SENSOR KELEMBABAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi sensor
Dosen Pengampu :
Dr. Agus Subagio M.Si.
Disusun Oleh:
Ahmad Ulil Khoiril Latif 40040517060049
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana Ia telah memberikan
penulis kesehatan, kesempatan bahkan petunjuk dan inspirasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriring salam tak lupa penulis sampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui tentang Sensor
Kelembaban. Penulis mencoba untuk menjelaskannya secara singkat, semoga bisa
dijadikan sebagai sebuah acuan dalam pembelajaran. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Instrumentasi Industri Universitas UIN Suska Riau lokal B.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan,kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Sensor Kelembaban
2.2 Jenis Sensor Kelembaban
1. Capasitive Sensor
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang yang semakin maju, dan iklim cuaca yang tidak lagi
menentu jadi pada alat elektronika dikembangkan lah alat yang dapat mengukur
tingkat kelembaban, adapun tujuan pembuatan sensor ini adalah untuk mengurangi
kerusakan pada beberapa barang di tempat industri.
I.II TUJUAN
PEMBAHASAN
II.I. Pengertian Sensor Kelembaban.
Sensor kelembaan adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu
dalam proses pengukuran tingkat kelembaban uap air yang terkandung dalam
udara. Dalam dunia industri ada beberapa sensor kelembaban yang biasa di
gunakan yaitu, capasitif sensor, electrical conductivity sensor dan termal
conductivity sensor.
Dimana capasitif sensor adalah kapasitor yang terisi udara dibuat sebagai
sensor kelembaban relative karena uap dalam atmosfer merubah permivitas elektrik
udara. Electrical conductivity sensor disebut dengan “pope elememt”, yang terdiri
dari polystyrene yang diperlakukan dengan asam sulfur untuk memperoleh
karakteristik surface-resistivitas yang diinginkan. Penggunaan konduktivitas termal
dari gas untuk mengukur kelembaban, dapat di ukur oleh sebuah sensor termistor.
Dimana :
T = ketentuan suhu (dalam K)
P = adalah tekanan udara basah (dalam mHg)
Ps = adalah tekanan saturasi uap air ditemperatur T (dalam mHg)
H = adalah kelembaban relative (dalam %)
Rumus tersebut menunjukkan konstanta dielektrik dari udara basah, dan
untuk itu kapasitansi adalah sebanding dengan kelembaban relative. Jarak atau
ruang antara plat kapasitor dapat diisi dengan suatu isolator yang tepat yang
memiliki konstanta dielektrik yang berubah secara signifikan suatu waktu
tergantung kelembaban. Sensor kapasitif dapat dibentuk dari film polimer
hygroscopic dengan lapisan metal elektroda pada bagian yang berlawanan.
Kapasitansi suatu sensor kira-kira proporsional/sebanding dengan kelembaban
relative H.
Pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang berhadapan langsung.
Sensor tersebut berisi suatu material yang secara relative resistivitasnya rendah
yang berubah secara signifikan dibawah perubahan kondisi kelembaban. Contoh
lainnya dari sensor kelembaban konduktivitas adalah disebut dengan “Pope
element”, yang terdiri dari polystyrene yang dilakukan / diperlakukan dengan asam
sulfur untuk memperoleh karakteristik surface resistivitas yang diinginkan.
Material lainnya yang menjanjikan untuk pembuatan suatu film dalam sensor
konduktivitas adalah solidpolyelectrolytes karena konduktivitas elektrik dari bahan
itu bervariasi / berubah terhadap kelembaban.
Sensor kelembaban solid - state dapat dibuat dengan substrat silicon (gbr. 13.7
A) Silikon tersebut harus berkonduktansi tinggi, yang menyediakan garis edar
elektrik dari elektroda aluminium hampa udara / vacuum yang ditempatkan pada
permukaan sensor. Suatu lapisan oksida yang dibentuk pada bagian atas lapisan
aluminium konduktif, dan pada bagian atas itu, elektroda lainnya dibentuk. Lapisan
aluminium tersebut dianodized dalam suatu cara untuk membentuk permukaan
oksida berpori.
Elektroda bagian paling atas/diatasnya terbuat dari suatu bentuk emas berpori
yang dapat ditembus gas, dan diwaktu yang sama dapat menyediakan kontak
elektric. Oksida aluminium (Al2O3), seperti banyak material-material lainnya,
yang dengan siap mengabsorbsi air ketika terkontak/terhubung dengan campuran
gas yang mengandung air dalam keadaan beruap air.
C. Thermal Conductivity Sensors (Sensor Konduktivitas Thermal).
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Sensor kelembaan adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu
dalam proses pengukuran tingkat kelembaban uap air yang terkandung dalam
udara. Dalam dunia industri ada beberapa sensor kelembaban yang biasa di
gunakan yaitu, capasitif sensor, electrical conductivity sensor dan thermal
conductivity sensor.