Anda di halaman 1dari 4

PENDEKATAN DAN TEKNIK BELAJAR

KONSEP

Belajar dapat didefenisikan sebagai proses menciptakan hubungan yang sudah ada
dengan sesuatu yang baru. Sebagaimana halnya yang diungkapkan bruner dalam romberg
(1999) bahwa belajar adalah proses aktif siswa dalam mengkonstruk (membangun)
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Sesuatu yang baru
tersebut tidak hanya berupa pengetahuan akan tetapi berupa keterampilan, sikap,
kemauan, kebiasaan maupun perbuatan. Secara konsep, belajar diartikan sesuai dengan
pendekatannya. Beberapa pendekatan belajar menurut para ahli dikemukakan sebagai
berikut.

A. Pendekatan behavior

Belajar adalaah perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang relatif


permanen didalam diri individu yang nampak dari tampilan individu (overt behavior).
Defenisi ini menekankan hasil belajar pada perilaku yang dapat diobservasi dan diukur.
Beberapa teori belajar memfokuskan perhatiannya terhadap pembentukan perilaku
dimaksud.

Thorndike dalam teori connectionism mengemukakan bahwa belajar adalah proses


stamping in (diingat), forming, hubungan antara stimulus dan respon. Dari penelitian
thorndike disimpulkan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan atau koneksi antara
stimulus dan respon dan penyelesaian masalah yang dapat dilakukan dengan cara trial and
error. Faktor penting yang mempengaruhi belajar adalah reward atau pernyataan kepuasan
dari suatu kejadian. Menurut thorndike hukuman akan memperlemah ikatan dengan reward
yang akan memperkuat ikatan. Beberapa hukum belajar yang dikemukakan thorndike yaitu :

 Law of readiness, yaitu hukum kesiapan, maksudnya seseorang akan lebih


mudah belajar jika sudah memliki kesiapan untuk hal dimaksud.
 Law of exercise, yaitu hukum latihan. Ikatan antara stimulus dan respon
dalam belajar akan lebih kuat jika dilakukan pengulangan pengulangan.
 Law of effect, yaitu hukum pengaruh, mengarah pada hadiah yang konkrit.
Semakin banyak hadiah yang diterima individu dari hasil belajaarnya maka
semakin kuat ikatan perilaku tersebut dengan hadiah yang diterimanya.

Teori belajar lainnya dikemukakan oleh pavlov. Pavlov mengemukakan bahwa dalam
belajar terjadi proses pengkondisian (conditioning). Stimulus yang dikondisikan untuk
respon yang terkondisi. Pengkondisian ini dilakukan seiring dengan pembentukan perilaku
yang diinginkan. Contoh dalam pelajaran matematika anak anak akan diberi hadiah jika
jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan kepadanya benar.
Watson (1878-1958) menggunakan penemuan pavlov sebagai dasar untuk teori
belajarnya. Belajar didefenisikan sebagai suatu proses ta conditioning reflect (respon)
melalui pergantian dari satu stimulus kepada stimulus yang lain. Banyak sikap yang
dipelajaari dari classical conditioning. Siswa bersikap negatif terhadap bahasa asing karena
mereka berasosiasi dengan pengalaman yang tidak menyenangkan misalnya ketika disuruh
menerangkan didepan kelas dan siswa dimarahi karena membuat kesalahan.

Skinner memandang penguatan (reinforcement) sebagai unsur paling penting dalam


proses belajar. Individu cenderung untuk belajar jika diikuti dengan penguatan. Jika tingkah
laku individu diikuti dengan penguatan yang menyenangkan maka tingkah laku tersebut
cenderung akan diulang sesering mungkin. Misalnya dalam meningkatkan minat siswa
membaca novel bahasa inggris guru dapat menunjukan dan menceritakan pada siswa
betapa senangnya ia dapat menikmati cerita dalam novel tersebut dengan sesekali
membacakannya sedikit kepada mereka, sehingga pada akhirnya siswa meniru guru
kebiasaan guru tersebut.

B. Pendekatan kognitif

Ahli ahli teori kognitif berpendapat bahwa belajar adalah hasil usaha individu untuk
mengerti dunia. Caranya adalah dengan menggunakan semua alat mental yang dimiliki.
Seseorang dapat memahami dunia dari caranya memaknai dunia tersebut. Didalam
pendekatan kognitif reinforcement berfungsi sebagai umpan balik. Berbeda dengan
pendekatan perilaku yang melihat reinforcement sebgai pengikat antara stimulus dan
respon. Dalam pendekatan kognitif, belajar dianggap sebagai sesuatu yang aktif.

Individu berinisiatif mencari pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk


menyelesaikan masalah, mengatur kembali dan mengorganisasi apa yang mereka ketahui
untuk mencapai pelajaran baru. Mesikupun secara pasif mempengaruhi lingkungan, orang
akan aktif memilih, memutuskan, mempraktikan, memperhatikan, mengabaikan, dan
membuat respon lain untuk mengejar tujuan. Pada pendekatan ini yang paling penting
adalah bagaimana individu belajar, menerima informasi, dan mengingat.

C. TEKNIK BELAJAR

Teknik belajar merupakaan cara yang dapat ditempuh untuk belajar efektif.
Beberapa bentuk teknik belajar yang diterapkan adalah :

 Sikap mental

Yang terpenting dalaam belajar ialah sikap mental. Oleh karena itu yang pertama
tama perlu dibangun adalah konsep diri dan pikiran positif. Ketika seseorang merasa dirinya
mampu maka hal ini akan menjadi komputer mental yang mendorong seseorang untuk
meraih impiannya.
Sebaliknya jika seseorang mengatakan dirinya tidak mampu maka secara alamiah
kemampuan yang sudah dimiliki seseorang akan menurun, sehingga yang bersangkutan
benar benar tidak mampu. Jadikanlah belajar itu sebagai tantangan, selalu siaga dan siap
untuk mendapatkan secara maksimal pada setiap kesempatan baik dikelas, praktikum,
ataupun dirumah.

 Rencana belajar

Membuat rencana belajar secara tertulis baik rencana harian, mingguan,. Tentukan
waktu penyelesaian tugas tugas secara rinci untuk setiap harinya. Selalu memulai pekerjaan
sedini mungkin, jangan menunggu sampai hari terakhir. Pekerjaan rumah dibuat sesegeraa
mungkin ketika pikiran masih segar.

 Berkonsentrasi

Teknologi belajar yang ketiga adalah berkonsentrasi, hl ini dapat dilakukan dengan
senam otak, relaksasi, meditasi, dan sebagainya.

 Mengikuti pelajaran

Kemampuan untuk mengikuti pelajaran didalam kelas seperti mendengar,


menyimak, dan memberi respon. Ketika belajar dirumah, persiapan belajar sangat
membantu, misalnya belajar pada waktu yang tetap setiap harinya.

 Tujuan belajar

Memahami tujuan belajar pada hakekatnya adalah untuk mendapat pengertian


karena belajar merupakan jalan untuk mencapai tujuan hidup. Makin banyak yang
diketahui, makin banyak yang dapat diperbuat. Belajar akan lebih terarah jika dilakukan
dengan menjawab pertanyaan.

 Teknik mengingat

Kemampuan mengingat dapat dilatih dengan teknik menumpuk, teknik asosiasi. Misalnya
untuk mengingat faktor faktor yang membuat sukses dengan membuat perkalian A X B X C X
D = sukses. Hal ini diasosiasikan dengan

A = menyiapkan alat

B = belajar

C = menetapkan cita cita

D = doa
Delapan kunci sukses (soft skill) dapat dihapal dengan teknik menumpuk nama
anggota tubuh : mata, hidung, mulut, dagu, tangan, perut, lutut, kaki. Kemudian
mengasosiasikan sebagai berikut :

 Mata diasosiasikan kejujuran (integritas)


 Hidung asosiasinya ketangguhan
 Mulut diasosiasikan dengan komunikasi asertif
 Dagu diasosiasikan motivasi diri
 Tangan diasosiaikan motivasi diri untuk menempati janji
 Perut diasosiasikan motivasi diri untuk bertanggungjawab dan siap menerima
resiko
 Lutut diasosiasikan luwes dalam kehidupan
 Kaki diasosiasikan keseimbangan

Teknik lain adalah dengan menumpuk, misalnya, dalam mengahapal awalan. Santrok
(2007) mengemumakan beberapaa teknik mnemonic untuk mengingat.

 Pertama metode loci, yaitu menyususn hal haln yang diingat menjadi suatu
tempat
 Kedua dengan memendekan kata dan menyusunnya menjadi satu
 Ketiga dengan akronim, misalnya mengingat peraturan dalam berkomunikasi
asertif.

Teknik mnemonic ini bermanfaat dalam menghapal data atau fakta, tetapi untuk
mengingat konsep mnemonic ini perlu ditambah dengan pemahaman akan makna dari
konsep tersebut.

Kemampuan mencatat dapat dilatih dengan membuat bagan, petapikiran (mind


mapping) selain mencatat dengan simbol simbol.

Teknik membaca dilakukan dengan mempersiapkan diri, meminimalkan gangguan,


duduk dengan sikap tegak, meluangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran
menggunakan jari jika diperlukan dan melihat sekilas bahan bacaan sebelum membaca.

Teknik mengikuti ujian pelajari kembali catatan, usahakan untuk mengetahui yang
tidak jelas, tidur segera setelah belajar.

Teknik memecahkan masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur menetapkan
masalah, mencari penyebab, menemukan beberapa alternatif solusi dengan menetapkan
cara satu, dua, dan tiga.

Anda mungkin juga menyukai