Home / bahasa indonesia / KUMPULAN / CONTOH KULTUM DAN CERAMAH TERBAIK LENGKAP
Di artikel kali ini PANDUAN SEO akan berbagi kepada anda beberapa contoh kultum /
ceramah yang bisa di jadikan refrensi materi kultum anda. Dan artikel ini sekaligus untuk
menyambut bulan suci ramadhan yang akan segera tiba. Dan saya selaku admin dari panduan seo
mengucapkan "SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA" bagi yang menjalankannya. Tapi sebelum ke
bahasan utama, sebaiknya anda baca terlebih dahulu yang berikut ini.
Contoh # 1
َّلِل ْال َح ْم َدَّ إِن َِّ ِ ُن بِاللَِّ َونَعُو َّذُ َونَ ْست َ ْه ِد ْي َِّه َونَ ْست َ ْغ ِف ُرَّْه َونَ ْست َ ِع ْينُ َّهُ ن َْح َم ُدَّه ُ أ َ ْنفُ ِسنَا
َّْ ش ُر ْو َِّر ِم
َّْ ت َو ِم
ن َِّ سيِئَا َ أ َ ْع َما ِلنَا، ن َّ َل
َّْ للاُ َي ْه ِدَِّه َم َّ َضلَّ ف ِ ن لَ َّهُ ُم َّْ ل َو َم ْ ُلَ ي
َّْ ض ِل َّ َِي فََّ لَ َّهُ هَاد.
ن أ َ ْش َه َُّد َّْ َ لَ أ
َّ َس ْولُ َّهُ َع ْب ُدَّهُ ُم َحمدًا أَنَّ َوأ َ ْش َه َُّد للا إِلَّ إِلَ َّه ُ و َر. َ َّل اَلل ُهم َِّ ص
َ س ِل َّْم
َ َو
َّْ ار
ك ِ َص ْحبِ َِّه آ ِل َِّه َو َعلَى ُم َحمدَّ َعلَى َوب َ ن َو َِّ ْال ِقيَا َم َِّة يَ ْو َِّم ِإلَى بِ ُه َداَّهُ ا ْهت َ َدى َو َم
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya.
Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa
mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang
sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah
pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari
kiamat.
Contoh # 2
َوأ َ ْش َهدُ أ َ هن،احدُ ْالقَ ههاُر َ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ َإلَهَ َإاله هللاُ ا َ ْل َو.ع ْنهُ َو َحذ ه َرَ ع هما نَ َهى َ فَا ْنت َ ُه ْوا،ا َ ْل َح ْمدُ َ هّلِلَ َح ْمدًا َكثَي ًْرا َك َما أ َ َم َر
صحْ َب َه َو َم ْن ت َ َب َع ُهدَاهُ َإلَى يَ ْو َم َ علَى آ َل َه َو َ علَ ْي َه َو َ ُسالَ ُمه َ صلَ َواتُ هللاَ َو َ َ ف.س َيدُ اْألَب َْر َار َ ُس ْولُه
ُ ع ْبدُهُ َو َر َ ُم َح همدًا
َ
أ هما بَ ْعدُ؛.ش ْو َر ُ ُّث َوالن ْ
َ البَ ْع
Segala puji hanya milik Allah dengan pujian yang banyak sebagaimana Allah perintahkan, maka
berhentilah dari segala yang Allah larang dan yang Allah peringatkan. Aku bersaksi bahwa tiada
Ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Esa dan Perkasa, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah yang menjadi pemimpin bagi semua manusia,
shalawat dan salam Allah atas beliau, atas keluarga, shahabat dan orang-orang yang setia
mengikuti petunjuknya sampaihari kebangkitan dan hari kembali."
Kultum Tentang Ramadhan
Hadirin wal hadirot Jamaah Sholat Tarawih yang berbahagia
Sebuah nikmat yang sangat besar adalah kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bernafas di
bulan Ramadhan ini. Sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas-aktifitas yang bernilai ibadah,
khususnya puasa.
Hadirin wal hadirot Jamaah Sholat Tarawih yang berbahagia
Umat Islam di seluruh dunia kembali menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kalau kita perhatikan,
di bulan ini ada tiga terminologi agama yang sering muncul dibicarakan baik oleh kalangan ulama,
ustadz, kyai dalam pengajian-pengajian, ataupun masyarakat kebanyakan. Ketiga terminologi itu
adalah Al Quran, puasa (shaum) dan taqwa.
Mengapa ketiga terminologi itu sering muncul dalam berbagai kajian Ramadhan? Tidak bisa dipungkiri
bahwa ketiga term ini mempunyai hubungan yang saling mendukung satu sama lain. Bukankah Al
Quran sebagai firman Tuhan jelas diturunkan pada bulan puasa? Sementara berpuasa diwajibkan
karena ada firman Tuhan dalam Al Quran? Adapun terminologi ketiga “taqwa atau bertaqwa” adalah
esensi dan tujuan utama diwajibkannya kaum beriman untuk berpuasa, yang oleh Allah disebut pada
akhir ayat tentang perintah berpuasa: “agar kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa”.
Hadirin wal hadirot Jamaah Sholat Tarawih yang berbahagia
Oleh karena itu, dapat kita ketahui bahwa salah satu hikmah dari puasa Ramadhan adalah dapat
mengantarkan umat menuju taqwa. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqoroh ayat 183:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,”
Kata taqwa ( ) التَ ْق َوىberasal dari Wiqoyah ( ) ال ِوقَايَةyaitu kalimat yang menunjukkan penolakan terhadap
sesuatu. Al-Wiqoyah berarti apa yang menghalangi sesuatu.
Maka, taqwa seorang hamba kepada Robbnya berarti menjadikan penghalang antara dia dengan apa
yang ditakuti dari Robbnya berupa kemurkaan, kemarahan dan siksaanNya yaitu dengan cara
menta’atiNya dan menjauhi maksiat kepadaNya.
Secara bahasa arab, taqwa berasal dari fi’il ittaqa-yattaqi, yang artinya berhati-hati, waspada, takut.
Bertaqwa dari maksiat maksudnya waspada dan takut terjerumus dalam maksiat. Secara istilah,
definisi taqwa sebagaimana yang diungkapkan oleh Thalq Bin Habib Al’Anazi:
َ ِللاَِّ ب، َعلَى
َُّ طا َع َِّة العَ َم
ل َّن ن ُْور ََّ ِللاَِّ م، َر َجا ََّء َِّ للاَِّ ثَ َوا، ك
ب َِّ َْوتَر اصي
ِ ََمع َِّللا، َعلَى ََّ ِللاَِّ م، ََمخَافَ َّة
َّن ن ُْور َِّ َعذَا
ب َِّللا
“Taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan
Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap adzab Allah”
Demikianlah sifat orang yang bertaqwa. Orang yang bertaqwa beribadah, bermuamalah, bergaul,
mengerjakan kebaikan karena ia teringat dalil yang menjanjikan ganjaran dari Allah Ta’ala. Demikian
juga orang bertaqwa senantiasa takut mengerjakan hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya,
karena ia teringat dalil yang mengancam dengan adzab yang mengerikan. Sehingga orang yang bisa
melakukan hal tersebut akan dimuliakan di sisi Allah.
َّإِن أَ ْك َر َم ُك َّْم ِع ْن ََّد َِّ
َللا أَتْقَا ُك َّْم
“Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian”
(QS. Al Hujurat: 13)
Hadirin wal hadirot Jamaah Sholat Tarawih yang berbahagia
Dalam ayat 2-4 Surat al-Baqoroh, Allah menyebutkan tentang cirri-ciri orang yang bertaqwa:
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al
Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”
Kalau dikaitkan dengan pengertian taqwa dari ayat tersebut, maka ciri-ciri orang bertaqwa sebagai
essensi berpuasa menurut al-Quran adalah sebagai berikut:
Pertama, ciri orang bertaqwa adalah orang yang beriman kepada yang ghaib. Nampaknya Allah
memang mendesain puasa sebagai sarana latihan agar orang-orang yang beriman bertambah
kepercayaannya kepada yang ghaib. Dan pusat keghaiban adalah Allah itu sendiri. Dengan keimanan
kepada adanya Dzat yang ghaib yang Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha Memperhatikan
segala gerak-gerik manusia, seseorang secara tidak langsung dilatih untuk selalu berbuat baik. Ketika
berpuasa, setiap orang beriman sedang di latih untuk menghadirkan yang ghaib “Tuhan” dalam segala
ruang dan waktu. Bukankah seseorang yang sedang berpuasa tatkala menyendiri di ruangan kantor,
kamar yang terkunci atau tempat lain yang tidak dilihat orang bisa saja makan, minum dan berpura-
pura bahwa dia sedang berpuasa ketika dihadapan orang banyak. Dengan adanya kesadaran
kehadiran yang ghaib atau Allah dalam diri orang yang berpuasa, kecenderungan untuk berbuat
curang atau berbohong akan terhindarkan, dan semangat untuk selalu berbuat yang terbaik akan
tumbuh karena ada kontrol sosial yang melekat dalam dirinya.
Kedua, orang yang bertaqwa adalah orang yang selalu mendirikan shalat. Karakter taqwa ini pun
dalam bulan puasa sedang digembleng oleh Allah. Di bulan puasa umat Islam bukan hanya dilatih
untuk menjalankan shalat yang sipatnya wajib, bahkan shalat yang sunnah seperti shalat malam
(tarawih) sangat dianjurkan di bulan ini. Harapannya, setelah puasa, fungsi shalat sebagai pencegah
dari perbuatan keji dan munkar bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari diluar ramadhan.
Karakteristik ketiga disebut orang bertaqwa adalah orang yang menafkahkan sebagian rizkinya.
Di bulan ramadhan ini, anjuran untuk zakat, infaq dan shadaqah betul-betul ditekankah. Dengan
menggandakan pahala yang berlipat-lipat, Allah sedang melatih keshalihan sosial seorang Muslim di
bulan ramadhan. Dengan harapan kesadaran sosial menafkahkan harta untuk membantu fakir miskin
terus dijalankan oleh orang Islam diluar ramadhan.
Keempat, disebut orang bertaqwa kalau seseorang mempercayai bahwa Allah telah menurunkan
kitab suci kepada Muhammad (Al-Quran) dan kitab-kitab yang turun sebelum Rasul terakhir itu.
Nampaknya Allah ingin melatih orang Islam di bulan ramadhan agar sadar akan adanya tuntunan
hidup menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, yaitu Al-Quran. Membaca dan mempelajari al Quran
sangat ditekankan di bulan ini. Kepercayaan akan adanya kitab sebelum rasul Muhammad, juga
merupakan kepercayaan kepada yang ghaib.
Kelima, ciri orang bertaqwa yang disebut Al Quran adalah orang-orang yang mempercayai akan
adanya hari akhirat. Ini berarti semakin menegaskan karakter pertama orang disebut taqwa yaitu
percaya kepada yang ghaib. Bukankah kepercayaan adanya hari akhirat dan hari pembalasan juga
termasuk kepercayaan kepada yang ghaib. Dengan keyakinan akan adanya hari akhirat, setiap Muslim
diharapkan mempunyai semangat hidup yang optimis untuk selalu berbuat baik, dengan harapan
memperoleh pula kebaikan ketika hidup kembali setelah kematian.
Hadirin wal hadirot Jamaah Sholat Tarawih yang dimulyakan oleh Allah
Lantas apakah hubungan antara puasa dengan ketaqwaan? Syaikh Abdurrahman bin Nashir As
Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya mengatakan, tentang keterkaitan antara puasa dengan
ketaqwaan: “Puasa itu salah satu sebab terbesar menuju ketaqwaan. Karena orang yang berpuasa
telah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Selain itu, keterkaitan yang lebih luas
lagi antara puasa dan ketaqwaan:
1. Orang yang berpuasa menjauhkan diri dari yang diharamkan oleh Allah berupa makan, minum
jima’ dan semisalnya. Padahal jiwa manusia memiliki kecenderungan kepada semua itu. Ia
meninggalkan semua itu demi mendekatkan diri kepada Allah, dan mengharap pahala dari-Nya.
Ini semua merupakan bentuk taqwa’
2. Orang yang berpuasa melatih dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan menjauhi
hal-hal yang disukai oleh nafsunya, padahal sebetulnya ia mampu untuk makan, minum atau
berjima tanpa diketahui orang, namun ia meninggalkannya karena sadar bahwa Allah
mengawasinya
3. Puasa itu mempersempit gerak setan dalam aliran darah manusia, sehingga pengaruh setan
melemah. Akibatnya maksiat dapat dikurangi
4. Puasa itu secara umum dapat memperbanyak ketaatan kepada Allah, dan ini merupakan tabiat
orang yang bertaqwa
5. Dengan puasa, orang kaya merasakan perihnya rasa lapar. Sehingga ia akan lebih peduli kepada
orang-orang faqir yang kekurangan. Dan ini juga merupakan tabiat orang yang bertaqwa.
Jamaah sholat tarawih yang dimulyakan Allah
Oleh karena itu, marilah kita di bulan Ramadhan ini berusaha untuk menggapai ketaqwaan kepada
Allah. Karena hanya dengan puasa saja tanpa ada usaha kita menuju ke ketaqwaan juga tidak akan
bisa. misalnya kita hanya rajin ibadah hanya di bulan Ramadhan saja. Setelah keluar bulan Ramadhan
ibadah kita kembali seperti semula atau bolong-bolong.
Semoga puasa kita dapat menjadi saksi dihadapan Allah tentang keimanan kita kepada-Nya. Dan
semoga puasa kita mengantarkan kita menuju derajat taqwa, menjadi hamba yang mulia di sisi
Allah Ta’ala.
PENUTUP KULTUM
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi hadirin semua, jika ada
kekuragan saya mohon maaf.
Pilih kalimat penutupnya
Taqabbalallaahu minna waminkum taqabbal yaa kariimu, wassalaamu' alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh.
Artinya: "Semoga Allah menerima (apa-apa) yang datangnya dari kami dan dari kalian semua.
Engkaulah yang menerima wahai dzat yang Maha Mulia. Dan semoga keselamatan, kesejahteraan,
dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua"
Ihdinash shiraathal mustaqiim, akhiirul kalaami wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa
barakaatuh.
Artinya: "Semoga memberikan petunjuk kepada kami jalan yang lurus (yakni agama islam). Sampai
disini pembicaraan kami. Dan semoga keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan
kepada kita semua."
Wal'afwu minkum wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
Artinya: "Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian semua. Dan semoga keselamatan,
kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua".