PENDAHULUAN
Peristiwa kebakaran bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan pada
siapa saja, kebakaran tidak bisa diramal kapan terjadinya. Selain melahap
harta benda kebakaranpun bisa merenggut nyawa orang-orang tersayang.
Namun, sangat disayangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
1
memiliki asuransi kebakaran sangat rendah, hal itu disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya asuransi
kebakaran atas rumah tinggal. selama ini,sebagian masyarakat hanya
memfokuskan asuransi pada gedung bertingkat dan tempat usaha oleh
karena itu penulis merasa tertarik untuk menulis makalah berjudul
“Asuransi Kebakaran atas Rumah Tinggal”
Manfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca sadar akan
pentingnya memiliki asuransi kebakaran untuk rumah tinggal selain itu
agar lebih memahami informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
asuransi kebakaran, sehingga menimbulkan rasa kepercayaan terhadap
perusahaan asuransi agar tidak menimbulkan prasangka yang menyatakan
bahwa perusahaan asuransi mempersulit dalam hal ganti rugi.
2
makalah ini seharusnya diadakan metode penelitian lapangan untuk
mendapatkan data yang tidak terdapat pada penelitian kepustakaan.
Namun meningat waktu pembuatan makalah sangat singkat sehingga
penulis memperoleh data dan fakta dilapangan melalui media internet.
3
Bab II
Landasan Teori
Pada dasarnya belum ada satupun definisi tentang yang mutlak dan
berlaku umum yang dapat menjelaskan tentang istilah “kebakaran” secara
pasti. Demikian juga dalam asuransi kebakaran, istilah kebakaran itu sendiri
tidak pernah didefinisikan secara khusus. Dengan demikian secara praktis
istilah kebakaran ini dapat diartikan dengan pengertian umum, yaitu
pengertian orang awam pada umumnya.
4
2.3 Pengertian Istilah Kebakaran Dalam Dunia Asuransi
5
dan Operative Clause, walaupun risiko-risiko yang dijamin
disebutkan dalam bagian yang terpisah.
c. Ikhtisar Pertanggungan : ikhtisar pertanggungan merupakan
bagian dari polis yang berisi keterangan rinci dari perjanjian
yang dibuat, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
Keterangan Polis, berisi tentang : nomor Polis yang
merupakan nomor registrasi polis yang dibuat oleh
Perush. Asuransi untuk mempermudah proses
penyimpanan dan pencarian apabila diperlukan.
Keterangan tentang penutupan yang dilakukan apakah
penutupan baru atau perpanjangan.
Data Tertanggung, mencakup : nama Tertanggung,
dapat berupa perorangan atau Badan hukum dan alamat
tertanggung.
Jangka Waktu Pertanggungan. : lamanya jangka waktu
pertanggungan : umumnya untuk jangka waktu 1 tahun
atau 12 bulan, namun dapat juga untuk jangka waktu
lebih dari 1 tahun (pertanggungan jangka panjang) atau
kurang dari 1 tahun (pertanggungan jangka pendek) dan
tanggal mulai dan berakhirnya pertanggungan : masing-
masing pada jam 12.00 waktu setempat dimana objek
pertanggungan tersebut berada.
Keterangan tentang obyek pertanggungan, luas jaminan
& beban premi.
Lampiran atau syarat-syarat tambahan kolom yang
digunakan untuk menguraikan lampiran-lampiran atau
syarat-syarat tambahan yang digunakan dalam polis
yang bersang-kutan.
Uraian tentang Obyek pertanggungan : bagian akhtisar
polis yang menguraikan obyek yang dipertang-gungkan
baik jumlah unit, jenis, macam berikut Nilai
pertanggungan masing-masing.
6
Tanda tangan & cap Perusahaan Asuransi : bagian yang
menunjukan sah-nya perjanjian yang dibuat antara
pihak Tertanggung (menanda-tangani SPPK) dan pihak
Penanggung (menanda-tangani polis).
d. Luas Jaminan : luas jaminan dasar dalam PSKI pada
prinsipnya mencakup jaminan atas terjadinya kerusakan
dan/atau kerugian pada harta benda dan/atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang disebabkan oleh risiko-risiko :
7
kerusakan atau kerugian yang dialami disebabkan oleh
risiiko lain yang dijamin oleh polis, apabila tuntutannya
ingin tetap diganti. Hal ini disebut juga sebagai
Clausula Pembuktian terbalik (Onus proof Clause)
Risiko kerusuhan, Bencana alam, Gangguan Usaha dan
lain-lain yaitu segala kerusakan dan/atau kerugian pada
harta benda dan/atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang disebabkan baik langsung
maupun tidak langsung adanya Kerusuhan, Bencana
alam, Gangguan Usaha dan lain-lain.Risiko nuklir yaitu
Segala kerusakan atau kerugian pada harta benda
dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
disebabkan baik langsung maupun tidak langsung oleh
adanya reaksi nuklir, Radiasi Nuklir atau pencemaran
Radio Aktif.
Harta Benda dan Kepentingkan yang dikecualikan yaitu
: barang-barang yang disimpan atas dasar kepercayaan
atau atas dasar komisi, emas batangan atau batu-batu
permata/mulia yang belum dipasang, barang antik /
barang-barang kesenian yang nilainya melebihi Rp.
2.500.000, naskah-naskah, rencana-rencana, gambar-
gambar atau disain-disain, pola-pola, model-model atau
tuangan-tuangan, efek-efek, obligasi, atau segala
macam dokumen, perangko, cek, buku-buku akuntansi
atau buku-buku usaha lainnya, dan catatan-catatan
sistem komputer, dan segala macam bahan peledak.
namun demikian, obyek-obyek tersebut diatas dapat
ditutup juga dengan syarat bahwa obyek-obyek tersebut
dinyatakan secara tegas dalam polis yaitu dengan
mencantumkan secara rinci dalam ikhtisar
pertanggungan.
8
f. Syarat-syarat polis
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
Sesudah mengetahui atau pada waktu dianggap
seharusnya sudah mengetahui akan adanya
kebakaran/kerusakan atas kepentingan yang
dipertanggungkan tertanggung harus:
11
Menyelamatkan polis beserta berita acara ataupun
surat keterangan yang menyatakan kejadian yang
dimaksud, antara lain dari lurah atau polisi setempat
Menyerahkan laporan terperinci yang menerangkan
selengkapnya tentang keadaan yang menurut
pengetahuannya, menyebabkan kebakaran atau
kerusakan itu.
Memberikan segala keteangan dan bukti-bukti lain
yang diminta oleh penanggung.
12
mengalami kerusakan, kemungkinan sebab-sebab
kerusakan dan memeperkirakan besarnya kerugian
yang terjadi dan semuanya ini dituangkan dalam
bentuk laporan survey klaim. Biaya yang
dikeluarkan untuk membayar professional tersebut
ditanggung oleh penanggung.
13
adalah sebesar limit of liability tersebut, meskipun
harga sebenarnya atas objek pertanggungan lebih
tinggi. Dalam asuransi kebakaran, penutupan
berdasarkan limit of liability hanya dapat dilakukan
untuk penutupan yang menggunakan polis “Premier
risque” seperti untuk perkebunan tebu dan
perluasan jaminan biaya tambahan.
Risiko sendiri atau deductible : suatu jumlah
tertentu dari kerugian yang dialami yang harus
ditanggung sendiri oleh pihak tertanggung. Dengan
demikian dengan adanya deductible maka jumlah
ganti rugi yang dapat diperoleh dari pihak dari pihak
penanggung atas suatu kerugian yang dijamin oleh
polis akan berkurang sebesar jumlah risiko sendiri
yang disebutkan oleh polis.
3.3 Kelas konstruksi aplikasi suku premi pada risiko berdampingan yang
termasuk kedalam rumah tinggal
Konstruksi rumah tinggal ini masuk kedalam kelas yang bersifat non
komersial, dengan syarat konstruksi :
14
BAB IV
4.1 Simpulan
4.2 Saran
15