Anda di halaman 1dari 4

KOP PEMERIKSAAN ANTENATAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR Diterbitkan Ditetapkan di Palangka Raya


PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh Bidan atau Dokter
kepada ibu selama masa kehamilan untuk mengoptimalisasikan
kesehatan mentel dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan asi dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Diagnosis a. Anamnesis :
 Riwayat perkawinan
 Riwayat haid, hari pertama haid terakhir
 Riwayat penyakit ibu dan keluarga (yang berkaitan dengan
masalah kehamilan)
 Kebiasaan (merokok, obat dan jamu, hewan peliharaan)
 Riwayat persalinan
b. Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum
 Tinggi badan
 Berat badan
 Warna konjungtiva,ikterus,edema,kloasma gravidarum
 Mulut,tenggorok:karies dentis,tonsil,faring
 Tanda vital (tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu tubuh)
 Mengukur lingkar lengan atas

c. Pemeriksaan Khusus Obstetri


Inspeksi:
 Tinggi fundus uteri, diukur dalam cm setelah kehamilan 20
minggu
 Hiperpigmentasi dan striae
 Parut bekas operasi
Palpasi:
 Leopold 1
a. Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 45
derajat) dan pemeriksa menghadap ke arah ibu
b. Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua
tangan dari arah samping umbilikus
c. Kedua tangan meraba fundus kemudian menekan TFU
d. Meraba bagian fundus dengan menggunakan ujung
kedua tangan, tentukan bagian janin
 Leopold 2
a. Posisi ibu masih dengan lutut fleksi dan pemeriksa
menghadap ibu
b. Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding
perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian
yang sama
c. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan (simultan) telapak tangan kiri dan kanan,
kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau
bagian-bagian kecil (ekstremitas)
 Leopold 3
a. Posisi ibu masih dengan lutut fleksi dan pemeriksa
menghadap ibu
b. Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding
lateral kanan bawah perut ibu
c. Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian
untuk menentukan bagian terbawah bayi (bagian
keras, bulat dan hampir homogen, adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris,
adalah bokong)
 Leopold 4
a. Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu dengan posisi
kaki ibu lurus
b. Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari
tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
c. Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding
bawah uterus
d. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan
kanan (konvergen atau divergen)
e. Setelah itu, pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala,
upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan
bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi)
Auskultasi
 Melakukan pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin
dengan menggunakan alat (doppler,leanec atau CTG)
a. Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian
ambil alat dengan tangan kiri, kemudian tempelkan
ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan
posisi punggung bayi (bagian memanjang dan rata)
b. Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bunyi
jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik
pertama, bunyi jantung tersebut kurang jelas,upayakan
untuk mendapatkan punctum maksimum).
Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk
mendengarkan bunyi jantung bayi, pindahkan ujung
stetoskop pada dinding perut yang relatif tipis yaitu
sekitar 3 cm di bawah pusat (sub-umbilikus)
c. Dengarkan dan hitung bunyi jantung bayi setiap 5 detik
sebanyak 3 kali pemeriksaan, dengan interval 5 detik di
antara masing-masing perhitungan
d. Jumlahkan hasil penghitungan 1,2 dan 3 kemudian
dikalikan dengan angka 4 untuk mendapatkan
frekuensi denyut jantung bayi per menit (perhatikan
perbedaan jumlah masing-masing penghitungan untuk
menilai irama atau keteraturan bunyi jantung)
d. Status Lokalis
Inspeksi
 Labium dan perineum
 Muara urethra
 Flour albus atau sekret abnormal
Inspekulo
 Dinding vagina dan forniks
 Warna dan besar porsio
 Flour albus atau sekret dalam lumen vagina
Periksa dalam
 Vagina
 Besar dan konsistensi porsio
 Besar dan arah korpus uteri
 Tanda Hegar
 Adneksa
Pemeriksaan - Pemeriksaan Laboratorium : Haemoglobin, golongan darah,
penunjang Albumin dan protein
- Pemeriksaan USG
Konsultasi Obsgyn, Gizi
Terapi Pemberian raborantia dan tablet besi : bagi setiap ibu hamil
- vitamin B complex
- vitamin C
- sulfas ferossus
- vaksinasi dengan Tetanus Toxoid 0,5 cc im, diberikan 2 kali
dengan selang waktu 4 minggu

Prosedur Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang kondisi kehamilan dan rencana asuhan
antenatal yang akan dijalankan
 Mendiskusikan tentang jadual pemeriksaan dan hasil yang
diharapkan dari penatalaksanaan asuhan antenatal
 Menjelaskan apabila diperlukan pemeriksaan khusus atau
konsultasi kebidang keilmuan lain
 Bila diperlukan, ibu dapat dirujuk ke tenaga ahli dan fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap
 Memberitahu tentang beberapa hal atau gejala klinis penting
dalam kehamilan yang menyebabkan ibu harus melakukan
kunjungan ulang
 Memberitahu tentang fasilitas kesehatan dan sistem yang ada
untuk melakukan rujukan
 Memastikan ibu mengerti tentang informasi dan hasil
pemeriksaan
Perawatan Tidak diperlukan
rumah sakit
Penyulit Pemantauan tanda dan bahaya selama kehamilan
a. Perdarahan pada kehamilan muda dan lanjut
b. Hipertensi atau kejang
c. Nyeri perut menjelang persalinan
d. Beberapa gejala dan tanda terkait dengan gangguan
kehamilan adalah :
 Muntah berlebihan yang berlangsung selama
kehamilan
 Disuria
 Mengigil atau demam
 Ketuban Pecah Dini atau sebelum Waktunya
 Uterus lebih besar/lebih kecil dari usia kehamilan
yang sesungguhnya
e. Gangguan kesehatan dan penyakit berbahaya yang
menyertai kehamilan
 Tuberkulosis Paru
 Malaria
 Hepatitis B
 Infeksi Menular Seksual (IMS)
 Dekompensatio Kordis
 HIV/AIDS (Prevention of Mother to Child
Transmission PMTCT)
Prognosis 1. Tuliskan prognosis kehamilan berkaitan dengan hasil
pemeriksaan yang baru dilakukan
2. Jelaskan tentang kondisi kehamilan dan rencana asuhan
antenatal yang akan dijalankan
3. Diskusikan tentang jadual pemeriksaan dan hasil yang
diharapkan dari penatalaksanaan asuhan antenatal
4. Jelaskan apabila diperlukan pemeriksaan khusus atau
konsultasi ke bidang keilmuan lain
5. Bila diperlukan, ibu dapat dirujuk ke tenaga ahli dan fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap
6. Beritahu tentang beberapa hal atau gejala klinis penting
dalam kehamilan yang menyebabkan ibu harus melakukan
kunjungan ulang
7. Beritahu tentang fasilitas kesehatan dan sistem yang ada
untuk melakukan rujukan
8. Pastikan ibu mengerti tentang informasi dan hasil
pemeriksaan/diagnosis serta penatalaksanaan asuhan
antenatal
9. Berikan kartu/buku pemeriksaan ibu hamil, antarkan ibu ke
luar dan ucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai