Drama Ramadhan
Drama Ramadhan
(Dipagi hari yang masih gelap gulita, para remaja remaji musholah nur hidayah, tengah berkeliling
Anak-anak: sahuuur...sahuuur...
Putri: iya bu
Ibu: Adek ayo bangun, kita sahur yuk, kakak udah bangun tuh nak
Ririn: Iya bu
(Mereka pun sahur bersama, setelah makan sahur mereka lalu sholat subuh berjamaah, dan
(pagi yang cerah mereka bergegas menuju hutan untuk mencari kayu bakar)
Ibu: Ayo kak bantu ibu mencari kayu bakar dihutan, adek dirumah aja ya? Ayo kak kita pergi
*tutup tirai* (mereka pun berjalan kaki mencari kayu bakar dihutan, setelah mendapatkan kayu
(setelah sampai dirumah, mereka membuat kue untuk berjualan keliling kampung)
(mereka pun berkeliling untuk mencari pembeli, setelah berjam-jam berjalan, kuenya tidak habis
(mereka pun duduk, disaat mereka sedang beristirahat, putri dan ririn melihat teman-temannya
Anak 1: Eh kamu tau gak? Mama aku udah beliin baju lebaran buat aku loh, kamu udah beli belum?
Anak 2: Udah dong, aku udah beli baju lebaran juga, baguus banget
Ibu: Yasudah, tidak apa-apa, mungkin belum rezeki kita, yuk kita keliling lagi
(mereka pun berkeliling kampung lagi untuk menghabiskan kuenya yang belum terjual. Hari pun
menjelang petang, waktu berbuka puasa pun akan tiba, lalu mereka pun kembali kerumah) *tutup
tirai*
Putri: Eeemmm... putri sama ririn gak beli baju lebaran ya buk? Besok kan sudah lebaran buk?
(sang ibu pun menatap wajah kedua anaknya dengan wajah sedih, lalu ibu menjawab sambil
Ibu: Sayang, hari lebaran gak mesti pakai baju barukan? Yang penting hati kita harus bersih dari
Ibu: Iya sayang, baju yang lama kan masih bagus, pakai baju yang lama saja ya?
(sang ibu pun memeluk kedua anaknya sambil menangis. Tiba-tiba ada orang yang mengetuk
Ibu: Iya, yuk kita buka pintunya, wa’alaikum salam, ada apa ya pak?
Amil Zakat: Bu saya amil zakat, ini ada zakat fitrah untuk ibu
Kemudian sang ibu pun langsung membeli kan baju lebaran untuk kedua anaknya)