OLEH :
FIKRATUNIL KHASIFAH., SE
NIK. 17007010
Meyetujui,
Direktur RSIA Sayang Ibu
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan On The Job Training tepat pada waktunya. Laporan ini
berdasarkan pengalaman yang diperoleh penulis dalam melaksanakan kegiatan training selama 4
bulan dari tanggal 19 Maret sampai 19Juli 2018 di RSIA Sayang Ibu Batusangkar. Pada
kesempatan ini pula penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak RSIA Sayang Ibu
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan.Penulis berharap laporan ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi ke depannya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun. Semoga
Penulis
Fikratunil khasifah., SE
NIK. 17007010
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….. 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sebuah fasilitas kesehatan yang ditujukan untuk publik
dimana pelayanannya diesediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan
lainnya. Pelayanan kesehatan tersebut dapat berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
dibutuhkan.
RSIA Sayang Ibu merupakan salah satu rumah sakit swasta yang memberikan
pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak di Batusangkar. Salah satu kejadian yang
biasanya terjadi dirumah sakit adalah keadaan dimana pasien harus mengantri dan
menunggu lama baik itu dalam hal pelayanan pendaftaran pasien maupun pembayaran
seharusnya memberikan pelayanan yang cepat sehingga pasien tidak menunggu lama
untuk mendapatkan antrian pendaftaran maupun dalam pembayaran. Untuk itu kita harus
menyikapi hal tersebut dengan cermat dan memperbaiki sistem kinerja yang lebih efisien
dan efektif.
4
Mengingat hal tersebut diatas, setiap perusahaan dituntut untuk menerapkan
sistem pada suatu perusahaan dilakukan untuk mendukung strategi bisnis perusahaan,
proses bisnis, struktur dan budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan mutu dari
pelaksanaan berbagai tugas atau aktifitas harian perusahaan. Suatu sistem dapat dikatakan
berjalan dengan baik apabila didukung oleh faktor-faktor tertentu, terutama user. Apabila
user atau karyawan tidak mampu menerapkannya maka sistem tersebut tidak akan
bermanfaat.
Selain penerapan sistem, hal utama yang perlu diperhatikan juga adalah alur
pelayanan, mulai dari pasien mendaftar hingga melakukan pembayaran. Seringkali pasien
kendala yang menyebabkan hal tersebut antara lain pendaftaran dan penginapan pasien
yang belum terkoordinasi dengan baik, tindakan keperawatan yang tidak terperinci,
Berdasarkan hal diatas, penulis sangat tertarik untuk mengupas dan membahas
1.2 Tujuan
5
a. Tujuan khusus
a. Untuk menghimpun seluruh pengetahuan dan wawasan yang didapat selama masa
training.
b. Untuk mengetahui dan memahami sistem penerimaan kas (cash dan non cash)RSIA
Sayang Ibu.
c. Mengetahui ruang lingkup tugas dan tanggung jawab unit kasir rumah sakit.
b. Tujuan umum
memberikan masukan dalam permasalahan yang terjadi dan dapat meningkatkan mutu
Untuk menghindari bahasan laporan ini terlalu luas dan mengingat keterbatasan
kemampuan, pengetahuan dan waktu yang penulis miliki, maka ruang lingkup laporan ini
terbatas pada alur pelayanan dan kasir dan penerapan sistembilling RSIA Sayang Ibu
batusangkar.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
”kasir adalah seorang pemegang kas (uang) atau orang yang bertugas menerima dan
membayarkan uang”.
jasa kesehatan diperlukan terobosan dan cara-cara baru guna menyempurnakan sistem
yang telah ada. Salah satu hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan dari rumah
sakit yang telah dtentukan yaitu dengan menghasilkan output yang cepat dan akurat.
Suatu sistem yang baik sangat dibutuhkan baik itu dibidang jasa maupun
yang terkait. Setiap perusahaan akan menggunakan sistem yang paling sesuai dengan
aktivitas perusahaan yang dijalankan, sederhana dalam pelaksanaan serta mudah dalam
pengawasannya.
Tugas kasir pada umumnya sama, yaitu menerima pembayaran dari konsumen/pasien.
7
a) Menjalankan proses transaksi / menerima pembayaran atas pengobatan pasien baik itu
pasien IGD, rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan labor, pemeriksaan radiologi dan
sebagainya.
b) Melakukan perincian biaya pasien rawat jalan/rawat inap dan mengclosing pembayaran
e) Mencatat dan merekap data pasien masuk dan keluar, pasien IGD/Rajal/Ranap/OK/visite
Implementasi sistem adalah suatu proses untuk menempatkan sistem informasi baru ke
dalam sistem yang sudah ada (sistem lama). Implementasi hendaknya dilakukan sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat, jika tidak maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
Penerapan sistem juga merupakan hal yang sangat penting dalam keseluruhan rangkaian
kegiatan. Segala sesuatu yang telah direncanakan dengan baik tidak akan berarti apa-apa jika
tidak dilaksanakan atau dilaksanakan asal-asalan. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus
memastikan bahwa implementasi teknologi dan sistem informasi pada perusahaan tersebut telah
sistem yaitu:
8
1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling terhadap
pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi on-
line.
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.
3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff dari
sistem informasi.
5. Imbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan
Sementara menurut O’Brien dan Marakas (2009) alasan kegagalan penerapan sistem
Kasir memiliki fungsi sebagai orang yang menangani pembayaran. Beberapa rumah sakit
menerapkan sistem dimana seluruh pembayaran baik dari IGD/rawat jalan/rawat inap/apotik dan
penunjang hanya pada satu tempat saja yaitu kasir. Selain itu ada juga pembayaran dilakukan
pada unit-unit tertentu. Ada beberapa tipe pembayaran yang mungkin dilakukan di rumah sakit,
yaitu :
9
a) One Gate Payment
Adalah sistem dimana seluruh pembayaran baik dari poliklinik, apotek, laboratorium
dan penunjang lain, juga rawat inap maupun rawat jalan hanya pada satu tempat saja (dikenal
penerimaan uang maupun setara uang, maka kasirrumah sakit memiliki aplikasi sehubungan
10
BAB III
TINJAUAN MASALAH
Pada instansi Rumah Sakit orientasi bukanlah pada keuntungan, melainkan pada
kepuasan pelanggan, dalam hal ini kepuasan masyarakat pengguna jasa. Dalam mencapai tujuan
tersebut, instansi Rumah Sakit lebih memusatkan perhatiannya kepada pelayanan dengan sebaik
baiknya. Pelayanan sebagai hal-hal yang jika diterapkan terhadap sesuatu produk,
Salah satu kejadian yang biasanya terjadi dirumah sakit adalah keadaan dimana pasien
harus mengantri dan menunggu lama baik itu dalam hal pelayanan pendaftaran pasien maupun
terbaik seharusnya memberikan pelayanan yang cepat sehingga pasien tidak menunggu lama
untuk mendapatkan antrian pendaftaran maupun dalam pembayaran. Untuk itu kita harus
menyikapi hal tersebut dengan cermat dan memperbaiki sistem kinerja yang lebih efisien dan
efektif.
Selain itu hal yang paling utama adalah memperhatikan alur pelayanan rumah sakit.
Dimana alur ini bertujuan agar seluruh aktivitas berjalan dengan baik dan lancar. Alur pelayan
ditiap perusahaan tentunya berbeda beda sesuai dengan kondisi yang ada pada perusahaan
tersebut. Alur pelayanan ini dibuat dengan tujuan agar terciptanya keteraturan dan kedisiplinan
baik itu untu seluruh karyawan maupun untuk pasien. Berikut alur pelayanan dirumah sakit
11
a. Alur pelayanan rawat jalan
Pendaftaran IGD/poli
pasien obgyn/poli Pendaftaran
(admission
anak/kb/ok (admission
kasir farmasi
pulang
Berdasarkan flowchart diatas, dapat dilihat bahwa alur pelayan yang diterapkan
sudah bagus. Namun masih terdapat beberapa kendala antara lain adanya miss
communication antara kasir dengan apotik dikarenakan lokasi yang terpisah serta sistem
penerimaan kas dirumah sakit sayang ibu yang bersifat multi gate payment.
OK
KB Pasien
pulang
12
Lamanya proses pembayaran yang dilakukan di kasir disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
4. Beberapa tindakan keperawatan sering tidak diisi oleh petugas keperawatan, seperti
perawatan pasien setiap harinya. Selain itu, Saat pasien sudah diperbolehkan pulang oleh
dokter, status pasien diisi oleh petugas terkait sehingga perincian biaya belum bisa
dilakukan dan pasien harus menunggu sampai status pasien diberikan ke petugas kasir oleh
perawat. Faktor lain yang menyebabkan lamanya proses pemulangan pasien rawat inap
adalah karena tidak samanya jadwal visite antara dokter spesialis kandungan dengan dokter
spesialis anak. Sehingga ketika pasien ibu diperbolehkan pulang, pasien tetap harus
Keberhasilan atau kegagalan suatu sistem tidak hanya dipengaruhi oleh kehandalan
sistem itu sendiri, namun terdapat pada keseluruhan sistem yang telah terintegrasi baik secara
teknis maupun non-teknis. Sebuah sistem harus diawali melalui perencanaan yang baik sehingga
dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi keinginan pengguna yang tujuannya adalah
Selain direncanakan dan dikembangkan dengan baik, sebuah sistem juga perlu dikelola
dengan baik. Pengelolaan yang baik merupakan tantangan terberat dalam kelangsungan sistem
13
informasi, banyak aspek yang harus diperhatikan seperti pengelolaan sumber daya, pengelolaan
sekuriti, pengelolaan operasional sistem dan pengelolaan mutu. Hal tersebut tentunya
Keberhasilan sistem informasi menjadi penting mengingat teknologi dan sistem informasi
sudah dipandang sebagai salah satu senjata untuk bersaing di kompetisi global. Kurangnya
dukungan manajemen dan masukan dari pengguna yang kurang spesifik dan berubah-ubah dapat
sehungga hal tersebut dapat menghambat. keberhasilan sistem informasi di suatu organisasi atau
perusahaan.
Salah datu kendala yang dihadapi di RSIA sayang ibu adalah penerapan sistem billing
yang belum maksimal, sehingga proses pembilingan masih belum berjalan dengan baik. Faktor
yang sering meyebabkan kegagalan dalam sistem informasi adalah inkompetensi karyawan
motivasi karyawan menjadi lemah untuk mengenal dan mempelajari sistem yang telah
mengaplikasikan sistem informasi tersebut pada karyawan dalam waktu singkat, sehingga
karyawan mengerti kulit luarnya saja dari penerapan sistem informasi serta mengerjakannya
asal-asalan saja.
Hal diatas mempengaruhi proses pembilingan di unit kasir, terutama saat penginputan
tarif registrasi kamar Ibu/Bayi. Sehingga saat pasien mengurus administrasi kepulangan, unit
kasir harus meregistrasi ulang tarif kamar yang salah. Hal ini juga berkaitan erat dengan
komplain pasien dimana terlalu lama menunggu untuk proses administrasi di kasir.
14
BAB IV
PEMBAHASAN PROGRAM
dihadapi selama penerapan system aplikasi billing yang baru. Dimana dalam penerapan system
Penerapan system aplikasi yang belum optimal disebabkan karna masih terbatasnya
pengetahuan pengguna akan aplikasi tersebut. Penerapan system aplikasi dalam waktu singkat
serta sosialisasi pengetahuan akan system tersebut yang kurang menyebabkan tingginya risiko
Dalam hal ini penulis menyarankan agar diadakannya sosialisasi kepada unit-unit terkait
agar pengguna lebih memahami system aplikasi tersebut. Hal ini bertujuan agar efektivitas dan
efisiensi kerja suatu perusahaan meningkat serta mengurangi risiko kesalahan dalam pembilingan
Pada pembahasan sebelumnya, alur rawat jalan di RSIA sayang ibu sudah bagus, namun
masih terdapat kendala pada alur pelayanan rawat inap, terutama pada proses pemulangan
pasien. Dimana pada saat pasien mengurus administrasi kepulangan, pasien menunggu lama
sehingga beberapa diantaranya mengeluh akan pelayanan yang buruk. Setelah pasien
15
menyelesaikan administrasi di unit kasir, pasien kembali ke ruang rawatan untuk mengambil
obat dan surat kontrol ulang pasien. Hal ini membuat pasien mengeluh karena harus bolak-balik
untuk mengurus administrasi. Mengingat kondisi pasien ibu yang pasca melahirkan masih belum
Berdasarkan hal diatas, penulis mencoba memberikan saran dan gambaran menegnai alur
OK
KB Pasien
pulang
OK
pasien Ruang
admision IGD kasir Apotek
Rawatan
KB Pasien
pulang
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
1. Alur pelayanan kasir RSIA Sayang Ibu belum sepenuhnya efektif terutama alur rawat
2. Sistem penerimaan kas di RSIA sayang ibu sudah baik dan sesuai dengan alur
3. Penerapan system aplikasi di RSIA sayang ibu masih belum optimal, disebabkan
5.2 Saran
Semoga hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan dapat dijadikan masukan
pembillingan secara lebih detail kepada setiap unit, karena data yang ada pada aplikasi
2) Menyarankan agar penerapan alur pelayanan lebih di disiplinkan lagi, sehingga tidak
ibu.
3) Semoga apa yang disampaikan penulis menjadi masukan dan saran untuk perbaikan
kinerja dan kualitas Rumah Sakit yang lebih baik untuk kedepannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
www.hukumonline.com
http://inovapos.com/tugas-dan-tanggung-jawab-kasir/
https://kbbi.web.id/kasir
https://www.scribd.com/doc/221696426/KASIR
http://bpsdmd.jatengprov.go.id/v1/content/alur-pelayanan-memperjelas-proses-pelayanan-
administrasi-terpadu-kecamatan-paten-ikbal
http://alan52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/16/faktor-faktor-keberhasilan-dan-kegagalan-
penerapan-sistem-informasi-dalam-suatu-perusahaan/
http://yudha45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/30/faktor-pendukung-dan-penghambat-
penerapan-sistem-informasi-di-perusahaan/
http://www.apb-group.com/implementasi-sistem-informasi/
https://hoedayas.wordpress.com/2013/07/06/implementasi-sistem-informasi-di-perusahaan
18