Anda di halaman 1dari 129

RUMAH SAKIT UMUM PEMASANGAN SARUNG TANGAN

KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/01/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memasukan tangan kedalam sarung tangan

TUJUAN 1. Mencegah penularan


2. Menjaga kesterilan alat
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Sarung tangan sesuai dengan jenis tindakan
2. Kuku dijaga agar tetap pendek
3. Lepaskan cincin dan perhiasan lain
4. Cuci tangan sesuai dengan prosedur lain
Tindakan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan area yang luas, bersih dan kering untuk membuka oaket
sarung tangan
3. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau dekotaminasi tingkat
tinggi)
4. Dapat dipakai sarung tangan yang disterilkan
5. Buka bungkus sarung tangan bila perlu dapatminta bantuqan
kepadfa petugas yang lain untuk membukanya, letakan sarunga
tangan dengan bagiat telapak tangan menghadap ke atas
6. Ambil salah satu sarung tangan, upayakan terlebih dahulu sarung
tangan kanan dengan memegang pada sisi sebelah lipatannya.
Bagian atas bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai.
7. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantungkan

1
kelantai sehingga bagian lubang jari-jari tanganya terbuka, masukan
tangan (jaga sarung tangan tetap tidak bersentuhan dengan
permukaan)
8. Ambilah sarungan tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari
tangan yang sudah memakai sarung tangan kebagian lipatan yaitu
bagian yang tidak bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai.
9. Pasanga sarung tangan kedua dengan cara memasukan jari tangan
yang belum memakai sarung tangan kemudian luruskan lipatannya
dan atur posisi sarung tangan sehingga terasa pas dan enak
ditangan
10. Setelah melakukan perasan/tindakan cucitangan pada air mengalir,
kemudian lepas kan sarung tang dan memasukan kedalam tempat
yang berisi larutan chlorine 0,5% dan rendam selama sepulh menit
Cuci tangan kembali setelah melapas sarunga tangan keringkan
dengan tisu atau handuk kering
UNIT TERKAIT 1. Seluruh ruang rawat inaop dan rawat jalan
2. IPRS Instalasi Perawatan Rumah Sakit (incinerator)

2
RUMAH SAKIT UMUM PERAWATAN PASIEN YANG MENINGGAL
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/02/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan perawatan khusus kepada pasien meninggal

TUJUAN 1. Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada keluarganya


2. Memberikan ketenangan dan kesan pasien disekitarnya
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Persiapan :
Alat-alat
1. Tempat atau rungan khusus sampiran
2. Alat resusitasi
3. Tensimeter dan stetoskop
4. Pinset
5. Kain kasa dan air matang dalam tempatnya
6. Handuk kecil dan waslap untuk menyeka keringat dingin
7. Alat tenun secukupnya
Pasien
1. Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana
2. Pasien disiapkan menurut agama dan kepercayaan
Tindakan
1. Pasien ditempatkan terpisah dan pasien dipasanga sampiran
2. Pasien tetap didampingi oleh perawat
3. Perawat sercara bijaksana menjelaskan keadaan pasien kepada
keluarga pasien
4. Uisahakan pasien selalu dalam keadaan bersih
5. Usahakan suasana disekitar pasien dalam keadaan bersih

3
6. Bila bibir pasien kering basahilah bibir pasien dengan gas yang
dicelupkan dulu kedalam air matang dengan menggunakan pinset
7. Berikan bantuan kepada keluarga pasien untuk kelancaran
pelaksanaan upacara keagamaan
8. Mati terus tanda tanda kehidupan (vital sign) pasien
UNIT TERKAIT Perawat Jenazah

4
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/03/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu cara yang digunakan untuk menangani apabila petugas tertusuk
jarum/benda tajam, mulai pertolongan pertrama sampai lanjutan
TUJUAN 1. Agar petugas dapat melakukan tuindakan yang tepat dan benar bila
tertusuk jarum benda tajam
2. Mencegah terinfeksi kuman / viru infeksi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Sabun
2. Plester kedap air
3. Antiseptik
Tindakan :
1. Keluarkan darah dengan memijit luka pada setiap tusukan
2. Cuci tangan dengan sabun cair
3. Bersihkan atau bilas luka dengan sabun bersih mengalir
4. Berikan antiseptic
5. Tutup luka dengan plester kedap air
6. Melakukan konseling dengan TIM K3RS
7. Mementukan jenis paparan (status HIV, HEPATITIS)
8. Melakukan pemeriksaan pada sumber paparan (status hiv, hepatitis)
yang sebelumnya dilakukan konseling sesuai prosedur pemeriksaan
9. Lakukan pemerikasaab petugas paparan dinyatakan positif infeksi
dengan sebelumnya melakukan konseling sesuai prosedur
pemerikasaan

5
10. Bila hasil pemerikasaan patugas paparan dinyatakan negative maka
dilakukan pemeriksaan ulang pada minggu 4, minggu 12, bulan 4.
11. Bila hasil pemerikasaan petugas terpapar dinyatakan positif maka
dilakukan pemeriksaaan lebih lanjut sesuai rekomendasi tim K3RS
UNIT TERKAIT K3RS

6
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSAAN PASIEN APNOE
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/04/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu cara untuk menangai pasien yang henti napas yang disebabkan
oleh berbagai etiologi
TUJUAN Memberikan pertolongan cepat melalui oksignisasi adekuat

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Indikasi pasien masuk ICU berdaasar kan priorita/derajat kekritisan
pasien
2. Pasien sangat kritis, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif, gagal napas berat, pasca bedah jantung
3. Pasien yang memerlukan pemamntauan intensif invasi atau
noninvasive sehingga komplikasi berat dapat di hindarkan atau
dikurang.
4. Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi
komplikasi-komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU ini sedikit
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

7
RUMAH SAKIT UMUM PENANGANAN PENGHENTIAN PERDARAHAN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/05/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghaentikan perdarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah
TUJUAN Mencegah terjadinya syok

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Apd (Masker, Handscoon, Stort
2. Balut tekan
3. Kain kasa steril
4. Tourniquet
5. Plester
6. Set untuk menjahit luka
7. Obat desinfektan
8. Waskom berisi NaCl 0,9%
PELAKSANAAN :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Petugas menggunakan masker, sarung tangn, dan scort
3. Perawat I
a. Menekan pembuluh darah proksimal dan luka yang dekat
dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan
b. Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah luka
4. Perawat II
a. Mengatur posisi pasien
b. Memakai sarung tangan kecil

8
c. Meletakan kain kasa steril diatas luk, kemudian ditekan
dengan ujung jari
d. Meletakan lagi kain kasa steril diatas kain kasa yang pertama,
kemudian tekan dengan ujung jari jika perdarahan masih
berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan berulang tanpa
mengangakat kain kasa yang sudah ada
5. Balut tekan
a. Meletkan kain kasa steril diatas luka
b. Memasang perban balut tekan, kemudian letakkan benda
keras (perban atau kayu balut) diatas luka
c. Membalut luk dengan menggunakan perban balut tekan
6. Memeasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan yang hebat
dan traumatic amputasi
a. Menutup luka ujung tangkai yang putus dengan menggunakan
kain kasa steril
b. Memasang tourniquet kurang lebih 10 cm proximal luka,
kemudian ikatlah dengan kuat
c. Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit secara
periodic
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

9
RUMAH SAKIT UMUM MEMBANTU DOKTER MEMASANG WSD
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/06/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Menusukan jarum dengan lumen yang besar ke rongga pleura

TUJUAN Mengeluarkan cairan dan udara yang ada dalam rongga pleura sehingga
paru-parumengembang kembali secara normal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Mengatur posisi semi fowler dengan kedua tangan diletakan di tas
kepala untuk memudahkan operasi
2. Memberikan kasa dan desinfektan (antiseptic) untuk desinfeksi bila
operator memakai sarung tangn
3. Mentup daerah operasi dengan duk lobang
4. Memberikan lat anastesi local kepada dokter
5. Memberikan pisau bedah untuk menorah kulit
6. Membuat lubang pada sisi dada dengan menggunakan troicard
7. Pangkal drain WSD diklem, kemudian ujung drain dimasukan
kedalam lubang dinding dada yang dibuat kemudian difiksasi
8. Pangkal drain disambung kebotol, kemudian klem dibuka
9. Bekerja sama dengan dokter selama pemasangan WSD, sesuai
kebutuhan
10. Mengobservasi tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah, nadi, pernapasan
b. Undulasi udara dalam botol
c. Adanya gelembung udara saat batuk dan bernapas biasa
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
10
RUMAH SAKIT UMUM MERAWAT LUKA
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/07/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022
PENGERTIAN Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi membersihkan, mengobati,
menutup, dan membalut luka
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Member rasa nyaman pada pasien
3. Membantu penyembuhan primer
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Petugas menggunakan masker dan surung tangan
2. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan luka
3. Membersihkan daerah luka dan kotoran, darah kering sebelum luka
di jahit
4. Membantu dokter saat menjahit luka
a. Mendesifeksi
b. Memberikan anestesi local
c. Mencuci luka dengan H2O2 bila terpapar karat besi atau seng
dan lainnya dengan cara menekan secara perlahan lahan
d. Membuang jaringan nekrotik
e. Menjahit luka
f. Membersihkan sekitar
g. Menutup luka dengan kain kasa steril, sekitarnya dibersihkan
sampai kering
h. Memfiksasi kasa dengan plester
i. Membalut luka dengan verban
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

11
RUMAH SAKIT UMUM MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN PEMBEDAHAN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/08/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu kegiatan untuk mempersiapkan baik jasmani serta peralatan yang
diperlukan untuk operasi
TUJUAN 1. Menyiapkan pasien agar koperatif
2. Mencegah terjadinya in feksi dan komplikasi
3. Membantu kelancaran pembedahan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Mengecek kelengkapan dokumen medic/perawatan, hasil
pemeriksaan penunjang, perjanjian operasi
2. Mengganti baju pasien dengan menggunakan mittela dan tutup
kepala
3. Mengukur
a. Tensi
b. Nadi
c. Suhu
d. Pernapasan
e. Tingkat kesadaran
f. Cairan yang masuk dan keluar
4. Mengecek kelengkapan alat-alat kesehatan dan obat-obat serta
darah yang diperlukan untuk tindakan pembedahan
5. Mengantar pasien kekamar bedah bila perlengkapan petugas dan
kamar bedah sudah siap
6. Peralatan di bersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

12
RUMAH SAKIT UMUM TATA CARA PENGGUNAAN TELPON
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/09/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN System komunikasi menggunakan telepon harus didukung dengan


aturan/tata cara penggunaan telepon
TUJUAN Sebagai acuan bagi setiap petugas di rumah sakit daerah pulang pisau
dalam menggunakan telepon
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.

PROSEDUR 1. Menerima telpon


a. Bila telpon bordering, segera angkat gagang telpon jangan
dibiarkan terkalu lama (mungkin emergency)
b. Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore dll)
c. Sebutkan nama instansi (Rumah Sakit Umum Daerah Pulang
Pisau) atau instalasi (UGD, POLI, dsb)
d. Bila mencari seseorang pastikan orang yang diajak berbicara
ada tempat dan katakana: akan segera disambungkan
e. Bila orang yang dimaksd tidak ada, kataka tidak ada di tempat
(sedang keluar dll jangan sebutkan aktifitas secara mendetail)
f. Tanyakan kepada penelepon apakah ada pesan yang perlu
disampaikan
g. Catat pesan diberikan, kalau bias nama penelepon dan
disampai kan secepatnya bila yang bersangkutan sudah ada di
tempat.
2. Gunakan telepon untuk kepentingan dinas nomor intern instalasi
yang berssangkutan
a. Hubungan emergency dari igd dan ok kedokter konsultan on
call dapat melalui handphone
b. Hubungan keluar lewat operator , sampaikan nomor telepon
yang dituju dengan jelas
c. Bila telah tersambung , perkenalkan diri dan ucapkan salam
13
(selamat pagi, siang sore dll)
d. Pastikan orang yang diajak bicara adalah orang yg dimaksud
e. Lakukan pembicaraan dengan sopan dan jangan terbawa oleh
suasana hati atatu emosi yang berlebihan
f. Hindari pembicaraan yang tidak perlu
g. Ucapkan terima kasih bila akan mengakhiri pembicaraan
3. Hindari
a. Berteriak teriak pada waktu memenggil rekan kerja untuk
menerima telepon
b. Mengunyah makanan pada saat telepon
c. Memberikan no handphone tanpa seijin pemilik ke penelepon
4. Perhatikan dalam keadaan tergesa gesa sekali pun, ucapkan kata
kata penutup pada akhir pembicaraan
5. Jika telepon terputus pada saat pembicaraan dan anda yang pertama
kali menghubungi maka anda berkewajiban untuk meneleponnya
kembali
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

14
RUMAH SAKIT UMUM MEMBUAT LARUTAN KLORIN 0,5%
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/10/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Larutan desinfektan dengan konsentrasi efektif klorin 5000 ppm

TUJUAN 1. Menyiapkan pasien agar koperatif


2. Mencegah terjadinya in feksi dan komplikasi
3. Membantu kelancaran pembedahan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Sarung tangan
2. Bayclin 1 liter
3. Air bersih 9 liter
TINDAKAN :
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarungg tangan
3. Siapkan 1 liter bayclin/larutan natrium hipoklorit
4. Campurkan 1 liter bayclin dengan 9 liter air bersih
5. Simpan larutan dalam tempat yang tertutup
6. Buka sarung tangan
7. Cuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Petugas Cs
2. Perawat

15
RUMAH SAKIT UMUM MENGANGKAT JAHITAN LUKA
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/11/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Mengangkat/membuka jahitan pada luka yang dijahit

TUJUAN 1. Mencegah terjadi infeksi dan benang


2. Mencegah tertinggalnya benang
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Satu set alat steril , terdiri dan:
a. Pinset anatomi
b. Pinset chirurgis
c. Gunting lurus
d. Kapas lidi
e. Gas stenil
f. Deppers
g. Mangkok kecil
2. Peralatan yang tidak steril:
a. Gunting
b. Rester
c. Bengkok
d. Pengalas
e. Alkohol dalam tempatnya
f. Bensin dalam tenipatnya
g. Betadin dalam tempatnya
h. Larutan desinfektan dalam tempatnya
TINDAKAN :

16
1. Pasien diberi penjelasan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Pasang pengalas dan bengkok
4. Balutan lama di buka dan dibuang ke dalam bengkok
5. Luka dibersihkan dengan lidi kapas yang dibasahi dengan alkohol
dan dilakukan satu arah dan dalam ke loar
6. Letakkan gaas steril disamping luka
7. Simpul jahitan ditarik sedikit ke atas secara hati-hati dengan
memakai pinset chirugis sehingga benang yang ada didalamnya
kelihatan, benang ini digunting lalu ditarik hati-hati kemudian
dibuang pada gas yang telah disediakan. Bila jahitan berupa stapler,
angkat stapler dengan menggunakan agraf tang.
8. Periksa luka apakah ada benang/stapler yang tersisa/ tertinggal
9. Luka dioles dengan betadin memakai lid kapas
10. Luka di tutup gas steril lalu diplester
11. Peralatan dibereskan dan pasien dirapikan
12. Alat-alat yang sudah dipakai direndam dalam larutan desenfektan
yang sudah disiapkan lepas sarung tangan dan cuci tangan
13. Mendokumentasikan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter jaga

17
RUMAH SAKIT UMUM PERAWATAN KOLOSTOMI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/12/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan nengganti


kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
2. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
3. Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
4. Memunculkan dampak psikologis terhadap stoma tersebut
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Kan tong kolostomi
2. 1 set rawat luka (pinset, kom kecil, gunting)
3. Kapas, Nacl 0,9°/0
4. Kasa steril, plaster
5. Zinksalp/ziukoil
6. Bengkok clan pengalas
7. Sarung tangan
8. Kantono plastik untuk sampah
TINDAKAN :
1. Tahap prainteraksi
 Cek catatan keperawatan, siapkan alat dan cuci tangan
2. Tahap orientasi
 Beri salam , panggil nama pasien
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan 3.Tahap kerja
 Berikan kesempatan pasien bertanya

18
 Jaga privasi pasien
 Memakai sarung tangan
 Pasang pengalas dibagian kanan/kiri sesuai stoma
 Observasi produk stoma (warna, kosistensi,ban,dll)
 Membuka kantong stoma dengan hait-hati menggunakan pincet
dan tangan kiri menekan kulit
 Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas Naci 0,9
%/kapas air hangat
 Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
 Observasi stoma dan kulit sekitar stoma
 Memberikan salep/zink oil tipis-tipis jika ada iritasi kulit sekitar
stoma
 Mengukur stoma dan membuat lubang kantong kolostomi sesuai
ukuran stoma
 Membuka satu sisi/sebagian perekat kantong kolostomi
 Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi sesuai
kebutuhan
 Menggunakan pincet untuk mempermudah memasukkan stoma
melalui lubang kantong kolostomi
 Membuka sisa perekat dan hindari masuknya udara dalam
kantong
 Merapikan pasien dan lingkungannya
 Merapikan alat dan membuang sampah
 Melepas sarung tangan dan cud tangan
4. Tahap terminasi
 Evaluasi hasil kegiatan
 Berikan umpan balik positif pada pasien
 Kontrak pertemuan selanjutnya
 Cuci tangan
5. Dokumentasi
Catat hasil kegiatan pada catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

19
RUMAH SAKIT UMUM KEBERSIHAN RUANG RAWAT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/13/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Kebersihan ruang rawat meliputi kebersihan kamar, tempat tidur,


lingkungan
TUJUAN 1. Untuk menjaga rumah sakit tetap bersih dan indah
2. Memberi rasa nyaman, tenang kepada sesama orang pengguna
rumah sakit
3. Mencegah infeksi nomokomial dan memberdayakan; kebersihan
pada semua pihak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Tempat sampah umum yang tertutup
2. Alat-alat kebersihan
3. Tersedia cairan pembersih
TINDAKAN :
1. Pekarya/CS menyapu /mengepel 2x sehari setiap kali ada kotoran
seperti muntahan, urine, dan sebagainya dengan memakai larutan
sesuai ketentuan
2. Pekarya/CS membersihkan kaca, pintu dan jendela 2x seminggu
3. Pekarya/CS melawa-lawa 1x seminggu
4. Pekarya/CS membersihkan kamar mandi setiap hari atau setiap
pasien pulang untuk ruang perawatan VIP
5. Pekarya/CS membersihkan wastafel setiap hari
6. Pekarya/CS mengganti handuk cuci tangan setiap basah, setiap hari
7. CS membersihkan tempat tidur dan meja-meja pasien
8. Perawat bertanggungjawab terhadap kebersihan
9. Perawat merapikan tempat tidur dan meja-meja pasien
10. Perawat menganti alat-alat tenun setiap kotor dan basah
11. Kepala ruangan memantau, membimbing pekarya dan perawat
dalam menjaga dan meningkatkan kebersihan
UNIT TERKAIT Sub Divisi Keperawatan dan gudang

21
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA ANAFILAKTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/14/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu keadaan syok akibat reaksi antigen antibody oleh berbagai etiologi

TUJUAN Memberikan pertolongan yang cepat dan tepat

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. O2
2. Infus set, abocath, plaster.
3. Cairan infus, RL, NaCl 0,9 %, Dextran 70
4. Epinephrin (adrenalin) 1: 1000
5. Depenhidramin 50 mg
6. Amynophylin injeksi
7. Spuit
8. Dexamethason
9. Amubag
10. Set Tracheotcmi
11. Sel intubasi
12. EKD, Monitor, tensimeter
TINDAKAN :
1. Bebaskan jalan nafas
2. Beri O2 dengan face mask 5-8 liter/menit
3. Pasang infuse NaCl 0,9 % RL atau Dextran 70
4. Bila tidak ada Dokter berikan :
5. Epinefrin/Adrenalin 1:1000 0,3-0,6 mg subkutan diulang

22
6. Lakukan EKG, elektrolit darah, AGD
7. Monitor vital sign antara 15 menit
8. Pasang monitor EKG, bila ada.
9. Melakukan pendokumentasian denagn tepat catatan perawat

UNIT TERKAIT 1. Rawat ICU


2. Laboratorium
3. Ruang Rawat inap

23
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA KARDIOGENIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/15/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu keadaan syok akibat kegagalan kerja jantung

TUJUAN Memberikan pertolongan cepat dan tepat

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Ruang resusitasi lengkap
2. DC Syok
3. EKG Monitor
4. Infus set, abocath, plester
5. Cairan infuse Dex 5%, Dextran 40, RL
6. Morphin, dopamine, norephineprin, furosemid
7. Tensimeter
TINDAKAN :
1. Bebaskan jalan nafas buka pakaian penderita dengan pasien
ditidurkan pada tempat yang datar.
2. Beri O2 , 5-8 liter per menit dengan face maker.
3. Pasang infuse dex 5% atau bila ada dextran 40, 28 tetes/menit atau
RL 28 tetes/ menit
4. Kolaborasi pemberian obat:
- Morphin 4-8 mg intervena
- Dopamin 2- 15 mic gram/kg/menit
- Norephinephrin 2-20 mic gram/kg/menit
- Doatamin 2,5-10 mic gram/kg/menit

24
- Furosemid 40-0
5. Lakukan pemeriksaan penunjang EKG, elektrolit, AGD, Thorax foto.
6. Monitor vital sign masing-masing 5 menit sampai stabil selanjutnya
bertahap 15 menit-30 menit- 1 jam.
7. Melakukan pendokumentasian pada catatan perawatan.
UNIT TERKAIT 1. Ruang ICU
2. Laboratorium

25
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA ANAFILAKTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/16/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu keadaan syok akibat reaksi antigen antibody oleh berbagai etiologi

TUJUAN Memberikan pertolongan yang cepat dan tepat

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
13. O2
14. Infus set, abocath, plaster.
15. Cairan infus, RL, NaCl 0,9 %, Dextran 70
16. Epinephrin (adrenalin) 1: 1000
17. Depenhidramin 50 mg
18. Amynophylin injeksi
19. Spuit
20. Dexamethason
21. Amubag
22. Set Tracheotcmi
23. Sel intubasi
24. EKD, Monitor, tensimeter
TINDAKAN :
10.Bebaskan jalan nafas
11.Beri O2 dengan face mask 5-8 liter/menit
12.Pasang infuse NaCl 0,9 % RL atau Dextran 70
13.Bila tidak ada Dokter berikan :

26
14.Epinefrin/Adrenalin 1:1000 0,3-0,6 mg subkutan diulang
15.Lakukan EKG, elektrolit darah, AGD
16.Monitor vital sign antara 15 menit
17.Pasang monitor EKG, bila ada.
18.Melakukan pendokumentasian denagn tepat catatan perawat
UNIT TERKAIT 4. Rawat ICU
5. Laboratorium
6. Ruang Rawat inap

27
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK CARDIAC ARREST
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/17/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu cara untuk melakukan pertolongan penyelamatan pertama bila


pasien tiba-tiba henti nafas jantung
TUJUAN Dapat melakukan pertolongan secara tepat dan benar sesuai indikasi
pada pasien henti nafas jantung
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Bed plank
2. Ambubag
3. O2/ masker O2
4. Obat-obatan emergency (adrenalin, Bic, Nat, Dopant Dobutamin.
TINDAKAN :
1. Tepuk, cubit, rangsang, nyeri, setrum untuk menilai kesadaran.
2. Lihat dengar, rasakan, nafas pasien.
3. Pasien tidak bernafas lakukan bantuan 2x dengan ambubag yang
disambungkan dengan O2
4. Cek nadi karotis
5. Bila tidak adanya denyut nadi, lakukan RJP, dengan posisi tangan 3
jari di atas Px dengan posisi tangan tegak lurus dengan membentuk
sudut 900, atau pada anak dengan satu tangan dan dengan jari pada
bayi dengan frekuensi 1 penolong 15: 2,2 penolong 5.1 dengan
kecepatan sesuai irama jantung

28
6. Lakukan evaluasi nadi karotis: 4 periode untuk satu penolong, 10
perioe untuk 2 penolong
7. Bila respon (+) lanjutkan sampai mendapat therapy lebih lanjut
8. Bila respon (-) RJP diulang selama 30 menit
9. Bila tidak ada respon pertolongan diberhentikan
10.Lakukan pendokumentasian dengan benar
UNIT TERKAIT 1. Ruang intensif
2. Ruang rawat inap
3. Pemulasaran jenazah

29
RUMAH SAKIT UMUM PASIEN DENGAN SEPSIS PUERPERALIS
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/18/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tatanan asuhan kebidanan yang dilakukan pada post partum yang
mengalami infeksi puerperalis
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya septic syok
2. Pasien mendapat penanganan yang cepat dan tepat
3. Menurunkan AKI oleh karena sepsis
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Tensimeter, stestokop, Thermometer
2. Tempat tidur dengan block dikepala
3. Infus set, atbocath, standar infuse
4. O2
5. Cairan infus
6. Obat-obatan Dexamethason, Xylo, Deladry Dopamin, Adrenalin.
7. Poly Catheter dan Urobag
8. Bengkok
9. Alat-alat TV
10. Meja Ginekologi
TINDAKAN :
1. Melakukan infomed concent
2. Mencuci tangan
3. Memakai APD

30
4. Menyiapkan pasien dengan flower posisi
5. Melakukan pengkajian
 Anamnesa
 Pemeriksaan umum (tekanan darah, nadi respirasi, suhu) inspeksi
palpasi
6. Melakukan kolaborasi dengan Dokter
 Memasang infus
 Pemeriksaan laboratorium (DL, UL, BUN SC, LFT, BT, CT)
 Pemeriksaan vagina toucher
 Therapi
 Konsultasi ke bagian lain
7. Memasang dower kateter sesuai dengan program
8. Memantau intake dan output
9. Mengukur vital sign, kesadaran setiap 30 menit
10.Membantu pemenuhan kebutuhan sehari- hari
11.Membereskan alat-alat
12.Melakukan pendokumentasian dengan lengkap dan benar serta nama
terang dan tanda tangan
13.Menyiapkan pasien pindah ruangan sesuai dengan prosedur
UNIT TERKAIT 1. Laboratorium
2. Penyakit dalam
3. Unit Radiologi

31
RUMAH SAKIT UMUM PENATALAKSANAAN KEGAWATAN PASIEN DIABETES
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA MILLITUS (DM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/19/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu cara yang dilakukan untuk menangani pasien yang mengalami
keadaan darurat dengan riwayat DM yang ditandai oleh kesadaran
menurun
TUJUAN 1. Memberikan penanganan yang cepat dan tepat
2. Mengendalikan kadar gula secara cepat
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Dex 5% 10 %
2. Glukosa 40 %
3. Infus set
4. Abocath
5. O2
6. NaCl 100 cc
7. Uropharengial tube
8. Infusion Pump
9. Syringe Pump
TINDAKAN :
1. Mempertahankan jalan nafas tetap paten
 Kepala extensi
 Pasang uropharengial tube
 k/p lakukan suction
2. Beri oksigen 5-8 liter dengan face mask

32
3. Pasang infus Dex 5% 28 tts/menit
4. Mengambil darah untuk cek BS cito
5. Berikan glucose 40%bolus IV 2 vial (50cc)
6. Konfirmasi hasil BS
 Bila BS 100 mg ulangi boluis glucose 40 % 1 amp IV
 Bila BS 300 mg lakukan kolaborasi delegatif untuk dilakukan
scale.
7. Kolaborasi dengan dokter program pengecekan gula darah
selanjutnya
8. Melakukan observasi ketat setiap 30 menit sampai kesadaran kembali
9. Melakukan pendokumentasian terhadap tindakan dan respon pasien
secara benar
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

33
RUMAH SAKIT UMUM MENERIMA PASIEN DENGAN KEDARURATAN PSIKIATRI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/20/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu kegiatan menerima pasien baru dengan gangguan atau perubahan
perilaku alam pikir atau alam perasaan yang muncul secara tiba-tiba,
untuk dapat pertolongan segera
TUJUAN Untuk menghindari ancaman integritas fisik atau psikis terhadap diri
pasien atau orang lain maupun ancaman integritas social.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri
2. Mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaan
3. Melakukan orientasi minimal dengan memanggil nama pasien dan
menyebut nama perawat
4. Meminta kepada pasien untuk mencoba mengendalikan diri dengan
kata-kata sederhana dan mudah dimengerti
5. Mengajak pasien ketempat tenang dan memotivasi untuk
mengungkapkan perasaannya secara verbal.
6. Libatkan keluarga pasien secara langsung dan melakukan komunikasi
pertama kali
7. Pasien gaduh gelisah tidak dapat dikendalikan, petugas dipaksa
melakukan pengekangan
8. Memegang tangan kanan dan kiri selanjutnya disilangkan di depan
dada
9. Membimbing pasien ke tempat yang sudah disediakan atau bila
gaduh bias dipasang jaket pengaman

34
10.Bila pasien tetap meronta ikat pasien di tempat tidur yang sudah
disediakan
11.Mengobservasi pasien sebelum dan sesudah melakukan tindakan
12.Melaksanakan program pengobatan sesuai dengan instruksi dokter
13.Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

35
RUMAH SAKIT UMUM MEMANDIKAN PASIEN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/21/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Membersihkan badan pasien mulai dari kepala sampai dengan kaki
untuk memberikan rasa nyaman bagi pasien yang tidak bisa melakukan
apa-apa.
TUJUAN 1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2. Memberikan rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
4. Sebagai pengobatan
5. Mencegah infeksi
6. Mendidik pasien dalam kebersihan perorangan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. 1 setel pakaian bersih
2. 2 buah Waskom + air bersih
3. Waslap 2 buah
4. Sabun mandi
5. Minyak kayu putih
6. Selimut mandi/sampiran
7. Talk
8. 2 handuk ( 1 handuk kecil 1 handuk besar)
9. Sarung tangan
Tindakan :
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Mendekatkan alat-alat ke dekat pasien
3. Perawat mencuci tangan
4. Memasang sampiran, pintu, jendela, atau gorden ditutup
5. Memasang selimut di sisi kanan pasien
6. Memasang sarung tangan
7. Pakaian atas dibuka

36
8. Membersihkan muka
 Handuk dibentangkan
 Muka, telinga, leher dibersihkan
9. Membersihkan tangan
 Selimut mandi diturunkan
 Handuk dibentangkan di bawah lengan yang terjauh, lengan
dibersihkan dan dikeringkan
 Handuk dipindahkan dan dibentangkan di lengan terdekat
10. Lengan dibersihkan lalu dikeringkan, mencuci dada dan perut
 Pakaian bawah dibuka
 Selimut mandi diturunkan sampai di bawah perut
 Kedua lengan pasien di keataskan
 Handuk dibentangkan di sisi pasien
 Ketika dada dan perut dibersihkan lalu dikeringkan
 Bagian atas ditutup,selimut mandi
11. Mencuci punggung
 Pasien dimiringkan ke kanan/ ke kiri
 Handuk dibentangkan di bawah punggung bokong
 Punggung sampai bokong dibersihkan, keringkan
 Punggung digosok dengan minyak kayu putih, talk
 Pakaian bagian atas dipasangkan
12. Mencuci kaki
 Handuk dibentangkan di bawah kaki dan selimut mandi yang
menutup di buka
 Kaki dibersihkan dan dikeringkan
13. Mencuci lipat paha dan genitalia
 Handuk dibentangkan di bawah bokong, pakaian bawah dibuka
 Daerah lipatan paha dan genitalia dibersihkan lain dikeringkan
 Pakaian bawah/dalam dikenakan
 Selimut mandi dan handuk dikenakan
14. Selimut pasien dipasang
15. Pasien dan tempat tidur dirapikan
16. Peralatan dan pakaian kotor dikembalikan
17. Perawat cuci tangan
18. Mendokumentasikan pada catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Bidan

37
RUMAH SAKIT UMUM MEMOTONG KUKU
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/22/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memotong kuku pasien yang panjang pada pasien yang tidak dapat
melakukannya
TUJUAN Menjaga kebersihan, menjaga penularan dan mencegah timbulnya
infeksi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Bengkok
4. Baskom berisi air hangat
5. Sabun dan tempatnya
6. Sikat kuku
7. Kapas
8. Aceton
9. Minyak kelapa/baby oil
10. Pengosok kapala
Tindakan :
1. Informasikan kepada pasien, siapkan pasien, kemudian perawat
mencuci tangan
2. Rendam tangan (kuku) pasien pada baskom yang telah berisi air
hangatkurang lebih 5 menit
3. Bila kuku sangat kotor, harus disikat dengan sabun dan sikat kuku
kemudian bilas hingga bersih dan keringkan dengan handuk
4. Kemudian potong kuku dengan hati-hati dengan beralaskan

38
bengkok agar kuku tidak berserakan (lakukan satu persatu hingga
kuku terpotong)
5. Bila ada kapalan pada tangan dan kaki pengosokan
6. Balurkan minysk kelapa/baby oil pada ujung jari pasien dan
lakukan message ringan agar peredaran darah menjadi lancar
7. Bereskan alat, informasikan kepada pasien bahwa kegiatan sudah
selesai dilaksanakan
8. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

39
RUMAH SAKIT UMUM MENCUCI RAMBUT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/23/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Mencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakan shampoo.

TUJUAN 1. Mebersihkan kulit kepala dan rambut


2. Menghilangkan baud an memberi rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala
4. Membasmi kutu dan ketombe
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Handuk 2 buah
2. Perlak panjang sebagai alas
3. Baskom berisi air hangat
4. Gayung
5. Shampoo dalam tempatnya
6. Sisir
7. Haas dan kapas
8. Ember kosong
9. Bengkok
10. Celemek untuk petugas
11. Sampiran
12. Alat pengering rambut
Tindakan :
1. Pasien diberi penjelasan
2. Bila pasien tidak dapat duduk, posisi tidur diatur dengan kepala
dipinggir tempat tidur
3. Ember diletakkan di bawah tempat tidur bagian kepala

40
4. Perlak pengalas dipasang di bawah kepala. Dengan sisi kanan dan
kirinya digulung sedikit ke dalam dan ujung berada di dalam ember
5. Lubang telinga ditutup dengan kapas dan mata ditutup dengan kain
kasa
6. Dan ditutup dengan handuk sampai leher
7. Rambut disisir, kemudian disiram dengan airselanjutnya rambut
dicuci dengan shampoo, rambut beberapa kali dengan air hangat
8. Kepala diangkat dan diberi alas handuk, selanjutnya dikeringkan
9. Kapas penutup lubang telinga dan haas penutup mata diangkat dan
diletakkan di dalam bengkok
10. Rambut dikeringkan dengan handuk
11. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada bantal yang telah
dialasi handuk kering
12. Posisi pasien diatur kembali
13. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

41
RUMAH SAKIT UMUM MENYISIR RAMBUT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/24/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022
PENGERTIAN Mengatur rambut agar rapi dengan mempergunakan sisir, dilakukan
pada pasien yang tidak dapat menyisir rambut sendiri
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri
dalam diri pasien
2. Memelihara agar rambut tetap rapi
3. Merangsang kulit kepala
4. Mencegah adanya kutu dan kotoran lain
5. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Sisir, minyak rambut/air
2. Kertas untu pembungkus rambut rontok
3. Pengalas, handuk
4. Karet gelang, bengkok dengan disterilkan
5. Pasien diberitahukan
Tindakan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Mengatur posisi pasien
3. Kain penadah/handuk diletakkan di bawah baju
4. Rambut pasien disisir
5. Bila rambut pasien panjang dan kusut, dibelah dua dan disisir secara
bertahap dari ujung rambut
6. Rambut pendek disisir dari pangkal ke ujung
7. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas tisu
dan ditaruh dalam bengkok dengan desinfektan
8. Peralatan dan pasien dibereskan
9. Perawat cuci tangan

42
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
RUMAH SAKIT UMUM MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DI ATAS
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/25/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan
pasien
TUJUAN 1. Memberikan perasaan nyaman pada pasien
2. Mencegah terjadinya decubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapian
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Alat tenun bersih (sprei, perlak, steek laken, selimut, sarung bantal)
2. Kereta dorong/trolley
3. Ember besar tertutup untuk alat tenun kotor
4. Dua buah Waskom berisi larutan khlorin 0,5 % dan air bersih
5. Lap basah dan lap kering
Tindakan :
1. Pasien keluarga diberi penjelasan
2. Bantal diletakkan di atas troly, selimut kotor ditaruh di tempat alat
tenun
3. Pasien dimiringkan pada sisi tempat tidur
4. Lepaskan alat tenun yang kotor dengan menggulung satu persatu
sampai bawah punggung pasien, steek laken dengan larutan khlorin
0,5 % kemudian digulung setengah sejauh mungkin
5. Sprei yang bersih digulung setengah bagian kemudian gulungannya

43
diletakkan di bawah punggung pasien dan yang setengah bagian
diratakan serta dipasangkan pada kasur
6. Perlak yang gulung diratakan
7. Steek laken digulung sebagian dan diletakkan di bawah punggung
pasien, yang sebagian lagi diletakkan lagi di atas perlak, lalu
dimasukkan ke bawah kasur bersama-sama
8. Pasien dimiringkan ke bagian bersih
9. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu ditaruh pada tempat tenun
kotor
10. Perlak yang belum dibersihkan separuhnya dibersihkan dengan
larutan khlorin 0,5 % dan dikeringkan
11. Sprei yang separuhnya lagi dipasangkan, begitu juga steek laken
12. Sarung bantal yang kotor dilepas, isi bantal diratakan dan bantal
diperiksa, kemudian sarung bantal bersih dipasangkan
13. Bantal disusun
14. Pasien dibaringkan dalam posisi yang nyaman
15. Selimut bersih dipasangkan
16. Tempat tidur di lap dengan khlorin 0,5 % (bagian besi besinya)
17. Atur posisi pasien sambil memperhatikan keadaan umumnya
18. Alat-alat dirapikan, untuk pasien menular, alat-alat tenun kotor
harus direndam dengan khlorin 0,5 % selama 20 menit dalam
wadah tertutup
UNIT TERKAIT Instalasi Perawatan

44
RUMAH SAKIT UMUM MENGUKUR SUHU
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/26/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Mengukur suhu tubuh pasien dengan thermometer pada ketiak, ulut, atau
melalui anus
TUJUAN Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan tindakan perawatan
dan memonitor keadaan pasien selama perawatan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Thermometer
2. Air chlorin 0,5 %
3. Air bersih
4. Gelas kosong
5. Bengkok
6. Kertas tisu
Tindakan :
1. Cuci tangan perawat
2. Penjelasan kepada pasien
3. Lengan baju pasien dibuka, ketiak dikeringkan dengan kertas tisu
4. Thermometer diperiksa dan diturunkan suhunya
5. Jepitkan reservoir tepat pada/ditengah aksila
6. Setelah 3-4 menit thermometer diangkat dan dibaca
7. Hasilnya dicatat dalam keperawatan/buku temperatur/kurve list
8. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
9. Cuci tangan perawat
UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap

45
RUMAH SAKIT UMUM MENGUKUR TEKANAN DARAH
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/27/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Mengukur desakan darah pada aterial

TUJUAN 1. Mengetahui kondisi jantung atau tekana darah


2. Membantu dalam memberikan therapy
3. Mencegah terjadinya penurunan keadaan umum secara mendadak
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Catatan Perawatan/Kurve List
4. Penjelasan kepada pasien
5. Persiapan lingkungan
Tindakan :
1. Lengan baju digulung ke atas
2. Manset dipasang sesuai kondisi pasien dan jangan terlalu kencang
3. Buka tutup air raksa, stetoskop ditempelkan pada arteri tempat
pengukuran
4. Sekrup balon karet ditutup dan pengunci air raksa dibuka
5. Balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar
6. Sekrup balon dibuka secara perlahan sehingga air raksa dalam pipa
gelas turun secara perlahan sambil mendengar denyutan, lihat
turunnya air raksa. Skala permukaan air raksa waktu ada denyutan

46
pertama disebut sistole, misalnya 120 mmHg
7. Dengarkan terus sampai terdengar denyutan terakhir, skala
permukaan air raksa pada denyutan terakhir disebut tekanan
diastole, misalnya 80 mmHg
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter
3. Bidan

47
RUMAH SAKIT UMUM MENGHITUNG DENYUT NADI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/28/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Menghitung denyut nadi dengan meraba


1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3. Arteri carotis pada leher
4. Arteri temporalis pada pelipis
5. Arteri femoralis pada lipatan paha (selangka)
6. Arteri dorsalis pada ubun-ubun (fontanel) bayi
TUJUAN Menghitung dalam jumlah denyut nadi dalam 1 menit

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
A. Persiapan Pasien
1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Perawat mengukur nadi pasien dalam posisi berbaring/duduk
B. Persiapan Alat
1. Arloji tangan dengan petunjuk detik
2. Buku catatan suhu dan nadi
Tindakan :
1. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran
suhu
2. Pada waktu penghitungan denyut nadi, pasien harus benar- benar
istirahat dalam posisi berbaring atau duduk
3. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari- jari telunjuk dan
jari tengah di atas arteri selama setengah menit dan hasilnya
dikalikan dua.
4. Khusus pada anak-anak penghitungan dilakukan selama satu menit

48
5. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan nadi dengan kode N.

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan


2. Rawat inap

49
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERI MAKAN/MINUMAN/OBAT MELALUI NGT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/29/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memasukan makanan cair/ minuman/obat ke dalam lambung dengan


menggunakan selang sonde (NGT)
TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan elektrolit dan
obat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Makanan cair (asi, susu, cairan) sesuai kebutuhan
2. Stetoskop
3. Corong
4. Air minum dalam gelas
5. bengkok
6. Kaca spuit
7. Pengalas
8. Obat sesuai kebutuhan
9. Mortir
Tindakan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Pasien dan keluarga diberi tahu
3. Pasang pengelas dibawah dagu pasien
4. Lakukan pengetesan apakah selang sonde masih terpasang dengan
baik
5. Lakukan test residu
6. Masukan sedikit air putih ke dalam corong
7. Masukan makanan cair dan obat melalui kebutuhan pasien
8. Bilas dengan air putih
9. Bereskan alat-alat pasien
10. Catatan jumlah makanan/cairan/obat, jumlah residu dan reaksi
pasien dalam catatan perawatan.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

50
RUMAH SAKIT UMUM PRINSIP PEMBERIAN OBAT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/30/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu metode/pedoman dalam pemberian obat pada pasien

TUJUAN Untuk mencegah terjadi cidera kepada pasien karena adanya kesalahan
obat ataupun pemberian obat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Obat yang dibutuhkan pasien
2. Hal yang perlu diperhatikan saat mempersiapkan obat adalah :
3. Baca dalam buku referensi obat atau tanyakan pada ahli farmasi
(untuk obat yang tidak kita kenal)
4. Bayi dan anak sangat memelrukan dosis obat yang sangat rendah
5. Pemberian obat cair pada anak akan lebih tepat jika diukur dengan
menggunakan spuit daripada dengan gelas ukur.
Tindakan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat
3. Catatan pemberian obat/ kartu obat sesuai dengan cara pemberian
obat
4. Sarung tangan K/P
5. Obat yang akan diberikan
6. Baki obat/bak suntik
7. Kalkulator
8. Spuit dengan jarum yang sesuai dan kapas alcohol
9. Segelas air
10. Label obat
11. Bandingkan catatan pemberian obat dengan instruksi dokter sesuai
dengan prinsip 6 benar.
12. Benar klien : Periksa nama klien, nomer rekam medik, ruang nama
dokter, yang meresepkan pada catatan pemberi obat, kartu obat, dan

51
gelang identitas klien.
13. Benar Obat : Memastikan bahwa obat generic sesuai dengan nama
dagang obat,klien tidak alergi pada kandungan obat yang didapat,
memeriksa identitas obat dengan catatan.
14. Benar Dosis : Memperhatikan dosis yang diberikan sesuai dengan
rentang pemberian dosis untuk cara pemberian tersebut, berat badan
dan umur klien, periksa dosis pada label obat untuk
membandingkan dengan dosis yang sesuai pada catatan pemberian
obat. Lakukan penghitungan dosis secara akurat.
15. Benar Waktu : Periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu
yang tertera pada catatan pemberian obat misalnya obat yang
diberikan 2x sehari, maka pada catatan pemberian obat akan tertera
waktu pemberian jam 6 pagi dan 6 sore).
16. Benar cara memeriksa label obat untuk memastikan bahwa obat
tersebut dapat diberikan sesuai dengan cara diinstruksikan dan
periksa cara pemberian pada cara pemberian obat.
17. Benar Dokumentasi : mencatat di buku mengenai tindakan
pengobatan yang dilakukan pada pasien sesuai instruksi yang
diberikan dengan benar
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Apotik
3. Rawat inap

52
RUMAH SAKIT UMUM PRINSIP PEMBERIAN OBAT ORAL
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/31/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan obat oral kepada pasien melalui mulut, dengan bentuk obat
berupa tablet, kapsul, puyer, maupun sirup.
TUJUAN 1. Membantu proses penyembuhan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Memberi efek positif tertentu sesuai fungsi obat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Baki
2. Obat yang diperlukan
3. Cucing untuk tempat obat
4. Gelas berisi air minum
5. Sendok
6. Tisu/Pengalas
7. Bengkok
Tindakan :
1. Cek program terapi dokter
2. Perawat mencuci tangan
3. Periksa ulang obat yang diberikan sesuai instruksi dokter
4. Siapkan obat sesuai dengan kebutuhan (tablet/puyer)
5. Berikan salam, lakukan klarifikasi terhadap nama pasien.
6. Berikan penjelasan tentang obat yang diberikan meliputi jenis,
kegunaan, dan efek serta kemungkinan efek penyerta

53
7. Berikan kesempatan pasien/ keluarga untuk bertanya
8. Tanyakan kebiasaan pasien minum obat
9. Pasang tisu/ pengalas dibawah dagu (k/p)
10. Berikan obat pada pasien dengan cara sesuai kebutuhan
11. Lakukan observasi sampai obat harus diminum
12. Bersihkan mulut pasien dengan tisu (k/p)
13. Tanyakan perasaan pasien sehabis minum obat
14. Berikan penjelasan terhadap kemungkinan reaksi alergi dan tanda
yang harus diwaspadi
15. Pasien dan alat perawatan dibereskan.
16. Tentukan kontrak selanjutnya
17. Berikan salam
18. Cuci tangan
19. Catat dalam catatan keperawatan untuk terapi sesuai dengan
ketentuan
20. Beri paraf dan nama terang/inisial pada kolom obat dan catat reaksi
yang terjadi (jika ada) dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Apotik
3. Perawat
4. Instalasi Rawat Inap

54
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN OBAT SUNTIK INTRA MUSKULER
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/32/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR 2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot

TUJUAN 1. Memberikan reaksi obat yang lebih cepat dan pada per oral
2. Memberikan obat karena tidak mungkin/tidak bias oral.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Spuit dan jarum sesuai dengan kebutuhan
2. Kapas alkohol
3. Kikir ampul
4. Obat yang akan disuntikan dan aquabidest
5. Handscoon, bengkok
6. Troli, injeksi ( tempat sampah, tempat ampul, plester, dan tempat
jarum)
7. Catatan medik keperawatan
Tindakan :
1. Memberi penjelasan kepada pasien
2. Memberikan / memperhatikan aspektik
3. Memperhatikan prinsip 6 B
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis

55
d. Benar cara
e. Benar waktu
f. Benar pendokumentasian
4. Menyiapkan obat anti anafilatik
5. Memasukan obat dalam spuit, kemudian udara dalam spuit
dikeluarkan
6. Mengatur posisi pasien
7. Menentukan daerah yang akan disuntik, otot pangkal lengan, otot
paha 1/3 tengah bagian luar, otot bokong ½ bagian atas coccyqeus.
8. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol.
9. memasukkan jarum suntik dengan posisi 90 0
10. Lakukan aspirasi/pastikan jarum tidak masuk pembuluh darah
11. Masukan obat dengan perlahan
12. Memperhatikan reaksi pasien
13. Mencabut jarum dan menghapus kulit bekas suntikan dengan kapas
alkohol
14. Mencatat dalam formulir pemberian, obat dengan mencantumkan
nama pemberi
15. Pasien dan alat dibereskan
16. Perawat mencuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Apotik
3. Perawat
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Rawat Jalan

56
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA INTRAVENA (IV)
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/33/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan suntikan melalui pembuluh darah vena

TUJUAN 1. Mendapatkan reaksi obat dengan cepat


2. Memberikan pengobatan karena tidak dapat berikan dengan cara
lain.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Spuit dengan jarumnya
2. Kapas alcohol
3. Kikir ampul
4. Obat yang akan disuntikan
5. Pipet dan pengalas
6. Bengkok dan tourniquet
7. Catatan medik keperawatan
Tindakan :
1. Cek program terapi dokter
2. Periksa kembali obat sesuai program
3. Baca label obat untuk memastikan kandungan obat, dosis dalam
satu kemasan, cara pemberian, kontra indikasi, efek samping
4. Cuci tangan
5. Beri salam dan kenaikan diri
6. Dekatkan peralatan (troli injeksi)

57
7. Memberikan penjelasan kepada pasien/ keluarga tentang obat,
kegunaan, cara pemberian dan kemungkinan efek sama
8. Melakukan skin test dan menyiapkan obat anti anafilatik
9. Tentukan area suntikan ( diusahakan mencari vena yang ujung) dan
pasang pengalas
10. Perawat mencuci tangan
11. Membaca etiket (nama pasien, obat, dosis, cara dan waktu)
12. Jelaskan prosedur menyuntik agar ada kerja sama dengan pasien.
13. Pasang tourmiquet (k/p)
14. Desinfektan area suntikan dengan kapas alcohol secara melalui arah
dalam keluar dan diameter 5 cm
15. Tusukan jarum dengan sudut 45 derajat
16. Lakukan aspirasi, bila ada darah yang keluar tourniquet dan obat
dimasukan pelan-pelan
17. Kaji reaksi pasien selama tindakan
18. Cabut jarum dan hapus kulit bekas tusukan dengan kapas alcohol.
19. Pasien dan peralatan dibereskan
20. Lakukan observasi terhadap tanda alergi, jelaskan pada agar segera
melapor bila timbul seperti panas, gatal, sesak napas, keringat
dingin, benjolan, dll.
21. Tentukan kontrak selanjutnya.
22. Cuci tangan, buka handscoon beri salam.
23. Catat pada catatan medik perawatan jenis obat jam, pemberian,
dosis dan parah/ nama terang yang memberi
24. Bereskan dan kembalikan peralatan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Apotik
3. Perawat
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Rawat Jalan

58
RUMAH SAKIT UMUM PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/34/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan pengobatan pada pasien melalui vagina dengan cara


disemprotkan/ dialirkan atau dimasukkan.
TUJUAN 1. Untuk irigasi atau mengumbah vagina
2. Untuk pengobatan sebelum dan sesudah operasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Irigator dengan selangnya (kanul kecil dalam tempatnya)
2. Sarung tangan
3. Standart infus
4. Obat- obat dalam tempatnya
5. Bengkok
6. Alas bokong
7. Kapas savlon dalam tempatnya
8. Pispot
9. Klem 1 buah
10. Sampiran
Pasien :
1. Pasien diberi penjelasan hal-hal yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur dengan posisi dorsal recumbent
Tindakan :
1. Pasang sampiran

59
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Obat – obatan dihangatkan sesuai suhu tubuh (37®C ) dan
masukan dalam irrigator digantungkan dengan tinggi 30 cm dan
permukaan tempat tidur
4. Kanula dipasang pada ujung selang dan cairan dialirkan, lalu
selang diklem diletakan ditempatnya
5. Pasang selimut dan pakaian bawah pasien dilepaskan
6. Pasang alas bokong dan pispot
7. Vulva dibersihkan dengan kapas savlon, ibu jari dan telunjuk
tangan kiri dibungkus dengan kapas savlon selanjutnya vulva
dibuka, tangan kanan memasukkan kanula kedalam vagina
pasien, atau pada obat tablet atau vaginal sup langsung
dimasukkan kedalam vagina
8. Klem dibuka, kanula di putar cairan obat dialirkan secara
perlahan sampai habis.
9. Kanula dikeluarkan dan dimasukan ke dalam bengkok yang
desinfektan
10. Pispot di angkat setelah cairan tidak keluar lagi
11. Pasien dirapikan dan alat dibereskan
12. Perawat cuci tangan
13. Dokumentasikan pada catatan keperawatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Privasi pasien dijaga
2. Cegah penularan
3. Tehnik septik dan aseptik
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

60
RUMAH SAKIT UMUM PEMBERIAN OBAT PER RECTAL
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/35/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan obat kepada pasien sesuai program rectal dengan prinsip
benar
TUJUAN Agar pasien diberikan obat sesuai dengan prinsip 6B

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Kompetensi perawat
2. Persiapan pasien
3. Persiapan alat :
a. Pengalas/ perlak
b. handscoon
c. Bengkok
d. Kain kasa
e. Gunting
f. Cairan anti septic
Tindakan :
1. Cuci tangan
2. Memberi penjelasan kepada pasien tentang obat, guna dan cara
kerjanya
3. Prinsip 6 B
4. Meminta bantuan perawat untuk memegang pasien
5. Memakai handscoon

61
6. Menganjurkan pasien untuk miring kiri
7. Membersihkan rectum dan sekitarnya sebelum memasukkan obat
8. Membuka pembungkus obat
9. Memasukkan obat ke dalam rectum sampai obat benar- benar
masuk dan tidak kelihatan
10. Mengobservasi pasien setslah obat dimasukan
11. Melepaskan handscoon
12. Mencuci tangan
13. Mendokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

62
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/36/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022
PENGERTIAN Memberikan kompres dingin pada pasien yang memerlukan dengan
menggunakan buli-buli es
TUJUAN 1. Membantu menghetikan perdarahan
2. Membatasi peradangan
3. Mengurangi rasa nyeri
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Buli-buli es dengan sarungnya
2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok berisi es
4. Sebelum dimasukkan kedalam buli-buli es dicelupkan ke air
Tindakan :
1. Perawat memcuci tangan
2. Masukan potongan es ke dalam buli-buli 2/3 bagian
3. Pastikan buli-buli tidak bocor
4. Buli-buli es diberi sarung
5. Pasang pengalas
6. Buli-buli es diletakkan dibagian tubuh pasien yang diperlukan
7. Observasi keadaan pasien
8. Perawat mencuci tangan tangan
9. Catat tindakan dan hasil observasi pada catatan perawatan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

63
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/37/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang mengalami demam
tinggi dengan cara kompres air hangat
TUJUAN Memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada pasien demam tinggi,
mencegah menggil dan kejang
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Baskom mandi
2. Air hangat (37 c)
3. Thermometer
4. Lap mandi / waslap
5. Sarung tangan
6. Perlak/ bantal anti air
Tindakan :
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
2. Jelaskan maksud tindakan yang akan dilakukan
3. Tutup tirai atau pintu
4. Ukur suhu dan nadi pasien
5. Lepaskan pakaian pasien dengan selimut mandi
6. Letakan perlak/ bantal anti air dibawah pasien
7. Periksa suhu air, celupkan waslap dan letakan lap yang sudah
basah dimasing-masing ketiak dan lipatan paha diteruskan

64
kompres ekstremitas lain selama 5 menit sambil lihat respon
pasien
8. Keringkan ekstremitas dan kaji ulang suhu dank lien tiap 15
menit, observasi respon klien
9. Ganti air dan lakukan kompres kembali sesuai kebutuhan, bila
suhu sudah turun sedikit diatas normal (38 c) hentikan tindakan
10. Keringkan ekstremitas seluruhnya dan pertahankan selimut atau
ganti selimut yang kering
11. Bereskan alat-alat dan ganti alat tenun bila basah
12. Catat pada catatan perawat tindakan yang dilakukan dan setiap
perubahan tanda-tanda vital/ menggigil.
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter

65
RUMAH SAKIT UMUM PEMBERIAN INFORMASI ORIENTASI PASIEN BARU
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/38/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan informasi atau sosialisasi kepada pasien dan keluarga


tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan selama di
Rumah sakit.
TUJUAN 1. Pasien dan keluarganya memahami tenatang peraturan rumah
sakit
2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang
tersedia dan cara penggunaannya
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Leaflate orientasi/ materi orientasi
2. Tempat duduk
3. Ceklish orientasi
Tindakan :
1. Memberi salam pada pasien/ keluarga dan kenalkan diri
2. Klarifikasi nama pasien persilahkan duduk
3. Pertahankan hubungan melalui komunikasi terapeutik
4. Memjelaskan informasi :
 Peraturan dan tata tertib rumah sakit
 Hak dan kewajiban pasien
 Petugas yang merawat
 Waktu konsultasi

66
 Biaya perawatan
 Rencana perawatan dan persiapan pasein pulang
 Kebersihan kamar mandi dan lingkungan
 Fasilitas yang ada diruang perawatan dan cara
penggunaannya
5. Mendokumentasikan informasi yang telah diberikan dalam chek
lish dan buku pelaksanaan pemberian informasi serta
ditandatangani oleh perawat dan pasien/ keluarga
6. Beri salam dan persilahkan pasien/ penunggu kembali ke ruang
perawatan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter

67
RUMAH SAKIT UMUM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/39/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan atau penyampaian pesan/ informasi tentang


pikiran perasaan atau cermin dalam informasi dan satu orang ke orang
lain.
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya miskomunikasi
2. Mengungkapkan perasaan dan menjelaskan prilaku sendiri untuk
mencapai suatu tujuan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Buku catatan
2. pulpen
Tindakan :
Tahap Preinteraksi
1. mengumpulkan data tentang klien
2. mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
3. membuat rencana pertemuan dengan klien
Tahap Orientasi
1. beri salam dan tersenyum pada klien
2. memperkenalkan nama perawat
3. memnanyakan nama panggilan kesukaan klien
4. melakukan vakidasi, perasaan, kognitif efektif/ psikomotor
5. menjelaskan tanggung jawab dan klien

68
6. menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, wawancra
7. mencelaskan tujuan wawancara
8. menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk wawancara
9. menjelaskan kerahasiaan
Tahap Kerja
1. memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
2. menanyakan keluhan klien
3. menilai wawancara dengan cara yang baik
4. melakukan wawancara sesuai rencana
Tahap Terminasi
1. mengumpulkan hasil wawancara, evaluasi proses dan hasil
2. memberikan reinformant positif
3. merencanakan tindak lanjut dengan klien
4. melakukan kontrak (waktu, tempat, topic)
5. mengakhiri wawancara dengan cara yang baik dan tersenyum
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter

69
RUMAH SAKIT UMUM MELAPORKAN KEADAAN PASIEN DAN MENERIMA
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA INTRUKSI DOKTER SECARA LISAN/LEWAT
TELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
444/40/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Melaporkan keadaan pasien kepada dokter dan menerima instruksi dan
dokter secara lisan atau melalui telepon
TUJUAN 1. Dokter segera mengetahui keadaan pasien sehingga dapat
memberikan penanganan selanjutnya
2. Pasien segera mendapatkan penanganan/ pengobatan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. nomor telepon
2. buku catatan tentang keadaan pasien
3. teman sebagai saksi
Tindakan :
1. perawat menyiapkan catatan tentang keadaan pasien
2. perawat menghubungi dokter lewat telepon dan menyampaikan
keadaan pasien
3. perawat menanyakan kepada dokter, apakah dokter bias
dating/tidak
4. bila dokter tidak bias dating, sarankan dokter untuk memberikan
instruksi secara lisan
5. perawat mencatat instruksi dokter tersebut pada catatan
keperawatan dengan disaksikan oleh perawat lain sebagai saksi
6. sebelum selesai komunikasi, perawat mengulangi rencana
tindakan/ terapi yang telah dilakukan
6. 1x24 jam setelah memberikan instruksi, perawat mengingatkan
dokter untuk menuliskan instruksi tersebut pada catatan
perkembangan pasien
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter
3. Bidan

70
RUMAH SAKIT UMUM ORAL HYGIENE
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/41/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memeberikan rongga mulut, lidah, gigi dan semua kotoran atau sisa
makan dengan mempergunakan kasa atau kapas yang telah dibasahi air
bersih.
TUJUAN 1. Mempertahankan kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi dari
semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat dan tidak
berbau
2. Mengecah terjadinya infeksi seperti stomatitis dll
3. Memberi perasaan nyaman pada pasien
4. Meningkatkan nafsu makan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR Peralatan :
1. Baki yang berisi :
2. Handuk
3. Gelas kumur berisi air bersih Nacl 0,9% / air garam
4. Sudip Lidah (Tongue spatel) yang sudah dibungkus kasa
5. Kapas lidi
6. Bengkok
7. Gas/kapas dopers
8. Pinset (arteri klem)
9. Borax gliserin 100% / Obat Kumu

71
Tindakan :
1. Beri penjelasan kepada pasien
2. Handuk diletakkan didagu dan dipipi pasien
3. Ujung pinset dibungkus dengan gaas dibasahi dengan air bersih/
Nacl 0,9% / air garam
4. Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah
5. Rongga mulut dibersihkan mulai dari rongga mulut gigi, lidah
dan terakhir bibir
6. Gas yang kotor dibuang dibengkok
7. Tindakan pembersihan tersebut diulangi sampai bersih
8. Selanjutnya oleskan borax gliserin 10% / Obat kumur
9. Bila ada stomatitis oleskan obat lain
10. Pasien dirapikan
11. Peralatan dikembalikan ke tempatnya
12. Dokumentasikan pada catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Perawat

72
RUMAH SAKIT UMUM TIRAH BARING
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/42/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR 2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan yang diberikan kepada pasien yang tidur lama atau
pasien yang tidak bisa mobilisasi secara mandiri
TUJUAN 1. Untuk memperlancar peredaran darah
2. Untuk mencegah terjadinya pnemonia
3. Untuk mencegah terjadinya dekobitus
4. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
5. Mencegah terjadinya kontraktor
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Mencegah terjadinya kontraktur
2. Perawatan menggunakan handscoon
3. Memberi penjelasan kepada pasien
4. Melatih pasien untuk nafas dalam
5. Mengubah posisi pasien secara bergantian miring kiri, miring
kanan terlentang setiap tiga jam atau sesuai kebutuhan
6. Sambil mengubah posisi lakukan massage dengan minyak kelapa
atau lotion dan lakukan claping
7. Selesai melakukan tindakan perawat mencuci tangan
8. Mendokumentasikan tindakan dalam check list pasien
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter

73
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERI LATIHAN PASIF
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/43/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR 2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu latihan yang diberikan kepada klien yang tidak bisa melakukan
aktifitas secara mandiri
TUJUAN 1. Melatih klien agar bisa beraktifitas sendiri
2. Mencegah kontraktur
3. Mencegah atropi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Klien dengan gangguan aktivitas
2. Penjelasan kepada klien tentang tujuan latihan dan dampak bila
dilakukannya latihan
PROSEDUR :
1. Cuci tangan
2. Beri salam, panggil nama secara benar
3. Menjelaskan tujuan dan lama tindakan yang diberikan kepada
klien
4. Menyiapkan klien ndalam posisi terlentang
5. Lakukan latihan dengan cara kedua tangan diletakkan di atas dan
di bawah sendiri anggota bagian tubuh yang dilatih
6. Lakukan gerakan sebanyak 5 x untuk setiap sendi
7. Meletakan anggota tubuh klien dalam posisi anatomi
8. Menganjurkan klien dan keluarga latihan sendiri setiap sendi
posisi anatomi untuk melakukan latihan sendiri
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Petugas fisiotrapi

74
RUMAH SAKIT UMUM PENCEGAHAN DEKOBITUS
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/44/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan pencegahan yang diberikan kepada pasien yang tidur
lama atau yang tidak bisa mobilisasi secara mandiri
TUJUAN 1. Untuk memperlancar peredaran darah
2. Untuk mencegah terjadinya pnemonia
3. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Chek list pasien
PROSEDUR :
1. Mandikan pasien 2 x sehari
2. Jaga kelembaban kulit pasien
3. Ubah posisi pasien setiap 3 jam atau sesuai kebutuhan (miring
kanan, miring kiri atau terlentang)
4. Perhatikan tanda-tanda kemerahan, bula dan lecet
5. Saat mengubah posisi pasien lakukan massage dengan minyak
kelapa atau lotion dan lakukan calpping
6. Jaga kebersihan tempat tidur, laken dan steak laken tetap kering
7. Dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan path cek list
tirah baring
UNIT TERKAIT 1. Perawat

75
RUMAH SAKIT UMUM KEWASPADAAN UNIVERSAL
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/45/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Upaya pencegahan infeksi yang didapat di Rumah Sakit dalam kurun
waktu 3x24 jam sejak mendapat perawatan dan bukan merupakan sisi
atau residual dan infeksi sebelumnya
TUJUAN Mengobservasi kemungkinan terjadinya infeksi dan memberikan
perlindungan baik terhadap pasien maupun untuk tenaga kesehtan pada
waktu menjalankan tugas
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Memakai sarung tangan dan masker bila melakukan tindakan
kontak langsung dengan cairan tubuh pasien
3. Melakukan tindakan secara antiseptik
4. Jaga keseterilan alat instrumen
5. Jaga kebersihan pasien dan lingkungan
6. Pemakaian satu alat untuk satu orang pasien
7. Pembagian tempat sesuai prosedur
UNIT TERKAIT Semua petugas Rumah Sakit

76
RUMAH SAKIT UMUM MENCUCI TANGAN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/46/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Membersihkan tangan di bawah air mengalir dengan menggunakan


sabun
TUJUAN 1. Membersihkan tangan dari kotoran
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
3. Mencegah terjadinya cross infection
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Basahi tangan di bawah air mengalir
2. Sabuni tangan dan tealapk tangan saling menggosok
3. Telapak tangan kanan menggosok telapak tangan kiri
4. Telapak tangan saling menggosok dan jari-jari bertemu
5. Tekuk jari-jari tangan kanan dan kiri dan saling terkait
6. Ibu jari digosok secara berputar dan bergantian
7. Gosok telapak tangan kiri dengan jari-jari kanan secara berputar
dan sebaliknya
8. Bersihkan tangan di bawah air mengalir
9. Lap tangan dengan handuk kering
UNIT TERKAIT Semua petugas rumah sakit

77
RUMAH SAKIT UMUM MEMAKAI SARUNG TANGAN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/47/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memasukan sarung tangan kedalam sarung tangan

TUJUAN 1. Mencegah penularan


2. Menjaga kesterilan alat
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Sarung tangan sesuai dengan jenis tindakan
2. Kuku dijaga agar tetap pendek
3. Lepaskan cincin dan perhiasan lain
4. Cuci tangan sesuai dengan prosedur lain
PROSEDUR :
1. Cuci tangan
2. Siapkan area yang luas, bersih dan kering untuk membuka paket
sarung tangan
3. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau dekontaminasi tingkat
tinggi)
4. Dapat dipakai sarung tangan diseterilkan
5. Buka bungkus sarung tangan bila perlu dapat minta bantuan
kepetugas lain untuk membukanya, letakkan sarung tangan
dengan bagian telapak tangan menghadap ke atas
6. Ambil salah satu sarung tangan, upaykan terlebih dahulu sarung
tangan kanan dengan memegang pada sisi sebelah lipatannya,

78
bagian atas bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
7. Posisikan sarung tangan stinggi pinggang dan menggantungkan
ke lantai sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka,
masukan tangan (jaga sarung tangan supaya tetap tidak
bersentuhan dengan permukaan)
8. Ambillah sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari
tangan yang sudah memakai sarung tangan ke bagian lipatan
yaitu bagian yang tidak bersentuhan dengan kulit tangan saat
dipakai
9. Pasang sarung tangan ke dua dengan cara memasukkan jari
tangan yang belum memakai sarung tangan kemudian luruskan
lipatannya dan atur posisi sarung tangan sehinga terasa pas dan
enak ditangan
10. Setelah melakukan perasan/tindakan cuci tangan pada air
mengalir kemudian lepas sarung tangan dan memasukkan ke
dalam tempat yang berisi larutan chlorine 0,5 % dan rendam
selama 10 menit
11. Cuci tangan kembali setelah melepas sarung tangan, keringkan
dengan tisu atau handuk kering
UNIT TERKAIT 1. Seluruh ruangan rawat inap dan rawat jalan
2. IPRS Instalasi Perawatan Rumah Sakit (Incenerator)

79
RUMAH SAKIT UMUM ORAL HYGIENE
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/48/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan rongga mulut, lidah, gigi dan semua kotoran atau sisa
makan dengan mempergunakan kasa atau kapas yang telah dibasahi air
bersih.
TUJUAN 1. Mempertahankan kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi dari
semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat dan tidak
berbau
2. Mengecah terjadinya infeksi seperti stomatitis dll
3. Memberi perasaan nyaman pada pasien
4. Meningkatkan nafsu makan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Baki yang berisi :
1. Handuk
2. Gelas kumur berisi air bersih Nacl 0,9% / air garam
3. Sudip Lidah (Tongue spatel) yang sudah dibungkus kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Gas/kapas dopers
7. Pinset (arteri klem)
8. Borax gliserin 100% / Obat Kumur
PROSEDUR :

80
1. Beri penjelasan kepada pasien
2. Handuk diletakkan didagu dan dipipi pasien
3. Ujung pinset dibungkus dengan gaas dibasahi dengan air bersih/
Nacl 0,9% / air garam
4. Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah
5. Rongga mulut dibersihkan mulai dari rongga mulut gigi, lidah
dan terakhir bibir
6. Gas yang kotor dibuang dibengkok
7. Tindakan pembersihan tersebut diulangi sampai bersih
8. Selanjutnya oleskan borax gliserin 10% / Obat kumur
9. Bila ada stomatitis oleskan obat lain
10. Pasien dirapikan
11. Peralatan dikembalikan ke tempatnya
12. Dokumentasikan pada catatan keperawatan.
UNIT TERKAIT 2. Perawat

81
RUMAH SAKIT UMUM ORIENTAS PETUGAS BARU
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/49/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Pengenalan lingkungan kerja bagi petugas baru di ruang intensif


pegawai / tenaga keperawatan
TUJUAN 1. Menyamakan persepsi tentang misi, visi, struktur organisasi,
tugas pokok, uraian tugas falsafah dan tujuan rumah sakit
2. Meningkatkan keterampilan tenaga keperawatan baru dalam
melakukan prosedur-prosedur keperawatan yang dilakukan
dilingkup pelayanan keperawatan dan intensif khususnya
3. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan
4. Membina sikap profesional tenaga keperawatan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Melakukan orientasi ruangan
2. Memberikan penjelasan tentang :
a. Struktur organisasi intensif
b. Kebijakan yang berlaku
c. Gamabran umum asuhan keperawatan intensif
3. Melakukan bimbingan langsung tentang penggunaan alat-alat
intensif
4. Memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan pemeliharaan
alat-alat intensif
5. Mengajarkan dan membimbing keterampilan khusus :
a. Tehnik suction

82
b. Tehnik memandikan pasien dengan ventilator
c. Resusitasi cairan
d. Resusitasi Jantung Pulmonal
e. Assistant intubasi, CVP, mengukur CVP
f. Ekstubasi
g. Pengisian chart intensif
h. Chest Physioterapi Perawatan pasien dengan WSD Terapi
i. Perawatan Luka Bakar
j. Penggunaan bath tub
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Kelapa Rawat Inap
3. Kepala Bidang Keperawatan

83
RUMAH SAKIT UMUM MENJEMPUT PASIEN PASCA OPERASI KE KAMAR OPERASI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/50/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022
PENGERTIAN Melakukan penjemputan pasien pasca operasi di kamar operasi ke ruang
rawat inap
TUJUAN Untuk memberikan perawatan lanjutan di ruang rawat inap

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Brankar / tempat tidur dorong yang siap pakai sesuai indikasi
2. Bengkok, tisu
3. Cheklist pasien pindah
4. Buku ekspesidi Lap A
PROSEDUR :
1. Memindahkan pasien dari tempat tidur RR (recovery room) ke
brankar atau tempat tidur ruang rawat inap yang telah disediakan
(O2, standard infuse, pengaman TT)
2. Mengatur posisi sesuai kondisi pasien
3. Mengatur alat-alat medis yang dipakai
4. Mengobservasi daerah operasi
5. Menerima operan obat-obatan, program Dokter dan PA secara
tertulis
6. Perhatikan keadaan umum dan keselamatan pasien selama
diperjalanan
UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi
2. Ruang Rawat Inap

84
RUMAH SAKIT UMUM TEKNIK MELAKUKAN NAFAS DALAM
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/51/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu kegiatan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru yang


jumlahnya 1,5-2 kali nafas normal
TUJUAN 1. Agar seluruh bagian paru-paru dapat mengembang dengan baik
dan relaksasi dari otot-otot pernafasan
2. Merangsang terjadinya batuk dan membantu lancarnya
pengeluaran secret
3. Mencegah terjadinya bronkopnemonia
4. Untuk mencegah kolapnya pam-pam yang disebabkan
terhambatnya secret keluar
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Pasien yang mengalami tirah baring dan infeksi paru-paru
PROSEDUR :
1. Perawat mencuci tangan
2. Kedua tangan pasien diletakkan di atas perut (boleh menggunkan
bantal tipis untuk mengurangi sakit) dan kedua kaki ditekuk
3. Menganjurkan pasien menarik nafas panjang lewat hidung
(inspirasi) sebanyak-banyaknya, kemudian ditahan sebentar lalu
hembuskan nafas (ekspiras) melalui mulut pelan-pelan, sambil
perut ditekan sedikit
4. Prosedur ini dilakukan berulang 2-3 kali dengan cara yang sama

85
dan nafas dalam yang ke 4 anjurkan kembali pasien tarik nafas
yang panjang lalu ditahan sebentar setelah itu disuruh
membatukkan kuat-kuat dengan menggunkan otot perut,
diagfrahma dan otot dada
5. Bila pasien kesulitan untuk mengeluarkan secret, boleh diberikan
minum air hangat (bila tidak puasa
UNIT TERKAIT 1. Fisioterapy

86
RUMAH SAKIT UMUM LATIHAN SEBELUM OPERASI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/52/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Latihan fisik yang dilakukan oleh pasien sebelum melakukan operasi /
tindakan pembedahan
TUJUAN Mengurangi efek nervus sebelum operasi

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Persiapan Pasien :
Pasien diberitahu tindakan yang harus dilakukan
PROSEDUR :
1. Perawat mejelaskan kepada pasien untuk melakukan latihan
sebelum dilakukan tindakan operasi
2. Perawat menjelaskan latihan nafas :
a. Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa bantal
b. Kedua tangan dikepal diletakan keperbatasan antara perut
dan dada setengah ibu jari menempel pada tulang iga
terakhir
c. Keluarkan nafas denga penuh sampai tulang iga terasa
turun
d. Kemudian tarik nafas dalam melalui hidung dan mulut
sampai perut terasa naik
e. Tahan nafas sampai hitungan ke lima
f. Kemudian keluarkan nafas dengan penuh melalui hidung

87
dan mulut
g. Ulangi sebanyak 15 kali dan istirahat setiap 5 kali
h. Lakukan latihan dua kali sehari
i. Anjurkan dan dampingi pasien untuk melakukan tindakan
ini
3. Perawat mengajarkan dan menganjurkan pasien untuk
melakukan batuk efektif :
a. Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa bantal
b. Letakkan tangan dengan jari saling menyisip di atas perut
denga ibu jari di atas dada
c. Lakukan nafas perut seperti di atas
d. Dengan mulut sedikit dibuka lalu tarik nafas penuh
e. Lakukan batuk 3 kali dengan bunyi “huck”
f. Kemudian selagi mulut terbuka, tarik nafas dalam dengan
cepat
g. Lakukan batuk dengan kuat 1-2 kali lagi
4. Perawat menganjurkan dan mengajarkan latihan tungkai :
a. Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa bantal
b. Luruskan kedua tungkai
c. Angkat tungkai dengan posisi lurus secara perlahan
kemudian tekuk lutut dan tahan beberapa menit
d. Turunkan tungkai secara perlahan dalam posisi lurus
e. Lakukan sebanyak lima kali
5. Perawat menganjurkan dan mengajarkan pasien latihan kaki :
a. Posisi kepala ditinggikan dengan beberapa bantal
b. Luruskan kedua tungkai
c. Kemudian lakukan gerakan memutar pergelangan kaki
dengan arah yang sama
d. Lakukan pemutaran dengan dua arah (kiri/kanan)
e. Lakukan gerakan ini sebanyak lima kali
f. Selama melakukan latihan perawat mengobservasi keadaan
pasien
g. Perawat menganjurkan peasien untuk melakukan latihan
tersebut
UNIT TERKAIT Perawat

88
RUMAH SAKIT UMUM MELAKUKAN UJI TORNIQUET (RUMPLE LEED)
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/53/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan dengan memasang alat pengukur tensi pada
lengan atas untuk mengetahui terjadinya kelainan homeostatis
TUJUAN Mengetahui ada atau tidaknya kelainan homeostatis

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Tensi Meter
2. Stetoskop
PROSEDUR :
1. Tahap Perinteraksi
a. Cek catatan media pasien
b. Mencuci tangan
2. Tahap Orientasi
a. Panggil pasien
b. Beri salam
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang dilakukan
3. Tahap Kerja
a. Pasang manset pada lengan atas
b. Hubungkan manset denga tensi meter
c. Ukur tekanan sistole dan diastole
d. Jumlahkan hasil sistole dan diastole, selanjutnya bagi 2
e. Pompa manset lalu dipertahankan selama 5 menit sampai

89
mencapai nilai tersebut lalu
f. Lepaskan manset tensi meter
g. Periksa daera fossa cubiti dan hitung jumlah bintik-bintik
h. Bila dalam diameter 2,5cm muncul bintik-bintik merah lebih
dari 10 cm dinyatakan positif
i. Informasikan hasil yang didapatkan kepada pasien
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi perasaan pasien
b. Mencuci tangan
5. Dokumentasi
Catat hasil pada dokumen keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter

90
RUMAH SAKIT UMUM MENOLONG PASIEN PADA WAKTU BAB & BAK
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/54/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Membantu pasien yang hendak buang air besar dan buang air kecil di
atas tempat tidur
TUJUAN 1. Mengurangi pergerakan pasien
2. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan eleminasi
3. Mengetahui adanya kelainan feses atau urine secara langsung
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Pispot tertutup/urinal
2. Pengalas
3. Botol berisi air cebok
4. Kapas cebok dalam tempatnya
5. Tisu, sarung tangan
6. Bengkok
7. Sampiran
8. Selimut
PROSEDUR :
1. Pakaian bawah pasien dibuka, bagian tubuh ditutup selimut
2. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong kalau
perlu dibatu lalu pasang pengalas
3. Pispot disirongkan sampai tepat di bawah bokong pasien, bila
pasien tidak bisa melakukan sendiri, maka petugas membatu

91
dengan tangan kiri untuk menekuk lutut dan mengangkat pinggul
pasien sedangkan tangan kanan menyorongkan pispot sampai
posisi tepat dan nyaman.
4. Pasien diberitahu, petugas memakai sarung tangan
5. Pintu ditutup dan sampiran dipasang
6. Bila sudah selesai BAB/BAK kaki pasien direnggangkan,
selimut dibuka sedikit lalu anus atau daerah genetalia
dibersihkan dari atas ke bawah secara berulang sampai bersih
bila pasien mulai bisa sendiri, maka petugas menyiram dan
tangan pasien dicuci
7. Setelah selesai pispot diangkat, ditutup dan diturunkan
8. Bokong pasien dibersihkan dengan tisu
9. Pasien dirapikan, alat dibereskan
10. Pintu dan sampiran dibuka kembali
11. Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan
12. Mendokumentasikan bila ada yang perlu diobservasi
UNIT TERKAIT 1. Perawat

92
RUMAH SAKIT UMUM HUKNAH RENDAH DAN HUKNA TINGGI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/55/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memasukkan cairan fisiologis (NaCl) hangat kedalam colon desendens


(huknah rendah) dan colon asendens (huknah tinggi)
TUJUAN 1. Merangsang peristaltik usus sehingga pasien dapat BAB (huknah
rendah)
2. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi atau
diagnostic sebagai tindakan pengobatan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Sampiran
2. Selimut mandi/kain penutup
3. Pengalas
4. Irigator lengkap dengan kanule sesuai umur pasien
5. Cairan Hangat (NaCl)
6. Bengkok dengan cairan desinfektan hidroklorin 0,5%
7. Pelicin/jelly
8. Pispot 2 buah
9. Klem
PROSEDUR :
1. Pasien diberi penjelasan
2. Pasang sampiran, pintu ditutup
3. Menyiapkan pasien dalam posisi tidur

93
4. Miring ke kiri untuk huknah rendah
5. Miring ke kanan untuk huknah tinggi
6. Memasang pengalas
7. Pasang selimut mandi, pakaian bagian bawah ditenggalkan, tutup
dengan selimut pasien
8. Mengisi irrigator dengan NaCl hangat
9. Memasang canule rectum, pada ujung slang siolesi pelican udara
dikeluarkan, selang dijepit/diklem
10. Irrigator dipegang dengan tangan kiri perawat pada huknah
rendan setinggi 50 cm dari tempat tidur, canule dimasukkan 15
cm sambil pasien disarankan napas panjang. Pada huknah tinggi
30 cm dari tempat tidur. Canule dimasukkan 15 cm dengan
waktu 20 menit
11. Klem selang dibuka, cairan dimasukkan perlahan-lahan
maksimal 1 liter
12. Bila cairan sudah habis, selang diklem lalu canule dilepas /
dicabut
13. Canule dilepas dan dimasukkan ke dalam bengkok yang berisi
larutan desinfektan
14. Pasien tetap dalam posisi miring dan diberikan untuk menahan
sebentar, kemudian pispot dipasang
15. Setelah selesai pasien dicebok, dikeringkan lalu dirapikan
16. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan ke tempatnya
17. Perawat mencuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Perawat

94
RUMAH SAKIT UMUM PELAYANAN PASIEN ASKES/BPJS DI RAWAT INAP
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/56/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suara cara yang digunakan untuk menyelesaikan administrasi pasien


dengan status asuransi kesehatan di ruang rawat inap
TUJUAN Agar administrasi asuransi kesehatan lengkap dan benar

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Surat jaminan perawatan dari asuransi kesehatan
2. Kartu asuransi kesehatan
3. Surat masuk perawatan
4. Surat diagnose perawatan
5. Surat lepas perawatan
6. Surat resume medis
7. Surat bukti perawatan
8. Surat bukti tindakan

PROSEDUR :
1. Pasien/keluarga masuk perawatan dengan status hak fasilitas
asuransi kesehatan
2. Pasien/keluarga diberikan surat masuk perawatan, surat
diagnosa,kartu asuransi kesehatan untuk di fotocopy rangkap 5
(3 rangkap di administrasi penagihan, sisanya untuk di kantor
asuransi kesehatan)

95
3. Surat jaminan perawatan dari asuransi kesehatan dicek
keabsahannya, kemudian diparaf oleh petugas ruangan dan
keluarga. Lembar putih dan merah untuk penagihan dan lembar
biru untuk dibawa ke apotik. Surat jaminan berlaku satu kali
perawatan
4. Pasien mendapat perawatan dengan hak fasilitas asuransi
kesehatan
5. Pasien selesai perawatan dan diperbolehkan pulang
6. Pasien/keluarga menanda tangani surat bukti perawatan dan
bukti tindakan (bila ada tindakan)
7. Bila pasien pulang dan control ke poli rumah sakit dengan
membawa rujukan dari puskesmas
UNIT TERKAIT 1. Apotik
2. TUUD
3. Sarana penunjang diagnostik : Laboratorium dan Ronsen

96
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN OBAT-OBAT SC ( SUBCUTAN)
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/57/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dilakukan pada
bagian atas daerah luar atau ½ bagian dari bahu, paha sebelah luar,
daerah dada dan daerah sekitar umbilikus (abdomen)
TUJUAN 1. Untuk mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
2. Memberikan obat yang tidak mungkin biasa diberikan dengan
cara lain (Insulin)
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Spuit insulin atau spuit 1 cc
2. Kapas alcohol
3. Obat-obat yang akan disuntikan
4. Bak injeksi
5. Bengkok
6. Pengalas
7. Catatan medik keperawatan
PROSEDUR :
1. Memberikan penjelasan kepada pasien/klien tentang obat yang
akan diberikan
2. Perawat mencuci tangan
3. Tentukan daerah yang akan disuntik dan lakukan desenfeksi
dengan kapas alkohol

97
4. Perhatikan prinsip 6B (6 benar)
5. Memasukan obat ke dalam spuit sesuai dengan program dokter
6. Memasukan jarum dengan posisi 90 bila memakai jarum
insulin/kecil 45 bila memakai jarum biasa
7. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk pembuluh
darah
8. Masukan obat dengan perlahan
9. Observasi kondisi/reaksi pasien
10. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alkohol
11. Pasien dan alat-alat dibereskan
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan pada catatan keperawatan
14. Perhatikan prinsip aseptik
UNIT TERKAIT 1. Perawat
2. Dokter

98
RUMAH SAKIT UMUM MELAKUKAN SKIN TEST
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/58/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Melakukan penyuntikan-penyuntikan sedikit antibiotik yang sudah


diencerkan ke dalam jaringan di bawah kulit sampai terjadinya
gelembung
TUJUAN 1. Mencegah reaksi syok anafilatik
2. Membantu memberikan antibiotik yang sesuai
3. Indikasi pada pasien-pasien yang akan diberikan antibiotik
melalui intravena, intramuscular dan belum pernah mendapatkan
antibiotik sebelumnya
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Alat :
1. Spuit 1 cc dan jarum diposible pada tempatnya
2. Obat-obat yang diperlukan
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Aquades/NaCl 0.9%
5. Bengkok
6. Pulpen
7. Catatan medis keperawatan
Pasien :
Memberikan penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR :

99
1. Menyiapkan obat anti anafilatik
2. Perawat mencuci tangan
3. Menggulung lengan baju pasien
4. Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest jumlah 0.1 cc
kemudian dilarutkan dengan aquades/NaCl 0.9% menjadi 1 cc
5. Disenfeksi kulit yang akan disuntikan menggunakan kapas
alcohol, kemudian direnggangkan dengan tangan kiri perawat
6. Menyuntikan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung
dengan cara lubang jarum menghadap ke atas dan membuat 15-
30• dengan permukaan kulit
7. Melingkari area penyuntikan dengan diameter 1 cm
8. Menilai reaksi obat 0-15 menit dan waktu penyuntikan
9. Hasil positif (+) bila terdapat tanda-tanda kemerahan pada daerah
penusukan dengan diameter 1 cm
10. Catat reaksi skin test dan lakukan koordinasi
11. Awasi tanda-tanda syok anafilatik
12. Perawat mencuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Perawat

100
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN INJEKSI INSULIN DENGAN MENGGUNAKAN
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA ALAT KHUSUS (PEN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/59/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Menyuntikan obat insulin kedalam tubuh pasien yang menderita kencing
manis dengan menggunakan alat khusus (PEN
TUJUAN 1. Pasien mendapatkan obat dengan dosis yang sangat tepat
2. Memudahkan petugas, dalam penyuntikan pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
1. Kapas Injeksi
2. Alat khusus (PEN) dengan obat didalamnya (jarum sangat kecil
dan pendek serta mengandung penghilang rasa sakit)
PROSEDUR :
1. Sebelum menyuntik obat, tanyakan terlebih dahulu kepada
pasien apakah pasien ada nafsu makan, apakah mual-mual atau
muntah
2. Bila ada mual-mual, muntah, tidak ada nafsu makan konsulkan
kembali kepada dokter
3. Bila tidak ada keluhan tentang nafsu makan, mual, muntah,
tanyakan kepada pasien tentang pen yang sering digunakan
4. Menanyakan kepada pasien lokasi penyuntikan sebelumnya.
Lokasi penyuntikan sebaiknya berpindah-pindah setiap kali
penyuntikan, penyuntikan dapat di lakukan pada :
a. Obat deltoideus (1/3 lengan atas bagian atas)

101
b. Otot fastus lateralis (1/3 paha bagian atas)
c. SIAS (Spina Iliaca Aterior Superior) pada daerah bokong
d. Dua sampai tiga jari sekitar umbilicus
5. Desinfeksi dengan kapas alkohol daerah injeksi
6. Mengangkat sedikit daerah suntikan dengan ibu jari dan telunjuk
kiri
7. Suntikan obat (dengan terlebih dahulu membuka tutup pen)
dengan posisi tegak lurus (90) pada lokasi yang telah ditentukan
8. Lakukan desinfeksi dengan hanya mengoleskan sedikit kapas
alkohol pada daerah suntuikan
9. Anjurkan pasien untuk segera makan setelah suntikan, sesuai
porsi yang telah disediakan
10. Bereskan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

102
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN OBAT PADA MATA
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/60/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan obat pada mata dengan tetes atau salep mata

TUJUAN 1. Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai program terapi


2. Persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi
pupil, pengukuran refleksi dengan cara melemahkan otot lensa.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Alat :
1. Obat tetes/salep mata
2. Kapas lembab steril dalam kom
3. Bengkok 1 buah Pasien :
4. Memberikan penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR :
1. Pasien diberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Posisi pasien diatur dengan posisi menghadap ke atas dan posisi
perawat disamping kanan pasien
4. Bersihkan daerah kelopak mata dengan kapas lembab dari sudut
luar mata ke arah hidung, bila sangat kotor basuh dengan air
hangat
5. Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah
menggunakan ibu jari dan telunjuk pada atas tulang orbita

103
6. Teteskan atau oleskan salep diatas sakus konjungtiva sesuai
dosis, minta pasien menutup mata perlahan saat kena obat
7. Tutup mata dengan kasa bila perlu
8. Cuci tangan setelah selesai tindakan
9. Catat prosedur dan respon pasien
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

104
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/61/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya pada lubang


telinga pasien
TUJUAN Melaksanakan tindakan sesuai program pengobatan

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Alat :
Alat-alat
3. Mangkok berisi air panas
4. Kapas lidi secukupnya
5. Obat tetes telinga sesuai kebutuhan
6. Pipet obat
7. Kapas bulat dalam kom
Pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi tangan diatur dengan posisi telinga yang akan diobati
menghadap ke atas dengan sudut 60 derajat

PROSEDUR :
1. Hangatkan obat dengan merendam dalam mangkok berisi air
panas
2. Bersihkan dan keringkan kanal telinga luar dengan kapas lidi

105
3. Teteskan obat sesuai dengan yang ditentukan
4. Tutup lubang telinga dengan kapas bulat
5. Anjurkan pasien tetap miring dengan telinga yang diobati
menghadap keatas selama kurang lebih 5 menit
6. Bersihkan sisa obat disekitar telinga
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

106
RUMAH SAKIT UMUM MEMBERI OBAT TOPIKAL PADA KULIT
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/62/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Pemberian obat yang dilakukan pada kulit

TUJUAN Mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melindungi, mengurangi iritasi


kulit atau mengatasi infeksi dengan banyak jenis praparat seperti krim,
lation, bubuk.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR PERALATAN/PERLENGKAPAN :
Alat :
1. Obat kulit
2. Sarung tangan
3. Air hangat dengan tempatnya
4. Kasa/kapas
PROSEDUR :
1. Pasien diberi penjelasan tindakan yang dilakukan
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Bersihkan darah kulit dengan air hangat, bila sangat kotor basuh
dengan air hangat/air sabun bila mengeras (kerak)
4. Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemberiannya seperti
mengoles atau mengompres
5. Cuci tangan setelah prosedur dikerjakan
6. Catat prosedur dan respon pasien
UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Perawat

107
RUMAH SAKIT UMUM RESUSITASI JANTUNG PARU
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/63/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan emergensi untuk mengatasi keadaan henti jantung dan /
atau henti nafas.
TUJUAN 1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau respirasi melalui
pengenalan dan intervensi segera.
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi
melalui RJP.
3. Memberikan oksigenasi kepada otak, jantung, dan organ vital
lainnya serta mengembalikan fungsi jantung dan ventilasi yang
normal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Pastikan adanya henti nafas atau henti jantung.
2. Mintalah pertolongan.
3. Posisikan pasien terlentang.
4. Pasang pengalas kepala.
5. Atur posisi penolong :
a. Penanganan airway (posisi pada bagian atas)
b. Penanganan sirkulasi (posisi bagian samping bahu kanan
pasien)
c. Penyedia obat (posisi dekat emergensi troly)
d. Leader
6. Beri bantuan nafas dengan ambubag.

108
7. Lakukan kompresi jantung dengan laju 100 kali permenit.
8. Berikan bantuan nafas dengan ambubag 12 kali permenit.
9. Berikan obat- obat emergensi sesuai algoritme irama jantung
10. Lakukan tindakan sesuai algoritme.
11. Jika berhasil siapkan penanganan lebih lanjut.
7. Dokumentasikan tiap langkah kegiatan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi

109
RUMAH SAKIT UMUM DEFIBRILASI EKSTERNAL
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/64/K.2-RANAP/ 00 1/3
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Defibrilasi (eksternal) adalah suatu tindakan terapi dengan cara


memberikan aliran listrik yang kuat ke jantung pasien melalui electrode
(pedal) yang ditempatkan dipermukaan dinding dada pasien.
TUJUAN 1. Menghilangkan ancaman kematian karena fibrilasi ventrikel.
2. Mengembalikan irama jantung dan cardiac output yang hilang
karena VF/VT non pulse dan mengembalikan oksigenasi dan
perfusi jaringan.
Indikasi :
1. Pasien dengan VF
2. Pasien dengan VT non pulse

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang


Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Perawat
Perawat harus paham akan :
 Anatomi dan fisiologi kardiovaskuler
 Interpretasi gambaran EKG
 Prinsip- Prinsip BCLS dan ACLS
 Prinsip – prinsip keamanan terhadap listrik
b. Peralatan
 DC shock dengan electrode (pedal) nya

110
 Elektrolit jelly
 Ambubag dengan face mask
 Oksigen
 Papan resusitasi
 Obat – obatan emergensi
c. Pasien
 Posisi supine diatas papan yang rata dan keras (papan
resusitasi)
 Singkirkan semua besi yang menempel langsung ke pasien
 Ambil gigi palsu atau protesa yang lain dari pasien
2. Cara kerja
a. Cuci tangan dan keringkan
b. Siapkan pasien dan alat – alat yang diperlukan untuk RKP
dan DC shock
c. Dekatkan defibrillator ke pasien sehingga kabel pedal tidak
tertarik
d. Pasang EKG monitor, bila belum terpasang pastikan
gambaran EKG pasien VF/VT non pulse
e. Hidupkan defibrillator (posisi asynkronise)
f. Berikan elektrolit jelly pada pedal secukupnya (seluruh
permukaan pedal dan agak tebal)
g. Tempatkan pada energy 360 joule
h. Tempat pedal : 1 di apex jantung dan 1 disebelah kanan
sternum dibawah klavikula
i. Charge dan tunggu sampai energy yang diperlukan tercapai
j. Berikan sedikit tekanan pada pedal ke dinding dada
k. Nyatakan bahwa DC shock telah siap dan aman, baik bagi
pasien, perawat maupun pemberi bantuan nafas (kalau ada)
l. Tekan kedua tombol DC shock secara bersama-sama dan
jangan sampai terangkat
m. Lihat gambaran EKG post DC shock di monitor, berubah
irama atau tidak VF/VT
n. Bila tetap, ulangi lagi dengan energy 360 joule. Bila tetap
belum berhasil lanjutkan dengan RKP
o. Bila setelah DC shock (bila yang I,II,III) terjadi perubahan
irama, lanjutka perawatan pasien sesuai irama yang muncul
p. Matikan defibrillator dan bersihkan pedal dan jelly pada

111
tubuh pasien, kembalikan ke tempat semula
q. Cuci tangan dan dokumentasikan
3. Hal yang harus diperhatikan
a. Rekam EKG sesuai kebutuhan
b. Monitor EKG dan haemodinamik secara continue
c. Perawatan luka bakar bila timbul
UNIT TERKAIT IPSRS, Instalasi Farmasi

112
RUMAH SAKIT UMUM ASISTENSI INTUBASI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/65/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan memasukkan pipa endotrachea ke dalam trachea.

TUJUAN 1. Membebaskan jalan nafas.


2. Untuk pemberian pernafasan mekanik.
3. Untuk mempermudah penghisapan sekresi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Laryngoscope dengan bilah yang sesuai
b. Magillas untuk membantu memasukkan pipa
c. Mandarin (bila ada kesulitan saat memasukkan tube)
d. OTT/NTT sesuai dengan kebutuhan pasien
e. Xylocain jelly
f. Sarung tangan
g. Obat-obatan untuk persiapan intubasi antara lain : sedasi :
midazolam, propofol, pentotal; muscle relaxant : succinyl
choline, rocuronium, atracurium, vecuronium
h. Xylocain semprot/ spray
i. Pressure cuff/ spuit cuff
j. Guedel / mayo
k. Stethoscope
l. Suction catheter untuk menghisap lender

113
m. Emergency troly yang berisi obat-obatan emergency
n. Air viva, face mask untuk oksigenasi
o. Plester / pita untuk fiksasi
p. Suction dinding/ sentral
2. Cara kerja
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur pada pasien
c. Cek suction sentral dan atur tekanan antara 100- 200 mmHg dan
sambungkan selang catheter steril
d. Nilai kesadaran pasien, bila sadar diberitahu
e. Bersihkan jalan nafas dengan cara suctioning
f. Sambungkan pasien ke EKG monitor dan ukur tensi, nadi, dan
pernafasan ulang, saturasi oksigen
g. Posisi terlentang / flat dan ekstensikan leher pasien (sesuaikan
dengan kondisi pasien)
h. Bantu tindakan intubasi sesuai tahapannya
i. Ikat selang trachea/ tracheostomy dengan plester
j. Bereskan peralatan dan dokumentasikan tindakan
3. Hal yang harus diperhatikan
a. Keadaan umum pasien, terutama tensi, nadi, pernafasan, dan
saturasi oksigen
b. Monitoring EKG
c. Pengisian cuff (balon)
d. Fiksasi
e. Penghisapan sekresi dengan tehnik yang semestinya

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

114
RUMAH SAKIT UMUM WEANING PADA T- PIECE DINDING
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/66/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN proses weaning pada T- piece dinding adalah salah satu usaha
penyapihan dari respirator, dimana pasien langsung dilepas dari alat
bantu nafas tetapi tube masih terpasang.
TUJUAN 1. Menghindarkan pasien dari rasa ketergantungannya terhadap alat
bantu nafas. Melatih pasien agar dapat bernafas sendiri secara
spontan.
2. Mengembalikan pasien pada keadaan semula.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Pasien
 Siapkan alat-alat yang akan dipakai
 Jangan melakukan weaning apabila pasien kelihatan lemah
karena habis dimandikan, fisioterapi atau habis foto thorax
 Terangkan pada pasien dan tenangkan jiwanya bila pasien
sebelumnya sudah memakai alat bantu nafas dalam jangka
lama karena pasien akan merasa takut untuk dilepas dari
alat bantu nafas
 Atur posisi pasien (posisi tidur) supaya pengembangan
paru lebih bagus
 Terangkan bahwa dengan proses weaning ini akan

115
membantu pasien agar dapat bernafas seperti sediakala
 Sebelum tindakan dikerjakan ambil pemeriksaan analisa
gas darah untuk lebih menyakinkan lagi
b. Alat
 Spirometri untuk mengukur volume tidal
 Humidifier untuk O2 dan udara
 Selang inspirasi
 Kantong plastic untuk penampung
 Konektor ke tube
2. Cara kerja
a. Beritahu pasien tentang tindakan apa yang akan dilakukan
b. Ukur tidal volume
c. Observasi tanda vital pasien : tensi, nadi, suhu dan pernafasan
d. Alat-alat dicek apakah sudah siap dipakai
e. Sekresi atau sumbatan lainnya dibersihkan
f. Setelah pemasangan selesai pasien diobservasi kembali
3. Hal yang harus diperhatikan
a. Penyakit utama sudah teratasi
b. Pasien merasa kuat (tidak lemah) jalan nafas bebas dari
sumbatan, apabila pasien dengan tracheostomy dalam keadaan
baik
c. Suhu badan dalam normal, apabila suhu badan mengalami
kenaikan makan kebutuhan O2 akan meningkat
d. Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekresi
e. Frekuensi nafas kurang dari 30 kali permenit
f. Tidak ada gejala hypoxia / kebingungan
g. Test fungsi paru normal, tidal volume mencukupi
h. Hasil analisa gas darah normal
8. Pasien dapat bernafas secara spontan
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Farmasi

116
RUMAH SAKIT UMUM EKSTUBASI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/67/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Sesuatu tindakan penganfkatan pipa endotracheal

TUJUAN 1. Sebagai tahap akhir proses penyapihan dari ventilator


2. Pasien sudah tidak mengalami sumbatan (potensi sumbatan jalan
nafas)
3. Supaya pasien dapat bernafas seperti semula
4. Dapat berbicara dan menelan seperti biasanya
5. Supaya pasien dapat batuk dengan efektif dan dapat mengeluarkan
sputum sendiri
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan alat
a. Laringoscope
b. Peralatan suction lengkap
c. Spuit cuff
d. Pinset, spirometer
e. Alat-alat untuk memberikan pelembaban dan oksigen, missal
: O2 + NRM, O2 + binasal
f. Peralatan lengkap untuk intubasi
2. Cara kerja
a. Ukur nadi, tensi, suhu, pernafasan, dan kesadaran
b. Ukur TTV pasien
c. Periksa AGD

117
d. Bila ada instruksi dikter (misal dexametason)
e. Beritahu pasien untuk pengangkatan pipa pernafasan
f. Lakukan penghisapan sekresi sampai bersih cuff
dikompreskan
g. Lepaskan fiksasi tube
h. Waktu pengangkatan tube, suction catheter yang baru harus
berada didalam sambil tube diangkat (jangan dipakai suction
catheter bekas untuk membersihkan mulut)
i. Selesai pengangkatan tube pasang NRM
j. Satu jam kemudian periksa AGD ulang
3. Hal yang harus diperhatikan
a. Terutama kesadaran umum pasien
b. Ukur tensi, nadi, pernafasan, kesadaran
c. Perhatikan apakah ada stridor dan kelainan pernafasan yang
lain
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

118
RUMAH SAKIT UMUM PERAWATAN BALON (CUFF) DI ENDOTRACHEA (ETT)
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA ATAU TRACHEOSTOMI (TT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/68/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Pengertian perawatan balon pipa trachea adalah cara untuk


mempertahankan tekanan pada balon ETT atau TT tetap normal (15-25
mmHg).
TUJUAN 1. Mempertahankan posisi tube dan oksigen jaringan
2. Mencegah aspirasi dan kerusakan jaringan mukosa sekitar cuff.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Cuff inflator (protex)
b. Selang konektor (dipakai untuk monitoring tekanan cuff
secara kontinyu
2. Cara kerja
a. Pengisian balon ETT
 Cuci tangan
 Suctioning pasien dan suruh pasien untuk batuk
 Sambungkan katup pilot balon dengan alat cuff inflator,
kempeskan cuff dengan menekantombol merah sampai
mencapai nilai nol
 Untuk pengisian balon ETT, pompakan alat cuff inflator
sampai mencapai angka dibawah tanda merah (30 mmHg).
Kemudian turun sedikit sampai pada angka normal (tekanan
normal 15-25 mmHg)

119
b. Monitoring tekanan balon ETT (cuff) secara terus menerus
 Cuci tangan
 Sambungkan katup pilot balon dari pipa tracheostomy atau
endotracheal ke selang konektor
 Sambungkan ujung selang konektor lainnya ke alat cuff
inflator
 Pompakan cuff inflator secara cepat sampai batas nilai
normal (tanda hijau 15-25 mmHg) kemudian lepaskan
 Gunakan pengait belakang cuff inflator untuk menempatkan
cuff inflator pada tempat yang aman dan untuk dimonitor
3. Hal yang harus diperhatikan
 Untuk mengempeskan balon ETT, tekan tombol merah untuk
menurunkan tekanan
 Pada tekanan cuff diatas 25 mmHg dapat menyebabkan
iskemik jaringan sekitar cuff
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

120
RUMAH SAKIT UMUM SET VENTILATOR INTER 5 PLUS
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/69/K.2-RANAP/ 00 1/3
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan mempersiapkan ventilator (inter 5 plus) dan


perlengkapannya yang akan digunakan oleh pasien.
TUJUAN 1. Tujuan fisiologis
a. Memperbaiki ventilasi alveoli
b. Memperbaiki oksigenasi arteri
c. Meningkatkan inflasi paru akhir respirasi
d. Meningkatkan FRC (kapasitas residu fungsional)
e. Menurunkan kerja otot-otot pernafasan (work of
breathing)
2. Tujuan klinis
a. Koreksi asidosis respiratorik akut (life threatening
academia) Pa0₂ > 60 mmHg, untuk mencegah hipoksia
jaringan
b. Menghilangkan “ respiratory distress”
c. Mencegah dan mengembalikan atelectasis
d. Menghilangkan kelelahan otot bantu nafas
e. Untuk fasilitas oksigen miocard atau sistematik (ARDS,
syok kardiogenic)
f. Menurunkan tekanan intracranial (hiperventilasi) pada
trauma kepala tertutup.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.

121
PROSEDUR 1. Pasang pasien sircuit, pastikan pemasangannya sudah benar
dengan flow sensor terpasang
2. Sambungkan test lung (balloon ke circuit)
3. Isi air aquades ke chamber humidifier
4. Pasang kabel power ventilator, humidifier, compressor ke stop
kontak PLN.
5. Pasang konektor O₂ ventilator ke central gas.
6. On-kan compressor, ventilator, dan humidifier.
7. Set Ventilator :
a. Pilih mode setting Volume control
Untuk dewasa dan anak (adult & pediatric)
a.1. Set volume (TV), setiap 1kg berat pasien : 8 cc
TV
a.2. Set RR, banyaknya nafas dalam 1 menit.
Biasanya 12 s/d 24 kali
a.3. Set I :E ratio, dengan mengukur control flow
b. Pilih mode setting Time Cycle
Untuk bayi dan anak (neonatal & pediatric)
b.1. Set flow, setiap 1 kg berat badan : 11 LPM
flow, kompensasi pasien circuit, infant 1 LPM dan
adult pasien circuit 4 LPM
b.2. Set RR. Banyaknya nafas dalam 1 menit.
Biasanya 25 s/d 40 kali
b.3. Set I : E. ratio dengan mengatur inspirator time.
8. Set PEEP. Pressure support dan apnea alarm PEEP = 2, press
support = 20, apnea = 10
9. Set alarm low & high pressure (low = 5, high = 35)
10. Jika telah selesai di set semuanya, amati ventilator. Jika telah
berfungsi semuanya lepas test lung lalu sambungkan circuit kr
pasien.
11. Jika telah selesai digunakan lepas circuit untuk disterilkan.
Buang air dalam chamber humidifier lalu sterilkan hingga siap
untuk digunakan kembali.
== Catatan :
Pemasangan pasien circuit
1. Hubungkan port gas output dari main unit ke IN humidifier.
2. OUT humidifier melalui water trap di hubungkan ke patient
manifold

122
3. Jalur rkspirasi, dari patien manifold melalui water trap
dihubungkan ke port exahalation valve.
4. Hubungkan slang dari port proximal pressure (dimain unit) ke
patient manifold.

UNIT TERKAIT IPSRS

123
RUMAH SAKIT UMUM PENGOPRASIAN VENTILATOR NPB 760
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/70/K.2-RANAP/ 00 1/3
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan mempersiapkan ventilator NPB 760 dan perlengkapan


yang akan digunakan oleh pasien.
TUJUAN 1. Tujuan fisiologis
a. Memperbaiki ventilasi alveoli
b. Memperbaiki oksigenasi arteri
c. Meningkatkan inflasi paru akhir respirasi
d. Meningkatkan FRC (kapasitas residu fungsional)
e. Menurunkan kerja otot – otot pernafasan (work of
breathing)
2. Tujuan klinis
a. Koreksi asidosis respiratorik akut (life threatening
academia) PaO₂ > 60 mmHg, untuk mencegah hipoksia
jaringan
b. Menghilangkan “ respiratory distress”
c. Mencegah dan mengembalikan atelectasis
d. Menghilangkan kelelahan otot bantu nafas
e. Untuk fasilitas oksigen miocard atau sistematik (ARDS,
syok kardiogenic)
f. Menurunkan tekanan intracranial (hiperventilasi) pada
trauma kepala tertutup
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.

124
PROSEDUR 1. Siapkan / sesuaikan aksesoris yang digunakan dengan jenis
pasiennya (adult, pediatric, neonatal)
2. Hubungkan alat dengan sumber tegangan PLN
3. Hubungkan alat dengan sumber gas medis (oksigen).
4. Tekan saklar utama untuk menyalakan alat.
5. Lakukan SST.
6. Pilih MODE yang akan digunakan (A/C, SIMV,
SPONT,kemudian pilih MANDATORIY BREATH-nya (VCV,
PCV)
7. Masukan nilai-nilai parameternya sesuai dengan kondisi pasien.
(I: E, VT, RR, PEEP, dll):
8. Atur APNEA PARAMETER.
9. Sesuaikan parameter untuk alarmnya.
10. Hubungkan alat dengan pasien
LANGKAH- LANGKAH SST PADA VENTILATOR NPB- 760
1. Hidupkan alat secara normal/ hidupkan alat sambil menekan
tombol menu.
2. Lepas tombol menu bila sudah ada perintah yang ditampilkan
pada display (layar).
3. Tekan tombol menu kembali bila alat sudah selesai melakukan
post test.
4. Pilih menu no.3 (self test) kemudian accept.
5. Pilih short self test dengan mrnggunakan rotary knob, kemudian
tekan accept.
6. Pada display alat akan tampil waktu untuk warming up alat
selama 10 menit. (bisa di by pass dengan menekan tombol clear).
7. Setelah warm up selesai pilih tubing yang akan digunakan (adult
atau ediatric) menggunakan rotary knob tekan accept.
8. Pilih jenis ETT yang dipakaki menggunakan rotary knob tekan
accept.
9. Ikuti petunjuk pada display alat sampai proses SST selesai,
kemudian tekan accept.
ISTILAH- ISTILAH DALAM PROSES SST VENTILATOR NPB-
760
1. IS PT DISCONECTED
Alat menyanyakan apakah Y- piece dari ventilator sudah tidak
terhubung pasien atau apapun.
2. BLOK WYE

125
Operator harus menutup Y- piece dengan STOPPER.
3. HUMIDIFICATION DEVICE TYPE
Operator harus memilih jenis pemanasan udara yang diberikan ke pasien
menggunakan apa. (HME, NO HEATED WIRE, DUAL HEATED
WIRE).
4. TUBING TYPE
Operator harus memilih jenis reathing untuk pasien (ADULT,
PEDIATRIC).
5. ET SIDE
Operator harus memilih jenis ETT yang nantinya akan digunakan akan
digunakan.
6. DISCONECT I TUBING
Operator harus melepaskan inspirasi tubing dari filternya.
7. RECONECT I TUBING
Operator harus memasang kembali inspirasi tubing dari filternya.
8. DISCONECT E TUBING
Operator harus melepaskan ekspirasi tubing dari filternya.
9. RECONECT E TUBING
Operator harus memasang kembali rkspirasi tubing dari filternya.
10. UNLOK WYE
Operator harus membuka/ melepas STOPPER yang menutup Y- piece.
UNIT TERKAIT IPSRS

126
RUMAH SAKIT UMUM PENGUKURAN VOLUME TIDAL DAN TEKANAN NEGATIF
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA INSPIRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/71/K.2-RANAP/ 00 1/1
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022
PENGERTIAN Merupakan cara untuk mengukur kapasitas tidal paru dan tekanan
negative inspirasi pasien saat bernafas dengan menggunakan alat ukur.
TUJUAN 1. Mengevaluasi kekuatan otot- otot pernafasan pasien.
2. Mengevaluasi adekuasi volume tidal.
3. Mengkaji kemampuan nafas spontan, misalnya pada pasien post
operasi.
4. Menentukan apakah pasien memerlukan intubasi dengan dan
atau menggunakan ventilator mekanik.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan alat
Spirometer portable (respirometer portable)
2. Langkah kerja
a. Cuci tangan
b. Sambungkan konentor ke jalan nafas pasien
c. Hubungkan spirometer portable ke jalan nafas pasien
d. Anjurkan pasien untuk nafas dalam sebisa mungkin, dan 0 (nol)
kan spirometer dan suruh pasien untuk mengeluarkan nafas
e. Untuk menempatkan jarum pada titik 0 tekan tombol yang
berwarna putih
f. Untuk mengunci hasik pengukuran yang didapat, tekan tombol
merah
g. Umtuk mengembalikan jarum pengukuran setelah pengucian
(menekan tombol merah) tekan tombol hijau sehingga spirometer
dapat mengukur kembali
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

127
RUMAH SAKIT UMUM PENGAMBILAN DARAH ARTERI
KELAS D KOTA
PALANGKA RAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


444/72/K.2-RANAP/ 00 1/2
RSU-D/I/2018

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan :


OPERASIONAL
Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya,
PROSEDUR
2 Januari 2018

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP. 19760824 200801 1 022

PENGERTIAN Suatu tindakan pengambilan darah arteri untuk pemeriksaan AGD.

TUJUAN 1. Diagnostic.
2. Mengetahui oksigenasi dan CO₂.
3. Membedakan status keseimbangan asam basa tubuh pasien.
Indikasi :
Pemeriksaan AGD diambil pada pasien yang mengalami gangguan
pernafasan dan keseimbangan asam basa.
Kontra Indikasi :
1. Pasien dengan terapi antikoagulan.
2. Riwayat gangguan pembekuan darah.
3. Penyakit pembuluh darah perifer yang berat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor : 444/ 01 /K.1-RANAP/RSU-D/I/2018 tentang
Pedoman Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.
PROSEDUR 1. Persiapan
1.1.Persiapan etiket
1.1.1. Nama pasien
1.1.2. Tanggal dan jam pengambilan
1.1.3. Pemakaian O₂ pada waktu penganbilan AGD
1.2.Persiapan alat
1.2.1. Spuit ukuran 2 ½ cc (untuk dewasa) jarum ukuran 23 G
1.2.2. Karet atau jenis lainnya
1.2.3. Desinfektan : kapas alcohol 70% steril
1.2.4. Heparin

128
2. Cara kerja
2.1.Cuci tangan.
2.2.Spuit terlebih dahulu dibasahi dengan heparin, kemudian heparin
di keluarkan dari spuit.
2.3.Lakukan allen test.
2.4.Tentukan tempat penusukan/ pengambilan darah arteri.
2.5.Desinfeksi daerah tusukan dengan alcohol 70% steril.
2.6.Darah arteri yang diambil cukup ½ - 1 cc.
2.7.Kemudian setelah cukup, jarum langsung dicabut, keluarkan
udara yang ada dalam spuit, posisi Jrum di atas tegak lurus (cara
mengeluarkan harus hati – hati, jangan tercampur dengan udara
luar atau memasukkan udara luar ke spuit dengan mempengaruhi
hasil, terutama PCO₂), langsung tutup dengan karet.
2.8.Pada arteri bekas tusukan pengambilan langsung ditekan dengan
kapas alcohol 70% steril dalam waktu lebih kurang 5 menit tekan
yang lebih kuat, sampai darah berhenti keluar.
2.9.Beri etiket kuat, spuit yang berisi darah arteri tersebut kemudian
diperiksa.
3. Hal yang harus diperhatikan
3.1.Lokasi :
Arteri radialis (diutamakan), arteri brakhialis, arteri femoralis, arteri
dorsopedis.
3.2.Bila darah bisa diperiksa setelah lebih dari 15 menit maka darah
harus disimpan dulu di lemari es atau tremos es, agar komponen
darah tidak rusak dan mencapai hasil yang actual.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Laboratorium

129

Anda mungkin juga menyukai