Anda di halaman 1dari 5

Laporan kasus

Analisis gambaran complex odontoma pada radiografi panoramik

Fitri Angraini Nasution1*, Suhardjo Sitam2

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad, Pekanbaru, Indonesia


1

2
Departemen Radiologi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran,
Indonesia

*Korespondensi: fit.bitori@yahoo.com
Submisi: 24 Juli 2018; Penerimaan: 14 Agustus 2018; Publikasi online: 31 Agustus 2018
DOI: 10.24198/jkg.v30i3.18525

ABSTRAK

Pendahuluan: Odontoma merupakan tumor odontogenik yang memiliki sifat klinis jinak. Odontoma
terdiri dari dua jenis yaitu compound dan complex odontoma. Perbedaan diantara keduanya adalah
compound odontoma berbentuk seperti struktur gigi, sedangkan complex odontoma tersusun atas massa
enamel dan dentin yang tidak teratur dan tidak memiliki kemiripan anatomi. Tujuan laporan kasus untuk
menganalisis gambaran radiograf panoramik pada kasus complex odontoma. Laporan kasus: Pasien
perempuan berusia 24 tahun datang ke klinik Bedah Mulut RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan
keluhan pembengkakan pada rahang bawah bagian kiri. Pembengkakan tidak disertai rasa sakit. Hasil
pemeriksaan radiograf panoramik menunjukkan lesi radioopak homogen, well-defined yang dikelilingi halo
radiolucent. Suspek radiodiagnosis adalah complex odontoma yang berhubungan dengan impaksi gigi
permanen molar. Radiograf panoramik dapat digunakan untuk menganalisis gambaran complex odontoma.
Simpulan: Gambaran radiografi complex odontoma umumnya radioopak homogen yang dikelilingi halo
radiolucent dengan batas jelas (well-defined, soft tissue capsule border).

Kata kunci: Complex odontoma, impaksi molar, tumor odontogenik.

Panoramic radiograph analysis of complex odontoma

ABSTRACT

Introduction: Odontomas are odontogenic tumour with benign clinical properties. Odontoma consists
of two types, namely compound and complex odontoma. The difference between them is that the compound
odontoma is shaped like a tooth structure, whereas complex odontoma is composed of an irregular mass
of enamel and dentine with no anatomical resemblance. The purpose of this case report was to analyse
the panoramic radiograph of complex odontoma cases. Case report: A 24-years-old female patient came
to the Arifin Achmad Pekanbaru Oral Surgery Clinic with a complaint of swelling in the left mandibular. The
swelling was not accompanied by pain. The panoramic radiograph result showed a homogeneous, well-
defined radioopaque lesions surrounded by a halo radiolucent halo. Radiodiagnosis suspect was a complex
odontoma associated with impaction of permanent molar teeth. Conclusion: Panoramic radiograph can be
used to analyse complex odontoma images. Radiographic features of homogeneous complex odontoma are
homogeneous radiopaque surrounded by halo radiolucent with a well-defined, soft tissue capsule border.

Keywords: Complex odontoma, molar impaction, odontogenic tumour.

102
J Ked Gi Unpad. Agustus 2018; 30(2); 103-107.

PENDAHULUAN adalah pada dekade kedua.1 Tujuan laporan kasus


ini adalah untuk menganalisis gambaran radiograf
Odontoma adalah tumor jinak odontogenik, panoramik pada kompleks odontoma yang
non agresif dan merupakan kelainan perkembangan berhubungan dengan impaksi gigi permanen molar
gigi (hamartomatous).1 Odontoma berkembang mandibula.
dari jaringan odontogenik primordial. Komposisinya
adalah kombinasi dari epitel odontogenik dan LAPORAN KASUS
ektomesenkhim odontogenik. Istilah odontoma
pertama kali dikemukakan oleh Paul Broca pada Pasien perempuan berusia 24 tahun
tahun 1867. Biasanya tumor ini tidak bergejala, dan datang ke klinik Bedah Mulut RSUD Arifin Achmad
penyebab yang paling sering ditemukan adalah Pekanbaru dengan keluhan pembengkakan pada
impaksi gigi permanen dan persistensi gigi sulung.2 rahang bawah kiri. Pembengkakan tidak disertai
Odontoma dikategorikan di dalam kelompok rasa sakit, pasien belum pernah berobat ke dokter
tumor odontogenik oleh World Health Organization gigi untuk konsultasi pembengkakan tersebut.
(WHO) pada tahun 2005. Dua tipe yang dikenal yaitu Hasil pemeriksaan intra oral ditemukan
compound dan complex odontoma. Compound impaksi pada molar tiga rahang atas dan rahang
odontoma biasanya memiliki jaringan gigi normal bawah regio kiri dan kanan disertai impaksi
yang tersusun dalam pola teratur dan terlihat gigi molar dua rahang bawah kiri. Palpasi pada
seperti struktur gigi kecil dalam jumlah banyak area pembengkakan keras. pada pemeriksaan
yang disebut odontoids atau denticles. Kompleks ekstra oral terlihat asimetri wajah di area angulus
odontoma terdiri dari massa yang irregular dari mandibula, dimana regio mandibula kiri lebih besar
jaringan yang mengalami kalsifikasi dengan sedikit daripada regio kanan (Gambar 1A, 1B dan 1C).
atau tidak ada kemiripan dengan gigi normal.3 Pasien kemudian disarankan untuk
Secara histologi enamel, dentin, sementum dan melakukan pemeriksaan radiograf panoramik.
kadang-kadang jaringan pulpa terlihat, meskipun Metode penelitian ini adalah deskriptif, dengan
tipe jaringan terlihat normal, tetapi anatomi mikro menganalisis gambaran kasus kompleks odontoma
nya tidak normal.4 dari hasil pemeriksaan radiograf panoramik pasien
Mayoritas odontoma yang ditemukan pada yang datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Arifin
area anterior maxilla dan berhubungan dengan Achmad.
gigi kaninus yang tidak erupsi adalah compound Hasil radiograf panoramik (Gambar 2)
odontoma (62%) dan kompleks odontoma menunjukkan lesi radioopak homogen dikelilingi
biasanya ditemukan pada area molar pertama dan halo radiolucent pada area posterior mandibula
molar kedua mandibula (70%). Tumor ini dapat kiri. Kelainan bersifat lokal, single lesion, dengan
terjadi pada setiap usia, usia rata-rata kejadian pusat lesi berada di atas canalis alveolaris inferior.

A B C

Gambar 1. A, B, C. Pemeriksaan ekstra oral, foto klinis memperlihatkan asimetri wajah pasien

103
Analisis gambaran complex odontoma pada radiografi panoramik (Nasution dkk.)

Gambar 2. Radiograf panoramik complex odontoma Gambar 4. Spesimen dan pengangkatan gigi 36, 37, 38

Gambar 3. Bedah eksisi complex odontoma Gambar 5. Radiograf panoramik 2 bulan pasca operasi

Struktur internal lesi adalah radioopak berbentuk dengan melakukan bedah eksisi (gambar 3) serta
oval (circular) dari distal gigi molar pertama yang pengangkatan gigi 37 dan 38 yang impaksi dan
meluas ke posterior hingga mencapai ramus ekstraksi gigi 36 (gambar 4). Lesi biasanya tidak
mandibula, irregular, berbatas jelas (well-defined berulang dan bukan merupakan lesi yang invasif.
border). Gambaran halo radiolusen tipis yang Spesimen yang diambil tidak memperlihatkan
merupakan kapsul jaringan lunak (soft tissue kemiripan morfologi gigi normal. Konfirmasi
capsule) terlihat mengelilingi gambaran lesi pemeriksaan histopatologi terhadap spesimen
radioopak dan mahkota gigi 37 dan 38. Batas juga menunjukkan bahwa lesi adalah kompleks
kortikasi (corticated border) pada bagian terluar odontoma.
lesi terlihat sebagai gambaran yang radioopak Dua bulan setelah operasi, terlihat proses
tipis. Corticated border ini biasanya menunjukkan penyembuhan jaringan baik, pasien disarankan
pertumbuhan tumor jinak yang lambat atau kista.1 untuk melakukan pemeriksaan radiograf panoramik
Lesi mendorong gigi molar dua dan molar kembali. Konfirmasi hasil pemeriksaan tersebut
tiga mandibula ke arah apikal dan menyebabkan juga menunjukkan proses penyembuhan yang baik
impaksi gigi molar dua dan tiga mandibula kiri (gigi (gambar 5).
37 dan 38). Kanalis alveolaris inferior mandibular
kiri terdorong ke inferior dan masih terlihat tulang PEMBAHASAN
kortikal mandibula tipis di sekitar lesi. Tidak terlihat
resorpsi akar pada gigi molar pertama mandibular Kasus kompleks odontoma yang dilaporkan
kiri (gigi 36). Radiograf panoramik tersebut ini terjadi pada area molar mandibula dan
menunjukkan suspek radiodiagnosis lesi ini adalah berhubungan dengan impaksi gigi permanen
kompleks odontoma pada mandibula kiri yang molar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitan yang
berhubungan dengan impaksi gigi 37 dan 38. dilakukan oleh Peranovic dan Noffke pada tahun
Penatalaksanaan kasus odontoma adalah 2016, dari 21 kasus kompleks odontoma, 16

104
J Ked Gi Unpad. Agustus 2018; 30(2); 103-107.

kasus terjadi pada area gigi molar dan dari 11 gigi permanen anterior maxilla pada pasien laki-
kasus kompleks odontoma yang berhubungan laki berusia 28 tahun.11 Tahun 2016, Singla dan
dengan gigi impaksi, 9 kasus berhubungan dengan Gupta melaporkan kasus odontoma pada pasien
impaksi gigi molar.5 Kasus kompleks odontoma perempuan berusia 8,2 tahun yang berhubungan
yang besar dilaporkan juga oleh Visioli, dkk pada dengan erupsi gigi yang tertunda pada gigi
tahun 2015 yang terjadi di area sinus maxilla kiri permanen anterior maxilla,12sedangkan penelitian
pada pasien berusia 21 tahun yang berhubungan yang dilakukan Peranovic dan Noffke pada tahun
dengan impaksi gigi molar dua dan molar tiga 2016 melaporkan kasus odontoma yang paling
permanen.6 Sedangkan Spini, dkk. pada tahun banyak adalah berhubungan dengan impaksi gigi
2012 melaporkan kasus kompleks odontoma yang permanen yaitu sebanyak 52 kasus (57,7%) dan
besar di area symphisis mandibula pada pasien persistensi gigi sulung sebanyak 16,6%.5
berusia 9 tahun yang berhubungan dengan impaksi Compound odontoma umumnya terjadi pada
gigi permanen kaninus mandibula kanan hingga regio anterior maxilla, diatas mahkota gigi yang
gigi permanen insisivus sentral mandibula kiri.7 impaksi atau diantara akar-akar gigi yang erupsi.
Peranovic dan Noffke pada tahun 2016 Gambaran radiografi compound odontoma adalah
melakukan penelitian pada kasus odontoma yang radioopak unilokuler yang terdiri dari struktur seperti
dilihat dari radiograf panoramik.5 Parameter yang gigi kecil-kecil dalam jumlah banyak (denticles).13,14
digunakan adalah ukuran, tipe odontoma, batas, Biasanya tidak terjadi ekspansi tulang pada
struktur internal dan struktur disekitar lesi yang compound odontoma. Sedangkan complex
terlibat. Dari 90 kasus odontoma, 56 memiliki odontoma lebih sering terjadi pada regio posterior
gambaran radiolusen dengan kapsul jaringan mandibula dan menyebabkan ekspansi tulang.14
lunak. Struktur internal dengan jumlah paling Diagnosa banding odontoma adalah ossifying
banyak adalah campuran radiolusen dan radioopak fibroma, periapical osseous dysplasia dan dense
sebanyak 48 kasus. bone island. Odontoma lebih sering terjadi pada
Kasus odontoma yang erupsi pada rongga usia pasien yang lebih muda daripada ossifying
mulut jarang dilaporkan. Meskipun jarang terjadi, fibroma, odontoma juga sering berhubungan
erupsi odontoma spontan akan menimbulkan dengan gigi molar yang tidak erupsi dan memiliki
rasa sakit, inflamasi jaringan lunak dan infeksi gambaran yang lebih radioopak daripada ossifying
yang ditandai adanya supurasi. Kasus kompleks fibroma. Periapical osseous dysplasia menyerupai
odontoma yang erupsi disertai rasa sakit telah lesi complex odontoma tetapi lesinya multiple
dilaporkan oleh Vengal dkk.8 pada tahun 2007 dan pusat lesi terletak pada periapikal gigi, akan
yang terjadi pada pasien laki-laki berusia 23 tahun, sulit dibedakan apabila lesi osseous dysplasia
berhubungan dengan impaksi gigi molar tiga soliter dan lokasinya pada area edentulous. Tepi
permanen. dari osseous dysplasia lebih lebar dengan batas
Pada umumnya penatalaksanaan lesi sklerotik yang tidak merata, sedangkan odontoma
odontoma berukuran kecil adalah dilakukan bedah memiliki batas jelas (well-defined) dengan adanya
eksisi dan biasanya tidak terjadi lesi yang rekuren, soft tissue capsule. Dense bone island merupakan
sedangkan pada lesi odontoma yang besar, eksisi lesi radioopak tetapi tidak memiliki soft tissue
dapat mempengaruhi jaringan tulang dan gigi capsule, sehingga dapat dibedakan dengan
disekitarnya.9 Kasus odontoma kali ini, lesi besar odontoma.
yang melibatkan gigi molar pertama mandibula, Diagnosa banding odontoma lainnya adalah
sehingga dilakukan ekstraksi pada gigi tersebut. benign cementoblastoma dan osteoma. Gambaran
Odontoma biasanya berhubungan dengan radiografi benign cementoblastoma adalah
erupsi gigi permanen yang tertunda, impaksi,dan campuran radiolusen dan radioopak, dominan
persistensi gigi sulung. Raj dkk.10 pada tahun 2015 adalah radioopak dengan batas well-defined
melaporkan kasus odontoma yang berhubungan yang dikelilingi halo radiolucent, berbentuk wheel
dengan persistensi gigi sulung anterior maxilla spoke pattern. Benign cementoblastoma umumnya
pada pasien perempuan yang berusia 9 tahun. terjadi pada akar premolar dan molar mandibula
Bhat dkk. pada tahun 2017 melaporkan kasus dan dapat mengakibatkan resorpsi akar eksternal,
odontoma yang berhubungan dengan impaksi ekspansi mandibula, perforasi tulang kortikal tanpa

105
Analisis gambaran complex odontoma pada radiografi panoramik (Nasution dkk.)

disertai reaksi periosteal. Sedangkan gambaran radiological feature of 90 odontomas diagnosed


radiografi osteoma adalah radioopak dengan batas in the Oral Health Centre at Sefako Makgatho
well-defined, terdapat reaksi tulang sklerotik pada Health Science University. S Afr Dent J
trabekula dan osteoma umumnya terjadi pada regio 2016;71(10):489-92.
posterior sisi lingual mandibula, regio kondilus atau 6. Visioli ARC, de Oliveira e Silva, Marson FC,
koronoid dan sinus frontal.1 Takeshita WM. Giant complex odontoma in
Gambaran radiografi kompleks odontoma maxillary sinus. Ann Maxillofac Surg. 2015;5(1):
umumnya radioopak homogen yang dikelilingi halo 123-6. DOI:10.4103/2231-0746.161131.
radiolucent dengan batas jelas (well-defined, soft 7. Spini PH, Spini TH, Servato JP, Faria PR,
tissue capsule border). Lesi complex odontoma Cardoso SV, Loyola AM. Giant complex
yang besar dapat menyebabkan gangguan odontoma of the anterior mandible: report of
pada struktur disekitarnya, seperti impaksi dan case with long follow up. Braz Dent J. 2012;
perubahan tempat gigi didekatnya dan ditandai 23(5):597-600.
dengan perluasan tulang kortikal. Cone Beam 8. Vengal M, Arora H, Ghosh S, Pai KM. Large
Computed Tomography (CBCT) merupakan erupting complex odontoma: A case report. J
alternatif teknik pilihan yang dapat dipertimbangkan Can Dent Assoc. 2007;73(2):169-73.
dalam menentukan batas lesi odontoma, ekspansi, 9. Biocic J, Macan D, Brajdic D, Manojlovic
tulang kortikal yang menipis dan perforasi. S, Butorac-Rakvin L, Hat J. Large erupting
complex odontoma in a dentigerous cyst
SIMPULAN removed by a piecemeal resection. Pediatr
Dent 2010;32(3):255-9.
Gambaran radiografi complex odontoma 10. Raj K, Shetty SB, Joy A, Shetty RN, Kaikure M.
umumnya radioopak homogen yang dikelilingi halo Compound odontoma: A case report. Int J of
radiolucent dengan batas jelas (well-defined, soft Adv Health Sci. 2015;1(12):10-3.
tissue capsule border). 11. Bhat S, Babu SG, Castelino RL, Madi M,
Achalli S, Madiyal A. Compound odontoma-A
DAFTAR PUSTAKA case report. J Turgut Ozal Med Cent.
2017;24(3):357-9.
1. White SC, Pharoah MJ. Oral radiology: 12. Singla S, Gupta S. Compound odontoma
Principles and interpretation. ed 7. St. Louis: associated with impacted maxillary central
Mosby-Elsevier; 2014. incisor digtates a need to be vigilant to
2. Barnes L, Eveson JW, Reichart P, Sidransky canine eruption pattern. A 2-year follow-up.
D. Pathology and Genetics of Head and Neck Contemp Clint Dent. 2016;7(2):273-6. DOI:
Tumours. Lyon: IARC Press; 2005. h. 284. 10.4103/0976-237X.183070.
3. Praetorius F, Piatelli A. Odontoma: complex 13. Serra-Serra G, Berini-Aytés L, Gay-Escoda C.
type. In: Barnes L, Eveson JW, Reichart P, Erupted odontomas: A report of three cases
Sidransky D. Pathology and Genetics of Head and review of the literature. Med Oral Patol
and Neck Tumours. Lyon: IARC Press; 2005. Oral Cir Bucal. 2009;14(6):E299-303.
h. 310-11. 14. Satish V, Prabhadevi MC, Sharma R.
4. Prabhakar C, Haldavnekar S, Hegde S. Odontome: A brief overview. Int J Clin Pediatr
Compound- Complex odontoma- An important Dent 2011;4(3):177-85. DOI: 10.5005/jp-
clinical entity. J Int Oral Health. 2012. journals-10005-1106.
5. Peranovic V, Noffke CEE. Clinical and

106

Anda mungkin juga menyukai