BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyaknya cairan yang ditahan oleh tubuh sehingga tungkai kaki ibu hamil
di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas usia 40 tahun. Faktor resiko
yang lain adalah riwayat tekanan darah tinggi yang kronis sebelum kehamilan,
atau saudara perempuan, kegemukan, mengandung lebih dari satu orang bayi,
(Rukiyah, 2010).
(2012), umur ibu merupakan salah satu faktor risiko terjadinya preeklampsia,
1
2
rendah (20-35 tahun) sebanyak 125 orang (77,2%). Sedangkan hasil penelitian
Guspika (2012), Dari 380 atau 100% ibu hamil, terdapat 68 atau 17,89% ibu
yang memiliki umur resiko tinggi diantaranya, 34 atau 8,94% yang mengalami
Sedangkan terdapat 312 atau 82,11% ibu yang memiliki umur resiko rendah
yang dikandung ibu. Apabila preeklampsia tidak ditangani dengan baik, maka
proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara
2016 )
tahun 2012, angka kematian ibu meroket menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2013. Untuk mengatasi hal tersebut, BKKBN bekerja sama
Jangan dan 3 Terlambat”. "Jangan kawin terlalu muda, jangan terlalu sering
beranak, jangan terlalu dekat jarak melahirkan, dan jangan terlalu tua." Petuah
3
terlambat untuk segera pergi ke rumah sakit ketika di deteksi ada kelainan atau
jumlah kematian ibu tahun 2015 sebanyak 175 orang dengan penyebab
Sedangkan pada tahun 2015, jumlah kematian ibu sebanyak 12 orang dengan
kejadian preeklampsia pada tahun 2014 yaitu dari 3747 ibu hamil, terdapat 131
2015, dari 3800 ibu hamil, yang mengalami preeklampsia dan eklampsia
lebih lanjut melalui Karya Tulis Ilmiah serta melakukan penelitian dengan
B. Rumusan Masalah
2015 ”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Praktis
teori yang telah diperoleh dalam bentuk nyata dan meningkatkan daya
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung
(Saifuddin, 2010).
c. Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan
antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari
dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi bila berlampau
tuanya kehamilannya.
4) Syncope (pingsan)
pingsan, hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat
yang ramai.
5) Kelelahan
8
6) Payudara tegang
alveoli payudara.
7) Sering miksi
9) Pigmentasi kulit
10) Epulis
pertama.
(Astuti, 2011)
3. Perubahan Fisiologi dan Psikologis Kehamilan
Perubahan pada kehamilan menurut Astuti (2011) dibagi menjadi
a. Trimester Ke-1
10
1) Perubahan Fisik
nyeri, kencang, dan gatal di payudara. Selain itu berat badan ibu
2) Perubahan Psikologis
misalnya mual di pagi hari, mudah lelah dan lemas. Wanita yang
kehamilannya.
b. Trimester Ke-2
1) Perubahan fisik
kehamilan. Pada saat ini, rahim dengan mudah dapat diraba dan
2) Perubahan Psikologis
percaya diri. Hal ini disebabkan karena perubahan fisik ibu yang
c. Trimester Ke-3
11
1) Perubahan Fisik
tekanan yang lembut. Pada akhir bulan ke-tujuh atau minggu ke-28
ibu mulai mencapai daerah tulang rusuk dan ibu mungkin merasa
dimalam hari.
2) Perubahan Psikologis
Pada tahap ini, ibu akan menyadari bahwa sebentar lagi janin yang
persalinan. Seorang ibu mungkin mulai takut akan merasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul saat melahirkan nanti. Terlebih lagi
(Astuti, 2011)
e. Demam
Ibu dapat menderita demam (suhu >38oC) selama kehamilan. Tanda-
tanda demam dapat dilihat dari luar, misalnya wajah kemerahan, mata
kabur, bibir kering serta jumlah denyut nadi meningkat dan jumlah
(Manuaba, 2010).
b. Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum anak lahir,
(Depkes, 2007)
b. Tujuan Antenatal Care (Sofian Amru, 2013) yaitu:
1) Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin
sedini mungkin
3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehat sehari-hari.
c. Tujuan asuhan antenatal (Benson, 2009) :
1) Untuk memastikan sejauh mungkin kehamilan kehamilan tanpa
apapun.
3) Untuk menentukan tingkat perawatan yang diperlukan secara
individual.
4) Untuk membantu ibu dalam mempersiapkan persalinan, kelahiran
dan keluarganya.
3. Kebijakan Program Antenatal Care
a. Jadwal Antenatal care
1) Pemeriksaan pertama
haid.
2) Pemeriksaan ulang
a) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan.
b) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
c) Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan.
3) Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu.
Setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
minggu).
b) Satu kali kunungan pada trimester kedua (antara 14-28 minggu)
c) Dua kali kunjungan pada trimester ketiga (antara 28-36 sesudah
minggu ke 36).
kesehatan yang dikenal dengan “10 T”. Pelayanan atau asuhan standar
9) Tatalaksana kasus.
pada dokter ahli kebidanan, dokter umum, bidan, perawat, bidan dan
memeriksakan kehamilannya.
kehamilan adalah:
kehamilan.
2) Evaluasi kebutuhan konseling untuk kehamilan.
3) Mengurangi ketakutan terhadap masalah dan prosedur yang
mungkin dibutuhkan.
4) Membantu untuk membangun komunikasi dan rasa percaya
dan janin.
6) Melakukan rujukan ke tenaga professional sesuai masalah dan
komplikasi.
7) Memungkinkan rujukan pasangan untuk konsleing genetika.
(Rukiyah, 2010).
1. Definisi
penyakit ini timbul sesudah minggu ke-20 dan paling sering terjadi
(Cunningham, 2006)
pada tangan, kaki, atau wajah, serta adanya protein dalam air kemih
2. Etiologi
proteinuria.
c. Faktor Genetik
antara lain:
ibu hamil dengan riwayat PE-E dan bukan pada ipar mereka.
3. Faktor risiko
a. Primigravida
b. Riwayat preeclampsia
c. Tekanan darah yang meningkat pada awal kehamilan dan badan yang
gemuk
e. Kehamilan ganda
g. Diabetes pregestasional
h. Sindroma antifosfolipid
4. Patofisiologi
arteriole disertai perdarahan mikro pada tempat endotel. Selain itu adanya
oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut stress
lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel-
tetapi pada preeklampsia berat diikuti keluhan subjektif berupa sakit kepala
23
dan perubahan tipis nilai kimia darah. Akan tetapi tanda tersebut sangat
preeklampsia. Tanda dan gejala pada individu bergantung pada organ dan
parah pada tangan dan wajah, sakit kepala yang tidak bias dijelaskan
penglihatan.
berikut:
e. Pusing.
24
g. Kurang tidur.
i. Rasa Lemah.
j. Gangguan penglihatan.
k. Gemetaran.
l. Mudah marah.
6. Klasifikasi
a. Preeklampsia Ringan
b. Preeklampsia Berat
(Rukiyah, 2010)
7. Diagnosis
a. Preeklampsia Ringan
b. Preeklampsia Berat
8. Komplikasi
bahkan kematian.
peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan
bayi yang dilahirkan relatif kecil. Selain itu, preeklampsia juga dapat
2012)
9. Pencegahan
gangguan.
10. Penatalaksanaan
3) Diet biasa.
1) Diet biasa.
dipulangkan.
(Saifuddin, 2009)
dengan indikasi :
rumah sakit dan atas instruksi dokter), yaitu : Segera masuk rumah
mmHg, diastolik lebih dari 110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg.
D.
(Rukiyah, 2010)
1. Umur
Umur ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu faktor yang
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki risiko tinggi
optimal serta belum tercapainya emosi dan kejiwaan yang cukup matang
dan akhirnya akan mempengaruhi janin yang dikandungnya hal ini akan
dan eklampsia akibat adanya gangguan sel endotel, selain itu preeklampsia
31
juga terjadi pada usia > 35 tahun diduga akibat hipertensi yang diperberat
oleh kehamilan.
pre-eklampsia adalah umur yang ekstrim yaitu < 20 dan > 35 tahun yang
disebabkan kehamilan pada usia < 20 tahun adalah kehamilan usia dini
memuat resiko yang berat hal ini disebabkan karena emosional ibu belum
stabil dan ibu mudah tegang, secara emosional ketika si ibu mengandung
2. Paritas
odds ratio diperoleh nilai OR 3,42 dengan tingkat kepercayaan (CI) 95%
yaitu 1,73-6,77. Karena nilai lower limit dan upper limit tidak mencakup
nilai 1 dan didukung oleh nilai p value sebesar 0,00 (0,00< 0,05), maka
hormonal dan ada perubahan uterus karena ibu baru hamil untuk pertama
E. Kerangka Konseptual
Umur
Preeklampsia
Paritas
Pendidikan
Keterangan:
F. Defenisi Operasional
1. Umur adalah umur ibu pada saat kehamilan berlangsung yang dapat dilihat
Kriteria objektif :
Resiko tinggi : Jika umur ibu waktu hamil < 20 tahun atau > 35 tahun.
Skala : Interval
33
2. Paritas yaitu jumlah kelahiran hidup atau mati dimiliki oleh seorang ibu.
Kriteria objektif :
Skala : Ordinal
BAB III
A. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan Ibu hamil.
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
seluruh ibu hamil yang tercatat di medical record UPTD Puskesmas Bajoe
akurat.
34
3. Kriteria Inklusi
Tahun 2015
4. Kriteria Eksklusi
Tahun 2015.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
yaitu data yang diperoleh dari medical record UPTD Puskesmas Bajoe
Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone tahun 2015. Data yang
langkah-langkah berikut :
35
1. Editing
data agar dapat diolah dengan baik. Setelah data lengkap kemudian data
2. Pengkodean (Coding)
3. Tabulating
data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dimengerti. Analisa data
P : Presentase
f : Frekuensi
(observasi) yang diisi oleh peneliti dan hanya diberi kode tertentu.
2. Kerahasiaan (Confidentiallity)
dan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok tertentu saja
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian yang telah diperoleh
dari rekam medik BLUD RS Tenriawaru Kelas B Kab. Bone dengan tujuan
berdasarkan umur dan paritas ibu. Sesuai dengan hasil penelitian yang
sebanyak 152 orang dan hasilnya disajikan pada tabel distribusi dibawah ini :
Frekuensi Persentase
No. Umur (F) (%)
1 Resiko tinggi (< 20 tahun dan > 35 tahun) 49 32,2
2 Resiko rendah (20-35 tahun) 103 67,8
Jumlah 152 100
Sumber : Data Sekunder
38
preeklampisia paling banyak dijumpai pada ibu hamil dengan kategori umur
resiko rendah (20 – 35 tahun) yaitu berjumlah 103 kasus (67,8%). Dan yang
paling sedikit dijumpai pada ibu hamil dengan kategori umur resiko tinggi (<
Frekuensi Persentase
No. Paritas (F) (%)
1 Resiko tinggi (> 3) 30 19,7
2 Resiko rendah (1-3) 122 80,3
Jumlah 152 100
Sumber : Data Sekunder
resiko rendah (1-3) yaitu berjumlah 122 kasus (80,3%). Dan minoritas
dijumpai pada ibu hamil dengan kriteria paritas resiko tinggi (>3) yaitu
B. Pembahasan
sampling tentang ibu hamil preklamsia di UPTD Puskesmas Bajoe Tahun 2015
Umur ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu faktor yang
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki risiko tinggi
dengan kategori umur resiko rendah (20–35 tahun) yaitu berjumlah 103
kasus (67,8%).
(2012) bahwa dari usia ibu hamil dengan resiko tinggi (<20/>35)
(64,2%) responden.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori Manuaba (2010), yang
umur yang ekstrim yaitu < 20 dan > 35 tahun yang disebabkan kehamilan
pada usia < 20 tahun adalah kehamilan usia dini memuat resiko yang berat
hal ini disebabkan karena emosional ibu belum stabil dan ibu mudah
responden meskipun memiliki resiko rendah dari tinjauan umur namun hal ini
40
disebabkan oleh faktor lain yakni sebagian besar ibu adalah baru pertama kali
mayoritas banyak terdapat pada ibu hamil dengan paritas resiko rendah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
pada umur dengan kategori resiko rendah (20–35 tahun) yaitu berjumlah
103 kasus (67,8%). Dan minoritas dijumpai pada ibu hamil dengan
kategori umur resiko tinggi (< 20 tahun dan > 35 tahun) berjumlah 49
kasus (32,2%).
dijumpai pada ibu hamil dengan kategori paritas resiko rendah yaitu
berjumlah 122 kasus (80,3%). Dan minoritas dijumpai pada ibu hamil
B. Saran
2. Bagi Institusi
3. Bagi Pihak RS
44
Diharapkan meningkat pendidikan dan pelayanan kesehatan terutama
DAFTAR PUSTAKA
Benson, P & Pernoll, 2009. Buku saku Obsetri Ginekologi. Jakarta. EGC
Hidayat, Alimul. 2007. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah, Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika
Joseph HK., 2011. Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (obsgyn). Yogyakarta :
Nuha Medika
Langelo Wahyuny, 2012. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Di RSKD Ibu Dan
Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011-2012. Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Hasanuddin
Sofian Amru, 2013. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. ed.3,
Jilid 1. Jakarta : EGC
Sulaiman Wolipop, 2014. Angka Kematian Ibu Tinggi, BKKBN Serukan '4 Jangan
dan 3 Terlambat. (online) wolipop.detik.com. Diakses 26 Maret 2016
A. Identitas
NIM : 30647
Suku : Bugis
Agama : Islam
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Inpres Tompi Bugis Tahun 2004
2. Tamat SMP Neg. 2 Kulawi Selatan Tahun 2007
3. Tamat SMA Neg. 3 Palu Tahun 2010
4. Mengikuti Pendidikan di AKBID Lapatau Bone sampai sekarang.
PROPOSAL PENELITIAN
nim :
OLEH :
Atas berkah dan hidayah Allah SWT jualah maka penulis mampu
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan keteguhan dan kesabaran.
pembaca agar senantiasa dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan proposal ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan
YULIA CITRA
iii
49
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
ii