Anda di halaman 1dari 7

Nama :shela caecilia

Kelas : VIII.7

Identitas buku
Judul buku:PUTRI PENELOPE

Pengarang :idrus

Penerbit :P.T.TEMPRINA MEDIA GRAFIKA

Tahun terbit : 2011

Tebal halaman : 76

Sinopsis buku
Perrie orangnya kecil, tapi mulutnya besar sedang bertengkar dengan Mery di dapur, setelah
itu Perrie memancing perdebatan gadis lain, yaitu Yane.

Resepsi sedang meriah, musik yang ditempatkan diatas tonil yang tinggi terus saja
memainkan musik mars, ada yang pro dan juga ada yang anti dengan musik mars itu. Lady
Morries tidak pro atau anti musik mars, karena dimana saja ia ada ia hanya pro dirinya
sendiri. Resepsi bagunya suatu kesempatan untuk mempertontonkan kecantikan dirinya,
sekaligus untuk mempertontonkan barang-barang perhiasannya yang baru-baru.

Musik Mars berhenti tiba-tiba, Nyonya Dickens menoleh ke kanan dan ke kiri dan
disebelahnya ternyata ada Nyonya Millie, mereka berdua berdebat tentang jodoh Putri
Penelope. Seperti takut pada kesepian yang ditimbulkan oleh berhentinya musik mars, sir
Robertson menarik tangan Lady Robertson ke luar ruangan resepsi.

Sekarang Perdana Menteri kerajaan Australia Sir Alexander tampaknya sudah mengakhiri
pidatonya, dalam batinnya dia sedang takut memikirkan perjodohan putri penelope yang akan
jatuh ketangannya.

Sir Baginda Raja Australia Adrian II dengan permainsurinya Isabel serta putrinya Penelope
dengan diiringi pembesar-pembesar istana dan sir Alexander naik ke tonil. Semua mata
hampir-hampir tertutup melihat putri Penelope yang tingginya hanya sebahu ayahnya, bukan
hanya karena hal itu tapi juga karena topi pandan lebar yang dipakainya menutupi seluruh
muka putri Penelope.

Raja Adrian II langsung berdiri dihadapan sebuah microfon. Memberi sambutan di acara hari
lahir Putri Penelope yang ke-21, dan membicarakan tentang syarat penobatan untuk jadi
seorang Putri Mahkota.

Tuan Wheat, berumur 60 tahun, teman raja sejak ama-sama jadi mahasiswa University
Sydney 35 tahun yang lalu. Sekarang ia ketua partai oposisi dalam tahun yang akhir ini,
sedang beada di sebuah kamar didalam istana, sedang mendengarkan keluhan dari Putri
Penelope yang risau tentang jodohnya yang sudah diserahkan kepada pemerintah, karena
sampai saat ini ia belum juga menemukan pendamping hidupnya karena tuduhnya yang
dibawah rata-rata orang Eropa, padahal wajahnya bisa dibilang sangat cantik.

Keesokan harinya dan buat seminggu lamanya harian-harian Australia terus-menerus memuat
berita dan ulasan tentanf hari kemuadian Putri Penelope, yang kebanyakan dari berita itu
bertujuan untuk mencari Raja-raja Eropa yang mau menjadi pendamping Putri Penelope. Dari
semua orang Australia, dua orang yang sangat mementingkan berita-berita harian itu ialah Sir
Alexander dan Tuan Wheat. Mereka berdua tidak puas dan kecewa dengan ulasan-ulasan
harian tersebut.

Pada suatu pagi yang dingin, Sir Alexander dan Tuan Wheat sudah ada diruangan dalam
Istana. Ini adalah kebiasaan Raja Adrian, kalau ada suatu persoalan, yang mengatasi
persoalan pemerintah dan partai-partai politik. Mereka berdua berdebat tentang perjodohan
Putri Penelope.

Raja Adrian II masuk keruangan dan benar saja dugaan mereka berdua, Raja Adrian ingin
membicarakan tentang pencarian jodoh untuk Putri Penelope dan Raja menyarankan untuk
mengundang keluarga raja untuk datang ke Festival yang akan di adakan, agar putri Penelope
bisa bergabung dipenbukaan festival tersebut.

Putri Penelope adalah putri mahkota dan tidak ada penggantinya lagi, maka kalau kerajaan
gagal mencarikan dalm pencarian jodoh maka itu berarti krisis karena Putri Penelope tidak
akan naik tahta sebelum menikah, karena itu sudah ada dalam aturan. Tuan Wheat
mempunyai ide untuk mengadakan hubungan dengan Raden Sukmoro dan mengirim surat
untuk Putri Penelope tentang hal ini.

Dihadapan Sir Alexander diatas mejanya bertumpuk sebukit surat yang dibawa oleh Elaine,
yaitu surat balasan duta-duta besar di Eropa atas surat Sir Alexander tentang perjodohan Putri
Penelope.

Bill dan Harry sedang kerja keras didalam kamarnya di Hotel Royal Magda dekat Arc
de Triophe, Paris. Mereka sedang Interviu semua anak Haram Paris untuk menemukan satu
anak haram dari seorang bangsawan Inggris atas perintah Sir Alexander.

Disebuah ruangan Hotel Indonesia di Jakarta, Raden Sukmoro sedang diintervie oleh
suatu perusahaan televisi Australia, untuk program yang bernama “The Truth About
Australia”, dia mengenal Putri Penelope karena dulu Putri Penelope sering bertanya tentang
pelajaran padanya. Dulu Raja Sukromo mendapatkan pendidikan universitasnya di Australia
selama tiga tahun.
Kaum wartawan sudah tau hal yang sekecil-kecilnya tentang usaha Sir Alexander dan
Tuan Wheat dalam pencarian jodoh Putri Penelope, padahal itu adalah rahasia kerajaan,
akhirnya masyarakat mulai ramai dengan adanya pemberitaan itu.

Pemaisuri Isabel sekarang menangis saja kerjanya, setiap kali ia seorang diri, berita
dan sindiran-sindiran tentang Putri Penelope membuat ia seperti ada di neraka. Sedetik demi
sedetik berita tentang Putri Penelope terbetik juga di seluruh duinia, dan dunia bersimpati
dengan putri raja Australia itu. Akhirnya banyak terjadi Demonstrasi di berbagai negara, yang
terdiri dari para mahasiswa yang mengenakan pakaian kaum bangsawan Inggris dari segala
Abad dan mereka berteriak-teriak, “Hancurkan kaum bangsawan. Hancurkan peraturan-
peraturannya” dan “Hidup Putri Penelope!”

Dari seluruh pelosok dunia mengalir ribuan surat surat yang dialamatkan kepada Putri
Penelope, dan surat itu ditahan oleh raja dan dikirimkan secara rahasia kepada Sir Alexander,
surat-surat itu sangat menarik sekali untuk di baca, penulisnya adalah anak-anak muda dari
seluruh pelosok dunia, ditulis dengan indah dan ekspresif. Sebagian memberikan jaminan
kepada Putri Penelope, bahwa aturan-aturan kaaum bangsawan akan segera dihapus dari
permukaan bumi. Sebagian lai memuji-muji Putri Penelope sebagai seorang gadis yang cantik
dan berkepribadian yang kuat. Hanya sebagian kecil saja yang hampir-hampir berupa surat
lamaran. Dari semua surat itu ada yang paling menarik, karena ditulis dengan darah, yang
kata penulisnya diambil dari jarinya sendiri.

Dengan susah payah Tuan Wheat membawa Putri Penelope ke rumahnya. Alangkah
terkejutnya Tuan dan Nyonya Wheat pada mulanya. DI hadapan mereka sedang berdiri
seorang pemudi yang boleh dikatakan tinggal daging berbalut tulang saja lagi. Bukan lagi
seorang gadis yang tegap dan gembira yang dikenal mereka dulu.

Lalu film interviu dengan Raden Sukmoro tempo hari diputar. Setelah habis, dan tidak
disangka-sangka Putri Penelope bertepuk tangan dengan gembira dan berkomentar bagus
tentang Raden Sukmoro. Tuan Wheat sangat kasihan kepada Putri Penelope waktu dia
mengatakan bahwa setelah film ini selesai Tuan Wheat dapat kabar bahwa raden itu sudah
kawin dengan seorang gadis Jerman, sebelum Tuan Wheat selesia berbicara Putri Penelope
sampil menangis telah melompat dari kursinya dan pergi.

Raja Adrian telah menerima nasihat untuk keluarga raja beristirahat secara incignito
ke negeri Spayol supaya anggota-anggota keluarga raja itu terbebas dari kritikan-kritikan
tentang pencarian jodoh Putri Penelope. Keluarga raja menikmati peristirahatan tersebut.
Dalam peristirahatannya di Barcelona itu timbul secara mendadak untuk berlaku nakal-
nakalan, untuk menjadi kaum biasa untuk beberapa hari.

Pada suatu pagi buta, ketiga orang itu meninggalkan istana di Barcelona itu. Sir
Alexander sudah kalang kabut di Australia mendengar bahwa keluarga raja dengan diam-
diam telah meninggalkan istana.

Sehabis makan siang, Putri Penelope berjalan kaki saja disekeliling Piazza del Duomo
yang besar dan ramai seorang diri, dan berjalan ke utara menuju sungai Arno disebranginya
sungai itu melalui sebuah jembaran di Via Romana, dan akhirnya sampai di Viale
Michelangelo dan Piazzele Michelango.

Dalam perjalanan pulang kehotelnya, tiba di Via Romana, tahu-tahu ia sudah punya
teman berjalan saja, yaitu seorang pemuda Itali, mereka secara kebetulan sampai pada waktu
bersamaan disuatu mesin otomat. Nama pemuda itu adalah Pietro Pirandello, berasal dari
Sicilia, sekarang menjadi mahasiswa di Roma untuk Ilmu Antropologi, ia datang ke Florence
untuk bercuti dan menikmati seni renaissance saja katanya.

Mengenai nama dan kedudukannya Putri Penelope berbohong kepada pemuda iru,
tapi selain dari itu ia berjanji akan bicara sejujur-jujur mungkin. Bagi Piero putri itu seorang
yang menarik sekali. Pembicaraan mereka dari semenit ke semenit bertambah asyik. Waktu
mereka sampai di Duomo, tiba-toba Pietro memegang tangan Putri Penelope, dan menarik
keras tangannya, sesaat kemudian ia sudah ada dalam pelukan mesra Pietro. Dan anehnya
tidak ada perlawanan yang berarti yang diberikan Putri Penelope. Buat pertana kali dalam
hidupnya yang 21 tahun, bibirnya telah dikecup oleh seorang pria.

Pietro Pirandello hanya sekaki lebih tinggi dari Putri Penelope. Sungguhpun ia masih
dapat dimasukkan kedalam golongan pemuda Itali yang setiap tahun jadi sasaran pengejaran
gadis-gadis Jerman.

Perkenalan Pietro dengan Raja Adrian dan Pemansuri Isabel terjadi keesokan paginya.
Pertemuan mereka hanya sebentar, sepertinya Raja Adrian dan Pemansuri Isabel menyukai
Pietro dan itu membuat Putri Penelope gembira karena itu berarti baginya, bahwa orang
tuanya mengizinkan Pietro menjadi teman jalan putrinya.
Tibalah waktunya bagis kedua partai politik dalam kerajaan Australia untuk memulai
kampanye pemilihan umum. Raja Adrian II gembira sekali kelihatannya.

Diruang Istana tamu-tamu sudah ramai, Sir Alexander dan Tuan Wheat pun datang.
Rajapun memulai pidatonya, dia mengumumkan bahwa pada detik itu ia menyampaikan
pesan kepada seluruh rakyat Australia, bahwa tepat tiga tahun dari sekarang, keluarga Raja
berniat untuk turun tahta, dan menyerahkan segala sesuatunya yang berkaitan kepada
pemerintah. Putri Penelope telah menyatan secara resmi bahwa ia ingin memilih kehidupan
orang biasa daripada kehidupan seperti raja. Putri Penelope percaya bahwa rakyat Australia
pasti merelakan kepadanya hak yang dimiliki setiap orang Australia, yaitu hak memilih cara
hidup sendiri. Setiap hening diruangan Istana itu hanya disela oleh sedu-seduan yang ditahan-
tahan

Analisis buku
Amanat yang bisa di petik dari buku berjudul “putri penelope”adalah

1.Sabar

2.Pintar

3.Baik

Rekomendasi buku
Buku yg berjudul “putri penelope”sangat direkomendasikan kepada para pelajar maupun umum.

Anda mungkin juga menyukai