DISUSUN OLEH :
161386
3A KEPERAWATAN
Praktikan,
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama
dengan 100 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim
Nasrin,2003 ).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolic 90 mmHg ( Smeltzer,2001 ).
2. Etiologi
Menurut Udjiati (2010) penyebab dari hipertensi yaitu :
a. Hipertensi Primer atau essensial
90% belum diketahui penyebabnya, beberapa faktor yang berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial seperti berikut :
1) Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga atau keturunan dengan hipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
2) Jenis Kelamin dan Usia
Laki – laki berusia 35 – 50 tahun dan wanita pasca menopause beresiko tinggi
untuk mengalami hipertensi.
3) Diet
Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan dengan
berkembangnya hipertensi.
b. Hipertensi Sekunder
Penggunaan pil kontrasepsi, penyakit ginjal akut, stress, pielonefritis, atau radang
ginjal, glomerulonephritis akut, sindroma nefrotik, hipertensi renovaskuler, kimmelt
stiel – Wilson (Ismudiati dkk, 2004).
3. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau
tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
c. Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari
“ The Sixth Report of The Join National Comitee,Prevention,Detection and Treatment
of High Blood Pressure “( JNC-VI,1997 ) sebagai berikut :
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras syaraf
sympatis yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis ditoraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan
dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui system syaraf simpatis ke ganglia
sympatis ( Brunner & Suddarth,2002 ).
5. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan artei tidak teratur.
b. Gejala yang lazim
Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala lazim
yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis ( Edward
K.Chung,1995 ).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
b. Pemeriksaan retina
c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung.
d. EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
e. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
f. Foto dada & CT Scan.
7. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit
hipertensi meliputi :
a. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
1) Diet
2) Latihan fisik
3) Edukasi psikologis
b. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat.
c. Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi
yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara pemberian pendidikan
kesehatan.
8. Pencegahan
a. Menjaga berat badan ideal
Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih berisiko terserang hipertensi.
b. Berolahraga secara rutin
Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar dari risiko terserang hipertensi.
Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
c. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat.
Misalnya, roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
d. Kurangi garam.
Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.
e. Kurangi konsumsi alcohol
Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang disarankan, bisa meningkatkan risiko
hipertensi.
f. Berhenti merokok.
Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tetapi rokok bisa
membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan
stroke.
g. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan.
Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.
B. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang
layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara
anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (BKKBN, 1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu
untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI,1988).
2. Struktur Keluarga
a. Dominasi struktur keluarga
1) Dominasi jalur hubungan darah
a) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah,suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga
patrilineal.
b) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis ibu.Suku-
suku padang salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
2) Dominasi keberadaan tempat tinggal
a) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak suami.
b) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak istri.
3) Dominasi pengambilan keputusan
a) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
b) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.
( Setiawati & Dermawan,2008 ).
b. Ciri – ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2) Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3) Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
c. Elemen struktur keluarga ( Friedman )
1) Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam
keluarganya sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
2) Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang
tua,orangtua dan anak,diantara anggota keluarga atau dalam keluarga.
4) Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku kearah positif.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
4. Analisa Data