Anda di halaman 1dari 23

Tugas

MAKALAH
Komunikasi Bisnis & Kemitrausahaan

Oleh :
Kelompok II

1. IQBAL (21610077)
2. IDUL GANI (21610166)

PROGRAM STUDI MANAJENEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat

dan karunia-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kulaih komunikasi bisnis

& kemitrausahaan, selaku dosen kami. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-

teman kami yang telah membantu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini banyak

kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga

dapat kami jadikan sebagai refensi dalam penyelesaian tugas berikutnya. Dan semoga dengan

terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua. Aamiin.....
`BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang
diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan
benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap
berperan sebagai manusia
Selain komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis,karena
dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan
hasrat hidup kita sebagai manusia. Jika komunikasi adalah elemen yang membedakan kita
sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga merupakan elemen penting yang tidak hanya
membedakan kita dengan benda, tetapi juga membedakan kita sebagai manusia dengan hewan.
Jika kita gabungkan dua kekuatan elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti akan
menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai penyatuan keduanya ini.
Namun, sebenarnya apakah komunikasi bisnis ini, Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi
untuk mencapai tujuan bisnis.
Karena Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita
tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan
komunikasi. Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras, formal, terstatndar
dan tanpa toleransi.
Dalam lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana
komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat, pengiriman
kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi dll.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1. Bagaimana komunikasi dalam organisasi ?
2. Bagaimana Komunikasi bisnis lintas budaya ?

C. Tujuan
Berdasarkan uarian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah :
1. Agar lebih memahami Bagaimana komunikasi dalam organisasi
2. Untuk lebih memahami Bagaimana Komunikasi bisnis lintas budaya
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Komunikasi dalam organisasi

Keberhasilan komuniakasi dalam suatu organisasi merupakan asset penting bagi


pencapaian sasaran dan tujuan organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi yang tercermin
dalam efektiviyas dan efesiensinya merupakan alat perekat organisasi, yang juga mempengaruhi
nama baik (goodwill) organisasi yang bersangkutan.

A.. Hubungan komunikasi

Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat
tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.

Hubungan komunikasi yang terjalin baik antara manajer yang satu dengan yang lain,
antara manejer dengan karyawan, atau antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain,
merupakn salah satu kunci keberhasilan manejer dalam mencapai tujuan organiasasi yang telah
di tetapkan.

1. peran manejer

Manajer pada semua level dalam organisasi bisnis memniliki peran strategis bagi
pengembangan organisasi ke depan. Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran manejerial yang
dapat di terapkan oleh seorang manejerial dalam suatu organisasi, yaitu peran antar pribadi
(interpersonal roles), peran internasional (informational roles), peran keputusan (decisional
roles). Masing-masing peran manejerial tersebut tidak dapat di lepaskan dengan betapa
pentingnya kegiatan komunikasi dalam dunia bisnis. Melalui masing-masing peran tersebut
seorang manejer harus mampu mengumunikasikan ide, gagasan atau imformasi kepada para
karyawannya, sehingga mereka dapat memahami pesan yang telah di sampaikan dengan baik dan
efektif.
a. Peran antar pribadi

Peran antar pribadi menunjukan bahwa seorang manejer harus mampu memerankan
dirinya sebagai tokoh figur (figurehead role), manajer (leader role), dan penghubung (liason
role).

Seorang manajer dalam suatu organisasi harus dapat memerankan dirinya sebagai tokoh
figur. Sebagai contoh, ia dapat berperan sebagai perwakilan atau yang di tuangkan dalam suatu
organisasi. Ia memberikan sambutan pada acara-acara tertentu yang bersifat informal, misalnya
pada acara lomba sepeda santai, resepsi pernikahan, atau peristiwa duka cita yang di alami salah
satu karyawan di organisasi yang di pimpinnya.

b. Peran informasional

Peran imformasional mencakup peran pemantauan (monitor role), peran penyebar


imformasi (disseminator role), dan peran pembicara (spokesperson role).

Peran pemantauan/monitoring adalah peran yang harus di lakukan oleh seorang manajer
untuk mengawasi bawahan (para karyawan) agar pekerjaan mereka sesuai dengan rencana yang
telah di tetapkan sebelumnya. Selanjutnya peran penyebar imformasi adalah peran manejer untuk
menyebarluasakan atau menyampaikan imformasi secara menyeluruh kepada para karyawannya
agar dapat memahami dengan baik berbagai kebijakan oprganisasi tersebut.

c. Peran keputusan

Peran keputusan (decisional role) mengcakup tiga peran penting yaitu ; peran wirausaha
(enterprener role), peran pemecah masalah (disturbance handler role), dan peran pengalokasi
sumber daya (reseorce allocator role), dan peran negoisator (negoisater role).

Seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai wirausaha yang jujur, di
names, ulet, kreatif, inovatif, responsive, bertanggungjawab, berani mengambil resiko, dan
berwawasan luas.
2. kegiatan pertukaran informasi

Pencapain tujuan suatu organisasi memerlukan proses komunikasi. Proses komunikasi


memungkinkan anggota organiasasi bertukar informasi dengan menggunakan suatu bahasa atau
symbol-simbol yang biasa (umum) di gunakan. Di samping itu, melalui prxosexs komunikasi
tersebut akan di peroleh suatu hasil yang sangat berarti.

Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi : (1)
komunikasi memungkinkan anggota organisasi bertukar imformasi. (2) komunikasi membantu
menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran
informasi.

a. Menetapkan tujuan

Kebanyakan organisasi mempunyai berbagai tujuan, hal yang bersifat formal maupun
non fprmal. Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi baik staf
manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah, maupun karyawan, perlu
melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang.

b. Membuat dan melaksanakan keputusan

Tujuan yang telah di tetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang
dalam organisasi tersebut membuat berbagai keputusan yang mendukung terlaksananya tujuan,
serta mematuhi keputusan yang telah di sepakati. Untuk membuat keputusan-keputusan yang
mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta agar dapat melakukan
penilaian terhadap berbagai pilihan/alternative yang ada, dengan cara membaca, bertanya kepada
orang lain, dan sebagainya.

c. Mengukur prestasi kerja

Saat keputusan telah di laksanakan, manajemen perlu di melakukan pengukuran untuk


mengetahui apakah hasil yang di harapkan telah tercapai.pengukuran prestasi kerja mengcakup
beberapa factor, antara lain: biaya, penjualan, pangsa pasar, produktivitas, tingkat perputaran
karyawan dan tingkat persedian yang ada.oleh karna itu, untuk mengukur prestasi kerja
organisasi secara menyeluruh sangat di perlukan terjalinnya komunikasi yang baik antar unit
yang ada dalam organisasi tersebut.

d. Merekrut dan mengembangkan staf

Jika ingin merekrut seseorang, suatu perusahaan harus mengumumkan secara terbuka,
meneliti resume, dan melakukan wawancara denagan pelamar sehingga dapat di tentukan orang
yang benar-benar cocok untuk menduduki jabatan yang tersedia. Selanjutnya, karyawan baru
perlu d perkenalan dengan staf organisasi.

e. Pelayanan pelanggan

Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer atau pelanggan (internal
maupun eksternal) dengan menggunakan komunikas, baik dalam bentuk formal maupun
informal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis dalam rak-
rak, dan berbagai macam bentuk symbol seperti di larang merokok, arah paanah, dan sejenisnya
juga merupakan bentuk kemunikasi yang mungkin di gunakan oleh suatu organisasi dalam
berhubungan dengan pelanggan atau konsumennya.

f. Negoisasi dengan pemasok

Untuk mendapatkan harga produk yang baik, manajemen dalam suatu perlu mengadakan
negoisasi baik dengan pemasok maupun dengan pemberi pinjaman. Setelah mendapatkan
bantuan dana yang di perlukan, mereka harus secara rutin memberikan laporanm perkembangan
perusahaannya kepada pihak-pihak yang terkait.

g. Memproduksi produk

Untuk menuangkan idea tau gagasan mengenai produk baru, kemudian menempatkannya
dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang siap di pasarkan, pemasar
melakukan penelitian pasar, dan manejer penjualan melakukan kampanye penjualan.kegiatan-
kegiatan tersebut memerlukan banyak kemunikai antar manejer dengan karyawan, antara
karyawan yang satu dengan yang lain, atau antara bagian pemasaran dengan para pelanggan.
Dengan kata lain, proses produksi erat kaitannya dengan komunikasi.
h. Berintraksi dengan peraturan yang ada

Komunikasi bukan hanya terjadi dalam tubu8h perusahaan, tetapi juga perusahaan
dengan pemerintah. Sebagai wakil masyarakat, pmerintah sudah seharusnya melindungi
kepentingan masyarakat.

Untuk itulah pemerintah menyusun peraturan yang bertujuan memberikan perlindungan


bagi masyarakat luas dari tindakan sewenang-wenang perusahaan.

B. Pola komunikasi

Meskipun semuan organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam
mencapai tujuannya, perlu di ketahui bahwa pendekatan yang di pakai antara antara satu
organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan
beskala kacil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian imformasi dapat di lakukan
secara langsung kepada para karyawanya tersebut.

Bagaimana pola komunikasi (patterns of communication) terjadi dalam suatu organisasi ?


secara umum, pola komunikasi dapat di bedakan menjadi saluran komunikasi formal (formal
communication channel) dan saluran komunikasi non formal (informal communications
channel).

1. saluran komunikasi formal

Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai
macam posisi dan kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggungjawab dan
wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian imformasi dari manejer kepada
bawahan ataupun manejer ke karyawan, pola transformasi imformasinya dapat berbentuk
komunikasi dari atas ke bawah (top down atau downwardcommuncations),komunikasi dari
bawah ke atas (bottom –up atau upward commications), komunikasi horizontal ( horizontal
communications), dan komunikasi diagonal (diagonal communication), selanjutnya kan di bahas
mengenai keterbatasan komunikasi formal ( Montana, 1993; greene, 1985).
a. Komunikasi dari atas ke bawah

Secara sederhana, transformasi imformasi dari manejer dalam semua level ke bawahan
merupakan komukasi dari atas ke bawah ( top down atau downward communications). Aliran
komunikasi dari manejer ke bawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan
kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manejer yang menggunakan jalur komunikasi
ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan imformasi, mengarahkan, mengoordinasikan,
memotivasi, meminpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Menurut katz dan kahn, komunikasi ke bawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu :

1.) Memberikan pengarahan atau intruksi kerja tertentu


2.) Memberikan imformasi mengapa suatu pekerjaan harus di laksanakan
3.) Memberikan imformasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4.) Memberikan umpa balik pelaksanaan kerja kepada karyawan,
5.) Menyajikan imformasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi
menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin di capai.

b. Komunikasi dari bawah ke atas

Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (button-up atau upward
communications) berarti alur pesan yang di sampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke
atas (manejer). Pesan yang ingin dib sampaikan mula-mula berasal dari karyawanyang
selanjutnya di sampaikan ke jalur yang lebih tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manejer produksi,
dan akhirnya ke manajer umum.

Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer harus percaya
penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, imformasi apa pun dari bawahan tidak akan
bermanfaat karna yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidakpercayaan terhadap imformasi
tersebut.
c. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal (horizontal communications) atau sering juga di sebut dengan


istilah komunikasi lateral ( Lateral communications), adalah kominikasi yang terjadi antara
bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi.tujuan komunikasi
horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan imformasi
kepada bagian atau depertement yang memiliki kedudukan sejajar.

Di dalam praktiknya, terdapat kecendrungan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya


manajer suka melakukan tukar-menukar imformasi dengan rekan kerjanya di apartemen atau
devisi yang berbeda, terutama apabila muncul masalah-masalah khusus dalam organisasi
perusahaan. Komunikasi horizontal bersifat koordinatif di antara mereka yang memiliki posisi
sederajat, baik di dalam satu departemen maupun di antara beberapa departemen.

d. Komunikasi diagonal

Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi
sebelumnya. Kominkasi diagonal (diagonal communications) melibatkan komunikasi antara dua
tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manjer
pemasaran dengan bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian promosi, antara manjer
produksi dengan bagian akuntansi, dan antara manajer keuangan dengan bagian penelitian.

Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah :

1.) Penyebaran imformasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi
tradisional.
2.) Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau department ikut membantu
menyelesaikan masalah dalam organisasi.

e. Keterbatasan komunikasi formal

Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi
formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.
Di lihat dari sudut pandang individual (perseorangan), komunikasi formal sering
membuat frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya keterbatasan untuk masuk
ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organiosasi yang besar, untuk dapat
berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu malalui lapisan manajer yang ada
di bawahnya.artinya banyak jalur yang harus di lalui untuk dapat berkomunikasi dengan manajer
puncak.

2. saluran komunikasi informal

Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana imformasi yang ada di
transformasikan dari satu bagian ke bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan jalur hirarki
yang ada. Namun, dalam praktik, tampaknya garis-garis dan kotak-kotak yang tergambar pada
struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam suatu organisasi untuk saling
bertukar imformasi antara orang yang satu dengan yang lainnya. Oleh karna itu, keberadaan
jaringan komunikasi imformal dalam suatu organisasi tidak dapat dib elakan, jaringan ini dapat
pula di gunakan oleh para manajer untuk memonitor para karyawannya dalam melakukan
tugasnya.

C. Cara mengelola komunikasi

Ada dua hal nyang perlu di perhatikan dalam mengelola komunikasi, pertama:
bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; kedua: bagaimana menangani kritis
komunikasi. Penjelasan dari kedua hal tersebut di sajikan berikut ini.

1. penanganan pesan-pesan rutin

Dalam organisasi besar, pada dasarnya volume pesan-pesan (tertulis) lebih banyak dari
pada dalam organisasi berskala kecil, tetapi semua perusahaan memusatkan perhatiannya pada
bagaimana memaksimalkan mamfaat (benefit) dari kegiatan komunikasi dengan biaya (cost)
tertentu. Untuk dapat memaksimumkan mamfaat dan meminimkan biaya tersebut, seorang
manajer perlu memperhatikan berbagai hal berikut:
a. Mengurangi jumlah pesan

Arus pesan dalam suatu organisasi yang di sampaikan secara lisan maupun tertulis perlu di kelola
dengan baik. Dalam hal ini, seorang manajer suatu organisasi perlu menentukan skala perioritas
pesan untuk membuat satu halaman surat di perlukan waktu dan sumber-sumber (uang/bahan,
waktu, tenaga). Organisasi juga perlu menghitung berapa rata-rata biaya yang di perlukan untuk
mencatat, mengetik, mengedit dan mengirimkan surat serta berapa lama sebuah surat bisnis dapat
di selesaikan.

b. Intruksi yang jelas

Kesalahan yang menyebabkan macetnya komunikasi, mungkin dapat di bebankan kepada


setiap orang yang ada dalam organisasi. Namun dalam hal ini seorang manajer mempunyai
tanggung jawab khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang harus di
lakukan. Orang-orang yang bertugas melakukan komunikasi(komunikator) sudah seharusnya
memahami kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan, sehingga iab dapat
menghindarkan dirinya dalam kesalahan member intruksi.

c. Mendelegasikan tanggung jawab

Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bilamanajer
mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang di bebankan
kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer harus mendelegaikan beberapa pekerjaan
komunikasi kepada orang lain.

d. Melatih petugas

Seseorang yang memegang pensil tidak otomatis menjadi penulis yang baik, seseorang
yang memiliki suara yang menarik juga tidak otomatis dapat menjelas sesuatu dengan khalayak
(audience). Namun, penulis maupun pembicara yang tidak memiliki bakat alami dapat menjadi
penulis dan pembicara yang baik melalui pelatihan-pelatihan yang teratur dan terencana dengan
baik.
2. Penanganan krisis komunikasi

Mengelolah arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari adalah suatu hal yang biasa, tetapi
tes keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada saat munculnya krisis komunikasi
dalam suatu organisasi. Mengapa demikian ? semakin besar tantangan atau resiko yang harus di
hadapi, semakin tinggi tingkat kemampuan atau keterampilan yang di butuhkan. Krisis
komunikasi ini merupakan suatu ajang uji coba keterampilan yang cukup menantang.

Dalam situasi krisis komunikasi, ada beberapa hal yang dapat di lakukan antara lain :

1. Siapkan tim yang terampil/cekatan dalam penanganan krisis


2. Usahakan agar manajemen puncak agar segera bertindak pada saat krisis terjadi
3. Ciptakan sebuah pusat imformasi sebagai refresentasi perusahaan yang di lengkapi
dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi.
4. Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh, terbukan dan jujur. Jika memang ada yang
salah, segera mohon maaf.
5. Tunjukan keseriusan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi jugha dalam
tindakan nyata.

D. Meningkatkan keterampilan komunikasi

Sebagaimana anda ketahui, komunikasi merupakan suatu keterkaitan antara individu-


individu dengan organisasi. Kemampuan anda untuk memahami apa yang sedang terjadi sangat
tergantung pada kepekaan anda sebagai komunikator. Bila anda tahu dinamika komunikasi, anda
akan dapat membaca secara akurat apa yang sedang terjadi dalam suatu organisasi. Pada saat
yang sama, anda dapat menyesuaikan pesan-pesan anda sendiri, dengan menggunakan jaringan
komunikasi untuk mendapatkan maafaat yang terbaik.

Di sampimg itu, keterampilan komunikasi, kemampuan membaca, menulis, mendengar, dan


berbicara, adalah sangat penting dan di utamakan oleh para manajer suatu perusahaan.
Keterampilan anda dalam berkomunikasi akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anda
dalam dunia bisnis.
Beberapa keterampilan khusus yang di perlukan dalam komunikasi bisnis adalah :

a. Membaca
b. Mendengarkan
c. Membuat percakapan menarik
d. Melakukan wawancara
e. Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil
f. Berpidato dan presentasi
g. Menulis surat, memo dan laporan

2.1 Komunikasi bisnis lintas budaya

A. Pengertian komunikasi bisnis lintas budaya

Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik bagi budaya di suatu daerah, wilayah,
atau Negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi bisnis. Secara
sederhana, komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang di gunakan dalam dunia
bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan factor-faktor budaya
suatu daerah, wilayah atau Negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata
budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh di berbagai daerah dalam wilayah
suatu Negara.

Indonesia sebagai salah satu Negara yang sangat kaya dengan aneka macam budaya
merupakan salah satu contoh yang sangat berharga bagi para pelaku bisnis dalam menerapkan
komunikasi bisnis lintas budaya. Sebagaimana di ketahui, setiap daerah yang ada di Indonesia ini
memiliki kekhasan budaya yang tidak di miliki oleh daerah lainnya, seperti bagaimana orang
berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana orang menghargai orang lain, bagaimana mereka
memanfaatkan waktu yang ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka meyakini atau
mempercayai sesuatu sudah turun temurun dari nenek moyang mereka, bagaimana mereka
berpakaian, dan bagaimana mereka memperlakukan suatu produk.
Pada umumnya masyarakat di suatu Negara yang memiliki musim salju akan
mempersiapkan berbagai kebutuhan hidupnya sesuai dengan cuaca yang sangat dingin dengan di
bawah suhu 0 derajat. Pada saat musim salju tiba, mereka memerlukan berbagai macam produk
yang sesuai dengan musimnya, misalnya produk jaket, sweter, alat penghangat ruangan, sepatu
untuk salju, sarung tangan untuk salju dan lain sejenisnya.

B. Pentingnya komunikasi bisnis lintas budaya

Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak, mengantisipasi


era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang di tandai dengan semakin meluasnya
berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini, menyebabkan pertukaran
imformasi dari suatu Negara ke Negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia ini tidak lagi
terkait dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu Negara.

Tanpa harus mengamati dengan jeli, orag awam pun mengetahui bahwa sudah Indonesia
memasuki era globalisasi. Contoh sederhananya adalah masuknya sejumlah produk dan jasa dari
luar negeri yang dapat di komsumsi oleh konsumen di tanah air, seperti makanan cepat saji,
minuman ringan, mainan anak-anak, pakaian perlengkapan komunikasi, computer personal,
produk elektronik (audio visual) dan pekerja asing dalam berbagai bidang keahliannya.

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, kominikasi lintas budaya
menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.
Bagaimanapun di perlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam
melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan ( termasuk komunikai leat internet)
maupun lisan (bertatap muka langsung).
C. Memahami budaya dan perbedaannya

1. Definisi Budaya

Budaya dapat di definisikan bermacam-macam bergantung pada sudut pandang setiap


ahli. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang budaya :

a. Menurut lehman, himstreet, dan baty, budaya di artikan sebagai sekumpulan pengalamn
hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya
bagaimana prilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.
b. Menurut hosfstede, budaya di artikan sebagai pemograman kolektif atas pikiran yang
membedakan angota-anggota suatu kategori dari kategori lainnya.
c. Menurut bove dan thill, budaya adalah system sharing atau symbol-simbol kepercayaan,
sikap, nilai-nilai, harapan dan norma-norma untuk berprilaku.
d. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya di artikan sebagai tipikal karakteristik prilaku
dalam suatu kelompok
e. Menurut mitchel, budaya merupakan seperangkat niali-nilai inti, kepercayaan, standar,
pengetahuan, moral, hokum, dan prilaku yang di sampaikan oleh individu-individudan
masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, bepresaan dan
memamdang dirinya serta orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian budaya tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu di
perhatikan, antara lain adalah budaya mencakup sekumpulan pengalaman hidup, pemograman
kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu
masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana system, nilai, norma, symbol-simbol, dan
kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.

2. Komponen Budaya

Menurut lehman, himstreet dan baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa komponen
utamanya, yaitu : nilai-nilai ( baik atau buruk, di terima atau di tolak), norma-norma (tertulis dan
tidak tertulis), symbol-simbol ( warna logo suatu perusahaan), bahasa dan pengetahuan.
Menurut Micthel, komponen budaya mencakup antara lain : bahasa,
kepercayaan/keyakinan, sopam santun, adat istiadat, seni, pendidikan humor dan organisasi
social.

Sementara itu menurut kateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya material,
lembaga social, system kepercayaan, estetika dan bahasa.

3. Tingkatan Budaya

Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya,
yaitu ; formal, informal, dan teknis. Masing –masing tingkatan budaya tersebut dapat di jelaskan
secara lebih rinci sebagai berikut :

a.) Formal

Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang di lakukan
oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnyadan hal itu
bersifat formal/resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa Indonesia termasuk salah satu
budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang bersifat formal dan tertrukstur dari
dulu hingga sekarang.

b.) Informal

Tingkatan berikutnya adalah informal. Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak di
teruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang di dengar,
di lihat, di pakai dan di lakukan, tanpa di ketahui alasannya mengapa hal itu di lakukan.

c.) Teknis

Tingkatan berikutnya adalah teknis. Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan merupakan
hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus di lakukan dan
yang lain tidak boleh di lakukan.
4. Mengenal Perbedaan Budaya

Perbedaan budaya dapat di lihat dari nilai social, peran dan status, kebiasaan pengambilan
keputusan, sikap terhadap waktu, penggunaan ruang/jarak, konteks budaya, bahasa tubuh,
hokum, prilaku etis, dan perbedaan budaya perusahaan.

a. Nilai –nilai social

Secara umum orang –orang amerika berpandangan bahwa uang akan dapat mengatasi
berbagai masalah, kekayaan yang di peroleh dari usahanya sendiri merupakan sinyal superiotas,
dan orang yang bekerja keras lebih baik dari pada tidak bekerja keras.

b. Peran dan status

Budaya menuntun peran yang akan di mainkan seseorang, termasuk siapa yang
berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan dengan cara bagaimana
mereka berkomunikasi.

c. Pengambilan keputusan

Di Negara-negara maju seperti amerika serikat dan kanada, para eksekutif selalu
berupaya secepat dam seefesien mungkin dalam mengambil keputusan penting.

d. Konsep waktu

Sebagian besar penduduk Negara maju sudah menyadari bahwa waktu sengatlah
berharaga. Untuk menghemat waktu para eksekutif amerika dan jerman membuat rencana bisnis
secara efisien dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentu pada periode tertentu.

e. Konsep jarak komunikasi

Sebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga berbeda untuk budaya yang
berbeda. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif amerika serikat dan kanada
menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara.
f. Konteks budaya

Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain
sangat di tentukan konteks budaya.

g. Bahasa tubuh

Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalapahaman bekomunikasi lintas
budaya. Sering kali orang perlu mewaspadai antara kata yang di ucapkan dengan gerakan-
gerakan tubuhnya agar dapat di ketahui agar dapat di ketahui apa maksud yang sebenarnya.

h. Perilaku social

Apa yang di anggap sopan di suatu Negara bisa jadi di anggap kurang sopan di Negara
lain.

i. Perilaku etis

Perilaku yang etis dan tidak etis antar Negara pun bisa berbeda, di beberapa Negara,
perusahaan di harapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk persetujuan kontrak
pemerintah.

j. Perbedaan budaya perusahaan

Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuartu dengan kata
lain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi dengan orang lain.

D. Komunikasi Dengan Orang Berbudaya Asing

1. belajar tentang budaya

Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya
berbeda, seseorang akan dapat berkomunikasi dengan efektif bila telah mempelajari budayanya.
Berikut ini adalah beberapa contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan perjalanan ke
suatu Negara :
a. Di spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh ayunan,
melepas jabat tangan segera dapat di artikan sebagai suatu penolakan.
b. Jangan memberi hadiah minuman-minuman beralkohol di Negara-negara arab
c. Di Pakistan atau di Negara-negara mayoritas penduduk islam, jangan heran jika di
tengah-tengah pertemuan bisnis mereka minta izin keluar untuk menunaikan sholat karna
setiap ,muslim wajib sholat lima waktu.
d. Anda di anggap menghina tuan rumah jika anda menolak tawaran makanan, minuman
atau setiap bentuk kebaikan di Negara-negara arab. Namun anda juga jangan cepat-cepat
menerima segala bentuk tawaran tersebut. Kalau mau nmenolak suatu tawaran tolaklah
dengan cara yang sopan.
e. Tekankan usia perusahaan anda ketika berhubungan bisnis dengan pengusaha di jerman
belanda dan swiss.

2. Mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya

Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu


seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan
oramg lain yang memiliki budaya berbeda.

Berikut ini beberapa petunjuk atau tips yang di perlukan seseorang ketika berhubungan
dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

a. Asumsikan berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa
orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan
b. Berani mengambil tanggung jawab saat berkomunikasi. Jangan berasumsi bahwa ini
adalah pekerjaan orang lain untuk berkomunikasi dengan orang lain.
c. Tidak member pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimalah
perbedaan dengan memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka.
d. Tunjukan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan itu di komunikasikan
melalui gerak isyarat, kontak mata, dan sejenisnya dalam berbagai budaya yang berbeda
e. Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk membayangkan perasaan
orang lain bagaimana dan mengapa berkomunikasi
f. Menahan sikap ambiguitas/mendua. Belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada
situasi yang membingungkan
g. Jangan melihat sesutau yang superficial. Jangan di tunggu dengan sesuatu sperti pakaian,
penampilan, atau ketidaknyamanan lingkungan.
h. Sabar dan tekun. Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki
budaya berbeda, jangan mudah menyerah
i. Mengenal bias budaya anda sendiri. Belajar untuk mengidentifikasikan ketika asumsi
anda berbeda dengan orang lain.
j. Fleksibel/luwes. Siap mengubah kebiasaan atau sikap anda ketika berkomunikasi dengan
orang yang memiliki budaya berbeda
k. Tekanka hal-hal yang biasa. Carilah kesamaan untuk menjalin suatu kerja sama
l. Mengirim pesan yang jelas. Membuat sinyal verbal dan nonverbal yang jelas dan
konsisten
m. Tingkatkan kepeakaan budaya anda. Belajar tentang berbagai kebiasaan dan praktik,
sehingga seseorang perlu waspada terhadap potensi munculnyasalah komunikasi
n. Besifat individual. Berkomuniaksi dengan setiap orang sebagai individu bukanlah
mewakili kelompok lain
o. Belajar secara langsung. Investigasi setiap budaya, sehingga anda tahu kapan mengirim
suatu pesan dengan cara langsung atau tidak langsung.
p. Memperlakukan tafsiran anda sebagai hipotesis kerja. Saat anda memahami budaya
asing, berhati-hatilah terhadap umpan balik yang di lakukan si penerima pesan.

3. Negoisasi lintas budaya

Orang yang berasal dari budaya yang berbeda sering kali mempunyai pendekatan
negoisasi yang juga berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi.
Negoisator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan
metode pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya partner anda sebelum
bernegoisasi, anda akan lebih mudah dapat memahami pandangan mereka. Lebih lanjut
menunjukan sikap luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawah pengaruh yang
baik bagi proses negoisasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat di temukan solusi
yang menguntungkan kedua belah pihak.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi, yang merupakan keterkaitan antara individu-individu dengan organisasi,


mempunyai peranan yang cukup penting bagi berjalannya fungis-fungsi dalam suatu organisasi.
Seorang manajer yang di names harus neniliki tiga peran yang penting, yaitu : peran antarpribadi,
peran informasional, dan peran keputusan. Peran antar pribadi mengcakup peran antar tokoh
figur, peran pemimpin dan perang penghubung. Sedangkan peran imformasional mengcakup
peran monitoring, perang penyebar, dan peran juru bicara. Sementara itu peran keputusan
mencakup peran wirausaha, peran pengalokasi sumber daya, dan peran negoisator.

Semakin pesatnya perkembangan teknologi imformal dan komunikasi telah memberikan


peluang untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa dan budaya yang
berbeda. Pengembangan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting
artinya, mengingat kecendrungan dunia bisnis yang semakin menglobal.

Terdapat tingkatan budaya, yaitu : formal, informal, dan teknis. Kendala utama dalam
komunikasi lintas budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa. Perbedaan budaya
sering kali menjadikan komunikasi tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai