Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT

KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
(Studi pada Program Kredit Usaha Rakyat Periode Tahun 2008-2014)

Adasiha Arwan
Mukhammad Kholid Mawardi
Aniesa Samira Bafadhal
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
adasiha.simanjuntak@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to test (1) knowing the implementation of People’s Business Credit (KUR) program, (2)
analyze the influence of People’s Business Credit (KUR) as a government policy on entrepreneurship level in
Indonesia. This type of research is an explanatory research with quantitative approach. Independent variable
in this research is People’s Business Credit (KUR) and dependent variable in this research is
entrepreneurship level. This research uses secondary data with semester time series data from 2008 until 2014
(7 years). Data analysis techniques used in this research using simple linear regression analysis. The results
of simple linear regression analysis in this research indicate that People’s Business Credit (KUR) as a
government policy significantly influence the level of entrepreneurship in Indonesia.

Keywords : Government Policy, People’s Business Credit (KUR), Entrepreneurship

АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui implementasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR), (2)
mengetahui pengaruh program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai wujud kebijakan pemerintah terhadap
tingkat kewirausahaan di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (Explanatory Research)
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan
data sekunder dengan jangka waktu (time series) semester data selama 7 tahun yaitu periode tahun 2008-2014.
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis regresi linier
sederhana dalam penelitian ini menunjukkan bahwa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai wujud
kebijakan pemerintah berpengaruh signifikan terhadap tingkat kewirausahaan di Indonesia.
Kata Kunci : Kebijakan Pemerintah, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kewirausahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN menyelesaikan beberapa permasalahan yaitu,
Kemiskinan yang terjadi didasarkan oleh mengurangi tingkat pengangguran karena
seseorang yang tidak memiliki pekerjaan kewirausahaan akan membuka lapangan pekerjaan
(penggangguran). Tingkat pengangguran sangat dan meningkatkan infrastruktur daerah sekitar
berhubungan dengan tingkat kemiskinan, apabila lokasi dibangunnya usaha baru tersebut, secara
tingkat pengangguran suatu negara tinggi secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas hidup
tidak langsung tingkat kemiskinan negara tersebut masyarakat dengan meningkatnya pendapatan per-
juga tinggi. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah kapita dan meningkatnya tingkat produktivitas.
sebagai pengelola formal negara adalah satu-satu Selain itu, kewirausahaan juga memiliki manfaat
nya pihak yang berhak untuk mengelola dan lain seperti transfer teknologi, pengelolaan
menyelesaikan permasalahan kemiskinan. Salah sumberdaya alam dan sumberdaya manusia,
satu cara mengurangi tingkat kemiskinan ialah meningkatnya tingkat ekspor-impor (permintaan
dengan mengurangi tingkat pengangguran. dan penawaran) suatu negara (Agustina, 2015:6).
Menurut Suhariyanto (2017) pemerintah Menurut Schumpeter dalam Irawan dan
sudah memiliki program untuk membangun desa Suparmoko (2012:44), berproduksi adalah
tertinggal yaitu pemberian dana desa dengan mengelola sumberdaya yang dimiliki atau yang
program-program seperti pelatihan keterampilan, dapat dicapai dengan menghasilkan barang baru
penciptaan lapangan pekerjaan, dan pembangunan ataupun barang lama dengan metode yang berbeda.
infrastruktur. Namun praktik dan dampak yang Berproduksi atau produktivitas adalah suatu dasar
terjadi tidak terlalu signifikan. Meningkatkan yang memiliki pandangan bahwa mutu kehidupan
pertumbuhan ekonomi, masyarakat membutuhkan hari ini lebih baik daripada kemarin, dan hari esok
upaya yang lebih signifikan dan berpengaruh lebih baik daripada hari ini (Sinungan, 2005:16).
secara langsung terhadap kesejahteraan Schumpeter mengatakan bahwa inovasi dapat
masyarakat. Salah satu upaya signifikan yang dapat berbentuk lima hal, yaitu : (1) Mengenalkan
langsung dirasakan yaitu mengembangkan lebih barang-barang baru atau berkualitas baru yang
banyak kewirausahaan dalam negeri. belum dikenal oleh masyarakat, (2) Mengenalkan
Baumol (1990) dalam Minniti (2008:781) metode produksi baru, (3) Membuka pasar baru
mengatakan bahwa kewirausahaan dapat dikatakan bagi perusahaan, (4) Menemukan sumber
konstan dalam masyarakat, kontribusi perekonomian baru, (5) Membangun industri baru
kewirausahaan dalam negara adalah mengadakan dalam sebuah industri. Masyarakat yang berani
produktivitas dengan beberapa aktivitas seperti melakukan inovasi ini disebut sebagai wirausaha
inovasi. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah (Entrepreneur) (Sukirno, 2012:434).
sebagai institusi terikat dapat mengatur alokasi Schumpeter mengatakan bahwa inovasi yang
kewirausahaan yang lebih efektif (Baumol, 1990; dilakukan oleh adanya kegiatan kewirausahaan
Bowen and De Clercq, 2008). Adanya merupakan sebuah keharusan yang akan
kewirausahaan memerlukan konteks institusi mempengaruhi sektor ekonomi sebuah negara
secara spesifik dalam mengatur alokasi (Sukirno, 2012:435). Salah satu tugas utama
pembangunan yang merata dalam setiap daerah pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan
(Wagner and Sternberg, 2004 dalam Minniti, kualitas hidup masyarakatnya adalah membantu
2008:781). masyarakat untuk meningkatkan kualitas
Kewirausahaan dibedakan tergantung pada perekonomian, meningkatkan pendapatan per
daerah yang signifikan seperti daerah pedalaman, kapita, mengalokasikan sumberdaya-sumberdaya
daerah berteknologi maju, ataupun daerah yang dimiliki negara dengan efektif dan efisien
metropolitan. Maka dari itu, sebuah kebijakan (Agustina,2015:83).
diatur berbeda dari setiap daerah berdasarkan pada Indonesia merupakan salah satu negara yang
kondisi daerah tersebut, seperti sumberdaya, sedang berkembang dan berpotensi dalam hal
jaringan, dan kemampuan pasar. Berdasarkan kewirausahaan, hal ini dapat dibuktikan bahwa
perbedaan tersebut, kebijakan kewirausahaan bidang kewirausahaan memiliki dampak positif
berpedoman pada pemerintah, diantara nya adalah terhadap tingkat GDP Negara Indonesia
keuangan, pajak, regulasi perdagangan, dan sebagaimana dijelaskan dalam website resmi
aktivitas peningkatan inovasi (Minniti, 2008:782) Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia.
Menurut Burch (1986) dalan Lupiyoadi
(2004:39) mengatakan bahwa meningkatnya
jumlah kewirausahaan dalam negeri dapat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 11


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
di seluruh Indonesia dengan regulasi masyarakat
bisa meminjam dana kepada bank untuk
membangun sebuah usaha dan peran pemerintah
adalah menjamin bunga pinjaman yang berasal dari
Bank. Realisasi program Kredit Usaha Rakyat
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu, Kredit Usaha Rakyat
Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Ritel.
Tahun 2007 sampai dengan 2014 realisasi
Kredit Usaha Rakyat (KUR) memiliki rata-rata
Gambar 1. Kontribusi Kewirausahaan dalam GDP yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp. 20
dan Tenaga Kerja Indonesia triliun per tahun dengan total Rp. 100 triliun dalam
Sumber : Kementerian Koperasi dan UMKM Republik kurun waktu 5 tahun. Dinyatakan pada Permenko 6
Indonesia (2012)
tahun 2015 sektor yang akan dibiayai KUR hanya
pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan
Berdasarkan fakta besarnya peran
sektor perdagangan yang sesuai dengan sektor-
kewirausahaan dalam pengembangan
sektor tersebut. Program Kredit Usaha Rakyat
perekonomian suatu negara, sudah semestinya
termasuk kedalam peraturan Menteri Koordinator
pemerintah sebagai pengelola negara dapat
Bidang Perekonomian sebagaimana keputusan
membuat kebijakan yang dapat meningkatkan
yang diberikan Permenko No. 6 Tahun 2015 dan
pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia.
No. 8 Tahun 2015 tentang pedoman pelaksanaan
Semenjak pemerintahan orde baru, pemerintah
KUR, dan perubahan pada Permenko No. 13 Tahun
sudah memiliki kebijakan tentang kewirausahaan
2015.
seperti program Kredit Investasi Kecil (KIK),
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Candak Kulak
memiliki 2 (dua) skema yang berbeda yaitu pada
(KCK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP),
tahun 2007 sampai 2014 menggunakan skema
namun dalam menjalankan program-program
Imbal Jasa Pinjaman (IJP) dan 2015 sampai saat ini
tersebut hasil yang ditimbulkan adalah
menggunakan skema subsidi bunga. Perubahan
kesenjangan sosial lainnya. Terdapat 200
skema yang terjadi karena adanya evaluasi yang
konglomerat Indonesia telah menguasai 80%
dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang
kehidupan ekonomi dan jumlah uang yang beredar
Perekonomian sebagai pemilik dan pengelola
di Indonesia (Marbun, 1996:24).
kebijakan untuk memastikan ketepatan sasaran
Banyak upaya yang telah dilakukan
program. Oleh karena itu, dampak yang dirasakan
pemerintah dalam kebijakan pembiayaan
adalah adanya perubahan jumlah penyaluran dana
kewirausahaan (Harrison, Mason, and Girling,
dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada
2004:308). Pemerintah telah berupaya melakukan
tahun 2007-2014 dibandingkan 2015-2017.
pembiayaan atau kebijakan memberikan modal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Obaji
kepada kewirausahaan seperti jaminan kredit
and Olugu (2014) bahwa tingkat kesuksesan
bersama dan skema keuangan mikro
wirausaha di beberapa negara sudah terbukti
(Microfinance) untuk pinjaman bank tradisional.
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Bahkan
Jaminan kredit bersama memiliki keuntungan yaitu
beberapa pemerintahan negara berkembang saat ini
mengurangi biaya transaksi. Sedangkan skema
berfokus pada program-program peningkatan
keuangan mikro memiliki keuntungan yaitu
kewirausahaan termasuk Indonesia yang berfokus
menghindari risiko keuangan peminjam dengan
pada aspek infrastruktur, keuangan, dan kebijakan
memilih persyaratan agunan yang dipenuhi oleh
fiskal. Hasil penelitian Putra (2012) dapat
akuntabilitas non-moneter berdasarkan pada
mendukung pernyataan tersebut dengan adanya 6
mekanisme penegakan reputasi atau kelompok
(enam) hasil identifikasi faktor yang menentukan
kecil (Khoja and Lutafali, 2008:1).
minat mahasiswa menjadi wirausaha yaitu: faktor
Indonesia memiliki kebijakan pemerintah
lingkungan, faktor harga diri, faktor peluang,
dalam hal pembiayaan kewirausahaan yang
faktor kepribadian, faktor visi, faktor pendapatan
bernama program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
dan percaya diri. Dalam hal ini, kebijakan
sesuai dengan UU No. 20 tentang mengatasi
pemerintah masuk ke dalam faktor lingkungan dan
kurangnya akses kewirausahaan untuk
dapat mempengaruhi faktor peluang, faktor
memperoleh kredit atau pembiayaan. Memiliki
kepribadian, dan faktor pendapatan.
mekanisme adanya alokasi dana kepada bank-bank

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 12


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kondisi perekonomian negara termasuk lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat
kebijakan pemerintah merupakan salah satu faktor kemiskinan (www.kur.ekon.go.id, 2017).
eksternal yang mempengaruhi masyarakat untuk Tujuan utama program Kredit Usaha Rakyat
menjadi wirausaha, seperti yang telah dijelaskan (KUR) adalah meningkatkan dan memperluas
dalam penjelasan sebelumnya dan penelitian Putra pelayanan Bank kepada wirausaha produktif,
(2012). Penelitian Ács, Autio, Szerb (2013) meningkatkan kapasitas daya saing wirausaha,
menguji dampak sebuah program pengembangan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
kewirausahaan terhadap peningkatan tenaga kerja. Selama tahun 2007-2014 program
kewirausahaan dalam negara dan menghasilkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) disalurkan oleh 33
peringkat negara-negara yang memiliki potensi Bank dengan skema Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
dalam peningkatan kewirausahaan menggunakan menghasilkan penyerapan tenaga kerja sebesar
GEDI indeks karena memiliki faktor pemasukan 20,3 juta jiwa dengan penyaluran Kredit Usaha
perekonomian negara yang sedang berkembang Rakyat Mikro sebesar Rp 96,26 trilliun (53,8%)
dan kualitas institusional yang sedang berkembang. dan Kredit Usaha Rakyat Ritel sebesar Rp 82,56
Berbeda dengan hasil dari penelitian yang trilliun (46,17%). Efisiensi anggara pada PMN
telah dijelaskan sebelumnya, hasil penelitian Askrindo Rp 5,2 trilliun, PMN Jamkrindo Rp 6,5
Simatupang, Zain, Salim, Thoyib (2009) trilliun dengan total pembayaran Imbal Jasa
menyatakan kebijakan pemerintah terhadap tingkat Penjaminan (IJP) sebesar Rp 5,02 trilliun.
wirausaha tidak memiliki pengaruh yang Berdasarkan workshop/seminar evaluasi program
signifikan. Oleh karena itu, penelitian ini akan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rakor Komite
membahas teori Schumpeter apakah adanya kebijakan pada tanggal 15 Desember 2014,
hubungan signifikan kebijakan pemerintah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetap
terhadap Tingkat Kewirausahaan yang dapat dilanjutkan dengan penguatan regulasi dan
mempengaruhi perekonomian suatu negara. perbaikan skema.
Hasil evaluasi melalui kajian oleh pihak terkait
KAJIAN PUSTAKA Kredit Usaha Rakyat (KUR) seperti Bank Dunia
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan TNP2K menjadi salah satu dasar dalam upaya
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah perbaikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
kredit atau pembiayaan modal kerja dan/atau yang antara lain adalah dengan meningkatkan
investasi kepada debitur usaha yang produktif dan penyalurannya kepada sektor prioritas seperti
layak namun belum memiliki permodalan sektor pertanian, perikanan dan kelautan,
tambahan atau modal tambahan yang belum cukup. kehutanan dan industri pengolahan serta kepada
Program Kredit Usaha Rakyat adalah program Usaha Mikro dan Kecil dengan tujuan sektor-
prioritas kebijakan pemerintah dalam hal sektor tersebut mempunyai multiplier effect yang
pemberian kredit/pembiayaan kepada wirausaha. lebih besar kepada penyerapan tenaga kerja dan
Individu/perseorangan atau badan hukum yang peningkatan kesejahteraan masyarakat.
melakukan usaha produktif sebagai penerima Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat
program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan disimpulkan bahwa program Kredit Usaha Rakyat
sumber dana 100% dari dana penyaluran program (KUR) merupakan salah satu wujud kebijakan
berdasarkan 9% suku bunga efektif per tahun atau pemerintah dalam upaya memfasilitasi
sama dengan suku bunga flat yang setara. kewirausahaan di Indonesia, program tersebut
Pencapaian output/kinerja yang telah dihasilkan memiliki dampak langsung terhadap perekonomian
merupakan hasil koordinasi dan sinergitas antara Indonesia seperti lebih banyak menyerap tenaga
para pemangku kepentingan program yang kerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
tergabung dalam Komite Kebijakan Pembiayaan Kinerja dan sasaran dalam program ini dikaji
Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta dengan baik oleh pemerintah terutama
dengan bank pelaksana, perusahaan penjamin, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dengan selalu melakukan evaluasi program dan
Pemerintah Daerah baik dalam skala Provinsi atau pembaharuan regulasi.
Kabupaten/Kota dibawah koordinasi Deputi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) memiliki
Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan 2 (dua) skema yang berbeda hasil dari evaluasi
Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang yang dilakukan pemerintah seperti yang dijelaskan
Perekonomian. Output yang dihasilkan membawa dibagian sebelumnya. Penelitian ini akan
outcome yang positif khususnya dalam penciptaan membahas program Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 13


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam skema Imbal Jasa Penjaminan (IJP) pada 6. Peluang untuk Menjadikan Pekerjaan sebagai
periode tahun 2008-2014 yang bertujuan untuk Hal yang disukai
mengetahui efektifitas program Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dalam skema tersebut. Bygrave (1994:3) dalam Alma (2016:9)
menjelaskan 3 (tiga) faktor yang berpengaruh
Tingkat Kewirausahaan terhadap seseorang untuk berwirausaha, yaitu :
Kewirausahaan merupakan keinginan 1. Personal
seseorang dalam mengimplikasikan sebuah ide 2. Sociological
kreatif dengan cara mempekerjakan diri sendiri, 3. Lingkungan
tidak memiliki pemimpin tetapi menjadikan diri
sendiri sebagai pemimpin untuk diri sendiri dan Selain itu, Tjahjono dan Ardi (2008:46)
orang lain. Menurut Fuadi (2009:92), mengungkapkan keputusan seseorang untuk
“Berwirausaha adalah keinginan, keterkaitan, serta berwirausaha merupakan perilaku dengan
kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keterlibatan (high involvement) yang dibagi
keras untuk berusaha secara maksimal untuk menjadi 2 (dua) faktor yaitu :
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut
 Faktor internal berupa persepsi, motivasi,
dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan
pembelajaran, dan kepribadian.
keras untuk belajar dari kegagalan.”
 Faktor eksternal berupa keluarga, teman,
Zimmerer, Scarborough, Wilson (2008:4)
lingkungan sekitar, pemerintah.
menyimpulkan bahwa wirausaha (entrepreneur)
adalah seseorang yang merealisasikan ide nya
berupa bisnis baru dan berani mengambil risiko Hipotеsis
berupa ketidak pastian dalam keuntungan dan
pertumbuhan. Seseorang berani mengambil risiko
karena dapat mengidentifikasikan peluang dan Program
Kredit Usaha H1 Tingkat
memaksimalkan sumberdaya-sumberdaya yang Rakyat Kewirausahaan
dimiliki. Zimmerer, Scarborough, Wilson (2008:7- (KUR) (Y)
9) juga menjelaskan tentang profil kewirausahaan, (X)

yaitu :
1. Memiliki Rasa Bertanggung Jawab
2. Berani Mengambil Risiko Gambar 1. Modеl Hipotеsis
3. Memiliki Keyakinan untuk Sukses
4. Berupaya untuk Mendapatkan Umpan Balik H1: Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai
5. Memiliki Semangat yang Tinggi wujud kebijakan pemerintah berpengaruh
6. Fokus pada Masa Depan secara signifikan terhadap Tingkat
7. Kemampuan Berorganisasi Kewirausahaan di Indonesia.
8. Melihat Prestasi Menjadi Hal Terpenting
MЕTODE PЕNЕLITIAN
Zimmerer, Scarborough, Wilson (2008:9-10) Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
menjelaskan karakteristik lain yang ada pada pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
wirausaha, yaitu : Memiliki komitmen tinggi, pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan
memahami bahwa kewirausahaan memiliki sifat Penelitian ini dilakukan di Indonesia melalui
ketidak pastian, fleksibel, dan ulet. website resmi kepemerintahan Indonesia maupun
lembaga internasional lainnya. Sumber penelitian
Zimmerer, Scarborough, Wilson (2008:11-14) ini didapatkan dari instansi terkait secara langsung
menjelaskan manfaat menjadi wirausaha, yaitu : maupun website resmi Kredit Usaha Rakyat (KUR)
1. Peluang untuk Menentukan Nasib Sendiri yang dikelola oleh Kementerian Koordinator
2. Peluang untuk Melakukan Perubahan Bidang Perekonomian (http://kur.ekon.go.id/) dan
3. Peluang untuk Mencapai Potensi Sepenuhnya website resmi Badan Pusat Statistik (BPS)
4. Peluang untuk Meraih Keuntungan yang Lebih (http://bps.go.id/). Alasan menggunakan website-
Besar website tersebut sebagai sumber penelitian bahwa
5. Peluang untuk Berperan dalam Masyarakat website tersebut menyediakan data yang lengkap
dan Lingkungan dan relevan terhadap penelitian ini, serta sebagian
data tersebut berasal dari hasil survey atau sensus.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 14


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Selain itu data yang didapatkan dari website Jackson mengatakan bahwa kewirausahaan
tersebut sudah memiliki keabsahan atau valid. membutuhkan dukungan akurat dari pemerintah
Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis agar dapat memberikan dampak langsung terhadap
regresi linier sederhana. perekonomian negara. Pada awalnya dukungan
pemerintah sering diabaikan oleh wirausaha,
HASIL DAN PЕMBAHASAN namun dengan berjalannya waktu dan segala usaha
Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda pemerintah dalam memperkenalkan program-
program yang dimiliki, pemerintah dan wirausaha
t Test
dapat bekerja sama dengan saling menguntungkan
Regression
t t (A̓cs, Zolta̓n J., Erkko Autio., La̓szlo̓ Szerb, 2013).
Variabel Coefficients Sig. Ket
(Standardized)
hitung tabel Kebijakan dalam meningkatkan kewirausahaan
Program diatur oleh pemerintah dalam hal
Kredit keuangan/permodalan, pajak, regulasi
Usaha 0,615 2,701 2,179 0,019 perdagangan, dan aktivitas peningkatan inovasi
Sig
Rakyat (Minniti, 2008).
(KUR)
(X)
Berdasarkan teori Schumpeter, Jackson, dan
R = 0,615
Minniti dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
memiliki pengaruh penting dalam pertumbuhan
R Square = 0,378
ekonomi negara. suatu negara memiliki
Adjusted R Square = 0,326 kepemerintahan sebagai pengelola dan mengatur
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018 wewenang negara. Pemerintah akan merumuskan
kebijakan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan
Hasil dari uji parsial dalam penelitian ini negara tersebut. Meningkatkan wirausaha
(Tabel 1) menunjukkan bahwa nilai signifikan (Sig. merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
t) dari variabel program Kredit Usaha Rakyat mensejahterakan negara dalam perekonomian.
(KUR) lebih kecil dari taraf nyata 0,05 (0,019 < Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memiliki
0,05) dan thitung lebih besar dari ttabel (2.701 > 2.179) kebijakan permodalan kewirausahaan berupa
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dibahas
disimpulkan bahwa variabel program Kredit Usaha dalam penelitian ini.
Rakyat (KUR) berpengaruh signifikan secara Penelitian ini memperlemah dan kontradiktif
parsial terhadap tingkat kewirausahaan di dengan penelitian terdahulu oleh Simatupang,
Indonesia. Zain, Thoyib (2009) dengan hasil penelitian bahwa
kebijakan pemerintah terhadap tingkat
Tabel 2. Koefisien Determinasi kewirausahaan tidak memiliki pengaruh signifikan.
R R Square Adjusted R Square Hasil penelitian Simatupang, Zain, Salim, Thoyib
0.615 0.378 0.326 (2009) yang menyatakan kebijakan pemerintah
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
tingkat kewirausahaan didasarkan pada hasil
Teori Schumpeter dalam Sukirno (2012, 434) penelitian kepada petani kelapa sawit yang tidak
mengatakan bahwa wirausaha memiliki peranan mengetahui secara pasti setiap kebijakan yang
penting dalam mewujudkan pertumbuhan dibuat oleh pemerintah karena kurangnya
perekonomian suatu negara. Peran kewirausahaan sosialisasi program.
dalam pertumbuhan perekonomian negara adalah Hasil penelitian ini memperkuat dan
sebagai aktor yang terus-menerus membuat mendukung penelitian terdahulu yaitu Obaji and
pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan Olugu (2014) dengan hasil tingkat kesuksesan
perekonomian. Namun, dalam kegiatan berinovasi kewirausahaan di beberapa negara sangat
akan memerlukan investasi. Dalam teori dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dengan
Schumpeter wirausaha berperan sebagai pihak program-program pengembangan dalam bidang
yang terus berinovasi untuk mendapatkan infrastruktur, keuangan, dan kebijakan fiskal.
keuntungan sehingga akan meminjam modal dan Selain itu, penelitian hasil penelitian ini
melakukan penanaman modal. Schumpeter juga memperkuat Minniti (2008) bahwa kebijakan
membagi investasi menjadi 2 (dua) golongan: pemerintah membuat kebijakan berupa
penanaman modal otonomi dan penanaman modal keuangan/permodalan dalam meningkatkan
terpengaruh. kewirausahaan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 15


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan hasil uji t dan nilai signifikansi sasaran dari setiap program terkait
pada Tabel 1, variabel program Kredit Usaha kewirausahaan, serta menyusun dan
Rakyat (KUR) secara parsial berpengaruh menyediakan data yang lebih relevan seperti
signifikan positif terhadap tingkat kewirausahaan. membedakan data kewirausahaan menjadi
Upaya pendanaan atau pemodalan menggunakan wirausaha mikro, makro, dan ritel sesuai
skema Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang dilakukan dengan syarat dalam membedakan jenis
oleh pemerintah dapat dirasakan langsung oleh wirausaha. Pemerintah diharapkan dalam
masyarakat. Masyarakat mendapatkan pemodalan meningkatkan kualitas program lain dalam
sebagai hal utama dalam memulai wirausaha. permodalan kewirausahaan selain skema yang
Pengeluaran dana APBN sekitar Rp 16,6 trilliun membuat wirausaha harus mengambil kredit.
dapat menggerakkan penyaluran pembiayaan 2. Masyarakat umum diharapkan untuk dapat
perbankan kepada wirausaha (Komite Kebijakan mempertimbangkan program Kredit Usaha
Pembiayaan bagi UMKM, 2017). Rakyat (KUR) sebagai sarana permodalan
Berdasarkan pada The Global Entrepreneurship dalam berwirausaha. Serta mendaftarkan
Monitor (GEM), pemerintah menjadi faktor setiap usahanya ke badan pemerintahan untuk
penting dalam aktivitas kewirausahaan suatu dapat didata sesuai dengan jenis usaha.
negara. Salah satu peran pemerintah adalah
mempermudah jalannya wirausaha dan Saran Teoritis
mengurangi beban birokrasi. Pemerintah tidak 1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk
menjalankan wirausaha namun menjadi pengaruh dapat mengidentifikasikan korelasi dari
penting dalam ekosistem pendukung aktivitas masing-masing variabel dan mencari variabel
kewirausahaan dengan membuat kebijakan- lain (variabel alternatif) dalam bentuk lain dari
kebijakan yang dapat menguntungkan kedua pihak kebijakan pemerintah dalam kewirausahaan
(ASEAN Regional Entrepreneurship Report, 2016). seperti pajak, regulasi perdagangan, dan
aktivitas peningkatan inovasi seperti yang
KЕSIMPULAN DAN SARAN dikatakan Minniti (2008:782) untuk variabel
Kеsimpulan independen sebelum melakukan penelitian
1. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dengan sampel yang lebih spesifik. Seperti
salah satu kebijakan pemerintah yang penelitian yang dilakukan oleh Purwatiningsih
berupaya dalam meningkatkan kewirausahaan (2015) yang meneliti Program Kredit Usaha
di Indonesia dengan memberikan permodalan Rakyat berfokus pada kewirausahaan sektor
usaha. Implementasi program Kredit Usaha pertanian di Kecamatan Kepung Kabupaten
Rakyat (KUR) telah berjalan dari tahun 2007 Kediri.
sampai saat ini. Program Kredit Usaha Rakyat 2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
(KUR) memiliki 2 (dua) skema, tahun 2007- pembelajaran untuk penelitian selanjutkan
2014 diberlakukan skema Imbal Jasa mengenai keterbatasan dalam penelitian ini
Penjaminan (IJP) dan tahun 2015 sampai saat yaitu data kewirausahaan yang didapatkan
ini diberlakukan skema subsidi bunga. untuk variabel dependen belum
Revolusi skema program Kredit Usaha Rakyat terklasifikasikan secara spesifik menjadi
(KUR) dilakukan karena adanya evaluasi yang wirausaha mikro, makro, ataupun ritel dengan
dilakukan oleh Komite Kebijakan Pembiayaan menggunakan metode penelitian yang sesuai
bagi UMKM. variabel yang digunakan. Penelitian ini
2. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-
berpengaruh positif dan secara parsial baiknya sebagai referensi untuk penelitian
berpengaruh signifikan terhadap tingkat selanjutnya mengenai program Kredit Usaha
kewirausahaan di Indonesia. Hasil penelitian Rakyat (KUR) terhadap Tingkat
ini mendukung hasil penelitian terdahulu dan Kewirausahaan ataupun penelitian lain diluar
fenomena serta kondisi kewirausahaan di dari variabel yang sudah ada sehingga
Indonesia. mendapatkan hasil yang lebih baik.
Saran
Saran Praktis
1. Pemerintah dan institusi lain diharapkan untuk
dapat mengkaji dan mengevaluasi ketepatan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 16


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Berwirausaha (Studi pada Manajemen FE
Universitas Negeri Padang). Jurnal
Agustina, Tri Siwi. 2015. Kewirausahaan Teori Manajemen, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-15.
dan Penerapan pada Wirausaha dan UKM Simatupang, Hinsatopa., Djumilah Zain., Ubud
di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media. Salim., Armanu Thoyib. 2009. Pengaruh
Alma, Buchari. 2016. Kewirausahaan. Bandung: Kebijakan Pemerintah, Kewirausahaan
Alfabeta. (Entrepreneur) terhadap Produktivitas
Irawan dan Suparmoko. 2012. Ekonomika Usaha dan Keberlanjutan (Sustainability)
Pembangunan. Edisi Keenam. Yogyakarta: Pekebun Kecil pada Industri Kelapa Sawit
BPFE. di Provinsi Riau (Studi pada Perkebunan
Marbun, B.N. 1996. Manajemen Perusahaan Kelapa Sawit di Provinsi Riau). Jurnal
Kecil: Dilengkapi Undang-Undang tentang Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Hal. 93-
Usaha Kecil. Jakarta: Pustaka Binaman 105.
Presindo. Tjahjono, H.K dan Hari Ardi. 2008. Kajian Niat
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas: Apa Mahasiswa Manajemen Universitas
dan Bagaimana. Edisi Kedua. Jakarta: Muhammadiyah Yogyakarta untuk
Bumi Aksara. Menjadi Wirausaha. Jurnal Manajemen
Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi Teori dan Bisnis, Vol. 16, No.1, Hal. 1-23.
Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali
Pers. Artikel Lain
Zimmerer, thomas., Norman Scarborough., dan
Doug Wilson,. Tanpa tahun. Bygrave, William D and Mark Quill. 2007. Global
Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Entrepreneurship Monitor: 2006 Financing
Kecil. Dialihbahasakan oleh Kwary dan Report. London: Babson Park, MA:
Fitriasari. 2008. Jakarta: Salemba Empat. London Business School and Babson
College. Published Report.
Jurnal

A̓cs, Zolta̓n J., Erkko Autio., La̓szlo̓ Szerb. 2013.


National System of Entrepremeurship:
Measurement Issues and Policy
Implications. Research Policy, Vol. 43,
Pages 476-494.
Harrison, Richard T, Colin M.M and Paul Girling,
2004. Financial Bootstrapping and Venture
Development in The Software Industry.
Entrepreneurship & Regional
Development, Vol. 16, Pages 307-333.
Khoja, Faiza and Shabnam Lutafali. 2008. Micro-
Financing: An innovative application of
social networking. Ivey Business Journal,
Vol. 72, Issue 1, Pages 1-9.
Minniti, Maria. 2008. The Role of Government
Policy on Entrepreneurial Activity:
Productive, Unproductive, or Destructive?.
Entrepreneurship Theory and Practive,
Baylor University. Pages 779-790.
Obaji, Nkem Okpa and Mercy Uche Olugu. 2014.
The Role of Government Policy in
Entrepreneurship Development. Science
Journal of Business and Managemen,. Vol.
2, No. 4, Pages 109-115.
Putra, Rano Aditia. 2012. Faktor-faktor Penentu
Minat Mahasiswa Manajemen untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 3 Juli 2018| 17


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai