ID Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir Untuk Me PDF
ID Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir Untuk Me PDF
Subandi
Fakultas Psikologi Universitas Islam Gadjah Mada Yogyakarta
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of dhikr relaxation therapy to reduce stress on essential hypertension
patients. Subjects in this study were patients with essential hypertension with grade 1 hypertension category
to with 2 degrees of hypertension, aged 40-60 years, men and women, muslim moderate tendency and
have a high levels of stress. Stress scales from Tajudin (2011) was used to collect data. The study was a
quasi-experimental design with pre-post control group design. Analysis of the data using different test
techniques Mann-Whitney Nonparametik by looking Gained score in pre-test and post-test, which showed
that the dhikr effectively lower stress relaxation in patients with essential hypertension Z = -2722 p =
0.006 (p <0, 05). The results of this study showed that the dhikr relaxation has a significant effect on the
level of stress in patients with essential hypertension. Qualitatively found several factors that can affect the
level of stress in patients with essential hypertension, namely economic and employment problems, family
problems, problems of diet, smoking habits, physical complaints and psychological accompanying high
blood pressure, as well as concerns over the impact of high blood pressure.
Keywords: dhikr relaxation therapy, stress, essential hypertension
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi relaksasi zikir untuk menurunkan stres pada
penderita hipertensi esensial. Subjek dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi esensial dengan
kategori hipertensi derajat 1 sampai dengan hipertensi derajat 2, usia 40-60 tahun, laki-laki dan perempuan,
beragama islam dan memiliki kecenderungan tingkat stres sedang hingga tinggi. Alat ukur menggunakan
skala stres milik Tajudin (2011). Penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan rancangan pre-post control
group design. Analisis data menggunakan teknik uji beda Nonparametik Mann-Whitney dengan melihat
gained score pada pre-test dan post-test, yang menunjukkan bahwa relaksasi zikir efektif menurunkan stres
pada penderita hipertensi esensial, dengan nilai Z = -2.722 p = 0,006 (p < 0,05). Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa relaksasi zikir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stres pada penderita
hipertensi esensial. Secara kualitatif ditemukan beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat stres pada
penderita hipertensi esensial yaitu permasalahan ekonomi dan pekerjaan, permasalahan keluarga,
permasalahan pola makan, kebiasaan merokok, keluhan-keluhan fisik dan psikis yang menyertai tekanan
darah tinggi, serta kekhawatiran terhadap dampak tekanan darah tinggi.
Kata kunci: terapi relaksasi zikir, stres, hipertensi esensial
Stres adalah ketidakmampuan da- dengan salah satu anggota keluarga dapat
lam menghadapi tuntutan-tuntutan yang menyebabkan distres pada individu. Ke-
luar biasa yang dirasa mengancam kese- luhan fisik seperti sakit kepala, migraine,
jahteraan, baik dari dalam maupun dari nyeri lambung, dan hipertensi adalah
luar diri individu (Schrafer, 2007). manifestasi dari distres. Manifestasi distres
Tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam pada keluhan psikis dapat berupa kurang
diri maupun luar diri individu yang bersemangat, penerimaan diri rendah,
dianggap sebagai suatu yang mengancam, merasa tidak berguna hingga depresi.
membahayakan, dan menantang kesejah- Ketika sebuah keluarga dengan individu
teraan hidupnya akan menimbulkan pera- yang mengalami distres dapat menyebab-
saan tegang. Kejadian dan peristiwa yang kan hubungan keluarga menjadi kurang
dirasakan sebagai suatu kondisi yang me- harmonis, kondisi tersebut ketika dibiar-
nekan dianggap sebagai sebuah stressor. kan terlalu lama akan menimbulkan gang-
Stressor adalah peristiwa atau keadaan guan pada fisik dan psikis pada individu
yang dianggap sebagai sesuatu yang yang bersangkutan. Sering terlibat konflik
berbahaya atau menantang, sehingga dengan keluarga ataupun lingkungan
menimbulkan perasaan tegang atau stres sekitar maupun mengalami keluhan fisik
(Sarafino, 2000). Perubahan besar atau- yang parah seperti hipertensi merupakan
pun kecil, atau pengalaman sehari-hari se- reaksi yang dialami oleh individu yang
perti beban pekerjaan, pendidikan, keada- mengalami distres (Schrafer, 2007;
an berduka, masalah keluarga, masalah Chrousos, 2009).
keuangan hingga masalah kesehatan Secara klinis stres digerakkan oleh
merupakan stressor bagi individu (Ogden, sistem saraf simpatis dan sistem endokrin
2001). Persepsi seseorang terhadap situasi dalam tubuh. Sistem saraf simpatis men-
yang menimbulkan stres memegang pe- stimulasi kelenjar adrenal dari sistem
ranan penting terhadap bagaimana stres endokrin yang kemudian melepaskan
dapat berpengaruh pada kesehatan, kare- epinefrin, kondisi stres termanifestasikan
na stres yang muncul adalah stres yang dalam respon fisiologis seperti sistem
dianggap negatif. adrenomedullari simpatis (SAM) dan
Pengertian stres dalam penelitian ini kelenjar hipotalamus-pituitari-adrenokor-
mengarah kepada stres negatif, biasa dise- tikol (HPA). Kelenjar hipotalamus meng-
but distres. Istilah distres sendiri mengacu aktifkan pituitary yang kemudian menge-
pada penderitaan fisik atau mental luarkan hormon adrenokortikotropik
(Nevid, Rathus & Greene, 2005). Bebera- (ACTH) yang selanjutnya menstimulasi
pa kejadian yang direspon negatif oleh kelenjar adrenal yang akan mengeluarkan
individu di antaranya kehilangan anggota hormon stres, yaitu epinephrine, norepi-
keluarga yang dicintai, musibah, mengala- nefrin dan kortisol (Taylor, 2006).
mi suatu penyakit dan terlibat konflik Hormon-hormon tersebut bergerak cepat
ke pembuluh darah, disebabkan kerja stres pada cara hidup manusia dewasa ini.
jantung meningkat sehingga tekanan Situasi stres dijumpai di berbagai tempat,
darah meningkat. Meningkatnya kerja dapat hadir dalam bentuk masalah di
jantung dan naiknya tekanan darah tempat kerja, krisis keuangan, masalah
disebabkan adanya aktivitas pada sistem keluarga, dan sebagainya. Semua hal
saraf simpatis dan apabila menetap dapat tersebut dapat menyebabkan perkem-
merusak kemampuan individu untuk bangan tekanan darah tinggi. (http://
berfungsi secara optimal dan kemungkin- www.purtierplacenta.com, 21 maret
an meningkatnya risiko penyakit yang 2013).
berhubungan dengan stres (Guyton, Hipertensi merupakan salah satu
dalam Rice, 1999; Nevid, Rathus & masalah kesehatan masyarakat yang se-
Greene, 2005). makin serius terjadi baik di negara maju
Dasar pemikiran mengenai hubung- maupun di negara berkembang, tidak ter-
an antara stres dan penyakit pertama kali kecuali Indonesia. Penyakit ini memenga-
dikemukakan oleh Walter Cannon yang ruhi kira-kira 1 milyar orang di dunia.
menyatakan bahwa stimulasi sistem saraf Kematian akibat gangguan penyakit ini
otonom, utamanya saraf simpatik, mem- meningkat sebesar 30% di negara-negara
buat seseorang bersiap untuk ”menyerang berkembang dengan rata-rata persentase
atau lari” yang ditandai oleh hipertensi, penderita dewasa sekitar 30%. Menurut
tachycardia, dan meningkatnya curah Wolf (2008), 1 dari setiap 5 orang mende-
jantung. Hal ini berguna bagi binatang rita tekanan darah tinggi, dan sepertiga-
namun bagi manusia yang memiliki nya tidak menyadarinya. Padahal, sekitar
kebiasaan sosial. Hal tersebut tidak selalu 40% kematian pada usia < 65 tahun
bisa dilakukan sehingga menyebabkan bermula dari tekanan darah tinggi.
stres yang bisa menimbulkan penyakit Menurut Chobanian, Barris, Black,
(Sadock & Sadock, 2007). Pola umum Chusman, Green dan Izzo (2004), hiper-
respon fisiologis individu terhadap stres tensi adalah salah satu penyakit kardio-
menurut Selye disebut General Adapta- vaskuler yang ditandai penderita menga-
tion Syndrome. Hal ini terdiri atas tiga lami tekanan darah sistolik > 140 mmhg
fase, yakni reaksi tanda bahaya, tahap dan tekanan darah diastolik > 90 mmhg.
resistensi, dan tahap keletihan (Sadock & Bukti klinis menunjukkan bahwa pasien
Sadock, 2007). penderita tekanan darah tinggi (>180/
Stres tidak diragukan lagi merupa- 100mmhg), memiliki resiko terkena pe-
kan salah satu faktor utama penyebab nyakit jantung koroner sekitar 5 kali lebih
penyakit jantung dan kardiovaskular, tinggi dibandingkan dengan orang-orang
seperti hipertensi. Faktor stres sekarang ini dengan tekanan darah kurang dari 120/80
berperan dominan menyebabkan hiper- mmhg. Selain resiko di atas, Larkin
tensi, seiring dengan kenaikan tingkat menerangkan bahwa apabila terjadi
yang biasa disebut dengan pernafasan manusia yang memenuhi empat pilar
perut (Davis, 1995). kesehatan tersebut. Dalam perkembangan
Dari sudut ilmu kesehatan jiwa, kepribadiannya, manusia memiliki 4
diketahui zikir merupakan terapi psikiatrik dimensi holistik, yaitu organo-biologis,
setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi psikoedukatif, sosial-budaya, dan spiritual.
biasa. Zikir merupakan suatu upaya untuk Witmer dan Sweeny (Burke, Chauvin, &
mendekatkan diri kepada Allah dengan Miranti, 2005) menyatakan bahwa elemen
cara mengingat-Nya. Dalam Islam zikir spiritual dalam diri manusia, mengintegra-
bukanlah hal yang asing, tetapi sudah sikan dan mempersatukan elemen kebu-
merupakan hal yang biasa dilakukan tuhan fisik, emosi, dan intelektual di dalam
setiap muslim. Zikir di sini lebih berfungsi tubuh manusia dalam pertumbuhan dan
sebagai metode psikoterapi, karena dengan perkembangannya. Oleh karena itu, pena-
banyak melakukan zikir akan menjadikan nganan kesehatan manusia termasuk
hati tentram, tenang dan damai, serta penderita hipertensi harus memenuhi ke-
tidak mudah diombang-ambingkan oleh empat dimensi tersebut. Hal di atas
pengaruh lingkungan dan budaya global. menunjukkan pentingnya unsur spiritual
Seperti yang dikemukakan oleh Clinibel dan religius dalam penanganan stres,
(Darokah & Safaria, 2005) bahwa pada khususnya penanganan stres pada
setiap individu terdapat kebutuhan dasar penderita hipertensi.
spiritual (basic spiritual needs) yang harus Salah satu usaha untuk mendekatkan
dipenuhinya. Seperti yang tercantum diri kepada sang pencipta adalah melalui
dalam surat Az-Zumar ayat 23 berikut: zikir. Zikir memiliki daya relaksasi yang
“Gemetar karenanya kulit orang-orang dapat mengurangi ketegangan (stres) dan
yang takut kepada Tuhannya. Kemudian mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap
menjadi tenang kulit dan hati mereka bacaan zikir mengandung makna yang
diwaktu mengingat Allah.” sangat dalam yang dapat mencegah
Hal-hal seperti faktor spiritual men- timbulnya stres. Bacaan yang pertama
jadi menarik untuk diteliti karena faktor yaitu Laillahhailallah memiliki arti tiada
tersebut merupakan faktor penting yang tuhan yang pantas disembah kecuali Allah
juga memengaruhi proses penyembuhan SWT, adanya pengakuan bertuhan hanya
dan intervensi psikologis. WHO pada kepada Allah dalam sebuah keyakinan.
tahun 1984 (Hawari, 2005) menyatakan Individu yang memiliki kemampuan
bahwa kesehatan manusia seutuhnya spiritualitas yang tinggi memiliki keyakin-
ditunjukan oleh empat hal, yaitu sehat an yang kuat akan tuhannya. Keyakinan
secara jasmani (biologis), sehat secara ini menimbulkan kontrol yang kuat, dapat
mental (psikologis), sehat secara sosial, memaknai dan menerima setiap peristiwa
dan sehat secara kerohanian (spiritual). yang tidak menyenangkan ke arah yang
Manusia yang sehat seutuhnya adalah lebih positif dan yakin bahwa ada yang
mengatur setiap peristiwa yang terjadi di optimis. Sikap optimisme, sumber energi
alam semesta. Dengan begitu individu baru dalam semangat hidup dan mengha-
dapat mengurangi ketegangan (stres), pus rasa keputusasaan ketika seseorang
mengatasi masalah kesehatan dan menghadapi keadaan atau persoalan yang
meningkatkan kekuatan mental dengan mengganggu jiwanya, seperti sakit, kega-
cepat (Bogar & Killacky, 2006). galan, depresi, dan gangguan psikologis
Bacaan yang kedua, yaitu lainnya, seperti stres (Az-Zumaro, 2011).
Astagfirullahaladzim, menurut Yurisaldi Penelitian lainnya yang dilakukan
(2010) bahwa proses zikir dengan meng- oleh Lulu (2002) menyebutkan saat zikir
ucapkan kalimat yang mengandung huruf telah menembus seluruh bagian tubuh
jahr, seperti kalimat tauhid dan istighfar, bahkan ke setiap sel-sel dari tubuh itu
akan meningkatkan pembuangan CO2 sendiri. Hal ini akan berpengaruh terha-
dalam paru-paru. Bacaan ketiga yaitu dap tubuh (fisik) dengan merasakan
Subhanallah maha suci Allah, di mana getaran rasa yang lemas dan menembus
Allah itu maha suci dari segala sifat yang serta menelusupnya zikir ke seluruh
tercela, suci dari kelemahan. Maha suci tubuh. Pada saat inilah tubuh manusia
Allah ini bisa juga merasa kagum kepada merasakan relaksasi atau pengendoran
ciptaan allah. Allah itu suci dari kejam, saraf sehingga ketegangan-ketegangan
tidak mungkin dia kejam karena dia jiwa (stres) akibat dari tidak terpenuhinya
sangat penyayang. Allah itu maha suci kebutuhan baik kebutuhan jasmani
dari bakhil, tidak mungkin Dia bakhil maupun kebutuhan rohani akan terkurang
karena Dia maha pemurah. Maka oleh bahkan bisa saja hilang sama sekali.
sebab itu, selalu berpikiran positif karena Hal serupa dilakukan oleh dua
munculnya respon emosi positif dapat orang peneliti, yaitu Levin dan Vander-
menghindarkan diri dari reaksi stres pool (Hawari, 2005) terhadap para pasien
(Sholeh, 2005). yang menderita penyakit jantung dan
Bacaan keempat, yaitu Alham- pembuluh darah. Dari hasil penelitiannya
dulillah, merupakan sikap bersyukur atas itu diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan
rejeki yang telah Allah berikan. Efek keagamaan (peribadatan), yaitu berupa
kebersyukuran pada kesehatan, salah berdoa dan berzikir, memperkecil resiko
satunya telah diteliti oleh Krouse (2006), seseorang untuk menderita penyakit
yang membuktikan bahwa efek stres pada jantung dan pembuluh darah (hipertensi).
kesehatan dapat dikurangi dengan me- Oleh karena itu, terapi relaksasi
ningkatkan kebersyukuran kepada Tuhan. zikir digunakan untuk mengurangi stres
Bacaan kelima yaitu Allahu Akbar, secara fisik, emosi, kognitif dan perilaku
di mana sungguh besarnya kekuasaan yang mengakibatkan tekanan darah yang
Allah. besar kekayaan Allah, besar ciptaan meningkat atau hipertensi esensial. Salah
Allah, sehingga menimbulkan sikap yang satu bentuk upaya meredakan ketegangan
Relaksasi Zikir
1. La ila ha ilallah
2. Astagfirullah alladziim
3. Subhanallah
4. Alhamdulillah
5. Allahu Akbar
Gejala Fisik:
tekanan darah menurun, mudah tidur, badan terasa segar, dll
Gejala Psikologis (emosi, pikiran dan perilaku):
Tidak mudah marah, perasaan tenang dan
rileks/santai,merasakan emosi positif
tinggi, (6) Beragama Islam, (7) Memiliki lisis parametrik (Diekhoff, 1992). Peng-
kemauan dan bersedia mengikuti terapi gunaan gain-score didasarkan pada peng-
relaksasi zikir. gunaan kelompok kontrol dan eksperimen
yang tidak setara (nonekuivalen). Perhi-
Metode Pengumpulan Data tungan selengkapnya menggunakan ana-
Pengumpulan data dalam penelitian lisis data SPSS for window 16.00.
ini menggunakan beberapa teknik, yaitu Dalam penelitian ini tidak dilaku-
(1) Lembar Persetujuan Subjek (informed kan uji asumsi karena jumlah subjek
consent), (2) Pemantauan Diri dilakukan sedikit, sehingga tidak memenuhi syarat
dengan cara catatan harian pelaksanaan untuk melakukan uji asumsi (normalitas
relaksasi di rumah, (3) Alat pengukur dan homogenitas harus terpenuhi),
tekanan darah (sphygmomanometer) air sehingga hanya dilakukan uji realibilitas
raksa, (4) Alat Ukur Skala Stres. dan dilanjutkan dengan uji hipotesis
Dalam penelitian ini skala stres dengan menggunakan metode analisis
yang digunakan adalah skala stres dari non parametrik test dengan Mann-
Tajudin (2011). Skala simtom stres telah Whitney U.
diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dari Analisis data kualitatif dilakukan
distress symptom scale yang disusun oleh secara individual dan bertujuan untuk
Schrafer (2007) untuk mengukur stres menjelaskan proses-proses stres melalui
secara umum berdasarkan simtom stres terapi relaksasi zikir pada masing-masing
baik secara emosi, kognisi, fisik, dan individu. Proses analisis data kualitatif
perilaku. (5) Wawancara dan observasi. dilakukan dengan analisis deskriptif de-
ngan menolah data yang diperoleh dari
Metode Analisis Data observasi dan wawancara selama proses
Analisis data yang digunakan dalam terapi berlangsung sampai dengan tindak
penelitian ini adalah analisis kuantitatif lanjut kepada peserta eksperimen.
dan kualitatif. Analisis data kuantitatif
yang digunakan adalah non parametrik HASIL PENELITIAN
dengan Mann-Whitney U (uji beda) dari
data asli hasil prates dan pascates Hasil Analisis Deskriptif
terhadap gain-score untuk mengetahui Penelitian ini bertujuan untuk
pengaruh terapi relaksasi zikir terhadap mengetahui pengaruh terapi relaksasi
tingkat stres subjek, baik pada kelompok zikir untuk menurunkan stres pada
eksperimen maupun kelompok kontrol. penderita hipertensi esensial. Secara
Mann-Whitney U adalah alternatif cara kuantitatif dapat diketahui bahwa ada
analisis nonparametrik untuk menguji perbedaan nilai rerata antara kelompok
perbedaan skor pada dua sampel yang eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai
tidak memenuhi asumsi-asumsi pada ana- rerata (mean) kelompok eksperimen pada
saat prates sebesar 129,67 dan mengalami kelompok kontrol dan kelompok eksperi-
sedikit penurunan pada saat pascates, men sebelum dan sesudah terapi relaksasi
yaitu sebesar 96,67. Hal ini menunjukkan zikir. Ternyata terapi relaksasi zikir memi-
terjadi penurunan tingkat stres kelompok liki pengaruh yang signifikan terhadap
eksperimen dari prates ke pascates. penurunan tingkat stres hipertensi subjek
Sedangkan pada saat tindak lanjut, nilai penelitian setelah dilakukannya terapi.
rerata turun menjadi 87. Hal ini menun- Pada saat pascates dan tindak lanjut, hasil
jukkan bahwa adanya penurunan tingkat uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa
stres pada kelompok eksperimen dari tidak terdapat perbedaan tingkat stres
pascates ke tindak lanjut. pada kelompok kontrol dan kelompok
Pada kelompok kontrol, nilai rera- eksperimen saat sesudah terapi hingga
ta pada saat prates sebesar 117,17 dan masa tindak lanjut (Z = -1,848, p =
pada saat pascates turun menjadi 114,33. 0,065 > p = 0,05). Hal ini menjelaskan
Perbedaan nilai rerata pada kolompok bahwa baik kelompok eksperimen mau-
kontrol pada saat prates dan pascates pun kelompok kontrol memiliki kondisi
menunjukkan adanya penurunan tingkat stres yang cenderung ajeg dari saat
stres dari prates ke pascates. Begitu juga pascates hingga masa tindak lanjut
pada saat tindak lanjut, nilai rerata turun berakhir.
menjadi 112,17. Hal ini menunjukkan Pada saat prates dan masa tindak
bahwa tingkat stres pada kelompok lanjut, hasil uji Mann-Whitney menunjuk-
kontrol turun pada saat tindak lanjut. kan bahwa terdapat perbedaan tingkat
stres pada kelompok kontrol dan
Hasil Uji Hipotesis kelompok eksperimen saat sebelum terapi
Berdasarkan hasil uji Mann- dengan saat tindak lanjut berakhir (Z = -
Whitney, pada perubahan nilai stres 2,892, p = 0,004 < p = 0,05). Hasil ini
hipertensi kelompok eksperimen dan menunjukkan bahwa terapi relaksasi zikir
kelompok kontrol pada prates dan tetap memiliki pengaruh yang signifikan
pascates adalah Z = -2,722, p = 0,006 (p terhadap tingkat stres hipertensi subjek
< 0,05). Hasil menunjukkan bahwa penelitian hingga masa tindak lanjut
terdapat perbedaan tingkat stres pada berakhir.
Berdasarkan uji hipotesis di atas, pok dapat dilihat pada grafik berikut.
dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi Grafik perbandingan skor stres hipertensi
zikir memengaruhi tingkat stres pada masing-masing subjek di kelompok ekspe-
penderita hipertensi esensial, sehingga rimen selengkapnya dapat dilihat pada
hipotesis yang berbunyi ada pengaruh deskripsi dan pembahasan hasil pelatihan
terapi relaksasi zikir untuk menurunkan persubjek. Grafik perbandingan perubah-
stres pada penderita hipertensi esensial an tekanan darah masing-masing subjek
diterima. di kelompok eksperimen juga dapat
Selain itu, perbandingan skor prates dilihat pada bagian tersebut.
dan pascates pada masing-masing kelom-
KELOMPOK EKSPERIMEN
KELOMPOK EKSPERIMEN
129,67
96,67 87
KELOMPOK KONTROL
KELOMPOK KONTROL
117,17
114,33
112,17
Pada kelompok eksperimen, terjadi setelah terapi berakhir. Skor prates, pasca-
perubahan rerata skor tingkat stres hiper- tes, dan tindak lanjut pada kelompok
tensi, yaitu dari 129.67 pada saat prates eksperimen mengalami penurunan hingga
menjadi 96.67 pada saat pascates (gambar masa tindak lanjut berakhir seperti yang
1). Skor rerata prates (129.67) dalam tergambar pada grafik. Rerata skor stres
kategorisasi skala stres hipertensi terma- hipertensi bergerak turun dari 96.67
suk dalam kategori stres sedang. Skor (pascates) menjadi 87.00 (tindak lanjut).
rerata pascates (96.67) termasuk kategori Skor ini menunjukkan bahwa efek terapi
tingkat stres rendah. Pada kelompok masih ada dalam kurun waktu 2 minggu
kontrol, terjadi perubahan skor stres setelah terapi selesai. Skor prates, pasca-
hipertensi, yaitu dari 117.17 pada saat tes, dan tindak lanjut pada kelompok
prates menjadi 114.33 pada saat pascates kontrol tidak mengalami penurunan yang
(gambar 2). Skor rerata prates dan berarti hingga masa tindak lanjut berakhir
pascates masuk dalam kategori sedang seperti yang tergambar pada grafik. Rerata
pada skala stres hipertensi. Kedua grafik skor stres hipertensi bergerak dari angka
di atas menunjukkan bahwa setelah diberi 117.17 (prates), menurun menjadi 114.33
terapi relaksasi zikir, penderita hipertensi (pascates) dan menurun kembali menjadi
esensial pada kelompok eksperimen 112.17 (tindak lanjut). Skor ini menun-
mengalami penurunan rerata skor stres jukkan bahwa pada kelompok kontrol
hipertensi, sedangkan pada kelompok tidak terjadi perubahan yang berarti
kontrol yang tidak mendapatkan perlaku- dalam skor stres hipertensi.
an, meskipun terjadi penurunan skor Selain mengukur tingkat stres yang
namun tetap berada dalam kategori dialami subjek, perubahan tekanan darah
sedang. subjek juga diukur sebelum dan setelah
Setelah melewati serangkaian pela- rangkaian pelatihan berakhir. Perbanding-
tihan, kelompok eksperimen diberi peng- an hasil pengukuran tekanan darah baik
ukuran lanjutan untuk melihat sejauh pada prates dan pascates pada masing-
mana subjek pada kelompok tersebut masing kelompok dapat dilihat pada
menerapkan relaksasi zikir yang telah grafik berikut:
dilatihkan dalam kehidupan sehari-hari
KELOMPOK EKSPERIMEN
RERATA DIASTOLIK RERATA SISTOLIK
157
146 145
94 91 91
lillah” dan “Allahuakbar”. Kekurangan lainnya. Manfaat dalam penelitian ini juga
dalam penelitian ini diharapkan dapat dapat menjadi masukan bagi setiap pusat
disempurnakan oleh peneliti selanjutnya. layanan kesehatan bahwa terapi relaksasi
zikir dapat menangani pasien/klien yang
SIMPULAN DAN SARAN mengalami stres pada penderita hipertensi
esensial. Poli psikologi juga dapat
Simpulan memberikan terapi relaksasi zikir ini
Berdasarkan hasil penelitian yang dalam bentuk kelompok karena dengan
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan terapi relaksasi zikir ini dapat mem-
berikut ini. Pertama: Secara kuantitatif bangun hubungan interpersonal dengan
dengan menggunakan analisis uji baik.
mann-whitney gained score yang me- Kedua: Subjek penelitian. Kepada
nunjukkan adanya perbedaan stres antara penderita hipertensi esensial, diharapkan
kelompok eksperimen yang diberikan dapat menerapkan terapi relaksasi zikir
perlakuan terapi relaksasi zikir dengan dirumah untuk mengurangi stres. Hal-hal
kelompok kontrol yang tidak diberikan yang telah didapatkan dalam proses
perlakuan terapi relaksasi zikir pada terapi, jika dapat diterapkan dalam
penderita hipertensi esensial. kehidupan sehari-hari maka stres yang
Kedua: Secara kualitatif diketahui dialami akan dapat berkurang, sehingga
bahwa seluruh subjek menyempatkan dapat memengaruhi kesehatan khususnya
diri untuk melakukan terapi relaksasi dalam mengontrol tekanan darah.
zikir karena manfaat yang di dapat Ketiga: Para peneliti dalam bidang
baik untuk subjek. Selain itu ditemu- sejenis. (1) Peneliti selanjutnya dapat
kan pula beberapa faktor yang diduga meneliti lebih lanjut penelitian ini dengan
meme-ngaruhi tingkatan stres pada pen- menggunakan beberapa kelompok yang
derita hipertensi esensial yaitu permasa- dibedakan berdasarkan bacaan-bacaan
lahan ekonomi dan pekerjaan, permasa- zikir yaitu bacaan “Laillahaillallah”,
lahan keluarga, permasalahan pola “Astagfirullahaladzim”, “Subhanallah”,
makan, kebiasaan merokok, keluhan- “Alhamdulillah” dan “Allahuakbar”,
keluhan fisik dan psikis yang menyertai untuk melihat pengaruhnya tiap perkata
tekanan darah tinggi, serta kekhawatiran dari bacaan zikir. (2) Peneliti selanjutnya
terhadap dampak tekanan darah tinggi. juga dapat meneliti efektivitas terapi
relaksasi zikir tidak hanya untuk penderita
Saran tekanan darah di atas normal, namun juga
Berdasarkan pelaksanaan dan per- dapat dilakukan pada tahap perkem-
timbangan, peneliti menyampaikan bebe- bangan lainnya atau dengan penyakit-
rapa saran, yaitu sebagai berikut. Pertama: penyakit dan gangguan lain yang dapat
Pihak puskesmas dan layanan kesehatan berhubungan dengan stres. (3) Setiap
Fu, C.F. (2008). Music therapy and (2001). Kapita selekta kedokteran.
women’s health : effects of music Edisi Ke Tiga. Jilid 1. Fakultas
assisted relaxation on women Kedokteran Universitas Indonesia.
graduate students’ stress and Penerbit: Media Aesculapius.
anxiety levels. Michigan: Michigan
state university. Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B.
(2005). Psikologi abnormal Jilid 1.
Harris, A., Mcgregor, J., Furuno, P., Zhu, Jakarta: Penerbit Erlangga.
J., Peterson, D & Finkelstein, J.
(2006). The use and interpretation Ogden, 2000. Stres yang melibatkan
of quasi-experimental studies in stresor. Yogyakarta: Rineka Cipta.
medical informatics. Journal of the Panti Rapih. Hipertensi Essensial Primer.
American medical informatics Diunduh pada 21 Maret 2013, dari
association : 13,1 http://www.pantirapih.or.id/index.p
Hawari, D. (2005). Al Qur’an : Ilmu hp?option=com_content&view=ar
kedokteran jiwa dan kesehatan ticle&id=136:hipertensi-essensial-
jiwa. Yogyakarta : PT. Dana Bhakti primer&catid=51:umum&Itemid=
Prima Yasa. 97.
Krouse, N. (2006). Gratitude toward god, Penzien, D.B., Rains, J.C., & Andrasik, F.
stress, and health in late life. (2002). Behavioral management of
Research on aging journal, recurrent headache: three decades
28: 163. of experience and empiricism.
Applied psychophysiology and
Latipun. (2010). Psikologi eksperimen. biofeedback.
Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang. Purnomo. (2010). Peran optimism,
representasi sakit dan kepatuhan
Linden, W., Lenz, J.W., & Con, A. H. terhadap kualitas hidup orang
(2001). Individualized stress dengan hipertensi. Jurnal
management for primary proceeding konferensi nasional II
hypertension. Arch intern Med. ikatan psikoligi klinis-Himpsi.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Lulu. (2002). Dzikir dan ketenangan jiwa
: studi pada majelis dzikrul ghofilin, Purtier Placenta. Penyebab Hipertensi.
cilandak, ampera raya, Jakarta. Diunduh pada 21 Maret 2013, dari
Jurnal Tazkiya, Volume 2. http://www.purtierplacenta.com/pe
nyebab-hipertensi.
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R.,
wardhani, W.I., setowulan, W.
Reiff, M., Schwartz, s., & Northridge, M. Tajudin, I. (2011). Pelatihan relaksasi
(2001). Relationships of depressive autogenik untuk menurunkan ting-
symtomps to hypertension in a kat stress pada penderita hipertensi.
household survey in harlem. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psiko-
Psychosomatic Medicine. logi Universitas Gadjah Mada.
Rice, L.P. (1999). Stress and health. Taylor, S.E. (2006). Health psychology.
California: Brooks/cole Publishing Singapore: McGraw Hill.
Company.
Vocks, S., Ockenfels, M., Jurgensen, R.,
Sadock, B.J & Sadock, V.A. (2007). Mussgay, L., & Ruddel, H. (2004).
Kaplan & Sadock’s : Synopsis of Blood pressure reactivity can be
psychiatry, bahvioral sciences/ reduced by a cognitive behavioral
clinical psychiatry. Philoadephia: stress management program.
Lippincott Williams & Williams. International Journal of Behavioral
Medicine.
Saleh, A. Y. (2010). Berdzikir untuk
kesehatan syaraf. Jakarta: Penerbit Wisny, A. (2008). Pelatihan manajemen
Zaman. stress untuk meningkatkan mana-
jemen diri pada penderita diabetes
Sarafino, EP.(2000). Health psychology mellitus tipe 2. Tesis. (tidak
biopsychosocial interaction. New diterbitkan). Universitas Gadjah
York: John Wiley and Sons. Mada.
Schrafer, W. (2007). Stress management Wolf, C., Blencher, A., Thomas, A.,
for wellness, 4 th ed. California: Zimmerman, F., & Weber, C.
Wadesworth. (2008). Cardiovascular reactivity
Sholeh, M. & Musbikin, I. (2005). Agama in patients with essential or renal
sebagai terapi : Telaah menuju ilmu hypertension understandardized
kedokteran holistik. Yogyakarta : mental stress. Clinical and
Pustaka Pelajar. Experimental Hypertension, 29,
301-310.
Suryati, A. (2005). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya Yurisaldi. (2010). Berdzikir untuk kese-
hipertensi essential di rumah sakit hatan saraf. Jakarta: Zaman.
islam Jakarta tahun 2005. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan. 2. 183-
193.