BREMMER (1958) Penyelidikan tanah merupakan suatu upaya memperoleh
informasi bawah tanah untuk perencanaan pondasi bangunan sipil. Penyelidikan tanah harus mencapai kedalaman dimana tanah memberikan daya dukungnya atau mengkontribusi penurunan akibat struktur yang akan dibangun.
JOFFE (1949) Soil Investigation adalah merupakan suatu penyelidikan tahap
awal sebelum desain struktur bawah ditetapkan
WERNER (1918) Penyelidikan tanah mencakup antara lain, pengeboran
tanah, pengambilan contoh tanah, pengujian lapangan, pengujian laboratorium dan observasi air tanah. Kedalaman penyelidikan tergantung pada Jenis Struktur, Jenis Tanah, Prakiraan awal jenis pondasi yang akan dipakai.
Menurut TESTINDO (http://www.testindo.com/article/70/uji-
penyelidikan-tanah) Uji Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuata lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan, dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah.
Menurut Deny (http://aristya-deny.blogspot.com/2014/11/penyelidikan-
tanah.html) Penyelidikan tanah merupakan fase awal dalam desain konstruksi sipil, seperti contohnya dalam perencanaan pondasi, pemadatan timbunan, bendungan maupun kestabilan lereng. Secara umum maksud dari pekerjaan penyelidikan tanah adalah untuk mendapatkan data teknis atau parameter tanah yang dapat mewakili kondisi tanah setempat untuk digunakan sebagai parameter desain. Pendapat Bremmer lebih spesifik dibandingkan dengan Joffe karena mengaitkan langsung dengan pemancangan pondasi sedangkan yang sependapat dengan deny yang mengaitkan dengan pondasi begitupun pengertian dari TESTINDO.
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyelidikan
tanah adalah upaya memperoleh informasi bawah tanah untuk perencanaan pondasi bangunan sipil.
Kutipan di atas bermanfaat untuk landasan sekaligus sebagai batasan penelitian