Anda di halaman 1dari 3

PENYULUHAN KB

No Dokumen :
A/I/SPO/PPP/I/16/005
No Revisi :
KAK
TanggalTerbit : 8 Januari 2016 PUSKESMAS
Halaman :1/2 KRANGGAN
UPT DINAS KESEHATAN
Dibuat Oleh Disahkan Oleh
Ditelitioleh
Ka. Pusk. Kranggan

RUSLAMIYATUN drg. SARI SAVITRI


dr. AGUS WINARNO
NIP. 19680116 198803 2 NIP. 19660106 199403 2
NIP. 19601021 198901 1 002
002 003

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KIA KB

I. PENDAHULUAN
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah
kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah lain.
Untuk itu, pemerintah mencanangkan program KeluargaBerencana (KB) yaitu program
pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Rentang tahun 1800-1900 jumlah
penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi
pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI,
1998).

II. LATAR BELAKANG


Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara
Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau
diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut
dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.
Oleh karena itu, penyuluhan keluarga berencana sangat dibutuhkan guna meningkatkan
pengetahuan dan cakupan pelayanan KB di Indonesia, sehingga angka kepadatan penduduk
dapat berkurang.

III. TUJUAN
A. TujuanUmum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
B. TujuanKhusus
1. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
3. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Pencegahan dan penanggulangan factor resiko
b. Peningkatan iminusasi
c. Penemuan dan tatalaksana penderita
d. Peningkatan survailan epidemiologi dan penanggulangan wabah
e. Peningkatan komunikasi informasi dan edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menentukan materi kegiatan
2. Menentukan proses pelaksanaan kegiatan
3. Menentukan cara penilaian
4. Menentukan hasil pelaksanaan kegiatan
5. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan

VI. SASARAN
1. Pemegang Program Upaya KIA KB
2. Pelaksana Program Upaya KIA KB
3. Masyarakat

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan program Upaya KIA KB dilakukan dalam rentang satu tahun ( Dokumen RUK /
RPK Upaya KIA KB terlampir )

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan dan akan dievaluasi setiap selesai
pelaksanaan kegiatan bila belum sesuai dengan rencana

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Bukti hasil kegiatan
2. Laporan dalam bentuk hasil kegiatan dan dilaporkan kepada pemegang program dan di
informasikan dalam kegiatan lokmin puskesmas
3. Evaluasi dilakukan setelah satu tahun

Anda mungkin juga menyukai