Anda di halaman 1dari 22

Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

PENGARUH TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN STRES PADA


PENDERITA HIPERTENSI ESENSIAL

EFFECT OF DZIKR RELAXATION THERAPY TO REDUCE STRESS ON ESSENTIAL


HYPERTENSION PATIENTS

Widuri Nur Anggraieni


Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Email: widurinuranggraieni@yahoo.co.id

Subandi
Fakultas Psikologi Universitas Islam Gadjah Mada Yogyakarta

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of dhikr relaxation therapy to reduce stress on essential hypertension
patients. Subjects in this study were patients with essential hypertension with grade 1 hypertension category
to with 2 degrees of hypertension, aged 40-60 years, men and women, muslim moderate tendency and
have a high levels of stress. Stress scales from Tajudin (2011) was used to collect data. The study was a
quasi-experimental design with pre-post control group design. Analysis of the data using different test
techniques Mann-Whitney Nonparametik by looking Gained score in pre-test and post-test, which showed
that the dhikr effectively lower stress relaxation in patients with essential hypertension Z = -2722 p =
0.006 (p <0, 05). The results of this study showed that the dhikr relaxation has a significant effect on the
level of stress in patients with essential hypertension. Qualitatively found several factors that can affect the
level of stress in patients with essential hypertension, namely economic and employment problems, family
problems, problems of diet, smoking habits, physical complaints and psychological accompanying high
blood pressure, as well as concerns over the impact of high blood pressure.
Keywords: dhikr relaxation therapy, stress, essential hypertension

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi relaksasi zikir untuk menurunkan stres pada
penderita hipertensi esensial. Subjek dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi esensial dengan
kategori hipertensi derajat 1 sampai dengan hipertensi derajat 2, usia 40-60 tahun, laki-laki dan perempuan,
beragama islam dan memiliki kecenderungan tingkat stres sedang hingga tinggi. Alat ukur menggunakan
skala stres milik Tajudin (2011). Penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan rancangan pre-post control
group design. Analisis data menggunakan teknik uji beda Nonparametik Mann-Whitney dengan melihat
gained score pada pre-test dan post-test, yang menunjukkan bahwa relaksasi zikir efektif menurunkan stres
pada penderita hipertensi esensial, dengan nilai Z = -2.722 p = 0,006 (p < 0,05). Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa relaksasi zikir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stres pada penderita
hipertensi esensial. Secara kualitatif ditemukan beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat stres pada
penderita hipertensi esensial yaitu permasalahan ekonomi dan pekerjaan, permasalahan keluarga,
permasalahan pola makan, kebiasaan merokok, keluhan-keluhan fisik dan psikis yang menyertai tekanan
darah tinggi, serta kekhawatiran terhadap dampak tekanan darah tinggi.
Kata kunci: terapi relaksasi zikir, stres, hipertensi esensial

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 81


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

Stres adalah ketidakmampuan da- dengan salah satu anggota keluarga dapat
lam menghadapi tuntutan-tuntutan yang menyebabkan distres pada individu. Ke-
luar biasa yang dirasa mengancam kese- luhan fisik seperti sakit kepala, migraine,
jahteraan, baik dari dalam maupun dari nyeri lambung, dan hipertensi adalah
luar diri individu (Schrafer, 2007). manifestasi dari distres. Manifestasi distres
Tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam pada keluhan psikis dapat berupa kurang
diri maupun luar diri individu yang bersemangat, penerimaan diri rendah,
dianggap sebagai suatu yang mengancam, merasa tidak berguna hingga depresi.
membahayakan, dan menantang kesejah- Ketika sebuah keluarga dengan individu
teraan hidupnya akan menimbulkan pera- yang mengalami distres dapat menyebab-
saan tegang. Kejadian dan peristiwa yang kan hubungan keluarga menjadi kurang
dirasakan sebagai suatu kondisi yang me- harmonis, kondisi tersebut ketika dibiar-
nekan dianggap sebagai sebuah stressor. kan terlalu lama akan menimbulkan gang-
Stressor adalah peristiwa atau keadaan guan pada fisik dan psikis pada individu
yang dianggap sebagai sesuatu yang yang bersangkutan. Sering terlibat konflik
berbahaya atau menantang, sehingga dengan keluarga ataupun lingkungan
menimbulkan perasaan tegang atau stres sekitar maupun mengalami keluhan fisik
(Sarafino, 2000). Perubahan besar atau- yang parah seperti hipertensi merupakan
pun kecil, atau pengalaman sehari-hari se- reaksi yang dialami oleh individu yang
perti beban pekerjaan, pendidikan, keada- mengalami distres (Schrafer, 2007;
an berduka, masalah keluarga, masalah Chrousos, 2009).
keuangan hingga masalah kesehatan Secara klinis stres digerakkan oleh
merupakan stressor bagi individu (Ogden, sistem saraf simpatis dan sistem endokrin
2001). Persepsi seseorang terhadap situasi dalam tubuh. Sistem saraf simpatis men-
yang menimbulkan stres memegang pe- stimulasi kelenjar adrenal dari sistem
ranan penting terhadap bagaimana stres endokrin yang kemudian melepaskan
dapat berpengaruh pada kesehatan, kare- epinefrin, kondisi stres termanifestasikan
na stres yang muncul adalah stres yang dalam respon fisiologis seperti sistem
dianggap negatif. adrenomedullari simpatis (SAM) dan
Pengertian stres dalam penelitian ini kelenjar hipotalamus-pituitari-adrenokor-
mengarah kepada stres negatif, biasa dise- tikol (HPA). Kelenjar hipotalamus meng-
but distres. Istilah distres sendiri mengacu aktifkan pituitary yang kemudian menge-
pada penderitaan fisik atau mental luarkan hormon adrenokortikotropik
(Nevid, Rathus & Greene, 2005). Bebera- (ACTH) yang selanjutnya menstimulasi
pa kejadian yang direspon negatif oleh kelenjar adrenal yang akan mengeluarkan
individu di antaranya kehilangan anggota hormon stres, yaitu epinephrine, norepi-
keluarga yang dicintai, musibah, mengala- nefrin dan kortisol (Taylor, 2006).
mi suatu penyakit dan terlibat konflik Hormon-hormon tersebut bergerak cepat

82 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

ke pembuluh darah, disebabkan kerja stres pada cara hidup manusia dewasa ini.
jantung meningkat sehingga tekanan Situasi stres dijumpai di berbagai tempat,
darah meningkat. Meningkatnya kerja dapat hadir dalam bentuk masalah di
jantung dan naiknya tekanan darah tempat kerja, krisis keuangan, masalah
disebabkan adanya aktivitas pada sistem keluarga, dan sebagainya. Semua hal
saraf simpatis dan apabila menetap dapat tersebut dapat menyebabkan perkem-
merusak kemampuan individu untuk bangan tekanan darah tinggi. (http://
berfungsi secara optimal dan kemungkin- www.purtierplacenta.com, 21 maret
an meningkatnya risiko penyakit yang 2013).
berhubungan dengan stres (Guyton, Hipertensi merupakan salah satu
dalam Rice, 1999; Nevid, Rathus & masalah kesehatan masyarakat yang se-
Greene, 2005). makin serius terjadi baik di negara maju
Dasar pemikiran mengenai hubung- maupun di negara berkembang, tidak ter-
an antara stres dan penyakit pertama kali kecuali Indonesia. Penyakit ini memenga-
dikemukakan oleh Walter Cannon yang ruhi kira-kira 1 milyar orang di dunia.
menyatakan bahwa stimulasi sistem saraf Kematian akibat gangguan penyakit ini
otonom, utamanya saraf simpatik, mem- meningkat sebesar 30% di negara-negara
buat seseorang bersiap untuk ”menyerang berkembang dengan rata-rata persentase
atau lari” yang ditandai oleh hipertensi, penderita dewasa sekitar 30%. Menurut
tachycardia, dan meningkatnya curah Wolf (2008), 1 dari setiap 5 orang mende-
jantung. Hal ini berguna bagi binatang rita tekanan darah tinggi, dan sepertiga-
namun bagi manusia yang memiliki nya tidak menyadarinya. Padahal, sekitar
kebiasaan sosial. Hal tersebut tidak selalu 40% kematian pada usia < 65 tahun
bisa dilakukan sehingga menyebabkan bermula dari tekanan darah tinggi.
stres yang bisa menimbulkan penyakit Menurut Chobanian, Barris, Black,
(Sadock & Sadock, 2007). Pola umum Chusman, Green dan Izzo (2004), hiper-
respon fisiologis individu terhadap stres tensi adalah salah satu penyakit kardio-
menurut Selye disebut General Adapta- vaskuler yang ditandai penderita menga-
tion Syndrome. Hal ini terdiri atas tiga lami tekanan darah sistolik > 140 mmhg
fase, yakni reaksi tanda bahaya, tahap dan tekanan darah diastolik > 90 mmhg.
resistensi, dan tahap keletihan (Sadock & Bukti klinis menunjukkan bahwa pasien
Sadock, 2007). penderita tekanan darah tinggi (>180/
Stres tidak diragukan lagi merupa- 100mmhg), memiliki resiko terkena pe-
kan salah satu faktor utama penyebab nyakit jantung koroner sekitar 5 kali lebih
penyakit jantung dan kardiovaskular, tinggi dibandingkan dengan orang-orang
seperti hipertensi. Faktor stres sekarang ini dengan tekanan darah kurang dari 120/80
berperan dominan menyebabkan hiper- mmhg. Selain resiko di atas, Larkin
tensi, seiring dengan kenaikan tingkat menerangkan bahwa apabila terjadi

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 83


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

komplikasi hipertensi pada seseorang pengunjung puskesmas tersebut. Pasien


pada jangka waktu tertentu maka akan hipertensi esensial sering melaporkan
dapat mengakibatkan disabilitas hingga bahwa mereka mengalami persoalan
komplikasi yang dapat berujung pada terkait kesehatan fisik seperti pening,
kematian (Purnomo, 2010). permasalahan seksual, peningkatan rasa
Hipertensi secara etiologi dibagi dahaga, sakit kepala kronis, vertigo,
menjadi dua, yaitu hipertensi sekunder pandangan mata kabur/berkunang-kunang,
dan hipertensi essensial. Terdapat sekitar mimisan, telinga berdengung, disertai rasa
5% kasus hipertensi yang disebabkan mual, rasa berat di tengkuk, detak jantung
adanya kelainan pada fungsi organ, yaitu meningkat sehingga pasien hipertensi
hipertensi sekunder dan 95% tidak akan kesulitan bernafas atau sesak nafas,
diketahui penyebabnya, yaitu hipertensi dan mudah mengalami kelelahan (Purno-
esensial (Mansjoer dkk, 2001). Hipertensi mo, 2010). Selain kesehatan fisik tergang-
sekunder disebabkan adanya gangguan gu, hipertensi juga akan mengganggu ke-
pada fungsi tubuh, yaitu kelenjar sehatan mental (Purnomo, 2010). Orang
endokrin, adanya penyakit ginjal, penggu- dengan hipertensi juga mengalami penu-
naan estrogen (obat hormon), kelainan runan dimensi mental berupa gangguan
pembuluh darah (Koartasio aorta), dan psikologis seperti kegelisahan (berkaitan
hipertensi yang berhubungan dengan dengan kurang tidur). Kebugaran tubuh
kehamilan (Hart, 1987; Mansjoer dkk, menurun karena energi tubuh yang dibu-
2001; Suryati, 2005). Hipertensi esensial tuhkan terkuras akibat sakit yang dirasa-
sendiri merujuk pada sebuah kondisi kan sehingga tingkat kelelahan menjadi
ketika tekanan darah mengalami pening- lebih besar dirasakan. Konsekuensinya
katan secara drastis dan tidak diketahui adalah penderita akan kehilangan sema-
penyebab utamanya dan berdasarkan data ngat, emosi yang meledak-ledak dan ama-
dari RS Panti Rapih per tahun 2010 rah yang tertekan (Alexander & Dunbar,
tercatat ada 13.353 kasus hipertensi dalam Taylor, 2006).
essensial pada tahun 2010 di Rumah Sakit Beberapa faktor yang dapat memicu
Panti Rapih. timbulnya hipertensi esensial adalah
Pengamatan peneliti selama men- keturunan, usia, konsumsi garam atau
jalankan praktek kerja profesi di Puskes- penyedap rasa berlebih, obesitas, dan
mas Depok 1 menunjukkan banyaknya gaya hidup tidak sehat seperti (kurang/
kasus hipertensi, terutama hipertensi malas berolah raga), stres, alkohol dan
esensial yang diderita para pasien. Hal ini merokok (Suryati, 2005).
diperkuat dengan data tahun 2012 yang Menurut Suryati (2005), salah satu
menunjukkan bahwa di Puskesmas faktor yang memicu penyakit hipertensi
Depok hipertensi termasuk dalam 10 esensial adalah kondisi psikis yang
besar penyakit yang biasa diderita oleh mengalami tekanan, yaitu stres. Ketika

84 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

individu merasa tidak mampu mengha- bangnya penyakit hipertensi menjadi


dapi tekanan-tekanan dalam kehidupan- penyakit jantung dan stroke.
nya, maka yang terjadi adalah stres. Stres Terapi komplementer disarankan
yang berkepanjangan menyebabkan te- untuk dilakukan seperti manajemen stres,
kanan darah naik, apabila terus meningkat biofeedback, relaksasi, yoga, pilates,
dan menetap menjadi faktor pemicu psikoterapi, hipnosis, meditasi transen-
hipertensi essensial. dental, meningkatkan spiritualitas dan
Individu yang mengalami stres religiositasnya (Rice, 1999). Salah satu
karena penyakit yang dideritanya, yaitu intervensi yang telah terbukti efektif untuk
hipertensi esensial, memerlukan bantuan mengurangi stres pada penderita hiper-
untuk mengatasi stresnya, agar penyakit tensi esensial dan telah sering digunakan
yang diderita tidak semakin bertambah adalah teknik relaksasi. Teknik relaksasi
parah. Bantuan berupa tindakan psikolo- merupakan teknik yang dinilai efektif
gis dapat diberikan pada individu yang untuk mengurangi kecemasan dan stres
mengalami keparahan penyakit akibat pada mahasiswi (Fu, 2008), mengurangi
dari stres yang dialami. Hal tersebut tekanan darah (Vocks, Ockenfels,
dilakukan karena kesehatan fisik berkaitan Jurgensen, Mussgay & Ruddel, 2004), dan
erat dengan kesejahteraan emosional dan mengurangi migrain melalui reduksi stres
mental dari seorang individu (Wisny, (Penzien, Rains, & Andrasik, 2002).
2008). Terapi behavioral dan spiritual yang
Salah satu terapi yang diberikan digunakan dalam penelitian ini adalah
selain terapi farmakologi berupa obat terapi relaksasi zikir. Terapi relaksasi zikir
antihipertensi adalah terapi psikologis. adalah modifikasi dari relaksasi pernafas-
Terapi psikologis digunakan sebagai an yang merupakan terapi behavioral dan
terapi tambahan yang dibutuhkan karena terapi zikir yang merupakan terapi
reduksi terhadap stres psikologis yang spiritual.
dialami dan meningkatkan coping terha- Relaksasi pernafasan adalah relaksa-
dap stres dapat memediasi turunnya si dengan cara mengatur langkah dan
tekanan darah pada penderita hipertensi kedalaman pernafasan (Schaffer, 2007).
(Linden dkk., 2001). Hal ini juga dibenar- Relaksasi pernafasan dalam penelitian ini
kan oleh dokter puskesmas bahwa pen- meliputi kesadaran pernafasan dan
derita hipertensi datang memeriksakan pernafasan dalam (Davis, 1995). Kesadar-
diri bukan saja dengan sejumlah keluhan an pernafasan dilakukan dengan cara
fisik tetapi juga dengan hal-hal yang menyadari proses keluar masuknya udara
membuat mereka stres. Hal ini membuat melalui hidung, tenggorokan, paru-paru,
terapi tambahan dapat membantu pende- dan digfragma (perut). Pernafasan dalam
rita hipertensi agar mencapai kondisi yang dilakukan dengan cara melakukan perna-
stabil dan mengurangi resiko berkem- fasan yang lebih dalam hingga diafragma

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 85


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

yang biasa disebut dengan pernafasan manusia yang memenuhi empat pilar
perut (Davis, 1995). kesehatan tersebut. Dalam perkembangan
Dari sudut ilmu kesehatan jiwa, kepribadiannya, manusia memiliki 4
diketahui zikir merupakan terapi psikiatrik dimensi holistik, yaitu organo-biologis,
setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi psikoedukatif, sosial-budaya, dan spiritual.
biasa. Zikir merupakan suatu upaya untuk Witmer dan Sweeny (Burke, Chauvin, &
mendekatkan diri kepada Allah dengan Miranti, 2005) menyatakan bahwa elemen
cara mengingat-Nya. Dalam Islam zikir spiritual dalam diri manusia, mengintegra-
bukanlah hal yang asing, tetapi sudah sikan dan mempersatukan elemen kebu-
merupakan hal yang biasa dilakukan tuhan fisik, emosi, dan intelektual di dalam
setiap muslim. Zikir di sini lebih berfungsi tubuh manusia dalam pertumbuhan dan
sebagai metode psikoterapi, karena dengan perkembangannya. Oleh karena itu, pena-
banyak melakukan zikir akan menjadikan nganan kesehatan manusia termasuk
hati tentram, tenang dan damai, serta penderita hipertensi harus memenuhi ke-
tidak mudah diombang-ambingkan oleh empat dimensi tersebut. Hal di atas
pengaruh lingkungan dan budaya global. menunjukkan pentingnya unsur spiritual
Seperti yang dikemukakan oleh Clinibel dan religius dalam penanganan stres,
(Darokah & Safaria, 2005) bahwa pada khususnya penanganan stres pada
setiap individu terdapat kebutuhan dasar penderita hipertensi.
spiritual (basic spiritual needs) yang harus Salah satu usaha untuk mendekatkan
dipenuhinya. Seperti yang tercantum diri kepada sang pencipta adalah melalui
dalam surat Az-Zumar ayat 23 berikut: zikir. Zikir memiliki daya relaksasi yang
“Gemetar karenanya kulit orang-orang dapat mengurangi ketegangan (stres) dan
yang takut kepada Tuhannya. Kemudian mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap
menjadi tenang kulit dan hati mereka bacaan zikir mengandung makna yang
diwaktu mengingat Allah.” sangat dalam yang dapat mencegah
Hal-hal seperti faktor spiritual men- timbulnya stres. Bacaan yang pertama
jadi menarik untuk diteliti karena faktor yaitu Laillahhailallah memiliki arti tiada
tersebut merupakan faktor penting yang tuhan yang pantas disembah kecuali Allah
juga memengaruhi proses penyembuhan SWT, adanya pengakuan bertuhan hanya
dan intervensi psikologis. WHO pada kepada Allah dalam sebuah keyakinan.
tahun 1984 (Hawari, 2005) menyatakan Individu yang memiliki kemampuan
bahwa kesehatan manusia seutuhnya spiritualitas yang tinggi memiliki keyakin-
ditunjukan oleh empat hal, yaitu sehat an yang kuat akan tuhannya. Keyakinan
secara jasmani (biologis), sehat secara ini menimbulkan kontrol yang kuat, dapat
mental (psikologis), sehat secara sosial, memaknai dan menerima setiap peristiwa
dan sehat secara kerohanian (spiritual). yang tidak menyenangkan ke arah yang
Manusia yang sehat seutuhnya adalah lebih positif dan yakin bahwa ada yang

86 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

mengatur setiap peristiwa yang terjadi di optimis. Sikap optimisme, sumber energi
alam semesta. Dengan begitu individu baru dalam semangat hidup dan mengha-
dapat mengurangi ketegangan (stres), pus rasa keputusasaan ketika seseorang
mengatasi masalah kesehatan dan menghadapi keadaan atau persoalan yang
meningkatkan kekuatan mental dengan mengganggu jiwanya, seperti sakit, kega-
cepat (Bogar & Killacky, 2006). galan, depresi, dan gangguan psikologis
Bacaan yang kedua, yaitu lainnya, seperti stres (Az-Zumaro, 2011).
Astagfirullahaladzim, menurut Yurisaldi Penelitian lainnya yang dilakukan
(2010) bahwa proses zikir dengan meng- oleh Lulu (2002) menyebutkan saat zikir
ucapkan kalimat yang mengandung huruf telah menembus seluruh bagian tubuh
jahr, seperti kalimat tauhid dan istighfar, bahkan ke setiap sel-sel dari tubuh itu
akan meningkatkan pembuangan CO2 sendiri. Hal ini akan berpengaruh terha-
dalam paru-paru. Bacaan ketiga yaitu dap tubuh (fisik) dengan merasakan
Subhanallah maha suci Allah, di mana getaran rasa yang lemas dan menembus
Allah itu maha suci dari segala sifat yang serta menelusupnya zikir ke seluruh
tercela, suci dari kelemahan. Maha suci tubuh. Pada saat inilah tubuh manusia
Allah ini bisa juga merasa kagum kepada merasakan relaksasi atau pengendoran
ciptaan allah. Allah itu suci dari kejam, saraf sehingga ketegangan-ketegangan
tidak mungkin dia kejam karena dia jiwa (stres) akibat dari tidak terpenuhinya
sangat penyayang. Allah itu maha suci kebutuhan baik kebutuhan jasmani
dari bakhil, tidak mungkin Dia bakhil maupun kebutuhan rohani akan terkurang
karena Dia maha pemurah. Maka oleh bahkan bisa saja hilang sama sekali.
sebab itu, selalu berpikiran positif karena Hal serupa dilakukan oleh dua
munculnya respon emosi positif dapat orang peneliti, yaitu Levin dan Vander-
menghindarkan diri dari reaksi stres pool (Hawari, 2005) terhadap para pasien
(Sholeh, 2005). yang menderita penyakit jantung dan
Bacaan keempat, yaitu Alham- pembuluh darah. Dari hasil penelitiannya
dulillah, merupakan sikap bersyukur atas itu diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan
rejeki yang telah Allah berikan. Efek keagamaan (peribadatan), yaitu berupa
kebersyukuran pada kesehatan, salah berdoa dan berzikir, memperkecil resiko
satunya telah diteliti oleh Krouse (2006), seseorang untuk menderita penyakit
yang membuktikan bahwa efek stres pada jantung dan pembuluh darah (hipertensi).
kesehatan dapat dikurangi dengan me- Oleh karena itu, terapi relaksasi
ningkatkan kebersyukuran kepada Tuhan. zikir digunakan untuk mengurangi stres
Bacaan kelima yaitu Allahu Akbar, secara fisik, emosi, kognitif dan perilaku
di mana sungguh besarnya kekuasaan yang mengakibatkan tekanan darah yang
Allah. besar kekayaan Allah, besar ciptaan meningkat atau hipertensi esensial. Salah
Allah, sehingga menimbulkan sikap yang satu bentuk upaya meredakan ketegangan

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 87


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

emosional yang cukup mudah dilakukan Penelitian ini bertujuan untuk


adalah dengan terapi relaksasi zikir. mengetahui pengaruh relaksasi zikir
Teknik ini memaksa individu untuk untuk mengurangi stres pada penderita
berkonsentrasi kepada ketegangan yang hipertensi esensial. Relaksasi yang
dirasakan dan kemudian melatihnya digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk relaks. Orang yang stres, secara relaksasi zikir. Berdasarkan latar belakang
emosional, biasanya mengalami ketegang- tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
an emosional. Teknik ini berusaha masalah penelitian ini adalah: Apakah
meredakan ketegangan emosional, se- relaksasi zikir dapat menurunkan stres
hingga dapat menurunkan tekanan darah. pada penderita hipertensi esensial?

Dasar Kerangka Pikiran Peneliti

Stres pada penderita hipertensi esensial

Mampu menyelesaikan masalah/adaptif Gagal melakukan proses adaptif

Nyaman 1. Gejala Fisik: tekanan darah meningkat, mudah


lelah dan tegang secara fisik, sulit tidur,dll
2. Gejala Psikologis (emosi, pikiran dan perilaku):
merasakan emosi negatif seperti stres, mudah
marah,pikiran kalut, pencemas

Relaksasi Zikir
1. La ila ha ilallah
2. Astagfirullah alladziim
3. Subhanallah
4. Alhamdulillah
5. Allahu Akbar

Gejala Fisik:
tekanan darah menurun, mudah tidur, badan terasa segar, dll
Gejala Psikologis (emosi, pikiran dan perilaku):
Tidak mudah marah, perasaan tenang dan
rileks/santai,merasakan emosi positif

Penurunan gejala stres

88 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

METODE PENELITIAN partisipan pada kelompok kontrol dengan


kelompok eksperimen berdasarkan rata-
Rancangan Penelitian rata partisipan, seperti gender, hasil
Penelitian ini merupakan penelitian prates, agama, dan lain-lain.
kuasi eksperimen atau ekperimen semu, Rancangan eksperimen yang digu-
yaitu desain eksperimen yang pengen- nakan adalah rancangan Pretest Posttest
daliannya terhadap variabel-variabel non- Control Group Design, yaitu desain
eksperimental tidak begitu ketat, dan eksperimen yang dilakukan dengan prates
penentuan sampelnya dilakukan tidak sebelum perlakukan diberikan dan pasca-
dengan randomisasi seperti pada pene- tes sesudah perlakuan, sekaligus ada
litian eksperimen murni (Latipun, 2010). kelompok perlakuan dan kontrol. Desain
Menurut Harris (2006), penelitian kuasi ini bertujuan untuk melihat efek dari
eksperimen dapat dilakukan dengan ala- suatu perlakuan terhadap variabel
san pertimbangan etika, menemui kesu- tergantung pada kelompok eksperimen
litan untuk melakukan randomisasi sub- setelah dikenai perlakuan dengan
jek, lokasi yang sulit, jumlah sampel yang kelompok kontrol yang tidak dikenai
sangat sedikit. Pemilihan subjek pene- perlakuan (Latipun, 2010). Rancangan
litian dilakukan dengan cara matching. eksperimen yang digunakan dalam
Matching adalah upaya untuk memilih penelitian ini adalah :

Tabel 1 . Rancangan Eksperimen Penelitian


Kelompok Prates Perlakuan Pascates Tindak lanjut
KE Y1 X Y2 Y3
KK Y1 -X Y2 Y3
Keterangan :
KE = Kelompok eksperimen
KK = Kelompok kontrol (waiting list)
Y1 = Pengukuran prates
Y2 = Pengukuran pascates
Y3 = Pengukuran tindak lanjut
X = Perlakuan
-X = Tanpa perlakuan

Penelitian ini bertujuan untuk pretest posttest control group design,


mengetahui efek terapi relaksasi zikir yaitu metode eksperimen yang berusaha
terhadap penurunan stres pada penderita untuk membandingkan efek suatu perla-
hipertensi esensial. Rancangan eksperi- kuan terhadap variabel tergantung yang
men yang digunakan dalam penelitian diuji dengan cara membandingkan ke-

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 89


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

adaan variabel tergantung pada kelompok setelah pengambilan data pascates 2


eksperimen setelah dikenai perlakuan (tindak lanjut) berakhir. Pengambilan data
dengan kelompok kontrol yang tidak setelah berakhir intervensi dilakukan
dikenai perlakuan (Azwar, 2000). Sebe- sebanyak dua kali, yaitu pascates dan
lum diadakan intervensi, dilakukan prates tindak lanjut.
terlebih dahulu untuk memilih subjek Pascates diberikan segera setelah
penelitian yang sesuai dengan kriteria, terapi berakhir dengan tujuan untuk
yaitu subjek yang mendapatkan skor melihat apakah ada penurunan tingkat
sedang sampai sangat tinggi pada skala stres pada kelompok eksperimen pada
stres dan bersedia secara sukarela untuk saat prates dan pascates. Tindak lanjut
mengikuti intervensi. dilakukan dua minggu setelah terapi
Subjek penelitian digolongkan men- selesai dengan tujuan untuk melihat efek
jadi dua kelompok. Kelompok pertama dari intervensi yang telah diberikan,
merupakan kelompok eksperimen dan apakah sifatnya menetap (permanen)
kelompok kedua merupakan kelompok ataukah tidak (temporer). Data tindak
kontrol. Peneliti sengaja memiliki kelom- lanjut juga digunakan untuk melihat
pok dari Puskesmas yang berbeda untuk apakah ada perbedaan skor pada skala
menjaga adanya interaksi antara subjek stres antara prates, pascates, dan tindak
kelompok eksperimen dan subjek kelom- lanjut. Baik kelompok eksperimen
pok kontrol. Hal ini untuk menghilangkan maupun kelompok kontrol, semuanya
interaksi antara subjek kelompok eksperi- diberikan prates, pascates dan tindak
men dan kelompok kontrol agar tidak lanjut.
terjadi imitasi (peniruan), yang dapat
memengaruhi pemberian treatment Subjek Penelitian
(Latipun, 2010). Subjek dalam penelitian ini mem-
Pada kelompok eksperimen diberi- punyai kriteria sebagai berikut: (1)
kan terapi berzikir selama 4 kali perte- Penderita hipertensi esensial dengan
muan (satu minggu dua kali). Dengan memiliki gangguan pada kesehatan fisik,
memberikan suatu pernyataan atas kese- (2) Memiliki tekanan darah dengan
diaan subjek berupa “Bila anda terpilih kategori hipertensi tingkat 1 (tekanan
menjadi subjek penelitian, apakah anda sistolik 140-159 mmHg dan atau tekanan
bersedia mengikuti terapi yang diadakan diastolik 90-99 mmhg mmhg), sampai
4 kali dalam waktu 2 minggu?”. dengan kategori hipertensi tingkat II
Selama kelompok eksperimen men- (tekanan sistolik > 160 mmHg dan atau
dapatkan terapi, kelompok kontrol tidak tekanan diastolik 100 mmHg ), (3) Usia
dikenai perlakuan apa-apa. Kelompok 40-60 tahun (Dewasa Madya), (4) Laki-
kontrol ini dijadikan kelompok daftar laki dan perempuan, (5) Memiliki kecen-
tunggu (waiting list), yaitu diberi terapi derungan tingkat stres sedang hingga

90 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

tinggi, (6) Beragama Islam, (7) Memiliki lisis parametrik (Diekhoff, 1992). Peng-
kemauan dan bersedia mengikuti terapi gunaan gain-score didasarkan pada peng-
relaksasi zikir. gunaan kelompok kontrol dan eksperimen
yang tidak setara (nonekuivalen). Perhi-
Metode Pengumpulan Data tungan selengkapnya menggunakan ana-
Pengumpulan data dalam penelitian lisis data SPSS for window 16.00.
ini menggunakan beberapa teknik, yaitu Dalam penelitian ini tidak dilaku-
(1) Lembar Persetujuan Subjek (informed kan uji asumsi karena jumlah subjek
consent), (2) Pemantauan Diri dilakukan sedikit, sehingga tidak memenuhi syarat
dengan cara catatan harian pelaksanaan untuk melakukan uji asumsi (normalitas
relaksasi di rumah, (3) Alat pengukur dan homogenitas harus terpenuhi),
tekanan darah (sphygmomanometer) air sehingga hanya dilakukan uji realibilitas
raksa, (4) Alat Ukur Skala Stres. dan dilanjutkan dengan uji hipotesis
Dalam penelitian ini skala stres dengan menggunakan metode analisis
yang digunakan adalah skala stres dari non parametrik test dengan Mann-
Tajudin (2011). Skala simtom stres telah Whitney U.
diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dari Analisis data kualitatif dilakukan
distress symptom scale yang disusun oleh secara individual dan bertujuan untuk
Schrafer (2007) untuk mengukur stres menjelaskan proses-proses stres melalui
secara umum berdasarkan simtom stres terapi relaksasi zikir pada masing-masing
baik secara emosi, kognisi, fisik, dan individu. Proses analisis data kualitatif
perilaku. (5) Wawancara dan observasi. dilakukan dengan analisis deskriptif de-
ngan menolah data yang diperoleh dari
Metode Analisis Data observasi dan wawancara selama proses
Analisis data yang digunakan dalam terapi berlangsung sampai dengan tindak
penelitian ini adalah analisis kuantitatif lanjut kepada peserta eksperimen.
dan kualitatif. Analisis data kuantitatif
yang digunakan adalah non parametrik HASIL PENELITIAN
dengan Mann-Whitney U (uji beda) dari
data asli hasil prates dan pascates Hasil Analisis Deskriptif
terhadap gain-score untuk mengetahui Penelitian ini bertujuan untuk
pengaruh terapi relaksasi zikir terhadap mengetahui pengaruh terapi relaksasi
tingkat stres subjek, baik pada kelompok zikir untuk menurunkan stres pada
eksperimen maupun kelompok kontrol. penderita hipertensi esensial. Secara
Mann-Whitney U adalah alternatif cara kuantitatif dapat diketahui bahwa ada
analisis nonparametrik untuk menguji perbedaan nilai rerata antara kelompok
perbedaan skor pada dua sampel yang eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai
tidak memenuhi asumsi-asumsi pada ana- rerata (mean) kelompok eksperimen pada

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 91


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

saat prates sebesar 129,67 dan mengalami kelompok kontrol dan kelompok eksperi-
sedikit penurunan pada saat pascates, men sebelum dan sesudah terapi relaksasi
yaitu sebesar 96,67. Hal ini menunjukkan zikir. Ternyata terapi relaksasi zikir memi-
terjadi penurunan tingkat stres kelompok liki pengaruh yang signifikan terhadap
eksperimen dari prates ke pascates. penurunan tingkat stres hipertensi subjek
Sedangkan pada saat tindak lanjut, nilai penelitian setelah dilakukannya terapi.
rerata turun menjadi 87. Hal ini menun- Pada saat pascates dan tindak lanjut, hasil
jukkan bahwa adanya penurunan tingkat uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa
stres pada kelompok eksperimen dari tidak terdapat perbedaan tingkat stres
pascates ke tindak lanjut. pada kelompok kontrol dan kelompok
Pada kelompok kontrol, nilai rera- eksperimen saat sesudah terapi hingga
ta pada saat prates sebesar 117,17 dan masa tindak lanjut (Z = -1,848, p =
pada saat pascates turun menjadi 114,33. 0,065 > p = 0,05). Hal ini menjelaskan
Perbedaan nilai rerata pada kolompok bahwa baik kelompok eksperimen mau-
kontrol pada saat prates dan pascates pun kelompok kontrol memiliki kondisi
menunjukkan adanya penurunan tingkat stres yang cenderung ajeg dari saat
stres dari prates ke pascates. Begitu juga pascates hingga masa tindak lanjut
pada saat tindak lanjut, nilai rerata turun berakhir.
menjadi 112,17. Hal ini menunjukkan Pada saat prates dan masa tindak
bahwa tingkat stres pada kelompok lanjut, hasil uji Mann-Whitney menunjuk-
kontrol turun pada saat tindak lanjut. kan bahwa terdapat perbedaan tingkat
stres pada kelompok kontrol dan
Hasil Uji Hipotesis kelompok eksperimen saat sebelum terapi
Berdasarkan hasil uji Mann- dengan saat tindak lanjut berakhir (Z = -
Whitney, pada perubahan nilai stres 2,892, p = 0,004 < p = 0,05). Hasil ini
hipertensi kelompok eksperimen dan menunjukkan bahwa terapi relaksasi zikir
kelompok kontrol pada prates dan tetap memiliki pengaruh yang signifikan
pascates adalah Z = -2,722, p = 0,006 (p terhadap tingkat stres hipertensi subjek
< 0,05). Hasil menunjukkan bahwa penelitian hingga masa tindak lanjut
terdapat perbedaan tingkat stres pada berakhir.

Tabel 2. Rangkuman hasil uji Mann-Whitney


Perhitungan Z P Kesimpulan
Selisih skor pra-pascates -2,722 0,006 Signifikan
Selisih skor pascates-tindak lanjut -1,848 0,065 Tidak Signifikan
Selisih skor prates-tindak lanjut -2,892 0,004 Signifikan

92 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

Berdasarkan uji hipotesis di atas, pok dapat dilihat pada grafik berikut.
dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi Grafik perbandingan skor stres hipertensi
zikir memengaruhi tingkat stres pada masing-masing subjek di kelompok ekspe-
penderita hipertensi esensial, sehingga rimen selengkapnya dapat dilihat pada
hipotesis yang berbunyi ada pengaruh deskripsi dan pembahasan hasil pelatihan
terapi relaksasi zikir untuk menurunkan persubjek. Grafik perbandingan perubah-
stres pada penderita hipertensi esensial an tekanan darah masing-masing subjek
diterima. di kelompok eksperimen juga dapat
Selain itu, perbandingan skor prates dilihat pada bagian tersebut.
dan pascates pada masing-masing kelom-

KELOMPOK EKSPERIMEN
KELOMPOK EKSPERIMEN

129,67
96,67 87

PRE POST FOLLOW

Grafik 1 . Grafik perubahan rerata skor stres hipertensi


Pada prates, pascates, dan tindak lanjut kelompok eksperimen

KELOMPOK KONTROL
KELOMPOK KONTROL

117,17

114,33
112,17

PRE POST FOLLOW

Grafik 2. Grafik perubahan rerata skor stres hipertensi


Pada prates, pascates, dan tindak lanjut kelompok kontrol

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 93


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

Pada kelompok eksperimen, terjadi setelah terapi berakhir. Skor prates, pasca-
perubahan rerata skor tingkat stres hiper- tes, dan tindak lanjut pada kelompok
tensi, yaitu dari 129.67 pada saat prates eksperimen mengalami penurunan hingga
menjadi 96.67 pada saat pascates (gambar masa tindak lanjut berakhir seperti yang
1). Skor rerata prates (129.67) dalam tergambar pada grafik. Rerata skor stres
kategorisasi skala stres hipertensi terma- hipertensi bergerak turun dari 96.67
suk dalam kategori stres sedang. Skor (pascates) menjadi 87.00 (tindak lanjut).
rerata pascates (96.67) termasuk kategori Skor ini menunjukkan bahwa efek terapi
tingkat stres rendah. Pada kelompok masih ada dalam kurun waktu 2 minggu
kontrol, terjadi perubahan skor stres setelah terapi selesai. Skor prates, pasca-
hipertensi, yaitu dari 117.17 pada saat tes, dan tindak lanjut pada kelompok
prates menjadi 114.33 pada saat pascates kontrol tidak mengalami penurunan yang
(gambar 2). Skor rerata prates dan berarti hingga masa tindak lanjut berakhir
pascates masuk dalam kategori sedang seperti yang tergambar pada grafik. Rerata
pada skala stres hipertensi. Kedua grafik skor stres hipertensi bergerak dari angka
di atas menunjukkan bahwa setelah diberi 117.17 (prates), menurun menjadi 114.33
terapi relaksasi zikir, penderita hipertensi (pascates) dan menurun kembali menjadi
esensial pada kelompok eksperimen 112.17 (tindak lanjut). Skor ini menun-
mengalami penurunan rerata skor stres jukkan bahwa pada kelompok kontrol
hipertensi, sedangkan pada kelompok tidak terjadi perubahan yang berarti
kontrol yang tidak mendapatkan perlaku- dalam skor stres hipertensi.
an, meskipun terjadi penurunan skor Selain mengukur tingkat stres yang
namun tetap berada dalam kategori dialami subjek, perubahan tekanan darah
sedang. subjek juga diukur sebelum dan setelah
Setelah melewati serangkaian pela- rangkaian pelatihan berakhir. Perbanding-
tihan, kelompok eksperimen diberi peng- an hasil pengukuran tekanan darah baik
ukuran lanjutan untuk melihat sejauh pada prates dan pascates pada masing-
mana subjek pada kelompok tersebut masing kelompok dapat dilihat pada
menerapkan relaksasi zikir yang telah grafik berikut:
dilatihkan dalam kehidupan sehari-hari

94 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

KELOMPOK EKSPERIMEN
RERATA DIASTOLIK RERATA SISTOLIK

157
146 145

94 91 91

PRE POST FOLLOW

Grafik 3 . Grafik perubahan tekanan darah


Pada pratesdan pascates kelompok eksperimen

Grafik 4 . Grafik perubahan tekanan darah


Pada prates dan pascates kelompok kontrol

Pada kelompok eksperimen terjadi 145/91 mmHg (gambar). Pada kelompok


perubahan rerata tekanan darah sistolik kontrol, tidak terdapat perubahan pada
dan diastolik, yaitu dari 157/94 mmHg tekanan darah sistolik sedangkan tekanan
pada saat prates menjadi 146/91 mmHg darah diastolik terjadi peningkatan, yaitu
pada saat pascates. Tekanan darah kelom- dari 150/93 mmHg pada saat prates
pok eksperimen terus menurun hingga menjadi 150/96 mmHg pada saat
masa tindak lanjut berakhir menjadi pascates. Pada saat masa tindak lanjut

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 95


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

berakhir, tekanan darah kelompok kontrol an merokok, (5) Keluhan-keluhan fisik


menjadi 152/95 mmHg (gambar). Pada dan psikis yang menyertai tekanan darah
kelompok eksperimen penurunan sistolik tinggi, (6) Kekhawatiran terhadap dampak
terjadi sebanyak 12 mmHg sedangkan tekanan darah tinggi.
tekanan darah diastolik mengalami
penurunan sebanyak 3 mmHg. Pada PEMBAHASAN
penelitian Levin dan Vanderpool (Hawari,
2005) terhadap para pasien yang menderi- Penelitian ini bertujuan untuk
ta penyakit jantung dan pembuluh darah mengetahui pengaruh terapi relaksasi
(hipertensi). Dari hasil penelitiannya itu zikir untuk menurunkan stres pada pende-
diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan rita hipertensi esensial. Hasil analisis data
keagamaan (peribadatan) yaitu berupa penelitian ini menunjukkan bahwa terapi
berdoa dan berzikir akan memperkecil relaksasi zikir memiliki pengaruh menu-
resiko seseorang untuk menderita penya- runkan stres pada penderita hipertensi
kit jantung dan pembuluh darah (hiper- esensial. Hasil uji Mann-Whitney U pada
tensi). kedua kelompok menunjukkan adanya
Hal serupa juga dilakukan oleh perbedaan skor stres hipertensi yang
Larson dkk (Hawari, 2005). Dalam signifikan antara penderita hipertensi di
penelitian mereka terhadap para pasien kelompok eksperimen dengan kelompok
yang menderita hipertensi (tekanan darah kontrol yang disebabkan oleh terapi
tinggi) dan kelompok kontrol (bukan relaksasi zikir dengan nilai p=0.006
pasien hipertensi), diperoleh kenyataan (p<0.05). Data yang dihasilkan menun-
bahwa bahwa kegiatan keagamaan seperti jukkan adanya penurunan tingkat stres
berdoa dan berzikir dapat mencegah hipertensi saat pascates pada kelompok
seseorang menderita penyakit hipertensi. yang diberi perlakuan, sedangkan kelom-
Berdasarkan analisis kualitatif dila- pok kontrol yang tidak diberi perlakuan
kukan pada kelompok eksperimen dari mengalami tingkat stres yang cenderung
hasil observasi dan wawancara selama menetap dari masa prates ke masa
subjek mengikuti terapi kelompok, pascates. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dengan tujuan analisis kualitatif adalah dikatakan bahwa terapi relaksasi zikir
untuk mengetahui pengalaman dan peri- mampu menurunkan tingkat stres pada
laku peserta selama mengikuti terapi penderita hipertensi. Hal ini sesuai
kelompok. Dengan demikian dapat disim- dengan berbagai penelitian yang menun-
pulkan bahwa keenam subjek tersebut jukkan bahwa terapi relaksasi zikir dapat
mengalami beberapa permasalahan seba- melebarkan kembali diameter dinding
gai berikut: (1) Permasalahan ekonomi pembuluh darah yang mengecil akibat
dan pekerjaan, (2) Permasalahan keluarga, cemas ataupun stres (Saleh, 2010).
(3) Permasalahan pola makan, (4) Kebiasa- Menurut penelitian Levin dan Vanderpool

96 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

(Hawari, 2005) diketahui bahwa berzikir Penyakit hipertensi esensial dapat


akan memperkecil resiko seseorang untuk berkurang dengan bantuan zikir, karena
menderita penyakit jantung dan pembu- dengan berzikir dapat menurunkan tekan-
luh darah (Hipertensi). an darah, serta menurut salah satu subjek
Hasil wawancara menunjukkan penelitian mengatakan bahwa dengan
bahwa terdapat beberapa stressor yang membaca bacaan istighfar, yaitu
dianggap dapat memicu intensitas terja- Astagfirullahaladzim membuat hati subjek
dinya tekanan darah tinggi yang dirasakan menjadi bergetar dan mengeluarkan air
berbeda dari masing-masing subjek. Me- mata. Yurisaldi (2010) juga menjelaskan
nurut penelitian Reiff, dkk (2001), stres bahwa proses zikir dengan mengucapkan
yang dialami secara jangka panjang me- kalimat yang mengandung huruf jahr,
miliki peranan penting sehingga sese- seperti kalimat tauhid dan istighfar,
orang dapat mengalami dan memperta- meningkatkan pembuangan CO2 dalam
hankan kondisi hipertensi yang diderita. paru-paru. Selain itu Yurisaldi juga menje-
Stres psikologis bisa dimaknai sebagai laskan bahwa saat seseorang berzikir
respon terhadap kejadian yang terjadi terjadi pengecilan pembuluh darah otak
dalam hidup (stressor) di mana kejadian selama sesaat akibat respon kimiawi
tersebut dipandang atau dinilai sebagai ketika seseorang berzikir. Suplai aliran
sesuatu yang harus diselesaikan. Seperti darah (penurunan kadar oksigen dan glu-
halnya pada penderita hipertensi esensial kosa) ke jaringan otak mengalami penu-
biasanya bereaksi lebih keras terhadap runan. Keadaan ini segera direspon oleh
kondisi stres dari pada orang yang otak dengan refleks menguap yang secara
memiliki tekanan darah yang normal besar-besaran memasukkan oksigen mela-
(Deter, 2007). lui paru-paru menuju otak disertai pele-
Setelah mengalami hipertensi, para baran diameter pembuluh darah. Akibat-
subjek juga merasakan bahwa hipertensi nya suplai oksigen dan glukosa ke dalam
merupakan stressor tersendiri karena jaringan otak meningkat pesat. Kondisi ini
mengharuskan subjek untuk mengurangi akan merevitalisasi semua unsur seluler
konsumsi garam, makanan berlemak, ma- dan microseluler yang berdampak pada
kanan manis, mengubah pola hidup dan kekuatan dan daya hidup sel otak. Selain
harus meminum obat terus menerus un- itu pasokan oksigen dalam jumlah besar
tuk mengontrol tekanan darah agar tidak besar, mitokondria sebagai pusat perna-
terus meninggi. Target yang diinginkan pasan sel akan kembali aktif dan bekerja
oleh subjek pada umumnya adalah normal.
mengurangi penggunaan obat dalam Menurut Lulu (2002), berzikir dapat
mengelola hipertensi dan menormalkan menembus seluruh bagian tubuh bahkan
tekanan darah. ke setiap sel-sel dari tubuh itu sendiri. Hal
ini akan berpengaruh terhadap tubuh

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 97


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

(fisik) dengan merasakan getaran rasa Hasil wawancara menunjukkan


yang lemas dan menembus serta mene- bahwa selain adanya penurunan tingkat
lusupnya zikir ke seluruh tubuh. Pada saat stres dan tekanan darah yang dirasakan
inilah tubuh manusia merasakan relaksasi oleh subjek, terdapat beberapa manfaat
atau pengendoran saraf sehingga kete- lain yang juga dirasakan oleh kelima
gangan-ketegangan jiwa (stres) akibat dari subjek yang mendapatkan terapi relaksasi
tidak terpenuhinya kebutuhan baik kebu- zikir yakni, 1). meningkatkan pemahaman
tuhan jasmani maupun kebutuhan rohani mengenai kondisi fisik dan efeknya
akan terkurang bahkan bisa saja hilang terhadap kondisi psikis selama mengalami
sama sekali. Adanya faktor religius yaitu hipertensi, 2). Membuka wawasan baru
dengan berzikir dapat meningkatkan usia dan pemahaman mengenai alternatif
harapan hidup, penurunan pemakaian penanganan hipertensi selain obat, 3).
alkohol, rokok, obat, penurunan kecemas- Membantu mengatasi keluhan-keluhan
an, depresi, kemarahan, penurunan tekan- fisik dan psikis yang muncul, 4).
an darah, dan perbaikan kualitas hidup Mengurangi ketegangan psikis yang
bagi pasien kanker dan penyakit jantung dirasakan dengan meningkatkan kemam-
(Sholeh, 2005). Hal ini dapat dilihat dari puan untuk mensugesti diri agar merasa
hasil terapi yang telah dilakukan. rileks, 5). Berangsur-angsur dapat mengu-
Berdasarkan deskripsi hasil asesmen rangi penggunaan obat dalam mengatasi
dan pengukuran dampak pelatihan per hipertensi pada para subjek dan 6). Lebih
kelompok, dapat disimpulkan bahwa skor mendekatkan diri kepada Allah swt.
stres hipertensi pada prates, pascates, dan Sebuah penelitian tidak selamanya
tindak lanjut mengalami penurunan dan sempurna, begitu pun dengan penelitian
terus turun hingga 2 minggu setelah pela- ini. Penelitian ini memiliki beberapa
tihan. Pada penderita hipertensi, relaksasi kekurangan seperti a) penilaian kemajuan
dapat menurunkan tingkat stres pada dalam penurunan tingkat stres dan
penderita hipertensi esensial. Terapi tekanan darah kurang bisa dianalisis
psikologis sebagai terapi tambahan juga perkembangan skornya, karena peneliti
dibutuhkan karena reduksi terhadap stres tidak melakukan pengetesan pada tiap
psikologis dan meningkatkan coping sesi, sehingga penurunan stres hanya bisa
terhadap stres dapat memediasi turunnya dilihat prates dan pascates saja, b) peneliti
tekanan darah pada penderita hipertensi tidak melakukan monitoring terhadap
(Linden, 2001). Hasil analisis membukti- pelaksanaan relaksasi secara mandiri
kan bahwa intervensi dengan pendekatan karena keterbatasan waktu, c). peneliti
behavior spiritual, terbukti sangat signi- tidak mendalami efek makna setiap
fikan dapat menurunkan tingkat stres pada bacaan – bacaan zikir pada setiap subjek,
penderita hipertensi esensial. yaitu bacaan “Laillahaillallah”, “Astagfirul
lahaladzim”, “Subhanallah”, “Alhamdu-

98 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

lillah” dan “Allahuakbar”. Kekurangan lainnya. Manfaat dalam penelitian ini juga
dalam penelitian ini diharapkan dapat dapat menjadi masukan bagi setiap pusat
disempurnakan oleh peneliti selanjutnya. layanan kesehatan bahwa terapi relaksasi
zikir dapat menangani pasien/klien yang
SIMPULAN DAN SARAN mengalami stres pada penderita hipertensi
esensial. Poli psikologi juga dapat
Simpulan memberikan terapi relaksasi zikir ini
Berdasarkan hasil penelitian yang dalam bentuk kelompok karena dengan
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan terapi relaksasi zikir ini dapat mem-
berikut ini. Pertama: Secara kuantitatif bangun hubungan interpersonal dengan
dengan menggunakan analisis uji baik.
mann-whitney gained score yang me- Kedua: Subjek penelitian. Kepada
nunjukkan adanya perbedaan stres antara penderita hipertensi esensial, diharapkan
kelompok eksperimen yang diberikan dapat menerapkan terapi relaksasi zikir
perlakuan terapi relaksasi zikir dengan dirumah untuk mengurangi stres. Hal-hal
kelompok kontrol yang tidak diberikan yang telah didapatkan dalam proses
perlakuan terapi relaksasi zikir pada terapi, jika dapat diterapkan dalam
penderita hipertensi esensial. kehidupan sehari-hari maka stres yang
Kedua: Secara kualitatif diketahui dialami akan dapat berkurang, sehingga
bahwa seluruh subjek menyempatkan dapat memengaruhi kesehatan khususnya
diri untuk melakukan terapi relaksasi dalam mengontrol tekanan darah.
zikir karena manfaat yang di dapat Ketiga: Para peneliti dalam bidang
baik untuk subjek. Selain itu ditemu- sejenis. (1) Peneliti selanjutnya dapat
kan pula beberapa faktor yang diduga meneliti lebih lanjut penelitian ini dengan
meme-ngaruhi tingkatan stres pada pen- menggunakan beberapa kelompok yang
derita hipertensi esensial yaitu permasa- dibedakan berdasarkan bacaan-bacaan
lahan ekonomi dan pekerjaan, permasa- zikir yaitu bacaan “Laillahaillallah”,
lahan keluarga, permasalahan pola “Astagfirullahaladzim”, “Subhanallah”,
makan, kebiasaan merokok, keluhan- “Alhamdulillah” dan “Allahuakbar”,
keluhan fisik dan psikis yang menyertai untuk melihat pengaruhnya tiap perkata
tekanan darah tinggi, serta kekhawatiran dari bacaan zikir. (2) Peneliti selanjutnya
terhadap dampak tekanan darah tinggi. juga dapat meneliti efektivitas terapi
relaksasi zikir tidak hanya untuk penderita
Saran tekanan darah di atas normal, namun juga
Berdasarkan pelaksanaan dan per- dapat dilakukan pada tahap perkem-
timbangan, peneliti menyampaikan bebe- bangan lainnya atau dengan penyakit-
rapa saran, yaitu sebagai berikut. Pertama: penyakit dan gangguan lain yang dapat
Pihak puskesmas dan layanan kesehatan berhubungan dengan stres. (3) Setiap

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 99


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

subjek penelitian memiliki keunikan prevention, detection, evaluation,


masing-masing, begitu juga dengan and treatment of high blood
penderita hipertensi esensial. pressure: the JNC 7 report : JAMA.
Sebagai saran, karena kecende-
rungan peserta dalam penelitian ini Chrousos. G.P. (2009). Stress and
senang untuk bercerita. Selain itu dalam disorders of the stress system.
penelitian ini juga menunjukkan keingin- Nature reviews. 5. 374-381. www.
tahuan tentang beberapa hal terutama Nature.com/nrendo.
kesehatan sehingga seringkali melontar- Dahlan, Z. (2004). Qur’an karim dan
kan pertanyaan. Oleh karena itu, sebaik- terjemahan Artinya : Terjemahan.
nya terapis ataupun peneliti memperkaya Yogyakarta: UII Press.
diri dengan pengetahuan tentang kese-
hatan. Darokah, M., & Safaria, T. (2005).
Perbedaan tingkat religiusitas,
DAFTAR PUSTAKA kecerdasan emosi dan keluarga
harmonis pada kelompok pengguna
Azwar, S. (2000). Metode penelitian. napza dan kelompok non-
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. pengguna. Humanitas indonesian
psychological journal. 2 (2), 89-101
Az-Zumaro. (2011). Aktivasi energi doa
dan dzikir khusus untuk kecerdasan Davis, M., Eshelman, E.R., & McKay, M.
super. Yogyakarta : Diva press. (1995). Panduan relaksasi dan
reduksi stress (terjemahan), edisi III.
Burke, M.T., Chauvin, J.C.,& Miranti, J.G. Jakarta: penerbit buku kedokteran
(2005). Religious and spiritual EGC.
issues in counseling: Applications
Across Diverse Populations. New Deter, H.C., Wolf, C., Blecher, A.,
York: Brunner-Routledge. Thomas, A., Zimmerman, F., &
Weber, C. (2007). Cardiovascular
Bogar, C.B. & Killacky, D.H. (2006). reactivity in patients with essential
Resiliency determinants and or renal hypertension under-
resiliency processes ampng female standardized mental stress. Clinical
adult survivors of childhood sexual and experimental hypertension.
abuse. American Counseling
Association. 84, 318-327. Diekhoff, G. (1992). Statistics for the
Social and Behavioral Sciences:
Chobanian, AV., Barris, GL., Black HR., Univariate, Bivariate, Multivariate,
Chusman, WC., Green, LA., Izzo, Dubuque, IA. Wm. C. Brown
JR., et al. (2004) The seventh report Publishers.
of the joint national committee on

100 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014


Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada ....

Fu, C.F. (2008). Music therapy and (2001). Kapita selekta kedokteran.
women’s health : effects of music Edisi Ke Tiga. Jilid 1. Fakultas
assisted relaxation on women Kedokteran Universitas Indonesia.
graduate students’ stress and Penerbit: Media Aesculapius.
anxiety levels. Michigan: Michigan
state university. Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B.
(2005). Psikologi abnormal Jilid 1.
Harris, A., Mcgregor, J., Furuno, P., Zhu, Jakarta: Penerbit Erlangga.
J., Peterson, D & Finkelstein, J.
(2006). The use and interpretation Ogden, 2000. Stres yang melibatkan
of quasi-experimental studies in stresor. Yogyakarta: Rineka Cipta.
medical informatics. Journal of the Panti Rapih. Hipertensi Essensial Primer.
American medical informatics Diunduh pada 21 Maret 2013, dari
association : 13,1 http://www.pantirapih.or.id/index.p
Hawari, D. (2005). Al Qur’an : Ilmu hp?option=com_content&view=ar
kedokteran jiwa dan kesehatan ticle&id=136:hipertensi-essensial-
jiwa. Yogyakarta : PT. Dana Bhakti primer&catid=51:umum&Itemid=
Prima Yasa. 97.

Krouse, N. (2006). Gratitude toward god, Penzien, D.B., Rains, J.C., & Andrasik, F.
stress, and health in late life. (2002). Behavioral management of
Research on aging journal, recurrent headache: three decades
28: 163. of experience and empiricism.
Applied psychophysiology and
Latipun. (2010). Psikologi eksperimen. biofeedback.
Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang. Purnomo. (2010). Peran optimism,
representasi sakit dan kepatuhan
Linden, W., Lenz, J.W., & Con, A. H. terhadap kualitas hidup orang
(2001). Individualized stress dengan hipertensi. Jurnal
management for primary proceeding konferensi nasional II
hypertension. Arch intern Med. ikatan psikoligi klinis-Himpsi.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Lulu. (2002). Dzikir dan ketenangan jiwa
: studi pada majelis dzikrul ghofilin, Purtier Placenta. Penyebab Hipertensi.
cilandak, ampera raya, Jakarta. Diunduh pada 21 Maret 2013, dari
Jurnal Tazkiya, Volume 2. http://www.purtierplacenta.com/pe
nyebab-hipertensi.
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R.,
wardhani, W.I., setowulan, W.

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014 | 101


Widuri Nur Anggraieni, Subandi

Reiff, M., Schwartz, s., & Northridge, M. Tajudin, I. (2011). Pelatihan relaksasi
(2001). Relationships of depressive autogenik untuk menurunkan ting-
symtomps to hypertension in a kat stress pada penderita hipertensi.
household survey in harlem. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psiko-
Psychosomatic Medicine. logi Universitas Gadjah Mada.

Rice, L.P. (1999). Stress and health. Taylor, S.E. (2006). Health psychology.
California: Brooks/cole Publishing Singapore: McGraw Hill.
Company.
Vocks, S., Ockenfels, M., Jurgensen, R.,
Sadock, B.J & Sadock, V.A. (2007). Mussgay, L., & Ruddel, H. (2004).
Kaplan & Sadock’s : Synopsis of Blood pressure reactivity can be
psychiatry, bahvioral sciences/ reduced by a cognitive behavioral
clinical psychiatry. Philoadephia: stress management program.
Lippincott Williams & Williams. International Journal of Behavioral
Medicine.
Saleh, A. Y. (2010). Berdzikir untuk
kesehatan syaraf. Jakarta: Penerbit Wisny, A. (2008). Pelatihan manajemen
Zaman. stress untuk meningkatkan mana-
jemen diri pada penderita diabetes
Sarafino, EP.(2000). Health psychology mellitus tipe 2. Tesis. (tidak
biopsychosocial interaction. New diterbitkan). Universitas Gadjah
York: John Wiley and Sons. Mada.
Schrafer, W. (2007). Stress management Wolf, C., Blencher, A., Thomas, A.,
for wellness, 4 th ed. California: Zimmerman, F., & Weber, C.
Wadesworth. (2008). Cardiovascular reactivity
Sholeh, M. & Musbikin, I. (2005). Agama in patients with essential or renal
sebagai terapi : Telaah menuju ilmu hypertension understandardized
kedokteran holistik. Yogyakarta : mental stress. Clinical and
Pustaka Pelajar. Experimental Hypertension, 29,
301-310.
Suryati, A. (2005). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya Yurisaldi. (2010). Berdzikir untuk kese-
hipertensi essential di rumah sakit hatan saraf. Jakarta: Zaman.
islam Jakarta tahun 2005. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan. 2. 183-
193.

102 | Jurnal Intervensi Psikologi, Vol 6 No. 1, Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai