Bab Iii Jadi
Bab Iii Jadi
Kondisi geografis
Lembang adalah sebuah daerah di bagian utara Kota Bandung berbatasan dengan
Subang di bagian utara, dengan ketinggian lebih dari 1300 mdpl Lembang memiliki
suhu udara yang sejuk sehingga banyak wisatawan baik lokal maupun asing yang
pegunungan.
Lembang terletak di sebelah utara kota Bandung. Lembang adalah salah satu
kecamatan dari Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Daerah ini
Indonesia.
curah hujan sekitar 100-200 mm/bulan serta rata-rata kelembaban nisbi 84-89%.
Utara : Subang
Litologi penyusun wadah dan isi Cekungan Bandung adalah batuan gunung api
dan vulkanisme.
Cekungan Bandung terdiri atas berbagai formasi morfologi yang terdiri atas
sebagai berikut:
a. Formasi Cibeureum
sisipan lava basal, dengan umur Plistosen Akhir-Holosen. Breksi dalam formasi
ini adalah breksi vulkanik yang disusun oleh fragmen-fragmen skoria batuan beku
b. Formasi Kosambi
untuk menggantikan nama Endapan Danau yang digunakan oleh Silitonga (1973).
terdiri atas batu lempung, batu lanau dan batu pasir yang belum kompak dengan
c. Formasi Cikapundung
Formasi ini adalah satuan batuan tertua yang tersingkap di daerah penelitian
(Koesoemadinata dan Hartono, 1981) dan terdiri atas konglomerat dan breksi
kompak, tuf dan lava andesit. Umur formasi ini diperkirakan Plistosen Awal.
Kekompakan litologi penyusun formasi ini dapat digunakan sebagai salah satu
pembeda dengan formasi Cibeureum serta dasar untuk menentukan peran formasi
Silitonga (1973) formasi ini adalah ekuivalen dengan Qvu. Selain formasi ini,
berdasarkan sifat litologinya Qvl, Qvb, Qob, dan Qyl dapat dimasukkan sebagai
batuan dasar. Satuan-satuan lain yang membentuk batuan dasar adalah batuan
Berbagai endapan gunung api dapat dipisahkan antara lain berdasarkan umur
maupun komposisi. Umumnya terdiri dari breksi vulkanik, tufa, lidah-lidah lava,
endapan lahar dan aglomerat. Tufa dari Gunung Tangkuban Perahu yang
Bandung utara, sebagian besar mengandung batu apung yang bersifat berpori dan
Gunung Bukit Tunggul, Gunung Canggak dan perbukitan Dago Utara hingga
Maribaya terdiri atas breksi vulkanik berselingan dengan endapan lahar, tufa halus
dan lidah-lidah lava. Sifat batuan umumnya sedikit kompak daripada tufa berbatu
apung tetapi masih cukup permeabel. Lapisan endapan vulkanik di sebelah utara
Terdiri dari lapisan-lapisan kerakal, batu pasir, batu lempung, tersemen, lemah,
gembur dan terkadang kenyal. Beberapa lapisan bersifat permeabel dan menjadi
akifer yang baik. Beberapa lapisan lain bersifat lembek, organik dan mempunyai
daya dukung rendah dan air tanah yang dikandungnya dapat bersifat agak asam
Terdiri dari kerikil, pasir, lanau dari endapan sungai atau endapan banjir pada
umumnya bersifat lepas sampai tersemen lemah, atau plastis bahkan dapat bersifat
mengalir bila jenuh air. Pasir lepas dan kerakal endapan sungai masih
Berdasarkan data, luas wilayah Kabupaten Bandung Barat yaitu 1.305,77 KM²,
terletak antara 60º 41’ s/d 70º 19’ lintang Selatan dan 107º 22’ s/d 108º 05’ Bujur
Cianjur.
terbesar yaitu 66.500,294 HA, sedangkan yang termasuk kawasan lindung seluas
kawasan bandung utara, disamping itu dilihat dari kondisi fisik geografis posisi
berikut:
Utara :
Timur :
Bandung); Kec. Cimahi Utara, Kec. Cimahi Tengah, dan Kecamatan Cimahi
Selatan :
(Kabupaten Cianjur);
Barat :
Kecamatan Campaka, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Bojongpicung, Kecamatan
LAKI-
PEREMPUAN JUMLAH JUMLAH
LAKI
NO. KECAMATAN
(JIWA) (JIWA) (JIWA) DESA/KEL
CIKALONG
4 55,452 51,345 106,797 13
WETAN
Lahan (tanah) merupakan bagian dari ruang sehingga pemanfaatan lahan harus
sesuai dengan perencanaan tata ruang. Yang dimaksud dengan pemanfaatan lahan
merupakan suatu keadaan dimana suatu areal lahan ditempati oleh vegetasi,
bangunan, atau objek/ kegiatan lain, baik yang ditata maupun yang tidak ditata.
Lahan kritis merupakan lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena
pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-
syarat konservasi tanah dan air, sehingga lahan mengalami kerusakan, kehilangan
Lahan kritis merupakan lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena
pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-
syarat konservasi tanah dan air, sehingga lahan mengalami kerusakan, kehilangan
atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang telah ditentukkan atau
diharapkan. Secara umum lahan kritis merupakan salah satu indikator adanya
Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan bahkan muncul batu-
topografi lahan berbukit atau berlereng curam (Hakim dkk., 1991). Tingkat
produksi rendah yang ditandai oleh tingginya tingkat keasaman, rendahnya unsur
hara (P, K, Ca, dan Mg), rendahnya kapasitas tukar kation, kejenuhan basa dan
kandungan bahan organik, serta tingginya kadar Al dan Mn yang dapat meracuni
tanaman dan peka terhadap erosi. Selain itu pada umumnya lahan kritis ditandai
dengan vegetasi alang-alang dan memiliki pH tanah relatif lebih rendah yaitu
sekitar 4.8 hingga 5.2 karena mengalami pencucian tanah yang tinggi serta
ditemukan rhizoma dalam jumlah banyak yang menjadi hambatan mekanik dalam
budidaya tanaman.
untuk mengetahui karakteristik tanah agar dapat memilih jenis pondasi yang tepat.
tergantung pada Jenis Struktur, Jenis Tanah, Prakiraan awal jenis pondasi yang
akan dipakai.
ditinjau.
2. Untuk mendapatkan contoh tanah asli (undisturbed) dan tidak asli (disturbed).
3. Untuk menentukan kedalaman lapisan tanah keras.
dengan kapasitas 2.5 ton merupakan suatu uji lapangan untuk mengetahui tahanan
ujung (qc) dan tahanan selimut tanah (fs) sebagai korelasi parameter karakteristik
nilai korelasi yang cukup baik dengan parameter uji laboratorium dari hasil
penelitian terdahulu, maka pada penelitian ini akan dilakukan korelasi nilai
tahanan ujung sondir dengan karakteristik tanah dari uji laboratorium yaitu
parameter kuat geser dan konsolidasi tanah lempung di Indonesia. Korelasi yang
dibuat untuk daerah Indonesia mempunyai cakupan yang luas dan memberikan
hasil pelapukan gunung berapi vulkanik dengan jenis tanah yang berbeda yaitu
tanah residual dan tanah sedimen. Sesuai teori dari Wesley , tanah residual dan
sedimen mempunyai karakteristik yang bebeda yaitu ada atau tidak adanya nilai
tekanan prakonsolidasi. Dari Penelitian ini korelasi dilakukan antara nilai tahanan
konus ( qc) dengan parameter kuat geser undrained dan nilai OCR ( over
memberikan grafik dengan trend yang hampir sama tetapi dengan nilai yang
berbeda seperti grafik yang telah dibuat oleh peneliti terdahulu dengan tanah dari
berbeda.
Bandung. Jalur patahan ini jelas terlihat di sepanjang ~25 km, yang dicirikan oleh
kelurusan untaian bukit-bukit, mulai dari daerah sebelah timur tempat pariwisata
bahwa patahan ini bergerak aktif pada Zaman Kuarter dan kemungkinan besar
sekarang. Dari panjang patahan dapat diperkirakan bahwa patahan ini berpotensi
Letak patahan yang melewati wilayah yang sudah cukup berkembang dan padat,
dan juga hanya sekitar 15 km dari kota Bandung menjadikan zona patahan ini
harus serius diperhitungkan dalam usaha mitigasi bencana dan dalam rencana
pengembangan kota. Pusat geologi dan geofisika terus melakukan analisa geologi
dan morfo-tektonik dari patahan, di samping juga mengevaluasi data geologi dan
Daerah Lembang merupakan dataran tinggi yang berada di bandung bagian udara
yang kondisinya dominan perbukitan dengan jaringan jalan lokal sekunder yang
berukuran >= 3,5 m dan tidak diperuntukan bagi kendaraan yang berat oleh
Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang disusun
sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya
Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu yang disusun sedemikian
danmeneruskanya ke tanah
pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti gambar disamping, pondasi
setempat gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun
dua lantai, jadi pondasi ini diletakan tepat pada kolom bangunan, pondasi ini
terbuat dari beton bertulang, dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegipanjang/
persegi
D. Pondasi Umpak
pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, atau rumah jaman
dulu
E. Pondasi Rakit
Bila dikedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakan pondasi ,
maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit, selain itu pondasi ini juga
mungkin untuk dipasangi telapak satu persatu , solusi dijadikan satu kekuatan.
pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan tanah .
pondasi sumuran mempunyai bis beton berdiameter 60, 100, 120, atau 150 cm.
biasanya di bor /dikerjakan dengan bor jatuh sebab di dalamnya tidak dapat digali.
G. Pondasi Dalam
yaitu pondasi yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3
meter. pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang
2. Pondasi Borpile