UNIVERSITAS JEMBER
April, 2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan karakteristik dan organoleptik umbi gadung
akibat perebusan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Gadung
5. Kenampakan
Dari data yang diperoleh setelah melakukan praktikum pada umbi gadung
ini menurut Harjono (2008), terdapat perbedaan fisik antara gadung sebelum dan
sesudah proses perebusan. Warna kulit gadung segar semula coklat tua pada
kulit luar terdapat rambut-rambut kasar dan kaku dan namun setelah mengalami
perlakuan perebusan berubah menjadi warna coklat. Daging umbi gadung yang
semula berwarna kekuningan berubah menjadi warna putih setelah perebusan.
Diameter gadung 10cm sebelum mengalami perebusan dan setelah proses
perebusan diameter umbi gadung bertambah menjadi 13 cm. Tekstur dari umbi
gadung pun mengalami perubahan akibat diberikannya perlakuan perebusan,
semula tekstur keras dan setelah direbus tekstur umbi gadung menjadi lebih
lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena semakin lama waktu pemanasan maka
pemecahan komponen-komponen bahan semakin meningkat yang berakibat
jumlah air terikat yang terbebaskan semakin banyak akibatnya tekstur bahan
semakin lunak dan berpori.
Dibandingkan umbi segar, proses perebusan menyebabkan penurunan kadar
sianida bebas. Penurunan tersebut diakibatkan selama proses perebusan
sianida bebas yang ada pada umbi segar menguap. Sianida bebas tersebut
dihasilkan dari pemecahan senyawa glukosida sianogenik selama proses
perebusan berlangsung.
Semakin lama proses perebusan berlangsung, enzim amilase semakin
banyak menghidrolisis pati sehingga kadar pati mengalami penurunan dan
memecah pati menjadi gula-gula sederhana sehingga kadar gula semakin
meningkat.
Peningkatan kadar serat kasar terjadi dengan bertambahnya lama proses
perebusan. Peningkatan kadar serat kasar tepung gadung terjadi karena
perubahan kadar air. Semakin lama proses perebusan, kadar air semakin
menurun, yang berarti proporsi bahan lainnya seperti serat juga berubah menjadi
lebih besar.
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil pengamatan, yaitu :
1. Perbusan dengan air menyebabkan diameter umbi gadung bertambah.
2. Perubahan warna daging umbi gadung dari kekuningan menjadi putih
akibat proses perebusan.
3. Tekstur Umbi gadung menjadi lunak karena semakin lama waktu
pemanasan maka pemecahan komponen-komponen bahan semakin
meningkat yang berakibat jumlah air terikat yang terbebaskan semakin
banyak
4. Semakin lama perebusan kadar air dan kandungan sianida menurun,
kadar gula meningkat dan kadar serat semakin besar.
6.2 Saran
Sebelum praktikum, praktikan sudah memahami apa yang akan dilakukan
pada praktikum. Mengamati dengan cermat, agar tidak terjadi kesalahan tidak
kita inginka.
DAFTAR PUSTAKA