Anda di halaman 1dari 35

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDRAULIKA

by: Mashuri, ST., MT


III. PENGENALAN ANALISIS DIMENSI
by: Mashuri, ST., MT
PENDAHULUAN
• Beberapa masalah teknik yang berhubungan dengan aliran fluida /
hidraulika, seringkali sulit / tidak bisa diselesaikan secara analitis,
atau dengan model Matematis. Pada kondisi seperti ini, tidak jarang
diperlukan suatu percobaan atau pengamatan langsung di lapangan
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Pengamatan langsung di lapangan untuk masalah atau pekerjaan
yang besar, seperti pekerjaan bangunan sungai, pelabuhan atau
bangunan pelimpah, akan memakan biaya yang besar dan waktu
yang lama.
• Untuk menghindari kendala tersebut pengamatan bisa dilakukan
dengan membuat bentuk miniatur dari permasalahan yang ada di
laboratorium, yang dikenal dengan STUDI MODEL.
• Model bisa lebih besar, sama besar atau yang biasa dilakukan adalah
lebih kecil dari prototip.
• Bentuk sesungguhnya dari bangunan yang dipelajari disebut dengan
prototip
PENDAHULUAN
• Keputusan pembuatan model didasarkan pada pertimbangan
ekonomi. Suatu model yang kecil, biasanya dibutuhkan biaya yang
kecil pula dibandingkan dengan prototip yang akan dibuat, dan
hasilnya akan dapat memberikan hasil perencanaan yang lebih baik
dan teliti.
• Akan tetapi pembuatan model biasanya masih lebih mahal dibanding
dengan studi analitis atau model matematis. Oleh karena itu
pembuatan model tidak ekonomis apabila masalah yang ada dapat
diselesaikan dengan analitis atau model matematis
PERANAN MODEL HIDRAULIKA
Dengan dibuatnya model akan dapat diprediksi :
• kelakuan dan unjuk kerja dari suatu bangunan prototip yang akan
dibuat.
• Beberapa kekurangan yang tidak/belum diperkirakan terjadi dapat
segera diketahui sehingga kekurangan tersebut dapat segera
dihindari pada prototip yang akan dibuat.
• beberapa alternatif perencanaan sehingga akan dapat dipilih
bangunan yang paling optimum.
• Hasil yang diperoleh (yang dapat berupa formula atau grafik) dapat
dimanfaatkan untuk pemecahan masalah pada prototip, dan juga
dapat dipergunakan sebagai masukan di dalam pemakaian atau
pengembangan model matematis
• Mendapatkan suatu tingkat keyakinan yang tinggi atas keberhasilan
suatu perencanaan bangunan
KENAPA MODEL DIBUTUHKAN
• Dalam perencanaan pekerjaan bangunan air, tidak sedikit persoalan
atau permasalahan hidraulika yang tidak dapat dipecahkan dengan
rumus-rumus yang sudah ada, hal ini disebabkan karena :
• beberapa rumus yang ada diturunkan pada suatu kondisi tertentu
yang keadaannya belum tentu sama dengan kondisi bangunan air
yang akan direncanakan,
• Phenomena fisik dari permasalahan yang ada masih belum diketahui
dengan baik.
 bantuan model hidraulik sangat dibutuhkan dalam
menyelesaikan permasalahan.
JENIS MODEL HIDRAULIKA
Model hidraulik yang biasa dipergunakan untuk membantu memecahkan
permasalahan teknik hidraulik ada 4 macam, yaitu model matematis, model fisis,
model analog dan model campuran (hybrid model).

Model matematis (Mathematical modelling).


Model matematis dibuat apabila permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan
dengan formulasi/persamaan matematik secara detail. Apabila permasalahan
tersebut baru, dan belum diketahui dengan baik formulasi matematisnya maka
permasalahan ini tidak dapat dipecahkan lewat model matematis.
Model fisik (Hydraulic scale model, physical modelling).
Model fisik dipilih untuk dibuat atau dilakukan apabila fenomena fisik dari
permasalahan yang ada di prototip dapat dibuat dengan skala yang lebih kecil
dengan kesebangunan yang cukup memadai.
Model analog.
Model ini dibuat apabila permasalahan yang akan diteliti dapat dipindahkan
menjadi permasalahan listrik yang berupa arus dan tegangan listrik.
JENIS MODEL HIDRAULIKA
Model campuran (hybrid model).
Model campuran adalah campuran antara model matematis dan model fisik
atau sebaliknya.
Model ini dipergunakan untuk masalah-masalah yang sangat rumit dan atau
menyangkut masalah dana pembangunan yang sangat besar, dan atau
menyangkut masalah sosial yang luas.
Kadang-kadang dalam pelaksanaan model fisik juga memerlukan model matematis
yang diperlukan sebagai masukan (input) atau penggerak sesuatu alat.
Misalnya : alat pembangkit gelombang tidak teratur memerlukan program matematik
untuk mengatur gerak piston, agar supaya gelombang yang dibangkitkan sesuai
dengan yang diharapkan.
Alat pengatur debit aliran tidak permanen memerlukan program matematik untuk
mengatur gerak bukaan pintu air, agar supaya debit aliran bisa diatur sebagai fungsi
waktu.
KLASIFIKASI MODEL FISIK
Model fisik dapat diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu model tak distorsi dan model distorsi.

Model tak distorsi :


 bentuk geometri antara model dan prototip adalah sama dengan suatu skala tertentu.
 relatif mudah pembuatan dan pengujian modelnya
 hasil dari model mudah ditransfer ke prototip

Model distorsi :
 bentuk geometri antara model dan prototip tidak sama
 dilakukan apabila prototip mempunyai dimensi horisontal >> dari dimensi vertikal (misal :
sungai, pelabuhan, dll).
 Bila skala V = skala H  kedalaman aliran pada model akan sangat kecil, sehingga
pengukuran menjadi sulit.
 Hasil yang diperoleh tidak mudah untuk ditransfer ke kondisi prototip.
 Model distorsi mempunyai skala horisontal dan vertikal berbeda ; nL = skala horisontal, nh =
skala vertikal
 nL = Lp/Lm ; nh = hp/hm  koefisien distorsi, r = nL/nh
Hal yg perlu diperhatikan dalam model fisik
Ruangan yang tersedia untuk membuat model.
Kemampuan fasilitas suplai fluida (air, minyak, udara
atau fluida lainnya).
Kemampuan alat ukur.
Cakupan dan jangkauan penyelidikan.
Ketelitian yang dikehendaki.
Ukuran prototip.
Pelaksanaan pembuatan model.
PRINSIP MODEL
Penggunaan model untuk keperluan perencanaan
bangunan-bangunan teknik hidraulik pada kenyataannya
menggunakan cara melingkar seperti yang diperlihatkan
pada gambar berikut.
PRINSIP MODEL
Dalam modelisasi terdapat tiga kegiatan yang saling terkait
yaitu:
 modelling (proses membuat model),
 solving (proses pemecahan masalah) dan interpretation
(menginterpretasikan atau menjabarkan hasil penelitian dari model ke
prototip).
Agar supaya penelitian lewat model tersebut dapat
memberikan hasil yang baik maka ketiga kegiatan tersebut
haruslah memenuhi kaidah-kaidah yang benar, artinya harus
memenuhi persyaratan persyaratan tertentu, misalnya
terpenuhinya sifat kesebangunan.
Prinsip penskalaan (scalling/ sifat bangunan)
 Hubungan antara model dan prototip dipengaruhi oleh hukum-hukum sifat
sebangun hidrolis.
 Sifat sebangun ini memperhatikan beberapa aspek yaitu sebangun geometri,
sebangun kinematik dan sebangun dinamik.
 Perbandingan antara prototip dan model disebut skala model.
 Hubungan antara model dan prototip diturunkan dengan skala, untuk masing
masing parameter mempunyai skala tersendiri dan besarnya tidaklah sama.
 Skala dapat didefinisikan sebagai rasio antara nilai parameter yang ada di
prototip dengan nilai parameter tersebut pada model.
 Dasar dasar penskalaan model adalah membentuk kembali masalah atau
problema yang ada di prototip dalam skala yang lebih kecil (model), sehingga
kejadian (fenomena) yang ada di model tersebut sebangun (mirip) dengan
yang ada di prototip.
 Kesebangunan tersebut dapat berupa:
- sebangun geometrik (panjang, lebar, tinggi),
- sebangun kinematik (kecepatan, aliran), dan
- sebangun dinamik (yang berhubungan dengan gaya).
PROTOTIP & MODEL
SEBANGUN GEOMETRIK
 Sebangun geometrik dipenuhi apabila model dan prototip mempunyai bentuk
yang sama tetapi berbeda ukuran. Hal ini berarti bahwa perbandingan antara
semua ukuran panjang adalah sama.
 Ada dua macam sebangun geometrik yaitu sebangun geometrik sempurna
(tanpa distorsi) dan sebangun geometrik dengan distorsi (distorted).
 Pada sebangun geometri sempurna skala panjang arah horisontal (disingkat
menjadi skala panjang) dan skala panjang arah vertikal (disingkat menjadi
skala tinggi) adalah sama, sedangkan pada distorted model, skala panjang
tidak sama dengan skala tinggi.
• Skala panjang pada umumnya diberi notasi nL, sedangkan skala tinggi diberi
notasi, nh

• Pada sebangun geometrik sempurna dapat ditentukan bahwa:


Sedangkan pada sebangun geometrik dengan distorsi :
SEBANGUN KINEMATIK
 Sebangun kinematik terjadi antara prototip dan model jika prototip dan model
sebangun geometrik, dan perbandingan kecepatan dan percepatan di dua
titik yang bersangkutan pada prototip dan model pada arah yang sama
adalah sama besar.
 Pada model tanpa distorsi, pada seluruh arah, kecepatan dan percepatan
mempunyai perbandingan yang sama, sedangkan pada model dengan
distorsi perbandingan yang sama hanya berlaku pada arah tertentu saja,
yaitu pada arah vertikal atau pada arah horisontal.
 Dengan demikian pada permasalahan yang menyangkut aliran tiga dimensi
disarankan tidak menggunakan distorted model.
 Skalakecepatan biasanya diberi notasi nU , skala percepatan na dan
skala debit nQ, dimana:
SEBANGUN DINAMIK
 Prototipdan model sebangun geometrik dan kinematik, dan gaya-gaya yang
bersangkutan pada model dan prototip untuk seluruh pengaliran pada arah
yang sama adalah sama besar, maka dikatakan bahwa keduanya adalah
sebangun dinamik.
 Yang dimaksud gaya-gaya tersebut diantaranya adalah:
SEBANGUN DINAMIK
 Untuk mendapatkan kesebangunan dinamik antara model dan prototip
tidak perlu semua gaya tersebut diatas mempunyai perbandingan yang
sama, hanya dipilih gaya-gaya yang penting dalam permasalahan saja
yang diperhitungkan.
 Juga tidak semua gaya yang ada bekerja secara bersamaan, dan bisa
saling berlawanan arah sehingga saling meniadakan.
 Sebagai contoh dalam mempelajari aliran di sungai atau gelombang di
laut, pengaruh gaya tegangan permukaan adalah sangat kecil dibanding
dengan gaya-gaya lainnya, sehingga gaya tersebut dapat diabaikan
 Untuk dapat menetapkan sampai seberapa jauh permasalahan dapat
disederhanakan dengan mengabaikan beberapa gaya yang kurang
berpengaruh, diperlukan pengetahuan yang baik tentang perilaku zat cair.
 Misalnya pada pengaliran melalui saluran terbuka gaya yang dominan
adalah gaya berat, sehingga gaya-gaya lain seperti gaya kenyal,
tegangan permukaan, dan gaya kekentalan dapat diabaikan.
 Apabila seluruh gaya tersebut diperhatikan semua maka besar model
yang harus dibuat adalah sebesar prototip. Untuk menentukan skala
model dalam hubungannya dengan kesebangunan dinamik, maka dipilih
gaya-gaya yang penting saja.
Bilangan tak berdimensi u/ kesebangunan
• Bilangan euler
• Bilangan froude
• Bilangan reynolds
• Bilangan Mach
• Bilangan weber
Bilangan/ angka euler
• Bilangan euler  akar dari perbandingan antara gaya inersia
dan gaya tekanan

• Dalam studi model, angka euler pada prototip dan model harus
sama jadi:
𝑉 𝑉

∆𝑃
m= ∆𝑃
p
𝜌 𝜌

• Angka euler digunakan apabila hanya perbedaan tekanan yg


menyebabkan pengaliran zat cair
Bilangan/ angka froude
- Bilangan froude  akar dari perbandingan antara gaya inersia dan
gaya berat

• Dalam studi model, angka froude pada prototip dan model harus
sama jadi:
𝑉 𝑉
• m= p
𝑔𝐿 𝑔𝐿

• Angka euler digunakan apabila gaya berat mempunyai pengaruh


dominan dibandingkan gaya lain ex: gerakan gelombang yg
disebabkan oleh kapal, pengaliran air dalam saluran terbuka,
peluapan pada spillway
Bilangan/ angka reynolds
- Bilangan reynolds  perbandingan gaya inersia dan gaya
kekentalan

• Dalam studi model, angka reynolds pada prototip dan


model harus sama jadi:
𝑉𝐿 𝑉𝐿
• m= p
𝜇 𝜇
• Angka reynolds digunakan apabila gaya kekentalan
mempunyai pengaruh dominan dibanding gaya lain ex:
aliran pipa
Bilangan/ angka mach
- Bilangan mach  akar dari perbandingan antara gaya inersia dan gaya
kenyal
- Apabila variasi rapat massa karena perubahan tekanan adalah penting maka
digunakan angka mach

• Dalam studi model, angka mach pada prototip dan model harus sama jadi:
𝑉 𝑉

𝐸
m= 𝐸
p
𝜌 𝜌

• Angka mach banyak berhubungan dgn pengaliran udara, terutama mengenai


gerak dgn kecepatan tinggi dari kapal terbang dan roket
Bilangan/ angka weber
- Bilangan weber  akar dari perbandingan antara gaya
inersia dan gaya tegangan permukaan

• Dalam studi model, angka weber pada prototip dan model


harus sama jadi:
𝑉 𝑉
• 𝜎
m= 𝜎
p
𝜌𝐿 𝜌𝐿
ANALISA DIMENSI
• Permasalahan yang ada dalam mekanika fluida dan
hidraulika dapat didekati dgn analisa dimensi (teknik
matematik berhubungan dgn dimensi suatu besaran fisis)
• Semua besaran fisik dinyatakan dalam suatu sistem :
Gaya (F) – Panjang (L) – Waktu (T) : F L T
Massa (M) – Panjang (L) – Waktu (T) : M L T
• Besaran fisis diatas disebut juga besaran bebas/ dasar
KESAMAAN DIMENSI
• Suatu Persamaan disebut mempunyai kesamaan dimensi
apabila besaran dasar dari kedua ruas persamaan (kiri &
kanan) mempunyai pangkat yang sama
• Contoh :
METODE ANALISA DIMENSI
Metoda pendekatan untuk analisis dimensi, diantaranya :
Metode Rayleigh
Metode Buckingham
Echelon Matrix
Stepwise
Langhaar
METODE RAYLEIGH
• Suatu Fungsi dari beberapa variabel diberikan dalam
bentuk persamaan berpangkat yang mempunyai
kesamaan dimensi
• Prosedur Metode Rayleigh :
• Ditulis hubungan suatu fungsi dengan semua variabel yang
berpengaruh
• dibuat persamaan dimana variabel yang berpengaruh
dipangkatkan dengan a,b,c…
• dibuat persamaan dengan menuliskan semua variabel dalam
bentuk dimensi dasar.
• dengan prinsip analisis dimensi, dicari nilai pangkat
a,b,c,….dengan menyelesaikan persamaan yang terbentuk secara
simultan
• substitusi nilai pangkat pada persamaan utama.
METODE BUCKINGHAM

Anda mungkin juga menyukai