Anda di halaman 1dari 2

Inovasi Polygon untuk Pasar Dalam dan

Luar Negeri
by Dimaz Hendra - October 6, 2017

Dapat bersaing di pasar internasional menjadi dambaan pabrikan sepeda Polygon. Targetnya
untuk menjadi merek berkualitas global diwujudkan dengan berbagai strategi untuk pasar dalam
dan luar negeri. Kualitas menjadi syarat mutlak bagi Polygon sejak awal perusahaan ini berdiri di
tahun 1989.
Polygon memprioritaskan pada pengembangan produknya dan orisinalitas serta otentisitas desain
sepeda hasil produksinya. Berpadu dengan teknologi terbaru dan inovasi tim desain global,
Polygon memberikan tampilan yang sarat dengan performa dan tren saat ini. Menurut, Head of
Global Marketing & Communication of Polygon Bikes Devina Susilo, hal ini dilakukan sebagai
bentuk komitmen serius untuk selalu menghasilkan sepeda terbaik. “Sebagai pelaku industri
yang dinamis, inovasi menjadi fokus kami untuk mengakomodasi tuntutan dan kebutuhan dari
konsumen dalam negeri dan global,” ujarnya.
Salah satu inovasi teknologi yang dilansir Polygon dan telah diakui dunia adalah Floating
Suspension System di tahun 2012. Kini inovasi tersebut telah memasuki pengembangan hingga
generasi ketiga. “Teknologi ini turut diapresiasi oleh media Jerman “World of MTB” sebagai
teknologi yg otentik dan diperhitungkan sebagai salah satu inovasi teknologi MTB dunia,”
tambah Devina. Terbaru di 2017, Polygon berkolaborasi dengan NAILD dengan visi untuk
memberikan pengalaman bersepeda yang terbaik dengan menghadirkan seri XQUARONE EX
dengan inovasi desain suspensi terbaru.
Dari sisi pemasaran, Polygon selalu hadir pada pameran sepeda global terbesar di dunia
seperti Eurobike Show di Jerman, China Cycle Show, Taipei International Cycle
Show hingga Sea Otter di USA. “Polygon menjadi yang pertama dan satu-satunya brand sepeda
Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran sepeda internasional. Upaya ini dilakukan Polygon
untuk membuktikan kepada para antusias sepeda dunia bahwa kualitas dan desain Polygon Bikes
tak kalah dengan yang lain,” ungkapnya. Selain itu, Polygon juga mendapuk Nadine
Chandrawinata dan atlet profesional Indonesia & dunia sebagai brand ambassador.
'Corporate Bicycle Program' merupakan program yang merupakan kerja sama Polygon dengan
perusahaan lain untuk membuat sepeda khusus yang digunakan oleh karyawan perusahaan
tersebut. Perusahaan yang telah bekerja sama antara lain Garuda Indonesia, Mandiri,
Summarecon, dan Telkom. Polygon juga mulai fokus menggarap digital marketing melalui
pemanfaatan media online untuk advertisingseperti social media dan Google Ad. “Selain itu
kami juga melakukan berbagai program online activation bekerjasama dengan brand lainnya
untuk meningkatkan awarenessmelalui media digital. Ini menjadi salah satu langkah adaptif
kami di tengah tren marketing yang terus bergerak dan dinamis,” terangnya.
Berusaha memproduksi konten kreatif yang human friendly dan touching people heart &
inspiring peoples melalui platform digital menjadi bagian bentuk advertising. Melalui semua
medium ini saling terintegrasi dan menjadi salah satu strategi untuk mendongkrak
kinerja brand, baik dari sisi awareness, reputasi, dan sales. Di sisi salesPolygon memiliki official
online shop yang tidak hanya melayani pembelian dalam negeri namun seluruh dunia.
Senantiasa menciptakan dan mengembangkan inovasi produk merupakan langkah utama yang
dilakukan Polygon. Polygon juga menangkap dan menciptakan tren bersepeda, salah satunya tren
Enduro-All Mountain di tahun 2016. Polygon juga concern terhadap kegiatan lainnya seperti
sport tourism, kegiatan komunitas, dan kegiatan bersepeda. “Strategi ini terus kami kembangkan
dengan mempertimbangkan perilaku konsumen yang dinamis dan pergerakan kompetitor
di range produk yang sama. Harapannya perusahaan kami tetap bertahan dan terus berkembang
menjadi perusahaan sepeda global di tengah ancaman kompetitor dan era yang baru,” ujarnya.
Pergerakan bisnis Polygon ditandai dengan meningkatnya dan meluasnya jalur distribusi untuk
pasar Indonesia dan internasional. “Untuk pasar Indonesia, Polygon terdistribusi di 500 dealer
Polygon yang tersebar di seluruh Indonesia didukung modern outlet Rodalink yang tersebar di 37
kota di Indonesia. Untuk level internasional, Polygon menjangkau lebih dari 30 Negara dengan
komposisi 50% Asia, 30% Oceania, 10% Eropa dan 10% Amerika,” paparnya. Secara
keseluruhan komposisi distribusi Polygon adalah 40% level internasional dan 60% untuk pasar
Indonesia.
Pertumbuhan penjualan produk Polygon di tahun 2016 sampai dengan kuartal ketiga tahun ini
mencapai peningkatan persentase di angka 40%. Polygon secara konsisten mensinergikan
strategi marketing dan sales untuk terus meningkatkan persentase penjualan. “Kini kapasitas
pabrik Polygon sendiri mampu memproduksi lebih dari 650.000 unit setiap tahunnya. Lebih dari
150 model dan 350 varian sepeda setiap tahun di produksi antara lain tipe MTB, Road, City
Bike, BMX, Dirt Jump, Youth, dan special bike termasuk sepeda tandem, folding, touring, dll,”
tuturnya. (Reportase: Herning Banirestu)

Anda mungkin juga menyukai