Anda di halaman 1dari 15

ANALISA TANAMAN OBAT

JAHE MERAH, CEMPAKA PUTIH, DAN KAYU MANIS CINA

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

DISUSUN OLEH
RAHMAH PUTRI KHRISDAYANTIE
(PO7220216034)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2019
A. Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum)

Gambar 1. Jahe merah

1. Nama Lokal
Tanaman obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat beragam dan setiap
tumbuhan memiliki nama daerah yang berbeda. Di Sumatra tumbuhan jahe merah
disebut Halia untuk daerah Aceh, Bening untuk daerah Gayo, Bahing untuk daerah
Batam, Lahia untuk daerah Nias, Sipadeh untuk daerah Minangkabau, dan Jahi untuk
daerah Lampung (Hutapea dalam Rahayu, 2010).
Masyarakat Jawa biasa menyebut jahe merah dengan Jahe untuk daerah Sunda, Jae
untuk daerah Jawa Tengah, dan Jhai untuk daerah Madura. Di daerah Bali masyarakat
mengenal jahe merah dengan sebutan Cipakan. Di Kalimantan terkenal dengan sebutan
Sipadas untuk daerah Kutai, dan sebutan Hai untuk daerah Dayak. Masyarakat
Sulawesi lebih mengenal jahe merah dengan sebutan Bawo untuk daerah Sangir,
Melito untuk daerah Gorontalo, Yuyo untuk daerah Buol, Kuni untuk daerah Barce,
Laia untuk daerah Makassar, dan Pese untuk daerah Bugis (Hutapea dalam Rahayu,
2010).
Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum di Nusa Tenggara lebih dikenal dengan nama Jae
untuk daerah Sasak, Aloi untuk daerah Sumba, Lea untuk daerah Flores, dan Laiae
untuk daerah Kupang. Masyarakat Indonesia Timur memiliki nama yang berbeda pula
untuk jahe merah. Maluku memiliki sebutan Ilii untuk daerah Tanimbar, Laia untuk
daerah Aru, Siwei untuk daerah Buu, Galaka untuk daerah Ternate, Gara untuk daerah
Tidore, dan Siwe untuk daerah Ambo (Hutapea dalam Rahayu, 2010)
2. Kandungan Kimia
Jahe merah mengandunng komponen minyak menguap (volatile oil), minyak tak
menguap (non-volatile oil), dan pati. Minyak menguap disebut minyak atsiri
merupakan komponen pemberi aroma khas, sedangkan minyak tak menguap disebut
oleoresin merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdiri
daei oleoresin merupakan kandungan jahe merah yang meliputi fixed oil yang terdiri
dari zingerol, shogaol, dan resin (Herlina dkk, 2004)
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe merah terdapat unsur-unsur
n-nonlyaldehyde, d-camphene, cineol, geraniol, dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut
merupakan sumber bahan baku terpaku dalam industri farmasi atau obat-obatan.
Kandungan minyak atsiri dalam jahe merah kering sekitar 1-3%. Komponen utama
minyak atsiri jahe merah yang menyebabkan bau harum adalah zingeberen dan
zingiberol. Oleoresin jahe merah banyak mengandung komponen-komponen non
volatil yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada komponen volatil minyak
atsiri. Oleoresin tersebut mengandung komponen-komponen pemberi rasa pedas yaitu
gingerol sebagai komponen utama serta shagol dan zingeron dalam jumlah sedikit.
Kandungan oleoresin jahe merah sega berkisar antara 0,4 – 3,1 % (Herlina dkk, 2004)

Kandungan jahe merah (%) (Sazalina, 2005)

Kandungan Persentase

Tepung 40 – 60

Protein 10

Lemak 10

Oleoresin 4-7,5

Volatile oil 1-3

Bahan lain 9,5

3. Efek farmakologi
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jahe merah diantaranya sebagai penghambat
keluarnya enzim 5-lipoksigenase dan siklo-oksidenase serta meningkatkan aktivitas
kelenjar endokrin. Selain itu, jahe merah juga memiliki efek farmakologis untuk
memperlambat proses penuaan, merangsang regenerasi sel kulit. Dalam penelitian juga
jahe merah berfungsi sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti ulserogenik, dan sebagai
analgesik.
4. Bagian tanaman yang digunakan
Rimpang tanaman.
5. Penelitian terkait
- Uji pra klinik oleh Andriawan Hendra Susila, Sumarno, Dina Dewi (2014)
membuktikan bahwa ekstrak jahe terbukti mampu menurunkan tanda inflamasi
eritema pada tikus putih galur Wistar dengan luka bakar derajat II.
https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/download/43/41
- Uji pra klinik oleh Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution
(2017) terbukti bahwa Jahe mengandung Gingerol, Zingerone, Flavonoid, Aseton,
Metanol dan minyak Atsiri yang mempunyai manfaat untuk melindung lambung
dan sebagai anti ulserogenik.
http://repository.lppm.unila.ac.id/8561/1/Medula%20Vol%207%20Nmr
%205%20des%202017.pdf
- Uji pra klinik oleh Yessi Febriani, Hesti Riasari, Wiwin Winingsih, Diah Lia
Aulifa, Ayu Permatasari (2018) membuktikan bahwa ekstrak air jahe merah segar,
ekstrak air jahe merah kering, ekstrak etanol ampas jahe merah segar, dan ekstrak
etanol ampas jahe merah kering memiliki aktivitas analgetik.
http://jurnal.unpad.ac.id/ijpst/article/download/16126/8218
- Uji pra klinik oleh Subehan Lallo, Muhammad Mirwan, Adrianti Palino,
Nursamsiar, Besse Hardianti (2018) membuktikan bahwa ekstrak etanol jahe merah
(Zingiber officinale Var. Amarum) pada konsentrasi 0,6 % b/v memiliki
kemampuan paling baik untuk menurunkan kadar asam urat pada hewan uji kelinci
serta 6-gingerol merupakan senyawa bioaktif yang diisolasi dari ekstrak etanol jahe
merah.
https://media.neliti.com/media/publications/259628-aktifitas-ekstrak-jahe-merah-
dalam-menur-9aa4e8b8.pdf
6. Khasiat dan manfaat
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah
dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita
yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat
otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam
pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan
penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan
pembersihan tubuh melalui keringat.
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik,
sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum
wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur,
atau rendang.
Daun jahe juga berkhasiat, antara lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air
dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke
wajah orang yang sedang menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus
dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat
diminum sebagai obat untuk memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di
dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam.
Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan
rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe
pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama
cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda
tajam,terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan
ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal
karena sengatan serangga. Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam,
kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai
pertolongan pertama sebelum penderitadibawa ke dokter).
7. Efek samping
- Menyebabkan Iritasi Mulut
Jahe merah dikenal dengan rasanya yang lebih kuat daripada jenis jahe lainnya
walaupun ukurannya lebih kecil. Konsumsi jahe merah secara berlebihan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan bahkan iritasi pada mulut. Rasa pedas dan panas
yang dihasilkan oleh jahe tidak baik bagi kesehatan mulut. Batasi konsumsi jahe
untuk mendapatkan khasiat pada tubuh tanpa harus mengalami mulut terbakar.
- Memperparah Gejala Magh
Jahe merah terbukti mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan pencernaan. Akan
tetapi, konsumsi jahe merah atau pun jahe jenis lainnya tidak dianjurkan bagi
penderita magg akut. Pada kasus magg akut kandungan gingerol pada jahe merah
memberikan efek negatif yaitu dapat melukai lambung, menyebabkan perasaan
terbakar pada lambung dan berpotensi menyebabkan iritasi lambung.
- Risiko Pendarahan
Efek negatif lain dari konsumsi jahe merah adalah adanya resiko pendaharan.
Resiko ini sangat kecil dan jarang terjadi akan tetapi perlu diwaspadai. Pendarahan
akibat konsumsi jahe merah umumnya terjadi di sistem pencernaan karena
kandungan jahe merah mencegah produksi enzim COX-1 yang berfungsi sebagai
proteksi terhadap asam lambung. Akibatnya saluran pencernaan terpapar asam
lambung yang berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi hingga pendarahan.
Pembatasan porsi konsumsi jahe merah dapat dilakukan untuk menghindari resiko
ini.
8. Daftar pustaka
- http://digilib.unila.ac.id/12403/4/bab%20II%20oke%20cetak%2017-11-11.pdf
- http://etheses.uin-malang.ac.id/1093/1/06520039%20Skripsi.pdf
- https://www.scribd.com/doc/279322315/Kandungan-Dan-Manfaat-Jahe-Merah
- https://www.academia.edu/6161235/JAHE_RIMPANG_DENGAN_SEJUTA_KH
ASIAT_Oleh_Sutrisno_Koswara
B. Cempaka Putih (Michelia Alba)
Gambar 2. Cempaka Putih

1. Nama Lokal
Kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh),
campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo
(Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo
(Tidore).
2. Kandungan kimia
Kulit dan daun: alkaloida dan zat samak. Kulit kayu dan akar: damar. Biji: palmitin
dan olien, damar dan asam damar. Bunga: minyak terbang (ceraniol, linalol, metil
eugenol, asam benzoat, nerol, methyl ethyl azijin zuur) (Sastroadmidjojo, 1997).
3. Efek farmakologi
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid
mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat
sebagai ekspektoran dan diuretik. Minyak atsiri bunga cempaka putih mengandung
fenol, sineol, eugenol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Selain mengandung minyak
atsiri yang terdapat pada bunga, seluruh tanaman cempaka putih (Michelia alba) juga
mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin. Selain bermanfaat sebagai ekspektoran
dan diuretik, cempaka putih juga dapat bermanfaat sebagai antipiretik (Chen et al.,
2013).
4. Bagian tanaman yang digunakan
Bunga, daun, batang, kulit kayu, dan akar.
5. Penelitian terkait
- Uji pra klinik oleh Susiana Purwantisari (2004) membuktikan bahwa Ekstrak daun
cempaka dapat menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum mulai
konsentrasi 2,0 % (b/v akuades) dengan diameter pertumbuhan sebesar 23,3 mm.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun cempaka yang diujikan, diameter
pertumbuhan yang terbentuk semakin sempit.
https://core.ac.uk/download/pdf/11703283.pdf
- Uji pra klinik oleh Luluk Fajria Maulida, Endang Sri Wahyuni (2018)
membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak bunga
Cempaka terhadap Kadar MDA tikus model menopause.
http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/238/165
6. Khasiat dan manfaat
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid
mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik.
Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif
bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata,
infeksi saluran kemih, dan sulit kencing. Selain bermanfaat sebagai ekspektoran dan
diuretik, cempaka putih juga dapat bermanfaat sebagai antipiretik (Chen et al., 2013).
Cempaka putih merupakan tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional.
Cempaka putih dapat digunakan sebagai obat untuk mengembalikan nafsu makan.
Obat dari cempaka putih ini sangat mudah untuk diramu sendiri. Cempaka putih
memiliki sifat yang khas, yaitu manis, pedas dan menghangatkan. Dengan sifat-sifat
yang dimiliki oleh cempaka tersebut, maka dapat berkhasiat untuk ekspektoran (obat
batuk) dan diuretik.
Pemanfaatan dari bagian-bagian tanaman cempaka putih, diantaranya:
- Bunga
Bunga dari kantil (cempaka putih) dapat dimanfaatkan untuk mengobati bronkhitis,
batuk, demam, keputihan, radang, dan gangguan prostata.Minyak atsiri yang
dihasilkan dari bunga cempaka putih sebagai bahan parfum dan antiseptik.
- Daun
Bagian daun cempaka putih dapat dimanfaatkan untuk mengobati bronkhitis dan
infeksi saluran kemih.Minyak atsiri yang dihasilkan dari bunga cempaka putih
sebagai bahan parfum dan antiseptik.
- Kayu
Kayu cempaka berkualitas cukup baik dan sering digunakan sebagai furniture
karena memiliki struktur yang indah.
Ekstrak Cempaka Putih (Kantil) yang merupakan salah satu tanaman khas
Indonesia ini, telah dilaporkan mampu mencegah kerusakan matriks ekstraseluler
akibat sinar UVB dengan menekan aktivitas kolagenase dan elastase, MMP-1, MMP-3
dan MMP-9, dan juga sebagai suatu antioksidan, serta dapat meningkatkan kadar
hyaluronic acid, dan mengembalikan jumlah kolagen yang hilang akibat paparan sinar
UVB (Chiang et al., 2012). (-)-N-Formilanonain dari Cempaka Putih dapat menurunan
aktifitas tyrosinase pada sel melanosit epidermal manusia tanpa menjadi sitotoksik
untuk sel manusia. (-)-N-Formilanonain sebagai whitening agent lebih baik
dibandingkan dengan kojic acid dan 1-phenyl-2-thiourea (PTU)(Wang et al., 2010).
Minyak atsiri dari Cempaka Putih telah diteliti berfungsi sebagai antibacterial pada
Propionibacterium acnes (Luangnarumitchai, Lamlertthon and Tiyaboonchai, 2007).
Pemanfaatan lain dari cempaka putih, diantaranya:
- Khasiat bunga cempaka untuk mengatasi masalah bau badan dan ketiak, caranya
ambil bunga cempaka putih, daun sirih masing-masing secukupnya direbus dengan
air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mandi setelah airnya hangat.
- Untuk mengatasi sinusitis dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih
kering, 30 gram daun mint/menthol, 15 gram jahe, 2 batang daun bawang putih
direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc air, lalu airnya diminum untuk 2
kali sehari masing-masing 200 cc.
- Mengobati masalah vertigo (kepala pusing) dengan menggunakan 5-7 kuntum
bunga cempaka putih kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc,
kemudian airnya diminum selagi hangat.
- Atasi masalah perut kembung dengan menggunakan 5 kuntum bunga cempaka
putih, 5 gram kulit jeruk keprok atau jeruk mandarin kering, 3 butir kapulaga, 15
gram jahe direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan
diminum selagi hangat.
- Mengobati masalah keputihan dengan menggunakan 30 gram bunga cempaka putih
kering, 60 gram jali (direndam dahulu hingga lembut), 15 gram kulit delima kering
direbus dengan air secukupnya dan air rebusannya diminum selagi hangat
sedangkan jalinya dimakan.
- Atasi masalah radang Saluran pernapasan dengan menggunakan 15 gram daun
cempaka putih, 15 gram pahap (umbi bunga lili), 5 gram kulit jeruk mandarin
kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum selagi
hangat; atau 15 gram bunga cempaka putih kering ditambahkan air secukupnya lalu
ditim, kemudian airnya ditambahkan madu secukupnya dan diminum selagi hangat.
Lakukan secara teratur.
- Bila dada terasa penuh/begah, ambil 15 gram bunga cempaka putih kering direbus
dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
- Untuk pembesaran prostat. gunakan 30 gram daun cempaka putih kering, 30 gram
daun kumis kucing segar, dan 30 gram daun sendok segar direbus dengan air 700
cc hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
- Mengatasi masalah bau badan dengan menggunakan 30 gram cempaka putih, gula
batu secukupnya direbus dengan air secukupnya, airnya diminum.
- Mengobati batuk rejan, batuk berdahak: 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram
jahe, 10 gram kulit jeruk mandarin kering direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, tambahkan madu secukupnya dan diminum. Lakukan dua kali sehari
masing-masing 150 cc.
7. Efek samping
Belum ada penelitian dan artikel yang mengungkapkan efek samping cempaka putih.
8. Daftar pustaka
- http://repository.ump.ac.id/3715/3/TIARA%20ADHE%20PRASTIWI%20BAB
%20II.pdf
- https://www.scribd.com/document/340958509/Proposal-Tesis-Cempaka-Putih
C. Kayu Manis Cina (Cinnamomum cassia)

Gambar 3. Kayu Manis Cina Gambar 4. Kayu Manis Cina


1. Nama lokal
Kayu manis tiongkok
2. Kandungan kimia
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kulit kayu manis di antaranya cinnamic
aldehyde, cinnamyl acetate, cinnzcylanol cinnzcylanine. phenypropyl acetate, tanin,
dan saffrol. Sementara buah mentahnya mengandung cinnamic aldehyde. couniarin,
traps-cinnamic acids, - sitosterol, choline, protoca-techuric acid, dan syringe acid.
3. Efek farmakologi
Efek farmakologis yang dimiliki kulit kayu manis cina di antaranya adalah
menguatkan “yang”, menghangatkan limpa dan ginjal, melancarkan peredaran darah,
menghilangkan sakit, menambah nafsu makan (stomakik), dan meluruhkan kentut
(carminative). Sementara bagian ranting muda mempunyai efek farmakologis sebagai
peluruh keringat (diaforetic), mengendurkan otot (muscle relaxant), menghangatkan
dan melancarkan sirkulasi di meridian, serta melancarkan pernapasan.
4. Bagian tanaman yang digunakan
Kulit batang dan ranting muda
5. Penelitian terkait
- Uji pra klinik oleh Hermansyah (2014) membuktikan bahwa :
 Pemberian ekstrak kayu manis (Cinnamomum cassia) dengan dosis
300mg/kgbb selama 14 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus
Sprague dawly yang di induksi aloksan (p-value 0,001). persentase penurunan
kadar glukosa darah didapatkan 12,25% setelah 14 hari pemberian ekstrak
kayu manis.
 Pemberian ekstrak kayu manis (Cinnamomum cassia) dengan dosis
300mg/kgbb selama 14 hari dapat mempengaruhi berat badan tikus Sprague
dawly yang di induksi aloksan. Didapatkan persentase kenaikan berat badan
pada kelompok terapi (11,1%) sedangkan pada kelompok DM terjadi
penurunan berat badan (2,04%), namun belum bermakna secara statistik (p-
value 0,409).
 Pemberian ekstrak kayu manis (Cinnamomum cassia) dengan dosis
300mg/kgbb selama 14 hari didapatkan perbedaan kolesterol antar kelompok
yang bermakna (p-value 0,024).
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25741/1/Hermansyah.pdf
- Uji pra klinik oleh Salsabila Firdausi (2016) membuktikan bahwa pemberian
ekstrak kayu manis (Cinnamomum cassia) dengan dosis 400 mg/kgbb/hari yang
diberikan selama 28 hari memiliki efek penurunan pada indeks apoptosis sel
jantung tikus diabetes melitus yang bermakna jika dibandingkan dengan kelompok
diabetes tanpa terapi (p-value 0,002).
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34232/1/SALSABILA
%20FIRDAUSI-FKIK.pdf
6. Khasiat dan manfaat
- Mencegah Pertumbuhan Bakteri dan Patogen
Manfaat air rebusan kayu manis cina adalah memiliki aktivitas anti mikroba. Sifat
antimikroba ini sudah dibuktikan dari sebuah Universitas Amerika Serikat dimana
kandungan Cinnamaldehyde dalam kayu manis cina bisa mencegah pertumbuhan
bakteri rongga mulut hingga mencapai 50%. Selain itu, rempah ini juga sangat
efektif digunakan untuk mencegah patogen lain seperti di area lidah, menghambat
pertumbuhan berbagai jenis bakteri, dermatofit dan juga jamur filamen.
- Anti Diabetes
Kayu manis cina juga sudah digunakan sejak lama untuk mengatasi penyakit
diabetes karena memiliki sifat anti diabetes yang berasal dari Cinnamaldehyde.
Dari hasil penelitian membuktikan jika mengkonsumsi kayu manis cina bisa
mengurangi tingkatan glukosa plasma sekaligus meningkatkan kadar insulin
plasma dalam tubuh. Selain itu, kandungan dalam rempah ini juga bisa mengurangi
kolesterol total, hemoglobin glikosilasi dan juga trigliserida.
- Sebagai Penambah Rasa
Menambahkan kayu manis cina ini adalah masakan, permen, minuman, permen
karet, kue, es krim dan berbagai makanan lainnya juga menjadi kegunaan kayu
manis cina selanjutnya. Selain itu, karena aroma yang dihasilkan cukup kuat,
maka manfaat kulit kayu manis cina juga sering digunakan dalam bahan
pembuatan parfum.
- Menurunkan Kolesterol
Kandungan dalam kayu manis cina ini juga sangat baik dikonsumsi sebagai teh
untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi seperti trigliserida sebanyak 23% dan
juga LDL yakni kolesterol jahat sebanyak 27% sehingga tidak hanya baik
dikonsumsi penderita diabetes, namun juga sangat ampuh untuk mengatasi
penyakit lain yang disebabkan karena kolesterol terlalu tinggi.
- Mencegah Penggumpalan Darah
Kayu manis cina juga berkontribusi pada penggumpalan darah dengan cara
membatu penipisan darah serta mencegah penggumpalan platelet. Untuk itu, kayu
manis cina bisa digunakan sebagai anti koagulan.
- Meningkatkan Memori dan Melindungi Otak
Mengkonsumsi makanan yang mengandung kayu manis cina ini juga dikatakan
bisa memperbaiki aktivitas otak. Rempah ini bisa meningkatkan proses kognitif
dan sudah terbukti ampuh dalam penelitian dalam meningkatkan memori dan juga
kecepatan visual motor khususnya untuk anda yang sering bekerja di depan
komputer. Untuk itu, kayu manis cina ini bisa digunakan sebagai solusi herbal
mengatasi berbagai penyakit neurodegeneratif seperti parkinson, alzheimer, tumor
otak dan meningitis.
- Memperbaiki Sistem Pencernaan
Dalam pengobatan tradisional Cina, jenis kayu manis ini juga sering digunakan
sebagai solusi diare, sakit perut, mual, muntah dan berbagai gangguan pencernaan
lainnya. Ini bisa terjadi karena dalam kayu manis cina bisa meningkatkan
kemampuan tubuh untuk mencerna berbagai jenis buah, susu dan produk turunan
susu sehingga nutrisi bisa diserap lebih mudah dan bagian yang tidak terpakai
segera bisa dikeluarkan dari dalam tubuh.
Manfaat kayu manis cina ini sudah menjadi rempah yang dikonsumsi masyarakat
di seluruh dunia. Namun di Amerika Serikat sendiri tidak memiliki label berbeda
antara kayu manis biasa dengan kayu manis cina mengingat kegunaan mendasar dari
kedua rempah ini hampir sama persis. Letak perbedaaanya hanya dari cara
menggulungnya yakni kayu manis yang digulung satu arah dan kayu manis cina yang
digulung kedua ujungnya serta lebih tebal.
Tanaman ini masuk meridian ginjal, lampung, dan kandung kemih yang berfungsi
menghangatkan limpa dan ginjal, melancarkan peredaran darah, menghilangkan sakit
(analgetik), menambah napsu makan (stomakik), dan peluruh kentut (karminatif).
Ranting muda tanaman ini mempunyai rasa pedas, manis, dan hangat yang masuk
meridian kandung kemih, jantung, dan paru dan berfungsi sebagai peluruh keringat
(diaforetik), mengendurkan otot (muscle relaxant), menghangatkan dan melancarkan
sirkulasi di meridian serta melancarkan pernapasan.
Kulit kayu tanaman ini mengandung Cinnamic aldehyde, cinnamyl asetate,
cinnzeylanol, cinnzeylanine, phenylpropyl acetate, tanin, dan saffrol yang berperan
untuk mengobati sakit lambung, nyeri haid, tekanan darah tinggi, bisaul, hingga tumor
dalam perut.
Pengobatan untuk pemakaian luar menggunakan kulit kayu dapat dilakukan
dengan cara menggiling kulit kayu menjadi bubuk atau merendamnya dengan arak.
Khusus untuk penyakit sakit lambung dan diare, pengobatan dilakukan dengan cara
menyeduh 1,5 gr bubuk kulit kayu dengan air hangat kemudian diminum. Lakukan 2
kali sehari.
Resep :
- Diare, gangguan pencernaan, dan radang lambung (gastritis)
Seduh 1,5 g bubuk kulit kayu manis cina dengan satu cangkir air panas untuk
sekali pemakaian. Minum air seduhan sebanyak dua kali sehari dengan dosis
sama.
- Jantung koroner dan nyeri dada
Tumbuk halus 3 g kulit kayu manis cina dan 13 g daun dewa (Gynura
segetum Lour.), lalu seduh dengan 1 cangkir air panas. Minum air
seduhannya sekaligus selagi hangat, lakukan satu kali sehari.
7. Efek samping
- Turunnya kadar glukosa darah
Salah satu manfaat dari kayu manis yang paling banyak diketahui adalah adalah
menurunkan kadar gula darah, karena terlalu banyak kayu manis akan
menyebabkan terjadinya hipoglikemia atau penurunan kadar glukosa darah di
bawah batas normal.
- Kerusakan fungsi hati
Dalam 1 sendok teh kayu manis bubuk, ditemukan setidaknya 5 mg dari senyawa
kumarin. Senyawa ini memiliki manfaat terhadap sistem sirkulasi darah dan
kinerja neurodegeneratif termasuk alzheimer. Hanya senyawa ini juga memiliki
sifat hepatoksin. Karenanya dalam kadar berlebihan kumarin bisa menjadi
berbahaya bagi hati, kumarin hanya dapat ditoleransi tubuh sekitar 5 mg perhari.
Secara medis mengonsumsi kayu manis berlebihan akan memicu terjadinya
kerusakan hati, bahkan bisa jadi berkembang menjadi kerusakan serius.
- Mengganggu pernapasan
Ketika menggunakan kayu manis bubuk sebagai bumbu masak, atau memarut
kayu manis utuh, sejumlah residu dari kayu manis dapat masuk ke dalam
pernafasan dan mengendap di dalamnya. Kayu manis memiliki keunikan karena
dapat bekerja sebagai anti inflamasi tetapi juga mengandung komponen senyawa
stimulan inflamasi yang dikenal dengan istilah cinamaldehide. Cinamaldehide
merupakan jenis senyawa unik dari kayu manis yang menyeerupai logam berat
dan memiliki efek iritasi.
- Radang mulut dan tenggorokan
Mengonsumsi kayu manis berlebihan terutama bila dikonsumsi dalam kondisi
bubuk kering rupanya juga berbahaya untuk mulut dan kerongkongan. Kayu
manis dapat memicu terjadinya masalah mulut kering dan sariawan. Penyebab
utamanya masih cinnamaldehide, yang diidentifikasi sebagai penyebab inflamasi,
sebagaimana dijelaskan bahwa konsumsi kayu manis dalam jumlah berlebihan
dapat memicu terjadinya sariawan, radang gusi, lidah yang berkerak, amandel,
radang tenggorokan dan masih banyak lagi (Journal of Dermatology Case
Reports, 2010
- Meningkatkan risiko kanker
Konsumsi kumerin dalam kayu manis yang berlebihan dapat menstimulasi
pertumbuhan sel kanker (Federal Institute for Risk Assessment, 2010). Data lain
membuktikan konsumsi kumerin berlebihan justru memicu peningkatan
risiko kanker paru-paru, liver dan ginjal (National Toxicology Program Technical
Report, 1993). Bukan hanya kumerin, komponen cinnamaldehide juga diketahui
merupakan agen penyebab iritasi dan inflamasi. Dan terbukti bahwa inflamasi
yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan risiko kanker dengan signifikan.
Dalam ulasan lain dikatakan bahwa kayu manis memiliki efek estrogenik. Dan
sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan oleh mereka dengan masalah hormonal
dan mereka dengan kasus kanker yang dipengaruhi oleh hormon estrogen.
- Mengganggu kerja obat lain
Kayu manis dapat memperburuk reaksi liver terhadap sejumlah terapi pengobatan
termasuk parasetamol, acetaminophen dan statins (The American Journal of Case
Report, 2015) Kayu manis juga perlu dikonsumsi dengan hati-hati jika dipadukan
dengan jenis obat-obatan untuk diabetes dan untuk tekanan darah tinggi. karena
dapat menstimulasi tubuh bereaksi berlebihan. Ini berkaitan dengan efek kayu
manis yang bisa mengakibatkan masalah hipoglikemik dan hipotensi.
- Dapat mengakibatkan alergi
Alergi kayu manis akan ditandai dengan efek gatal-gatal semacam biduran dan
luka-luka ruam pada kulit. Sedang beberapa yang lain mengeluhkan adanya rasa
gatal dan perih pada hidung dan tenggorokan. Secara umum keluhan memang
lebih banyak terjadi pada kulit dan pernafasan. Namun beberapa kasus alergi kayu
manis juga menyerang pencernaan yang ditandai dengan sejumlah keluhan seperti
mual, diare, nyeri dan kram perut hingga efek pusing dan limbung.
8. Daftar pustaka
- http://eprints.ums.ac.id/29651/2/BAB_I.pdf
- https://www.scribd.com/doc/218565399/Jurnal-Kayu-Manis

Anda mungkin juga menyukai