Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
NO NIM NAMA
1 857415035 GUN GUN AHMAD GUNARI
2 857415028 ARIE INSANY
3 857418238 FARIDA WAHDIYAH
4 857418206 SANNY AZAHRIYA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perumusan
Tujuan Pembelajaran untuk memenuhi tugas dari Dosen Tin Rustini, S. Pd., M.
Pd.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas dari dosen
Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD (PDGK4106). Adapun penjabaran makalah ini
mengacu pada esensi kurikulum IPS SD berdasarkan KTSP 2006 di kelas tinggi.
Secara keseluruh makalah ini terdiri atas 3 (tiga) bab dengan rincian
sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II PEMBAHASAN
3. BAB III PENUTUP
Kami berharap makalah ini dapat memberikan gambaran yang berarti
dalam proses nyata melalui Esensi Kurikulum IPS SD berdasarkan Kurikulum
Kelas Tinggi saat ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkenaan dengan bahan kajian IPS dan fungsi serta tujuannya. Maka
kajiannya berdasarkan peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi secara umum di
dalam IPS harus sejalan dengan pemahaman kurikulum IPS KTSP 2006 SD,
pengertian konsep-konsep dasar dan generalisasi dalam bidang-bidang kajian IPS
sesuai dengan tuntutan kurikulum, yaitu Sosiologi, Antropologi, Ekonomi,
Geografi, Tata Negara dan Sejarah. Perlu dipahami bahwa kita tidak membahas
fakta konsep dan generalisasi di dalam kajian ilmu-ilmu sosial yang berorientasi
kepada disiplin ilmu maka orientasi kajian diarahkan kepada pandangan
multidisipliner. Ini berarti bahwa dalam kajian salah satu topik di dalam KTSP
2006 memungkinkan konsep-konsep dan generalisasi yang digunakan diambil
dari satu atau lebih bidang kajian, misalnya untuk topik “Keluarga” kita bisa
mendekatinya dari perspektif Antropologi dan Sosiologi. Demikian juga halnya
dengan topik-topik lainnya. Dalam pembahasan modul 3 ini juga dikemukakan
sekadar beberapa contoh upaya mengidentifikasi fakta, konsep, dan generalisasi
dari beberapa topik/subtopik..
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
1. Fakta
Secara harfiah kata “Fakta” berarti sesuatu hal yang telah terjadi, benar
atau ada. Bisa juga diartikan bahwa fakta adalah suatu yang dipercaya atau
dituntut, bahwa sesuatu itu adalah benar. Jadi, fakta adalah suatu obyek, perisiwa,
atau kejadian yang pernah terjadi pada saat ini, atau suatu jejak peristiwa yang
pernah terjadi atau yang pernah ada pada masa lalu. Walaupun fakta bukan tujuan
akhir pengajaran IPS akan tetapi fakta sangat penting dalam konteks pengajaran
IPS, serta sangat esensial dalam proses berfikir. Di dalam kegiatan belajar
demikian ada tiga hal yang harus ada pada suatu fakta, yaitu :
Tanpa adanya ketiga hal tersebut, berarti fakta yang diungkap suatu fakta
3
pengamatan, seperti penginderaan penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman,
dan peraba.
pengamatan atas kenyataan atau dapat juga dikatakan bahwa kenyataan lahir
karena dukungan fakta. Oleh karena itu, fakta dan kenyataan terdapat hubungan
timbal balik. Fakta juga berkaitan erat dengan data. Sedikit perbedaan antara fakta
dan data. Data-data itu bersifat obyektif sedangkan fakta mengandung arti
Fakta dan data juga mempunyai hubungan timbal balik, karena sifatnya
yang jelas dan terukur maka dalam bidang keilmuwan fakta dan data mempunyai
kedudukan penting. Fakta dan data merupakan fondasi bagi penelitian keilmuwan
2. Konsep
belum selesai membuat konsep penelitian itu”. Pengertian kedua mengandung arti
dasar-dasar pemikiran, contoh : “Saya belum mengerti konsep dasar IPS yang
4
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk
persamaan karakteristik.
3. Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti bersifat umum atau
menyeluruh, yang dimaksud dengan generalisasi dalam tulisan ini adalah suatu
kesimpulan yang diambil dan bersifat umum. Di pihak lain ada yang mengartikan
perpaduan atau gabungan dari dua konsep atau lebih sehingga dapat ditarik suatu
prinsip umum yang menjelaskan hakekat dari suatu gejala sosial atau pun
gabungan dari beberapa gejala sosial sehingga dapat membentuk sebuah rumus,
adanya hubungan diantara konsep dan berisi pernyataan yang bersifat umum,
5
HUBUNGAN ANTARA FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI
Dari gambaran diatas jelas bahwa suatu peristiwa merupakan dasar dari
kegiatan belajar mengajar IPS dimulai. Guru dan siswa harus aktif menjemput
peristiwa ini dan mengolahnya menjadi content, isi bahan pengajaran. Dalam
Jadi skkenario dari alur pengembangan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi scenario dari
guru, dan dijadikan sebahai bahan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar
dikelas.
Kemerdekaan Indonesia.
6
B. Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis,
1) Nilai
• Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh,
merupakan sistem dimana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi.
engan kuat sebagai satu kesatuan yang utuh.
• Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya
indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut
seseorang, aspirasi yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau tampak,
perasaan yang diutarakan, perubahan yang dilakukan serta kekuatiran yang
dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18)
1) Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani
manusia
2) Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
mengadakan kegiatan.
3) Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia.
.
7
2) Sikap
kurikulum 2006
Kelas 5
Topik 1
Nilai yang kita dapat kita petik dari bahan pegajaran ini atara lain :
1. Nilai Material
2. Nilai Vital
9
3. Nilai Kerohanian
a. Syukur kepada tuhan YME atas rahmat dan karunianya yang telah
memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi disampaikan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa tanggung jawab atas kelestarian ala mini (tanggapan erhadap
kelestarian alam)
e. Dst.
b. Berfikir
10
c. Mengkritik informasi dan membedakan fakta /opini
e. Memecahkan masalah
f. Menggunakan media
4) Keterampilan Personal
Keterampilan Personal
d. Keterampilan akademik
5) Keterampilan Sosial
• membuat laporan
• memerankan sesuatu
12
Peristiwa, fakta,konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan
yang tidak mungkin dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS.
Melalui proses belajar mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan
kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan)
dalam KBM secara jelas kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum di
lapangan direalisasikan dan dapat diamati seara faktual.
Contoh KBM yang dapat menunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
Ranah afektif
Ranah psikomotor
13
Peristiwa sebagai bahan kajian: Peristiwa hari kebangkitan nasional dan sumpah
pemuda
Konsep:
1. Nasionalisme, imperialism, dan konolialisme
2. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing,
patriotism, organisasi politik, HAM, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
Nilai :
• Nilai material
• Nilai Vital:
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
2. Objektif dalam menilai informasi
3. Kreatif dalam memprediksi
• Nilai Kerohanian
1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi.
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
14
Sikap:
Keterampilan personal:
Keterampilan sosial:
15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Antara fakta, konsep, generalisasi, serta nilai, sikap dan keterampilan itu
tidak dapat dipisahkan karena memang semua aspek tersebut terikat dalam
struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan kurikulum di kelas, guru harus
memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam kegiatan belajar mengajar
maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan menjadi verbalistik, sasaran
tujuan pencapaian hasil belajar akan terhenti pada aspek pengetahuan saja. Dan
hal itu bukan tujuan Pendidikan IPS. Pengembangan kurikulum yang
melaksanakan prinsip tersebut di atas selanjutnya akan terlihat dari kegiatan
belajar mengajar di kelas. Di dalam praktek atau proses kegiatan belajarlah
sesungguhnya kenyataan adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan keterampilan itu akan tampak.
16
DAFTAR PUSTAKA
17