Anda di halaman 1dari 6

Alat Uji Elektrolit

Cara membuat Alat Uji Elektrolit, ini dia caranya, Praktis kok :D
Kamu butuh :
 6 buah batere kecil
 Kabel 1 meter 2 buah
 Tempat batere isi 4
 Saklar
 Lampu kecil (6 volt) dan dudukan lampu
 Perekat, bisa selotip/lakban item/double tip
(buat sambungin kabel ke batere pengganti elektroda)
 Gunting / pemotong kuku, buat nyongkel

Caranya :
1) Pasang 4 batere kecil ke tempat batere
2) Lepas penutup 2 batere (Calon elekroda) yang lain, ini bisa digunakan sebagai pengganti
elektroda, bisa dilepas pake gunting atau pake pemotong kuku kok (di congkel) * Batang
karbon berwarna hitam *
3) Sambungkan kabel dengan urutan :
Tempat batere – Lampu – Kabel – Elekroda(Batang karbon) – PUTUS – Elekroda (batang
karbon) –Kabel – Saklar – Tempat Batere
Bentuknya kaya U yah, ujung U akan jadi tempat tes percobaannya
4) Jadi deh, gampang kan?
Abis itu tinggal dimasukin ke larutan garam, kalo nyala dan timbul gelembung, berarti
berhasil!

SELAMAT MENCOBA, KAWAN :)

1. DASAR TEORI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam.

Contoh asam adalah asam asetat secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

1. Masam ketika dilarutkan dalam air.


2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion
hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika
suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan
ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa
hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.

Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

 Kaustik
 Rasanya pahit
 Licin seperti sabun
 Nilai pH lebih dari air suling
 Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
 Dapat menghantarkan arus listrik

Indikator Asam dan Basa

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan
indikator asam-basa alami.

1. Indikator Buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik
alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah
dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan
menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa.
Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu
dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak
lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara
terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang
bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi
dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru,
tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.

Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas
lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah
karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila
kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna
biru akan kembali terbentuk.

2. Indikator Alam

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan.

Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang
sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau.

1. ALAT DAN BAHAN

 Tabung Reaksi
 Pelat Uji
 Pipet
 Larutan jeruk nipis, sabun, dan garam
 Sari bunga berwarna merah, kunyit, ubi madu, ubi ungu, dan wortel

1. CARA KERJA I
2. Tumbuk beberapa bahan dengan sedikit air
3. Masukkan 3-5 tetes larutan garam,jeruk,dan sabun kedalam larutan bahan-bahan yang
sudah di ekstrakkan.
4. Amati perubahan warna yang terjadi
5. Ulangi percobaan dengan menggunakan bahan indicator alam yang lain.

1. DATA PENGAMATAN I

PERUBAHAN WARNA
INDIKATOR BAHAN WARNA
NO AIR
ALAMI AWAL AIR JERUK AIR GARAM
SABUN
1 Bunga warna kuning Kuning Kuning Pucat Kuning pucat Kuning
2 Bunga sepatu warna Merah Merah muda Abu-abu Hijau
3 Kunyit Orange Orange pucat Orange pucat Orange
4 Ubi muda Putih Tetap Tetap Lebih Gelap
kekuningan
5 Wortel Orange Pucat Tetap Tetap Tetap
Merah
6 Ubi ungu Merah Muda Tetap Tetap
kecoklatan

1. CARA KERJA II

 Kertas Lakmus

1. Tetesi 3-5 larutan A,B,C ke pelat tetes


2. Letakkan kertas lakmus di atas pelat tetes
3. Amati perubahan warna kertas lakmus setelah diletakkan dalam larutan

 Indikator Universal

1. Teteskan larutan A,B,C ke indicator universal


2. Tunggu sampai kering dan amati perubahannya
3. DATA PENGAMATAN II

Larutan yang Sebelum Setelah di uji Lakmus


No. PH
di uji di uji PP BTB MM Biru Merah
Tidak Tidak Merah
1. Larutan A Kuning Merah Merah 1
berwarna berwarna Muda
Tidak
2. Larutan B Merah Biru Kuning Biru Biru 11
berwarna
Tidak Tidak
3. Larutan C Biru Kuning Biru Merah 7
berwarna berwarna

1. ANALISIS DATA
2. Pada pratikum menguji pH, seharusnya warna sebelum diuji pada setiap larutan bukan
bening, namun tidak berwarna.
3. Pada uji larutan C dengan BTB, seharusnya warananya bukan biru tetapi hijau
4. Pada percobaan kami ditulis, larutan C berwarna biru sedangkan PH nya adalah 7.
Jika warnanya biru berarti PH nya lebih dari 7 sedangkan bila warna hijau PH 7
adalah benar.
5. KESIMPULAN

Tidak semua tumbuhan dapat menajdi indikator yang baik hanya tumbuhan dengan warna
yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karna pada kelopak bunga
tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna.
Menggunakan bunga yang dari jenis yang sama belum tentu sama dan bisa menjadi indikator
asam-basa. Indikator asam-basa yang baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam
larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Bunga yang dapat di gunakan
menjadi indikator yang paling baik yaitu bunga kembang sepatu (merah), terompet (ungu),
kunyit (kuning) karna saat di campur larutan asam basa berubah warna dari warna asli
bunga. Bunga yang tidak dapat menjadi indikator asam-basa adalah bunga kamboja
(kuning),melati (putih), dan roben oren karna saat di campur larutan asam basa bunga
tersebut tidak berubah/menghasilkan warna yg mencolok
Indikator Yang Digunakan :
Bunga Terompet (Mandevilla sanderi)
Daun pepaya (carica papaya L.)
Bunga kertas (bougenville)
Wortel (Daucus Carota L.)
Kunyit (Curcuma Longa)
Kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis)
Daun nanas (Ananas cosmosus)
Mayana (Solenostemon scutellarioides)
Andong (Cordyline fruticosa)

CARA KERJA :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil tiap-tiap mahkota bunga/daun yang diinginkan, taruh di
lumpang dan hancurkan dengan alu hingga halus. Untuk wortel dan
kunyit parut terlebih dahulu.
3. Teteskan sedikit air dan alkohol, aduk rata. Saring ekstrak
bunga/daun.
4. Gunakan spoid untuk mengambil ekstrak bunga/daun.
5. Teteskan ke dalam 2 gelas.
6. Lakukan hal yang sama pada bunga lain.
7. Teteskan air aki.
8. Teteskan cairan detergen.
9. Lihat perubahan warna yang terjadi.

TABEL UJI COBA


KESIMPULAN :
Jadi dalam percobaan ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa daun
maupun bunga-bungaan serta buah-buahan yang berwarna-warni dapat
menjadi indikator asam basa alami pengganti lakmus dalam kehidupan
sehari-hari. Indikator asam basa alami yang paling baik adalah bunga
kembang sepatu, kunyit, dan bunga kertas(bougenville) sementara yang
kurang baik adalah wortel.
DEMIKIANLAH HASIL PERCOBAAN KAMI !!!
WARNA AIR WARNA AIR
NAMA WARNA WARNA AIR BUNGA/DAUN BUNGA/DAUN
NO
DAUN/BUNGA DAUN/BUNGA BUNGA/DAUN KEADAAN KEADAAN
ASAM BASA
1 TEROMPET KUNING KUNING COKLAT COKLAT TUA
COKLAT KECOKLATAN
2 DAUN PEPAYA HIJAU TUA HIJAU TUA HIJAU HIJAU TUA
BUNGA HIJAU/UNGU
3 KERTAS
MERAH MUDA MERAH TUA MERAH
TUA
ORANGE
4 WORTEL ORANGE ORANGE ORANGE
KEPUTIHAN
KUNING ORANGE
5 KUNYIT
ORANGE
ORANGE
KEKUNING
MERAH BATA

KEMBANG
6 SEPATU
MERAH HATI MERAH TUA MERAH HIJAU T

Anda mungkin juga menyukai