Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

TEST KONSOLIDASI

Bilamana lapisan tanah lempung yang saturated (jenuh air) dikenai suatu beban,
tekanan air didalam pori – pori tanah akan naik secara mendadak. Tekanan air pori tersebut
akan berkurang secara perlahan – lahan dalam waktu yang cukup lama; hal ini disebabkan
karena koifisien rembesan dari tanah lempung adalah sangat kecil. Oleh karena itu,
perubahan volume (penurunan) dari tanah lempung yang disebabkan oleh proses keluarnya
air dari dalam pori terjadi sangat pelan dan lama sekali. Besarnya perubahan volume yang
akan terjadi pada suatu tanah lempung sebagai akibat dari penambahan beban diatasnya, serta
waktu yang diperlukan untuk perubahan volume dapat diperkirakan dengan memakai metode
yang diperkenalkan oleh Terzaghi (1923), yaitu dengan menggunakan paramereter –
paramereter kompressi dari tanah yang bersangkutan. Paramereter – paramereter yang
diperlukan tersebut meliputi :
- Koefisien konsolidasi (Cv)
- Compression index (Cc)
- Preconsolidtion pressure (σc)
Harga dari parameter – parameter tersebut diatas dapat ditentukan dengan mudah di
laboratorium, yaitu dengan cara melakukan test konsolidasi.
Mengingat pentingnya paramereter – paramereter tersebut dalam memperkirakan
besar dan lama penurunan (settlement) yang akan terjadi pada suatu tanah dilapangan sebagai
akibat dari bangunan yang didirikan diatasnya, kiranya perlu untuk diterangkan cara
pelaksanaan test konsolidasi secara jelas agar didapat hasil yanag cukup teliti. Didalam Bab
VI ini, urutan pelaksanaan test dan cara pengolahan data yang didapat dari hasil pengetesan
guna menentukan paramereter – paramereter compressi tanah akan diterangkan dengan jelas.
A. Alat yang diperlukan
1. Satu set alat konsolidasi
2. alat untuk memotong sample
3. Gergaji kawat
4. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
5. Stopwatch
6. Cawan
7. Oven

30
Alat untuk test konsolidasi terdiri dari dua unit yaitu consolidometer dan loading
unit. Ada 2 macam cosolidometer, yaitu :
a. Floating ring consolidometer (Gambar 6.1a), dan
b. Fixed ring consolidometer (Gambar 6.1b)
Floating ring consolidometer terdiri dari cincin kuningan untuk tempat contoh tanah
yang akan di test, dan dua batu porous yang diletakkan diatas dan dibawah contoh
tanah yang akan ditest. Contoh tanah dan dua batu porous yang sudah diletakkan
didalam cincin kuningan tersebut kemudian diletakkan pada plat dasar dari
consolidometer (seperti pada Gambar 6.1a). Muatan kemudian diberikan melalui
loading head yang diletakkan di atas batu porous. Pada sisitim floating ring
consolidometer ini, pemampatan dari contoh tanah yang di test terjadi dari atas dan
dari bawah kearah pusat atau tengah – tengah contoh tanah.

Gambar 6.1 Skema dari alat untuk test konsolidasi


a. Floating ring consolidometer
Keterangan :
a. Ring kuningan
b. Fixed ring consolidometer b. Batu porous
c. Plat dasar
Fixed ring consolidometer terdiri dari plat kuningan yangd. berlubang,
Ring plastic dua batu
e. Loading head
porous, cincin kuningan untuk tempat contoh tanah yang di f.test, dan cincin besi
Ring besi
g. Pipa tegak
yang dapat dipasang dengan rapat pada bagian atas dari plath. Dial
dasar (seperti pada
reading

Gambar 6.1b). Pada bagian pinggir dari plat dasar, dipasang sebuah pipa tegak yang
dapat digunakan untuk menentukan besarnya rembesan air dari tanah yang di test.
Pada fixed ring consolidometer, pemampatan dari contoh tanah yang di test terjadi
dari atas ke arah dasar tanah yang di test.
Spesifikasi dari loading device yang dipakai untuk test konsolidasi adalah
bermacam – macam tergantung pada pabrik yang membuatnya. Gambar 6.2
menunjukkan satu type dari loading device yang mempunyai ratio lengan
pembebanan = 1 : 10 (beban yang diterima oleh contoh tanah yang di test = `0 x
besar beban yang diletakkan pada lenngan pembebanan).
Pada test konsolidasi, geseran yang terjadi antara dinding ring kuingan sebelah
dalam dan contoh tanah yang di test adalah berbeda – beda tergantung pada type
dari consolidometer yang dipakai; keadaan ini bisa dilihat pada Gambar 6.3. Untuk
mudahnya, besar geseran antara sample dan dinding ring sebelah dalam diambil rata
– rata, yaitu sebesar 10 % dari besar muatan yang diberikan.

31
B. Urutan pelaksanaan test
1. Menyediakan contoh tanah yang akan di test dengan cara memotong pipa
Shelby yang berisikan contoh tanah yang diambil dari lapangan. Diameter dari
pipa Shelby seharusnya kira – kira 6,35 mm – 12,70 mm lebih besar dari
diameter tanah yang akan disiapkan untuk test.
2. Mengumpulkan sebagian dari sisa tanah bekas potongan didalam cawan untuk
ditentukan kadar airnya.
3. Mengumpulkan sebagian dari sisa tanah bekas potongan yang sudah dikeringkan
untuk ditentukan specific gravity-nya (Gs).
4. Menentukan berat dari ring kuningan tempat contoh tanah yang akan di test =
W1.
5. Meletakkan contoh tanah kedalam ring kuningan dan catat tinggi dari cotoh
tanah yang akan ditest tersebut.
Catatan : Sebelum tanah dimasukkan kedalam ring kuningan, dinding sebelah
dalam dari ring harus diberi bahan pelumas, misalnya silicon grease,
untuk mengurangi geseran yang timbul antara tanah yang di test dan
dinding sebelah dalam ring.

Gambar 6.2
Salah satu type dari
loading device yang
dipergunakan untuk test
konsolidasi

32
Permukaan sample

(a) (b)

f f
Dasar sample Dasar sample

geseran
f 
Luasbidang sin ggung
Gambar 6.3 Diagram dari geseran antara contoh tanah dan dinding ring kuningan yang timbul
selama test konsolidasi
a. Untuk fixed ring consolidation
b. Untuk floating ring consolidation

6. Menentukan berat dari ring kuningan + contoh tanah yang di test + W2.
7. Merendam batu porous yang akan diletakkan dibawah contoh tanah dengan air.
8. Meletakkan contoh tanah beserta ring kuningan yang telah disiapkan pada
langkah no 5 diatas batu porous yang telah disiapkan pada langkah no 7.
9. Meletakkan batu porous yang lain diatas contoh tanah yang telah disiapkan pada
langkah no 8.
10. Meletakkan consolidometer didalam loading device.
11. Meletakkan dial reading diatas permukaan tanah yang ditest untuk mengatur
penurunan yang akan terjadi selam test. Dial reading harus dipasang sedemikian
rupa hingga dial tersebut dapat bekerja dengan baik pada saat permulaan test.
Dial reading yang dipakai seharusnya dikalibrasi untuk pembacaan satu deviasi
= 0,0001 inchi (0,00254 mm).
12. Meletakkan muatan diatas contoh tanah yang akan di test sebesar ¼ tsf (23,94
kN/m2); Mencatat penurunan vertical dari dial reading pada saat t = 0 menit,
0.25 menit, 0.5 menit, 1 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15 menit, 30 menit, 60
menit, 120 menit, 240 menit, 480 menit, 960 menit, dan 1440 menit (24 jam).
Catatan : setelah pengambilan pembacaan penurunan pada saat t = 2 menit
selesai dilakukan, tambahkan air pada consolidometer hingga penuh
guna merendam contoh tanah yang ditest, dan juga agar contoh tanah
tetap dalam keadaan jenuh air selama test. Untuk fixed ring
consolidometer, ring bagian luar yang dihubungkan dengan pemukaan

33
plat dasar serta pipa tegak harus dibuat selalu penuh air. Keadaan ini
harus dijaga selama test berlangsung.
13. Setelah pengambilan pembacaan penurunan untuk t = 24 jam selesai, menaikkan
muatan dari 0,25 – 0,5 ton/ft2 (47.88 kN/m2). Mencatat penurunan vertical dari
contoh tanah yang ditest pada waktu t yang sama seperti yang dilakukan pada
langkah no 12.
Catatan : Dalam hal ini kita menggunakan ratio penambahan muatan Δσ / σ
= 1 (Dimana Δσ = Penambahan muatan dan σ = Muatan yang ada).
14. Mengulangi langkah no 13 untuk muatan sebesar 1 tsf, 2 tsf, 4 tsf, 8 tsf, dan
seterusnya.
15. Apabila rebound (unloading) test diperlukan, maka setelah beban tertinggi
selesai diberikan selama 24 jam, beban kemudian dikurangi secara bertahap.
Besarnya perubahan tinggi (swelling) dari contoh tanah yang disebabkan oleh
adanya pengurangan beban harus dicatat setiap 30 menit. Apabila perubahan
tinggi yang terjadi kecil sekali (yaitu = 0,00254 mm = 0,0001 inchi), maka
pengurangan beban dapat diteruskan. Demikian seterusnya pengurangan beban
dilakukan hingga beban yang paling kecil, yaitu 0,25 tsf.
16. Setelah pengetesan selesai, ambil tanah yang ditest dari dalam ring kuningan
dan timbang; kemudian, keringkan contoh tanah didalam oven untuk ditentukan
kadar airnya.

C. Perhitungan dan grafik


Prosedur pehitungan dari hasil test konsolidasi dapat diterangkan dengan
menggunakan table 6.1 dan 6.2, serta Gambar 6.4, 6.5, dan 6.6.
Cara perhitungan :
1. Mengumpulkan semua data (penurunan dan waktu) yang diambil selama
pengetesan. Contoh yang diberikan pada table 6.1 adalah merupakan hasil
pembacaan penurunan untuk contoh tanah yang diberi penambahan muatan dari
σ = 2 tsf ke σ = 4 tsf.
2. Menggambar grafik antara penurunan dan akar dari waktu ( t ) pada kertas
millimeter (seperti pada Gambar 6.4), dan gambar grafik antara penurunan dan
waktu pada kertas semi-log (seperti pada Gambar 6.5).
Catatan : Untuk menggambar hasil test, tiap grafik digambar dalam satu lembar
kertas
34
3. Menentukan waktu yang diperlukan untuk mencapai 90% primary consolidation
(t 90) dari tiap – tiap grafik h vs t (seperti pada Gambar 6.4) yaitu dengan
cara menggambar garis singgung AB pada bagian permulaan grafik yang diplot.
Melalui titik B, buat garis datar sampai dengan memotong sumbu tegak dititik
C; ukur panjang BC. Pada perpanjangan garis BC, tentukan titik D sedemikian
rupa hingga panjang CD = 1,15 x panjang BC; hubungkan titik A dan D.
besarnya absis (jarak mendatar) dari titik perpotongan antara garis AD dengan
grafik adalah = t 90 . Pada Gambar 6.4, t 90 = 4,75 menit, sehingga t90 =
(4,75)2 = 22,5 menit. Cara ini dinamakan “Square-root-of-time-fitting method”
(diperkenalkan oleh Taylor pada tahun 1942).
4. Menentukan waktu yang diperlukan untuk mencapai 50% primary consolidation
(t50) dari tiap – tiap grafik t vs h (seperti pada Gambar 6.5). Sebelum
menentukan t50, harga dari d100 (penurunan pada 100% primary consolidation)
dan d0 (penurunan pada 0% primary consolidation) harus ditentukan lebih
dahulu. Prosedure untuk menentukan d100 dan d0 dapat dilihat pada Gambar
6.5; d100 ditentukan dengan cara memperpanjang bagian yang lurus dari grafik
primary consolidation kebawah dan bagian yang lurus dari grafik secondary
consolidation keatas. Besarnya absis dari titik perpotongan dari dua garis lurus
tersebutadalah d100. untuk menentukan besarnya d0, pilih suatu waktu t1 dan
t2, dimana t2 = 4 x t1. Melaui t1 dan t2, buat garis tegak sampai memotong
grafik dititik A dan B; melalui titik A dan B tersebut, buat garis datar AA 1 dan
BB1 seperti pada Gambar 6.5. Tentukan beda penurunan vertical pada waktu t1
dan t2 (jarak antara garis AA1 dan BB1) misalnya = x. Gambar suatu garis
horizontal yang mempunyai jarak vertical = x diatas garis AA1 hingga
memotong sumbu tegak dititik C. Besarnya ordinat (jarak tegak) dari titik C
adalah d0. Setelah d100 dan d0 diketahui, tentukan penurunan vertical yang
sesuai dengan 50% primary consolidation dengan cara sebagai berikut :
d 0  d100
d 50 
2
Melalui d50, buat garis mendatar hingga memotong grafik konsolidasi di titik D;
absis (jarak mendatar) dari titik D dinamakan t50. Cara ini dinamakan
“Logarithm-of-time-curve fitting method” (Cassagrande dan Fadum, 1940).
Pada gambar 6.5, t50 = 4,9 menit.

35
5. Melengkapi data – data percobaan didalam kolom 1, 2, 8, dan 9 dari table 6.2;
kolom 1 dan 2 adalah hasil pembacaan waktu dan penurunan yang diambil
selama test; sedang kolom 8 dan 9 adalah hasil dari perhitungan yang dilakukan
seperti pada langkah no 3 dan no 4.
6. Menentukan tinggi solid dari contoh tanah yang ditest seperti pada table 6.2
dengan cara :
Hs = Ws
2
(1/4 D ) Gs γw
Dimana :
Hs = Tinggi dari solid
Ws = Berat kering dari tanah yang ditest
D = Diameter dari tanah yang ditest
Gs = Specific gravity
γw = Berat volume air
7. Menentukan perubahan tinggi, Δh, dari tanah yang ditest sebagai akibat dari
penambahan beban dari σ ke σ + Δσ (kolom 3 tabel 6.2).
Contoh : σ = ½ t/ft2, pembacaan terakhir dari penurunan vertical adalah : 0,0283
inchi.
σ + Δσ = 1 t/ft 2, pembacaan terakhir dari penurunan vertical adalah :
0,0356 inchi.
Besarnya Δh adalah = 0,0356 – 0,0283 = 0,0073 inchi.
8. Menentukan tinggi contoh tanah, Ht (f), pada saat akhir dari tiap – tiap
pembebanan yang diberikan selama test seperti ditulis dalam kolom 4 tabel 6.2.
Sebagai contoh, dalam table 6.2 dapat dilihat bahwa Ht (f) pada σ = ½ tsf adalah
0,9917, dan Δh antara σ = ½ tsf dan σ = 1 tsf adalah 0,0073 inchi; sehingga Ht
(f) pada σ = 1 tsf adalah 0,9917 – 0.0073 = 0,9844 inchi.
9. Menentukan tinggi void, Hv, dari contoh tanah pada saat akhir dari tiap – tiap
pembebanan selama test konsolidasi dengan cara sebagai berikut :
Hv = Ht (f) - Hs
10. Menentukan final void ratio pada saat akhir dari tiap – tiap pembebanan seperti
ditulis dalam kolom 6, table 6.2 sebagai berikut :
Hv
e
Hs

36
11. Menentukan tinggi rata – rata contoh tanah Ht (av) pada tiap – tiap pembebanan
(kolom 7, table 6.2); sebagai contoh seperti yang ditulis dalam table 6.2, harga
dari Ht (av) antara σ = ½ dan σ = 1 tsf adalah :
Ht ( f ) pada  1 / 2tsf  Ht ( f ) pada  1tsf

2
0,9917  0,9844
  0,9811inchi
2
12. Menghitung koefisien konsolidasi, Cv (pada kolom 10, table 6.2) dari t90
sebagai berikut :
Cvxt Cvxt
Tv  ; Tv (90%) = 0,848 =
H2 H2
Dimana :
Tv = Time factor
H = Jarak maximum yang harus ditempuh oleh air pori untuk
mengalir keluar; kalau air dapat mengalir keluar melalui bagian
atas dan bawah dari tanah yang ditest (double drainage), maka :
Ht (av)
H=
2
Sehingga :
0,848Ht (av) 2
Cv 
4t 90
13. Menghitung koefisien konsolidasi, Cv (pada kolom 11, table 6.2) dari t50
sebagai berikut :
Cvxt 50
Tv (50%)  0,197 
H2
0,197 Ht ( av ) 2
Cv 
4t 50
14. Menggambar grafik antara muatan (σ) dan final void ratio (e) dari kolom 1 dan
6 pada table 6.2 didalam kertas semi-log. Muatan σ diplot pada sumbu mendatar
(skala log) dan final void ratio (e) diplot pada sumbu tegak (skala linier);
sebagai contoh, hasil perhitungan yang ditulis dalam table 6.2 diplot pada
Gambar 6.6. Dari Gambar 6.6 tersebut, dapat dilihat bahwa grafik e vs log σ
terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian atas yang merupakan garis lengkung dan
bagian bawah yang merupakan garis lurus.

37
15. Menghitung compression index, Cc,; Cc merupakan sudut kemiringan dari
begian yang lurus dari grafik e vs log σ (langkah no 14). Pada Gambar 6.6 :
e1  e2 0,696  0,612
Cc    0,279
2 6
log log
1 4
16. Pada kertas semi log, plot harga Cv (kolom 10 dan 11 pada table 6.2) pada
sumbu tegak dan harga σ pada sumbu mendatar; sebagai cotoh : harga – harga
yang telah ditulis dalam table 6.2 diplot dalam Gambar 6.6. Catatan : harga Cv
di plot sesuai dengan haga rata – rata dari σ = (σ1 + σ2)/2.
17. Menentukan harga dari preconsolidation pressure, σc, dengan cara seperti yang
diperkenalkan oleh Casagrande, 1936, yaitu pertama ditentukan titik A pada suatu
bagian dari grafik e vs log σ yang mempunyai jari – jari terpendek. Pada titik A
tersebut, buat garis mendatar AB, garis singgung AC, dan garis AD yang membagi
sudut BAC sama besar. Kemudian, perpanjang bagian bawah dari grafik e vs log σ
hingga memotong garis AD pada titik E; jarak mendatar titik E adalah merupakan
besarnya preconsolidation pressure yang dicari. Dalam Gambar 6.6, harga σc = 1,6 tsf
TEST KONSOLIDASI
Lokasi : Lab Undar
Besar beban : 850 gr, 1700 gr, 3400 gr, 6800 gr
Besar Sampel : - Berat Batu Korus : 66 gr
- Berat Tanah + Kuningan : 181,5 gr
Waktu pada saat pemberian beban : 10.54

Tabel 4.1. Tabel Konsolidasi dengan beban 850 gr/ 0,85 kg


Waktu setelah pemberian Pembacaan penurunan dial
beban t (menit) reading
0 0
15 detik 0,39 mm
30 detik 0,41 mm
1 menit 0,43 mm
2 menit 0,46 mm
4 menit 0,49 mm
8 menit 0,52 mm
16 menit 0,56 mm
30 menit 0,58 mm
60 menit 0,59 mm
120 menit 0,60 mm
240 menit 0,60 mm

38
480 menit 0,62 mm
960 menit 0,64 mm
1440 menit 0,68 mm

Grafik konsolidasi dengan berat beban 850 gram/ 0,85 kg

Tabel 4.2 Tabel Konsolidasi dengan beban 1700 gram / 1,7 kg

Waktu setelah pemberian beban t Pembacaan penurunan dial


(menit) reading
Hasil 24 jam dari ½ kg
0 0,68 mm
15 detik 0,72 mm
30 detik 0,72 mm
1 menit 0,73 mm
2 menit 0,74 mm
4 menit 0,76 mm
8 menit 0,77 mm
16 menit 0,80 mm
30 menit 0,82 mm
60 menit 0,85 mm
120 menit 0,88 mm
240 menit 0,90 mm
480 menit 0,91 mm
960 menit 0,92 mm
1440 menit 0,94 mm

Grafik konsolidasi dengan berat beban 1700 gram/ 1,7 kg

39
Tabel 4.3 Tabel Konsolidasi dengan beban 3400 gram / 3,4 kg

Waktu setelah pemberian beban t Pembacaan penurunan dial


(menit) reading
0 Hasil 24 jam dari 1 kg
0,94 mm
15 detik 0,98 mm
30 detik 1,03 mm
1 menit 1,05 mm
2 menit 1,08 mm
4 menit 1,11 mm
8 menit 1,14 mm
16 menit 1,19 mm
30 menit 1,24 mm
60 menit 1,31 mm
120 menit 1,38 mm
240 menit 1,45 mm
480 menit 1,47 mm
960 menit 1,49 mm
1440 menit 1,53 mm

Grafik konsolidasi dengan berat beban 3400 gram/ 3,4 kg

40
Tabel 4.4 Tabel Konsolidasi dengan beban 6800 gram/6,8 Kg

Waktu setelah pembebanan beban t Pembacan penurunan deal


(menit) reading
0 Hasil 24 jam dari 2 kg
1,53 mm
15 detik 1,64 mm
30 detik 1,65 mm
1 menit 1,68 mm
2 menit 1,70 mm
4 menit 1,74 mm
8 menit 1,79 mm
16 menit 1,86 mm
30 menit 1,94 mm
60 menit 2,06 mm
120 menit 2,20 mm
240 menit 2,31 mm
480 menit 2,35 mm
960 menit 2,38 mm
1440 menit 2,41 mm

Grafik konsolidasi dengan berat beban 6800 gram/6,8 kg

41
KESIMPULAN

KONSOLIDASI
1. Pemeriksaan konsolidasi dimaksudkan untuk menentukan sifat pemampatan tanah yang
diakibatkan adanya tekanan vertical (berupa kontruksi diatasnya atau tanah isian) dan
sifat pemampatan ini serupa dengan adanya perubahan isi dan proses keluarnya air dari
dalam pori tanah.
2. Dari percobaan konsolidasi dilaboratorium didapatkan grafik perubahan dari tegangan,
yang mana dipakai untuk menghitung besarnya penurunan. Dan factor yang
mempengaruhi besarnya penurunan adalah besar beban dan lamanya waktu. Dari
percobaan yang telah dilaksanakan :
a. Tabel 4.1 dengan beban 850 gr dan waktu setelah pemberian beban 1440
menit didapatkan penurunan 0,68 mm.
b. Tabel 4.2 dengan beban 1700 gr dan waktu setelah pemberian beban 1440
menit didapatkan penurunan 0,94 mm.
c. Tabel 4.3 dengan beban 3400 gr dan waktu setelah pemberian beban 1440
menit didapatkan penurunan 1,53 mm.

42
d. Tabel 4.4 dengan beban 6800 gr dan waktu setelah pemberian beban 1440
menit didapatkan penurunan 2,41 mm.

43

Anda mungkin juga menyukai