Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN KAKI DIABETES DAN SENAM KAKI DIABETES

DISUSUN OLEH :

I Wayan Adi Setiawan 15C11410


Ni Made Airi Iwasaki 15C11414
Ni Luh Gede Wahyu Sri Artini 15C11468
Ni Kadek Siti Hendra Dewi 15C11527
Ni Kadek Vira 15C11529
Ni Kadek Winda Ayu Ratna Sari 15C11530
Ni Made Pande Budi Riantari 15C11545
Ni Putu Nova Widiartini 15C11575
Ni Wayan Merynaningsih 15C11570

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2018

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes


Tempat : Poliklinik Bedah, RSUD Mangusada Badung
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juni 2018
Sasaran : Pasien dan keluarga
Waktu : 30 menit, 09.00 – 09.30 WITA
Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES BALI

I. Tujuan Instruksional Umum


Penyuluhan ini bertujuan umum untuk membuat para khalayak umum
mengerti dengan jelas tentang perawatan kaki dan senam kaki penderita
diabetes agar terhindar dari masalah kaki diabetes.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan peserta mengerti dan
memahami tentang :
1. Pengertian dan penyebab kaki diabetes.
2. Masalah umum pada kaki diabetes.
3. Upaya pencegahan primer dari kaki diabetes.
4. Perawatan kaki diabetes sehari – hari
5. Senam kaki diabetes
6. Apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan terkakit
perawatan kaki dan senam kaki.

III.Materi
Terlampir

IV. Metode
1. Talk Show / Ceramah
2. Demo
3. Tanya Jawab
V. Media
1. Leaflet
2. Materi
3. Proyektor (LCD)

VI. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poliklinik Bedah
RSUD Mangusada badung

2
c) Pendataan peserta penyuluhan tersusun rapi
d) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah
dilakukan dengan rapi sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan
b) Peserta tidak ada yang pulang mendahului sebelum acaranya
selesai
c) Raut muka peserta tampat tidak bosan
d) Peserta bisa berkomunikasi aktif dengan pemberi materi, yaitu
dengan bisa memberikan pertanyaan kepada pemateri
mengenai hal yang kurang dimengerti dan juga bisa menjawab
sedikit pertanyaan dari pemateri terkait dengan penerimaan
materi yang disampaikan
e) Peserta dapat mendemokan dan mempraktikan bagaimana cara
perawatan kaki dan senam kaki yang benar.
3. Evaluasi Hasil
a) Peserta bisa mengerti pengertian dan penyebab kaki diabetes,
bagaimana merawat, mencegah kaki diabetes yang benar.
b) Keluarga bisa memberikan bantuan terkait pelaksanaan
perawatan dan senam kaki yang benar.

VII. Kegiatan Penyuluhan


No. Waktu Durasi Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 09.00 – 10 menit Pembukaan
1. Membuka pertemuan Menjawab salam
09.10
dengan mengucapkan salam
Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
Menjawab pertanyaan
3. Menanyakan kabar dengan
menanyai beberapa peserta Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan acara /
Memperhatikan
penyuluhan
5. Menjelaskan pemateri yang
akan memaparkan materi
2. 09.10 – 15 menit Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pengertian dan Mendengarkan dan
09.25
penyebab kaki diabetes memperhatikan
2. Menyebutkan masalah
umum kaki diabetes
3. Menjelaskan upaya

3
pencegahan primer dan
perawatan kaki
4. Menjelaskan bagaimana
melakukan senam kaki
diabetes dan apa saja yang
boleh dan tidak boleh
dilakukan
3. 09.25 – 10 menit 1. Tanya Jawab
2. Memberikan kesempatan Bertanya kepada
09.35
peserta untuk bertanya pemateri dan
3. Mengevaluasi dengan cara
menjawab pertanyaan
menanyakan kembali
pemateri
mengenai materi yang telah
diberikan tadi.
5. 09.35 – 5 menit 4. Terminasi
5. Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
09.40
kepada peserta atas peran
peserta Menjawab Salam
6. Mengucapkan salam
penutup

4
Materi Penyuluhan

Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes

A. Definisi Kaki Diabetes


Kaki Diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus
yang tidak terkendali.

B. Penyebab Terjadinya Kaki Diabetes


1. Gangguan Pembuluh Darah
Keadaan hiperglikemia ( gula dalam darah yang berlebihan ) yang
terus menerus akan mempunyai dampak pada kemampuan pembuluh
darah tidak berkontraksi dan relaksasi berkurang. Hal ini mengakibatkan
sirkulasi atau aliran darah tubuh menurun, terutama kaki, dengan gejala
antara lain :
a) Sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan dan melakukan aktivitas
b) Jika diraba kaki terasa dingin, tidak hangat
c) Rasa nyeri kaki pada waktu istirahat dan malam hari
d) Sakit pada telapak kaki setelah berjalan
e) Jika luka sulit sembuh
f) Pemeriksaan tekanan nadi kaki menjadi kecil atau hilang
g) Perubahan warna kulit, kulit tampak pucat atau kebiru – biruan
2. Gangguan Persyarafan
Neuropati atau kematian jaringan saraf akan menghambat signyal,
rangsangan atau terputusnya komunikasi dalam tubuh. Syaraf pada kaki
sangat penting dalam menyampaikan pesan ke otak. Sehingga

5
menyadarkan kita akan adanya bahaya pada kaki, misalnya rasa sakit saat
tertusuk paku atau rasa panas saat terkena benda – benda panas. Kaki
diabetes dengan kematian jaringan saraf akan mengalami gangguan
sensorik, motorik dan otonomik.
Kematian jaringan saraf sensorik ditandai dengan perasaan pada
baal atau kebal, kurang berasa terutama ujung kaki terutama terhdap rasa
panas, dingin dan sakit terkadang disertai rasa pegal dan nyeri pada kaki.
Kematian jaringan saraf motorik ditandai dengan kelemahan system otot,
otot mengecil, mudah lelah, kram otot, kelainan bentuk kaki, ibu jari
seperti palu dan sulit mengatur keseimbangan tubuh. Gangguan saraf
otonomik ditandai dengan kulit menjadi kering, pecah – pecah dan
tampak mengkilat karena kelenjar keringat di bawah kuliut berkurang.
3. Adanya Infeksi
Penurunan sirkulasi atau aliran darah pada kaki, akan menghambat
proses penyembuhan luka, akibatnya kuman masuk kedalam luka dan
terjadi infeksi. Peningkatan kadar gula darah akan menghambat kerja
leukosit ( sel darah putih ) dalam mengatasi infeksi, luka menjadi ulkus
gangrene dan terjadi perluasan infeksi sampai ke tulang. Kaki
mengalami ulkus gangrene luas sulit untuk diatasi, yang memerlukan
tindakan amputasi.

C. Masalah Umum pada Kaki Diabetes


Masalah – masalah umum yang sering terjadi pada kaki diabetes adalah :
1. Kapalan, Mata Ikan dan Melepuh
Kapalan ( Callus ), mata ikan ( Corn atau kutil mulmul )
merupakan penebalan atau pengerasan kulit yang juga terjadi pada kaki
diabetes, akibat dari adanya kematian jaringan saraf dan penurunan aliran
darah dan juga gesekan atau tekanan yang berulang – ulang pada daerah
tertentu di kaki. Jika kejadian tersebut tidak diketahui dan diobati dengan
tepat, maka akan menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya.
Kejadian kulit melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh pemakaian
sepatu yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri. Kulit
yang mengalami iritasi, seringkali disertai dengan infeksi dan terkadang
tidak dirasa akibat adanya neuropati, dan diketahui setelah keluarnya

6
cairan atau nanah, yang merupakan tanda awal dari masalah. Ulkus harus
segera diobat dan harus segera dirujuk ke pusat kesehatan.

a) Contoh kapalan

b) Contoh mata ikan

c) Contoh melepuh

2. Cantengan ( Kuku masuk ke Dalam Jaringan )


Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan sekitar
kuku yang sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku yang salah.
Keadaan ini disebabkan oleh perawatan kuku yang tidak benar, misalnya
pemotongan kuku yang salah, kebiasaan mencukil kuku yang kotor.
a. Contoh cantengan

7
3. Kulit Kaki Retak dan Luka kena Kutu air
Kerusakan syaraf dapat menyebabkan kulit sangat kering bersisik,
retak dan pecah – pecah, teruatama pada sela – sela jari kaki. Kulit kaki
yang pecah, memudahkan berkembangnya infeksi jamur dikenal dengan
kutu air, yang dapat berlanjut menjadi ulkus gangrene.

a. Contoh kulit kaki retak

b. Kutil pada Telapak Kaki


Kutil pada telapak kaki disebabkan oleh virus dan sangat sulit
dibersihkan. Biasanya terjadi pada telapak kaki, hamper mirip dengan
callus, jangan diobati sendiri dan periksakan ke tim kesehatan.

c. Contoh Kutil

8
4. Radang Ibu Jari Kaki
Pemakaian sepatu yang terlalu sempit dapat menimbulkan luka
pada jari – jari kaki, kemudian terjadi peradangan. Adanya neuropati dan
peradangan yang lain pada ibu jari kaki menyebabkan terjadinya bentuk
ibu jari kaki seperti martil. Kejadian ini dapat juga disebabkan adanya
kelaianan anatomic yang dapat menimbulkan titik tekan abnormal pada
kaki. Kadang – kadang pembedahan diperlukan untuk mencegah
komplikasi ke tulang.

D. Upaya Pencegahan Primer


Upaya pencegahan primer antara lain sebagai berikut :
1. Adanya edukasi atau pengetahuan terkait kesehatan DM,
komplikasi dan perawatan kaki
2. Adanya status gizi yang baik dan pengendalian DM yang terkontrol
3. Pemeriksaan berkala DM dan komplikasinya
4. Pemeriksaan berkala kaki
5. Pencegahan atau perlindungan terhadap trauma atau luka, misalnya
penggunaan sepatu khusus
6. Kebersihan diri ( Personal Hygiene ) yang baik termasuk kaki

7. Pemeriksaan Kaki Sehari – hari


8. Adapun cara pemeriksaan kaki sehari – hari sebagai upaya
pencegahan primer yaitu sebagai berikut :
9. Periksa bagian atas atau punggung, telapak, sisi – sisi kaki dan sela
– sela jari.
10. Untuk melihat telapak kaki, tekuk kaki menghadap muka ( bila
sulit, gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki atau minta
bantuan keluarga atau orang lain terdekat ) untuk memeriksa kaki

9
11. Periksa apakah ada kulit retak atau melepuh
12. Periksa apakah ada luka dan tanda – tanda infeksi ( bengkak,
kemerahan, hangat, nyeri, darah atau cairan lain yang keluar dari
luka dan bau ).

E. Perawatan Kaki Sehari – hari


Cara perawatan kaki diabetes yang benar dalam kehidupan sehari - hari
adalah sebagai berikut :
1. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun
mandi. Bila perlu gosok kaki dengan sikat lembut atau batu apung.
2. Keringkan kaki dengan handuk lembut dan bersih termasuk daerah sela –
sela jari kaki, terutama sela jari kaki ketiga – keempat dan keempat –
kelima.
3. Berikan pelembab / lotion ( body lotion ) pada daerah kaki yang kering
agar kulit tidak menjadi retak. Tetapi jangan berikan pelembab pada sela –
sela jari kaki karena sela – sela jari kaki akan menjadi sangat lembab dan
dapat menimbulkan tumbuhnya jamur.

4. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu
pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak
tajam. Bila penglihatan kurang baik, mintalah pertolongan orang lain
untuk memotong kuku atau mengikir kuku setiap dua hari sekali.

10
5. Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras sulit
untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat ( 37 0C ) selama sekitar 5
menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih.
6. Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krim pelembab
kuku.
7. Pakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi
luka, juga di dalam rumah. Jangan menggunakan sandal jepit karena dapat
menyebabkan lecet di sela jari pertama dan kedua.
8. Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan
enak untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup untuk jari –
jari. Pakai kaos kaki / stocking yang pas dan bersih terbuat dari bahan
yang mengandung katun.
9. Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetes adalah :
a) Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda –
benda tajam seperti jarum dan duri.
b) Lepas sepatu setiap 4 – 6 jam serta gerakkan pergelangan
dan jari – jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama
pada pemakaian sepatu baru.
c) Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan sepatu setiap 2
jam kemudian periksa keadaan kaki.

10. Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa
apakah ada tanda – tanda radang.
11. Segera menghubungi tenaga kesehatan jika kaki mengalami luka.
12. Periksa ke layanan kesehatan secara rutin.

F. Senam Kaki Diabetes


Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan
peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki

11
sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya
kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot
paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
Kaki diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi darah dan neuropati
dianjurkan untuk melakukan latihan jasmani atau senam kaki sesuai dengan
kondisi dan kemampuan tubuh. Senam kaki dapat membantu memperbaiki
sirkulasi darah dan memperkuat otot – otot kecil kaki dan mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot
betis dan otot paha dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi.
1. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes
mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak
pasien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan
pencegahan dini.

2. Kontraindikasi
a) Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau
nyeri dada.
b) Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
3. Hal yang Harus Dikaji
a) Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien
b) Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
c) Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
d) Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan
senam kaki tersebut
e) Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)
4. Tindakan Senam Kaki
a) Persiapan Alat
a. Kertas Koran 2 lembar
b. Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)
c. Sarung tangan
b) Persiapan Klien
a. Kontrak Topik
b. Waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
c) Persiapan lingkungan
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien
b. Jaga privasi pasien
d) Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien
duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

12
c. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki
diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah
seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat


telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki
diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara
bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat


ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

13
f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.

g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari


kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke
kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki
tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu
turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun
gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10
kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut.
Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada
pergelangan kaki , tuliskan pada udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

14
l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi
seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola
itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
1. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua
bagian koran.
2. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil
dengan kedua kaki
3. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut
dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas
pada bagian kertas yang utuh.
4. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi
bentuk bola.

G. Apa yang Tidak Boleh Dilakukan


1. Jangan merendam kaki terlalu lama
2. Jangan pergunakan botol panas atau peralatan listrik untuk
memanaskan kaki
3. Jangan berjalan di atas aspal atau batu panas
4. Jangan gunakan silet untuk mengurangi kapalan
5. Jangan merokok
6. Jangan pakai sepatu atau kaos kaki sempit

15
7. Jangan menggunakan sepatu berhak tinggi dan atau ujung sepatu
lancip
8. Jangan menyilangkan kaki terlalu lama
9. Jangan menggunakan obat – obat tanpa anjuran dokter untuk
menghilangkan “ mata ikan ”
10. Jangan gunakan silet atau pisau untuk membersihkan kuku kaki
11. Jangan membiarkan luka kecil di kaki.
12. Periksakan segera ke dokter apabila terlihat :
a. Kaki bengkak
b. Ada perubahan warna kuku, ibu jari, atau bagian dari kaki
c. Nyeri dan cekot-cekot pada kaki
d. Ada kulit yang pecah mengeras atau corns
e. Ada kulit yang pecah, luka atau melepuh
f. Bintik-bintik merah di bawah corn atau callus.

DAFTAR PUSTAKA

Kumala, Poppy. Dkk. 1998. Kamus Saku Kedokteran DORLAND. Edisi 25.
Jakarta : EGC.
Mansjoer,Arif. Dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculaptus FKUI.
Smeltzer, SC dan Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner and Suddarth. Jakarta : EGC.

16
Soegondo, Sidartawan. Dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Terpadu. Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Sudoyo,Aru W. Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta :
Interna Publishing.

17

Anda mungkin juga menyukai