“Perawatan Stroke”
Disusun oleh :
Universitas Brawijaya
STIKES Banyuwangi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
A. Latar Belakang
Stroke merupakan salah satu penyakit yang di derita masyarakat sekarang ini.
Setiap tahun jumlah penderita stroke meningkat. Bukan hanya kaum berusia tua, mereka
yang berusia muda pun rentan lantaran pola hidup yang tak sehat. Yayasan Stroke
Indonesia (Yastroki) menyatakan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita stroke
terbesar di Asia. Jika hal itu tidak diantisipasi, Yastroki memperkirakan, pada tahun 2020
penderita stroke di Indonesia bisa naik hingga dua kali lipat.
Rehabilitasi stroke merupakan bagian yang sangat penting dari upaya pemulihan
pada penderita pasca stroke. Rehabilitasi stroke dapat membantu penderita pasca stroke
dalam banyak hal yaitu membangun kekuatan, koordinasi, daya tahan atau ketahanan dan
rasa percaya diri. Pada rehabilitasi stroke penderita akan mempelajari beberapa hal seperti
cara bergerak, berbicara, berpikir dan bagaimana melakukan perawatan diri sendiri.
Rehabilitasi stroke dimulai tepat setelah serangan stroke berakhir dan keadaan atau kondisi
tubuh sudah stabil.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta
tentang perawatan stroke
2. Tujuan khusus
Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan peserta mampu dapat mengetahui:
a. Menjelaskan rehabilitasi pasca stroke
b. Menjelaskan pengertian ROM
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat ROM
d. Mempraktikka gerakan dalam pelaksanaan latihan ROM
C. Materi Penyuluhan
1. Rehabilitasi pasca stroke
2. Pengertian ROM
3. Tujuan dan manfaat ROM
4. Gerakan dalam Pelaksanaan Latihan ROM
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
2. Media dan alat bantu
Leaflet
PPT
LCD
3. Waktu dan tempat
a. Tanggal : 28 Maret 2019
b. Pukul : 10.00 – 10.30 WIB (1x30 menit)
c. Tempat : Ruang 27 RSUD Dr. Saiful Anwar
4. Materi : Perawatan Stroke
5. Peserta : Pasien, keluarga, dan pengunjung ruang 27 RSSA
6. Pemateri : Mahasiswa STIKES Banyuwangi
7. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab : Mahasiswa Universitas Brawijaya dan
Univeristas Muhammadiyah Ponorogo
8. Moderator : Mahasiswa Universitas Brawijaya
9. Kegiatan Belajar Mengajar : (lihat tabel 1)
10. Materi
(terlampir)
Tabel 1. Kegiatan Belajar Mengajar
E. Evaluasi
1. Struktur
a. Peserta hadir tepat waktu ditempat penyuluhan
b. Peserta datang sesui dengan target (10 orang)
c. Tempat kegiatan penyuluhan sudah siap
d. Media yang digunakan untuk penyuluhan sudah siap
2. Proses :
a. Seluruh peserta penyuluhan memperhatikan dengan baik.
b. Seluruh peserta penyuluhan mengikuti rangkaian pendidikan kesehatan dari
awal sampai akhir.
c. Seluruh peserta penyuluhan terlihat antusias mengikuti kegiatan pendidikan
kesehatan.
d. Peserta penyuluhan berperan aktif di dalam kegiatan pendidikan kesehatan dan
terjadi proses tanya jawab dengan baik.
3. Hasil
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan
memahami tentang :
1. Rehabilitasi pasca stroke
2. Pengertian ROM
3. Tujuan dan manfaat ROM
4. Gerakan dalam Pelaksanaan Latihan ROM
F. Materi (terlampir)
G. Daftar Pustaka
Beebe, JA & Lang, CE. 2009. Active range of motion predicts upper extremity function
three months post-stroke. Stroke. 40 (5).
Hardwick, DD & Lang, CE. 2012. Scapular and humeral movement patterns of people
with stroke during range of motion exercises. Journal Neurol Physical
Therapy. 35 (1).
Henger, Barbara R. (2003). Asuhan Keperawatan : Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hudak, C.M. Gallo, B.M. (1996). Keperawatan Kritis. Pendekatan holistic Edisi VI
volume II. Jakarta: EGC.
Mansjoer, dkk. (2000).Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Aesculapius
Muttaqin, Arif (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses,
dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC.
Suratun, 2008. Klien Gangguan sistem Muskuloskeletal. Seri Asuhan Keperawatan.
Jakarta: EGC.
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN STROKE
Perawatan bersama dengan Tim Rehabilitasi sejak awal bertujuan sebagai berikut:
a. Pada fase awal (akut) terutama adalah pencegahan komplikasi yang
ditimbulkan akibat tirah baring (bedrest ) lama, seperti :
- Mencegah ulkus dekubitus (luka daerah yang punggung/pantat yang
selalu mendapat tekanan saat tidur)
- Mencegah penumpukan sputum (dahak) untuk mencegah infeksi
saluran pernapasan
- Mencegah kekakuan sendi
- Mencegah atrofi otot (pengecilan massa otot)
- Mencegah hipotensi ortostatik,
b. Pada fase lanjut (rehabilitasi)
- Meminimalkan gejala sisa (sequelae) dan kecacatan akibat stroke
- Memaksimalkan kemandirian dalam perawatan diri dan aktivitas sehari-
hari
- Kembali ke pekerjaan (back to work) sehingga diharapkan dapat
berperan aktif dalam kehidupan seperti sedia kala
2. Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping rentang 180°
tubuh ke depan ke posisi di atas
kepala,
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180°
samping tubuh,
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 45-60°
siku tetap lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di rentang 180°
atas kepala dengan telapak tangan
jauh dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90°
dengan menggerakan lengan sampai
ibu jari menghadap ke dalam dan ke
belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang 360°
penuh,
3. Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan rentang 150°
bahu bergerak ke depan sendi bahu
dan tangan sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150°
tangan,
4. Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan rentang 70-90°
sehingga telapak tangan menghadap
ke atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke bawah,
5. Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80-90°
bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 80-90°
jari-jari, tangan, lengan bawah berada
dalam arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30-50°
arah lima jari,
6. Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan rentang 90-120°
atas,
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping rentang 90-120°
tungkai yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang rentang 30-50°
tubuh,
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke
posisi media dan melebihi jika rentang 30-50°
mungkin,
Rotasi Memutar kaki dan tungkai ke arah
rentang 90°
dalam tungkai lain,
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain.
7. Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-130°
paha,
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
8. Mata kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Dorsofleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 20-30°
kaki menekuk ke atas,
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 45-50°
kaki menekuk ke bawah,
9. Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
dalam,
Eversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
luar,