Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR TENTANG GIZI

SEIMBANG TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN


SIKAP ANAK SEKOLAH DI SDN 1 LIMPAKUWUS, KECAMATAN
SUMBANG

Oleh:
DHESNA DINAR GARINI
G1H013009

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
PURWOKERTO
2017
EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR TENTANG GIZI SEIMBANG
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DI
SDN 1 LIMPAKUWUS, KECAMATAN SUMBANG

Effectiveness of Picture Story Media About Balanced Nutrition on Increasing Knowledge and
Attitude of School Children in SDN 1 Limpakuwus, Sumbang

Dhesna Dinar Garini1, Dyah Umiyarni Purnamasari2, Endo Dardjito3


1IlmuGizi Universitas Jenderal Soedirman
2Bagian Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman
3Bagian Gizi Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman

Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Purwokerto 53123


Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
Email: dhesnadinarg@gmail.com

ABSTRACT

Background : One of nutrition problem faced by Indonesia is the level of consumption


which still does not match the balanced nutrition messages. Balanced nutrition problems
occurred by lack of nutritional knowledge. School children are good targets for health
education. Interesting and easy to understand by children is needed for health education.
Pictures can be used as the right media because it can provoke the creativity of children to
express it. This study aims to determine the effectiveness of picture story media about
balanced nutrition to increase knowledge and attitude of school children in SDN 1
Limpakuwus, Sumbang.

Methods : This study used quasi experimental design with pretest-posttest control group
design approach with population of 346 students as treatment group and 225 students as
comparison/control group. The sample of research based on purposive sampling technique is
39 students of class V (given picture story media) from SDN 1 Lupakuwus, while the
comparison group of 43 students coming from SDN 3 Gandatapa. Data obtained from
questionnaire and analyzed using Wilcoxon and Mann-Whitney test.

Results : The result showed that there was a difference of knowledge and attitude after
given the picture story media about balanced nutrition. There is a difference of knowledge
before and after without media, and there is no difference of attitude before and after without
media. While there was difference of knowledge before in both groups and after in both
groups, there was no difference in attitude before in both groups and there was difference in
attitude after the two groups.

Conclusion : The picture story media can improve the knowledge and attitude of school
children in fifth grade of SDN 1 Limpakuwus, Sumbang.

Keywords : Picture story, Health education, Knowledge and Attitude, School Children
PENDAHULUAN mempengaruhi motivasi siswa dalam
Permasalahan terbesar dalam bidang menerima pesan karena masing-masing
gizi yang dihadapi Indonesia adalah gizi pancaindra manusia memiliki karakteristik
kurang dan gizi lebih. Hal ini terjadi akibat tersendiri dalam daya serap pembelajaran.
adanya ketidakseimbangan antara asupan Salah satu media yang dapat digunakan
(intake) dengan kebutuhan tubuh akan untuk pendidikan gizi adalah media gambar.
makanan dan pengaruh interaksi penyakit Media gambar merupakan salah satu media
(infeksi). Konsumsi pangan masyarakat bantu yang dinilai tepat jika digunakan untuk
Indonesia pun masih belum sesuai dengan pendidikan gizi anak sekolah dasar yang
pesan gizi seimbang (Waryana, 2010). dapat menimbulkan kreatifitas siswa dalam
Prevalensi nasional anak usia membahasakannya. Siswa akan lebih jelas
sekolah menurut Riset Kesehatan Dasar terhadap pokok bahasan atau materi yang
tahun 2013, menunjukkan bahwa secara disampaikan guru (Februhartanty, 2004).
nasional prevalensi kurus (menurut IMT/U) Penelitian Eliana (2012) yang menggunakan
pada anak umur 5-12 tahun adalah 11,2% media cerita bergambar dalam bentuk buku
yang terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2% saku menunjukkan bahwa buku saku tentang
kurus. Terdapat 16 provinsi dengan Gizi memberikan pengaruh terhadap
prevalensi sangat kurus diatas nasional, yaitu pengetahuan gizi anak kelas 5 SD
termasuk Jawa Tengah. Provinsi Jawa Muhammadiyah Dadapan di Desa
Tengah mempunyai prevalensi kekurusan Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten
sebesar 13,4% pada anak laki-laki dan 11,3% Sleman Yogyakarta.
pada anak perempuan. Prevalensi berat Hasil penelitian Purnamasari yang
badan lebih sebesar 6,6% terdapat pada anak telah dilakukan di SDN 1 Limpakuwus,
laki-laki dan 4,6% pada anak perempuan. Kecamatan Sumbang pada tahun 2016
Anak sekolah di Kabupaten Banyumas yang didapatkan persentase wasting adalah
ditemukan saat penjaringan kesehatan sebanyak 21,6% dan pengetahuan rendah
terdapat sebesar 3,6% mengalami wasting sebanyak 32,4%. Oleh karena itu, penelitian
(Laporan Dinas Kesehatan Banyumas, ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
2015). Berdasarkan Kemenkes RI (2010) efektivitas media cerita bergambar tentang
menyatakan bahwa kekurusan menjadi gizi seimbang terhadap peningkatan
masalah kesehatan masyarakat bila pengetahuan dan sikap anak sekolah di SDN
prevalensinya >5%. 1 Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
Menurut Nuryanto (2014) adapun
terjadinya permasalahan gizi dan sikap METODE PENELITIAN
tentang gizi yang kurang baik pada anak SD Desain penelitian yang digunakan
salah satunya disebabkan oleh kurangnya merupakan studi yang menggunakan metode
pengetahuan gizi. Penelitian tentang kuantitatif dengan jenis penelitian quasi
pengetahuan gizi pada anak SD di Depok eksperimental (eksperimen semu). Adapun
menunjukkan skor hasil rata-rata pendekatan yang digunakan adalah pretest-
pengetahuan gizi pada anak usia sekolah postest control group design dengan
masih tergolong rendah (Achadi, 2010). populasi 346 siswa sebagai kelompok
Wiroatmojo dan Sasonoharjo (2002) perlakuan dan 225 siswa dari kelompok
menyatakan bahwa metode dan media yang pembanding. Sampel penelitian ini adalah
digunakan dalam pendidikan gizi dapat siswa kelas V berjumlah 39 siswa dari SDN
1 Limpakuwus dan sebanyak 43 siswa perlakuan dan 79,1% pada kelompok
sebagai kelompok dengan perlakuan media pembanding).
cerita bergambar (pemberian media satu kali Tabel 3. Karakteristik Responden
Berdasarkan Ayah dan Ibu
dengan pembacaan bersama-sama dalam
Kelompok Kelompok
waktu kurang lebih 35 menit) dan SDN 3 Pekerjaan Perlakuan Pembanding
Gandatapa sebagai kelompok pembanding n (%) n (%)
Pekerjaan ayah
(tanpa media cerita bergambar), yang dipilih 1. Pedagang 0 0 1 2,3
dengan teknik purposive sampling dengan 2. Buruh/tani 36 92,3 30 69,8
menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. 3. PNS 1 2,6 0 0
4. Wiraswasta 2 5,1 12 27,9
Data didapat dari angket dan dianalisis Pekerjaan ibu
menggunakan uji Wilcoxon dan Mann- 1. Pedagang 3 7,7 2 4,7
whitney. 2. PNS 0 0 1 2,3
3. IRT 36 92,3 40 93
Total 39 100 43 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Berdasarkan hasil, dari 39
Analisis Univariat responden di kelompok perlakuan
Karakteristik responden yang dan 43 responden dari kelompok
dilihat pada penelitian ini adalah pembanding, sebagian besar
berdasarkan usia, yang dapat dilihat pekerjaan ayah adalah buruh/tani
pada Tabel 1. (92,3% dan 69,8%). Sedangkan
Tabel 1. Karakteristik Responden pekerjaan ibu tertinggi pada ibu
Berdasarkan Usia rumah tangga di kelompok perlakuan
Kelompok Kelompok (92,3%) dan kelompok pembanding
Usia Perlakuan Pembanding (93%).
n (%) n (%)
Rata-rata usia (11) 27 69,2 33 76,7 Tabel 4. Karakteristik Responden
Usia termuda (10) 3 7,7 4 9,3
Usia tertua (13) 2 5,1 1 2,3
Berdasarkan Pendidikan Ayah dan
Ibu
Kelompok Kelompok
Berdasarkan Tabel 1. Pendidikan Perlakuan Pembanding
didapatkan bahwa rata-rata usia n (%) n (%)
responden pada kedua kelompok Pendidikan ayah
yaitu 11 tahun dimana usia ini masuk Dasar (SD, SMP) 38 94,4 39 90,7
pada usia anak sekolah (WHO). Menengah (SMA) 0 0 4 9,3
Tinggi (D3, S1, S2) 1 2,6 0 0
Pendidikan ibu
Tabel 2. Karakteristik Responden Dasar (SD, SMP) 38 97,4 41 95,3
Berdasarkan Status Gizi Menengah (SMA) 1 2,6 1 2,3
Kelompok Kelompok Tinggi (D3, S1, S2) 0 0 1 2,3
Status Gizi Perlakuan Pembanding Total 39 100 43 100
n (%) n (%)
Sangat kurus 0 0 1 2,3 Pendidikan ayah dan ibu pada
Kurus 3 7,7 5 11,6
Normal 29 74,4 34 79,1 kelompok perlakuan dan kelompok
Gemuk 4 10,3 2 4,7 pembanding terbanyak berada di
Obesitas 3 7,7 1 2,3 tingkat dasar yakni SD dan SMP
Total 39 100 43 100 (untuk ayah sebanyak 94,4% pada
Berdasarkan Tabel 2. bahwa kelompok perlakuan dan 90,7% pada
rata-rata status gizi responden pada kelompok pembanding sedangkan
kedua kelompok yaitu status gizi ibu terdapat 97,4% pada kelompok
normal (74,4%) pada kelompok
perlakuan serta 95,3% pada yakni 12,26 dan postest 12,97,
kelompok pembanding). dengan menggunakan uji Wilcoxon
didapatkan nilai p = 0,019 dimana
Tabel 5. Karakteristik Responden
<0,05 yang berarti bahwa ada
Berdasarkan Paparan Informasi
Kelompok Kelompok perbedaan pengetahuan anak sekolah
Paparan
Perlakuan Pembanding tentang gizi seimbang sebelum dan
Informasi
n (%) n (%) sesudah diberikan media cerita
Ya 31 79,5 5 11,6
Tidak 8 20,5 38 88,4 bergambar pada kelompok perlakuan.
Total 39 100 43 100 Hasil juga menunjukkan bahwa
analisis pengetahuan pada kelompok
Berdasarkan Tabel 5. bahwa pembanding dengan menggunakan
paparan informasi kelompok
uji Wilcoxon didapat nilai p = 0,600
perlakuan lebih banyak yakni 79,5%
dibanding kelompok pembanding (> 0,05) yang berarti tidak ada
11,6%. perbedaan pengetahuan anak sekolah
tentang gizi seimbang sebelum dan
Analisis Bivariat sesudah diberikan media cerita
Tabel 6. Hasil Analisis Bivariat bergambar pada kelompok
Skor
Variabel rata- Uji
P
Ket pembanding.
value
rata Hasil dengan uji Mann-
Pengetahuan
(Perlakuan) Ada whitney didapatkan nilai p = 0,000
Wilcoxon 0,019
Pretest 12,26 perbedaan lebih kecil dari nilai α = 0,05 yang
Postest 12,97
Pengetahuan berarti ada perbedaan pengetahuan
(Pembanding) Tidak ada pada kelompok perlakuan dan
Wilcoxon 0,600
Pretest 9,3 perbedaan
Postest 9,21 kelompok pembanding sebelum
Pengetahuan diberikan media cerita bergambar
Sebelum Ada
Wilcoxon 0,000 (kelompok perlakuan) dan tanpa
Perlakuan 12,26 perbedaan
Pembanding 9,3
Pengetahuan
media cerita bergambar (kelompok
Sesudah
Wilcoxon 0,000
Ada pembanding). Selan itu hasil uji Man-
Perlakuan 12,97 perbedaan
Pembanding 9,21
whitney pada pengetahuan kedua
Sikap kelompok menunjukkan nilai p =
(Perlakuan) Mann- Ada
Pretest 26,36 whitney
0,000
perbedaan 0,000 (< 0,05) yang berarti ada
Postest 27,38 perbedaan pengetahuan pada
Sikap
(Pembanding) Mann- Tidak ada kelompok perlakuan dan kelompok
0,064
Pretest 26,7 whitney perbedaan pembanding sesudah diberikan media
Postest 26,21
Sikap Sebelum cerita bergambar (kelompok
Mann- Tidak ada
Perlakuan 26,36 0,282 perlakuan) dan tanpa media cerita
whitney perbedaan
Pembanding 26,7
Sikap Sesudah bergambar (kelompok pembanding).
Mann- Ada
Perlakuan 26,21 0,004 Tabel 6. juga menunjukkan
whitney perbedaan
Pembanding 26,7
skor rata-rata pretest yakni 26,36 dan
Berdasarkan Tabel 6. didapat postest 27,38 pada kelompok
bahwa hasil analisis pengetahuan perlakuan, dengan uji Wilcoxon
pada kelompok perlakuan didapat nilai p = 0,000 (< 0,05)
menunjukkan skor rata-rata pretest berarti ada perbedaan sikap anak
sekolah tentang gizi seimbang
sebelum dan sesudah diberikan media buku komik merupakan metode
cerita bergambar pada kelompok efektif sebagai alat penjangkauan
perlakuan. Selain itu menunjukkan bagi anak-anak dimana didapat p
bahwa hasil analisis kelompok < 0,01.
pembanding didapatkan nilai p = Media visual yang
0,064 (> 0,05) berarti tidak ada ditambahkan dalam pesan verbal
perbedaan sikap anak sekolah tentang dapat meningkatkan motivasi
gizi seimbang sebelum dan sesudah anak untuk menerima pesan dan
tanpa diberikan media cerita mengingatnya dengan lebih baik
bergambar pada kelompok (Contento, 2007). Penyampaian
pembanding. pesan dalam cerita bergambar
Sikap sebelum menunjukkan penelitian ini diilustrasikan
bahwa nilai p = 0,282 (> 0,05) yang dengan gambar dua orang ksatria
berarti bahwa tidak ada perbedaan yang melakukan petualangan
sikap pada kelompok perlakuan dan untuk menemukan harta yang
kelompok pembanding sebelum hilang, hal tersebut yang dapat
diberikan media cerita bergambar menarik minat dan baca siswa.
(kelompok perlakuan) dan tanpa 2. Perbedaan Pengetahuan
media cerita bergambar (kelompok Responden tentang Gizi
pembanding). Selain itu sikap Seimbang pada Kelompok
sesudah didapatkan nilai p = 0,004 Pembanding Sebelum dan
(<0,05) yang berarti menunjukkan Sesudah Diberikan Media
ada perbedaan sikap pada kelompok Cerita Bergambar
perlakuan dan kelompok pembanding Analisis bivariat didapat
sesudah diberikan media cerita nilai p = 0,600 (p > 0,05) yang
bergambar (kelompok perlakuan) dan berarti tidak ada perbedaan
tanpa media cerita bergambar pengetahuan anak sekolah
(kelompok pembanding). tentang gizi seimbang pada
kelompok pembanding sebelum
B. Pembahasan dan sesudah tanpa diberikan
1. Perbedaan Pengetahuan media cerita bergambar. Hal ini
Responden tentang Gizi sesuai dengan penelitian Ridha
Seimbang pada Kelompok (2016) bahwa pengetahuan
Perlakuan Sebelum dan kelompok kontrol memiliki nilai
Sesudah Diberikan Media p sebesar 0,06>0,05 artinya tidak
Cerita Bergambar ada peningkatan yang bermakna
Penelitian menunjukkan pengetahuan pada kelompok
bahwa ada perbedaan kontrol yang tanpa diberi media
pengetahuan anak sekolah tentang komik.
gizi seimbang pada kelompok Septiana (2008) bahwa
perlakuan sebelum dan sesudah peningkatan pengetahuan
diberikan media cerita bergambar kelompok eksperimen lebih tinggi
(p = 0,019). Hal ini sesuai dengan daripada kelompok kontrol.
penelitian Sinha (2011) bahwa Pemberian perlakuan yang berbeda
memberikan pengaruh kepada 4. Perbedaan Pengetahuan
subyek penelitian untuk Responden tentang Gizi
menangkap pesan yang Seimbang pada Kelompok
disampaikan. Perlakuan dan Kelompok
3. Perbedaan Pengetahuan Pembanding Sesudah
Responden tentang Gizi Diberikan Media Cerita
Seimbang pada Kelompok Bergambar (Kelompok
Perlakuan dan Kelompok Perlakuan) dan Tanpa Media
Pembanding Sebelum Diberikan
Cerita Bergambar (Kelompok
Media Cerita Bergambar
Pembanding)
(Kelompok Perlakuan) dan
Analisis bivariat
Tanpa Media Cerita Bergambar
menunjukkan p = 0,000 (< 0,05)
(Kelompok Pembanding)
yang menginterpretasikan bahwa
Hasil didapatkan p = 0,000
ada perbedaan pengetahuan pada
(< 0,05) menunjukkan ada
perbedaan pengetahuan pada kelompok perlakuan dan
kelompok perlakuan dan kelompok pembanding sesudah
kelompok pembanding sebelum diberikan media cerita
diberikan media cerita bergambar bergambar (kelompok perlakuan)
(kelompok perlakuan) dan tanpa dan tanpa media cerita
media cerita bergambar (kelompok bergambar (kelompok
pembanding). Sejalan dengan pembanding). Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan penelitian Hamida (2012) hasil
Hamida (2012) bahwa hasil rata- uji pada dua kelompok diperoleh
rata skor pretest kelompok nilai p value 0,001 yang
perlakuan dengan penggunaan menunjukkan terdapat perbedaan
media komik dibandingkan tanpa pengetahuan yang signifikan
komik yakni 16,14 dan 15,94 antara kelompok ceramah tanpa
tentang keamanan makanan media komik dan kelompok
jajanan. Adanya perbedaan ceramah dengan media komik.
pengetahuan pada kedua Menurut Maulana (2009) organ
kelompok penelitian ini sebelum yang paling banyak menyalurkan
diberikan media cerita pengetahuan adalah mata. Lebih
bergambar terjadi oleh adanya kurang 75-87% pengetahuan
keterpaparan informasi. manusia diperoleh atau
disalurkan melalui mata, dan 13
25% lainnya tersalurkan melalui
indra lain.
5. Perbedaan Sikap Responden seimbang pada kelompok
tentang Gizi Seimbang pada pembanding yang hanya diberikan
Kelompok Perlakuan Sebelum komik lebih sedikit menerima
dan Sesudah Diberikan Media pendidikan gizi dibandingkan
Cerita Bergambar kelompok perlakuan yang
Berdasarkan hasil penelitian diberikan komik dan
terjadi peningkatan rata-rata skor pendampingan intensif.
sikap, dan diadapat p = 0,000 (< Perubahan sikap dapat
0,05) berarti ada perbedaan sikap dipengaruhi beberapa faktor,
anak sekolah tentang gizi antara lain sumber pesan, isi
seimbang sebelum dan sesudah pesan dan penerima pesan.
diberikan media cerita bergambar Sumber pesan dapat berasal dari
pada kelompok perlakuan. Hal `ini seseorang, kelompok, intitusi
sesuai dengan penelitian Widajanti yang dapat dipercaya oleh
(2009) menyatakan bahwa penerima pesan (Notoatmodjo,
terdapat perbedaan sikap anak 2012). Pemberian pesan tanpa
Sekolah Dasar sebelum dan menggunakan media pada
sesudah diberikan media komik kelompok pembanding
Makanan Jajanan Sehat dan menghasilkan tidak adanya
Bergizi dalam hal Sanitasi perbedaan sikap anak sekolah
Makanan Jajanan (p <0,01).
tentang gizi seimbang sebelum
Mubarak dkk (2007) menjelaskan
dan sesudah tanpa diberikan
dalam merubah sikap dapat
media cerita bergambar.
dilakukan dengan pembinaan
7. Perbedaan Sikap Responden
melalui pendidikan kesehatan,
tentang Gizi Seimbang pada
karena dapat meningkatkan
pengetahuan sehingga dapat
Kelompok Perlakuan dan
merespon sikap mengarah kepada Kelompok Pembanding
perilaku yang lebih baik. Sebelum Diberikan Media
6. Perbedaan Sikap Responden Cerita Bergambar (Kelompok
tentang Gizi Seimbang pada Perlakuan) dan Tanpa Media
Kelompok Pembanding Sebelum Cerita Bergambar (Kelompok
dan Sesudah Tanpa Diberikan Pembanding)
Media Cerita Bergambar Hasil analisis bivariat
Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,282
menunjukkan penurunan 1,83%. (>0,05) berarti bahwa tidak ada
Analisis bivariat didapat p = 0,064 perbedaan sikap pada kelompok
berarti tidak ada perbedaan sikap perlakuan dan kelompok
anak sekolah tentang gizi pembanding sebelum diberikan
seimbang sebelum dan sesudah media cerita bergambar
tanpa diberikan media cerita (kelompok perlakuan) dan tanpa
bergambar pada kelompok media cerita bergambar
pembanding. Sesuai dengan (kelompok pembanding). Sesuai
Nuryanto (2014) bahwa penelitian Nuryanto (2014)
peningkatan sikap tentang gizi
bahwa hasil uji beda
menunjukkan tidak ada SIMPULAN DAN SARAN
perbedaan skor sikap pretest A. Simpulan
pada kedua kelompok (p=0,606; Ada perbedaan pengetahuan
p>0,05). Tidak adanya perbedaan dan sikap sebelum dan sesudah
sikap sebelum pada kelompok diberikan media cerita bergambar
perlakuan dan kelompok tentang gizi seimbang. Ada
pembanding sebagai akibat tidak perbedaan pengetahuan sebelum dan
adanya proses pesan tentang gizi sesudah tanpa media dan tidak ada
seimbang yang disampaikan. perbedaan sikap sebelum dan sesudah
8. Perbedaan Sikap Responden tanpa media. Sedangkan ada
tentang Gizi Seimbang pada perbedaan pengetahuan sebelum pada
Kelompok Perlakuan dan kedua kelompok dan sesudah pada
Kelompok Pembanding kedua kelompok, tidak ada perbedaan
Sesudah Diberikan Media sikap sebelum pada kedua kelompok
Cerita Bergambar (Kelompok serta ada perbedaan sikap sesudah
Perlakuan) dan Tanpa Media pada kedua kelompok. Hal ini
Cerita Bergambar (Kelompok menyimpulkan bahwa media cerita
Pembanding) bergambar dapat meningkatkan
Analisis bivariat didapat pengetahuan dan sikap anak sekolah
bahwa nilai p = 0,004 (< 0,05) kelas V di SDN 1 Limpakuwus,
menginterpretasikan ada Kecamatan Sumbang.
perbedaan sikap pada kelompok
perlakuan dan kelompok B. Saran
pembanding sesudah diberikan Media cerita bergambar dapat
media cerita bergambar (kelompok disarankan sebagai media untuk
perlakuan) dan tanpa media cerita proses pembelajaran. Selain itu perlu
bergambar (kelompok
adanya penelitian lebih lanjut dengan
pembanding). Sesuai dengan
variabel lain seperti perilaku dengan
penelitian Achadi (2010) bahwa
mempertimbangkan waktu, intensitas
pendekatan KIE mempunyai
pemberian yang tidak hanya
potensi yang baik untuk merubah
dilakukan satu kali untuk
PSP (Pengetahuan, Sikap, dan
mendapatkan memori jangka
Perilaku) anak sekolah. Seseorang
panjang.
akan merubah sikap jika mampu
merubah komponen kognitif
DAFTAR PUSTAKA
terlebih dahulu. Informasi
tentang gizi seimbang yang Achadi, E., 2010, Sekolah Dasar Pintu
disampaikan menjadi dasar untuk Masuk Perbaikan Pengetahuan,
meningkatkan sikap, sehingga Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang
terjadi peningkatan pada Masyarakat, Jurnal Kesehatan
kelompok perlakuan jika Masyarakat Nasional; 5: 42-8
dibandingkan dengan kelompok Contento IR, 2007, Nutrition Education:
pembanding (Notoatmodjo, Linking Research, Theory, and
2007). Practice.
Sudbury, Jones and Bartlett Jurnal Gizi Indonesia, ISSN 1858 –
Publishers. 4942.
Eliana, D, 2012, Pengaruh Buku Saku Gizi Purnamasari, D, Endo, dan Kusnandar, 2016,
terhadap Tingkat Pengetahuan Gizi Model Perbaikan Gizi dan
pada Anak Kelas 5 Muhammadiyah Kesehatan untuk Menurunkan
Dadapan Desa Wonokerto Wasting pada Anak Sekolah Dasar
Kecamatan Turi Kabupaten Sleman di Kabupaten Banyumas, Laporan
Yogyakarta, Jurnal Kes Mas Vol. 6, Hasil Penelitian, LPPM Universitas
No. 2, Juni 2012: 162-232. Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Hamida, Khairuna, 2012, Efektivitas Ridha, A., 2016, Efektivitas Media Komik
Penyuluhan Gizi dengan Media pada Pengetahuan dan Sikap
Komik untuk Meningkatkan mengenai Cuci Tangan pada Siswa
Pengetahuan tentang Keamanan Sekolah Dasar, Jurnal LINK,
Makanan Jajanan Sekolah Siswa Program Studi Kesehatan
Sekolah Dasar, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas
Masyarakat, Prodi Gizi Fakultas Muhammadiyah Pontianak, ISSN
Ilmu Kesehatan Universitas 1829-5754.
Muhammadiyah Surakarta. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2013,
Maulana, H.D.J, 2009, Promosi Kesehatan, Badan Penelitian dan
EGC, Jakarta. Pengembangan Kesehatan,
Mubarak, W.I., Chayatin, N., Rozikin, K., Departemen Kesehatan Republik.
dan Supradi, 2007, Promosi Septiana, N, 2008, Pengaruh Model dan
Kesehatan sebuah Pengantar Suara Narator Video terhadap
Proses Belajar Mengajar dalam Peningkatan Pengetahuan Tentang
Pendidikan, Graha Ilmu, Air Bersih Berbasih Gender, Thesis,
Yogyakarta. Institut Pertanian Bogor.
Notoatmodjo, S, 2007, Promosi Kesehatan Waryana, 2010,Gizi Reproduksi, Pustaka
Teori dan Aplikasi, PT. Rineka Rihana, Yogyakarta.
Cipta, Jakarta. Wiroatmojo, P dan Sasonoharjo, 2002,
, 2012, Promosi Kesehatan Media Pembelajaran, LAN RI,
Teori dan Aplikasi, PT. Rineka Jakarta.
Cipta, Jakarta. Widajanti, L., Chriswardani, dan Anung,
Nuryanto, M, 2014, Pengaruh Pendidikan 2009, Pengaruh Komik Makanan
Gizi melalui Komik Gizi Seimbang Jajanan Sehat dan Bergizi untuk
terhadap Pengetahuan dan Sikap Meningkatkan Pengetahuan dan
pada Siswa SDN Bendungan di Sikap Anak Sekolah Dasar. The
Semarang, Skripsi, Program Studi Indonesian Journal of Public
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Health, Vol. 6, No. 1, Juli 2009:
Universitas Diponegoro, Semarang. 19−23.
Nuryanto, Adriyan, P, Niken dan Fatimah,
2014, Pengaruh Pendidikan Gizi
terhadap Pengetahuan dan Sikap
tentang Gizi Anak Sekolah Dasar,

Anda mungkin juga menyukai