Jawaban :
1) Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu
bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syariat adalah
membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat sifat-Nya diserttai melaksanakan
segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan dan kemaksiatan.
2) Setiap muslim wajib menuntut ilmu. Rasulullah SAW berdabda, “Mununtut ilmu adalah
kewajiban bagi setiap muslim laki laki dan perempuan.”allah memberikan keutamaan dan
kemuliaan bagi orang orang yang berilmu dalam firman-Nya dalam AL Quran surat AL
MUjadilah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantaramu dan
orang orang yang diberi imlu pengetahuan beberapa derajat.” Orang orang yang berilmu
akan pula dimudakan jalannya ke syurga oleh Allah dan senantiasa didoakan oleh para
malaikat.
Sebenarnya ilmu hanyalah merupakan suatu alat untuk mendekatkan diri kita kepada
Allah,adapun fungsi ilmu antara lain adalah :
Menulusuri pandangan Al Quran terhadap teknologi, mengundang kita menengok sekian banyak
ayat Al Quran yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagaian ulama terdapat sekitar 750
ayat AL Quran yang berbicara tentang alam materi dan fenomenana, dan yang memerintahkan
manuusia untuk engetahui dan memanfaatkan alam ini secara tegas dan berulang ulang Al Quran
menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
4) Berpikir artinya mengingat atau mecermati sesuatu. Ingat artinnya sadar lawannya adalah
lupa. Ingatan berarti kesadaran. Mengingat artinya mengerahkan potensi sarat untuk
merangkai kesan yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui adanya penglihatan,
pendengaran, perasaan indrawi, perabaan dan penciuman.
Berpikir ilmiah berarti membangkitakn ingatan atau kesadaran untuk mengingat sesuatu
berdasarkan kesadaran ilmu. Berpikir ilmiah dinyatakan alam beberapa ayat diatara lain hidup
manusia bukan hanya menatap masa kini, melainkan masa depan. Berpikir yang hanya terfokus
pada masa kini tanpa mempertimbangkan masa depan merupakan ciri khas orang orang kafir.
5) Berpikir ilmiah pada dasarnya pengembalian kesan didukung dengan kaidah kadiah
berifiki umur, dan hasilnya akan dapat diterima dengan akal. Dalam kaitannya dengan
karakteristik berpikir ilmiah, yang dengan raisonal akan berbenturan dengan doktrin
teologis tradisional jabariah (fatalisme) yaitu paham yang berkeyakinan bahwa apapun
serba mungkin, jika TUhan menghendaki. Faham seperti ini yang banyak terdapat di
Indonesia yang mengedepankan sikap keagamaan secara tradisional. Dalam tinjauan
islam, jika konsekuen dengan Al Quran semestinya keyakinan tersebut tidak akan muncul
dan jika ada harus segera dikubu karena bertentangan dengan prinsif berfikir secara
ilmiah. Tidak ada strategi khusus untuk mengantisipasi kendala tersebut, hanya saja
sebagai umat muslim selalunya kita dianjurkan menggunakan akal kita untuk berfikir
secara logis yang sebagaimana merupakan tuntunan dari Allah SWT.