Anda di halaman 1dari 4

Unit Kegiatan Belajar (UKB)

1. Identitas UKB:
a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib)
b. Semester : Genap
c. Kompetensi Dasar :
4.5 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa

d. Indikator Pencapaian Kompetensi :


4.5.1 Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol
dan nilai estetis karya seni rupa berdasarkan hasiL pengamatan;
4.5.2 Mengomunikasikan tulisan kritik karya seni rupa.

e. Materi Pokok : Kritik karya seni rupa


f. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (180 menit)
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
Discovery Learning serta pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat
membuat dan mengkomunikasikan tulisan kritik karya seni rupa , dengan displin
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.

h. Materi Pembelajaran
 Faktual
o Karya seni rupa dua dan tiga dimensi
 Konseptual
o Presentasi kritik seni rupa
 Prosedural
o Prosedur penulisan kritik karya seni rupa

Page 1
2. Stimulus terkait materi yang dibahas
CONTOH KRITIK SENI LUKIS

Judul Lukisan : Impian Sarang

Pelukis : Mulyo Gunarso

Tahun : 2012

Media : Akrilik pada kanvas

Ukuran : 130 x 150 cm.

Deskripsi Karya

Lukisan karya pelukis Mulyo Gunarso ini berjudul “Impian Sarang”. Karya ini digarap pada tahun
2012 dengan ukuran 130x150 cm menggunakan cat akrilik pada kanvas. Lukisan yang berjudul
“Impian Sarang” tersebut menampilkan subject matter sebuah sarang burung dengan keadaan alam
yang indah di dalamnya. Alam yang digambarkan berupa gunung dan persawahan yang keadaannya
masih alami dan indah. Subjek pendukung pada lukisan berupa pohon kering tau mati yang terlihat
seperti habis dibakar dan awan pada background yang digarap secara transparan. Unsur warna yang
terdapat pada subject matter adalah : warna coklat pada sarang, warna hijau pada pepohonan,
kuning pada sawah dan biru keabu-abuan untuk warna gunung. Sedangkan untuk background,
terdapat warna putih dan abu-abu yang terlihat transparan.

Dari segi teknik pembuatan karya, lukisan “Impian Sarang” digarap dengan teknik dry brush yaitu
teknik sapuan kering. Bentuk atau form dari karya Gunarso ialah realistik dengan gaya surealisme.
Proses penciptaannya terlihat penuh persiapan dan cukup matang tercermin dari hasil karyanya
yang rapi, rumit, dan tertata. Gunarso sepertinya asyik bermain-main dengan komposisi. Ia
mencoba menyampaikan kegelisahanya dalam bentuk karya dua dimensi yang menyiratkan segala
kegelisahan melalui torehan kuas di kanvas dengan pilihan warna- warna yang menjadi karakter
dalam karya lukisnya.

Analisis Formal

Representasi visual ditampilkan dengan bentuk realis yang terencana, tertata dan rapi, sesuai
dengan konsep realis yang menyerupai bentuk asli suatu objek. Penggunaan gelap terang warna
juga telah bisa memvisualisasikan gambar sesuai nyata. Penggarapan background yang transparan
dengan warna abu-abu kontras dengan warna sarang yang entah disadarinya atau tidak. Sehingga
jika dilihat dari kejauhan, background itu sendiri malahan lebih menarik perhatian audien dari pada
subjek utamanya.

Page 2
Dalam berkarya Gunarso mampu mengemas karyanya hingga memiliki karakter tersendiri yang
mencerminkan bagian dari kegelisahan, latar belakang serta konflik yang disampaikan kepada
audien, bagaimana dia mampu menarik dan memancing audien untuk berinteraksi secara langsung
dan mencoba mengajak berfikir tentang apa yang dirasakan olehnya tentang issu yang terjadi di
dalam negerinya, kegelisahan tentang kerusakan yang semakin parah.

Interpretasi

Dalam setiap karya seni sudah pasti terdapat makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman kepada audien atau masyarakatumum. Agar dapat mengetahui makna dan pesan dalam
karya seni yang ingin disampaikan, kita membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk memaknainya
yang didahului dengan mendeskripsikan. Dalam mendeskripsikan suatu karya seni, setiap orang
mungkin saja sama karena mendeskripsikan adalah berkaitan dengan apa yang dilihatnya, tetapi
dalam menafsirkan akan berbeda karena adanya perbedaan sudut pandang atau paradigma dari
setiap orang.

Dalam lukisan yang berjudul “Impian Sarang” ini, sang seniman mencoba menampilkan keadaan
negeri yang telah banyak kerusakan. Kerusakan tersebut digambarkan pada background yaitu
pohon-pohon yang kering tak berdaun dan mati yang seperti terlihat habis dibakar. Selain itu,
seniman juga menampilkan gambar asap atau awan yang menggambarkan polusi udara yang
dihasilkan dari pabrik, gas buang kendaraan bermotor, dan juga pembakaran hutan yang sering
terjadi di negeri kita. Sebenarnya kerusakan yang sudah terjadi di negeri kita bukan hanya
pembakaran hutan yang mengakibatkan polusi udara yang parah, tetapi masih banyak lagi seperti
banjir, tanah lonsor, kekeringan dan lain sebagainya. Pada lukisan ini seniman memilih
pembakaran hutan sebai gambaran kerusakakan negeri kita karena setiap tahun hal itu terjadi dan
terus berulang-ulang.

Kemudian pada lukisan ini juga terdapat sebuah sarang burung dengan keadaan alam yang indah di
dalamnya. Sarang burung ini diibaratkan oleh seniman sebagai bumi atau negeri kita, yaitu sebagai
tempat tinggal, tempat berlindung dan tempat beraktivitas sehari-hari. Sedangkan alam yang indah
merupakan impian dari keadaan negeri kita yaitu tanah yang subur, udara yang segar tanpa polusi,
air yang jernih dan keadaan yang damai. Keadaan seperti itulah yang sebenarnya diimpikan oleh
seniman pada negeri kita.

Perkembangan zaman yang begitu pesat mengakibatkan manusia menjadi serakah, egois,
individualis dan acuh tak acuh terhadap sesama juga terhadap alam. Hal inilah yang
mengakibatkan kerusakan di negeri kita. Gunarso lewat karya lukisannya ini seolah ingin memberi
penyadaran kepada kita, untuk memulai menyelamatkan dan melestarikan alam negeri kita.

Penilaian

Penialaian keindahan suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga
menyangkut isi dan makna. Pada lukisan “Impian Sarang” ini merupakan karya yang berkualitas,
karena selain unsur visualnya digarap dengan serius, lukisan ini juga sarat akan pesan moral.
Lukisan ini tidak memesis mutlak tanpa makna, karena dalam lukisan ini terdapat emosional dan
personality Gunarso untuk menyampaikan gagasan.

3. Kegiatan Pembelajaran
1. Buatlah sebuah kritik karya seni rupa dengan obyek gambar/lukisan temanmu di
kelas, tulisan kritik karya seni ditulis menggunakan tulisan tangan dengan kertas folio
bergaris dan disertakan foto karya yang di kritik.
2. Kemukanlah hasil tulisan kritik karya seni rupa tersebut secara lesan di depan teman
teman- teman sekelas.

Page 3
4. Evaluasi
1) Jelaskan tentang kendala / kesulitan ketika menulis kritik seni dan penyampaian
secara lesan di depan teman teman sekelas

5. Rubrik Evaluasi Diri


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda telah menulis kritik seni sesuai
dengan prosedur
2. Dapatkah anada menyampaikan hasil kritik seni
secara lesan
3 Dapatkan anda menjelaskan unsur unsur seni
rupa yang menjadi bahan kritik seni
4 Apakah anda memiliki kemampuan untuk
mengkritik karya seni
5 Dapatkan anda menulis kritik seni sesuai dengan
prosedur/ langakah –langkah dala mengkritik
kary seni

Jika anda menjawab “TIDAK” pada salah satu persamaan di atas, maka pelajarilah materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran dengan bimbingan teman sejawat ataupun guru anda.
Apabila anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan meminta
penilaian harian kepada guru anda.

Page 4

Anda mungkin juga menyukai