Anda di halaman 1dari 15

JENIS-JENIS JEMBATAN DAN PENGERTIANYA

Jembatan atau dalam bahasa inggris “Bridge” merupakan salah satu karya yang
mengagumkan yang dibuat manusia dari ribuan tahun silam hingga masa kini. Mungkin
sebagian dari kita kadang menganggap remeh pembuatan jembatan, namun kenyataanya
jembatan adalah karya yang memerlukan kecerdasan tinggi.
Konsep fisika jelas menjadi dasar dari pembuatan jembatan, salah satunya tentang konsep
kesetimbangan benda tegar dimana resultan gaya baik translasi maupun rotasi harus
bernilai nol agar benda tersebut bersifat seimbang atau kokoh. Seorang arsitek harus
mengerahkan segala keilmuannya dalam mendesain sebuah jembatan diberagam jenis
tempat. Mereka harus jeli dengan konsep bahwa bagaimana jembatan bisa tetap bertahan
ratusan hingga ribuan tahun, tidak roboh karena angin dan derasnya air laut, serta dapat
menanggung beban kendaraan yang melewatinya, hingga saat gempa sekalipun, jembatan
tersebut masih kokoh.

Ada banyak desain jembatan yang berbeda disesuaikan dengan tujuan yang
beragam dan berlaku untuk situasi yang berbeda. Desain jembatan bervariasi tergantung
pada fungsi jembatan, sifat dari medan di mana jembatan dibangun dan berlabuh, bahan
yang digunakan untuk membuatnya, dan dana yang tersedia untuk membangun jembatan
tersebut.
Salah satu jembatan paling tertua di dunia dan masih berdiri kokoh saat
ini adalah The Zhaozhou Bridge atau dikenal juga dengan nama “Anji
Bridge”. Dibangun pada 605 AD, Jembatan yang berdiri di Cina tepatnya
berlokasi di Zhaoxian County, Provinsi Hebei ini terbuat dari tumpukan
balok batu dengan pola melengkung dan berusia lebih dari 1400 tahun.

Zhaozhou Bridge, gambar: china.org.cn

Setiap negara di dunia rasanya hampir tidak ada yang tidak memiliki jembatan, baik
itu jembatan buatan ataupun jembatan alami. Hal ini dikarenakan jembatan merupakan
salah satu fasilitas fundamental bagi kegiatan manusia untuk sampai pada tempat yang
dituju dengan jarak lebih cepat. Seperti halnya antara dua daerah yang terpisah sungai,
ataupun lautan dan pegunungan.

Dua hal yang menjadi konsep dasar yang harus diperhatikan


dalam membuat jembatan yakni tegangan dan kompresi. Setiap
jembatan di dunia menerapkan konsep untuk mengurangi
semaksimal mungkin tegangan dan kompresi tersebut agar tidak
terjadi tekuk dan gertakan.
Tegangan bekerja pada struktur jembatan, mengakibatkan stres tensional atau bisa
dianalogikan dengan rel kereta akan memanjang jika dipanaskan. Sedangkan kompresi
kebalikan dari tegangan yang disebut stres kompresional atau bisa dianalogikan dengan
saat musim dingin atau malam hari kabel listrik akan menegang atau menyusut. Tekuk
terjadi ketika kompresi mengatasi kemampuan suatu objek untuk bertahan dari beban.
Gertakan adalah apa yang terjadi ketika ketegangan melampaui kemampuan suatu objek
untuk menangani kekuatan memanjang.

Cara terbaik untuk menangani hal tersebut adalah dengan menghilangkannya atau
mentransfernya. Dengan disipasi, desain memungkinkan kekuatan yang akan tersebar
merata di wilayah yang lebih besar, sehingga tidak ada satu tempat menanggung beban
terkonsentrasi berlebih. Seperti halnya memakan 1 pak kue brownis dihabiskan setiap hari
dalam satu minggu dengan memakan kue tersebut dalam disore hari dalam 1 hari akan
menimbulkan perbedaan kentara. Sehingga dengan disipasi, jembatan akan bertahan
sangat lama karena pengaruh tekuk dan gertakan terminimalisir.

Modern ini jembatan umumnya dibuat dari uang publik yang memiliki tiga tujuan kepentingan
dalam desain diantaranya, efisiensi, ekonomis serta keanggunan. Efisiensi adalah prinsip
ilmiah yang menempatkan nilai pada pengurangan bahan sambil meningkatkan kinerja.
Ekonomi adalah prinsip sosial yang menempatkan nilai pada pengurangan biaya konstruksi
dan pemeliharaan sementara tetap mempertahankan efisiensi. Keanggunan adalah prinsip
simbolik atau visual yang menempatkan nilai pada ekspresi pribadi dari desainer tanpa
mengorbankan kinerja atau ekonomi.
Dari sekian banyak jenis-jenis jembatan yang terdapat didunia, terdapat beberapa konsep
desain jenis jembatan yang disesuaikan dengan medan dan hambatan lokasinya. Terdapat
empat komponen struktural utama dalam pembuatan jembatan modern ini
diantaranya“beams (balok-balok), arches (lengkungan), trusses (gulungan) and
suspensions (suspensi).”

Berikut adalah 7 Jenis Jembatan yang dibangun dan digunakan diseluruh dunia:
1. Beam Bridge

Ilustrasi Jembatan Beam, gambar: britannica.com

Beam Bridge atau disebut juga Jembatan Grider merupakan desain jembatan
paling sederhana diantara jembatan modern saat ini. Terdiri dari balok jalan horizontal serta
ditumpu oleh balok batu yang menahan jalanan horizontal tersebut. Balok penumpu
disimpan ini menahan atau melawan gaya berat ke bawah dari badan jalan serta beban
yang berada di atasnya. Balok penumpu yang digunakan biasanya terbuat dari beton
dengan kekuatan kompresi baik, dan batang baja tertanam dalam menahan kekuatan
ketegangan.
Model jembatan ini lebih cocok untuk jarak dekat seperti menghubungkan jalan yang
terpisah sungai. Selain itu, jika jalan semakin panjang, maka balok penumpu harus lebih
banyak dibuat secara sistematis untuk menahan beban agar tidak mudah roboh karena
tegangan dan kompresi.
Beam Bridge untuk jalan kereta, gambar: wikipedia

Jembatan grider atau beam biasanya diperuntukan bagi jalan kereta, penghubung antar
desa yang terpisah sungai. Seperti yang tampak pada gambar di atas dan di bawah ini:
Jembatan Grider diatas sungai, gambar: pbs.org

Jika dilihat dari konsep desainnya, beam bridge ini sering pula kita temukan pada jembatan
untuk menyebrangi aliran sungai yang tidak luas, yang umumnya berada di tempat rekreasi
ataupun dipedesaan seperti gambar berikut:

2. Truss Bridge

Ilustrasi jembatan Truss, gambar: britannica.com


Truss Bridge atau dikenal juga dengan Beam Bridge with Truss merupakan desain
versi lebih kokoh dibandingkan dengan Beam Bridge. Hal ini dikarenakan adanya Truss atau
kerangka yang umumnya berbentuk tringular untuk menahan beban lebih baik.

Bagian paling atas dari balok mendapatkan kompresi yang lebih tinggi, dan bagian paling
bawah dari balok mengalami tegangan tertinggi. Oleh karena itu, penambahan Truss akan
meminimalisir kompresi dan tegangan. Sedangkan desain truss biasanya varian dari
segitiga, menciptakan kedua struktur yang sangat kaku dan salah satu fungsinya
mentransfer beban dari satu titik ke daerah yang jauh lebih luas sehingga tidak bertumpu
pada satu titik.

Jembatan Ikitsuki di Jepang, gambar: wikimedia.org

Jembatan Beam Bridge with Truss terpopuler di dunia saat ini salah satunya adalah Ikitsuki
Ōhashi Bridge yang terletak di Nagasaki, Jepang. Jembatan ini selesai dibangun tahun
1991 terbentang sepanjang 400 meter yang menghubungkan pulau Iki dan Hirado.
Jembatan inipun disebut sebagai jembatan yang memiliki rentang truss berkelanjutan
terpanjang di dunia.
3. Arch Bridge

Ilustrasi Arch Brige, gambar: britannica.com

Disebut Arch Bridge, karena memiliki desain melengkung setengah lingkaran


layaknya sebuah panahan atau bentuk parabola. Meskipun desain ini lebih rumit namun
dalam proses pembuatannya lebih sedikit memerlukan material bangunan dibandingkan
model Beam Bridge.
Karena bentuknya parabola atau melengkung, maka kompresi terletak pada dua arah yakni
horizontal dan vertikal. Sehingga bahan dari lengkungan tersebut haruslah sangat kuat.
Namun yang paling mengagumkan dari jembatan desain berbentuk melengkung ini memiliki
kuatan luar biasa bahkan lebih kuat dibandingkan Truss Bridge. Hal ini dikarenakan
kompresi akan disebarkan merata melalui seluruh bentuk lengkungan dan mengalihkan
berat pada duaabutment (penopang vertikal di kedua ujung lengkungan, seperti tampak
pada gambar di atas), komponen jembatan yang langsung menahan tekanan.
Kurva alami dari lengkungan dan kemampuannya untuk mengusir kekuatan luar sangat
mengurangi efek tegangan pada bagian bawah lengkungan. Tetapi semakin besar tingkat
kelengkungan (yang lebih besar setengah lingkaran dari lengkungan), semakin besar pula
efek tegangan pada bagian bawah jembatan. Membangun lengkungan yang cukup besar,
tegangan pada akhirnya akan menyalip kekuatan alami struktur dukungan tersebut.
Jembatan New River Gorge, gambar: Reddit: Chris Anthony

Model Arch bridge ini sudah diterapkan ribuan tahun silam, namun seiring
perkembangan jaman, yang diawal penemuannya menggunakan balok batu bata, kini
banyak dibuat dari beton dan baja seperti pada jembatan New River Gorge di Fayetteville,
W.Va. Amerika Serikat. Jembatan ini selesai dibangun tahun 1977 dengan rentang 518
meter menyediakan link jalan melalui daerah New River Gorge National River.
4. Suspension Bridge

Ilustrasi Jembatan Suspensi, gambar: britannnica.com


Dari kesemua jenis jembatan yang ada saat ini, sepertinya jembatan model
Suspension Bridge merupakan jembatan paling populer dan cenderung sangat mahal,
namun dengan hasil yang indah dan mengagumkan, dikarenakan dibangun diatas perairan
luas di beberapa negara maju mulai dari Amerika hingga Jepang.

Jembatan suspensi atau bisa disebut jembatan gantung ini terdiri dari menara dan
tali/kabel/rantai serta jangkar yang menjadi sebuah sitem dalam mengurangi tegangan dan
kompresi. Sesuai namanya, jembatan gantung, menahan jalan dengan kabel, tali atau rantai
dari dua menara tinggi. Menara ini mendukung sebagian besar berat kompresi yang
mendorong ke bawah di dek jembatan gantung dan kemudian diteruskan melalui kabel, tali
atau rantai untuk mentransfer kompresi ke menara. Menara kemudian menghilangkan
kompresi langsung ke bumi.

komponen jembatan suspensi, gambar: howstuffworks.com

Di sisi lain, kabel menerima pasokan tegangan jembatan. Kabel ini menjalar horizontal
antara dua jangkar jauh-melemparkan. Jangkar jembatan pada dasarnya berupa batuan
padat atau blok beton besar di mana jembatan ini membumi. Kekuatan tensional diloloskan
ke jangkar dan ke dalam tanah. Untuk lebih jelasnya bisa kita perhatikan video bagaimana
Jembatan SuspensiGolden Gate terbuat:
5. Cantilever Bridge

Ilustrasi jembatan model Cantilever, gambar: britannica.com

Sebuah jembatan Cantilever umumnya dibuat dengan tiga bentang, yaitu bentang
luar keduanya berlabuh turun di pantai dan Cantilever di atas saluran yang akan
menyeberang. Rentang tengah bersandar pada lengan Cantilever yang membentang dari
rentang luar yang berfungsi membawa beban vertikal seperti pada jembatan Truss.

Fungsi komponen struktur jembatan Cantilever, gambar: wikipedia

Salah stau jembatan model desain Cantilever adalah Forth Bridge yang terletak
diSkotlandia, tepatnya 14 km dari pusat kota Edinburg. Jembatan ini dibuka pada tahun
1890 oleh Prince of Wales.

Jembatan Cantiveler Forth Bridge di Skotlandia, gambar: archineeringtalk.com


6. Cable-Stayed Bridge

Ilustrasi desain jembatan cabel-stayed, gambar: britannica.com

Sekilas desain jembatan Cable-stayed mirip dengan jembatan gantung (suspension


bridge) karena sama-sama memiliki jalan yang menggantung serta dua menara. Tapi dua
jembatan tersebut menopang beban jalan dengan cara yang sangat berbeda.
Perbedaannya terletak pada bagaimana kabel terhubung ke menara. Pada jembatan
suspensi, kabel naik bebas melintasi menara, transmisi beban dengan pengangkeran di
kedua ujung. Dalam jembatan Cable-stayed, kabel yang melekat pada menara dan
menanggung sendiri beban.

Ilustrasi dari posisi jembatan cable-stayed, gambar: technologystudent.com

Cable-Stayed Bridge atau Jembatan dengan kabel tetap adalah khas dari banyak jembatan
modern saat ini. Jembatan kabel tetap adalah pilihan populer karena mereka menawarkan
semua keuntungan dari jembatan gantung tetapi dengan biaya yang lebih rendah untuk
rentang 500 sampai 2.800 kaki (853 meter). DSalam pembuatannya membutuhkan kabel
baja yang lebih sedikit, lebih cepat selesai dalam pembangunannya.

Russky Bridge, gambar: skyscrapercity.com

Salah satu jembatan kabel tetap yang terpanjang dan populer adalah Russky Island
Bridge, yang terletak di Vladivostok, Russia. Jembatan ini selesai dibangun tahun 2012
dengan rentang 1.104 meter, melintasi Selat Bosporus Timur Laut Jepang antara
Vladivostok dan Pulau Russiky.
Dikawasan Asia terdapat jembatan kabel tetap populer yakni, Shanghai Yangtze River
Bridge, berlokasi di China yang resmi dibuka tahun 2009 sepanjang 730 meter yang
menghubungkan Pudong New District dan Chongming Island. Bagaimana dengan
Indonesia?
Di Indonesia sendiri jembatan kabel tetap diterapkan pada Jembatan Suramadu yang
menghubungkan Surabaya dan Madura yang selesai dibangun tahun 2009 dengan 3 bagian
rentang yang masing masing sepanjang 192 m, 434 m and 192 m.
Jembatan Suaramadu, Indonesia, gambar: skyscrapercity.com

Selain Suramadu, ada pula Balerang Bridge atau Jembatan Balerang yang terletak di kota
Batam, seperti tampak pada gambar di bawah ini:

Jembatan Balerang, Batam. Gambar: skyscrapercity.com

Beberapa jembatan modern dengan tipe kabel tetap pun bisa ditemukan di Bandung dengan
nama Jembatan Pasupati, serta di Borneo ada Barito Brdige di Sumatera ada Ampera
Bridge.
7. The Living Bridge

Jembatan hidup dari tanaman merambat di India, gambar: travel.nationalgeographic.com

Living Bridge bermakna bahwa jembatan ini merupakan jembatan alami yang terbuat
dari pepohonan yang merambat seperti yang terdapat di kawasan Meghalaya, India.
Kawasan ini merupakan daerah dengan rentang hujan terapat di dunia, sehingga termasuk
pada kawasan paling lembab dan basah. Maka tak heran jembatan alami tersebut dapat
terbentuk dengan sedikit kreativitas dari warganya untuk menghubungkan tanaman
merambat hingga terbentuk jembatan seperti gambar berikut ini:
Begitu mengagumkan beragam jenis jembatan yang ada di seluruh dunia, namun jembatan-
jembatan tersebut memiliki usia yang tidak selamanya, karena perubahan iklim, pelapukan
komponen jembatan hingga faktor alamiah seperti angin, gempa, badai dan sejenisnya
dapat membuatnya tidak sekokoh semula bahkan bisa hancur seketika. Hal ini tentu saja
mengingatkan kita pada keagungan Allah SWT atas segala kekuasaannya.

Anda mungkin juga menyukai