BIOFISIKA
Oleh :
2018
A. Tujuan
1. Menghitung massa jenis, laju volume, dan koefisien viskositas fluida dalam
transfusi infus
B. Dasar Teori
1. Pengertian fluida
Fluida adalah zat yang mengalir termasuk gas dan zat cair. Zat cair meliputi air, darah,
asam H2SO4, dll. Zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen,CO2,dan sebagainya. Selain itu
Fluida adalah zat-zat yang berubah bentuk secara kontinyu atau terus menerus bila terkena
tegangan. geser, berapapun kecilnya tegangan geser itu (Ł). (Soedrajat, 2011)
Tegangan Geser (Ł) = F / A
Dimana :
F = Gaya geser
A = Luas Permukaan
Fluida terdiri dari 2 macam yaitu :
Zat Cair (Liquid) Zat cair tidak mudah dimampatkan (Incompressible)
Zat GasGas mudah dimampatkan (Compressible)
Adapun sifat-sifat dari zat cair yaitu:
1. Molekul-molekul terikat secara longar namun tetap berdekatan.
2. Tekanan yang terjadi oleh karena ada gaya gravitasi bumi yang bekerja terhadapnya.
3. Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang.
2. Viskositas
Viskositas adalah kekentalan, viskositas sangat mempengaruhi sifat-sifat fluida. Contoh
benda yang di viskos (kental) adalah madu, sirup, aspal cair. Sedangkan fluida
yangviskositasnya kecil adalah air, alkohol, udara. Fluida yang viskositasnya kecil lebih mudah
mengalir bila dibandingkan dengan fluida yang viskositasnya besar.Viskositas dengan gas
meningkat dengan naiknya temperatur. Naiknya temperature akan terjadi perpindahan
molekul-molekul yang padat, cair, naiknya temperature akan menutunkan kohesi. (Wihantoro,
2006)
3. Persamaan Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari
Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu
aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
Persamaan Bernoulli berlaku untuk aliran taktermampatkan (incompressible flow) dan untuk
fluida termampatkan (compressible flow). Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang
dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida taktermampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak dan emulsi.
Adapun aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. (Sosrodarsono, 2008).
Bernoulli telah berhasil menurunkan rumus dengan persyaratan-persyaratan atau pendekatan
khusus yaitu :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viscous)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun
besarnya(selalu konstan).
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu.
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible) melalui sebuah pembuluh dan
mengalir sejumlahcairan yang sama besarnya (continuitas)
Berdasarkan persyaratan di atas dan berdasarkan hokum kinetik diperoleh rumus :
1/2ρV2+ P + ρḡh = konstan
ρ = massa jenis zat cair
P = tekanan
V = volume
4. Hukum Poiseulle
Hukum poiseulle menyatakan bahwa cairan mengalir melalui suatu pipa akan
berbandinglangsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa.
Jika suatu fluida mengalir mulus dalam suatu pembuluh sepanjang ( L) dan jari-jari (r ).Maka
debit alirannya adalah:
Q=πr4(P1-P2)/8ηL
D=debit aliran
r =jari-jari pembuluh.
(P1-P2)= Selisih tekanan fluida.
η= Viskositas (kekentalan) fluida
L= Panjang pembuluh
Satuan viskositas = n s/m2
Dalam konteks medis, hukum ini dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara
debit alirandarah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan vikositas darah. Jari-jari
pembuluhdapat diubah-ubah dengan menganti pembuh dari berbagai ukuran. Selish rekanan
fluidamerupakan selisih tekanan hidrostatik fluida pada posisi lubang pancuran dan pada
posisipermukaan fluida bejana berpancuran. Jika selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu
adalah h, maka selisih tekanan hidrostatis, P = ρgh dimana ρ adalah masa jenis
fluida, g adalah percepatan gravitasi dah h adalah tinggi fluida.Viskositas fluida dapat di
ubah-ubah dengan menggati kosentrasi larutan fluida.untuk itu dalam percobaan ini, air akan
ditambahkan sirup dengan berbagai kosentrasi. (Suharto, 2004).
C. Metodologi Percobaan
Air
Garam
Gelas Ukur
Kantong/Botol Infus
Jarum Suntik
Selang Infus
Penggaris
Penjepit
Stopwatch
3. Langkah Kerja
i) Menimbang gelas ukur yang berisi fluida, agar mengetahui massa fluida
D. Hasil Percobaan
1) Variasi h (tinggi)
h1 (Ketinggian): 45 cm
1. 1 1,6
2. 2 2,7
3. 3 3,8
4. 4 5,0
5. 5 6,0
h2 (Ketinggian): 35 cm
1. 1 1
2. 2 1,6
3. 3 2,0
4. 4 2,4
5. 5 3,0
h3 (Ketinggian): 25 cm
1. 1 0,4
2. 2 0,7
3. 3 1,1
4. 4 1,5
5. 5 1,8
2) Variasi konsentrasi
h (Ketinggian): 42cm
Konsentrasi: 0
1. 1 1,2
2. 2 2,3
3. 3 3,4
4. 4 4,1
5. 5 4,8
Konsentrasi: 0,03
1. 1 0,8
2. 2 1,6
3. 3 2,6
4. 4 3,2
5. 5 4,0
Konsentrasi: 0,06
1. 1 1,3
2. 2 2,0
3. 3 2,8
4. 4 3,4
5. 5 4,0
ANALISIS DATA
1) Variasi h (tinggi)
h (ketinggian): 45 cm
m 4,96
ρ1 = 1,03 g / ml
v 4,8
r 4 ( p1 p 2)
Q=
8L
6 0,0054 (0,00454)
300 8 0,038
1,31x109
h (ketinggian): 35 cm
m 4,96
ρ2 = 1,03 g / ml
v 4,8
P = ρgh = 0,00103 x 9,8 x 0,35 = 0,00353 kg/m3
r 4 ( p1 p 2)
Q=
8L
3 0,0054 (0,00353)
300 8 0,038
2,93x109
h (ketinggian): 25 cm
m 4,96
ρ3 = 1,03 g / ml
v 4,8
r 4 ( p1 p 2)
Q=
8L
4,88x109
2) Variasi Konsentrasi
h=42 cm =0,42m
Konsentrasi: 0
m 4,96
ρ1 = 1,03 g / ml
v 4,8
4
4,8 0,005 (0,00424)
300 8 0,038
1,71x109
Konsentrasi: 0,03
m 4,22
ρ2 = 1,05 g / ml
v 4,0
r 4 ( p1 p 2)
Q=
8L
4 0,005 4 (0,00432)
300 8 0,038
2,06x1010
Konsentrasi: 0,06
m 4,27
ρ3 = 1,06 g / ml
v 4,0
r 4 ( p1 p 2)
Q=
8L
4 0,005 4 (0,00432)
300 8 0,038
2,079x1010
E. Pembahasan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu kantong fluida(botol infus) sebagai
tempat fluida, statif sebagai penyangga, jarum selang, gelas ukur digunakan
untuk mengukur volume fluida yang menetes dari botol infus, neraca analitik
digunakan untuk menimbang massa garam, gelas ukur kosong, dan gelas ukur
yang berisi fluida, penggaris untuk mengukur ketinggian permukaan fluida dalam
botol terhadap lubang jarum, stopwatch untuk mengukur waktu yang diperlukan
untuk memperoleh fluida dengan volume tertentu, garam digunakan untuk
memberi variasi massa jenis pada fluida, pengaduk untuk mengaduk fluida, dan
gelas beaker sebagai wadah fluida yang akan diberi garam.
ហੈ�ʡ婢
Q= ܽ ݇�
Laju volume fluida yang dihasilkan akan semakin besar jika posisi
peletakan botol infuse juga semakin tinggi. Berdasarkan literature yang ada
dikatakan laju aliran volume akan semakin tinggi jika peletakan botol infus
semakin tinggi. Semakin tinggi zat cair dalam wadah, maka akan semakin besar
juga tekanan zat cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat cair pada dasar
wadahnya.
ρ = m/V
Kemudian praktikan menghitung laju volume atau debit dari ketiga larutan
tersebut. laju volume atau debit dianalisis dengan menggunakan rumus berikut
Q = Volume/Waktu
Dalam percobaan ini air dikategorikan fluida tak viskos atau fluida yang
dapat mengalir dengan mudah, sedangkan larutan garam merupakan fluida viskos
atau fluida yang tidak mengalir dengan mudah. Pada percobaan ini laju volume
fluida pada air garam dengan konsentrasi 0,03 M dengan laju volume fluida pada
air garam dengan konsentrasi 0,06 M memiliki nilai yang sama. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan konsentrasi garamnya. Hal ini tidak sesuai dengan
teori bahwa air yang tidak ada komponen yang terlarut menyebabkan laju
volumenya besar. Larutan garam memiliki zat terlarut yang berupa garam
menyebabkan laju volumenya lebih kecil daripada air. Adapun faktor yang
menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut yaitu masih terdapatnya air pada
gelas ukur ketika akan mengukur volume tetesan pada jarum infus sehingga
volume air yang terbaca menunjukkan hasil yang sama yaitu 4 ml.
3. Tekanan Fluida
Praktikum ini menjelaskan mengenai cara kerja dari infus. Cara kerja dari
infus merupakan salah satu aplikasi dari tekanan zat cair.Tekanan adalah gaya
normal per satuan luas. Satuan SI untuk tekananan adalah pascal (Pa): 1 Pa= 1
N/m2. Dimana massa jenis fluida adalah ρ, ketinggian permukaan fluida dalam
kantong atau botol adalah h di atas posisi jarum dan g merupakan percepatan
gravitasi maka tekanan fluida dapat dirumuskan:
P=ρ.g.h
4. Koefisien Viskositas
Viskositas dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan
besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Viskositas terjadi karena interaksi
antara molekul-molekul cairan (Mochtar,1990).
݇ η
π ( − )
η=
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh praktikan dapat
disimpulkan bahwa bahwa massa jenis air sebesar 1,03 g/ml, massa jenis air
garam dengan konsentrasi 0,03 M sebesar 1,05 g/ml, massa jenis air garam
dengan konsentrasi 0,06 M sebesar1,069 g/ml. Laju volume fluida atau debit
rata-rata pada air sebesar 0,016ml/s, laju volume fluida atau debit rata-rata air
garam dengan konsentrasi 0,03 M sebesar 0,0133 ml/s, laju volume fluida atau
debit rata-rata air garam dengan konsentrasi 0,06 M sebesar 0,0133 ml/s .
Koefisien viskositas air sebesar 1,7 x 10-9, koefisien viskositas rata-rata air garam
dengan konsentrasi 0,03 M sebesar 2,06 x 10-9 , koefisien viskositas rata-rata air
garam air garam dengan konsentrasi 0,06 M sebesar 2,079 x 10-9.
G. Daftar Pustaka
Suharto. 2004. Dinamika dan Mekanika untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Rineka
Cipta.