Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTIP STETOSKOP ELEKTRONIK

BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER)

Hendi Handian R. 1), Soegijardjo Soegijoko 2), Erie Isdyanto 3)


1,3)
Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH Mustapa No. 23, Bandung - Indonesia, e-mail : hendi_059@yahoo.com, hitamlucu@yahoo.com
2)
Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Labtek VIII Lt. 3 Bandung – Indonesia, e-mail : soegi@ieee.org

Abstrak penyakit yang dialami pasien sehingga dapat segera


Penelitian ini berisi tentang perancangan dan diambil tindakan medis yang diperlukan.
realisasi prototip stetoskop elektronik portable Stetoskop elektronik merupakan
berbasis PC untuk menghasilkan 4 mode auskultasi pengembangan dari stetoskop akustik. Stetoskop
dengan frekuensi suara auskultasi tertentu dan elektronik yang dirancang dan direalisasikan pada
penguatan yang lebih baik dari stetoskop akustik. penelitian ini masih bersifat prototip.
Prototip ini dilengkapi dengan perangkat lunak Prototip stetoskop elektronik ini
untuk mencatat identitas dan merekam suara menggunakan rangkaian-rangkaian elektronik,
auskultasi pasien yang berguna untuk kepentingan yaitu penguat dan filter. Penguat (amplifier)
medis. Keempat mode auskultasi yang dapat berfungsi untuk menghasilkan amplitudo suara atau
dipilih, yaitu: mode normal (20 Hz – 2 kHz), mode bunyi yang lebih keras, dan rangkaian filter
respiratory (150 Hz – 2 kHz), mode cardiac (20 Hz berfungsi untuk menghasilkan suara atau bunyi
– 660 Hz), dan mode wheeze (60 Hz – 2 kHz). yang lebih jelas dengan mem-filter frekuensi-
Prototip ini menggunakan mikropon elektret, frekuensi tertentu, disertai adanya pengaturan level
pre-amplifier, wide band pass filter, selektor mode, penguatan amplitudo suara. Keunggulan lain dari
rangkaian filter untuk 4 mode auskultasi (1 buffer prototip stetoskop elektronik yang dirancang ini,
dan 3 filter), penguat daya audio, dan speaker antara lain : terdapat 4 mode auskultasi yang dapat
dinamik. Pemilihan mode auskultasi dilakukan oleh dipilih agar dapat melakukan auskultasi dengan
selektor mode untuk 4 kombinasi pemilihan. lebih terfokus, serta dapat dihubungkan ke PC
Prototip ini dapat dihubungkan ke PC untuk (Personal Computer). Pada penelitian ini,
pencatatan identitas dan perekaman suara dikembangkan pula suatu perangkat lunak yang
auskultasi pasien ke dalam basis data. disimpan pada PC untuk melakukan perekaman
Dari hasil pengujian perangkat keras suara auskultasi dan pencatatan identitas pasien,
menunjukkan bahwa penguatan maksimum yang serta penyimpanan data suara auskultasi dan
diperoleh adalah 88 kali(38,8 dB), dengan identitas pasien tersebut ke dalam sebuah basis
frekuensi mode-mode auskultasi mendekati nilai data. Diagram blok prototip stetoskop elektronik
spesifikasi (dengan perbedaan antara 0,6%-4,7% berbasis PC secara sederhana dapat dilihat pada
dari spesifikasi), sehingga suara auskultasi dapat Gambar 1-1 berikut ini.
terdengar dengan jelas. Perangkat lunak juga telah
diuji dan telah berhasil merekam data suara
auskultasi dan identitas pasien dengan baik, serta
menyimpan dan memutar-ulang file suara
auskultasi tersebut.

Kata kunci : stetoskop elektronik, auskultasi, basis


data Gambar 1-1
Diagram Blok Sederhana Prototip Stetoskop Elektronik
berbasis PC
I. PENDAHULUAN

Stetoskop (stethoscope) adalah suatu alat II. AUSKULTASI JANTUNG DAN PARU-
kedokteran dengan berbagai bentuk, ukuran,dan PARU
bahan, untuk melakukan auskultasi (auscultation),
yaitu tindakan mendengarkan bunyi-bunyi di dalam 2.1 Auskultasi
tubuh dan untuk mendeteksi kehamilan [4]. Suara Auskultasi (auscultation) adalah tindakan
auskultasi tubuh pasien yang didengarkan oleh mendengarkan suara atau bunyi tubuh pasien,
dokter biasanya berupa bunyi jantung atau suara biasanya berupa bunyi jantung atau suara
pernapasan. Hal ini dilakukan oleh seorang dokter pernapasan, sehingga dokter dapat melakukan
untuk melakukan diagnosis terhadap pasien diagnosis terhadap pasien tersebut untuk
tersebut guna mengetahui gejala penyakit ataupun mengetahui gejala penyakit ataupun penyakit yang
dialami pasien tersebut. Auskultasi dapat dilakukan
dengan menggunakan stetoskop.
Seorang dokter secara rutin melakukan
auskultasi pada paru-paru pasien, jantung dan usus
untuk evaluasi frekuensi, intensitas, durasi, jumlah
dan kualitas suara. Auskultasi juga dapat dilakukan
untuk mendengar suara jantung janin, tetapi tidak
dapat dilakukan dengan stetoskop biasa, melainkan
menggunakan stetoskop monoural atau teknik
Doppler. Auskultasi dilakukan terarah pada
keluhan yang disampaikan pasien saat anamnesa. Gambar 2-2
Anamnesa adalah wawancara yang dilakukan Tempat-Tempat Auskultasi Paru-Paru[6]
dokter mengenai keluhan penyakit yang diderita
pasien, riwayat penyakit pasien, dan riwayat
penyakit keluarga[3]. III. PERANCANGAN SISTEM

2.2 Auskultasi Jantung 3.1 Diagram Blok dan Spesifikasi Sistem


Gambar 2-1 memperlihatkan tempat-tempat Prototip stetoskop elektronik ini dirancang
pada dinding dada yang merupakan tempat terbaik untuk keperluan medis, sehingga untuk
untuk mengenali bunyi katup yang berbeda-beda. perancangan perangkat kerasnya harus merujuk
kepada data-data medis yang telah diketahui. Data
medis yang digunakan adalah pembagian frekuensi
suara auskultasi umum yang diperoleh dari US
Patent Office No. 5.602.924 [5] dan publikasi resmi
dari Indian Academy of Clinical Medicine [2].
Kedua sumber tersebut digunakan untuk
menentukan frekuensi kerja pada keempat mode
auskultasi dari prototip stetoskop elektronik. Ada
pun pembagian frekuensi kerja untuk keempat
mode auskultasi tersebut adalah sebagai berikut :
- mode normal, dengan frekuensi antara 20 Hz –
Gambar 2-1
Tempat-Tempat Auskultasi Jantung di Dada[1] 2 kHz, digunakan untuk menghasilkan
frekuensi bunyi jantung dan suara pernapasan
Dari Gambar 2-1, diketahui bahwa tempat sekaligus;
medengarkan bunyi katup aorta terletak di atas - mode respiratory, dengan frekuensi antara 150
aorta karena penghantaran suara naik ke aorta, area Hz – 2 kHz, digunakan untuk menghasilkan
pulmonal terletak di atas arteri pulmonal, area frekuensi suara pernapasan saja;
trikuspid berada di atas ventrikel kanan, dan area - mode cardiac, dengan frekuensi antara 20 Hz
mitral di atas apeks jantung, yang merupakan – 660 Hz, digunakan untuk menghasilkan
bagian ventrikel kiri yang terdekat dengan dinding frekuensi bunyi jantung saja;
dada karena jantung berputar sedemikian rupa - mode wheeze, dengan frekuensi antara 60 Hz –
sehingga sebagian besar ventrikel kiri terletak di 2 kHz, digunakan untuk menghasilkan
belakang ventrikel kanan. Dengan kata lain, bunyi frekuensi bunyi wheeze saja. Bunyi ini hanya
dari katup-katup A-V dihantarkan ke dinding dada akan ditemukan pada penderita penyakit asma.
melalui ventrikel yang bersangkutan, sedangkan
bunyi dari katup-katup semilunaris dihantarkan Perancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian,
terutama sepanjang pembuluh besar yang berasal yaitu perancangan perangkat keras dan
dari jantung. perancangan perangkat lunak. Perangkat keras
sistem meliputi mikropon, pre-amplifier, wide band
2.3 Auskultasi Paru-Paru pass filter, selektor mode, logic switch, buffer, high
Untuk melakukan auskultasi paru-paru, pass filter, low pass, filter, penguat daya audio,
terdapat 12 lokasi pada bagian dada dan 14 lokasi speaker, catu daya, dan antar-muka prototip dengan
pada bagian punggung, tetapi biasanya cukup 6 PC. Perangkat lunak yang dikembangkan adalah
lokasi saja yang didengarkan, baik pada bagian basis data pasien dan GUI (graphic user interface)
dada ataupun punggung. Auskultasi paru-paru audio-visual auskultasi stetoskop elektronik.
dilakukan mulai dari atas ke bawah dan juga Secara umum, prototip stetoskop elektronik
membandingkan antara sisi kiri dan kanan, seperti berbasis PC ini terdiri dari : mikropon, pre-
pada Gambar 2-2[6]. amplifier, pre-filter, selektor mode, 4 mode
auskultasi, speaker, PC, monitor PC, dan kabel
audio stereo. Diagram blok lengkap sistem dapat Tabel 3-1
dilihat pada Gambar 3-1. Spesifikasi Prototip Stetoskop Elektronik berbasis PC

Spesifikasi Keterangan
Perangkat Keras
Catu Daya 2 buah batere 9 V
Tipe Mikropon Electret condenser microphone
Sinyal Input Maks. 25 mVrms
Penguatan Total 80 kali (38 dB)
Tipe Speaker Dynamic speaker
- Mode normal (20 Hz – 2 kHz)
- Mode respiratory (150 Hz – 2
kHz)
Mode Auskultasi
- Mode cardiac (20 Hz – 660
Gambar 3-1 Hz)
Diagram Blok Lengkap Sistem - Mode wheeze (60 Hz – 2 kHz)
Dimensi (p x l x t) (13,5 x 6 x 3,5) cm
Berat 500 gr
Sinyal suara akan ditangkap oleh mikropon,
Unit PC
dimana sinyal suara akan diubah menjadi sinyal CPU - Processor 1,83 MHz
listrik, kemudian dikuatkan oleh pre-amplifier - Memory RAM 512 MB
sebesar 4 kali dan dikondisikan oleh wide band - Kartu grafis VGA 64 MB
pass filter dengan frekuensi kerja 20 Hz – 2 kHz. - Harddisk 40 GB
- Sound card 16-bit (on board),
Sinyal listrik akan dipilih oleh selektor mode line-in atau microphone
menuju ke salah satu mode auskultasi. Mode Peraga Monitor CRT
auskultasi terdiri dari rangkaian 1 buah buffer dan 3 Mouse, keyboard, kabel audio
Tambahan
buah filter yang akan menghasilkan frekuensi stereo, speaker desktop
sinyal sesuai dengan mode auskultasi yang dipilih. Perangkat Lunak
Kemudian sinyal listrik dikirim ke unit penguat Perangkat lunak yang - Sistem Operasi
diperlukan Microsoft Windows XP
audio. Pada unit ini, sinyal akan diteruskan ke
- Micosoft Visual Basic 6.0
audio power amplifier untuk dikuatkan sebesar 20 - Microsoft Access 2003
kali (26 dB). Selanjutnya, sinyal dapat dikirim ke Perangkat lunak yang Audio-Visual Auskultasi
speaker atau dihubungkan ke PC. Jika dihubungkan dikembangkan Stetoskop Elektronik
ke PC, maka dapat dilakukan proses registrasi dan
pencarian identitas pasien, dan juga audio-visual
auskultasi stetoskop elektronik, sehingga data-data Pengoperasian sistem audio-visual auskultasi
tersebut dapat disimpan ke dalam basis data. dapat dilakukan oleh operator ataupun dokter itu
Spesifikasi sistem menunjukkan parameter- sendiri, yang mengerti cara melakukan auskultasi
parameter komponen dan juga rangkaian yang ataupun data suara pasien yang dibutuhkan.
digunakan dalam perancangan prototip stetoskop Manfaat yang dapat diperoleh dari sistem ini dapat
elektonik. Spesifikasi ini dapat dilihat pada Tabel bermacam-macam, antara lain :
3-1. □ Pencatatan riwayat penyakit pasien secara
elektronik, dimana dapat menghemat
3.2 Sistem Audio-Visual Stetoskop Elektronik penggunaan alat-alat tulis dan juga tersusun
berbasis PC secara rapi dalam basis data.
Gambar 3-2 menunjukkan diagram blok □ Untuk retrieve data, dimana dapat
sistem pemeriksaan menggunakan stetoskop dibandingkan antara hasil pemeriksaan
elektronik berbasis PC secara umum. Sistem ini sebelumnya dengan pemeriksaan setelah
terdiri sebuah PC (personal computer) dan dilakukan terapi.
perangkat lunak audio-visual auskultasi stetoskop □ Dalam bidang pendidikan, dapat sebagai
elektronik. Perangkat lunak tersebut diintegrasikan media pembelajaran kepada mahasiswa-
ke dalam PC untuk melakukan fungsi utama, yaitu : mahasiswa kedokteran untuk mengenal bunyi-
menampilkan suara auskultasi secara visual. bunyi ataupun suara-suara rekaman auskultasi
secara audio dan visual.

Secara umum, perangkat lunak yang


dirancang ini dapat melakukan fungsi-fungsi
sebagai berikut :
1. Registrasi dan pencarian identitas pasien.
GUI (Graphic User Interface) untuk
mengontrol proses registrasi dan pencarian
Gambar 3-2 identitas pasien dibangun dengan
Sistem Pemeriksaan Menggunakan Prototip Stetoskop menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.
Elektronik berbasis PC
Proses registrasi pasien dan pencarian 4.1 Pengujian dan Analisis Perangkat Keras
identitas pasien terdiri dari : Prototip Stetoskop Elektronik
- Pendataan, yaitu pengisian identitas diri Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
pasien, seperti : nomor pasien, nama penguatan maksimum, bentuk sinyal keluaran, dan
pasien, jenis kelamin, dan lain-lain ke frekuensi kerja dari masing-masing mode
dalam PC melalui keyboard. auskultasi, serta menghitung masa pakai batere
- Pencarian dan identifikasi identitas sebagai catu daya prototip. Beban yang diberikan
pasien, yaitu proses pencarian identitas adalah speaker, yang dihubung seri dengan resistor.
pasien dalam basis data menggunakan Diagram blok pengujian rangkaian stetoskop
nomor pasien ataupun nama pasien dan elektronik dapat dilihat pada Gambar 4-1.
pengidentifikasian identitas pasien
tersebut.
2. Penyimpanan file identitas pasien dan
rekaman suara auskultasi.
Identitas pasien dan suara rekaman auskultasi
akan disimpan ke dalam sebuah basis data.
Identitas pasien akan disimpan ke dalam basis
data tersebut dalam bentuk Tabel Pasien, dan
suara rekaman akan disimpan dalam bentuk
Tabel Suara. Basis data ini dibangun
menggunakan perangkat lunak Microsoft
Access 2003.
3. Perekaman, penampilan, dan pemutaran-ulang Gambar 4-1
suara auskultasi. Diagram Blok Pengujian Rangkaian Stetoskop Elektronik
GUI untuk proses perekaman, penampilan,
dan pemutaran-ulang suara auskultasi dibuat Pengujian dilakukan dengan memberi sinyal
menggunakan perangkat lunak Microsoft input, berupa tegangan sinusoida, pada input pre-
Visual Basic 6.0. Keseluruhan proses ini dapat amplifier dan mengukur sinyal keluarannya pada
dilakukan pada sebuah tampilan menu atau output audio power amplifier. Salah satu hasil
form dengan menggunakan fungsi-fungsi pengujian rangkaian stetoskop elektronik mode
yang mirip dengan perangkat lunak media auskultasi cardiac dapat dilihat pada Gambar 4-2.
player, dimana terdapat tombol-tombol seperti
: play, stop, record, dan lain-lain. 100

90

80

70

IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS


Penguatan (kali)

60

Tanpa Beban
50
Beban Penuh

Proses pengujian dan analisis akan dilakukan 40

dalam beberapa tahapan dan melibatkan beberapa 30

kriteria tertentu. Tahap-tahap pengujian dan 20

10
analisis yang akan dilakukan adalah sebagai
0

berikut:
1. Pengujian dan analisis perangkat keras Frekuensi (Hz)

secara keseluruhan, dalam keadaan tanpa Gambar 4-2


Kurva Karakteristik Mode Auskultasi Cardiac
beban dan dalam keadaan beban penuh. (20 Hz – 660 Hz)
2. Pengujian dan analisis perangkat lunak,
meliputi pengujian GUI (Graphic User Rekapitulasi hasil pengujian frekuensi cutoff dan
Interface) untuk melakukan registrasi- penguatan untuk keempat mode dapat dilihat pada
pencarian identitas pasien dan GUI untuk Tabel 4-1 dan Tabel 4-2.
audio-visual suara auskultasi.
3. Pengujian dan analisis terhadap integrasi Tabel 4-1
perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu Frekuensi Cutoff Mode-Mode Auskultasi
pengujian klinis terbatas. Pengujian akan
dilakukan terhadap minimal 10 orang Mode Frekuensi Frekuensi
(dalam hal ini akan dianggap sebagai Auskultasi Cutoff Bawah Cutoff Atas
pasien), dengan kriteria jenis kelamin dan Normal 19,69 Hz 1,988 kHz
Respiratory 143,7 Hz 2,016 kHz
umur yang berbeda-beda. Pada pengujian Cardiac 19,42 Hz 641,0 Hz
ini, akan dilibatkan beberapa orang dokter Wheeze 57,14 Hz 2,016 kHz
ataupun mahasiswa/i ko-as, yang akan
melakukan auskultasi dan diagnosa pasien.
Tabel 4-2 pencarian pasien lama yang ada pada form tersebut.
Penguatan Maksimum Mode-Mode Auskultasi Tampilan pencarian data pasien lama dapat dilihat
Penguatan Penguatan pada Gambar 4-4(a). Setelah pasien ditemukan,
Mode
Maksimum Maksimum maka pilihlah record pasien tersebut untuk melihat
Auskultasi (kali) (dB)
Normal 90,0 kali 39 dB
identitas pasien secara lengkap. Identitas dan data
Respiratory 88,0 kali 38,89 dB rekaman suara auskultasi pasien dapat dilihat pada
Cardiac 88,8 kali 38,96 dB Menu Data Rekaman Suara Auskultasi, seperti
Wheeze 88,4 kali 38,92 dB terlihat pada Gambar 4-4(b).

Dari gambar dan tabel pengujian, diketahui bahwa


prototip stetoskop elektronik ini dapat memenuhi
karakteristik dan spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya.

4.2 Pengujian dan Analisis Perangkat Lunak


Prototip Stetoskop Elektronik
Pengujian ini dilakukan terhadap Menu
Registrasi Pasien Baru, Menu Pencarian Data
Pasien Lama, dan Menu Data Rekaman Suara
Auskultasi. Pengujian dilakukan terhadap 5 orang (a) (b)
dewasa (umur 21 – 26), yang dalam hal ini akan Gambar 4-4
dianggap sebagai pasien. Pengujian dimulai dengan (a) Hasil Pencarian Data Pasien Lama; (b) Tampilan Data
Identitas dan Rekaman Suara Auskultasi Pasien
mengisi identitas pasien, berupa nomor pasien,
nama pasien, jenis kelamin pasien, umur, berat
badan, dan tinggi badan. Pengisian form registrasi Proses perekaman dan pemutaran-ulang suara
pasien baru dapat dilihat pada Gambar 4-3. auskultasi dilakukan pada Menu Audio Visual
Stetoskop Elektronik. Untuk mengujinya,
dilakukan perekaman bunyi jantung salah seorang
pasien. Setelah dilakukan perekaman, maka file
tersebut diberi nama dan diputar-ulang. Hasil dari
perekaman dan pemutaran-ulang suara rekaman
dapat dilihat pada Gambar 4-5.

Gambar 4-3
Pengisian Menu Registrasi Pasien Baru
Gambar 4-5
Setelah pengisian form dilakukan, maka Hasil Perekaman dan Pemutaran-ulang Suara Auskultasi
identitas data tersebut akan disimpan ke dalam
basis data pada Tabel Pasien. Untuk menguji 4.3 Pengujian dan Analisis Uji Klinis Terbatas
keberhasilan proses registrasi yang telah dilakukan, Pengujian ini dilakukan kepada 14 orang
maka dapat dilakukan pencarian identitas pasien dewasa (berumur 20 – 30 tahun) dan 5 orang tua
tersebut menggunakan Menu Pencarian Data (berumur 50 – 60 tahun). Pengujian ini dibantu
Pasien Lama, dan identitas pasien tersebut dapat oleh tenaga medis (dokter / perawat) yang mengerti
dilihat pada Menu Data Rekaman Suara Auskultasi. tentang auskultasi. Tahap-tahap pengujian yang
Untuk melakukan pencarian pasien, maka harus dilakukan adalah sebagai berikut :
mengisi nomor pasien atau nama pasien, dan 1. Melakukan pemeriksaan fisik menggunakan
apabila terdapat nama pasien dengan nama yang stetoskop akustik dan membandingkannya
sama dalam jumlah banyak, maka dapat dibantu dengan prototip stetoskop elektronik.
dengan memilih jenis kelamin pasien tersebut. 2. Melakukan kuisioner kepada pihak-pihak
Setelah dilakukan pencarian, maka nama yang berkepentingan, antara lain : dokter,
pasien akan dimunculkan pada tabel hasil mahasiswa ko-as, dan mahasiswa kedokteran.
Pemeriksaaan fisik yang dilakukan terhadap 19 telah dapat melakukan fungsi-fungsi utama
orang dewasa, 14 orang berumur 20 – 30 tahun dan yang diinginkan.
5 orang berumur 50 – 60 tahun. Pemeriksaan fisik 2. Dari hasil pengujian yang dilakukan, prototip
yang dilakukan, yaitu : ini memiliki frekuensi kerja mendekati
1. Auskultasi jantung, yang dilakukan pada 4 frekuensi kerja spesifikasi (dengan perbedaan
lokasi auskultasi (aorta, pulmonal, trikuspidal, antara 0,6% - 4,7% dari spesifikasi) dan
dan mitral). prototip ini mampu menghasilkan penguatan
2. Auskultasi paru-paru, yang dilakukan pada 3 amplitudo sinyal melebihi spesifikasi
lokasi auskultasi (trakea, bronkus, dan penguatan, hingga 88 kali (38,8 dB), serta
vesikular). prototip ini dilengkapi dengan pengatur
penguatan sinyal sehingga dapat disesuaikan
Dari pemeriksaan fisik tersebut, diperoleh dengan kebutuhan.
hasil diagnosa sementara 18 orang dinyatakan 3. Keunggulan dari prototip stetoskop elektronik
normal dan 1 orang dinyatakan suspect mitral ini, antara lain :
insufficiency. Selanjutnya adalah melakukan ▪ Dapat menghasilkan suara yang lebih
kuisioner kepada beberapa dokter, mahasiswa/i ko- keras, dengan amplitudo sinyal yang
as, dan mahasiswa/i kedokteran. Peserta kuisioner dapat diatur.
akan dipresentasikan mengenai penggunaan ▪ Dapat melakukan pemilihan frekuensi
prototip stetoskop elektronik berbasis PC ini, baik dengan lebih spesifik, yaitu dengan
perangkat keras maupun perangkat lunak. menggunakan mode-mode auskultasi.
Kuisioner dilakukan kepada 1 orang dokter umum, ▪ Jika dihubungkan ke PC, maka
2 orang mahasiswa ko-as, dan 1 orang mahasiswa perangkat lunak yang dikembangkan
kedokteran. Dari kuisioner yang dilakukan, dapat melakukan fungsi-fungsi berikut :
diperoleh hasil sebagai berikut : - mencatat identitas dan merekam
1. Prototip stetoskop elektronik yang dirancang suara auskultasi pasien;
dapat menghasilkan suara yang lebih keras - menyimpan identitas pasien dan
daripada stetoskop akustik. rekaman suara auskultasi tersebut
2. Pengaturan penguatan (gain control) suara ke dalam basis data;
dapat membantu dalam proses diagnosa, - memutar-ulang file rekaman suara
karena dapat menyesuaikan tingkatan suara auskultasi yang telah disimpan.
yang ingin didengar.
3. Prototip stetoskop elektronik ini tidak dapat REFERENSI
menghasilkan suara yang lebih jernih daripada
stetoskop akustik. Beberapa suara yang [1] Arthur C. Guyton, John E. Hall ; editor
mengganggu auskultasi, antara lain : suara bahasa indonesia Irawati Setiawan, Buku Ajar
dari lingkungan sekitar, noise dari rangkaian, Fisiologi Kedokteran E/9, Penerbit Buku
suara gesekan antara chestpiece dengan kulit Kedokteran EGC, Jakarta, 1997.
pasien. [2] DG Jain, An Official Publication of Indian
4. Fitur pemilihan mode auskultasi dapat Academy of Clinical Medicine :
membantu dalam proses auskultasi, karena Understanding Lung Sounds, Juli - September
mampu menghasilkan suara auskultasi yang 2000,
lebih baik dan lebih spesifik. http://www.indegene.com/JIACM/indJIACM
5. Perangkat lunak untuk memberikan gambar Home.html (14 Maret 2007).
visual suara auskultasi dapat membantu dalam [3]. Desy Nurhayati, Perancangan dan Realisasi
proses diagnosa, karena dapat merekam dan Stetoskop Elektronik berbasis Mikrokontroler
melihat gambar suara, tetapi hal ini tidak untuk Analisa Suara Jantung dan Paru
dapat dijadikan acuan dalam pemeriksaan sebagai Penunjang Sistem Telemedika, Tesis
auskultasi. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih S2, Institut Teknologi Bandung, 2007.
lanjut mengenai gambar suara tersebut. [4] Dorland, W. A. Newman, Kamus
Kedokteran DORLAND Edisi 29, Penerbit
V. KESIMPULAN Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2002.
[5] Jocelyn Durand, Louis-Gilles Durand,
1. Perancangan dan realisasi prototip telah Marie-Claude Grenien, Electronic
selesai dan sesuai dengan spesifikasi Stethoscope, United States Patent No.
perancangan. Prototip portable ini sudah 5.602.924, 11 Februari 1997, http://uspto.gov.
dilengkapi dengan kotak/wadah, batere, (9 Maret 2006).
chestpiece, dan earpieces, sehingga telah siap [6] , MVS Pulmonary Auscultation,
untuk digunakan. Perangkat lunak audio- http://sprojects.mmi.mcgill.ca/mvs/RESP01
visual auskultasi stetoskop elektronik juga .HTM (26 Februari 2007).

Anda mungkin juga menyukai