Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

EKONOMI MAKRO

Disusun Oleh :

Dwi Putri Jeng Ivo Nurun Nisa H0816041


Krisnandhita Bayu Ajie H0817048
Nasrudin Ahmad Al Azam H0817073
Sri Astuti H0817099

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
sebuah praktikum dan menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Ekonomi
Makro tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya
kelak di yaumul akhir. Proses penyelesaian Laporan Praktikum Ekonomi Makro
ini penulis mendapat bantuan baik secara moril maupun materiil dari pihak-pihak
lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
tersebut :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga
acara praktikum berjalan lancar dan Laporan Praktikum Ekonomi Makro
ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Dosen yang telah membimbing penulis dalam mata kuliah Ekonomi
Makro.
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik
berupa doa maupun materi.
4. Kepada tim Co-Asisten yang sudah memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada penulis.
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberi dukungan dan
bantuannya dalam menyusun laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Amin.

Surakarta, April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Praktikum .................................................................................... 2
D. Manfaat Praktikum ................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 3
III. METODOLOGI ........................................................................................... 6
A. Metode Penentuan Lokasi ........................................................................ 6
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 6
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 6
D. Metode Analisis Data ............................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar 10 Negara dengan Tingkat PDB Tertinggi ................................ 8
Tabel 4.2 Total Neraca Perdagangan Indonesia 2012-2017 ................................. 9

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Inflasi di Indonesia Periode 2002-2017 ................................. 11
Gambar 4.2 Tingkat Keterbukaan Negara-Negara ASEAN 2009-2013 ............... 12

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu ekonomi terbagi menjadi 2 cabang yaitu ekonomi mikro dan


ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari secara khusus pola konsumsi,
pola produksi, pasar atau aktivitas ekonomi lainnya pada tingkat rumah
tangga atau perusahaan, sedangkan ekonomi makro mencakup lingkup yang
lebih luas dan mempengaruhi kegiatan ekonomi mikro. Menurut (Mankiw et
al, 2013), ekonomi makro adalah ilmu tentang perekonomian secara
keseluruhan yang tujuannya untuk menjelaskan perubahan perekonomian
yang mempengaruhi semua rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara
bersamaan. Secara garis besar ilmu ekonomi makro dapat menjelaskan
mengenai kondisi perekonomian pada tingkat negara atau secara global.
Kondisi ekonomi suatu negara dapat berbeda dengan negara lainnya
karena berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut
menyebabkan sebuah negara memiliki kebijakan tersendiri dalam mengatur
perekonomiannya.Beberapanegaramenggunakanperekonomianterbukasebagai
sistemperekonomiannya. Sistem perekonomian terbuka adalah perekonomian
yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor)
barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain serta memiliki
hubungan-hubungan finansial dan non finansial dengan negara-negara lain,
seperti dalam bidang teknologi, pendidikan, dan kebudayaan.
Pembahasan mengenai sistem perekonomian terbuka yang diterapkan
oleh suatu negara, salah satunya negara Indonesia ini tentunya bermanfaat
bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat mengerti seperti apa penerapan sistem
perekonomian terbuka pada suatu negara, bagaimana ciri-ciri negara yang
menerapkan sistem perekonomian terbuka ini, dan apa saja kekurangan
maupun kelebihan dari penerapan perekonomian ini. Mahasiswa juga
diharapkan mampu untuk menganalisa kasus perekonomian terbuka pada
negara Indonesia ini dan memberi solusi bagaimana seharusnya negara
tersebut menerapkan sistem perekonomiannya.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perekonomian terbuka?
2. Bagaimana ciri-ciri dari perekonomian terbuka Indonesia dilihat dari
ekspor, impor, dan investasi?
3. Apa keuntungan dan kekurangan penerapan sistem perekonomian terbuka
di Indonesia?
4. Bagaimana kondisi kesejahteraan masyarakat?
C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui pengertian perekonomian terbuka.
2. Mengetahui ciri-ciri dari perekonomian terbuka Indonesia dilihat dari
ekspor, impor, dan investasi.
3. Mengetahuikeuntungandankekuranganpenerapansistemperekonomianterb
uka di Indonesia.
4. Mengetahui kondisi kesejahteraan masyarakat.
D. Manfaat Praktikum
1. Bagi Mahasiswa, untuk menambah wawasan tentang penerapan teori
ekonomi makro dan persyaratan dalam menempuh mata kuliah Ekonomi
Makro di Semester IV.
2. Bagi Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum dapat mendukung
kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan pertanian.
3. Bagi Pemerintah, hasil praktikum ini, diharapkan dapat menjadi
sumbangan pemikiran dari mahasiswa mengenai identifikasi, rumusan
masalah dan akar masalah, analisis dinamika determinan utama ekonomi
makro dalam perekonomian berkelanjutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi terbuka adalah sistem perekonomian dimana terjadi perdagangan


ekspor dan impor antarnegara. Masuknya perdagangan yang dilakukan untuk
menganalisis data lalu lintas ekspor dan impor untuk menghitung GDP dan
tingkat harga. Ekonomi terbuka menganggap konsumsi, investasi, pemerintah, dan
ekspor dikurangi impor. Ekonomi terbuka memungkinkan perdagangan mengalir
bebas dengan konsumen yang memiliki kemampuan memilih diantara berbagai
barang. Ekonomi terbuka memaksa untuk bersaing dengan perusahaan asing
untuk barang dan harga (Kurniawan dan Made, 2015).
Pereonomian terbuka lebih mengutamakan pengetahuan asing melalui
perdagangan iternasional. Perekonomian terbuka harus membentuk strategi
kebijakannya untk merangsang pertumbuhan produktivitas jangka panjang.
Efisiensi ekoomi dilakukan dengan penyerapan pengetahuan dari luar negeri
sebagai penentu daya saing dan produktivitas. Saluran internasional untuk
pertumbuhan teknologi sangat penting bagi perekonomian terbuka. Korelasi
positif antara ekspor dengan perekonomian terbuka juga telah lama terbukti,
ekspor berfungsi sebagai saluran pembelajaran yang pentin dalam suatu sistem
perekonomian terbuka ( Bye et al, 2016).
Sistem perekonomian terbuka sebagian outputdijual ke pasar domestik dan
sebagian lagi diekspor ke luar negeri, sehingga dalam perekonomianterbuka,
pengeluaran aggregat (Y) terdiri dari empat komponen yaitu konsumsi (C),
Investasi (I),pengeluaran pemerintah (G) serta ekspor barang dan jasa (X).
Hubungan tersebut dapat dijabarkandalam identitas berikut:
Y=C+I+G+X
Salah satu komponen dalam identitas pendapatan nasional adalah ekspor
yaitusebagai sumber penerimaan devisa suatu negara. Suatu negara harus
dapatmemenuhi beberapa kondisi untuk dapat mengekspor yaitu sebagai berikut:
1. Adanya kelebihan produksi dalam negeri sehingga kelebihan tersebut dapat
dijual ke luarnegeri melalui kebijakan ekspor
2. Adanya permintaan luar negeri untuk suatu produk

3
4

3. Adanya keuntungan yang lebih besar dari penjualan ke luar negeri daripada
penjualan didalam negeri
4. Adanya barter antara penduduk tertentu dengan produk lain yang diperlukan
dan tidak dapatdipoduksi di dalam negeri
Pengeluaran pemerintah juga mempengaruhi pendapatan nasional suatu
negara.Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah dan
tergantung dari besarnyapenerimaan pemerintah (Nasir dan Diana, 2015).
Sistem perekonomian terbuka umumnya sangat terbuka terhadap pengaruh
negara-negara lain, karena cukup besarnya proporsi output mereka yang dijual ke
negara lain. Pelaksanaan perdagangan luar negeri yang dipengaruhi oleh kurva
valuta asing, mata uang suatu negara yang dapat dibeli atau ditukar dengan mata
uang negara lain. Permintaan output domestik dikurangi impor, sebagaimana telah
ditunjukkan oleh permintaan dosmetik terhadap output luar negeri. Permintaan
luar negeri terhadap produk domestik akan sama jumlahnya dengan ekspor atau
banyaknya produk domestik yang dibeli oleh negara lain (Setiawina, 2016).
Menurut teori dasar perdagangan internasional, negara yang membuka
perekonomiannya dan ikut serta dalam kegiatan pasar dunia akan mendapat
keuntungan (gains from trade). Beberapa keuntungan tersebut antara lain pertama,
terbukanya akses pasar yang lebih luas. Kedua, meningkatnya pendapatan riil
masyarakat (pendapatan yang diukur dari berapa jumlah barang yang bisa dibeli
oleh sejumlah uang tertentu), karena melalui perdagangan, masyarakat bisa
mengkonsumsi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar. Ketiga, negara
dapat memperoleh barang yang kurang efisien atau bahkan tidak efisien
diproduksi dalam negeri dengan cara mengimpor barang tersebut dari negara lain
yang lebih efisien. Keempat, adanya peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih
besar karena bertambah luasnya pasar. Kelima, adanya kemungkinan transfer
teknologi yang dimiliki oleh negara maju ke negara berkembang baik tenaga ahli
maupun alat-alat canggih. Keenam, tercapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi
karena setiap negara akan berspesialisasi pada barang dan jasa yang sumber
dayanya melimpah. Ketujuh, tercipta daya saing ekonomi yang lebih tinggi karena
setiap barang dan jasa suatu negara harus mampu bersaing dengan barang dan jasa
5

negara lain. Terakhir, memungkinkan adanya modal yang mengalir dari luar
negeri melalui investasi asing yang berwujud penanaman modal asing (PMA)
yang kemudian dapat menggairahkan aliran modal dalam negeri yaitu penanaman
modal dalam negeri (PMDN) (Sabaruddin, Sulthon Sjahril. 2015).
Pada perekonomian yang terbuka, pasar barang mengalami keseimbangan
pada saat pendapatan nasional, aggregate supply, untuk barangbarang domestik
sama dengan permintaan barang tersebut. Pendapatan nasional memiliki
hubungan yang negatif terhadap tingkat suku bunga dan hubungan positif dengan
belanja pemerintah, permintaan uang memiliki hubungan yang positif dengan
harga barang dan pendapatan nasional.Sementara tingkat suku bunga nominal
memiliki hubungan yang negatif terhadap permintaan uang. Sehingga berdasarkan
teori pendekatan neraca pembayaran (Balance of Payment Parity), nilai tukar
dipengaruhi oleh perbedaan harga barang, yang mana dalam hal ini berupa output
riil antara dalam negeri dengan luar negeri (Aimon, 2013).
Ada dua pertimbangan dalam ekonomi terbuka. Pertama, pada umumnya
ekonomi sangat terbuka terhadap pengaruh negara-negara lain, karena cukup
besarnya proporsi output mereka yang dijual ke negara lain. Kedua, pelaksanaan
perdagangan luar negeri yang dipengaruhi oleh kurs valuta asing, mata uang suatu
negara yang dapat dibeli/ditukar dengan mata uang negara lain.Perdagangan
dengan negara lain dapat membuat harga-harga barang domestik stabil, karena
adanya faktor eksternal yang dapat digunakan untuk mempengaruhi level harga
dalam negeri ( Monacelli, 2013).
III. METODOLOGI

A. Metode Penentuan Lokasi


Penentuan lokasi untuk laporan ini ditentukan secara purposive (sengaja),
dimana penentuan lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu dan pertimbangan yang diambil berdasarkan tujuan penelitian.
Memilih satu negara dari beberapa negara yang menerapkan sistem
perekonomian terbuka. Negara yang dipilih adalah negara Indonesia yang
merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem perekonomian terbuka.

B. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan untuk laporan ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data pendukung yang sudah tersedia dan diperoleh dari
suatu instansi terkait (BPS, Bank Indonesia, World Bank, FA, Pemprov, dan
lain-lain).

C. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian adalah melakukan
pencatatan data yang diperoleh dari suatu instansi terkait dan melakukan studi
ilmiah terhadap data apa saja yang akan digunakan.

D. Metode Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah dengan
menggunakan metode analisis deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian. Analisis deskriptif ini bertujuan untuk memberikan deskripsi
mengenai subjek penelitian berdasarkan dari data-data yang diperoleh,
sehingga dalam penyajiannya lebih informatif dan mudah untuk dipahami.

6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perekonomian terbuka
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri
dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta
modal dengan negara-negara lain. Pada dasarnya manusia memang memiliki
keinginan yang tidak terbatas, dan untuk memenuhinya manusia tidak
mungkin dapat melakukannya sendiri sehingga memerlukan jasa-jasa dari
pihak lain. Keinginan manusia yang beraneka ragam menimbulkan kegiatan
tukar-menukar barang dan jasa. Kegiatan tukar menukar barang dan jasa
dikenal dengan istilah bharter. Tukar menukar cara ini lama- kelamaan
berkembang menjadi perdagangan. Barter adalah perdagangan atau
pertukaran barang dengan barang secara langsung. Perekonomian terbuka
adalah perekonomian suatu negara yang melakukan perdagangan
internasional serta memiliki hubungan-hubungan finansial dan non finansial
dengan negara-negara lain, seperti dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan
teknologi.
Sistem perekonomian terbuka merupakan sistem perekonomian dimana
terjadi perdagangan ekspor dan impor antarnegara, serta sangat terbuka
terhadap pengaruh negara-negara lain. Variabel dalam perekonomian terbuka
adalah ekspor, impor, neraca perdagangan, dan nilai tukar. Perekonomian
terbuka berinteraksi dengan dua cara yaitu membeli dan menjual barang atau
jasa di pasar produk dunia, serta membeli dan menjual aset modal,seperti
saham dan surat obligasi dipasar uang dunia.
Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar
negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan
ekspor dan impor itu kemudian memunculkan istilah perdagangan
internasional dan untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau impor
dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari
perdagangan internasional berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu
negara itu defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding

7
8

ekspornya dan begitu sebaliknya, suatu negara disebut surplus pada neraca
perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.
B. Ciri-ciri dari perekonomian terbuka Indonesia dilihat dar iGDP, ekspor,
impor, dan investasi
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Peringkat Negara PDB
1 USA 18,624,475

— Uni Eropa 16,332,631

2 China 11,218,281
3 Jepang 4,936,211
4 Jerman 3,477,796
Britania
5 2,647,898
Raya
6 Prancis 2,465,453
7 India 2,259,642
8 Italia 1,858,913
9 Brasil 1,795,925
10 Kanada 1,529,760
Sumber: "GDP and its breakdown at current prices in US Dollars". United
Nations Statistics Division. December 2017.
Tabel 4.1 Daftar 10 Negara dengan Tingkat PDB Tertinggi
Dilihat dari Tabel 1, tidak ada satu pun negara yang menganut sistem
ekonomi tertutup yang menempati urutan 10 besar negara dengan PDB
tertinggi. Fenomena tersebut sangat berkaitan dengan karakteristik sistem
ekonomi terbuka, dimana negara dapat dengan bebas melakukan hubungan
ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi antar negara sangat penting
untuk menjamin kelangsungan perekonomian suatu negara.
Beberapa contoh yang terjadi, misalnya ketika negara mengalami over-
supply suatu produk, maka dimungkinkan negara tersebut menjualnya ke
nagara lain. Negara dengan sistem ekonomi terbuka pun kadang sering gagal
dalam mengatasi masalah tersebut. Hal ini pernah terjadi pada masa
pemerintahan Hindia Belanda yang pernah mengalami kebangkrutan hebat
9

pada tahun 1930-an. Mereka terpaksa harus menandatangani Perjanjian


Brussels untuk pembatasan produksi gula mereka (Oudejans, 1999).
Berdasarkan asas ekonomi terbuka, mereka bisa berhubungan dengan negara
manapun, sehingga memiliki peluang yang cukup tinggi untuk memasarkan
hasil produknya. Disisi lain, mereka bisa mendatangkan barang-barang dari
negara lain ketika terjadi defisit antara kebutuhan dan persediaan di pasaran,
melalui cara tersebut, keberlanjutan aktivitas ekonomi bisa terjamin.
Indonesia menempati posisi ke-16 dalam daftar PDB negara-negara di
dunia (PBB, 2017). Sektor-sektor yang memainkan peran signifikan dalam
perekonomian meliputi industri, pertanian, pertambangan, dan jasa.
Karakteristik masyarakat yang umumnya konsumerisme menjadikan
penawaran produk yang ada cenderung meningkat. Ketakutan akan over-
supply pun bisa diatasi dengan memasarkan produk ke negara lain.
Berdasarkan hal itu, produksi barang dan jasa pun bisa terus digenjot,
sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Seiring meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, PDB negara pun juga meningkat.
2. Ekspor dan Impor

Sumber: BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian


Perdagangan.
Tabel 4.2 Total Neraca Perdagangan Indonesia 2012-2017
10

Perekonomian sistem terbuka selalu dikatikan dengan adanya ekspor dan


impor. Hubungan ekonomi antar negara memberikan konsekuensi adanya jual
beli antar negara. Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbuka mau
tidak mau akan terlibat dalam transaksi antar negara, misalnya menjual
produknya ke negara lain yang disebut dengan ekspor dan suatu saat dapat
membeli dari negara lain yang selanjutnya disebut dengan impor.
Gambar 1, memberikan gambaran mengenai dinamika ekspor dan impor
Indonesia periode 2012-2017. Ekspor merupakan senjata ampuh untuk
mengatasi permasalahan utama dalam kegaitan ekonomi yaitu pemasaran.
Produksi yang tinggi belum tentu memberikan efek yang baik bagi
pertumbuhan ekonomi. Melimpahnya produk di pasaran, akan melemahkan
nilai tawar produk tersebut. Kemungkinan selanjutnya, produsen akan
menunggu dan mengurangi produksi sehingga kondisi nilai tawar produk
membaik. Seringkali dalam kondisi “diam” tersebut, terjadi kelangkaan yang
mengganggu mata rantai perekonomian. Kelangkaan yang dibuat-buat itu
kadang direspon oleh pemerintah dengan melakukan impor. Kondisi yang
demikian menjadikan produsen tetap tidak bisa menaikkan nilai tawar,
sehingga salah satu solusinya adalah dengan melakukan ekspor.
Ekspor juga berperan sebagai penghasil devisa negara. Setiap ekspor
maupun impor akan terjadi transaksi. Impor berarti mengalirnya mata uang
asing ke negara lain yang menjadi asal produk. Ekspor berarti mengalirnya
mata uang asing dari negara lain ke negara kita. Transaksi yang dilakukan
akan menambah volume mata uang asing yang dimiliki oleh negara, sehingga
cadangan devisa semakin besar.
Salah satu dampak negatif dari ekspor-impor yaitu fenomena
ketergantungan (dependence). Negara berkembang dan terbelakang umumnya
melakukan ekspor barang-barang mentah atau setengah jadi, misalnya
Indonesia mengekspor barang-barang seperti sawit dalam bentuk CPO, besi
dalam bentuk bijih besi, ataupun kayu gelondongan. Negara maju dengan
teknologinya akan mengolah barang-barang tersebut menjadi barang bernilai
tinggi, misalnya CPO menjadi kosmetik dan biodiesel, besi menjadi mesin,
11

dan kayu menjadi produk furnitur. Barang yang diolah di negara maju akan
kembali diimpor oleh negara berkembang, sehingga berapapun keuntungan
yang mereka dapat dari ekspor, akhirnya akan kembali digunakan untuk
impor barang yang lebihmahal.

Sumber: Bank Indonesia.


Gambar 4.1 Grafik Inflasi Indonesia Periode 2002-2017
Aktivitas ekonomi kadang juga menimbulkan masalah dalam bidang
perekonomian. Salah satu masalah yang sering terjadi yaitu adanya inflasi.
Negara dengan sistem ekonomi apapun, baik terbuka atau tertutup, pasti
pernah mengalami inflasi. Hanya sedikit negara yang jarang mengalami
inflasi seperti Swiss. Inflasi ditandai dengan naiknya harga-harga. Menurut
Minomahasetra (2014) inflasi merupakan permasalahan utama negara
Zimbabwe, dimana pada titik tertingginya, 100 milliar dolar Zimbabwe hanya
bisa untuk membeli 3 butir telur.
Gambar 2 menunjukkan bahwa Indonesia juga mengalami masalah inflasi
meskipun tidak separah Zimbabwe. Sistem ekonomi terbuka memberikan
peluang sebesar-besarnya agar terjadi transaksi antar negara. Kondisi
ekonomi global tentu saja akan mempengaruhi kondisi dalam negeri. Contoh
nyata yang pernah terjadi yaitu krisis moneter yang dialami negara-negara
Asia pada tahun 1997 sangat berdampak bagi ekonomi Indonesia. Rupiah
12

dibiarkan mengambang oleh pemerintah setelah melalui kesepakatan dengan


IMF. Nilai tukar rupiah anjlok drastis dan tingkat inflasi mencapai 77%
(Sadikin, 2010). Hal itu tentu tidak akan terjadi bila Indonesia menganut
sistem ekonomi tertutup, karena tidak ada hubungan ekonomi dengan negara
lain sehingga nilai tukar bergantung pada kondisi domestik.
Ekspor dan impor juga dapat menjadi salah satu penyebab inflasi. Ekspor
tinggi akan menyebabkan pendapatan eksportir meningkat. Mereka akan
mempergunakan penghasilannya untuk membeli barang-barang tertentu,
kemudian jika jumlah barang yang bersangkutan dipasaran domestik tidak
memadai, maka akan terjadi kenaikan harga, dan apabila kenaikan harga
terjadi secara kolektif, kondisi itu sudah merupakan inflasi pada level rendah.
C. Keuntungan dan kekurangan penerapan perekonomian terbuka di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang telah lama
menerapkan sistem perekonomian terbuka. Hal ini terbukti dari keikutsertaan
Indonesia dalam beberapa kesepakatan kawasan perdagangan bebas atau free
trade agreement. Kesepakatan tersebut antara lain ASEAN Free Trade Area
(AFTA), ASEAN China FTA (ACFTA), ASEAN Korea FTA
(AKFTA),ASEAN Australia dan New Zealand (AANZFTA), ASEAN India
FTA(AIFTA), ASEAN Jepang CEP (AJCEP) dan Indonesia Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA).

Gambar 4.2 Tingkat Keterbukaan Negara-Negara ASEAN 2009-2013


13

Gambar 4.2 menunjukkan tingkat keterbukaan perdagangan negara-


negara anggota ASEAN yang diukur menggunakan indeks tingkat
keterbukaan (rasio ekspor dan impor terhadap PDB). Dari gambar tersebut
diketahui bahwa Singapore mempunyai tingkat keterbukaan paling tinggi dan
Myanmar paling rendah dari seluruh negara anggota ASEAN. Indonesia
sendiri rata-rata menempati urutan kesembilan. Menurut Nowbutsing (2014:
414) tingkat keterbukaan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu
kurang dari 50% termasuk dalam kategori tingkat keterbukaan rendah, lebih
dari 50% dan kurang dari 100% termasuk dalam kategori tingkat keterbukaan
sedang dan lebih dari 100% termasuk dalam kategori tingkat keterbukaan
tinggi. Dari data di atas Indonesia tergolong dalam kategori tingkat
keterbukaan rendah.
Keterbukaan ekonomi adalah faktor penting yang berkontribusi pada
pertumbuhan di negara-negara maju. Keterbukaan ekonomi dapat
memberikan peluang pada setiap negara untuk mengekspor barang yang
faktor produksinya menggunakan sumber daya berlimpah dan mengimpor
barang yang faktor produksinya langka atau mahal jika diproduksi di dalam
negeri. Menurut teori pertumbuhan ekonomi modern, keterbukaan ekonomi
diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Melalui
perdagangan internasional negara berkembang dapat mengimpor teknologi
baru dari negara maju. Perkembangan teknologi dari negara maju dianggap
sebagai faktor paling penting dalam proses pertumbuhan ekonomi karena
dapat meningkatkan produktivitas buruh, modal dan faktor produksi yang
lain. Hal ini sesuai pernyataan dari Kuznets dalam Jhingan (2012) bahwa
pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan
suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang ekonomi
kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan
teknologi, penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya.
Perkembangan kegiatan perekonomian suatu negara akan mengalami
perubahan, baik di tingkat kompleksitas masalah yang dihadapi maupun
sistem perekonomian yang digunakan. Kenyataanya tidak ada satu negara pun
14

yang menganut sistem pereknomian secara tertutup (tidak melibatkan pihak


luar negeri dalam kegiatan perekonomian). Hampir semua negara telah
melakukan kerjasama di dalam kegiatan perekonomian, artinya keterlibatan
rumah tangga luar negeri diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
dipenuhi di dalam negeri. Sistem pereknomian inilah yang disebut
pereknomian terbuka.
Dalam arti sempit, perekonomian terbuka (open economic)berarti
adanya peran perdagangan internasional yang cukup besar (di atas 20% PDB)
di dalam perekonomian suatu negara. Manfaat yang diperoleh dari adanya
perdagangan internasional dalam sebuah perekonomian, yaitu :
a. Menambah devisa negara
Perdagangan internasional terutama dari hasil penerimaan ekspor
merupaka sumber devisa negara yang terpenting.
b. Meningkatkan Produksi di Dalam Negeri
Perdagangan internasional memiliki efek langsung terhadap pertumbuhan
produksi di dalam negeri, terutama bagi negara-negara yang ekonomi
atau produksi mereka berorientasi ke pasar eksternal.
c. Memperluas Kesempatan Kerja
Perdagangan internasional mengakibatkan adanya pertumbuhan produksi
dalam negeri yang mengharuskan perusahaan untuk menambah faktor
produksi tenaga kerja.
d. Realokasi Sumber Daya Produksi
Dengan adanya kesempatan ekspor, semua faktor produksi dari
perusahaan digunakan secara optimal dengan cara direalokasikan ke
industri-industri yang melakukan ekspor.
e. Adanya Diversifikasi Produk
Kelemahan Perekonomian Terbuka :
a. Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi didalam perdagangan, baik
berupa harga, mutu dan kualitas barang sangat menentukan. Sehingga,
hanya barang yang berharga kompetitif serta mutu dan kualitas baik yang
laku di pasaran.
15

b. Mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing di luar negeri yang


sama baik mutu dan harganya sesuai dengan yang diperjualbelikan di
dalam negeri.

Cita rasa masyarakat terhadap produk yang dihasilkan sangat penting


peranannya di dalam ekspor suatu negara (Wolf, Martin. 2009).
D. KesejahteraanMasyarakat
Kebijakan perdagangan yang semakin terbuka sebagaimana yang
diterapkan Indonesia pada saat ini, telah memperbesar resiko guncangan
eksternal terhadap perekonomian domestik. Guncangantersebut khususnya
terhadapkesejahteraan masyarakat Indonesia. Seberapa besar dampak yang
akan disalurkan, dan melalui jalur mana, maupun pertanyaan empiris yang
penting untuk diketahui, baik bagi pelaku bisnis, dan juga bagi pemerintah
terutama dalam mendesain kebijakan. Kebijakan ekspor dan impor sangat
mempengaruhi kesejahteraan negara(Safitri, 2014)
Pendapatan menjadi salah satu hal penting untuk mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. Semakin besar tingkat pendapatan masyarakat,
maka kesejahteraan semakin tinggi. Devisa Negara memiliki peran penting
untuk negara berkembang seperti Indonosia. Kegiatan ekspor merupakan
salah satu penyumbang devisa terbesar. Dengan adanya hubungan kerja
dengan pihak luar negeri, memudahkan para pengusaha dalam negeri untuk
mengekspor barang barangnya. Namun dengan adanya impor juga sangat
berpengaruh terhadap neraca perdagangan dan berujung pada kekacauan
kegiatan pedagangan didalam negeri. Dimana jika tidak terdapat kebijakan
perlindungan industri dalam negeri terhadap impor, maka produk dalam
negeri akan tersisih.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan mengenai perekonomian terbuka yang telah
dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekonomi terbuka adalah sistem perekonomian dimana terjadi
perdagangan ekspor dan impor antarnegara
2. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang telah
lamamenerapkan sistem perekonomian terbuka. Terbuktidari
keikutsertaanIndonesia dalam beberapa kesepakatan kawasan
perdagangan bebas atau freetrade agreement.
3. Manfaat yang diperoleh dari adanya perdagangan internasional dalam
sebuah perekonomian, yaitumenambah devisa negara, meningkatkan
produksi di dalam negeri, memperluas kesempatan kerja, realokasi
sumber daya produksi, adanya diversifikasi produk.
4. Kebijakan perdagangan yang semakin terbuka dapat memperbesar resiko
guncangan eksternal terhadap perekonomian domestikkhususnya
terhadapkesejahteraan masyarakat Indonesia
5. Adanya hubungan kerja dengan pihak luar negeri, memudahkan para
pengusaha dalam negeri untuk mengekspor dan mengembangkan
usahanya jika diimbangi dengan kebijakan perlindungan industri dalam
negeri terhadap impor.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan mengenai sistem perekonomian terbuka pada
Negara Indonesia, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah sebaiknya menetapkan kebijakan perlindungan industri
terhadap impor sehingga produk dalam negeri tidak tergeser dengan
adanya impor.
2. Keterbukaan sistem ekonomi seharusnya bisa membuat Negara Indonesia
semakin maju jika dalam pelaksanaannya diatur dengan baik.

16
17

3. Seharusnya kesempatan emas masyarakat Indonesia untuk bisa


memasuki pasar global harus dimanfaatkan, dengan ikut andil dalam
kegiatan ekspor barang keluar.
DAFTAR PUSTAKA

Aimon, Hasdi. 2013. Prospek Perdagangan Luar Negeri Indonesia – Amerika


Serikat Dan Kurs. Jurnal Kajian Ekonomi.Vol. 1 (2): 207-208.
Bye, Taran, Leo. 2016. Growth and innovation policy in a small open economy :
Should you stimulate domestic R&D or export? Journal of Analysis and
Policy. Vol11(1): 42-45
Kurniawan P dan Made Kembar SB. 2015. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
Monacelli, Tomasso. 2013. Is Monetary Policy in an Open Economy
Fundamentally Different?. IMF Economic Review. Vol 61(1): 6-21
Minomahasetra, Monjy. 2014. Peran soutern african development community
(SADC) dalam mengatasi krisis di Zimbabwe. Laporan penelitian untuk
Jurusan Hubungan Inernasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politis
Universitas Negeri Jember. Jember.
Nasir, Muhammad dan Diana S. 2015. Pengaruh pengeluaran pemerintah, ekspor,
infrastruktur jalan dan jumlah penduduk terhadap pendapatan nasional
Indonesia. J Ekonomi dan Kebijakan Publik. Vol2(2): 93-104.
Oudejans, Jan H.M. 1999. Perkembangan Pertanian di Indonesia. UGM Press:
Yogyakarta
Sabaruddin, Sulthon Sjahril. 2015. Dampak Perdagangan Internasional Indonesia
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat : Aplikasi Structrural Path Analysis.
Jurnal Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol 17 (4).
Sadikin, Ferry Imanudin. 2010. Indentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi
inflansi sebelum dan sesudah krisis moneter 1997 suatu pendekatan VAR.
Thesis UI
Setiawina, Nyoman D. 2016. Harapan rasional ekonomi makro. Yogyakarta: Andi
offset
Wolf, Martin. 2009. Globalisasi Jalan Menuju Kesejahteraan. Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia.
Safitri,Haniyah, Amri AD, Ngalimatul M, Anna Z, et al. 2014. Analisis Neraca
Perdagangan Migas Dan Non Migas Indonesia terhadap Volatilitas
Cadangan Devisa 2003-2013.J Economics Development Analysis. Vol
3(2):353-361
.
Bukti jurnal Internasional
Bukti Buku:

Anda mungkin juga menyukai