Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ESENSI KURIKULUM IPS SD BERDASARKAN KTSP


2006 KELAS TINGGI
MODUL-3

PENDIDIKAN IPS DI SD (PDGK4106)


DOSEN : TIN RUSTINI, S. Pd., M. Pd.

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada matakuliah Pendidikan IPS di


SD

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
NO NIM NAMA
1 857415035 GUN GUN AHMAD GUNARI
2 857415028 ARIE INSANY
3 857418238 FARIDA WAHDIYAH
4 857418206 SANNY AZAHRIYA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perumusan
Tujuan Pembelajaran untuk memenuhi tugas dari Dosen Tin Rustini, S. Pd., M.
Pd.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas dari dosen
Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD (PDGK4106). Adapun penjabaran makalah ini
mengacu pada esensi kurikulum IPS SD berdasarkan KTSP 2006 di kelas tinggi.

Secara keseluruh makalah ini terdiri atas 3 (tiga) bab dengan rincian
sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II PEMBAHASAN
3. BAB III PENUTUP
Kami berharap makalah ini dapat memberikan gambaran yang berarti
dalam proses nyata melalui Esensi Kurikulum IPS SD berdasarkan Kurikulum
Kelas Tinggi saat ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.

Garut, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial Dalam
Kurikulum SD (KTSP) Tahun 2006 Kelas Tinggi .............................................. 3
1. Fakta............................................................................................................. 3
2. Konsep ..................................................................................................... 4
3. Generalisasi ............................................................................................... 5
B. Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis,
Personal dan Sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi ..................... 7
1) Nilai .......................................................................................................... 7
2) Sikap ......................................................................................................... 8
3) Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis.................................... 10
4) Keterampilan Personal............................................................................ 11
5) Keterampilan Sosial................................................................................ 11
C. Contoh Keterkaitan anatara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi,
Niliai, Sikap dan Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis, Personal,
Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi .................................. 12
BAB III PENUTUP............................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan


diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan
nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kesenian, perkembangan masyarakat serta kebutuhan pembangunan.

Kurikulum IPS SD pada KTSP 2006 memberikan peluang kepada guru


untuk melakukan pengembang melalui beberapa teknik pengembangan materi,
seperti pengembangan materi berdasarkan konsep, berdasarkan isi (content),
berdasarkan keterampilan proses, berdasarkan masalah, berdasarkan kekhususan
daerah, dan berdasarkan pendekatan penemuan (inkuiri)..

Berkenaan dengan bahan kajian IPS dan fungsi serta tujuannya. Maka
kajiannya berdasarkan peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi secara umum di
dalam IPS harus sejalan dengan pemahaman kurikulum IPS KTSP 2006 SD,
pengertian konsep-konsep dasar dan generalisasi dalam bidang-bidang kajian IPS
sesuai dengan tuntutan kurikulum, yaitu Sosiologi, Antropologi, Ekonomi,
Geografi, Tata Negara dan Sejarah. Perlu dipahami bahwa kita tidak membahas
fakta konsep dan generalisasi di dalam kajian ilmu-ilmu sosial yang berorientasi
kepada disiplin ilmu maka orientasi kajian diarahkan kepada pandangan
multidisipliner. Ini berarti bahwa dalam kajian salah satu topik di dalam KTSP
2006 memungkinkan konsep-konsep dan generalisasi yang digunakan diambil
dari satu atau lebih bidang kajian, misalnya untuk topik “Keluarga” kita bisa
mendekatinya dari perspektif Antropologi dan Sosiologi. Demikian juga halnya
dengan topik-topik lainnya. Dalam pembahasan modul 3 ini juga dikemukakan
sekadar beberapa contoh upaya mengidentifikasi fakta, konsep, dan generalisasi
dari beberapa topik/subtopik..
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan

masalah penelitian secara umum adalah : Bagaimana Pendekatan Pembelajaran

IPS di Sekolah Dasar?

Rumusan Masalah penelitian secara khusus adalah :

1. Bagaimana peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, ilmu-ilmu sosial dalam


kurikulum SD 2006 kelas tinggi?
2. Bagaimana nilai dan sikap dalam Kurikulum IPS SD 2006 kelas tinggi?
3. Bagaimana kemampuan analisis dan keterampilan intelektual, personal
dan sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 kelas tinggi?
4. Bagaimana contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap, kemampuan analisis dan keterampilan intelektual, personal,
sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 kelas tinggi ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penulisan

makalah ini adalah untuk mengetahui Esensi Kurikulum IPS SD berdasarkan

KTSP 2006 di kelas tinggi.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial Dalam

Kurikulum SD (KTSP) Tahun 2006 Kelas Tinggi

1. Fakta

Secara harfiah kata “Fakta” berarti sesuatu hal yang telah terjadi, benar

atau ada. Bisa juga diartikan bahwa fakta adalah suatu yang dipercaya atau

dituntut, bahwa sesuatu itu adalah benar. Jadi, fakta adalah suatu obyek, perisiwa,

atau kejadian yang pernah terjadi pada saat ini, atau suatu jejak peristiwa yang

pernah terjadi atau yang pernah ada pada masa lalu. Walaupun fakta bukan tujuan

akhir pengajaran IPS akan tetapi fakta sangat penting dalam konteks pengajaran

IPS, serta sangat esensial dalam proses berfikir. Di dalam kegiatan belajar

mengajar fakta harus diletakkan dalam hubungan fungsional dengan konsep

generalisasi dengan cara-cara yang sistematik. Sehingga dapat dikatakan bahwa

fakta itu merupakan fondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan

demikian ada tiga hal yang harus ada pada suatu fakta, yaitu :

1) Adanya suatu kejadian atau peristiwa

2) Kejadian atau peristiwa itu benar-benar pernah terjadi

3) Dan terjadinya kejadian atau peristiwa itu pada masa lampau.

Tanpa adanya ketiga hal tersebut, berarti fakta yang diungkap suatu fakta

yang akurat. Fakta dapat diperoleh manusia melalui penginderaan atau

3
pengamatan, seperti penginderaan penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman,

dan peraba.

Hubungan antara fakta dan kenyataan bahwa fakta terungkap dari

pengamatan atas kenyataan atau dapat juga dikatakan bahwa kenyataan lahir

karena dukungan fakta. Oleh karena itu, fakta dan kenyataan terdapat hubungan

timbal balik. Fakta juga berkaitan erat dengan data. Sedikit perbedaan antara fakta

dan data. Data-data itu bersifat obyektif sedangkan fakta mengandung arti

penafsiran seseorang, jadi ada unsur subyektivitasnya.

Fakta dan data juga mempunyai hubungan timbal balik, karena sifatnya

yang jelas dan terukur maka dalam bidang keilmuwan fakta dan data mempunyai

kedudukan penting. Fakta dan data merupakan fondasi bagi penelitian keilmuwan

serta bagi pengembangan ilmu itu sendiri.

2. Konsep

Makna yang terkandung dalam konsep ada dua yaitu : Pertama

mengandung pengertian sebagai rancangan atau draf. Seperti contoh : “Saya

belum selesai membuat konsep penelitian itu”. Pengertian kedua mengandung arti

dasar-dasar pemikiran, contoh : “Saya belum mengerti konsep dasar IPS yang

diterangkan oleh dosen itu”.

Konsep yang dimaksud dalam tulisan adalah pengertian yang kedua.

4
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk

tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan satu kelompok dari suatu benda,

gagasan atau peristiwa.

S. Hamid Hasan juga mengemukakan bahwa konsep itu adalah suatu

abstraksi dari sekelompok benda atau stimuli (rangsangan) yang memiliki

persamaan karakteristik.

3. Generalisasi

Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti bersifat umum atau

menyeluruh, yang dimaksud dengan generalisasi dalam tulisan ini adalah suatu

kesimpulan yang diambil dan bersifat umum. Di pihak lain ada yang mengartikan

atau mendefinisikan generalisasi itu adalah suatu pernyataan yang merupakan

perpaduan atau gabungan dari dua konsep atau lebih sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan berupa prinsip-prinsip hukum, dalil, pendapat umum (opini).

Konsep generalisasi dapat berkembang menjadi suatu teori yaitu prinsip-

prinsip umum yang menjelaskan hakekat dari suatu gejala sosial atau pun

gabungan dari beberapa gejala sosial sehingga dapat membentuk sebuah rumus,

aturan ataupun kaidah-kaidah dan sebagainya.

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa generalisasi menunjukkan

adanya hubungan diantara konsep dan berisi pernyataan yang bersifat umum,

tidak terikat kepada situasi khusus.

5
HUBUNGAN ANTARA FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI

Dari gambaran diatas jelas bahwa suatu peristiwa merupakan dasar dari

kegiatan belajar mengajar IPS dimulai. Guru dan siswa harus aktif menjemput

peristiwa ini dan mengolahnya menjadi content, isi bahan pengajaran. Dalam

proses pengolahan menjadi bahan pengajaran itulah berfungsinya fakta, konsep,

dan generalisasi sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS.

Jadi skkenario dari alur pengembangan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi

sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi scenario dari

alur pengembangan fakta, konsep, dan generalisasi, sesungguhnya sudah ditangan

guru, dan dijadikan sebahai bahan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar

dikelas.

Contohnya sebagai berikut: Topik: Zaman Pendudukan Jepang

PERISTIWA yang dapat kita ungkapkan adalah Peringatan Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia.

FAKTA nya melalui gambar Soekarno-Hatta, foto bersejarah dll.

KONSEP nya Imperialisme, Penindasan, Ampera

GENERALISASI nya penjajahan selalu menimbulkan penderitaan bagi

rakyat, tidak ada bangsa yang senang dijajah dll.

6
B. Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis,

Personal dan Sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi

1) Nilai

Nilai itu bersifat umum dan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap


objek dan terhadap orang lain, sedangkan sikap berkenaan dengan hak-hak yang
khusus. Nilai-nilai merupakan ukuran bagi seseorang dan cita-citanya, tujuan
hidupnya, aspirasinya yang dinyatakan, sikapnya yang tampak, perasaannya yang
diutarakan serta dari perbuatan yang dilakukannya.

Nilai mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek dan


terhadap orang, tidak berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang
membedakan nilai dan sikap. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan
apakah itu baik atau buruk, nilai juga menilik kelakuan seseorang. Orang
mendapatkan nilai dan orang lain dalam lingkungannya.

• Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh,
merupakan sistem dimana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi.
engan kuat sebagai satu kesatuan yang utuh.
• Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya
indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut
seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau tampak,
perasaan yang diutarakan, perubahan yang dilakukan serta kekuatiran yang
dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18)
1) Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani
manusia
2) Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
mengadakan kegiatan.
3) Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia.

.
7
2) Sikap

Sikap memiliki rumusan berbeda-beda karena sifatnya yang telah


kompleks. Sikap merupakan keseluruhan dari kecenderungan, perasaan,
pemahaman, gagasan, rasa takut, rasa terancam, dan keyakinan-keyakinan tentang
sesuatu hal. Sikap jua merupakan kesiapan untuk memperlakukan sesuatu objek.
Di dalamnya terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan kecenderungan
bertindak.

Sikap memiliki pengertian yang rumit karena itu tedapat berbagai


rumusan tentang sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar
belakang pemikiran dan konsep yang berbeda. Menurut Thursone adalah
keseluruhan dari kecenderungan perasaan, pemahaman, gagasan, dan rasa takut,
perasaan terancam, dan keyakinan-keyakinan tentang sesuatu hal.

Menurut Rochman Natawijaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan seseorang


untuk memperlakukan sesuatu objek, didalam kesiapan itu ada aspek kognitif,
efektif, dan kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian
positif dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu,
kesiapan itu sendiri bias berubah-ubah.

Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang


atau kelompok memiliki cara, tujuan, dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai
dengan anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang dimiliki
seseorang dapat mengekspresikan mana yang lebih disukai mana yang tidak.
Dapat disimpulkan bahwa nilai menyebabkan sikap. Yang selalu terjadi adalah
satu sikap disebabkan oleh banyak nilai (values).

Didalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan


kecenderungan bertindak. Dapat disimpulkan terdapat kaitan antara nilai dengan
aspek-aspek kognitif, aspek afektif, dan kecenderungan bertindak. Dari kajian
para ahli dapat ditegaskan sebagai berikut :

• Adanya hubungan timbal-balik antara nilai dan kognitif


8
• Adanya hubungan timbal-balik antara afektif dengan kognitif

Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menuju


kepada terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan
penghayatan terhadap ―belief‖ (keyakinan).

kurikulum 2006

Berikut ini kita ambil beberapa contohnya:

Kelas 5

Topik 1

Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu


di Indonesia.

Nilai yang kita dapat kita petik dari bahan pegajaran ini atara lain :

1. Nilai Material

Siswa merasa telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang sedang


dan terus digalakan, antara lain karena dukungan sumber daya alam tanah air kita
yang melimpah.

2. Nilai Vital

Siswa diharapkan memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :

a. Cermat (dalam meneliti informasi tentang yang diterimanya)


b. Tekun (dalam mempelajarinya)
c. Aktif (dalam mengumpulkan informasi dan dalam kegiatan belajar
pada umumnya)
d. Dan seterusnya.

9
3. Nilai Kerohanian

a. Syukur kepada tuhan YME atas rahmat dan karunianya yang telah
memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi disampaikan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa tanggung jawab atas kelestarian ala mini (tanggapan erhadap
kelestarian alam)
e. Dst.

a. Sikap yang bersyukur kepada tuhan YME disertai kecenderung


perilaku yang positif terhadap anugerah yang dilimpahkannya kepada
kita.
b. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Kritis dalam menanggapi gejala-gejala alam.
d. Bertangggung jawab dalam melaksanakan tugas
e. Mencintai bangsa Indonesia
f. Dan seterusnya.

3) Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis

Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah 2 hal yang tidak


dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah merupakan bagian dari
keterampilan intelektual, keterampilan dan kemampuan ini antara lain meliputi
hal-hal berikut ini yaitu keterampilan:

a. Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi

b. Berfikir

10
c. Mengkritik informasi dan membedakan fakta /opini

d. Membuat dan mengambil keputusan dengan profesional

e. Memecahkan masalah

f. Menggunakan media

4) Keterampilan Personal

Keterampilan personal ini sebetulnya tidak dapat dipisahkan dari


keterampilan intelektual. Namun dalam pemahamannya ditekankan kepada
keterampilan yang sifatnya mandiri.

Keterampilan Personal

a. Keterampilan psikomotor (praktis)

b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja

c. Keterampilan bekerja dalam kelompok

d. Keterampilan akademik

e. Keterampilan lain seperti :keterampilan fisik, politik dan emosional

5) Keterampilan Sosial

Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan


menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran
sosial. Dengan dimilikinya keterampilan ini maka siswa mampu berkomunikasi
dengan sesama manusia, lingkungannya di masayarakat secara baik, hal ini
merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakaL Latihan
dan pembihaan yang tampak dalam proses belajar-mengajar antara lain: mampu
melaksanakan dengan baik:

• berdiskusi dengan teman –

• bertanya kepada siapapun


11
• menjawab pertanyaan orang lain

• menjelaskan kepada orang lain

• membuat laporan

• memerankan sesuatu

• dan seterusnya. (Belen dan kawan-kawan, 1990:348).

Disamping dilatih kemampuannya dalam berbagai kemampuan tersebut,


yang perlu dipertimbangkan guru adalah bagaimana guru mendorong siswa untuk
lebih gemar membaca, mencari dan mengolah informasi sesuai dengan
kemampuan siswa agar memiliki kebiasaan untuk memahami struktur bahan
pengajaran, mengerti istilah-istilah yang sulit/baru, mengikuti perkembangan
jaman, dan sebagainya.

Diharapkan akan tumbuh kesadaran dari mereka, tujuan mereka


membaca/mempelajari materi kajian. Bersikap kritis terhadap bahan kajian.
bersikap kritis terhadap apa yang sudah dipelajarinya, sehimggaia merasa
memiliki kemampuan untuk memberikan kesimpulan dan keputusan.

C. Contoh Keterkaitan anatara Peristiwa, Fakta, Konsep,

Generalisasi, Niliai, Sikap dan Keterampilan Intelektual/

Kemampuan Analisis, Personal, Sosial dalam Konteks Pendidikan

IPS SD Kelas Tinggi

Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan membangkitkan


minat dan sikap positif serta aktivitas siswa. Dalam artian di dalam penyajiannya
seorang pendidik harus mengetahui kemampuan anak didik dan kemampuan
berfikirnya. Dalam penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi secara
terperinci disertai contoh-contoh dan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan
peristiwa, fakta konsep dan generalisasi.

12
Peristiwa, fakta,konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan
yang tidak mungkin dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS.
Melalui proses belajar mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan
kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan)
dalam KBM secara jelas kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum di
lapangan direalisasikan dan dapat diamati seara faktual.

Contoh KBM yang dapat menunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.

Topik 1 : perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda dan


jepang.
KD : mendeskripsikan perjuang penjajahan Belanda dan Jepang.
Indikator : siswa mengenal arti pergerakan nasional dan arti Sumpah
Pemuda bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Ranah kognitif, setelah mempelajari topik ini siswa diharapkan dapat:

1. Menceritakan latar belakang timbulnya penrgerakan national, serta


tokoh-tokohnya.
2. Menerangkan peristiwa sumpah pemuda.
3. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda.
4. Menunjukan arti pergerakkan nasional dan sumpah pemuda bagi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Ranah afektif

1. Menghayati jasa para pelopor pergerakkan nasional.


2. Mengapresiasi jiwa sumpah pemuda.

Ranah psikomotor

1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman


pergerakkan nasional dan tokoh-tokoh tertentu.
2. Memahami makna sumpah pemuda melalui proses diskusi kelas.

13
Peristiwa sebagai bahan kajian: Peristiwa hari kebangkitan nasional dan sumpah
pemuda

Fakta-fakta sebagai bahan kajian:

1. Gambar-gambar dari tokoh-tokoh bersejarah


2. Naskah sumpah pemuda
3. Gambar gedung-gedung bersejarah bagi pergerakkan nasional
4. Gambaran suasana kota Jakarta pada zaman penjajahan.

Konsep:
1. Nasionalisme, imperialism, dan konolialisme
2. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing,
patriotism, organisasi politik, HAM, dan seterusnya.

Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.

Nilai :

• Nilai material

Siswa merasa telah menikmati hasil kemerdekaan.

• Nilai Vital:
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
2. Objektif dalam menilai informasi
3. Kreatif dalam memprediksi
• Nilai Kerohanian
1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi.
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.

14
Sikap:

1. Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab


2. Tanggap terhadap perkembangan zaman
3. Bersikap terbuka dan toleransi terhadap pendapat orang lain
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya
dan seterusnya

Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:

1. Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi, konseptualisasi,


generalisasi dan membuat keputusan.
2. Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi,
mengorganisasikan informasi, mengkritik informasi, mengambil
keputusan, menafsirkan fakta, menyusun laporan.

Keterampilan personal:

1. Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu, dan


kronologis, menterjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok
2. Keterampilan praktis (membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri,
memimpin dalam diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain

Keterampilan sosial:

Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu


menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik,
mampu bertanya dengan baik, dll.

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Antara fakta, konsep, generalisasi, serta nilai, sikap dan keterampilan itu
tidak dapat dipisahkan karena memang semua aspek tersebut terikat dalam
struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan kurikulum di kelas, guru harus
memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam kegiatan belajar mengajar
maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan menjadi verbalistik, sasaran
tujuan pencapaian hasil belajar akan terhenti pada aspek pengetahuan saja. Dan
hal itu bukan tujuan Pendidikan IPS. Pengembangan kurikulum yang
melaksanakan prinsip tersebut di atas selanjutnya akan terlihat dari kegiatan
belajar mengajar di kelas. Di dalam praktek atau proses kegiatan belajarlah
sesungguhnya kenyataan adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan keterampilan itu akan tampak.

Perlu diperhatikan juga bahwa kurikulum IPS SD tahun 2006 menuntut


guru agar mampu melaksanakan pengajaran konsep, mengembangkan
generalisasi, mengintegrasikan pendidikan nilai dan keterampilan di dalam
program pengajaran yang disampaikan kepada siswa. Guru perlu terus-menerus
mengembangkan bahan pengajaran yang dikelolanya agar senantiasa sesuai
dengan situasinya. Jangan menggunakan program yang telah digunakan bertahun-
tahun sehingga tidak aktual lagi, dan kurang bermakna bagi siswa.

Pada bagian-bagian akhir dikemukakan satu contoh pengembangan materi


yang menunjukkan adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi, nilai,
sikap dan keterampilan. Tentu Anda boleh saja mempunyai kreativitas sendiri
dalam mengembangkan materi ini, untuk disesuaikan dengan kondisi setempat
agar pendidikan IPS yang Anda kelola mengacu kepada kurikulum yang berlaku
dan sesuai dengan kondisi lingkungan siswa di mana proses belajar mengajar ini
dilakukan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sardjijo, dkk. 2014. Pendidikan IPS di SD.Tangerang. Universitas


Terbuka.

Sardjijo, Ischak. 2018. Pendidikan IPS di SD.Tangerang.


Universitas Terbuka.

17

Anda mungkin juga menyukai