TPK Ku
TPK Ku
I. TUJUAN
- Dapat memisahkan Nikel dalam sampel dengan mekanisme ekstraksi
pembentukan senyawa kompleks nikel dimetilglioksima
- Dapat menetapkan kadar nikel secara spektrofotometri visible
II. PRINSIP
III. REAKSI
+ 2H+
Pada umumnya ion-ion logam tidak larut dalam pelarut organik non
polar. Ion logam harus diubah menjadi bentuk molekul yang tidak bermuatan
dengan pembentukan kompleks agar ion logam tersebut dapat terekstrak ke
dalam pelarut organik non polar. Senyawa kompleks adalah suatu senyawa
dimana ion logam bersenyawa dengan ion atau molekul netral yang
mempunyai sepasang atau lebih elektron bebas yang berikatan secara kovalen
koordinasi (Moersid, 1989)
Suatu ion atau molekul komples terdiri dari satu atom (ion) pusat dan
sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Atom pusat itu
ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukkan
jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil
dengan satu atom pusat. Ion-ion dan molekul-molekul anorganik sederhana
seperti NH3, CN-, Cl-, H2O membentuk ligan monodentat, yaitu satu ion atau
molekul menempati salah satu ruang yang tersedia sekitar ion pusat dalam
bulatan koordinasi, tetapi ligan bidentat, tridentat, dan juga tetradentat.
Kompleks yang terdiri dari ligan-ligan polidentat sering disebut sepit (chelate)
(Svehla, 1985).
A = – log T = – log It / I0 = ε . b . C
T = Transmitansi
ε = Serapan molar
Alat :
Labu ukur 100 mL
Piala gelas
Pipet volume 10 mL
Gelas ukur 50 mL
Corong pemisah
Botol semprot
Neraca analitik
Spektrofotometer UV-Vis
Buret 50 mL
Bahan :
Larutan sampel Ni
Asam sitrat (p.a)
NH4OH 4 N
Kloroform
Air suling
Dimetilglioksim
Dipindahkan ke
Ditambahkan 10 mL Ditambahkan 5gram
corong pemisah,
sampel ke piala gelas asam sitrat dan 25 mL
ditambahkan 20 mL
yang berisi 90 mL air NH4OH 4N hingga
pH 7,5 dimetilglioksim,
suling diamkan 1-2 menit
Ditambah 15 mL
Ukur absorbannya pada Pisahkan lapisan kloroform, kocok 1
panjang gelombang 327 kloroform yang menit. Diamkan sampai
nm. berwarna merah. fase-fase memisah.
2. NIM : 1717879
3. Kel / Kelas : 1 / 2D
Identifikasi Bahan
Berbau khas,
berbahaya bagi
2 Kloroform
tubuh, mengiritasi,
karsinogenik
Amonium Berbau khas,
3 NH4OH
Hidroksida bersifat basa lemah
Tidak berwarna,
4 Air Suling H2O
tidak berbau
Sukar larut dalam
asam, dan
5 Dimetilglioksim
mengendap dalam
larutan basa lemah
Table Data:
VIII. PERHITUNGAN
10 ppm x 100 mL
Volume 10 ppm = = 10 mL
100 𝑝𝑝𝑚
15 ppm x 100 mL
Volume 15 ppm = = 15 mL
100 𝑝𝑝𝑚
20 ppm x 100 mL
Volume 20 ppm = = 20 mL
100 𝑝𝑝𝑚
25 ppm x 100 mL
Volume 25 ppm = = 25 m
100 𝑝𝑝𝑚
Kurva Kalibrasi
2.000
1.800 y = 0.0588x + 0.014
1.600
1.400
1.200
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0 5 10 15 20 25 30 35
IX. PEMBAHASAN
Judul Praktikum kali ini adalah Ekstraksi pelarut dimana yang dimaksud
ekstraksi pelarut itu sendiri adalah suatu metode pemisahan berdasarkan
transfer suatu zat terlarut dari suatu pelarut kedalam pelarut lain yang tidak
saling bercampur. Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk memisahkan
logam Ni dari campurannya dengan eksatraksi pelarut dan juga menentukan
kadar Ni dalam sampel dengan metode spektrofotometri.
Ni merupakan ion logam yang tidak dapat larut dalam senyawa nonpolar,
oleh karena itu Ni harus diubah menjadi senyawa non polar dengan cara
membentuknya menjadi senyawa kelat. Agen pengkelat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah Dimetilglioksin. Ion logam Ni2+ dijadikan kompleks
terlebih dahulu dengan DMG menjadi senyawa kompleks Ni(DMG)2 agar
dapat terekstraksi ke fasa organic.
Kadar nikel yang diperoleh dalam sampel sebesar 18,98 mg/L. Jika
dibandingkan terhadap deret standar nikel, maka kadar yang diperoleh masih
masuk dalam rentang konsentrasi deret standar. Jika konsentrasi analit yang
diperoleh melebihi konsentrasi deret standar, maka perlu dilakukan
pengenceran pada sampel sampai konsentrasi nya masuk dalam deret standar.
X. KESIMPULAN
Identifikasi Bahan
1. Sifat-sifat bahan
a. Asam sitrat
Asam sitrat mempunyai rumus kimia rumus kimia C6H8O7 dengan bobot
molekul 192,13. Nama lain asam 2-hidroksi 1,2,3-propanatrikarboksilat. Asam
sitrat mempunyai titik lebur 426 K (153 °C).
Wujud : Cairan
Warna : tidak berwarna
Bobot molekul: 119,38 g/cm3
Titik leleh : -63,5oC
Titik didih: 61,2oC
Sifat : Non polar
Kelarutan dalam air : 0,89 g/mol (20 oC).
Efek akut menimbulkan iritasi kulit dan mata. Efek kronik Tidak ada.
b. Ammonium hidroksida
Dokumentasi
[Hasil Ekstraksi Deret Standar ; 0 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm dan 30 ppm.]