Anda di halaman 1dari 31

METHODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN KONSTRUKSI LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS


PELABUHAN LAUT KENDAL TA. 2013 OPTIMALISASI (Tidak mengikat)

LOKASI PEKERJAAN
Tempat / lokasi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Kendal
TA. 2013 Optimalisasi (Tidak mengikat) berada di lokasi Pelabuhan Penyeberangan Kendal di
kecamatan Kaliwungu – Kab. Kendal , yang secara administratif masih berada dalam wilayah Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang

KOLAM AREA
LOKASI PELABUHAN KENDAL

Dermaga
penyeberangan
LOKASI
PEKERJAAN

Setelah kami pelajari Dokumen Pelelangan, mengikuti penjelasan pekerjaan dan mengadakan
peninjauan lokasi pekerjaan, jika nanti kami ditunjuk sebagai pemenang untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Kendal TA. 2013 Optimalisasi (Tidak
mengikat), kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut secara berurutan dan sistematis.

URAIAN TEKNIS
Bagian utama dari pekerjaan ini adalah pembangunan konstruksi dermaga beton yang
pondasinya menggunakan tiang pancang baja dia 508 mm dengan tebal 12 mm dengan mutu beton fc‟
35 MPa. Karena pekerjaan Konstruksi Dermaga tegak lurus dengan garis pantai maka seluruh pekerjaan
menggunakan langsiran seperti untuk pekerjaan pemancangan dan pengecoran beton dengan readymix.
Konstruksi Dermaga ini merupakan pengembangan dari pelabuhan dermaga penyeberangan Kendal.
Urutan pekerjaan dimulai dari pekerjaan persiapan yang mencakup pekerjaan penyiapan area kerja dan

Methode Pelaksanaan Hal. 1


pembuatan jalan akses. Pekerjaan Pemancangan tiang pancang terdiri dari pemancangan tegak dan
pemancangan miring yang di atasnya dibuat konstruksi poer dengan beton pengisi tiang pancang. Balok
memanjang, melintang menumpu diatas poer.Konstruksi plat lantai, kansten, balok fender, listplank di cor
di tempat. Untuk keseluruhan pekerjaan diatas menggunakan alat langsir seperti dumptruck, gerobak
untuk transport material – material pendukung dan perahu transport. Selama pelaksanaan pekerjaan
dipasang rambu – rambu disekitar lokasi karena adanya lalu lintas kapal.

WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 210 ( Dua Ratus Sepuluh ) hari kalender, dengan waktu
pemeliharaan 180 ( Seratus Delapan Puluh ) hari kalender. Berdasarkan waktu pelaksanaan yang relatif
pendek tersebut akan kami buat jadwal / schedule pelaksanaan yang mencakup bobot / prestasi yang
akan dicapai tiap minggu.
Pada tahapan-tahapan pekerjaan akan di perjelas dengan urutan-uratan item pekerjaan yang akan di
susun pada barchat Network Planning ( NWP )
Schedule rencana pelaksanaan akan di koordinasikan dengan Direksi dan dimintakan persetujuan dari
Pimpinan Proyek / Pejabat Pembuat Komitmen. Schedule pelaksanaan akan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan.

FAKTOR YANG BERPENGARUH


Pelaksanaan pekerjaan ini akan terpengaruh oleh berbagai faktor antara lain ;
- Lokasi pekerjaan terletak di area lepas pantai, sehingga pekerjaan pemancangan nanti sangat
terpengaruh oleh gelombang yang disebabkan oleh angin barat maupun timur.
- Alur pelayaran masih relatif sepi, tidak mengganggu pada saat pelaksanaan pekerjaan.
- Untuk pedoman peil dermaga dapat diambil dari BM yang ada yaitu dapat diambil dari peil
dermaga penyeberangan Kendal dengan memasang patok bantu untuk titik ikat BM temporari
- Akses areal kerja cukup luas sehingga tidak ada kendala untuk aktivitas kerja.
- Kondisi jalan kerja untuk akses masuk ke pelabuhan relatif masih baik dan cukup lebar,
sehingga memudahkan transportasi darat.
- Karena posisi pekerjaan yang masih agak jauh dari garis pantai maka perlu membuat jalan kerja
- Areal kerja cukup luas dan jauh dari pemukiman penduduk, sehingga tidak ada kendala untuk
aktivitas kerja.
- Belum ada sarana dan prasarana penunjang di lokasi pelabuhan sehingga perlu penggunakan
peralatan bantu untuk penunjang kegiatan

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran dan Pasang bouwplank
Posisi dan ketinggian rencana bangunan yang akan dikerjakan akan diukur secara teliti dan
benar sesuai dengan referensi Bench Mark / titik tetap atas petunjuk Direksi lapangan, dalam pekerjaan
ini elevasi di ambil dari bangunan dermaga penyeberangan. Pengukuran menggunakan peralatan yang
mempunyai presisi tinggi dengan metode triangulasi dan hasilnya akan disampaikan kepada direksi
untuk mendapatkan persetujuan.

Methode Pelaksanaan Hal. 2


Sebagai acuan / pedoman pelaksanaan pekerjaan, kami akan membuat bouwplank dan
memasang patok-patok pembantu serta akan dipelihara supaya ketelitian bentuk, posisi, arah elevasi
dan lain-lain. Kondisi air laut (pasang surut) akan terus diamati selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan.
a. Peralatan Yang Digunakan ;
1. Theodolith 2 unit
2. Bak ukur 2 buah
3. Waterpass 1 unit
4. Statip 2 buah
5. Rollmeter 1 buah
6. Peralatan Bantu
b. Bahan Yang Digunakan ;
1. Kayu / kasau,
2. Papan,
3. Cat,
4. Paku,
5. Patok.
c. Metode Pelaksanaan ;
1. Membuat patok/referensi baru yang mendekati lokasi pekerjaan yang diambil / transfer
dari BM yang sudah ada / dari elevasi dermaga penyeberangan yaitu + 3.00 lws
2. Menentukan koordinat dan elevasi patok/referensi baru tersebut,
3. Menentukan „line guide‟ untuk penentuan titik – titik tiang pancang dengan 2 (dua) garis
sumbu yang saling tegak lurus, sekaligus untuk posisi teodolith dan / atau waterpaas.
4. Membuat bouwplank untuk menentukan dimensi Dermaga maupun komponen lainnya
berdasarkan koordinat dan elevasi yang telah ditentukan.

2. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat


Mobilisasi pada pekerjaan ini mencakup pendatangan semua peralatan, bahan dan tenaga kerja.
Peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan ini :
1. Ponton / Tongkang pancang lengkap dengan alat pancang ( Hammer, Leader, Lier, dsb )
2. Ponton transport
3. Crane servis / mobil crane
4. Crawler Crane / crane pancang
5. Concreete mixer
6. Peralatan pendukung : Vibrator, bar cutter, bar bending, mesin las, pompa air, genset
7. Perahu tarik + perahu transport
8. Pekerja, tukang, mandor, Kru pancang, operator dan personil inti lainnya

3. Air kerja, Penerangan, dan Keselamatan Kerja


a. Sehubungan belum tersedianya sarana dan prasarana yang masih jauh dari pemukiman
warga , Air kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini dengan menggunakan sumber air
bersih yang di dapat dengan membuat sumur air dalam atau dengan membeli air dari
mata air yang bersih ( PDAM , air gunung )

Methode Pelaksanaan Hal. 3


b. Penerangan di perlukan untuk pekerjaan –pekerjaan yang di laksanakan hingga waktu
malam hari bilamana di perlukan dan mendapatkan persetujuan dari direksi, juga untuk
penerangan lokasi pekerjaan dengan menggunakan genset / lampu-lampu secukupnya.
c. Keselamatan dan kesehatan kerja ( K.3 ) dalam pelaksanaan pekerjaan ini di bawah
departemen safety, dengan mengacu pada alat-alat yang telah dipersyaratkan dengan
memakai helm, sepatu safety, jaket penolong, dan lainnya

4. Direksi Keet, dan Gudang


Direksi Keet;
Untuk memperlancar koordinasi antara pelaksana proyek dan Direksi lapangan akan dibuat kantor di
sekitar lokasi pekerjaan (Direksi keet), bangunan direksi keet akan dibuat semi permanent dengan
ukuran yang menyesuakan dengan kebutuhan. Terdiri dari bagian-bagian ruang rapat + direksi, ruang
kontraktor, ruang pengawas, dan dilengkapi dengan peralatan kantor untuk penunjang kegiatan. Luas
bangunan Direksi keet = 36 m2 yang dilengkapi dan alat- alat tulis, meja kursi, ruang rapat,dlll
BUBUNGAN
KASO 5/7 GORDING 5/7

ASBES

BETON RABAT

DETAIL A
TAMPAK DEPAN

POT.MELINTANG

DENAH

Gudang kerja;
Gudang kerja diperlukan untuk menyimpan peralatan kecil dan material pendukung pelaksanaan
pekerjaan.
Bangunan gudang di sesuaikan dengan kebutuhan untuk penyimpanan bahan dan alat dalam
pelaksanaan pekerjaan.

5. Administrasi , Dokumentasi, dan As-built Drawing


Administrasi disini meliputi administrasi teknis dan administrasi pelaporan / perijinan (surat menyurat).
Administrasi teknis meliputi Pembuatan MC-0 (Mutual Check Nol Prosen) serta Shop Drawing (gambar
pelaksanaan), Setelah dilakukan pengukuran awal akan dibuat perhitungan untuk mengecek gambar
rencana apakah dapat dilaksanakan. Apabila gambar rencana tidak dapat dilaksanakan maka akan
dilakukan koordinasi dengan Direksi, dan dibuat gambar pelaksanaan.
Pada akhir pekerjaan akan dilaksanakan penghitungan MC 100 % yang di tuangkan dalam gambar akhir
pekerjaan As-built Drawing
Kegiatan Administrasi di lapangan meliputi
a. Administrasi laporan, yang terdiri dari ;

Methode Pelaksanaan Hal. 4


1. Laporan Harian,
2. Laporan Mingguan,
3. Surat Menyurat dari dan ke Konsultan dan/atau Pemberi Tugas,
4. Rangkuman kegiatan proyek, kemajuan pekerjaan, kondisi cuaca, material yang di gunakan
b. Dokumentasi, yang terdiri ;
1. Rekaman kondisi awal proyek, ( progress 0 % ).
2. Rekaman kondisi selama masa kegiatan pelaksanaan ( Progress 50 % dan 100
% ), dan akhir proyek sampai dengan masa serah terima pertama pekerjaan dan serah
terima terakhir pekerjaan ( PHO dan FHO

II. PEKERJAAN DERMAGA

A. PEKERJAAN TIANG PANCANG BAJA

1. Pengadaan tiang pancang baja dia 508 mm tebal 12 mm


Pengadaan tiang pancang beton dengan diameter 508 mm tebal 12 mm, dengan method sebagai
berikut :
- Tiang pancang beton diameter 508 mm tebal 12 mm di pesan pada Pabrikan Swarna Baja
Pasific dengan workshop di Jakarta atau dari produk sejenis sesuai dengan petunjuk dan
persyaratan teknis dari direksi tentang mutu dan kualitas bahan
- Panjang tiang pancang total per titik 60 M‟ yaitu terdiri dari :
- 4 btg @ 15 m‟ (per titik pemancangan)
- Pendatangan di lapangan dari lokasi pabrik dengan menggunakan truck trailer ke lokasi stock
yard di lapangan
- Penurunan di lokasi penumpukan sementara dengan menggunakan Crane servis
- Handling pada waktu pengangkatan tiang pancang dengan memperhatikan titik angkat agar tidak
terjadi patah saat pengangkatan

Stock yard

Pengangkutan dari pabrik dengan trailer


Penurunan di lokasi dengan crane service

Pengangkutan tiang pancang baja dari pabrikan


Peralatan yang digunakan:
a. Truck trailer
b. Crane Servis

Methode Pelaksanaan Hal. 5


2. Pengangkutan tiang pancang ke titik pancang
Peralatan yang digunakan ;
- Crane service / mobil crane
- Ponton transport
- Perahu motor / perahu tarik

Cara kerja ;
- Pengangkutan dari stock pile (daratan) ke air, menggunakan mobil crane service dan di
muat di atas pontoon transport
- Ponton transport di tarik dengan menggunakan perahu tarik ke lokasi pemancangan
- Pengambilan tiang pancang dari pontoon transport dengan menggunakan seling angkatan
pada crane pancang / alat pancang di tongkang

Craane service

Stock Pile Pancang

Perahu tarik

DermagaStock di darat

Ponton transport

PENGANGKUTAN KE TITIK PANCANG

3. Pemancangan tiang pancang tegak


 Penyetelan / Setting Tongkang Pancang
- Setting alat pancang di laksanakan setelah mobilisasi alat – alat pancang telah
dilaksanakan ± 7 hari s/d 14 hari setelah SPMK terbit
- Penyetelan meliputi setting leader dan crane pancang, Diesel/ Hidraulic Hammer,
beserta winch untuk lier dan seling jangkar
- Leader pancang sebagai accuan untuk kedudukan hammer pancang dalam pekerjaan ini
menggunakan leader dengan panjang 22 m‟ ( sesuai dengan kebutuhan di lapangan )
- Untuk Hammer pancang menggunakan type Diesel Hammer D. 40
- Penempatan posisi lier dengan seling untuk jangkar di atur pada posisi tepat agar waktu
penggeseran tongkang ke titik pemancangan dapat maksimal dan kuat terhadap ombak

Methode Pelaksanaan Hal. 6


 Penentuan titik / lokasi, Titik pemancangan akan ditentukan berdasarkan gambar
pelaksanaan serta berdasarkan petunjuk Direksi lapangan.
Peralatan yang digunakan;
- Alat ukur; Theodolite, Waterpass, Mistar ukur
- Patok kayu

Pswt ukur 2 Pswt ukur 1

Daratan

X
B A

Titik pancang
Y

Gb. Pembuatan titik referensi

Cara kerja ;
1) Pedoman / referensi elevasi, koordinat diambil dari BM terdekat yaitu bangunan dermaga
penyeberangan, pada pekerjaan ini diambil dari lantai dermaga Existing.
2) Elevasi dan koordinat dipindahkan ketempat yang aman, dekat dengan lokasi pekerjaan.
3) Dibuat titik pemancangan sementara, sebagai acuan letak titik pemancangan dengan 2
alat ukur theodholit dengan posisi satu unit didepan tongkang pancang dan satu unit
0
berada 90 untuk kesikuan letak titik pancang.

 Pemancangan tiang pancang


Urutan kerja pemancangan tegak :
- Menentukan titik-titik rencana / pancang sesuai gambar rencana dan koordinat titik
pancang serta elevasi rencana top pile dengan mempergunakan patok-patok sementara.
Sebagai acuan / referensi ukuran akan digunakan BM terdekat atau bangunan yang
sudah ada dengan petunjuk Direksi
- Pada tiang pancang akan diberi nomor / angka, penomoran ini berguna untuk
pemantauan proses pemancangan pada interval 0,5 m dan 1 m di pakai sebagai data
pemancangan
- Mengangkat tiang pancang bawah (bottom pile) dan mempersiapkan pemancangan awal
(pre-driving) dengan memposisikan ujung tiang pada titik rencana, dengan
mempergunakan alat theodolith pada arah yang saling tegak lurus.
- Jika tiang pancang sudah berada tepat pada titik rencana dan tiang tegak lurus maka
tiang bisa mulai dipukul. Antara kepala tiang pancang dan topi hammer akan dipasang
kayu/papan (cushion wood) dengan tebal minimal 10 cm yang berfungsi untuk
meratakan impact load (efek pukulan) di permukaan kepala tiang.

Methode Pelaksanaan Hal. 7


- Selama proses pemancangan/pemukulan tiang berlangsung, akan terus dikontrol
dengan theodolith supaya tiang pancag tidak sampai keluar dari arah yang hendak
dicapai.
- Apabila tiang lower selesai dipancang (mencapai elevasi yang ditentukan) akan
dilakukan penyambungan tiang.

Crane pancang

Tongkang Crane pancang

Alat ukur

Tiang pancang

Pemancangan tiang pancang dengan crane pancang

Pada pekerjaan pemancangan miring / tegak, teknis pelaksanaan pemancangan hamper sama ,
tetapi pada pemancangan miring posisi Leader pada Hammer di stel miring kedepan atau ke
belakang sesuai dengan kemiringan tiang pancang rencana yaitu 10 : 1. Untuk langkah kerja atau
urutan pada pekerjaan pemancangan berurutan sesuai dengan gambar denah pemancangan.

Ponton transport
Tongkang

Crane pancang

Titik pancang

PEMANCANGAN TIANG PANCANG

Methode Pelaksanaan Hal. 8


4. Pemancangan tiang pancang miring
 Pemancangan tiang pancang
Urutan kerja pemancangan miring :
- Menentukan titik-titik rencana / pancang sesuai gambar rencana dan koordinat titik
pancang serta elevasi rencana top pile dengan mempergunakan patok-patok sementara.
Sebagai acuan / referensi ukuran akan digunakan BM terdekat atau bangunan yang
sudah ada dengan petunjuk Direksi
- Pada tiang pancang akan diberi nomor / angka, penomoran ini berguna untuk
pemantauan proses pemancangan pada interval 0,5 m dan 1 m di pakai sebagai data
pemancangan
- Mengangkat tiang pancang bawah (bottom pile) dan mempersiapkan pemancangan awal
(pre-driving) dengan memposisikan ujung tiang pada titik rencana, dengan
mempergunakan alat theodolith pada arah yang saling tegak lurus.
- Dalam pelaksanaan pemancangan miring dengan kemiringan 1:8 menggunakan cidar
kayu dengan kemiringan menggunakan waterpass
- Selama proses pemancangan/pemukulan tiang berlangsung, akan terus dikontrol
dengan theodolith supaya tiang pancag tidak sampai keluar dari arah yang hendak
dicapai.
- Apabila tiang lower selesai dipancang (mencapai elevasi yang ditentukan) akan
dilakukan penyambungan tiang.

Crane pancang

Tongkang Crane pancang

Tiang pancang

Pemancangan tiang pancang dengan crane pancang

Pada pekerjaan pemancangan miring, teknis pelaksanaan pemancangan hamper sama , tetapi
pada pemancangan miring posisi Leader pada Hammer di stel miring kedepan atau ke belakang
sesuai dengan kemiringan tiang pancang rencana yaitu 8 : 1. Untuk langkah kerja atau urutan pada
pekerjaan pemancangan berurutan sesuai dengan gambar denah pemancangan.

Methode Pelaksanaan Hal. 9


5. Pemotongan kepala tiang pancang
- Pemotongan tiang pancang dilaksanakan setelah pengukuran peil elevasi rencana dengan alat
ukur waterpass
- Untuk pemotongan besi tulangan PC Wire menggunakan blander set sampai dengan peil elevasi
- Peil elevasi potongan poer di buat 30 cm masuk ke dalam konstruksi poer
Bobok tiang
pancang

PEMOTONGAN TIANG PANCANG

6. Penyambungan Tiang Pancang


Setelah dilakukan pemancangan tiang bottom, tiang berikutnya disiapkan. Setelah siap
kedua tiang pancang disambung. Penyambungan dilakukan dengan menyusun tiang pancang
atas dan bawah (posisi seperti gambar). Posisi kedua tiang pancang harus rapat, dijaga tetap
pada titik pancang / tidak bergeser, serta terus diamati supaya tiang pancang tetap tegak.
 Penyambungan tiang pancang dilakukan dengan cara mengelas permukaan kedua tiang
pancang (bawah dan atas). Untuk memperkuat sambungan tiang, dipasang angkur dengan
besi beton pada keempat sisi tiang pancang.
 Pengelasan sambungan antar tiang serta plat perkuatan sambungan dilakukan dengan
sebaik-baiknya (pengelasan penuh, tidak berongga).
 Pada sambungan (bekas pengelasan) akan ditutup dengan cat anti karat serta diberi
densotip untuk menghindari terjadi karat/korosi.

Penyambungan tiang pancang

Methode Pelaksanaan Hal. 10


Setelah dilakukan penyambungan, pemancangan dilanjutkan kembali. Pemancangan akan
dihentikan apabila sudah dicapai kedalaman rencana pemancangan atau apabila sudah dicapai
nilai final set / kalendering yang ditentukan dengan menggunakan Dynamic Formula antara lain
“HILLEY FORMULA”

Rd = f.En . Wr + e2 . Wp
S + ½ (C1 + C2 + C3) Wr + Wp

Keterangan :
Rd = Ultimate Bearing Capacity of Pile (Ton)
F = Relative efficiency of Hammer
f = 1.00 for diesel hammer
f = 0,75 for drop hammer
En = Hammer energy as stated by manufacturer
En = 2 . Wr . H for diesel hammer
En = Wr . H for drop hammer
Wr = Ram mass (ton)
H = Drop height of ram (m)
e = Coefficient of restitution
e = 0,25 for concrete Pile
Wp = Pile mass (ton)
S = Set (pile penetration) per blow (m)
C1 = Elastic compression of cushion and cap (m)
C2 = Elastic compression of pile (m)
C3 =Elastic compression of soil (m)
- Pemancangan akan dihentikan apabila nilai final seet (10 pukulan terakir) memenuhi syarat yang
ditentukan.
Cara yang digunakan sbb ;
o Menempelkan kertas millimeter block pada tiang pancang,
o Alat tulis diletakkan pada tiang penyangga dan ditempelkan pada kertas millimeter
block. (alat tulis diikat supaya tidak bergerak bahkan berpindah tempat)
o Dilakukan pemancangan kembali, selama proses pemancangan alat tulis akan
mencoret kertas millimeter block. Selisih coretan pada kertas menunjukkan besarnya
penurunan tiang tiap pukulan. Kegiatan pencatatan di atas biasa disebut Kalendering.

7. PDA Test
Test PDA di laksanakan setelah tiang pancang terpancang minimal 4 hari dan untuk nomor titik
pancang dilaksanakan secara acak sebanyak 2 titik dengan menggunakan alat PDA Test.
Dalam kegiatan ini untuk test PDA akan dilaksanakan oleh instansi terkait yang memiliki sertifikasi
alat test PDA dan Tenaga ahli

Methode Pelaksanaan Hal. 11


PDA Test

8. Lapisan Korosi (HDPE)


Dilaksanakan untuk selimut tiang pancang baja yang terkena pasang surut air laut / pada tiang
pancang bagian atas sampai dengan kedalaman minimum -1.00 m‟ dari muka air surut terendah.
Langkah kerja pemasangan :
- Material di datangkan dari sub / perusahaan yang mendrop material tersebut
- Pemasangan dengan menggunakan alat selam, perahu, atau pontoon transport
- Lembaran HDPE di pasang melilit tiang pancang dengan lapisan-lapisan sesuai dengan spek
dari pabrikan
- Permukaan tiang pancang yang akan di selimuti harus tertutup rapat

PEMASANGAN LAPISAN KOROSI (HDPE)

B. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Beton pengisi kepala tiang pancang fc’ 35 MPa


- Fabrikasi besi isian tiang pancang di kerjakan di darat dekat lokasi gudang kerja sesuai dengan
gambar kerja
- Pengangkutan dan langsiran ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan perahu transport

Methode Pelaksanaan Hal. 12


- Pemasangan pada isian tiang pancang dengan cara diangkat dan di masukkan ke dalam dengan
cara manual
- Pengecoran beton isian tiang pancang menggunakan beton readymix mutu beton fc‟ 35 MPa
dilaksanakan dengan cara di masukkan ke kotak-kotak alat di langsir di atas pontoon transport
dan di tarik dengan perahu ke lokasi pekerjaan
- Penuangan ke titik isian tiang pancang dengan memakai ember
Pengecoran isian
tiang pancang

Dilangsir dengan
ponton transport

PENGECORAN BETON ISIAN TIANG PANCANG


Jalan kerja / darat

2. Beton bertulang Untuk Poer Tunggal fc’ 35 MPa


Pelaksanaan pekerjaan Beton bertulang Pile cap / Poer Tunggal secara garis besar ini adalah
sebagai berikut ;.
Tahapan pekerjaan ;
- Pekerjaan persiapan,
Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan akan dibuat jembatan darurat. Konstruksi jembatan
darurat terbuat dari pancang bambu dengan perkuatan kayu 5/7 dan papan 2/20 sebagai
lantainya.
- Pekerjaan begisting,
Pekerjaan begisting dibagi menjadi 2 tahap;
o Begisting dasar
Bahan yang digunakan ;
- Besi tie rod, dibuat dari besi beton D.12 mm, ujungnya didrat / ulir.
- Kayu 8/12, dan 6/12 - Multipleks 9 mm
- Kayu 5/7 - Kawat galvanis D.4mm
Cara kerja ;
- Besi tie rod dipasang pada kayu 8/12 (arah x), pada bagian depan / fender, sebagai penjepit
tiang pancang. Tierod dikencangkan sampai kayu 8/12 tidak terlepas / melorot. Diatas kayu
8/12 (x) dipasang lagi kayu 6/12 dengan arah yang berlawanan (y) selebar dasar poer
- Diatas kayu 6/12 (y) dipasang kayu 5/7. Untuk menambah kekuatan, pada tempat-tempat
tertentu diperkuat menggunakan kawat galvanis tb. 4mm.
- Setelah kayu 5/7 terpasang, diatasnya diletakkan multipleks sebagai papan accuan dasar
- Disusul pemasangan begisting dinding fender bagian dalam, cara pemasangan begisting
dinding akan dijelaskan lebih lanjut.
- Setelah begisting dinding terpasang, begisting dasar bagian belakang dipasang. Cara kerja
sama dengan pemasangan begisting dasar.

Methode Pelaksanaan Hal. 13


Multipleks 9
mm
Balok 5/7

TieRod Balok
6/12
Balok penjepit
8/12

PEMASANGAN BEGESTING DAN PEMBESIAN POER TUNGGAL

o Begisting dinding
Bahan yang digunakan ;
- Kayu 5/7
- Multiplex
Cara kerja ;
- Cetakan / geblekan dinding dibuat menggunakan bahan dari multiplex dengan rangka dari
kayu 5/7
- Cetakan dinding dipasang di atas papan dasar. Pemasangan cetakan dinding akan
memperhatikan kesikuan dan tegaknya (lot) terhadap bidang dasar.
- Sabuk keliling dari kayu 5/7 dipasang untuk mengunci cetakan dinding supaya tetap
berada pada tempatnya.
- Dipasang skoor dari kayu 5/7 untuk perkuatan serta menjaga begisting dinding tidak
berubah bentuk sewaktu proses pengecoran.
- Pada dinding bagian dalam diberi lapisan pelumas untuk memudahkan sewaktu proses
pembongkaran.

- Pekerjaan pembesian,
Pekerjaan pembesian dibagi menjadi 2 tahap;
o Pabrikasi
Pabrikasi (pemotongan dan pembengkokan) tulangan dilakukan di darat, lokasi
diambil yang paling dekat dengan lokasi pemasangan, untuk memudahkan proses
pengangkutan. Peralatan yang digunakan antara lain ;
- Bar cutter (alat pemotong besi tulangan)
- Bar bender (alat pembengkok besi tulangan)
Besi beton dipotong dan dibentuk mengikuti gambar pelaksanaan, pemotongan dan
pembengkokan besi beton memperhatikan peraturan yang berlaku.
o Penyetelan
Besi tulangan yang sudah dipabrikasi dipasang dilokasi pekerjaan, pemasangan
menyesuaikan gambar pelaksanaan.
Peralatan yang digunakan ;
- Kunci besi

Methode Pelaksanaan Hal. 14


- Catut / gegep
Cara kerja ;
- Tulangan D.22 bagian atas dan bawah (vertical) dirangkai/disambung, overlap
peyambungan menggunakan aturan 40 x diameter tulangan.
- Setelah disambung, dipasang dengan jarak 10 cm
- Rangkaian tulangan dengan arah yang berlainan dipasang
- Besi tulangan arah horizontal dipasang dengan jarak 10 cm
- Selimut beton (beton decking) dipasang. Jarak tulangan dengan begisting dasar 10 cm.

- Pekerjaan Pengecoran,
Pekerjaan ini akan dilaksanakan apabila pekerjaan begisting dan pembesian selesai
dilaksanakan serta mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Pengecoran menggunakan
beton mutu fc‟ 35 MPa, dengan menggunakan beton readymix ( dalam pekerjaan ini akan
menggunakan beton dari Ready / batching plan yang dekat dengan lokasi dan telah
mendapatkan persetujuan dari Pengawas direksi yang terlebih dahulu melakukan mix desain
Peralatan yang akan digunakan ;
- Concrete mixer / beton molen
- Vibrator
- Gerobag cor
- Peralatan Bantu (sekop, ember dll)
Cara kerja ;
- Adukan beton fc‟ 35 MPa di angkut dari readymix / batching plant dengan menggunakan
mobil mixer ke lokasi
- Dari truk mixer adukan di tuang di dekat lokasi yang kemudian di langsir dengan
menggunakan gerobak cor yang dibawa ke poer melewati jembatan darurat dengan gerobak
dorong
- Adukan beton dituang kedalam poer secara perlahan, diratakan menggunakan alat Bantu.
- Untuk menghindari keropos beton, digunakan vibrator.
- Pada bagian atas (lantai poer) akan dibuat halus / difinishing. Pelaksanaan pekerjaan ini
sesuai petunjuk Direksi lapangan.
- Selama proses pengeringan, beton akan dirawat dengan cara melapisi permukaan dengan
karung basah.
Begisting / cetakan beton akan dibongkar setelah beton mencapai umur 21 hari.
Pelaksanaan pekerjaan ini sesuai petunjuk Direksi lapangan.

MOBIL MIXER Dilangsir dengan


gerobak dorong

Jalan kerja

LOKASI PEKERJAAN

Methode Pelaksanaan Hal. 15


3. Beton bertulang Untuk Poer Ganda fc’ 35 MPa
Pelaksanaan pekerjaan Beton bertulang Pile cap / Poer ganda secara garis besar ini adalah
sebagai berikut ;.
Tahapan pekerjaan ;
- Pekerjaan persiapan,
Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan akan dibuat jembatan darurat. Konstruksi jembatan
darurat terbuat dari pancang bambu dengan perkuatan kayu 5/7 dan papan 2/20 sebagai
lantainya.
- Pekerjaan begisting,
Pekerjaan begisting dibagi menjadi 2 tahap;
o Begisting dasar
Bahan yang digunakan ;
- Besi tie rod, dibuat dari besi beton D.12 mm, ujungnya didrat / ulir.
- Kayu 8/12, dan 6/12 - Multipleks 9 mm
- Kayu 5/7 - Kawat galvanis D.4mm
Cara kerja ;
- Besi tie rod dipasang pada kayu 8/12 (arah x), pada bagian depan / fender, sebagai penjepit
tiang pancang. Tierod dikencangkan sampai kayu 8/12 tidak terlepas / melorot. Diatas kayu
8/12 (x) dipasang lagi kayu 6/12 dengan arah yang berlawanan (y) selebar dasar poer
- Diatas kayu 6/12 (y) dipasang kayu 5/7. Untuk menambah kekuatan, pada tempat-tempat
tertentu diperkuat menggunakan kawat galvanis tb. 4mm.
- Setelah kayu 5/7 terpasang, diatasnya diletakkan multipleks sebagai papan accuan dasar
- Disusul pemasangan begisting dinding fender bagian dalam, cara pemasangan begisting
dinding akan dijelaskan lebih lanjut.
- Setelah begisting dinding terpasang, begisting dasar bagian belakang dipasang. Cara kerja
sama dengan pemasangan begisting dasar.

Multipleks 9 Multipleks 9
mm mm
Balok 5/7
Balok 5/7

Tie Balok
Rod 6/12
Balok penjepit
8/12

PEMASANGAN BEGESTING DAN PEMBESIAN POER GANDA

o Begisting dinding
Bahan yang digunakan ;
- Kayu 5/7
- Multiplex

Methode Pelaksanaan Hal. 16


Cara kerja ;
- Cetakan / geblekan dinding dibuat menggunakan bahan dari multiplex dengan rangka dari
kayu 5/7
- Cetakan dinding dipasang di atas papan dasar. Pemasangan cetakan dinding akan
memperhatikan kesikuan dan tegaknya (lot) terhadap bidang dasar.
- Sabuk keliling dari kayu 5/7 dipasang untuk mengunci cetakan dinding supaya tetap
berada pada tempatnya.
- Dipasang skoor dari kayu 5/7 untuk perkuatan serta menjaga begisting dinding tidak
berubah bentuk sewaktu proses pengecoran.
- Pada dinding bagian dalam diberi lapisan pelumas untuk memudahkan sewaktu proses
pembongkaran.

- Pekerjaan pembesian,
Pekerjaan pembesian dibagi menjadi 2 tahap;
o Pabrikasi
Pabrikasi (pemotongan dan pembengkokan) tulangan dilakukan di darat, lokasi
diambil yang paling dekat dengan lokasi pemasangan, untuk memudahkan proses
pengangkutan. Peralatan yang digunakan antara lain ;
- Bar cutter (alat pemotong besi tulangan)
- Bar bender (alat pembengkok besi tulangan)
Besi beton dipotong dan dibentuk mengikuti gambar pelaksanaan, pemotongan dan
pembengkokan besi beton memperhatikan peraturan yang berlaku.
o Penyetelan
Besi tulangan yang sudah dipabrikasi dipasang dilokasi pekerjaan, pemasangan
menyesuaikan gambar pelaksanaan.
Peralatan yang digunakan ;
- Kunci besi
- Catut / gegep
Cara kerja ;
- Tulangan D.22 bagian atas dan bawah (vertical) dirangkai/disambung, overlap
peyambungan menggunakan aturan 40 x diameter tulangan.
- Setelah disambung, dipasang dengan jarak 10 cm
- Rangkaian tulangan dengan arah yang berlainan dipasang
- Besi tulangan arah horizontal dipasang dengan jarak 10 cm
- Selimut beton (beton decking) dipasang. Jarak tulangan dengan begisting dasar 10 cm.

- Pekerjaan Pengecoran,
Pekerjaan ini akan dilaksanakan apabila pekerjaan begisting dan pembesian selesai
dilaksanakan serta mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Pengecoran menggunakan
beton mutu fc‟ 35 MPa, dengan menggunakan beton readymix ( dalam pekerjaan ini akan
menggunakan beton dari Ready / batching plan yang dekat dengan lokasi dan telah
mendapatkan persetujuan dari Pengawas direksi yang terlebih dahulu melakukan mix desain
Peralatan yang akan digunakan ;

Methode Pelaksanaan Hal. 17


- Concrete mixer / beton molen
- Vibrator
- Gerobag cor
- Peralatan Bantu (sekop, ember dll)
Cara kerja ;
- Adukan beton fc‟ 35 MPa di angkut dari readymix / batching plant dengan menggunakan
mobil mixer ke lokasi
- Dari truk mixer adukan di tuang di dekat lokasi yang kemudian di langsir dengan
menggunakan gerobak cor yang dibawa ke poer melewati jembatan darurat dengan gerobak
dorong
- Adukan beton dituang kedalam poer secara perlahan, diratakan menggunakan alat Bantu.
- Untuk menghindari keropos beton, digunakan vibrator.
- Pada bagian atas (lantai poer) akan dibuat halus / difinishing. Pelaksanaan pekerjaan ini
sesuai petunjuk Direksi lapangan.
- Selama proses pengeringan, beton akan dirawat dengan cara melapisi permukaan dengan
karung basah.
Begisting / cetakan beton akan dibongkar setelah beton mencapai umur 21 hari.
Pelaksanaan pekerjaan ini sesuai petunjuk Direksi lapangan.

MOBIL MIXER Dilangsir dengan


gerobak dorong

Jalan kerja

LOKASI PEKERJAAN

4. Beton bertulang untuk poer dan fender fc’ 35 MPa


o Fabrikasi besi fender di kerjakan di darat lokasi gudang / direksi keet
o Pengangkutan dan langsiran ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan perahu transport
o Pemasangan begesting dasar balok fender menggunakan kayu gapitan di perkuat dengan
menggunakan tie rod dan kawat galvanis
o Pemasangan angkur di sesuaikan dengan mal fender karet V 400 H x 2200 L
o Pengecoran balok fender menggunakan beton readymix mutu beton fc‟35 MPa dilaksanakan
dengan cara di masukkan ke kotak-kotak alat di langsir di atas ponton transport dan di tarik
dengan perahu ke lokasi pekerjaan
o Pengecoran bersamaan dengan pengecoran poer

Methode Pelaksanaan Hal. 18


PEMASANGAN POER DAN FENDER

5. Beton Bertulang Untuk Balok Melintang dan Memanjang fc’ 35 MPa


Setelah beton poer selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pekerjaan beton bertulang balok
memanjang dan melintang. Peralatan yang digunakan hampir sama dengan pekerjaan pembesian poer.
Cara Kerja;
- Pembesian, yang mencakup pemotongan serta pembentukan tulangan dilakukan di darat,
setelah siap tulangan dibawa dan dirangkai dilokasi. Pembesian akan memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang berlaku, misalnya sambungan besi, panjang tekukan, jarak antar
tulangan serta cara pengikatan. Besi tulangan yang akan digunakan sesuai dengan gambar
rencana .
- Begisting, bahan yang akan dipergunakan antara lain;
* Multiplex
* Kayu, ukuran 8/12, 5/7
Cetakan Dinding Balok Multiplex
* Multipleks Sabuk keliling
Kayu 5/7

* Bambu ( Perancah ) Kayu 5/7


Beton Poor

Kayu 8/12 Kayu 8/12


Kayu 8/12

Bambu

RENCANA BEGISTING BALOK

- Begisting dasar, kayu 8/12 sebanyak 3 bh disusun sejajar, diatas kayu 8/12 dipasang papan
2/20 atupun multipleks sebagai begesting dasar balok. Sebagai penopang kayu 8/12
digunakan bambu yang dipancangkan ke dalam tanah.
- Begisting dinding, Cetakan dinding balok dibuat dari multiplek dan kayu 5/7 di darat, setelah
siap cetakan tersebut dibawa dan dipasang di lokasi pekerjaan. Cetakan beton akan diberi
perkuatan dengan sabuk kayu 5/7 untuk menghindari lendutan pada waktu proses

Methode Pelaksanaan Hal. 19


pengecoran. Pemasangan / penyetelan cetakan beton akan dilakukan secermat mungkin
dengan memperhatikan kelurusan, elevasi serta kekuatan.
- Pengecoran, akan menggunakan beton readymix dengan mutu fc‟ 35 MPa. Pelaksanaan
pengecoran menggunakan methode dengan cara pengecoran pada poer yaitu beton dilangsir
dengan menggunakan pontoon transport
- Sebelum mengadakan pengecoran terlebih dahulu mengajukan request of work kepada
Direksi pekerjaan dan konsultan pengawas
- Pemadatan beton dengan menggunakan vibrator / treller beton
- Elevasi atas / top beton balok diukur sesuai dengan gambar desaign yang ada

Concreete Pump COR BALOK

Jalan kerja

PENGECORAN BALOK MELINTANG DAN MEMANJANG

6. BETON BERTULANG PLAT LANTAI Fc’ 35 Mpa


Peralatan yang digunakan;
o Alat bantu tukang besi (bar cutter dan bar bender)
o Alat Bantu tukang kayu (gergaji, palu dll)
o Alat bantu pengecoran (vibrator, gerobag cor, ember)
Cara Kerja;
o Begisting samping / plat kantilever menggunakan bahan dari multipleks untuk lantai, ditopang
oleh kayu 8/12 yang diperkuat oleh bamboo sebagai perancah
o Pada bagian tengah menggunakan RC Plat yang dipasang diatas balok
o Pembesian di lapangan menggunakan besi dan ukuran sesuia dengan gambar kerja.yaitu
diameter tulangan D16 jarak 15 cm dengan tulangan rangkap
Besi tulangan yang sudah di potong dan dibentuk didarat dirangkai dilokasi pekerjaan. Pemasangan
besi akan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam RKS.
o Pengecoran menggunakan beton readymix mutu beton fc‟ 35 MPa yang diambil dari batching
plant beton
o Pengecoran di lakukan dengan menggunakan concrete pump
o Pada methode pengecoran plat lantai langkah dan caranya hampir sama dengan pengecoran
balok, sebelumnya
o Pemadatan beton di gunakan vibrator agar tidak keropos
o Finishing permukaan beton plat dengan membuat alur / garis-garis

Methode Pelaksanaan Hal. 20


o Pada bagian atas plat lantai di finishing dan setelah selesai pengecoran beton dirawat dengan
penyiraman beton dan di tutup dengan karung basah hingga beton umur minimum 14 hari

Concreete Pump
COR PLAT

Jalan kerja
0

PENGECORAN PLAT LANTAI

7. BETON BERTULANG LISPLANK Fc’ 35 MPa


Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pengecoran beton bertulang plat lantai
dan balok dikerjakan. Cara pelaksanaan pekerjaan ini tidak jauh berbeda dengan pekerjaan beton
bertulang pada plat lantai.
Cara Kerja;
o Pembesian, yang mencakup pemotongan, pembentukan serta merangkai tulangan dilakukan di
darat, setelah siap rangkaian tulangan dibawa kelokasi pekerjaan.
o Besi tulangan listplank menggunakan D.16 -200
o Setelah pembesian siap serta mendapat persetujuan dari Direksi, mulai dilakukan pengecoran
yang bersamaan dengan pengecoran plat lantai
o Pengecoran menggunakan beton readymix fc‟ 35 MPa dari plant beton
o Untuk mendapatkan kepadatan serta menghindari keropos pada beton, selama proses
pengecoran akan digunakan vibrator.

Methode Pelaksanaan Hal. 21


Pekerjan Listplank

8. BETON BERTULANG KANSTIN Fc’ 35 MPa


Begesting, pembesian dan pengecoran dilaksanakan secara bersamaan pada pelaksanaan
pekerjaan plat lantai. Pembesian beugel dengan menggunakan besi D.13 -15 dan untuk
tulangan pokok menggunakan 4 D16 sesuai dengan gambar kerja. Fabrikasi dilaksanakan di
darat dan penyetelan di lapangan bersamaan dengan pembesian plat lantai.
Pada hasil akhir dengan finishing dengan pengecatan sesuai dengan persyaratan yang telah
di tentukan

Pengecoran Kansteen

C. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DERMAGA


1. Deletasi
 Deletasi menggunakan siku L.100.100.10 dipasang pada pada setiap segmen pada
awal dan akhir dermaga arah melintang dermaga
 Pemasangan dengan dipasang angkur pada setiap jarak tertentu sesuai dengan
gambar kerja dan dilas dengan tulangan plat lantai
 Jarak di antara deletasi disesuiakan dengan gambar yaitu 5 cm

Pemasangan Deletasi

2. Pemasangan Fender Karet V 400 H x 2200 L

Methode Pelaksanaan Hal. 22


 Angker fender dipasang pada dinding listplank yang sebelumnya sudah tertanam
baut – baut yang nantinya sebagai perletakan fender, angker fender dipasang
dengan jarak 8 m.
 Pemasangan setelah pekerjaan cor plat dan balok fender telah selasai dikerjakan

Pemasangan Fender

Pemasangan Fender V 400 H x 2200 L

3. Pemasangan Bolder kap. 35 ton

 Bolder / bollard baja tuang di pesan di pabrik yang spesifikasinya sesuai dengan
yang dipersyaratkan dalam RKS yaitu kapasitas 35 ton
 Pemasangan di lapangan dengan memasang angkur bolder pada tulangan plat
lantai dan mengelas
 Posisi / kedudukan bollard sesuai dengan gambar desain yang ada

Pemasangan Bollard 35 Ton

4. Pemasangan Lampu Penerangan


 Pekerjaan ini adalah pemasangan tiang lampu lengkap dengan lampu beserta
kelengkapannya.
 Lampu yang digunakan jenis HPST 250 – 500 W dengan armaturnya
 Instalasi lampu penerangan juga dilengkapi dengan dimmer
 Ujung tiang lampu diikatkan pada angkur yang telah disiapkan sebelumnya pada
saat pengecoran lantai dermaga.
 Kemudian memasang instalasi dengan menghubungkan lampu-lampu tersebut
ke panel listrik yang ada melalui jaringan kabel listrik.

Methode Pelaksanaan Hal. 23


 Bahan –bahan yang digunakan disesuaikan dengan persyaratan teknis pada
dokumen kontrak
 Pada akhir pekerjaan juga dilaksanakan test bersama Direksi lapangan dan
konsultan pengawas

Pemasangan Lampu Penerangan

ASPEK PENGENDALIAN LINGKUNGAN


Methode atau upaya pengendalian lingkungan
a. Pengendalian terhadap keresahan masyarakat
Untuk mengatasi kemungkinan timbulnya keresahan masyarakat, akan dilakukan sosialisasi
melalui pendekatan baik formal maupun non formal kepada tokoh-tokoh masyarakat serta
penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat.

b. Pengelolaan terhadap kualitas dan biota air laut


Untuk menjaga menurunnya kualitas air laut akibat pekerjaan reklamasi dan pemancangan,
upaya pengelolaan yang dilakukan adalah :
- Tidak membuang sampah dan kotoran serta minyak / oli bekas yang tidak terpakai
ke laut.
- Membuat pembatas / pelindung sementara disekeliling area reklamasi sehingga
kekeruhan air laut akibat pengurugan dapat dilokalisir.
c. Pengelolaan terhadap kebisingan dan debu
Upaya menjaga kebisingan dan debu yang disebabkan kegiatan fisik seperti mobilisasi dan
demobilisasi alat dan bahan, pemancangan, pembersihan lahan antara lain dengan cara :
- Mengatur waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak terjadi akumulasi dampak.
- Melakukan penyiraman lokasi pekerjaan secara reguler sehingga dapat menguragi
debu.
- Menutup angkutan material dengan terpal.
d. Pengelolaan terhadap komponen sosial – ekonomi
Untuk mencegah timbulnya dampak social – ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja dan
peluang usaha, yaitu dengan memberikan prioritas kepada tenaga kerja local untuk
dilibatkan dalam pekerjaan tersebut.
e. Pengelolaan terhadap keselamatan pelayaran

Methode Pelaksanaan Hal. 24


Pengelolaan terhadap keselamatn pelayaran karena adanya kegiatan pemancangan di laut,
dilakukan dengan cara-cara :

- Memasang rambu-rambu navigasi yang dapat terlihat jelas baik di waktu siang
maupun malam.
- Penempatian, jenis dan jumlah rambu yang dipasang harus dikoordinasikan dengan
instansi terkait (Administratur Pelabuhan)

ini mencakup perapian, pembersihan lokasi,


Pekerjaan finishing dalam pekerjaan dermaga
bongkar begesting, bongkar barak kerja dan gudang, pengambilan gambar akhir pekerjaan, dan
demobilisasi peralatan kerja.
Demikian methode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Kendal TA. 2013 Optimalisasi, ini kami buat sebagai pedoman dalam penyelesaian
pekerjaan sesuai tahapantahapan kerja dan di sesuaikan dengan kondisi lapangan yang berlangsung
apabila dalam pelaksanaan ada perubahan .

Balikpapan, 5 April 201 3

lr. IMAM SUGIATNO


General Manager.

Methode Peloksanaan Hal.25


METODE KESELAMATAN KERJA (K.3)

PEKERJAAN : KONSTRUKSI LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT


KENDAL TA. 2013 OPTIMALISASI
LOKASI : PELABUHAN PENYEBERANGAN KALIWUNGU KENDAL
TAHUN : 2013

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

KEGIATAN TUJUAN

 Pemasangan rambu – rambu peringatan, petunjuk  Dengan mengetahui dan mengerti

dan larangan terkait K3 di lokasi – lokasi tertentu. tentang gambar dan penjelasan

rambu – rambu, akan terhindar

dari kecelakaan kerja.

 Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan

 Dapat digunakan pada saat terjadi

kebakaran untuk mencegah

kebakaran yang lebih besar.

 Pembuatan tempat MCK yang memadai, dan  Untuk mencegah terjadinya

penyediaan tempat sampah yang cukup. penyakit akibat kerja, dan

meningkatkan derajat kesehata

pekerja.

 Penyediaan kotak P3K  Untuk pertolongan petama pada

saat terjadi kecelakaan.


 Penggunaan program JAMSOSTEK  Membantu pekerja untuk

mendapatkan pelayanan dalam hal

kesehatan dan keselamatan kerja.

B. PEKERJAAN PEMANCANGAN

KEGIATAN TUJUAN

 Pemasangan rambu – rambu peringatan, petunjuk  Dengan mengetahui dan mengerti

dan larangan terkait K3 di lokasi – lokasi tertentu. tentang gambar dan penjelasan

rambu – rambu, akan terhindar

dari kecelakaan kerja.

 Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan  Dapat digunakan pada saat terjadi

kebakaran untuk mencegah

kebakaran yang lebih besar.

 Untuk mencegah terjadinya

 Pembuatan tempat MCK yang memadai, dan penyakit akibat kerja, dan

penyediaan tempat sampah yang cukup. meningkatkan derajat kesehata

pekerja.

 Untuk pertolongan pertama pada


 Penyediaan kotak P3K
saat terjadi kecelakaan.
 Untuk melindungi para pekerja dari
 Penyediaan Alat Pelindung Diri : pelampung, safety
cidera pada saat melakukan
helmet, safty shoes, sarung tangan, kacamata safety,
pekerjaannya.
masker, dll

 Pemeriksaan dan pengecekkan mesin secara rutin,


 Untuk menghindari terjadinya
serta penggunaan alat sesuai fungsi dan
kecelakaan kerja
kegunaannya

C. PEKERJAAN PENGECORAN

KEGIATAN TUJUAN

 Pemasangan rambu – rambu peringatan, petunjuk  Dengan mengetahui dan mengerti

dan larangan terkait K3 di lokasi – lokasi tertentu. tentang gambar dan penjelasan

rambu – rambu, akan terhindar

dari kecelakaan kerja.

 Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan  Dapat digunakan pada saat terjadi

kebakaran untuk mencegah

kebakaran yang lebih besar.

 Untuk mencegah terjadinya

 Pembuatan tempat MCK yang memadai, dan penyakit akibat kerja, dan

penyediaan tempat sampah yang cukup. meningkatkan derajat kesehata

pekerja.

 Penyediaan kotak P3K  Untuk pertolongan pertama pada


saat terjadi kecelakaan,

Penyediaan Alat Pelindung Diri : pelampung, safety Untuk melindungipara pekeria dari

helmet, safty shoes, sarung tangan, kacamata safety, cidera pada saat melakukan

masker, dll pekerjaannya.

Pemeriksaan dan pengeoekkan alat - alat atau

mesin secara rutin, serta penggunaan alat sesuai Untuk menghindari terjadinYa

fungsi dan kegunaannya kecelakaan leria

Balikpapan, 5 April 2013


PT. NII'IDYA KARYA

lr. [tlAM SUGIATNO


GeneralManager
METHODE KENDALA DAN SOLUSI

PEKERJAAN KONSTRUKSI LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS


PELABUHAN LAUT KENDAL TA. 2013 OPTIMALISASI

Didalam melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan


Laut Kendal TA. 2013 Optimalisasi bila terjadi kendala –kendala seperti dibawah ini maka
harus dicari solusinya agar pekerjaan tetap berjalan dan selesai tepat waktu dengan kwalitas
tetap seperti yang ditentukan dalam Dokumen tender
Kendala – kendala tersebut antara lain
1. Pengadaan Material apabila terjadi Kelangkaan stock
SOLUSI NYA
 Agar dalam pelaksanaan pekerjaan , pendatangan material tidak terlambat ,setelah Surat
Perjanjian Kontrak ditanda tangani dan sudah diberi Surat Perintah Kerja pada hari
berikutnya sudah minta penawaran harga material pokok yang digunakan untuk pekerjaan
Konstruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Kendal TA. 2013
Optimalisasi
 Bahan pokok untuk pekerjaan ini adalah tiang pancang beton , besi beton , beton
readymx.
Bahan – bahan tersebut diatas harus segera dipesan dengan dibuatkan Surat Perjanjian
Jual Material untuk mengantisipasi agar tidak kehabisan stock.
 Apabila sudah diambil langkah-langkah tersebut diatas masih terdapat kendala kendala
adanya kelangkaan material , secepatnya buat surat pemberitahuan ke Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
 Berusaha mencari material dengan kwalitas dan mutu yang mendekati kesamaan dengan
material yang tertera dalam Dokumen Kualifikasi yang dimintakan persetujuan ke Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawas.
 Bila tidak ada mutu yang sama maka diadakan rapat bersama untuk mengganti bahan
material lain dengan diadakan perhitungan ulang
 Dengan adanya kelangkaan material harus diadakan rivisi Jadwal Pendatangan Bahan
yang harus diamati dengan ketat agar pelaksanaan tidak terlambat.
2. Pekeriaan Pemancangan Apabila Kondisi Perairan Tidak Baik.
o Bila akan dimulai pekerjaan pemancangan kita harus mencari data-data pasang surut ,

data perkiraan data gelombang , data hujan ke BMG


o Dengan data - data tersebut diatas dalam pemancangan kita sesuaikan dengan data -
data tersebut diatas'
o Apabila cuaca memang tidak sesuai dengan data BMG dan waktu yang baik hanya
beberapa jam maka harus diadakan penambahan alat pancang , penambahan personil
pancang, jam kerja harus betul disesuaikan dengan cuaca.
o Dalam pemancangan harus setiap saat memperhatikan cuaca dan gelombang , agar
dalam pekerjaan bisa selesai tepat waktu dengan hasil yang baik.
3. Pekeriaan Pengecoran Hujan Terus tenerus.
. Apabila dalam pengecoran cuaca hujan terus menurus harus diadakan antisipasi agar
pelaksanaan pengecoran tetap jalan.
o Pengecoran disesuaikan dengan data dari BMG
o Dilokasi tempat cor disediakan :

1. Tenda yang dipasang pada lokasi pengecoran


2. Disediakan pompa air apabila dilokasiterjadigenangan air
3. Disediakan karung - karung goni untuk menutup Iokasiyang sudah dicor
4. Disediakan jas hujan untuk pekerja pengecoran
o Peralatan dan bahan bakar ( BBM ) harus ready dan alat harus kondisi baik
o Konformasidengan bacthing plan beton readymix apabila kita cor readymix ditambah obat
untuk mempercepat pengeringan ,begitu juga apabila dicor pakai manual harus ditambah
dengan obat untuk mempercepat pengeringan.
Demikian solusi yang diambil / dikerjakan dan tetap disesuaikan dengan kondisi dilapangan
dan saran-saran dari dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawas.

Balikpapan, 5 April 201 3

PT. NINDYA KARYA


(",
/

lr, IMAM SUGIATNO


GeneralManager

Anda mungkin juga menyukai