Anda di halaman 1dari 8

Kajian pustaka

Menurut Sukardi (2012:152)., Monitoring berasal dari kata monitor atau


pantau. Monitoring berkaiatan dengan kegiatan manusia dengan komunitasnya,
dan kegiatan dalam produk, misalnya proyek dan juga bidang jasa, termasuk
kegiatan penelitian.
Dalam penelitian (Thomas, dkk: 2005), motif utama untuk menciptakan
atau memperbaiki ketentuan untuk monitoring dan evaluasi dalam pendidikan
adalah tiga fungsi utama:
1. Secara formal mengatur tingkat kualitas dan hasil pendidikan yang
diinginkan.
Pemantauan kualitas sistem pendidikan bukanlah tujuan pertama yang
utama. Ujian, misalnya di akhir pendidikan menengah ke bawah, untuk
mengesahkan siswa secara individu dan mengatur apa yang dapat diharapkan
masyarakat dari siswa tersebut .
Monitoring dan evaluasi pembelajran pada pendidikan bukanlah hal utama
yang ingin dicapai,tetapi diharapkan dengan adanya monitoring dan evaluasi
dalam pendidikan siwa dapat mengaplikasikan nya dalam kehidupan
bermasyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Menjaga sistem pendidikan bertanggung jawab atas fungsi dan kinerja
mereka serta mendukung langsung dalam pendidikan.
Menjaga dalam pendidikan berarti bahwa sekolah harus memberikan
informasi mengenai kinerja dan fungsinya kepada pihak luar. Dengan cara
ini, sekolah dan ketentuan pendidikan terbuka untuk ditinjau publik.
3. Sebagai mekanisme pendukung peningkatan pendidikan.
Di samping peraturan formal tentang norma kinerja dan menjaga
pertanggung jawaban ketiga fungsi utama monitoring dan evaluasi . Dalam
pendidikan juga berfungsi untuk merangsang pembelajaran dan peningkatan
diri terhadap pendidikan.
Ketiga fungsi monitoring dan evaluasi tersebut memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk merangsang kualitas pendidikan. Yang pertama, akreditasi / sertifikasi
tergantung pada kriteria dan norma yang ditetapkan secara formal dan resmi.
Yang kedua, bertanggung jawab, namun pada dasarnya hubungan dalam
memberikan informasi dan pendidikan ke pada pihak luar juga harus
memperhitungkan sesuai kepentingan baik resmi atau tidak resmi. Yang ketiga
memiliki fokus pada peningkatan dalam pendidikan. Meskipun pertanggung
jawaban pada akhirnya terkait dengan perbaikan juga, meskipun umpan balik
monitoring dan evaluasi sedikit saat diterapkan secara internal.
Dalam Penelitian (Thomas, dkk :2005),the main motives for creating or improving
provisions for monitoring and evaluation in education are three major concerns: to
formally regulate desired levels of quality of educational outcomes and provisions; to
hold educational service providers accountable and to support ongoing improvement in
education.
1. To formally regulate desired levels of quality of educa tional outcomes and
provisions
Monitoring the quality of educational systems is not the first purpose of
examinations that comes to mind. Examinations, for example at the end of lower
secondary education, are there to certify individual students and to regulate what
society can expect from those students (purposes of selection and stratification).

2. To hold education systems accountable for their functioning and performance


and support direct democracy in education
Accountability in education means that schools should provide information on
their performance and functioning to outside parties. In this way schools and
educational provisions are open to public review.

3. As a mechanism to stimulate improvement in education


Next to formal regulation of performance norms and stimulating accountability
and democracy a third major function of M&E. in education is stimulating
learning and self improvement of educational units.

What all three functions of M&E that were discussed in this section have in
common is the purpose to stimulate quality. The first one, accreditation/certification
depends on formally and officially established criteria and norms. The second one,
accountability, may benefit from these formal criteria and norms, but is essentially
relational in that lower level units in the system account for their performance to either
official or unofficial (clients) stakeholders. The third (organizational learning) has a
focus on within-unit improvement. Although accountability is ultimately related to
improvement as well, the feedback-loop is shorter when M&E is applied internally.

Menurut Arifin (2009: 107)., Langkah monitoring dilakukan untuk melihat


apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan
evaluasi yang telah ditetapkan Atau belum. Tujuannya adalah intuk mencegah
hal-hap yang negatif dna meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi.
Mobitoring mempunyai dua fungsi pokok.Pertama, uji ntuk melihat relevansi
pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi. Kedua, untuk melihat hal-
hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi. Jika dalam pelaksanaan
evaluasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka evaluator harus mencatat,
melaporkan, dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya.Dalam pelaksanaan
penilaian hasil belajar sering terjadi peserta didik menyontek jawaban dari
temannya, peaerta didik mendapat bocoran jawaban soal, ada juga peserta didik
yang tiba-tiba sakit ketika mengerjakan soal, dan sebagainya.Disinilah
pentingnya monitoring pelaksanaan evaluasi.
Untuk melaksanakan monitoring, evaluator dapat menggunakan beberapa
teknik, seperti observasi partisipatif, wawancara (bebas atau terstruktur),atau
studi dokumentasi. Untuk itu, evaluator harus membuat perencanaan monitoring
sehingga dapat dirumuskan tujuan, sasaran, data yang diperlukan, alat yang
digunakan, dan pedoman analisis hasil monitoring. Data yang diperoleh dari
hasil monitoring harus cepat dianalisi sehingga dapat memberikan makna bagi
pelaksanaan evaluasi. Hasil analisis monitoring ini dapat dijadikan landasan dan
acuan untuk memperbaiki pelaksanaan evaluasi selanjutnya dengan harapan
akan lebih baim dari pada sebelumnya.
Dalam penelitian (Taylor, dkk, 1997: 21-22), penelitian ini telah
memberikan bukti substansial bahwa Versi Perdamaian dari Survei Lingkungan
Belajar konstruktivis baru dapat digunakan untuk memantau perkembangan
lingkungan belajar. Studi kasus berbasis kolaboratif kami upaya seorang guru
untuk mengubah realitas sosial kelas sains Grade 10-nya sesuai dengan
epistemologi konstruktivisme menunjukkan nilai CLES baru untuk meyoroti
eksistensi beberapa lingkungan belajar yang agak membingungkan. Analisis
berbagai sumber data membuat kita mengaitkan fenomena ini dengan tanggapan
beragam siswa untuk perubahan radikal terhadap peran belajar mereka. tingkat
konsistensi internal dan independensi yang memuaskan. Oleh karena itu, kami
yakin merekomendasikan CLES untuk digunakan dalam memantau reformasi
berorientasi konstruktivisme sistemik dalam pendidikan sains.

Dalam penelitian (Taylor,dkk, 1997:21-22), this study has provided substantial


evidence that the Student Perceived version of the new Constructivist Learning
Environment Survey can be used to monitor the development of constructivist learning
environments.Our collaborative classroom based case study of a teacher's attempts to
transform the social reality of her Grade 10 science class in accordance with a
constructivist epistemology showed the value of the new CLES for highlighting the
somewhat beguiling co existence of multiple learning environments. Analysis of multiple
sources of data led us to attribute this phenomenon to students' varying responses to the
press for radical changes to their learning roles. satisfactory degrees of internal
consistency and independence. Therefore, we are confident in recommending the CLES
for use in monitoring systemic constructivist oriented reforms in science education.
Dalam penelitian (Safi’i,2017:2), proses monitoring dan evaluasi dilakukan
oleh Unit Penjaminan Mutu Program Studi pada proses pembelajaran pada setiap
semester yang bertujuan untuk memantau penerapan standar proses pembelajaran
yang telah ditetapkan. Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang
dilakukan untuk mengetahui kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
dosen. Sedangkan evaluasi merupakan hasil akhir dari hasil monitoring yang
dilakukan selama proses belajar mengajar yang dilakukan selama satu semester.
Dalam proses pembelajaran, monitoring dilakukan dengan melihat hasil pengisian
jurnal perkuliahan, yaitu salah satu bagian administrasi perkuliahan. Dokumen
jurnal perkuliahan berisi mengenai materi yang disampaikan Dosen kepada
mahasiswa pada setiap pertemuan kuliah yang bertujuan untuk informasi dan data
proses perkuliahan berlangsung. Selain itu juga untuk mengontrol pelaksanaan
dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan jurnal perkuliahan masih dilakukan
secara manual dengan menulis di lembar kertas, informasi dan data yang
diperoleh tidak tepat waktu dan tidak terlalu akurat. Oleh sebab itu diperlukan
langkah inovasi dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan menghubungkan
dengan sistem informasi yang diharapkan mampu memberikan solusi efektif dan
efisiensi, seperti data yang tepat waktu, paperless, dan mampu memberikan
informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.
Menurut Sumantri (2015), Evaluasi merupakan prosedur sistematis yang
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah diatur dengan baik. Karena
pelaksaaa evaluasi yang baik akan mendapatkan informasi yang akurat sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Evalusi merupakan proses yang sistematis tentang pengumpulan,
penganalisaan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang informasi yang
dikumpulkan. Pengertian tersebut memiliki arti bahwa evaluasi bukanlah suatu
hasil, melainkan suatu proses yang dilakukan secara sistematis. Proses-proses
tersebut dimulai dengan mengumpulkan data atau informasi, kmudian
menganalisis, menafsirkan, dan memberikan keputusan tentang data atau
informasi yang dikumpulkan.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran dilakasanakan untuk memomitor siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran, ehingga dapat menentukan apakah
perbaikan atau penambahan yang dibutuhkan oleh siswa dab menentukan
kelemahan dari materi pelajaran dan mencari penyebabnya. Selain itu, evaluasi
pemebelajaran dilaksanakan untuk mengetahui kemajuan prestasi siswa, sejauh
mana efisiensi metode, media, guru, bahan yan akan dikuasai oleh siswa dan
untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan belajar, serta evaluasi itu
sendiri.
Dalam penelitian Akib (2013:10), untuk mengevaluasi keberhasilan dalam
proses belajar mengajar, maka yang terpenting untuk dinilai yaitu:
1. Aspek kognitif adalah ranah cipta siswa dimana evaluasi yang dilakukan
adalah untuk menilai proses dan hasil belajarnya yang mencakup semua
materi unsur pokok pendidikan.
2. Aspek afektif adalah ranah rasa siswa dimana evaluasi dalam ranah afektif
ini, lebih ditekankan pada unsur pokok akhlak.
3. Aspek psikomotorik adalah ranah karsa siswa, dimana evaluasi dalam ranah
psikomotorik terutama ditekankan pada unsur realisasi amal siswa, misalnya
misalnya ibadah shalat.

Dalam penelitian (Jahanian, 2012: 256), evaluasi adalah proses di mana


prosedur pendidikan dan pelatihan dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan untuk mengetahui pemenuhannya. Evaluasi pendidikan memiliki
berbagai fungsi dan aplikasi seperti diagnosis, revisi silabus, perbandingan dan
analisis kebutuhan. Fungsi dan aplikasi evaluasi pendidikan yang paling penting
memperhatikan dengan cermat tujuan pembelajaran dan apa yang harus dicapai
melalui prosedur pendidikan dan membuat keputusan mengenai hal tersebut,
mendukung silabus yang ditentukan dan menghilangkan kekurangannya untuk
mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia,
menekankan solidaritas peserta dan oleh karena itu mencapai tujuan pendidikan,
membuka jalan untuk memperbaiki sistem, atmosfer dan memperluas sumber
daya manusia dan karena itu memperbaiki dan mengembangkan masyarakat,
ekonomi dan budaya di dalam negeri, merasa bertanggung jawab atas prosedur
pendidikan dan memastikan individu dan masyarakat kegiatan dan sebuah
pemanggilan prosedur pendidikan.
Dalam penelitian (Jahanian, 2012 :256), evaluation is a process in which an
educational and training procedure is compared with its predetermined goals to find out
their fulfillment. Educational evaluation has a variety of functions and applications such
as diagnosis, syllabus revision, comparison and needs analysis. Themost important
functions and applications of educational evaluation arepaying close attention tolearning
goals and what should be achieved through education procedureand making decisions
about them, supporting the determined syllabus and eliminating its flaws to achieve
educational goals and improving the human resources, emphasizing solidarity of the
participants and therefore achieving educational goals, paving the way for improving the
system, atmosphere and expanding human resources and therefore improving and
developing the society, economy and culture within the country, feeling responsible for
educational procedures and ensuring individuals and the society of the activities and an
nouncing the educational procedures.

Analisis
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengamati dan mengumpulkan
informasi atas dasar keberlanjutan mengenai apa yang sedang dikerjakan, oleh
siapa, dan bagaimana caranya, guna membantu pengelola mengetahui kapan
pengambilan keputusan diperlukan.
Dalam menciptakan monitoring dan evaluasi yang lebih baik, ada tiga hal
yang hasrus di perhatikan yaitu pertama, mengatur tingkat kualitas dan hasil
pendidikan yang di inginkan. Monitoring dan evaluasi pembelajran pada
pendidikan bukanlah hal utama yang ingin dicapai,tetapi diharapkan dengan
adanya monitoring dan evaluasi dalam pendidikan siswa dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan yang di
harapkan masyarakat. Yang kedua, Menjaga sistem pendidikan bertanggung
jawab atas fungsi dan kinerja mereka serta mendukung langsung dalam
pendidikan, dalam pengertian yaitu pihak sekolah di harapkan memberitahukan
tentang kinerjan dan fungsi sekolah kepada pihak luar (masyarakat), sehingga
kinerja sekolah bisa di tinjau oleh publik sehingga tidak ada yang ditutupi. Yang
ketiga, sebagai mekanisme pendukung peningkatan pendidikan, di samping
peraturan formal tentang norma kinerja dan menjaga pertanggung jawaban ketiga
fungsi utama monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dalam pendidikan
juga berfungsi untuk merangsang pembelajaran dan peningkatan diri terhadap
pendidikan.
Monitoring dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi
pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan
atau belum. Monitoring mempunyai dua fungsi pokok.Pertama, untuk melihat
pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi. Kedua, untuk melihat hal-
hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi. Jika dalam pelaksanaan
evaluasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka evaluator harus mencatat,
melaporkan, dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya.
Untuk melaksanakan monitoring, evaluator dapat menggunakan beberapa
teknik, seperti observasi partisipatif, wawancara (bebas atau terstruktur),atau
studi dokumentasi. Untuk itu, evaluator harus membuat perencanaan monitoring
sehingga dapat dirumuskan tujuan, sasaran, data yang diperlukan, alat yang
digunakan, dan pedoman analisis hasil monitoring. Data yang diperoleh dari
hasil monitoring harus cepat dianalisi sehingga dapat memberikan makna bagi
pelaksanaan evaluasi. Hasil analisis monitoring ini dapat dijadikan landasan dan
acuan untuk memperbaiki pelaksanaan evaluasi selanjutnya dengan harapan
akan lebih baik dari sebelumnya.
Evalusi merupakan proses yang sistematis tentang pengumpulan,
penganalisaan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang informasi yang
dikumpulkan. Evaluasi bukanlah suatu hasil, melainkan suatu proses. Proses-
proses tersebut dimulai dengan mengumpulkan data atau informasi, kmudian
menganalisis, menafsirkan, dan memberikan keputusan tentang data atau
informasi yang dikumpulkan. Sehinggga bisa memperbaiki pembelajaran yang
lebih baik. Beberapa hal yang harus dinilai yaitu afektif, kognitif dan
psikomotorik.

Monitoring dan evaluasi memiliki tujuan yang sama yaitu melakukan


pengumpulan data dan informasi untuk mengetahui kegiatan proses pembelajaran
yang dilakukan oleh sisawa untuk mencapai proses pembelajaran yang lebih baik.
Hanya saja pada evaluasi juga harus dmemperhatikan dengan cermat tujuan
pembelajaran dan apa yang harus dicapai melalui prosedur pendidikan dan
membuat keputusan mengenai hal tersebut, maka proses pembelajran bisa
diperbaiki dengan cepat sehingga keberhasilan pendidikan biasa tercapai.
Daftar pustaka
Akib, Muh. 2013. Sasaran Atau Obyek Evaluasi Pendidikan Dan Penilaian
Berbasis Sekolah. Jurnal Al-Hikmah. Vol. 24.No.1.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Jahanian, Ramezan. 2012. Functions and Applications in Educational
Contexts. Journal of Academic Research in Economics and
Management Sciences. Vol. 1.No. 2. ISSN: 2226-3624
Sukardi. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sumantri, M. Syarif. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Syafi’i, Imam. 2017. Perancangan Sistem Informasi Jurnal Perkuliahan Sebagai
Upaya Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran. Jurnal
Penelitian.Vol.1.No.1. ISSN : 2597-6257
Taylor, Peter C.1997. Monitoring Constructivist Classroom Learning

Environments.Journal of Researh.Vol.27.
Thomas, Sally M, dkk. 2015. Eduaction Evaluation, assesmen and
monitoring. Tokyo: Swets and Zeitlinger.

Anda mungkin juga menyukai