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat
kepada-Mu."

Ditwlis oleh yang sangat membwtwltkan Allab


Vahid bin 'Abdissalam bin as-Sayyid
bin Muhammad Baati

1',l4 50 Kesalaban dalam Berbari Raya


rUT

_wrn_q\,FW
'*M$iliidhffi
r .
' -_,'r$
:ffi
4t'
ft
r#
4tF

#r
r#
{lF

#r
r#

#r
r#

Anda mungkin juga menyukai