I. TUJUAN
1. Mengetahui dampak salinitas terhadap pertumbuhan tanaman
2. Mengetahui tanggapan beberapa macam tanaman terhadap tingkat
salinitas yang berbeda.
Salinitas adalah salah satu faktor lingkungan paling brutal yang membatasi
produktivitas tanaman karena sebagian besar tanaman sensitif terhadap
salinitas yang disebabkan oleh konsentrasi garam yang tinggi di dalam
tanah, dan luas lahan yang terkena dampaknya meningkat dari hari ke hari.
Untuk semua tanaman penting, hasil rata-rata hanya sebagian kecil - di
suatu tempat antara 20% dan 50% dari hasil rekor; kerugian ini sebagian
besar disebabkan oleh kekeringan dan salinitas tanah yang tinggi, kondisi
lingkungan yang semakin parah di banyak daerah karena perubahan iklim
global (global warming). (Kumar, 2015)
Tumbuhan menyerap nutrisi penting dalam bentuk garam yang larut, tetapi
akumulasi berlebihan sangat menekan pertumbuhan tanaman. Selama abad
terakhir, proses degradasi lahan fisik, kimia, dan / atau biologis telah
mengakibatkan konsekuensi serius terhadap sumber daya alam global.
Salinitas tanah memberikan toksisitas ion, stres osmotik, defisiensi nutrisi
(N, Ca, K, P, Fe, Zn) dan stres oksidatif pada tanaman, sehingga membatasi
penyerapan air dari tanah. Salinitas tanah secara signifikan mengurangi
serapan fosfor tanaman (P) karena ion fosfat mengendap dengan ion Ca.
Beberapa elemen, seperti natrium, klor, dan boron, memiliki efek toksik
spesifik pada tanaman. Akumulasi natrium yang berlebihan di dinding sel
dengan cepat dapat menyebabkan stres osmotik dan kematian sel. Tanaman
yang peka terhadap unsur-unsur ini dapat terpengaruh pada konsentrasi
garam yang relatif rendah jika tanah mengandung cukup banyak unsur
beracun.( Ahmad, 2013)
Karena banyak garam juga merupakan nutrisi tanaman, kadar garam yang
tinggi dalam tanah dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dalam tanaman
atau mengganggu penyerapan beberapa nutrisi. Salinitas juga
mempengaruhi fotosintesis terutama melalui pengurangan luas daun,
kandungan klorofil dan konduktansi stomata, dan pada tingkat yang lebih
rendah melalui penurunan efisiensi fotosistem II. Salinitas mempengaruhi
perkembangan reproduksi dengan menghuni mikrosporogenesis dan
elamenasi benang sari, meningkatkan kematian sel yang diprogram dalam
beberapa jenis jaringan, aborsi ovula dan penuaan embrio yang dibuahi.
Media pertumbuhan salin menyebabkan banyak efek buruk pada
pertumbuhan tanaman, karena potensi osmotik rendah dari solusi tanah
(tekanan osmotik), efek ion spesifik (tekanan garam), ketidakseimbangan
nutrisi, atau kombinasi dari faktor-faktor ini .(Reynolds,2001)Semua faktor
ini menyebabkan efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman pada tingkat fisiologis dan biokimia, dan pada tingkat molekuler.
Salinisasi dapat dibatasi dengan pencucian garam dari zona akar, mengubah
praktik manajemen pertanian dan penggunaan tanaman yang tahan garam.
Pertanian irigasi dapat dipertahankan dengan praktik irigasi yang lebih baik
seperti adopsi metodologi pengeringan zona akar parsial, dan irigasi tetes
atau jet mikro untuk mengoptimalkan penggunaan air. Penyebaran salinitas
lahan kering dapat diatasi dengan mengurangi jumlah air yang melewati
akar. Ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan kembali tanaman
tahunan berakar dalam yang terus tumbuh dan menggunakan air selama
musim yang tidak mendukung tanaman tanaman tahunan. Ini dapat
mengembalikan keseimbangan antara curah hujan dan penggunaan air,
sehingga mencegah naiknya permukaan air dan pergerakan garam ke
permukaan tanah. ( Weafer et al, 1938)
III. METODE PELAKSAAN PRAKTIKUM
1. Pembuatan Larutan NaCl
Untuk percobaan ini, disiapkan terlebih dahulu NaCl teknis sebanyak 4
gram untuk perlakuan 4000ppm dan 8 gram untuk perlakuan 8000ppm.
Larutan salin 4000 ppm dibuat dengan cara melarutkan 4 gram Nacl ke
dalam 1000 ml aquades dan diaduk. Langkah yang sama dilakukan
untuk larutan garam 8000 ppm dengan menggunakan 8 gram NaCl.
B. Pembahasan
10 0 ppm
4000 ppm
5
8000 ppm
0
7 9 11 13 15 17 19 21
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa jumlah daun paling banyak
pada tanaman kacang tanah adalah pada perlakuan 0 ppm. Hasil
rerata jumlah daun pada perlakuan 0 ppm adalah 10 lembar, untuk
perlakuan 4000 ppm sebanyak 8 lembar, dan untuk perlakuan 8000
ppm sebanyak 8 lembar. Jumlah daun pada dua perlakuan terakhir
hampir sama, namun terdapat perbedaan pada laju pertumbuhan
daunnya, dimana tanaman pada perlakuan 4000 ppm menghasilkan
daun pada jumlah yang sama dengan jumlah waktu yang lebih
singkat. Hasil ini juga sesuai dengan tinggi tanaman, dimana pada
hasil optimal terdapat pada perlakuan 0 ppm.
Hasil histogram luas daun kacang tanah adalah sebagai berikut :
150.00
100.00
50.00
0.00
0ppm 4000ppm 8000ppm
Dari tabel, diketahui bahwa luas daun kacang tanah pada perlakuan
0 ppm adalah 150.4 cm2 . Hasil ini merupakan yang terbesar
dibandingkan dengan luas daun pada perlakuan yang lain, yaitu
134.4 cm2 untuk perlakuan 4000 ppm dan 103.2 cm2 untuk
perlakuan 8000 ppm. Seperti pada hasil tinggi tanaman, dan
jumlah daun, hasil paling optimal diperoleh pada perlakuan 0 ppm.
Sedangkan hasil terendah diperoleh dari tanaman dengan
perlakuan 8000 ppm.
Untuk hasil BS tajuk, dapat dilihat dari tabel bahwa terdapat perbedaan
untuk masing-masing perlakuan. BS tajuk pada perlakuan 0 ppm adalah
5.8 gram, disertai pada perlakuan 4000 ppm sebesar 5.3 gram dan untuk
perlakuan 8000 ppm sebesar 3.5 gram. BK tajuk pada ketiga perlakuan
tidak mengalami perubahan, yaitu 0.5 gram.
Dari percobaan, dapat diamati bahwa tanaman dengan perlakuan
salinitas lebih tinggi mengalami kerusakan jaringan (seperti daun), dan
mengalami gangguan pada pertumbuhannya.
VI. Kesimpulan
1. Salinitas pada tanaman dapat menyebabkan beberapa dampak negative,
seperti berkurangnya bobot kerinf, nekrosis, sterilitas, gangguan serapa
zat hara dari tanah, dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
VII. Daftar Pustaka
Odum, Eugene. 1979. Foundamentals of Ecology Third Edition. Saunders
……….College Publishing, Georgia.
Kumar, R., Shrivasthava ,P. 2015. Soil salinity: A serious environmental
……….issue and plant growth promoting bacteria as one of the tools for its
……….alleviation. Saudi Journal of Biological Sciences, 22(2) : 123-131
Reynolds,M.P., J.I.O. Monasterio, A. McNab (Eds.). 2001. Salinity
………tolerance, Application of Physiology in Wheat Breeding, CIMMYT,
………Mexico, DF, pp. 101-110
M. Ahmad, Zahir A. Zahir, Farheen, N., Fareeha A.,Khalid, M. ………
………Arshad, M. 2013. Effectiveness of halo-tolerant, auxin producing
………pseudomonas and Rhizobium strains to improve osmotic stress
………tolerance in mung bean (Vigna radiata L.)
………Braz. J. Microbiol., 44 (4): 1341-1348
Weafer, J.E. dan Frederic E. Clements. 1938. Plant Ecology. 2nd Edition.
………Mc Grow-Hil Book Company, New York.
LAMPIRAN