DISUSUN OLEH
RAHMAH PUTRI KHRISDAYANTIE
(PO7220216034)
1. Nama Lokal
Tanaman obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat beragam dan setiap
tumbuhan memiliki nama daerah yang berbeda. Di Sumatra tumbuhan jahe merah
disebut Halia untuk daerah Aceh, Bening untuk daerah Gayo, Bahing untuk daerah
Batam, Lahia untuk daerah Nias, Sipadeh untuk daerah Minangkabau, dan Jahi untuk
daerah Lampung (Hutapea dalam Rahayu, 2010).
Masyarakat Jawa biasa menyebut jahe merah dengan Jahe untuk daerah Sunda, Jae
untuk daerah Jawa Tengah, dan Jhai untuk daerah Madura. Di daerah Bali masyarakat
mengenal jahe merah dengan sebutan Cipakan. Di Kalimantan terkenal dengan sebutan
Sipadas untuk daerah Kutai, dan sebutan Hai untuk daerah Dayak. Masyarakat
Sulawesi lebih mengenal jahe merah dengan sebutan Bawo untuk daerah Sangir,
Melito untuk daerah Gorontalo, Yuyo untuk daerah Buol, Kuni untuk daerah Barce,
Laia untuk daerah Makassar, dan Pese untuk daerah Bugis (Hutapea dalam Rahayu,
2010).
Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum di Nusa Tenggara lebih dikenal dengan nama Jae
untuk daerah Sasak, Aloi untuk daerah Sumba, Lea untuk daerah Flores, dan Laiae
untuk daerah Kupang. Masyarakat Indonesia Timur memiliki nama yang berbeda pula
untuk jahe merah. Maluku memiliki sebutan Ilii untuk daerah Tanimbar, Laia untuk
daerah Aru, Siwei untuk daerah Buu, Galaka untuk daerah Ternate, Gara untuk daerah
Tidore, dan Siwe untuk daerah Ambo (Hutapea dalam Rahayu, 2010)
2. Kandungan Kimia
Jahe merah mengandunng komponen minyak menguap (volatile oil), minyak tak
menguap (non-volatile oil), dan pati. Minyak menguap disebut minyak atsiri
merupakan komponen pemberi aroma khas, sedangkan minyak tak menguap disebut
oleoresin merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdiri
daei oleoresin merupakan kandungan jahe merah yang meliputi fixed oil yang terdiri
dari zingerol, shogaol, dan resin (Herlina dkk, 2004)
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe merah terdapat unsur-unsur
n-nonlyaldehyde, d-camphene, cineol, geraniol, dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut
merupakan sumber bahan baku terpaku dalam industri farmasi atau obat-obatan.
Kandungan minyak atsiri dalam jahe merah kering sekitar 1-3%. Komponen utama
minyak atsiri jahe merah yang menyebabkan bau harum adalah zingeberen dan
zingiberol. Oleoresin jahe merah banyak mengandung komponen-komponen non
volatil yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada komponen volatil minyak
atsiri. Oleoresin tersebut mengandung komponen-komponen pemberi rasa pedas yaitu
gingerol sebagai komponen utama serta shagol dan zingeron dalam jumlah sedikit.
Kandungan oleoresin jahe merah sega berkisar antara 0,4 – 3,1 % (Herlina dkk, 2004)
Kandungan Persentase
Tepung 40 – 60
Protein 10
Lemak 10
Oleoresin 4-7,5
3. Efek farmakologi
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jahe merah diantaranya sebagai penghambat
keluarnya enzim 5-lipoksigenase dan siklo-oksidenase serta meningkatkan aktivitas
kelenjar endokrin. Selain itu, jahe merah juga memiliki efek farmakologis untuk
memperlambat proses penuaan, merangsang regenerasi sel kulit. Dalam penelitian juga
jahe merah berfungsi sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti ulserogenik, dan sebagai
analgesik.
4. Bagian tanaman yang digunakan
Rimpang tanaman.
5. Penelitian terkait
- Uji pra klinik oleh Andriawan Hendra Susila, Sumarno, Dina Dewi (2014)
membuktikan bahwa ekstrak jahe terbukti mampu menurunkan tanda inflamasi
eritema pada tikus putih galur Wistar dengan luka bakar derajat II.
https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/download/43/41
- Uji pra klinik oleh Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution
(2017) terbukti bahwa Jahe mengandung Gingerol, Zingerone, Flavonoid, Aseton,
Metanol dan minyak Atsiri yang mempunyai manfaat untuk melindung lambung
dan sebagai anti ulserogenik.
http://repository.lppm.unila.ac.id/8561/1/Medula%20Vol%207%20Nmr
%205%20des%202017.pdf
- Uji pra klinik oleh Yessi Febriani, Hesti Riasari, Wiwin Winingsih, Diah Lia
Aulifa, Ayu Permatasari (2018) membuktikan bahwa ekstrak air jahe merah segar,
ekstrak air jahe merah kering, ekstrak etanol ampas jahe merah segar, dan ekstrak
etanol ampas jahe merah kering memiliki aktivitas analgetik.
http://jurnal.unpad.ac.id/ijpst/article/download/16126/8218
- Uji pra klinik oleh Subehan Lallo, Muhammad Mirwan, Adrianti Palino,
Nursamsiar, Besse Hardianti (2018) membuktikan bahwa ekstrak etanol jahe merah
(Zingiber officinale Var. Amarum) pada konsentrasi 0,6 % b/v memiliki
kemampuan paling baik untuk menurunkan kadar asam urat pada hewan uji kelinci
serta 6-gingerol merupakan senyawa bioaktif yang diisolasi dari ekstrak etanol jahe
merah.
https://media.neliti.com/media/publications/259628-aktifitas-ekstrak-jahe-merah-
dalam-menur-9aa4e8b8.pdf
6. Khasiat dan manfaat
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah
dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita
yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat
otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam
pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan
penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan
pembersihan tubuh melalui keringat.
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik,
sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum
wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur,
atau rendang.
Daun jahe juga berkhasiat, antara lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air
dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke
wajah orang yang sedang menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus
dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat
diminum sebagai obat untuk memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di
dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam.
Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan
rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe
pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama
cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda
tajam,terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan
ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal
karena sengatan serangga. Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam,
kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai
pertolongan pertama sebelum penderitadibawa ke dokter).
7. Efek samping
- Menyebabkan Iritasi Mulut
Jahe merah dikenal dengan rasanya yang lebih kuat daripada jenis jahe lainnya
walaupun ukurannya lebih kecil. Konsumsi jahe merah secara berlebihan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan bahkan iritasi pada mulut. Rasa pedas dan panas
yang dihasilkan oleh jahe tidak baik bagi kesehatan mulut. Batasi konsumsi jahe
untuk mendapatkan khasiat pada tubuh tanpa harus mengalami mulut terbakar.
- Memperparah Gejala Magh
Jahe merah terbukti mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan pencernaan. Akan
tetapi, konsumsi jahe merah atau pun jahe jenis lainnya tidak dianjurkan bagi
penderita magg akut. Pada kasus magg akut kandungan gingerol pada jahe merah
memberikan efek negatif yaitu dapat melukai lambung, menyebabkan perasaan
terbakar pada lambung dan berpotensi menyebabkan iritasi lambung.
- Risiko Pendarahan
Efek negatif lain dari konsumsi jahe merah adalah adanya resiko pendaharan.
Resiko ini sangat kecil dan jarang terjadi akan tetapi perlu diwaspadai. Pendarahan
akibat konsumsi jahe merah umumnya terjadi di sistem pencernaan karena
kandungan jahe merah mencegah produksi enzim COX-1 yang berfungsi sebagai
proteksi terhadap asam lambung. Akibatnya saluran pencernaan terpapar asam
lambung yang berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi hingga pendarahan.
Pembatasan porsi konsumsi jahe merah dapat dilakukan untuk menghindari resiko
ini.
8. Daftar pustaka
- http://digilib.unila.ac.id/12403/4/bab%20II%20oke%20cetak%2017-11-11.pdf
- http://etheses.uin-malang.ac.id/1093/1/06520039%20Skripsi.pdf
- https://www.scribd.com/doc/279322315/Kandungan-Dan-Manfaat-Jahe-Merah
- https://www.academia.edu/6161235/JAHE_RIMPANG_DENGAN_SEJUTA_KH
ASIAT_Oleh_Sutrisno_Koswara
B. Cempaka Putih (Michelia Alba)
Gambar 2. Cempaka Putih
1. Nama Lokal
Kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh),
campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo
(Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo
(Tidore).
2. Kandungan kimia
Kulit dan daun: alkaloida dan zat samak. Kulit kayu dan akar: damar. Biji: palmitin
dan olien, damar dan asam damar. Bunga: minyak terbang (ceraniol, linalol, metil
eugenol, asam benzoat, nerol, methyl ethyl azijin zuur) (Sastroadmidjojo, 1997).
3. Efek farmakologi
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid
mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat
sebagai ekspektoran dan diuretik. Minyak atsiri bunga cempaka putih mengandung
fenol, sineol, eugenol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Selain mengandung minyak
atsiri yang terdapat pada bunga, seluruh tanaman cempaka putih (Michelia alba) juga
mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin. Selain bermanfaat sebagai ekspektoran
dan diuretik, cempaka putih juga dapat bermanfaat sebagai antipiretik (Chen et al.,
2013).
4. Bagian tanaman yang digunakan
Bunga, daun, batang, kulit kayu, dan akar.
5. Penelitian terkait
- Uji pra klinik oleh Susiana Purwantisari (2004) membuktikan bahwa Ekstrak daun
cempaka dapat menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum mulai
konsentrasi 2,0 % (b/v akuades) dengan diameter pertumbuhan sebesar 23,3 mm.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun cempaka yang diujikan, diameter
pertumbuhan yang terbentuk semakin sempit.
https://core.ac.uk/download/pdf/11703283.pdf
- Uji pra klinik oleh Luluk Fajria Maulida, Endang Sri Wahyuni (2018)
membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak bunga
Cempaka terhadap Kadar MDA tikus model menopause.
http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/238/165
6. Khasiat dan manfaat
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid
mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik.
Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif
bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata,
infeksi saluran kemih, dan sulit kencing. Selain bermanfaat sebagai ekspektoran dan
diuretik, cempaka putih juga dapat bermanfaat sebagai antipiretik (Chen et al., 2013).
Cempaka putih merupakan tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional.
Cempaka putih dapat digunakan sebagai obat untuk mengembalikan nafsu makan.
Obat dari cempaka putih ini sangat mudah untuk diramu sendiri. Cempaka putih
memiliki sifat yang khas, yaitu manis, pedas dan menghangatkan. Dengan sifat-sifat
yang dimiliki oleh cempaka tersebut, maka dapat berkhasiat untuk ekspektoran (obat
batuk) dan diuretik.
Pemanfaatan dari bagian-bagian tanaman cempaka putih, diantaranya:
- Bunga
Bunga dari kantil (cempaka putih) dapat dimanfaatkan untuk mengobati bronkhitis,
batuk, demam, keputihan, radang, dan gangguan prostata.Minyak atsiri yang
dihasilkan dari bunga cempaka putih sebagai bahan parfum dan antiseptik.
- Daun
Bagian daun cempaka putih dapat dimanfaatkan untuk mengobati bronkhitis dan
infeksi saluran kemih.Minyak atsiri yang dihasilkan dari bunga cempaka putih
sebagai bahan parfum dan antiseptik.
- Kayu
Kayu cempaka berkualitas cukup baik dan sering digunakan sebagai furniture
karena memiliki struktur yang indah.
Ekstrak Cempaka Putih (Kantil) yang merupakan salah satu tanaman khas
Indonesia ini, telah dilaporkan mampu mencegah kerusakan matriks ekstraseluler
akibat sinar UVB dengan menekan aktivitas kolagenase dan elastase, MMP-1, MMP-3
dan MMP-9, dan juga sebagai suatu antioksidan, serta dapat meningkatkan kadar
hyaluronic acid, dan mengembalikan jumlah kolagen yang hilang akibat paparan sinar
UVB (Chiang et al., 2012). (-)-N-Formilanonain dari Cempaka Putih dapat menurunan
aktifitas tyrosinase pada sel melanosit epidermal manusia tanpa menjadi sitotoksik
untuk sel manusia. (-)-N-Formilanonain sebagai whitening agent lebih baik
dibandingkan dengan kojic acid dan 1-phenyl-2-thiourea (PTU)(Wang et al., 2010).
Minyak atsiri dari Cempaka Putih telah diteliti berfungsi sebagai antibacterial pada
Propionibacterium acnes (Luangnarumitchai, Lamlertthon and Tiyaboonchai, 2007).
Pemanfaatan lain dari cempaka putih, diantaranya:
- Khasiat bunga cempaka untuk mengatasi masalah bau badan dan ketiak, caranya
ambil bunga cempaka putih, daun sirih masing-masing secukupnya direbus dengan
air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mandi setelah airnya hangat.
- Untuk mengatasi sinusitis dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih
kering, 30 gram daun mint/menthol, 15 gram jahe, 2 batang daun bawang putih
direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc air, lalu airnya diminum untuk 2
kali sehari masing-masing 200 cc.
- Mengobati masalah vertigo (kepala pusing) dengan menggunakan 5-7 kuntum
bunga cempaka putih kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc,
kemudian airnya diminum selagi hangat.
- Atasi masalah perut kembung dengan menggunakan 5 kuntum bunga cempaka
putih, 5 gram kulit jeruk keprok atau jeruk mandarin kering, 3 butir kapulaga, 15
gram jahe direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan
diminum selagi hangat.
- Mengobati masalah keputihan dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih
kering, 60 gram jali (direndam dahulu hingga lembut), 15 gram kulit delima kering
direbus dengan air secukupnya dan air rebusannya diminum selagi hangat
sedangkan jalinya dimakan.
- Atasi masalah radang Saluran pernapasan dengan menggunakan 15 gram daun
cempaka putih, 15 gram pahap (umbi bunga lili), 5 gram kulit jeruk mandarin
kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum selagi
hangat; atau 15 gram bunga cempaka putih kering ditambahkan air secukupnya lalu
ditim, kemudian airnya ditambahkan madu secukupnya dan diminum selagi hangat.
Lakukan secara teratur.
- Bila dada terasa penuh/begah, ambil 15 gram bunga cempaka putih kering direbus
dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
- Untuk pembesaran prostat. gunakan 30 gram daun cempaka putih kering, 30 gram
daun kumis kucing segar, dan 30 gram daun sendok segar direbus dengan air 700
cc hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
- Mengatasi masalah bau badan dengan menggunakan 30 gram cempaka putih, gula
batu secukupnya direbus dengan air secukupnya, airnya diminum.
- Mengobati batuk rejan, batuk berdahak: 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram
jahe, 10 gram kulit jeruk mandarin kering direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan dua kali sehari
masing-masing 150 cc.
7. Efek samping
Belum ada penelitian dan artikel yang mengungkapkan efek samping cempaka putih.
8. Daftar pustaka
- http://repository.ump.ac.id/3715/3/TIARA%20ADHE%20PRASTIWI%20BAB
%20II.pdf
- https://www.scribd.com/document/340958509/Proposal-Tesis-Cempaka-Putih
C. Kayu Manis Cina (Cinnamomum cassia)