Anda di halaman 1dari 6

PEMBELAJARAN KONSEP

DASAR PECAHAN
10 Mei 2015 lailatuth

Artikel ini membahas tentang pembelajaran matematika di SD (


Sekolah Dasar) tentang konsep dasar pecahan dengan
menggunakan media/alat peraga yang diyakini dapat memberikan
kesenangan dan pemahaman kepada siswa. Pembelajaran dengan
menggunakan media/alat peraga sangat membantu terciptanya
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu:
menyenangkan, konstektual dan bermakna melalui langkah
pembelajaran untuk mengamati, menanya, eksperimen/penemuan,
mengolah informasi dan menyimpulkan hasil yang sesuai dengan
tujuan.

1. Pengertian Pecahan

Pecahan yang dipelajari siswa di SD/MI, sebetulnya merupakan


bagian dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk
dengan a dan b merupakan bilangan bulat dan b tidak sama dengan
nol. Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu
bentuk dari: (1) pecahan biasa, (2) pecahan desimal, (3) pecahan
persen, dan (4) pecahan campuran. Begitu pula pecahan dapat
dinyatakan menurut kelas ekuivalensi yang tak terhingga
banyaknya:

Kata pecahan yang berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti
memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau bagian dari
keseluruhan. Penulisan lambang pecahan meliputi 2 bagian yaitu
pembilang dan penyebut yang dipisahkan oleh garis lurus (–) dan
bukan garis miring (/). Contoh , dan seterusnya, bukan 1/2, 2/3.
Pecahan biasa adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk
melambangkan bilangan pecah dan rasio (perbandingan). Menurut
Kennedy (1994:425–427) makna dari pecahan dapat muncul dari
situasi-situasi sebagai berikut.
a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari satu
utuh
Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna setiap
bagian dari 1 utuh.

Bila guru akan melakukan pembelajaran, seharusnya guru


menampilkan permasalahan sehari-hari yang dialami siswa dalam
kehidupannya. Contoh permasalahan dikemukakan dalam soal
cerita berikut ini.
Keisha mempunyai sebuah apel yang akan dimakan dengan 3
orang temannya? Berapa orang yang makan apel? Masing-
masing mendapat berapa bagian? Bagaimana caranya
mendapatkan?

permasalahan tersebut disampaikan guru saat


membahas materi tentang konsep pecahan
Karena apel akan dimakan Keisha dan 3 orang temannya atau 4
orang maka guru menugaskan kepada kelompok siswa (yang terdiri
dari 4 orang seperti dalam soal cerita) untuk memotong apel
tersebut menjadi 4 bagian yang sama. Bila kelompok siswa
kesulitan dalam melakukan pemotongan dengan benar, maka guru
dapat membimbing kelompok siswa tersebut. Sehingga masing-
masing kelompok anak akan memperoleh 4 bagian yang sama dan
disebut masing-masing bagian adalah bagian dari apel tersebut.
Pecahan biasa mewakili ukuran dari masing-masing potongan apel.
Banyaknya potongan apel yang sama ada 4, maka penyebut dari
pecahan tersebut adalah 4. Sedangkan ”1” menunjukkan banyaknya
bagian apel yang dimakan masing-masing anak dalam kelompok
(sesuai soal cerita) dan disebut pembilang. Kegiatan pemotongan
dapat diulang untuk mendapatkan pecahan-pecahan yang lain.
Permasalahan
Bu Dita mempunyai sebutir telur rebus yang akan
diberikan kepada 2 orang anaknya. Bagaimana caranya
agar masing-masing anak mendapat bagian yang sama?
Apa yang harus dilakukan bu Dita?

Bu Dita harus membelah telur menjadi 2 bagian yang sama


Kegiatan pembelajaran untuk mengenal konsep pecahan biasa akan
lebih berarti bila didahului dengan soal cerita yang menggunakan
obyek-obyek nyata misal: telur, apel, tomat, tahu, martabak, yang
dilanjutkan dengan blok pecahan atau kertas yang diarsir.
(1) Peragaan dengan menggunakan benda kongkrit

(2) Peragaan dengan menggunakan blok pecahan


(3) Peragaan dengan menggunakan luas daerah
Pecahan dapat diperagakan dengan cara melipat kertas berbentuk
lingkaran atau persegi, sehingga lipatannya tepat menutupi satu
sama lain. Bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai yang
dikehendaki.

Peragaan tersebut di atas dapat dilanjutkan untuk pecahan an, an


dan sebagainya, seperti gambar berikut ini.

b. Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang


beranggotakan sama banyak, atau juga menyatakan
pembagian
Apabila sekumpulan apel dikelompokkan menjadi 2 bagian yang
beranggotakan sama banyak, maka situasinya jelas dihubungkan
dengan pembagian. Situasi dimana sekumpulan apel yang
banyaknya 12, dibagi menjadi 2 kelompok yang beranggotakan
sama banyak, maka kalimat matematikanya dapat 12 : 2 = 6 atau x
12 = 6.

Permasalahan
Di dalam tas terdapat 3 kg gula untuk membuat 2 botol
sirup. Berapa kg gula setiap botol sirup?
Permasalahan tersebut dibahas saat siswa belajar
tentang pecahan campuran
Permasalahan ini telah dibahas pembelajarannya dalam artikel
yang lain dengan judul mengenal konsep pecahan campuran.
c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio)
Hubungan antara sepasang bilangan sering dinyatakan sebagai
sebuah perbandingan (rasio). Berikut diberikan contoh situasi yang
biasa memunculkan perbandingan.
Dalam kelompok 10 buku terdapat 3 buku yang
bersampul biru. Perbandingan buku yang bersampul
biru terhadap keseluruhan buku adalah 3 : 10 atau buku
yang bersampul biru dari keseluruhan buku.

Guru dapat melakukan pembelajaran dengan memperbanyak


contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sering ditemui
anak.
Dari ketiga situasi tersebut (a, b, dan c) semuanya dikenalkan
kepada siswa, dengan urutan kelas yang berbeda. Untuk tahap
pertama konsep pecahan dikenalkan dengan memunculkan situasi
yang pertama yaitu pecahan sebagai bagian dari yang 1 utuh.

2. Penulisan dan Pembacaan Pecahan

Telah disampaikan pada bagian 1 bahwa secara simbolik pecahan


dapat dinyatakan sebagai salah satu dari: pecahan biasa, pecahan
desimal, pecahan persen dan pecahan campuran. Berdasarkan hal
tersebut maka dalam penulisan lambang bilangan, penyebutan
nama pecahan maupun pengucapan untuk masing-masing pecahan
akan berbeda.
Deskripsi
Pembelajaran konsep pecahan sangat penting dipelajari oleh anak.
Oleh karena itu guru harus mengupayakan agar pembelajaran
menjadi mudah dan dipahami anak. Media/alat peraga menjadi
bagian yang penting dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai